Analisis Spektroskopi Infra Merah Abu Layang

45 alumina dalam abu layang cukup besar yang memungkinkan digunakan sebagai adsorben yang potensial. Dengan besarnya kadar kedua komponen tersebut dalam abu layang berarti banyak pusat-pusat aktif dari permukaan padatan yang dapat berinteraksi dengan adsorbat, misalnya ion logam Jumaeri, 1995. Proses adsorpsi dapat berlangsung secara efektif apabila ada kesesuaian sifat muatan ion antara adsorben dengan adsorbat. Bila sisi aktif bersifat basa atau berupa anion maka adsorpsi maksimal terjadi pada spesies adsorbat yang bersifat asam atau kation, demikian juga sebaliknya.

4.1.1.1. Analisis Spektroskopi Infra Merah Abu Layang

Analisis infra merah dilakukan untuk penentuan gugus aktif di padatan sintesis. Analisis kualitatif dengan menggunakan spektroskopi infra merah dilakukan pada bilangan gelombang 4000-500 cm-1 menggunakan pelet KBr. Spektra infra merah abu layang batubara dan padatan hasil sintesis dapat dilihat dalam Gambar 4.1 Gambar 4.1. Spektra Infra Merah Abu Layang Batubara 46 Spektrum infra merah abu layang menunjukan serapan pada daerah 3425,58 cm -1 ; 2924,09 cm -1 ; 1620,21 cm -1 ; 1080,14 cm -1 ; 779,24 cm -1 ; 694,37 cm -1 ; 462,92 cm -1 ; 354,90 cm -1 dan 339,47 cm -1 . Tabel 4.1. Interpretasi Spektrum Infra Merah Abu Layang No Frekuensi daerah serapan cm-1 Gugus fungsional tipe vibrasi Hasil analisis Interpretasi 1 3425,58 3500-3200 Vibrasi rentang –OH bebas Sastrohamidjojo, 1992: 36 2. 2924,09 2923.9 serapan vibrasi ulur simetri –CH-CH2 Kurnia,2006 3. 1620,21 1639,4 Serapan rentangan –NH amina primer dan sekunder Kurnia, 2006 2550-1560 Gugus aril-SH, vibrasi rentangan S-H Sastrohamidjojo, 1992:105 1624 Vibrasi rentang dan tekuk dari molekul H 2 O Dwi, 2000 4. 1080,14 1090-1030 Vibrasi renggang Si-O-Si Helmut G, 2002 dalam Rahmi, 2006 1100 – 980 Regangan asimetri Al dalam situs tetrahedral Ribeiro,1984 1250 – 950 Renggangan asimetri tetrahedral luarRibeiro,1984 1078,1 Serapan vibrasi rentang asimetri TO 4 T=Si atau Al 5. 779,24 900-700 Gugus S-O, Vibrasi S-O Sastrohamidjojo, 1992: 105 6. 694,37 720 – 650 Symetric stretch Hadi Nur, 2001 7. 462,92 420-500 Ikatan T-O tetrahedral luar Ribeiro,1984 8. 354,90 300-420 Pembukaan pori Ribeiro,1984 339,47 Pita serapan abu layang pada 3425,58 cm -1 menunjukan adanya vibrasi ikatan O–H, sedangkan pada 2924,09 cm -1 merupakan serapan vibrasi ulur simetri -CH--CH2- dan pita serapan pada 1620,21 cm -1 menunjukan adanya gugus aril-SH dalam abu layang. Adanya gugus yang mengandung vibrasi rentangan Si-O-Si pada abu layang ditunjukan oleh pita serapan pada bilangan gelombang 1080,14 cm -1 , sedangkan Vibrasi 47 S–O ditunjukan oleh pita serapan 779,24 cm -1 . Pita serapan pada 694,37 cm -1 menunjukan adanya Symetric stretch dan ikatan T-O tetrahedral luar ditunjukan oleh pita serapan pada 462,92 cm -1 , sedangkan pita serapan 354,90 cm -1 dan 339,47 cm -1 menunjukan adanya pembukaan pori. interpretasi spektrum inframerah abu layang dapat di lihat pada Tabel 4.1 diatas.

4.1.1.2. Analisis Difraksi Sinar-X Abu Layang