7
II.  PEMBELAJARAN
Pembelajaran  1  .  Biosecurity    Pada  Budidaya  Ternak  Ruminansia  Unggas  dan Aneka Ternak
A. Deskripsi Materi
Materi  ini  akan  membahas  tentang    konsep  dan    prinsip  biosecurity      yang meliputi  :  biosecurity  konseptual,  biosecurity  strulutral,    dan  biosceurity
operasional  pada  budidaya  ternak  ruminansia,  budidaya  unggas  dan  aneka ternak.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah  mempelajari  materi  ini  diharapkan  siswa  dapat  memahami  konsep dan  prinsip  biosecurity,  yang  meliputi  biosekeurity  konseptual,  biosekurity
struktural dan biosekurity operasional pada budidaya ternak.
Pertemuan ke 1  1 X 3 JP
Mengamati : 1.
Bacalah uraian materi dibawah ini dengan teliti.
Gambar 1: Menyemprot  kandang  sumber doc sidoarjo, kab. go id
Di unduh dari : Bukupaket.com
8
2. Uraian Materi
a. Konsep Biosekurity dan Prinsip Biosecurity
Hal  yang  paling  ditakuti  oleh  para  peternak  dalam  budidaya  ternaknya adalah  adanya  wabah  penyakit.  Dampak  dari  wabah  penyakit  bisa
dipastikan peternak akan merugi bahkan bisa bangkrut. Salah  satu  yang  menyebabkan  wabah  penyakit  pada  ternak  adalah
kurangnya  antisipasi  pada  saat  akan  melakukan  budidaya.    Meskipun katanya  mencegah  lebih  baik  dari  pada  mengobati,  namun  pada
kenyataannya banyak peternak yang lebih sering melakukan pengobatan dari pada mencegahnya.  Dengan demikian tidak jarang para pengusaha
peternakan  merugi  gara-gara  ternak  yang  di  budidaya  terserang penyakit  yang  tidak  bisa  diobati  contohnya  penyebab  penyakit  dari
virus.  Untuk  wujudkan mencegah lebih baik dari pada mengobati yaitu tiada lain dengan cara  melakukan biosecurity secara baik dan teratur.
1 Pengertian Biosecurity
Menurut asal bahasanya biosekurity dari kata bio dan security,   bio artinya  hidup  dan  security  artinya  perlindungan  atau  pengamanan.
Jadi  kalau  di  gabungkan  biosecurity  adalah  sejenis  program  yang dirancang  untuk  melindungi  atau  mengamankan  suatu  kehidupan
dalam  hal  ini  ternak.    Dalam  kegiatan  budidaya  biosecurity merupakan  suatu  kegiatan  yang  bertujuan  untuk  melindungi
ternak  dari  bahaya  serangan  penyakit  atau  semua  tindakan  yang merupakan  pertahanan  pertama  untuk  pengendalian  wabah  dan
dilakukan  untuk  mencegah  semua  kemungkinan  kontakpenularan dengan  peternakan  tertular,  dan  mencegah  penyebaran  penyakit.
arti  yang  sederhananya    adalah  membuat  kuman  atau  agen penyakit  jauh  dari  tubuh  ternak  dan  atau  melindungi    ternak  jauh
dari  kuman  atau  penyakit.  Sehingga  dengan  demikian  jika  ternak yang  dipelihara  ingin  sehat,  maka  penerapan  biosekuriti    menjadi
Di unduh dari : Bukupaket.com
9
sebuah keharusan guna mencapai keuntungan yang lebih, disamping juga  untuk  mencegah  terjadinya  outbreak  penyakit  dalam  sebuah
wilayah.
Biosekuriti  merupakan garda terdepan dalam mengamankan ternak dari  penyakit.  Peternakan  yang  menerapkan  program  biosekuriti
akan  bisa  menekan  biaya  kesehatan  ternak  menjadi  lebih  murah dibanding  peternakan  yang  tidak  menerapkan  biosekuriti.  Karena
penanganan  penyakit  jika  sudah  terjadi  outbreak  dalam  sebuah peternakan  tentu  akan  mengahabiskan  banyak  biaya.    Program  ini
cukup  murah  dan  efektif  dalam  mencegah  dan  mengendalikan penyakit.    Bahkan  tidak  satupun  program  pencegahan  penyakit
dapat bekerja dengan baik tanpa disertai program biosekurity.
Biosekuriti  merupakan  konsep  integral  yang  mempengaruhi suksesnya  system  produksi  ternak  khususnya  dalam  mengurangi
resiko  dan  konsekuensi  masuknya  penyakit  menular  dan  tidak menular.    Jika  kegiatan  biosekuriti  dilaksanakan  secara  baik  dan
benar  maka  produktivuitas  ternak,  efisiensi  ekonomi  dan  produksi akan  tercapai.  Sebagai  bagian  dari  sistem  manajemen  maka
biosekuriti  sangat  penting  khususnya  untuk  mencegah  penyakit. Seacra  garis  besar  biosecurity  terbagi  menjadi  3  tingkatan  yaitu  :
yang pertama adalah biosecurity konseptual, kemudian yang ke dua bioseuriti  strukutural  dan  yang  ketiga  adal  biosecurity  operasional.
Adapun   komponen biosekuriti meliputi  : isolasi, sanitasi,  fumigasi, desinfeksi, vaksinasi, kontrol hewan liar dan lain-lain.
Biosekuriti  yang  baik  adalah  mencakup  semua  operasi  dilakukan oleh peternak mulai  dari breeding stoc sampai menjadi produk yang
siap  digunakan.    Prosedur  untuk  mencegah  introduksi  dan penyebaran  penyakit  atau  kontaminasi  harus  diletakkan  di  tempat
Di unduh dari : Bukupaket.com
10
untuk  produksi  pakan,  operasional  peternakan,  penetasan, pemeliharaan umum dan pegawai .
2 Tujuan Biosecuriti
Menurut  Dirjen  Peternakan  2005  tujuan  dari  biosekuriti  adalah mencegah  semua  kemungkinan  penularan  dengan  peternakan
tertular  dan  penyebaran  penyakit.  Penerapan  biosekuriti  pada seluruh  sektor  peternakan,  baik  di  industri  perunggasan  atau
peternakan lainnya
akan mengurangi
risiko penyebaran
mikroorganisme  penyebab  penyakit  yang  mengancam  sektor tersebut.
Meskipun  demikian  biosekuriti  bukan  satu –  satunya  upaya
pencegahan  terhadap  serangan  penyakit,  akan  tetapi    biosekuriti merupakan  garis  pertahanan  pertama  terhadap  penyakit  Cardona,
2005.    Biosekuriti  sangat  penting  untuk  mengendalikan  dan mencegah  berbagai  penyakit  yang  mematikan.    Biosekuriti  dapat
digambarkan  sebagai  satu  set  program  kerja  dan  prosedur  yang akan  mencegah  atau  membatasi  hidup  dan  menyebarkanhamadan
jasad renik berbahaya di berbagai tempat seperti peternakan tempat penampungan hewan dan rumah potong hewan.
Sederhananya tujuan biosecurity adalah meminimalkan keberadaan penyebab  penyakit,  meminimalisir  kesempatan  agen  penyakit
berhubungan  dengan  induk  semang,  menekan    tingkat  kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit.  Zainuddin dan Wibawan, 2007.
Menurut  Jeffrey  1997,  penerapan  biosekuriti  pada  peternakan petelur dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
a isolasi,
b pengendalian lalu lintas, dan
c sanitasi.
3 Prinsip Biosecurity
Di unduh dari : Bukupaket.com
11
Biosecurity  mempunyai  tiga  prinsip  yaitu  isolasi,  pengendalian  lalu lintas dan sanitasi Segal 2008.   Isolasi atau pemisahan merupakan
tindakan untuk menciptakan lingkungan dimana unggas terlindungi dari  pembawa  penyakit  carrier  seperti  manusia,  unggas  tertular,
udara, air, vomites, dan hewan-hewan lain. Tindakan isolasi meliputi; menjaga jarak minimum antara peternakan unggas sekitar 400-1000
meter,  pengandangan  unggas  di  dalam  lingkungan  yang  terkendali, pembuatan  kasa  pemisah  untuk  menjaga  agar  ternak  yang  di
pelihara  tetap di  dalam kandang  dan  hewan yang lain  tetap  di luar unggas liar, anjing, kucing,  tikus dll, pembuatan pagar di sekeliling
peternakan  untuk  mengendalikan  lalu  lintas  manusia  dan  hewan lain,  pembuatan  tanda-tanda  peringatan,  memisahkan  unggas
berdasarkan  spesies  karena  unggas  air  berperan  sebagai  carrier virus  flu  burung,  dan  penerapan  sistem  manajemen  all  in  all  out.
Sistem  ini  memungkinkan  depopulasi  serempak  di  fasilitas  antara setiap  flok  dan  pembersihan  semua  kandang  dan  peralatan  secara
teratur  untuk  mengurangi  tekanan  penularan  serta  untuk memutuskan lingkaran penyakit.
Prinsip  biosecurity  yang  kedua  adalah  pengendalian  lalu  lintas, meliputi  pengendalian  lalu  lintas  manusia,  hewan,  peralatan  dan
kendaraan  masuk  dan  keluar  peternakan  dan  di  dalam  area peternakan serta tidak mengijinkan orang dan kendaraan yang tidak
berkepentingan memasuki daerah peternakan. Prinsip  biosecurity  yang  terakhir  adalah  sanitasi.  Tindakan  yang
dapat  dilakukan  adalah  pembersihan  dan  desinfeksi  secara  teratur kandang, peralatan dan kendaraan serta menjaga kebersihan pekerja
mencuci  tangan  dan  alas  kaki  sebelum  dan  setelah  menangani unggas.
Manajemen  kesehatan  ternak  dapat  diartikan  sebagai  proses perencanaan,   pengorganisasian,  kepemimpinan  dan  engendalian
faktor-faktor  produksi  melalui   optimalisasi  sumberdaya  yang dimilikinya  agar  produktivitas  ternak  dapat   dimaksimalkan,
Di unduh dari : Bukupaket.com
12
kesehatan  ternak  dapat  dioptimalkan  dan  kesehatan  produk  hasil ternak  memiliki  kualitas  kesehatan  sesuai  dengan  standar  yang
diinginkan. Manajemen kesehatan ternak harus melalui suatu proses yaitu suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan.
Untuk  suatu  kegiatan-kegiatan  tertentu  proses-proses  kegiatan harus  berdasarkan  prinsip-prinsip  efisiensi  produksi  dan  ekonomis
serta penggunaan semua sarana dan prasarana secara efektif dengan kaidah-kaidah
yang lazim
berlaku dalam
kesehatan dan
kesejahteraan  ternak.    Untuk  mencapai  tujuan  yang  diinginkan tersebut di atas diperlukan sifat interaktif dari proses manajemen .
Banyak sekali jenis pangan yang diperdagangkan kurang memenuhi syarat
minimum kesehatan,
misalnya karena
tercemar mikroorganisme,  penggunaan  bahan  tambahan  pangan  dan  bahan
kimia  non  pangan.  Kendala  utama  kenapa  pelaku  tata  niaga  kita belum dapat mengadopsi teknologi dalam sistem keamanan  pangan
adalah  belum  dikembangkan  dan  dipahaminya  manajemen  risiko dalam sistem keamanan pangan oleh kalangan usahawan kita. Untuk
meningkatkan  kinerja  manajemen  resiko  memerlukan  skill keterampilan, pendidikan dan pelatihan serta komitmen yang kuat
akan produk yang dihasilkannya. Manajemen  risiko  tidak  harus  dilakukan  oleh  industri  peternakan
atau  usaha  peternakan  yang  besar-besar  saja.  Pengalaman  empiris menunjukkan bahwa aplikasi manajemen resiko yang dilakukan oleh
perusahaan  kecil  mampu  meningkatkan  pendapatan  karena  pada umumnya konsumen sangat komitmen terhadap produk yang sehat.
Keamanan pangan secara umum, merupakan hal yang kompleks dan sekaligus  merupakan  dampak  dari  interaksi  antara  toksisitas
mikrobiologik,  kimiawi,  status  gizi  dan  ketenteraman  batin.  Untuk pemenuhan  bahan  pangan  hewani  asal  ternak  khususnya  daging
disamping pemenuhan
secara kuantitatif
diperlukan juga
pemenuhan  syarat-syarat  kualitatif  aspek  nilai  gizi,  syarat-syarat higiene  aspek  kesehatan,  syarat-syarat  dan  keadaan  yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
13
menjamin  ketenteraman  bathin  masyarakat  yang  menggunakan aspek kehalalan.
Manajemen  kesehatan  ternak  tidak  dapat  dipisahkan  dengan masalah  biosekuriti.  Keduanya  merupakan  bagian  integral  dari
sistem keamanan
pangan produk
peternakan. Biosekuriti
merupakan  konsep  integral  yang  mempengaruhi  suksesnya  system produksi  ternak  khususnya  dalam  mengurangi  resiko  dan
konsekuensi  masuknya  penyakit  menular  dan  tidak  menular.  Jika kegiatan  biosekuriti  dilaksanakan  secara  baik  dan  benar  maka
produktivuitas ternak, efisiensi ekonomi dan produksi akan tercapai. Sebagai  bagian  dari  sistem  manajemen  maka  biosekuriti  sangat
penting  khususnya  untuk  mencegah  penyakit.  Semua  komponen biosekuriti, system yang diterapkan vaksinasi, pengobatan, kontrol
hewan  liar  dan  lain-lainnya  dan  sarana  serta  prasarana  yang  ada memiliki arti tinggi terhadap keberhasilan program sekuriti.
Pada umumnya biosekuriti dibagi dalam tiga tingkatan yaitu : a
biosekuriti  konseptual,  yang  merupakan  dasar  atau  basis  dari seluruh  program  pengendalian  penyakit.  Beberapa  hal  yang
harus  dikelola  antara  lain  pemilihan  lokasi  peternakan khususnya kandang, pengaturan jenis dan umur ternak,
b biosekuriti  struktural,  yaitu  hal-hal  yang  berhubungan  dengan
tata  letak  peternakan,  pemisahan  batas-batas  unit  peternakan, pengaturan  saluran  limbah  peternakan,  perangkat  sanitasi  dan
dekontaminasi,  instalasi  tempat  penyimpanan  pakan  dan gudang, serta peralatan kandang dan
c biosekuriti  operasional,  merupakan  implementasi  prosedur
manajemen  untuk  pengendalian  penyakit  di  perusahaan terutama  bagaimana  mengatasi  suatu  infeksi  panyakit  menular.
Aspek-aspek yang sangat perlu diperhatikan dan menjadi tujuan pelaksanaan program  biosekuriti adalah :
  tidak adanya penyakit tertentu di dalam farm,
Di unduh dari : Bukupaket.com
14
  adanya  jaminan   resiko  bagi  konsumen  terhadap  produk yang dihasilkan,
  adanya  jaminan  keamanan  dalam  lingkupan  hidup  dan sustainability usaha, dan
  jaminan  terhadap  tiadanya  resiko  penyakit  zoonosis khususnya bagi karyawan.
4 Program Biosecurity
Program  biosekuriti  adalah  program  yang  berupaya  untuk membebaskan dan mengendalikan pengakit-penyakit tertentu, serta
memberikan  kondisi  lingkungan  yang  layak  bagi  kehidupan  ternak. Bagi  industri  peternakan    hal  ini  sangat  diperlukan  mengingat
ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak menular.  Oleh  karena  itu  perhatian  yang  serius  sangat  diperlukan
dalam  pelaksanaannya,  dan    juga  perlakuan  terhadap  ternak  yang mati,  kehadiran  lalat,  dan  bau  yang  kerap  kali  menimbulkan
gangguan bagi penduduk sekitarnya.
Pintu  gerbang  suatu  peternakan  adalah  tempat  pertama  bagi  orang yang mau masuk ke areal atau komplek peternakan dan merupakan
titik  awal  keberhasilan  suatu  peternakan  terbebas  dari  wabah  atau serangan  penyakit.   mengkondisikan  setiap  orang  maupun
kendaraan  tidak  sembarangan  keluar  masuk  Farm,  dan  pintu  selalu dijaga  ketat  oleh  petugas.  Pada  breeding  farm  dan  hatchery  selalu
dalam  keadaan  terkunci.  Tidak  setiap  kendaraan  atau  orang  bisa masuk  ke  kawasan  farm  demi  terlaksananya  program  pencegahan
penyakit.  Sebelum  masuk  ke  area  breeding  farm  di  depan  pos keamanan, setiap kendaraan dan pengunjungstafkaryawan harus
melewati  area  penyemprotan  dengan  desinfektan.  Sebelum  masuk ke  area  hatchery,  setiap  karyawanstafpengunjung  diwajibkan
mengganti  pakaian  dan  disemprot  dengan  desinfektan.  Desinfektan yang digunakan adalah BKC atau long life dengan dosis ringan yaitu
Di unduh dari : Bukupaket.com
15
1ccliter  air.  Tujuan  penggunaan  desinfektan  ini  adalah  untuk membunuh  mikroorganisme  patogen  yang  mungkin  terbawa  oleh
kendaraan, karyawanstafpengunjung.  Biosekuriti yang dilakukan meliputi  penyemprotan  kendaraan,  karyawanstafpengunjung
dengan desinfektan long life dengan dosis 1 ccliter air di depan pos jaga  keamanan.  Berikutnya  dilakukan  penyemprotan  terhadap
karyawanstafpengunjung  yang  akan  masuk  ke  area  perkantoran yaitu di sebelah kantor feed mill dengan desifektan long life dengan
dosis 1ccliter air. Kemudian, sebelum masuk ke area kandang yaitu di  sebelah  kantor  departemen  produksi,  setiap  karyawanstaf
pengunjung  disarankan  untuk  mengganti  pakaian  rumah  dengan pakaian  kerjapakaian  yang  bersih  sebelum  disemprot  lagi  dengan
desinfektan  long  life  dengan  dosis  1ccliter  air.  Selain  aitu,  di sebagian  kandang  disediakan  untuk  mencelup  kaki  dipping  foot
dan  tangan  dipping  hand  sebelum  masuk  ke  dalam  kandang  dan menangani  ternak.  Desinfektan  yang  digunakan  untuk  mencelup
kaki  dan  tangan  adalah  long  life  dengan  dosis  1ccliter  air. Biosekuriti yang sama dilakukan juga .
Program  biosekuriti  meliputi  pengendalian  pergerakan  hewan, peralatan, orang
– orang dan sarana pengangkutan dari luar dan ke farm  yang  satu  ke  farm  yang  lain.  Pemisahan  jenis  unggas,  burung
liar,  binatang  pengerat  dan  binatang   yang  diasingkan  secara geografis untuk memperkecil penyebaran penyakit. Vaksinasi untuk
meningkatkan  sistem  imunitas.  Pemeriksaan  prosedur  untuk mengurangi  infeksi  peradangan  jasad  renik  berbahaya  dan
pengobatan  untuk  mencegah  atau  perlakuan  hasil  bakteri  atau protozoa penyakit. Pengendalian serangga yang dapat menyebabkan
penyakit.  Penerapan  disinfeksi  dan  prosedur  yang  higienis  untuk mengurangi  tingkat  infeksi  membasmi  mikroorganisme  berbahaya
dan  pengobatan  untuk  mencegah  dan  mengobati  penyakit  bakteri dan protozoa Grimes danJackson, 2001.
Di unduh dari : Bukupaket.com
16
Sejalan dengan peraturan Departemen RI 2008  bahwa penerapan biosekuriti pada peternakan dapat dilakukan dengan cara :
a lokasi  peternakan  berpagar  dengan  satu  pintu  masuk  rumah
tempat  tinggal,  kandang  unggas  serta  kandang  hewan  lainnya ditata pada lokasi terpisah
b pembatasan  secara  ketat  terhadap  keluar  masuk  material
hewanunggas,  produk  unggas,  pakan,  kotoran  unggas,  alas kandang, litter, rak telur yang dapat membawa agen penyakit
c pembatasan secara ketat keluar masuk orangtamupekerja dan
kendaraan  dari  atau  ke  lokasi  peternakan  setiap  orang  yang masuk  atau  keluar  peternakan  harus  mencuci  tangan  dengan
sabun atau desinfektan d
mencegah  keluar  masuknya  tikus  rodensia,  serangga  atau unggas  lain  seperti  burung  liar  yang  dapat  berperan  sebagai
vektor penyakit ke lokasi peternakan e
unggas dipisahkan berdasarkan spesiesnya f
kandang,  tempat  pakanminum,  sisa  alas  kandanglitter  dan kotoran  kandang  dibersihkan  secar  teratur  tidak  membawa
unggas  sakit  atau  bangkai  unggas  keluar  dari  area  peternakan unggas yang mati harus dibakar atau dikubur
g kotoran unggas diolah terlebih dahulu sebelum keluar dari area
peternakan h
air kotor hasil sisa pencucian langsung dialirkan keluar kandang secara terpisah melalui saluran limbah ke tempat penampungan
limbah septik tank sehingga tidak tergenang di sekitar kandang atau jalan masuk kandang.
Secara skema untuk menciptakan lingkungan peternakan yang bebas dari penyakit adalah :
Penentuan Lokasi
Kandang Penataan Tata
Letak Kandang Management
Pelaksanaan
Di unduh dari : Bukupaket.com
17
Aspek  lain  dari  biosekuritas  adalah  mencegah  penyakit  melalui vaksinasi.  Antibiotika  digunakan  untuk  memberantas  infeksi
bakteri.   Karena  tidak  ada  obat  yang  dapat  melawan  infeksi  virus, maka vaksinasi sebelum infeksi terjadi di  dalam kelompok ternak
menjadi pilihan utama untuk melindungi ternak yang dipelihara .
Vaksin  virus  yang  ideal  terbuat  dari  suatu  virus  yang  tidak menimbulkan
penyakit, tetapi
virus yang
sangat tinggi
imunogenesitasnya.      Kombinasi  ini  agak  jarang  oleh  karena  itu virus-virus  terpilih  harus  memberikan  reaksi  yang  kecil  sekali  dan
menyebabkan kekebalan
yang tinggi.
Perusahaan vaksin
mempunyai  kombinasi  faktor-faktor  yang  terbaik  terhadap  virus yang ada sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak  semua  vaksin  efektifitasnya  sama.  Beberapa  vaksin memberikan  kekebalan  yang  baik  tetapi  menimbulkan  reaksi
setelah  diberikan  yang  lebih  berbahaya  dari  penyakit  itu  sendiri. Vaksin  yang  lain,  reaksinya  tidak  terlihat  tetapi  tingkat
perlindungannya sangat rendah.  Tetapi, kehebatan reaksi biasanya tidak  berhubungan  dengan  tingkat  kekebalan.  Virus  yang  ideal
untuk  vaksin  adalah  yang  tidak  memberikan  reaksi  dan mempunyai kekebalan yang tinggi. Beberapa vaksin untuk infeksi
bakteri  tertentu  biasanya  kurang  efektif  dari  pada  kebanyakan vaksin virus, karena vaksin virus dapat merangsang bagian-bagian
kunci dari sistem kekebalan dengan lebih baik.
Vaksin bisa dalam bentuk hidup atau mati.  Keduanya memberikan reaksi.  Vaksin  hidup  terdiri  atas  mikroorganisme  hidup.    Vaksin  ini
dapat  diberikan  pada  umur  lebih  muda  daripada  vaksin  mati,  dan diberikan  melalui  injeksi,  air  minum,  inhalasi,  atau  tetes  mata.
Kontaminasi  vaksin  harus  dicegah  karena  dapat  menimbulkan gangguan yang serius.
Di unduh dari : Bukupaket.com
18
Mikroagen  yang  terdapat  dalam  vaksin  hidup  akan  berkembang  di dalam  tubuh  unggas,  dan  bila  terdapat  infeksi  sekunder  pada  saat
itu,  dapat  terjadi  reaksi  yang  hebat.  Ketika  menggunakan  vaksin hidup,
peternak harus
menyadari bahwa
peternakannya mengandung agen penyakit yang berasal dari vaksi n.
Semua vaksin mati, yang pemberiannya  harus  disuntikkan, dapat juga  menimbulkan  reaksi  yang  berasal  dari  zat  pembawanya.
Reaksi  yang  paling  umum  adalah  terjadinya  pembentukan jendolan pada tempat penyuntikan granuloma.
Usia  unggas  pada  saat  vaksinasi  terhadap  penyakit  tertentu  dan kapan perlu diulang merupakan faktor penting yang mempengaruhi
tingkat,  kualitas  dan  lamanya  kekebalan.  Program-program vaksinasi  bervariasi  pada  ayam  broiler,  ayam  petelur  komersial,
ayam  bibit,  ayam  nenek,  ayam  kalkun,  dan  burung.  Yang  penting diingat adalah vaksinlah sesuai dengan keperluan.
Sedangkan  untuk  ternak  ruminansia  kegiatan  vaksinnya  adalah  di seuaikan  dengan  pola  pemeliharaan,  jika  untuk  breeding  biasanya
dilakukan  satu  tahun  duakali,    untuk    penggemukan  biasanya dilakukan sewaktu akan di beli atau baru datang di kandang.
Bagaimana agen pengakit masuk ke peternakan ?
Berbagai  macam  cara  agen  penyakit  bisa  masuk  ke  dalam lingkungan peternakan  diantaranya adalah sebagai  berikut :
a Terbawa masuk ketika bibit ternak datang
b Masuknya ternak sehat yang baru sembuh dari penyakit tetapi
sekarang berperan sebagai pembawa carrier, c
Masuknya hewan dari luar flok transmisi horizontal
Di unduh dari : Bukupaket.com
19
d Tertular  melalui  telur-telur  dari  flok-flok  pembibit  yang
terinfeksi.  Contoh  agen  penyakit  yang  ditularkan  dari  induk  ke anak ayam adalah virus Egg Drop Syndrome dan virus Leukosis,
bakteri  Samonella  pullorum,  S.  enteritidis,  dan  Mycoplasma serta Aspergillus.
e Terbawa  masuk  melalui  kaki  sepatu,  tangan  dan  pakaian
pengunjung  atau  karyawan  yang  bergerak  dari  flok  ke  flok, misalnya  berbagai  penyakit  virus  dan  bakteri  Salmonella,
Campylobacter f
Terbawa  melalui  debu,  bulu-bulu  atau  sayap,  dan  kotoran manure  pada  peralatan  dan  sarana  lain  seperti  truk,  kandang
ayam, tempat telur dll. g
Terbawa oleh burung-burung liar, predator kumbang, rodensia tikus,  lalat,  caplak,  tungau  dan  serangga  lain.  Burung  liar
merupakan reservoar bagi penyakit ND, IB, Psitakosis, influensa unggas  dan  Pasteurella  spp.  Kumbang  merupakan  reservoar
sejumlah  besar  infeksi  termasuk  penyakit  Marek,  Gumboro, salmonellosis,  pasteurellosis  dan  koksidiosis.  Rodensia  dapat
menyebarkan berbagai
ragam penyakit
termasuk pasteurellosis  dan  salmonellosis.  Lalat  dapat  menularkan
berbagai bakteri penyebab penyakit  pencernaan ayam dan virus cacar  ayam  fowl  pox.    Caplak  Argas  dapat  menjadi  vektor
pembawa  spirokhetosis.    Tungau  Ornitonyssus  bursa  dapat menimbulkan  gangguan  produksi  ayam  dan  kegatalan  bagi
karyawan,  sedangkan  Culicoides  agas  atau  mrutu  dapat menjadi vektor leucocytozoonosis yang cukup merugikan.
h Terbawa  melalui  makanan  yang  tercemar  mikroorganisme
di  pabriknya.  Kontaminasi  bahan  baku  pakan  atau  pakan  jadi dengan  beberapa  jenis  patogen  seperti  Salmonella  spp  atau
IBDGumboro  dan  paramyxo  virus,  Egg  Drop  Syndrom, Aflatoksin  dapat  menginfeksi  kawanan  unggas  yang  peka
terhadap penyakit ini.
Di unduh dari : Bukupaket.com
20
i Menular  lewat  air  seperti  berbagai  jenis  bakteri  Salmonella,
Escherichia coli dan fungi Aspergillus j
Menular lewat udara seperti virus velogenik ND dan ILT. k
Tertular melalui vaksin hidup atau kontaminasi vaksin.
Vaksin  unggas  terkontaminasi  yang  dibuat  pada  telur  yang diperoleh  dari  peternakan  yang  tidak  bebas  patogen  spesifik  non-
SPF dapat mengandung patogen antara lain adenovirus, reovirus, atau agen  lain  yang  bertanggung  jawab  terhadap  anemia  dan
retikuloendoteliosis.    Patogen  juga  dapat  ditularkan  diantara  ternak akibat  peralatan  vaksinasi  yang  digunakan  dalam  pemberian
vaksin atau petugas yang terkontaminasi.
Banyak  mikroorganisme  patogen  yang  akan  menetap  di  luar  tubuh inang  ayam  seperti  Coccidia  berbagai  jenis  Eimeria,  Salmonella,
Histomonas,  Aspergilus  dan  berbagai  jenis  virus  dapat  tahan  dalam waktu  yang  cukup  lama,  terutama  di  dalam  bahan  organik.
Pasteurella dan Mycoplasma dan beberapa jenis bakteri dapat juga hidup  beberapa  lama  di  luar  tubuh.  Virus-virus  penyebab
gangguan  pernafasan  cenderung  lemah  di  luar  tubuh  inang meskipun  dapat  menempuh  perjalanan  paling  tidak  5  mil  di  udara
bila  kondisinya  memuaskan.  Lebih  jelasnya  Tabel  1  berikut  ini menggambarkan lamanyanya agen  penyakit dapat bertahan di alam
atau di luar tubuh inang.
Tabel  1:    Lama  hidup  agen  penyebab  penyakit  di  luar  tubuh unggas
Agen Penyakit Nama penyakit
Lama hidup  di Luar
tubuh unggas
Virus avibirna Infectious bursal
disease Gum boro Beberapa bulan
Eimeria spp Koksidiosis
Beberapa bulan
Di unduh dari : Bukupaket.com
21
Virus duck plague Duck plague
Beberapa hari Pasteurella
multocida Kolera ayam
Beberapa minggu
Haemophylis gallinarum
Coryza Snot Beberapa jam-
hari Virus herpes
onkogenik Marek
Beberapa bulan- tahun
Virus paramyxo ND
Beberapa hari- minggu
Mycoplasma gallisepticum, M.
synoviae Mikoplasmosis
Beberapa jam- hari
Salmonella spp Salmonellosis
Beberapa bulan Histomonas
Histomoniasis Beberapa bulan
Aspergillus fumigatus Aspergillosis
Beberapa bulan Mycobacterium
avium Avian tuberculosis
Beberapa tahun Jeffrey 1997, Hofstad et al. 1978
KEGIATAN MENANYA :
Berdasarkan hasil mengamati membaca uraian materi yang telah anda  lakukan  dan  untuk  meningkatkan  pemahaman  anda  tentang
konsep  dan  prinsip  biosecuriti,  lakukan  diskusi  kelompok  dan jawablah pertanyaan
–pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang anda ketahui  tentang biosecuriti? 2.
Benarkah  melakukan  biosecuriti  itu  wajib  bagi  para  peternak? mengapa?
3. Menurut  anda  dampak apa  yang  terjadi  bila  seorang  peternak
tidak melakukan biosecurity? 4.
Sebutkan tujuan biosecuriti 5.
Jelaskan prinsip biosecuriti 6.
Kapan biosecuriti dilakukan? Apa bila ada hal yang kurang di pahami tentang konsep biosecurity
maka ajukan pertanyaan  kepada guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
22
MENGUMPULKAN INFORMASI.
1. Cari informasi  dari  berbagai sumber  internet, modul, buku  –
buku  referensi,  serta  sumber –  sumber  lain  yang  relevan
tentang konsep dan prinsip biosecurity
MENGOLAH  INFORMASI  MENGASOSIASI
Berdasarkan  hasil  pengamatan,  membaca  uraian  materi  dan membaca dari berbagi sumber  buatlah rangkuman tentang:
1. Konsep biosekurity  .
2. Prinsip biosekurity
Pertemuan ke 2 dan 3 2 X3 JP Kegiatan mengamati
Bacalah uraian materi di bawah ini
Lakukan pengamatan lokasi kandang di lingkungan sekitar sekolah anda Uraian Materi  2
1. Biosecurity Konseptual
Biosekuriti  konseptual  adalah  semua  tindakan  yang  merupakan pertahanan  pertama  untuk  pengendalian  wabah  dan  dilakukan  untuk
mencegah  semua  kemungkinan  kontakpenularan  dengan  peternakan tertular,dan mencegah penyebaran penyakit. Salah satu untuk mencegah
penyebaran  penyakit  di  peternakan  adalah  dengan  penentuan  lokasi yang tepat.
Dengan didasari penentuan lokasi kandang yang tepat maka sangat memungkikan akan mendukung sukesnya biosecirity selanjutnya.
Lokasi  kandang  yang  baik  berdasarkan  tingkat  keamanan  secara biosecrity  adalah  jauh  dari  perumahan  penduduk  atau  tempat-tempat
umum  sperti  pasar,  sekolah,  puskesmas,  terminal  dll. Di  dalam  ilmu
epidemiologi  ilmu yang mempelajari sebaran penyakit, dikenal istilah segitiga  epidemiologi,  yang  meliputi  inang  host,  lingkungan,  dan  agen
Di unduh dari : Bukupaket.com
23
penyakit.    Keseimbangan  tiga  hal  tersebut  harus  dijaga,  salah  satu caranya dengan biosekuriti. Tindakan awal biosecuriti adalah biosecuirti
konseptual  yang  merupakan  pondasi  dari  keberhasilan  bisecuriti selanjutnya.
Biosecuriti    konseptual  merupakan    dasar  atau  basis  dari  seluruh
program  pengendalian  penyakit.  Biosecuriti  konseptual  meliputi  aspek pemilihan lokasi usaha peternakan di suatu daerah yang bertujuan untuk
memisahkan  jenis  atau  umur  unggas  yang  sama,  sehingga  akan menghindari  kontak  langsung  hewan  yang  kita  pelihara  dengan  hewan
liarhewan  lain.  Salah  satu  cara  untuk  menghindari  kontak  langsung ternak  yang  kita  pelihara  kususnya  unggas  dengan  ternak  milik
lingkungan sekitar maka pemlihan lokasi perlu di pertimbangkan dengan baik.  Beda  dengan  pemilihan  lokasi  kandang  untuk  ternak  ruminansia
dengan populasi yang tidak terlalu banyak tidak serumit lokasi kandang unggas  karena  pada  dasarnya  perlakuan  biosecuirti  pada  ternak
ruminansia tidak seketat ternak unggas. Pemlihan lokasi kandang untuk ruminansia biasanya hanya untuk menghidari polusi udara saja tidak ada
hubungannya  dengan  kontak  atau  tidaknya  ternak  yang  kita  pelihara dengan ternak milik lingkungan sekitar.
Secara umum penyebaran penyakit ternak  unggas lebih cepat dari pada ternak  ruminansia.  Hal  ini  disebabkan  kareir  penyakit  ternak  unggas
lebih  banyak  dan  kebanyakan    melibatkan  hewan  liar  seperti  burung yang susah di tangkap kemudian terbang kemana secara tidak langsung
itu  mempercepat  penyebaran  penyakit.  Selain  itu  adanya    ayam kampung yang dipelihara bebas berkeliaran diamana mana dan tanpa  di
vaksin.  Sedangkan  untuk  ternak  ruminansia  yang  menjadi  karier  jauh lebih  sedikit sehingga penyebarannya  cenderung labih lambat.  Bahkan
untuk  lokasi  kandang  burung  puyuh  membutuhkan  tempat  yang  lebih spesifik  yaitu  lokasi  yang  jauh  dari  keramaian  atau  kegaduhan  dan  lalu
lalang orang.
Di unduh dari : Bukupaket.com
24
Akan lebih baik lagi jika lokasi kandang unggas  dekat dengan penetasan dan  rumah  potong  ayam  hal  ini  akan  sangat  mengurangi  bahaya
penularan  penyakit  yang  berhubungan  dengan  jarak.  Lokasi  sebaiknya jauh  dari  danau  atau  saluran  air  dan  juga  perlintasan  migrasi  burung-
burung  liar.  Dalam  pemilihannya  kita  juga  harus  memikirkan  implikasi pemeliharaan  hewan  yang  umurnya  tidak  sama.  Ini  untuk  menghindari
rolling infection dari hewan tua ke hewan muda atau sebaliknya.
2. Biosecurity Struktural
Pemahaman terhadap mekanisme penularan penyakit pada peternakan merupakan  langkah  awal  di  dalam  upaya  pelaksanaan  program
biosekuriti. Keberhasilan  program  biosekuritas  juga  harus  didukung  oleh  dana  dan
komitmen  yang  konsisten  bagi  pemilik  maupun  karyawan,  serta monitoring yang ketat, terjadwal dan berkelanjutan.
Biosekuriti  tidak  hanya  pembersihan  dan  desinfeksi  lingkungan peternakan,  tapi  ada  3  tiga  pondasi  utama  yang  menjadi  penopang
keberhasilan biosekuriti, yaitu : isolasi, traffic control pengawasan lalu lintas  dan  sanitasi  .  Tanpa  adanya  ketiga  hal  tersebut,  penerapan
biosekuriti dalam peternakan tidak akan berjalan optimal sesuai dengan tujuan.
Dalam  dunia  peternakan  biosekuriti  merupakan  konsep  integral  yang mempengaruhi  suksesnya  system  produksi  ternak  khususnya  dalam
rangka  mengurangi  resiko  karena  masuknya  penyakit  menular  maupun tidak  menular.  Apabila  biosekuriti  dilaksanakan  secara  baik,  benar  dan
disiplin  maka  target  produktivuitas  ternak  dan  efisiensi  ekonomi  akan tercapai  karena  kesehatan  ternak  yang  terjaga.  Oleh  karena  itu  sebagai
bagian  dari  sistem  manajemen  peternakan  biosekuriti  adalah  sangat penting.
Di unduh dari : Bukupaket.com
25
Biosecurity  strutural  merupakan  perlindungan  ternak  yang  di  pelihara dengan cara mengatur tata letak peternakan.
Beberapa hal yang perlu dilakuakan  di antaranya adalah  : a.
Pemagaran  kawasan  peternakan  dengan  tujuan  meminimalkan orang umum atau hewan liar masuk ke areal peternakan.
b. Pintu  masuk    keareal  kandang  ushakan  satu  pintu  saja,    hal  ini
bertujuan    untuk  meminimalisir  masuknya  hewan  lain  dan berpindahnyamelintasnya operator ke kandang lain.
c. Ketersediaan  air  bersih  dan  bebas  agen  patogen,  dan  adanya
treatment  terhadap  air  yang  akan  dikonsumsi  dengan  klorin, peroksida atau lainnya
d. Adanya  fasilitas  pelayanan  perusahaan  yang  memadai  seperti
kantor,  gudang  pakan,  obat,  dan  peralatan,  kamar  ganti  pakaian dan kamar mandi.
e. Adanya  suplai  air  dan  listrik  yang  cukup  dan  tempat  yang
representatif  untuk  desinfeksi  kendaraan  yang  keluar  masuk  lokasi farm. adanya car dip dan sprayer di pintu gerbang masuk farm.
f. Adanya  jalan  yang  baik,  aman  dan  dipagari  untuk  memudahkan
pembersihan dan pencegahan penyebaran penyakit. g.
Adanya tempat khusus untuk pemusnahan bangkai disposal pit
Lokasi  yang  aman  untuk  tempat  pakan,  peralatan,  litter  di  tempat  yang terpisah dari kandang untuk mencegah kontaminasi.
KEGIATAN MENANYA :
Berdasarkan  hasil  mengamati  membaca  uraian  materi  yang  telah anda  lakukan,  untuk  meningkatkan  pemahaman  anda  tentang
biosecuriti  konseptual  dan  biosekurity  struktural,  lakukan  diskusi kelompok dan jawablah pertanyaan
–pertanyaan berikut ini: 1.
Apa  yang  anda  ketahui    tentang  biosecuriti  konseptual    dan trukutral ?
Di unduh dari : Bukupaket.com
26
2. Sebutakan tujuan biosekurity konseptual struktural?
3. Menurut  anda  dampak  apa  yang  terjadi  apa  bila  dalam
menentukan lokasi farm tidak tepat? 4.
Menurut anda fasilitas apa yang harus ada pada suatu farm ? Apa  bila  ada  hal  yang  kurang  di  pahami  tentang  konsep  biosecurity
maka ajukan pertanyaan  kepada guru pengampu mata pelajaran ini
MENGUMPULKAN INFORMASIMENCOBA .
Cari  informasi    dari    berbagai  sumber  internet,  modul,  buku –  buku
referensi, serta sumber – sumber lain yang relevan tentang  biosecurity
konseptual dan struktural
1. Lembar Kerja Siswa