47
Untuk sapi perah tentunya ada sanitasi pemerahan yang dilakukan :
a sebelum pemerahan
Pemerah harus dalam keadaan sehat, apabila memerah menggunakan mesin, maka mesin perah dan
perangkatnya dalam keadaan bersih dan sudah didesinfeksi.
Pakaian pemerah harus bersih. Cucilah tangan sebelum memerah
Pada saat memerah tangan dalam keadaan kering
b Sanitasi pada saat pemerahan :
Ambing sapi dibersihkan dengan lap yang telah dibasahi dengan air hangat atau larutan desinfektan.
Kain lap yang telah di pakai kotor di tampung pada tempat yang telah tersedia dan jangan tercampur dengan
kain yang habis di pakai atau kotor. Lakukanlah pemerahan pada sapi yang sehat terlebih
dahulu setelah itu baru sapi yang sakit. Untuk sapi yang sakit setiap kali memerah 3 – 4
pancaran dari masing – masing puting dimasukan
kedalam strip cup atau paddle pengamatan untuk pengamatan mastitis.
Bagaimana pelaksanaan program biosekuritas?
a. Kontrol lalu lintas
1. Biosekuritas ini secara umum memberlakukan kontrol
tehadap lalu lintas orang, seperti mengunci pintu dan melarang semua pengunjung, atau mengizinkan masuk
orang tertentu dan personil yang dibutuhkan profesional
Di unduh dari : Bukupaket.com
48
setelah mereka didesinfeksi, mandi semprot, lalu memakai sepatu khusus, baju penutup, dan topi khusus yang telah
didesinfeksi. Tangan orang bisa juga menyebabkan infeksi
dan harus
didesinfeksi sebelum
masuk bangunan
kandang atau
meninggalkannya. Pada
peternakan yang harus menjalankan biosekuritas dengan ketat Grand parent stock akan menerapkan prosedur
dengan sangat ketat misalnya tamu yang akan masuk sebelumnya tidak boleh mengunjungi farm pada level
dibawahnya Parent stock, komersial, prosesing dll paling sedikit tiga hari setelah kunjungan tersebut.
2. Kontrol lalu lintas tidak hanya berlaku untuk orang tetapi
juga untuk hewan seperti burung-burung liar , tikus, kumbang predator, serangga dan lainnya. Kucing dan
anjing seringkali dianggap sebagai pembawa penyakit yang potensial, tetapi bukti-bukti kurang mendukung,
dan manfaatnya dalam mengendalikan tikus cukup nyata dibandingkan kerugian yang ditimbulkannya. Konstruksi
bangunan yang terbuka sebaiknya diberi kawat pelindung untuk mencegah masuknya serangga terbang atau
predator, meskipun tidak efektif paling tidak dapat mengurangi resiko.
3. Kebersihan halaman dan teras dinding serta pemotongan
rumput harus teratur. Konstruksi kandang dan ruang penyimpan pakan dibuat yang tidak memungkinkan
binatang-binatang seperti tikus, burung, kumbang dan lainnya secara leluasa dapat memasukinya rodent proof.
Program pengendalian tikus dapat dibuat secara berkesinambungan,
dengan menempatkan
kotak pengumpan di pinggir kandang dengan selang 15-20 meter.
Umpan tikus perlu dimonitor dalam jangka waktu tetrtentu misalnya setiap 5 hari sekali dengan umpan yang disukai
Di unduh dari : Bukupaket.com
49
tikus. Limbah kotoran ayam dan sekam basah, harus segera
disingkirkan agar
tidak mengundang
lalat berkembang biak .
4. Pada saat musim lalat dilakukan pengendalian baik dengan
insektisida untuk membunuh lalat dewasa atau larva. 5.
Lalu lintas kendaraan yang memasuki areal peternakan juga harus dimonitor secara ketat. Kendaraan yang memasuki
farm harus melewati kolam desinfeksi yang terdapat di belakang gerbang. Kendaraan yang bisa masuk ke areal
peternakan adalah kendaraan pengangkut makanan, bibit ternak,
ataupun peralatan
kandang lainnya.
Pada peternakan pembibitan yang memerlukan biosekuritas
Mlebih ketat, begitu masuk kolam desinfeksi kendaraan harus berhenti, lalu seluruh bagian mobil bagian bawah,
sekitar ban disemprot desinfektan dengan sprayer tekanan tinggi. Sementara itu penumpangnya harus berjalan kaki
lewat pintu khusus untuk lalu lintas orang. Di tempat ini ia harus mandi semprot untuk didesinfeksi. Di peternakan yang
memerlukan biosekuritas sangat ketat terdapat pemisahan dan batas yang jelas mengenai daerah sanitasi kotor dengan
atau daerah sanitasi semi bersih atau bersih. Dengan demikian akan selalu ada kontrol lalu lintas baik barang,
bahan ataupun manusia.
b. Pencucian Kandang