Analisis Permintaan Dan Penawaran Domestik Daging Sapi Indonesia Skripsi

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK
DAGING SAPI INDONESIA

SKRIPSI
ADITYA HADIWIJOYO

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RINGKASAN
ADITYA HADIWIJOYO. 2009. Analisis Permintaan dan Penawaran Domestik
Daging
Sapi
Indonesia.
Skripsi.
Jurusan
Sosial
Ekonomi
Peternakan.Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Dr. Ir. Sri Mulatsih, MSc. Agr
Pembimbing Anggota : Ir. Burhanuddin, MM.
Protein adalah salah satu nutrien yang sangat penting bagi tubuh.
Protein berfungsi sebagai zat pembangun Daging sapi sebagai salah satu
sumber protein yang berasal dari hewan ternak sudah dikenal sebagai bahan
pangan yang hampir lengkap dan sempurna. karena didalamnya terkandung
berbagai macam zat gizi yang diperlukan tubuh. Konsumsi rata-rata daging
sapi masyarakat Indonesia tahun 2007 mencapai 1,75 kg/kapita/tahun.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui faktor-faktor yang
menentukan permintaan daging sapi di Indonesia. 2) Mengetahui faktorfaktor yang menentukan penawaran daging sapi di Indonesia. 3) Menghitung
nilai elastisitas permintaan dan penawaran daging sapi di Indonesia.
Penelitian mengenai permintaan dan penawaran daging sapi di
Indonesia, dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan September tahun 2008.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa data
time series tahun 1990-2005 dari Badan Pusat Statistik dan Direktorat
Jenderal Peternakan. Data kemudian diolah dengan menggunakan program
eview 4.1 dan Microsoft Excel 2003.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) permintaan daging sapi
ditentukan oleh variabel-variabel independen yaitu harga daging domestik,
harga ikan rata-rata, pendapatan per kapita, dan jumlah penduduk Indonesia,

2) penawaran daging sapi ditentukan oleh variabel-variabel independen yaitu
harga daging domestik, produksi daging sapi domestik, harga sapi, dan
jumlah populasi sapi, 3) Permintaan daging sapi bersifat inelastis terhadap
harga ikan, pendapatan, dan harga daging sapi. Sedangkan penawaran daging
sapi bersifat inelastis terhadap harga daging sapi dan harga sapi.

Kata kunci : Permintaan, penawaran, daging sapi, elastisitas.

1

ABSTRACT
DOMESTIC DEMAND AND SUPPLY ANALYSIS
FOR BEEF IN INDONESIA
Hadiwijoyo A., S. Mulatsih, and Burhanuddin
The aims of this research were: 1) to know the factors that determine beef demand in
Indonesia 2) to know the factors that determine beef supply in Indonesia 3) to know
beef demand and supply elasticity in Indonesia. The time series data in the periods
for 15 years of 1990-2005 was used for this research from Badan Pusat Statistic. A
dynamic model of Ordinary Least Square (OLS) method was used to analyze the data
using Microsoft excel 2003 and Eview 4.1. The factors that determine beef demand

and supply describe by quantitative description. This research held on June until
September 2008. This research resulted several outputs: 1) Beef demand can be
explained by its free variable which is beef domestic price, fish price, income per
capita, and human population with each coefficient value – 4.4, 4.9, 36.4, and 1.8
and do not have problem with econometric test, statistic test, and economic test, 2)
Beef supply can be explained by beef domestic price, domestic beef production,
cattle price, and domestic cattle population with each coefficient value 2.8, 0.9, - 8.7,
0.04 and do not have problem with econometric test, statistic test, and economic test
Key words : demand, supply, beef, elasticity

2

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK
DAGING SAPI INDONESIA

Oleh
ADITYA HADIWIJOYO
D 34104068

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan dihadapan

Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 16 Maret 2009

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Sri Mulatsih, MSc. Agr
NIP. 131.849.397

Ir. Burhanuddin, MM
NIP. 132.232.454

Dekan Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc. Agr
NIP. 131.955.531

3


ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK
DAGING SAPI INDONESIA

Oleh
ADITYA HADIWIJOYO
D 34104068

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
Memperoleh gelar Sarjana Peternakan
Pada Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

4

RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap Aditya Hadiwijoyo dan dilahirkan pada
tanggal 8 Juli 1986 di Jakarta. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Agus Setiono (alm) dan Ibu Umamah Fathoni.
Pada tahun 1992, penulis lulus dari Taman Kanak-Kanak Ananda kemudian
melanjutkan ke Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Pamulang dan lulus pada tahun
1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Pamulang dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2004 penulis lulus dari
Sekolah Menengah Atas Negeri 74 Jakarta.
Penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor
melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2004 pada Jurusan
Sosial Ekonomi Peternakan dengan minat Ekonomi dan Perencanaan Peternakan,
Fakultas Peternakan.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan
yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM-D) dan Himpunan
Mahasiswa Sosial Ekonomi Industri Peternakan (HIMASEIP). Penulis pernah
menjadi Sekertaris Departemen Keprofesian HIMASEIP tahun 2006 dan menjadi
Ketua Umum HIMASEIP pada tahun 2007.

5


KATA PENGANTAR
Bismillahrrohmanirrohim
Puji dan syukut kehadirat Allah SWT Rob semesta alam yang senantiasa
melimpahkan begitu banyak nikmat kepada seluruh umatNya. Salawat dan salam tak
lupa juga penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “Analisis Permintaan dan
Penawaran Domestik Daging Sapi Indonesia” sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Peternakan pada Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui faktor-faktor yang
menentukan dalam permintaan dan penawaran daging sapi Indonesia serta
mengetahui nilai elastisitas nya.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis senantiasa menerima setiap saran dan kritik yang membangun
guna memperbaiki tulisan ini. Semoga segala hal yang tertuang dalam tulisan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, Maret 2009

Penulis


6

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN............................. ...............................................................

i

ABSTRACT................................................................................................

ii

RIWAYAT HIDUP....................................................................................

iv

KATA PENGANTAR................................................................................

v


DAFTAR ISI ..............................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

x

PENDAHULUAN ....................................................................................

1


Latar Belakang ..................................................................................
Perumusan Masalah...........................................................................
Tujuan Penelitian...............................................................................
Kegunaan Penelitian..........................................................................

1
2
3
3

KERANGKA PEMIKIRAN .......................................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................

6

Daging Sapi .......................................................................................

Sapi Potong Indonesia .......................................................................
Faktor-Faktor yang Menentukan Permintaan.....................................
Harga Barang Itu Sendiri ..........................................................
Harga Barang Lain yang Terkait (Substitusi) ...........................
Pendapatan Rumah Tangga dan Masyarakat .............................
Cita Rasa (Selera) .....................................................................
Jumlah Penduduk (Populasi) ....................................................
Faktor-Faktor yang Menentukan Penawaran .....................................
Produksi Daging Sapi Potong ....................................................
Jumlah Populasi Sapi.................................................. ...............
Biaya Produksi...........................................................................
Harga Input ................................................................................
Kemajuan Teknologi..................................................................
Harga dari Barang Terkait .........................................................
Elastisitas Permintaan dan Penawaran ...............................................
Elastisitas Harga Permintaan .....................................................
Elastisitas Harga Penawaran......................................................
Elastisitas Silang ........................................................................
Elastisitas Pendapatan................................................................

6
7
8
8
9
9
9
9
10
11
11
11
12
12
12
13
13
14
14
15

7

METODE PENELITIAN ............................................................................

16

Waktu Penelitian ...............................................................................
Data dan Instrumentasi ......................................................................
Metode Analisis ..................................................................................
Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................
Uji Kriteria Statistik...................................................................
1. Uji -t .............................................................................
2. Uji F ..............................................................................
3. Uji R- Square ................................................................
Uji Kriteria Ekonometrika ........................................................
1. Autokorelasi..................................................................
2. Normalitas .....................................................................
3. Heteroskedastisitas ........................................................
Uji Kriteria Ekonomi .................................................................
Analisis Respon (elastisitas) ....................................................
1. Elastisitas Permintaan Harga ..........................................
2. Elastisitas Penawaran Harga...........................................
3. Elastisitas Silang .............................................................
4. Elastisitas Pendapatan.....................................................
Definisi Istilah............................................................................

16
16
16
16
17
17
18
18
19
19
19
19
20
20
20
20
21
21
22

HASIL PEMBAHASAN .............................................................................

23

Perkembangan Konsumsi dan Produksi Daging Sapi di Indonesia....
Konsumsi Daging Sapi di Indonesia…………………………..
Produksi Daging Sapi di Indonesia............................................
Model Penduga Permintaan Daging..........................................
Analisis Model Permintaan.................................................................
Harga Daging Domestik............................................................
Harga Ikan.................................................................................
Pendapatan Per Kapita..............................................................
Jumlah Penduduk......................................................................
Model Penduga Penawaran Daging..........................................
Hasil Analisis Model Penawaran........................................................
Harga Daging Domestik............................................................
Produksi Daging Domestik........................................................
Harga Sapi.................................................................................
Jumlah Populasi Sapi................................................................

23
23
24
25
28
28
29
29
30
30
32
32
32
33
33

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................

34

UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................................

35

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

37

LAMPIRAN.................................................................................................

40

8

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Proyeksi konsumsi dan produksi daging sapi Indonesia
tahun 2005-2010......................................................................

8

2. Konsumsi Daging di Indonesia ……………………………..

23

3. Jumlah Penduduk dan Pendapatan per Kapita di Indonesia...

24

4. Produksi dan Impor Daging Sapi di Indonesia........................

25

5. Penduga Parameter Model Permintaan Daging Sapi...............

26

6. Penduga Parameter Model Penawaran Daging Sapi................

30

9

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK
DAGING SAPI INDONESIA

SKRIPSI
ADITYA HADIWIJOYO

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

RINGKASAN
ADITYA HADIWIJOYO. 2009. Analisis Permintaan dan Penawaran Domestik
Daging
Sapi
Indonesia.
Skripsi.
Jurusan
Sosial
Ekonomi
Peternakan.Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Sri Mulatsih, MSc. Agr
Pembimbing Anggota : Ir. Burhanuddin, MM.
Protein adalah salah satu nutrien yang sangat penting bagi tubuh.
Protein berfungsi sebagai zat pembangun Daging sapi sebagai salah satu
sumber protein yang berasal dari hewan ternak sudah dikenal sebagai bahan
pangan yang hampir lengkap dan sempurna. karena didalamnya terkandung
berbagai macam zat gizi yang diperlukan tubuh. Konsumsi rata-rata daging
sapi masyarakat Indonesia tahun 2007 mencapai 1,75 kg/kapita/tahun.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui faktor-faktor yang
menentukan permintaan daging sapi di Indonesia. 2) Mengetahui faktorfaktor yang menentukan penawaran daging sapi di Indonesia. 3) Menghitung
nilai elastisitas permintaan dan penawaran daging sapi di Indonesia.
Penelitian mengenai permintaan dan penawaran daging sapi di
Indonesia, dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan September tahun 2008.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa data
time series tahun 1990-2005 dari Badan Pusat Statistik dan Direktorat
Jenderal Peternakan. Data kemudian diolah dengan menggunakan program
eview 4.1 dan Microsoft Excel 2003.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) permintaan daging sapi
ditentukan oleh variabel-variabel independen yaitu harga daging domestik,
harga ikan rata-rata, pendapatan per kapita, dan jumlah penduduk Indonesia,
2) penawaran daging sapi ditentukan oleh variabel-variabel independen yaitu
harga daging domestik, produksi daging sapi domestik, harga sapi, dan
jumlah populasi sapi, 3) Permintaan daging sapi bersifat inelastis terhadap
harga ikan, pendapatan, dan harga daging sapi. Sedangkan penawaran daging
sapi bersifat inelastis terhadap harga daging sapi dan harga sapi.

Kata kunci : Permintaan, penawaran, daging sapi, elastisitas.

1

ABSTRACT
DOMESTIC DEMAND AND SUPPLY ANALYSIS
FOR BEEF IN INDONESIA
Hadiwijoyo A., S. Mulatsih, and Burhanuddin
The aims of this research were: 1) to know the factors that determine beef demand in
Indonesia 2) to know the factors that determine beef supply in Indonesia 3) to know
beef demand and supply elasticity in Indonesia. The time series data in the periods
for 15 years of 1990-2005 was used for this research from Badan Pusat Statistic. A
dynamic model of Ordinary Least Square (OLS) method was used to analyze the data
using Microsoft excel 2003 and Eview 4.1. The factors that determine beef demand
and supply describe by quantitative description. This research held on June until
September 2008. This research resulted several outputs: 1) Beef demand can be
explained by its free variable which is beef domestic price, fish price, income per
capita, and human population with each coefficient value – 4.4, 4.9, 36.4, and 1.8
and do not have problem with econometric test, statistic test, and economic test, 2)
Beef supply can be explained by beef domestic price, domestic beef production,
cattle price, and domestic cattle population with each coefficient value 2.8, 0.9, - 8.7,
0.04 and do not have problem with econometric test, statistic test, and economic test
Key words : demand, supply, beef, elasticity

2

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK
DAGING SAPI INDONESIA

Oleh
ADITYA HADIWIJOYO
D 34104068

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan dihadapan
Komisi Ujian Lisan pada Tanggal 16 Maret 2009

Pembimbing Utama

Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Sri Mulatsih, MSc. Agr
NIP. 131.849.397

Ir. Burhanuddin, MM
NIP. 132.232.454

Dekan Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Luki Abdullah, MSc. Agr
NIP. 131.955.531

3

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK
DAGING SAPI INDONESIA

Oleh
ADITYA HADIWIJOYO
D 34104068

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
Memperoleh gelar Sarjana Peternakan
Pada Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

4

RIWAYAT HIDUP
Penulis memiliki nama lengkap Aditya Hadiwijoyo dan dilahirkan pada
tanggal 8 Juli 1986 di Jakarta. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Agus Setiono (alm) dan Ibu Umamah Fathoni.
Pada tahun 1992, penulis lulus dari Taman Kanak-Kanak Ananda kemudian
melanjutkan ke Sekolah Dasar Muhammadiyah 12 Pamulang dan lulus pada tahun
1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Pamulang dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2004 penulis lulus dari
Sekolah Menengah Atas Negeri 74 Jakarta.
Penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor
melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahun 2004 pada Jurusan
Sosial Ekonomi Peternakan dengan minat Ekonomi dan Perencanaan Peternakan,
Fakultas Peternakan.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan
yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM-D) dan Himpunan
Mahasiswa Sosial Ekonomi Industri Peternakan (HIMASEIP). Penulis pernah
menjadi Sekertaris Departemen Keprofesian HIMASEIP tahun 2006 dan menjadi
Ketua Umum HIMASEIP pada tahun 2007.

5

KATA PENGANTAR
Bismillahrrohmanirrohim
Puji dan syukut kehadirat Allah SWT Rob semesta alam yang senantiasa
melimpahkan begitu banyak nikmat kepada seluruh umatNya. Salawat dan salam tak
lupa juga penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul “Analisis Permintaan dan
Penawaran Domestik Daging Sapi Indonesia” sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Peternakan pada Program Studi Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui faktor-faktor yang
menentukan dalam permintaan dan penawaran daging sapi Indonesia serta
mengetahui nilai elastisitas nya.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis senantiasa menerima setiap saran dan kritik yang membangun
guna memperbaiki tulisan ini. Semoga segala hal yang tertuang dalam tulisan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, Maret 2009

Penulis

6

DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN............................. ...............................................................

i

ABSTRACT................................................................................................

ii

RIWAYAT HIDUP....................................................................................

iv

KATA PENGANTAR................................................................................

v

DAFTAR ISI ..............................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

x

PENDAHULUAN ....................................................................................

1

Latar Belakang ..................................................................................
Perumusan Masalah...........................................................................
Tujuan Penelitian...............................................................................
Kegunaan Penelitian..........................................................................

1
2
3
3

KERANGKA PEMIKIRAN .......................................................................

4

TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................

6

Daging Sapi .......................................................................................
Sapi Potong Indonesia .......................................................................
Faktor-Faktor yang Menentukan Permintaan.....................................
Harga Barang Itu Sendiri ..........................................................
Harga Barang Lain yang Terkait (Substitusi) ...........................
Pendapatan Rumah Tangga dan Masyarakat .............................
Cita Rasa (Selera) .....................................................................
Jumlah Penduduk (Populasi) ....................................................
Faktor-Faktor yang Menentukan Penawaran .....................................
Produksi Daging Sapi Potong ....................................................
Jumlah Populasi Sapi.................................................. ...............
Biaya Produksi...........................................................................
Harga Input ................................................................................
Kemajuan Teknologi..................................................................
Harga dari Barang Terkait .........................................................
Elastisitas Permintaan dan Penawaran ...............................................
Elastisitas Harga Permintaan .....................................................
Elastisitas Harga Penawaran......................................................
Elastisitas Silang ........................................................................
Elastisitas Pendapatan................................................................

6
7
8
8
9
9
9
9
10
11
11
11
12
12
12
13
13
14
14
15

7

METODE PENELITIAN ............................................................................

16

Waktu Penelitian ...............................................................................
Data dan Instrumentasi ......................................................................
Metode Analisis ..................................................................................
Analisis Regresi Linier Berganda ..............................................
Uji Kriteria Statistik...................................................................
1. Uji -t .............................................................................
2. Uji F ..............................................................................
3. Uji R- Square ................................................................
Uji Kriteria Ekonometrika ........................................................
1. Autokorelasi..................................................................
2. Normalitas .....................................................................
3. Heteroskedastisitas ........................................................
Uji Kriteria Ekonomi .................................................................
Analisis Respon (elastisitas) ....................................................
1. Elastisitas Permintaan Harga ..........................................
2. Elastisitas Penawaran Harga...........................................
3. Elastisitas Silang .............................................................
4. Elastisitas Pendapatan.....................................................
Definisi Istilah............................................................................

16
16
16
16
17
17
18
18
19
19
19
19
20
20
20
20
21
21
22

HASIL PEMBAHASAN .............................................................................

23

Perkembangan Konsumsi dan Produksi Daging Sapi di Indonesia....
Konsumsi Daging Sapi di Indonesia…………………………..
Produksi Daging Sapi di Indonesia............................................
Model Penduga Permintaan Daging..........................................
Analisis Model Permintaan.................................................................
Harga Daging Domestik............................................................
Harga Ikan.................................................................................
Pendapatan Per Kapita..............................................................
Jumlah Penduduk......................................................................
Model Penduga Penawaran Daging..........................................
Hasil Analisis Model Penawaran........................................................
Harga Daging Domestik............................................................
Produksi Daging Domestik........................................................
Harga Sapi.................................................................................
Jumlah Populasi Sapi................................................................

23
23
24
25
28
28
29
29
30
30
32
32
32
33
33

KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................

34

UCAPAN TERIMA KASIH.......................................................................

35

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

37

LAMPIRAN.................................................................................................

40

8

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman

1. Proyeksi konsumsi dan produksi daging sapi Indonesia
tahun 2005-2010......................................................................

8

2. Konsumsi Daging di Indonesia ……………………………..

23

3. Jumlah Penduduk dan Pendapatan per Kapita di Indonesia...

24

4. Produksi dan Impor Daging Sapi di Indonesia........................

25

5. Penduga Parameter Model Permintaan Daging Sapi...............

26

6. Penduga Parameter Model Penawaran Daging Sapi................

30

9

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1.

Alur Kerangka Berpikir............. ………………………….

6

2.

Kurva Permintaan …………………………………………

9

3.

Kurva Penawaran …………………………………………

11

10

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1a. Output Regresi Persamaan Permintaan Daging........................

40

1b. Output Regresi Persamaan Penawaran Daging........................

40

2. Uji Serial Korelasi Persamaan Permintaan Daging...................

41

3. Uji heteroskedastisitas Persamaan Permintaan Daging.............

42

4. Uji Serial Korelasi Persamaan Penawaran Daging....................

43

5. Uji heteroskedastisitas Persamaan Penawaran Daging..............

44

6. Variabel Permintaan dan penawaran Daging Sapi di Indonesia..

45

7. Elastisitas permintaan dan penawaran………………………….

46

8 Uji Normalitas Persamaan Permintaan Daging............................

48

9. Uji Normalitas Persamaan Permintaan Daging............................

49

11

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daging sapi sebagai sumber protein yang berasal dari ternak hewan sudah
dikenal sebagai bahan pangan yang hampir lengkap dan sempurna. karena
didalamnya terkandung berbagai macam zat gizi yang diperlukan tubuh termasuk
didalamnya protein hewani. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia memiliki tingkat konsumsi protein yang masih
relatif rendah dibanding negara lain, terutama dari daging sapi.
Konsumsi rata-rata daging sapi masyarakat Indonesia

saat ini hanya

mencapai 1,75 kg/kapita/tahun. Namun seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pendidikan yang semakin baik, maka
meningkat pula permintaan daging sapi di Indonesia.
Indonesia dengan jumlah penduduknya pada tahun 2007 yang mencapai
sekitar 220 juta jiwa, total permintaan daging sapi domestik berarti mencapai
384.810 ton. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2005) menyatakan,
total produksi daging sapi dalam negeri hanya mencapai 271.840 ton atau 70,64
persen, sehingga masih ada kekurangan sekitar 112.970 ton atau 29,36 persen dari
total kebutuhan dalam negeri. Kekurangan tersebut dipenuhi dengan melakukan
impor.
Dengan kondisi seperti tersebut diatas maka potensi usaha peternakan
memiliki peluang sangat besar untuk lebih dikembangkan di Indonesia.
Pengembangan usaha tersebut di Indonesia khususnya ternak sapi difokuskan dalam
rangka memenuhi konsumsi daging sapi potong dalam negeri dan meningkatkan
produksi daging dari dalam negeri. Hal tersebut sejalan dengan Program Revitalisasi
Pertanian Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang dicanangkan oleh pemerintah sejak
tahun 2005 yang lalu.
Melalui segala upaya yang dilakukan pemerintah bersama-sama dengan
masyarakat, diharapkan bangsa Indonesia mampu menjadikan sektor pertanian,
termasuk didalamnya subsektor peternakan sebagai leading sector dalam rangka
membangun kehidupan bangsa yang lebih sejahtera, sehingga Indonesia bisa bangkit
dari keterpurukan dan menjadi negara yang maju dalam segala bidang termasuk
dalam hal ekonomi. Atas dasar hal-hal yang disebutkan diatas maka penelitian ini

12

menganalisis tentang variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran daging sapi potong di Indonesia.
Perumusan Masalah
Kebutuhan daging masyarakat saat ini tidak dapat dipenuhi oleh produksi
daging sapi dalam negeri. Hal tersebut terjadi karena jumlah penduduk Indonesia
sudah mencapai 220 juta jiwa dan tingkat konsumsi daging sapi masyarakat sebesar
1,75 kg/kapita/tahun. Dengan asumsi tersebut maka total konsumsi daging sapi oleh
masyarakat mencapai 385.000 ton/tahun, sementara produksi daging sapi lokal hanya
271.000 ton. Artinya masih ada kesenjangan antara kebutuhan masyarakat dengan
produksi daging sapi lokal yang besarnya mencapai 114.000 ton
Dalam rangka memenuhi kebutuhan permintaan tersebut pemerintah
meluncurkan program Revitalisasi Pertanian Perikanan dan Kehutanan (RPPK).
RPPK dalam salah satu tujuannya mencanangkan Indonesia akan mampu memenuhi
kebutuhan daging sapi nasional dari produksi dalam negeri (swasembada) pada tahun
2010, dan sedikit demi sedikit mengurangi impor. Upaya mengurangi impor daging
dapat didekati dari dua sisi yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran. Dari sisi
permintaan dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi untuk disubstitusi
dengan sumber protein lain. Dari sisi penawaran dengan meningkatkan produksi
daging

ditingkat

peternak.

Berdasarkan

uraian

diatas

maka

rumusan

permasalahannya adalah:
1. Apa faktor-faktor yang menentukan jumlah permintaan daging sapi di
Indonesia?
2. Apa faktor-faktor yang menentukan jumlah penawaran daging sapi di
Indonesia?
3. Bagaimana elastisitas (respon) harga, elastisitas silang, dan elastisitas
pendapatan terhadap permintaan dan penawaran daging sapi di Indonesia?

13

Tujuan
Dari permasalahan yang telah dirumuskan, maka ada tiga hal yang menjadi
tujuan dilakukannya peneltian ini, yaitu:
1. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan permintaan daging sapi di
Indonesia.
2. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan penawaran daging sapi di
Indonesia.
3. Menghitung elastisitas yang terjadi pada permintaan dan penawaran
daging sapi di Indonesia.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berguna bagi ;
1. Pelaku usaha peternakan sebagai informasi dalam rangka meningkatkan
usahanya untuk dapat meningkatkan produksi dalam negeri
2. Pemerintah sebagai bahan rujukan dalam menentukan kebijakan terutama
dalam bidang pertanian dan perternakan
3. Peneliti selanjutnya sebagai bahan masukan dan pembanding untuk
penelitian yang lebih mendalam.

14

KERANGKA PEMIKIRAN
Subsektor peternakan sebagai bagian dari sektor pertanian memiliki peran
yang sangat penting. Subsektor peternakan harus menjadi prioritas dalam rangka
membangun perekonomian Negara Indonesia karena subsektor peternakan memiliki
peran dalam menyediakan kebutuhan konsumsi protein masyarakat, terutama dari
daging sapi.
Konsumsi rata-rata daging sapi masyarakat Indonesia sebesar 1,75
Kg/kapita/tahun, dengan jumlah penduduk Indonesia tahun 2007 yang mencapai 220
juta jiwa, maka dapat dihitung kebutuhan daging sapi masyarakat sebesar 385.000
ton/tahun, sementara berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan total produksi
daging sapi lokal hanya mencapai 271.000 ton atau 70,4 persen. Kekurangan
pasokan yang mencapai 114.000 ton atau sebesar 29,6 persen dipenuhi dengan
mendatangkan daging sapi impor.
Ketergantungan terus menerus terhadap impor akan merugikan posisi
ekonomi Indonesia sendiri. Melalui program RPPK pemerintah berencana
meningkatkan produksi daging sapi lokal dalam rangka memenuhi kebutuhan daging
sapi domestik. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi.
Disisi lain permintaan daging sapi juga perlu disubstitusi dengan sumber
protein lain. Dengan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran, maka dapat dirumuskan strategi untuk mengurangi impor dan
meningkatkan produksi daging ditingkat peternak rakyat.
Permintaan dan penawaran daging sapi dianalisis dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda dan analisis elastisitas. Hasil analisis regresi linier
berganda akan didapatkan seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
permintaan dan penawaran, sementara dari hasil analisis elastisitas akan diketahui
bagaimana elastisitas (respon) terhadap permintaan dan penawaran. Kerangka
pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

15

Sektor pertanian

Subsektor peternakan

Penyedia kebutuhan daging nasional

Adanya kesenjangan antara produksi dalam negeri dan konsumsi

Permintaan

Penawaran

Faktor yang menentukan:

Faktor yang menentukan:










Harga daging sapi
Harga ikan rata-rata
Pendapatan perkapita
Jumlah penduduk

Produksi daging
Harga daging sapi
Harga sapi domestik
Jumlah Populasi Sapi

• Analisis regresi linier berganda
• Analisis elastisitas

Implikasi kebijakan
Gambar 1. Alur kerangka berpikir

Keterangan:

= Fokus Penelitian

16

TINJAUAN PUSTAKA
Daging Sapi
Daging merupakan jaringan hewan yang dapat digunakan sebagai bahan
makanan termasuk didalamnya adalah jaringan otot, organ-organ seperti hati, limpa,
ginjal dan otak Komponen utama daging antara lain otot lemak intramuskuler
(marbling), sejumlah jaringan ikat (kolagen, elastin, dan retikulum), serta pembuluh
darah epitel dan syaraf (Lawrie, 2003).
Permintaan daging sapi di pasar domestik cukup tinggi dan selalu meningkat
dari tahun ketahun, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, peningkatan
income dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani.

Konsumsi

daging per kapita tahun 2007 meningkat 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya
Konsumsi tahun 2006 sebesar 6,3 kg per kapita dan tahun 2007 meningkat menjadi
6,6 kg per kapita (Direktorat Jenderal Peternakan, 2007)
Kondisi impor daging

dalam beberapa tahun terakhir jumlahnya terus

meningkat, kecuali sesaat setelah krisis tahun 1997. Menurut laporan ACIAR tahun
2002 dalam Badan Penelitian Pengembangan Pertanian (2005), pada tahun 2000
perbandingan impor daging, jerohan dan sapi hidup mendekati 1:1:1. Sementara itu
pada tahun 2002 impor sapi hidup telah mencapai lebih 420.000 ekor. Namun akhirakhir ini telah terjadi perubahan (penurunan impor) yang cukup signifikan. Kondisi
ini telah menyebabkan harga daging di dalam negeri sangat baik dan merangsang
usaha peternak sapi di pedesaan (Badan Penelitian Pengembangan Pertanian, 2005).
Proyeksi konsumsi dan produksi daging sapi potong Indonesia tahun 20052010 dapat dilihat pada Tabel 1.

17

Tabel 1. Proyeksi Konsumsi dan Produksi Daging Sapi Indonesia tahun 20052010
Tahun

Produksi Daging Domestik (ton)

Konsumsi (Ton)

271.840

2005
2006

288.430

378.930
399.660

2007
2008
2009
2010

314.300
328.610
423.730
483.640

421.520
444.580
468.900
499.550

Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2005)

Sapi Potong Indonesia
Ada tiga bangsa sapi potong utama di Indonesia, yaitu sapi Ongole, sapi Bali,
dan sapi Madura serta hasil-hasil persilangannya baik yang sudah diakui sebagai
suatu bangsa atau galur, maupun yang belum. Sapi potong yang paling tinggi
populasinya diantara ketiga bangsa tersebut adalah Ongole, khususnya Peranakan
Ongole (PO), yang merupakan hasil grading up dari sapi Jawa (Pane, 2003)
Sapi PO dan Ongole yang mempunyai tanda-tanda punuk besar dengan
lipatan-lipatan kulit yang terdapat dibawah leher dan perut, telinga panjang
menggantung, tanduk pendek, namun yang betina lebih panjang dari yang jantan,
warna bulu putih atau putih kehitaman dengan warna kulit kuning. Penyebaran sapi
PO hampir masuk ke seluruh Jawa, dan berbagai wilayah di Sumatera dan Sulawesi
(Talib dan Siregar, 1998). Menurut Sugeng (2000) bahwa sapi Ongole yang ada pada
saat ini populasinya terbanyak diantara bangsa-bangsa sapi Indonesia. Sapi Ongole
pertama kali didatangkan dari India ke Pulau Sumba oleh pemerintah Belanda pada
tahun 1897.

18

Faktor-Faktor yang Menentukan Permintaan
Menurut Samuelson dan Nordhaus (2003) permintaan atau kurva permintaan
adalah hubungan antara harga dengan kuantitas yang dibeli. Ada suatu hubungan
yang pasti antara harga pasar dari suatu barang dengan kuantitas yang diminta dari
barang tersebut asalkan hal-hal lain tidak berubah. Banyaknya barang yang dibeli
orang tergantung pada harganya, makin tinggi harga suatu barang maka semakin
sedikit unit yang diinginkan konsumen untuk dibeli (ceteris paribus). Makin rendah
harga pasarnya, makin banyak unitnya yang ingin dibeli. Seperti terlihat pada
Gambar 2.
4.5
4

harga (P)

3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0

1

2

3

4

5

kuantitas (Q)

Gambar 2. kurva permintaan
Sukirno (1995) menyatakan bahwa teori permintaan menerangkan tentang
ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Besarnya permintaan masyarakat
atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor yaitu: (1) harga barang itu sendiri,
(2) harga barang lain, (3) pendapatan rumah tangga dan masyarakat, (4) distribusi
pendapatan dalam masyarakat, (5) cita rasa masyarakat, (6) jumlah penduduk, dan
(7) ramalan akan keadaan dimasa yang akan datang.
Harga Barang itu Sendiri
Hasil penelitian (Khoirunissa, 2008) pada taraf nyata kepercayaan 99%,
ketika terjadi penurunan harga daging ayam broiler sebesar Rp 982/Kg maka terjadi
peningkatan jumlah permintaan daging ayam broiler oleh keluarga sebesar 1
Kg/bulan. Artinya hal tersebut sesuai dengan teori permintaan yang disebutkan

19

dalam (Lipsey et al, 1995) yaitu ketika semakin rendah harga suatu komoditi maka
jumlah yang akan diminta semakin besar dan sebaliknya.
Harga Barang Lain yang Terkait (Substitusi )
Sebuah hubungan penting terutama sekali ada pada barang-barang yang
mempunyai hubungan substitusi, yaitu barang-barang yang cenderung mempunyai
fungsi yang sama seperti cornflakes dan oatmeal (Samuelson and Nordhaus, 2003).
Dengan adanya peningkatan harga daging sapi sebesar Rp 329/Kg maka
jumlah permintaan daging ayam broiler pada konsumen keluarga juga naik sebesar 1
Kg/bulan (Khoirunissa, 2008)
Pendapatan Rumah Tangga dan Masyarakat
Pendapatan rata-rata dari konsumen sangat menentukan permintaan. Apabila
pendapatan masyarakat naik, maka individu-individu cenderung membeli hampir
segala sesuatu dalam jumlah yang lebih banyak, sekalipun harga-harga tidak
berubah. Pembelian mobil cenderung lebih meningkat tajam bersamaan dengan
tingkat pendapatan yang lebih tinggi (Samuelson and Nordhaus, 2003). Dalam
penelitian Khoirunissa (2008) tentang permintaan daging ayam broiler konsumen
keluarga di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok tingkat pendapatan berpengaruh
nyata pada α 99%, bahwa dengan naiknya pendapatan akan meningkatkan
permintaan.
Cita Rasa (Selera)
Lipsey et al., (1995) mengemukakan bahwa selera berpengaruh besar
terhadap keinginan orang untuk membeli. Lebih lanjut dikatakan bahwa perubahan
selera bisa terjadi dalam waktu yang lama atau cepat, tetapi cepat atau lambatnya
perubahan selera terhadap suatu komoditi akan menyebabkan lebih banyaknya
komoditi yang akan dibeli pada setiap tingkat harga. Hasil penelitian Indarsyah
(2006) tentang permintaan daging ayam broiler pada konsumen keluarga di
Kecamatan Pamulang Tangerang menyatakan selera berpengaruh nyata terhadap
permintaan.
Jumlah Penduduk (Populasi)
Besarnya pasar yang diukur biasanya dengan jumlah penduduk. Jumlah
penduduk suatu daerah jelas menentukan kurva permintaan pasar. 32 juta penduduk

20

California cenderung membeli 32 kali lebih banyak apel dibandingkan satu juta
penduduk Rhode Island (Samuelson dan Nordhaus, 2003)
Dari hasil penelitian Indarsyah (2006) terhadap permintaan daging ayam
broiler pada konsumen keluarga di Kecamatan Pamulang Tangerang menyatakan
jumlah anggota keluarga mempunyai pengaruh nyata terhadap permintaan.
Faktor-Faktor yang Menentukan Penawaran
Sisi penawaran dari sebuah pasar selalu menyangkut hubungan yang
didalamnya para pelaku bisnis menghasilkan dan menjual produk-produknya.
Penawaran suatu barang menginformasikan kepada kita mengenai jumlah barang
yang akan dijual pada setiap tingkat harga barang tersebut. Secara lebih tepat kurva
penawaran menghubungkan kuantitas yang ditawarkan dari sebuah barang dengan
harga pasarnya, sementara hal-hal lain konstan (ceteris paribus). Dalam
mempertimbangkan penawaran, hal-hal lain yang dianggap konstan adalah biaya
produksi, harga barang terkait, dan kebijakan pemerintah (Samuelson dan Nordhaus,
2003). McConnell (1990) menyebutkan hukum penawaran bersifat positif , ketika
harga meningkat jumlah barang yang ditawarkan meningkat dan ketika harga turun
jumlah barang yang ditawarkan menurun, seperti pada Gambar 3.

 

4
3.5

harga (P)

3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0

1

2

3

4

5

kuantitas (Q)

Gambar 3. Kurva penawaran

Untuk memeriksa kekuatan-kekuatan yang menentukan kurva penawaran, hal
mendasar yang perlu dipahami ialah bahwa para produsen menawarkan komoditikomoditinya dengan tujuan mencari keuntungan dan bukan untuk kesenangan atau
amal. Penawaran suatu barang ditentukan oleh faktor-faktor diantaranya: biaya

21

produksi, harga input, kemajuan teknologi, dan harga-harga barang terkait
(Samuelson dan Nordhaus, 2003).
Produksi Daging Sapi Potong
Produktivitas ternak sapi potong di Indonesia sebagai salah satu sumber
daging belum memenuhi kebutuhan karena jumlahnya masih dibawah target yang
diperlukan konsumen. Faktor yang menyebabkan produksi daging masih rendah
adalah rendahnya populasi ternak sapi dan juga tingkat produksi sapi yang masih
rendah (Sugeng, 2000)
Tingkat produksi juga sangat dipengaruhi oleh segi reproduksi. Sistem
reproduksi jantan dan betina belum berfungsi sempurna sebelum seekor sapi
mencapai masak kelamin (pubertas). Pada ternak betina bangsa sapi Eropa pubertas
mulai timbul pada umur 6-18 bulan, sementara pada bangsa sapi Asia pada umur 1230 bulan. Umur yang dianjurkan pada perkawinan pertama sapi potong adalah 14-22
bulan. Jarak beranak (Calving interval) adalah periode waktu antara dua kelahiran
yang berurutan (Sarwono dan Arianto, 2003) )
Jumlah Populasi Sapi
Jumlah populasi sapi adalah salah satu faktor yang menentukan jumlah
penawaran daging sapi domesik. Populasi sapi di Indonesia tahun 2005 mencapai
jumlah 10,6 juta ekor, yang tersebar di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi,
sebagian Sumatera, dan Kalimantan (Direktorat Jenderal Peternakan, 2006).
Sebagian besar usaha ternak di Indonesia atau sekitar 75 persen masih dilakukan oleh
peternakan rakyat yang skala usahanya hanya 1-5 ekor dan usaha peternakan juga
dilakukan sebagai hanya sebagai usaha sampingan. Pemotongan sapi merupakan hal
yang mempengaruhi jumlah populasi, pemotongan dilakukan hanya dilakukan untuk
memenuhi konsumsi dalam negeri. Untuk produksi daging, pemotongan rata-rata
sebesar 13,4 persen dari populasi awal per tahun, dengan komposisi sapi betina 37,3
persen dan sapi jantan 62,7 persen (Direktorat Jenderal Peternakan, 2003).
Biaya Produksi
Samuelson dan Nordhaus (2003) juga menyebutkan salah satu unsur utama
yang mendasari kurva penawaran adalah harga biaya produksi. Apabila biaya
produksi untuk barang rendah, relatif terhadap pasar, maka menguntungkan bagi para

22

produsen untuk menawarkan dalam jumlah yang banyak. Apabila produksi tinggi,
relatif terhadap harga, perusahaan-perusahaan memproduksi sedikit, beralih ke
produksi produk-produk lain.
Harga Input
Penurunan harga input akan menurunkan biaya produksi sehingga penawaran
akan suatu barang akan meningkat, hal tersebut sesuai dengan kurva penawaran.
Contoh: jika harga benih dan pupuk turun, kita dapat menduga bahwa penawaran
jagung akan meningkat. Sebaliknya, kenaikan harga input akan meningkatkan biaya
produksi dan mengurangi jumlah penawaran, sehingga kurva penawaran bergeser ke
kiri (McConnell, 1990)
Hasil penelitian Suryani (2006) mengenai permintaan dan penawaran daging
ayam broiler di Indonesia menyebutkan bahwa harga pakan sebagai input produksi
daging ayam broiler mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penawaran
daging ayam broiler yaitu sebesar 0,003 pada α = 0,01 dan memiliki hubungan
negatif terhadap penawaran daging ayam broiler.
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi berarti adanya penemuan ilmu baru sehingga membuat
kita dapat memproduksi satu unit output lebih efisien, artinya input yang digunakan
lebih sedikit (McConnell, 1990). Contoh dalam Samuelson dan Nordhaus (2003)
adalah pabrikan lebih efisien pada dasawarsa terakhir. Dibutuhkan jam kerja yang
lebih sedikit untuk memproduksi sebuah mobil dewasa ini dibandingkan sepuluh
tahun lalu. Kemajuan ini memungkinkan para produsen mobil menghasilkan lebih
banyak mobil dengan biaya yang sama
Dalam penelitian Suryani (2006) mengenai permintaan dan penawaran
daging ayam broiler di Indonesia, kemajuan teknologi berpengaruh signifikan
sebesar 0,004 pada α = 0,01 dan mempunyai hubungan positif, artinya jika ada
kemajuan teknologi maka akan ada peningkatan penawaran.
Harga dari Barang Terkait
Biaya produksi bukan unsur satu-satunya yang masuk ke dalam kurva
penawaran. Penawaran juga dipengaruhi oleh harga-harga dari barang terkait,
khususnya barang-barang yang merupakan output-output alternatif dari proses
produksi. Jikalau harga satu substitut produksi meningkat, penawaran substitut lain

23

akan menurun (Samuelson dan Nordhaus, 2003). Misal dalam McConnell (1990)
penurunan harga gandum menyebabkan petani akan memproduksi dan menawarkan
lebih banyak jagung pada tingkat harga tertentu, sebaliknya jika harga gandum naik,
maka petani akan mengurangi produksi dan penawaran jagung di pasar.
Dalam Idaman (2008) harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm mempunyai
hubungan negatif terhadap penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm dengan nilai
koefisien sebesar – 0,135. Artinya jika harga benih ikan nila ukuran 5-8 cm turun
maka penawaran benih ikan nila ukuran 3-5 cm naik.
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Konsep elastisitas merupakan hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitas
yang dibeli. Pada model yang dinamis dapat dihitung elastisitas jangka pendek dan
jangka panjang (Samuel dan Nordhaus, 2003). Elastisitas adalah persentase
perubahan jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga yang
menyebabkannya. Perubahan persentase biasanya dihitung sebagai perubahan dibagi
oleh nilai rata-rata (lipsey et al., 1995).
Elastisitas Harga Permintaan
Para ekonom mengukur bagaimana tingkat respon atau sensitivitas konsumen
terhadap perubahan harga produk dengan dengan konsep elastisitas harga
(McConnell, 1990). Elastisitas harga permintaan mengukur berapa banyak kuantitas
yang diminta dari sebuah barang akan berubah apabila harganya berubah. Definisi
yang tepat dari elastisitas harga adalah persentase perubahan dalam kuantitas yang
diminta dibagi dengan persentase perubahan dalam harga (Samuelson dan Nordhaus,
2003)
Nilai elastisitas harga daging ayam broiler sebesar -2,335 terhadap
permintaan daging ayam broiler di Kecamatan Pancoran Mas Depok, artinya dengan
kenaikan harga sebesar 1% maka permintaan daging ayam broiler akan turun sebesar
2,335 % ceteris paribus (Khoirunissa, 2008)
Kita dapat menghitung koefisien elastisitas harga menurut rumus berikut:
Ed = Persentase perubahan pada kuantitas yang diminta
Persentase perubahan pada harga

24

Elastisitas Harga Penawaran
Para pelaku bisinis juga memiliki kepekaan dalam dalam mengambil
keput