Sebaran jentik nyamuk aedes aegypti (Diptera: Culicidae) di desa Cikarawang kabupaten Bogor

PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
HARI NYAMUK 2009
"Partisipasi Masyarabt dalam Program Pengendaiian Nyamuk Terpadu"

Dalam Rangi:K! Hori

nケ。ュオセ@

Nas!onal 2009

IPB International Convention Center - Bo!ani Square Bogor
Senin, 10 Agustus 2009

EDITOR:
Upik Kesumawati Hadi
Sri Utami Handaja.Tli
Risa Tiuria
Susi Soviana

ISBN 978-602·95733-0-5

PENYELENGGARA

Sekretariat :
Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, FKH - IPB

Jl. Agatis Kampus IPB Darmaga Bogor. Telp./Fax. 02518421784
Email : [email protected], [email protected]

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................

1

DAFfAR lSI.................................................................................................

n

SAMBUTAN KETUA PANITIA .............................................................


tv

SAMBU'fAN REKfOR IPB......................................................................

vi

KEYNOTE SPEAKER
Program Pcngendalhn Hama Terpadu........................................................

1

PLENNARY SESION ................................................................................

13

Konsep Pengendalian Hzma Terpadu.........................................................

13

Penelitian Resistensi V ektor di Indonesia (Biomolekuler) .......................


23

Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengendalikan Vektor (COMB!

Approach) ........................................................ ...................................................

34

Pengalaman Penerapan Peratut:ar. Daerah (Law Enforcement) dalam
Pengendalian DBD di DKIJakarta..............................................................

44

New Technology for Mosquitoes Control... .............................................. .

54

v


MAK.ALAH BEBAS
Antimalarial Compounds from Erythrina van·egata (Leguminosae) ......... .

58

Analisis Faktor Faktor Densitas Larva Aedes aegypti dan Endemisitas
Penyakit Demam Berdarab Dengue di K:bupaten Bulukumba,
Sulawesi Sel?tan .............................................................................................. .

67

Pengaruh Komposisi Media Fermentasi Metarhitfum sp. terhadap
Mortalitas Larva Aedes aegypti.........................................................................

75

Analisis Porsi Substansi Vektor Malaria dalam Perencanaan
Pembangunan Kesehatan Tahun 2007-2010 di Kabupaten Kupang
Provinsi Nusa Tenggara Timur.................................................................... .


85

Perilaku Bertdur Nyamuk Aedes aegypti pada Air Sumur Gali dan Air
Comberan .........................................................................................................

92

..

11
Penyelenggara

Sebaran Tambak Benur dan Risikonya ウ・「セNァ。ゥ@
Habitat Larva
Anopheles .........................................................................................................

99

Dayatctas Telur Aedes aegypti pada Air Tercemar ...................................... .


107

Populasi Nyamuk Tersangka Vektor Filariasis di Daerah Endemis
Desa Jambu Ilir Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan ...... .

120

Kandungan Kimia Bawang Putih sebagai Repelen Nyamuk. .................. .

129

Pengendalian Penyalcit DBD dengan Telmik Serangga M_andul (TSM).

137

Habitat JentikAede.r aegypti (Diptera: Culicidae) pada Air Terpolusi di
Laboratorium .................................................................................................. .

143


v

Sebaran jentik NyamukAedes aegypti (Diptera: Culicidae) di Desa
Cikarawang, Kabupaten Bogor .................................................................... .

154

\.....-"

Pemetaan Tempat Perindukan Larva NyamukAnopheles sp. di
Kayangan-Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.................................... ..

160

v

LAMPIRAN

Daftar Panitia Penyeienggara............................................................. .


167

Daftar Pesetta Seminar....................................................................... .

169

...

111

V'

./



s・セゥョ。イ@

r。ャゥセョ@


tlari nyamuk ゥセ@
ZMNセ^@

..セM[@
Mセ@

t _.-;

l\fakalah 12

Sebaran Jentik Nyamuk Aedes aegypti
(Diptera: Culicidae) di Desa Cikarawang,
Kabupaten Bogor
Upik K. Hadi, E. Agustina &Singgih H. Sigit
ABSTRAK
Satu di antara pengetahuan yang harus dikuasai dalam upaya pengendalian Aedes
aegypti adalah tempat berkembang biaknya. Hingga saat lni diketahui bahwa Ae.aegypti
banyak ditemukan di daerail perkotaan. Oieh kare11a itu penelltiali inl bertujuan
mengetahui apakah di daerah pedesaan juga banyak ditemukan Ae. aegypti. Penelitlan
dilakukan pada bulai Mei - Juli 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva Ae.

aegypti ditemukan pada seluruh wilayah (7 RW yang terdiri atas 32 RT) Desa
Cikarawang, Kecamatan Oramaga Bogor. Larva Ae. aegypti ditemukan pada 71 (13%)
dari 545 rumah, dan pada 78 (6,5%) dari 1196 wadah yang diperiksa. Angka jentik datam
kontainer (CI), dalam rumah (HI) cian angka breteau (81) masing-mas!ng adalah 7,6, 13,4
dar. 14,8. Larva paling banyak ditemukan pada wadah air dengan bahan dasar semen
(200Al), tetapi berdasarkan jen!s wadah larva banyak ditemukan pada tanki air (33,3%}.
PENDAHULUAN
Sudah 37 tahun Indonesia didera demam berdarah dengue (080), dengan
jumlah kematian yang terus menlngkat balk dari kalangan anak-anak maupun orang
dewasa. Pada tahtm 2005 jumlah kasus di seluruh propinsi di Indonesia mencapai 61.9e8
dengan korban meninggal sebanyak 799 orang (Kristina eta/. 2004).
Penyakit 080 sejauh ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di kota-kota
besar. Penanggulangan dan pencegahan lebih banyak mengandatkan pada pemutusan
rantai penularan melalui pengendalian Aedes aegypti dan Ae. albopictus yang keduanya
sebagai vektor penular 080. Larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus hidup pada wadah
buatan manusia yang berada di datam dan luar rumah (Harwood & James 1979), dan
beberapa faktor yang mempengaruhi proses bertelur nyamuk antara lain adalah jenis
wadail, wama wadah, air, suhu, kelembaban dan kondisi lingkungan setempat
(Suwasono & Nalim 1988).
Perubahan cuaca yang ekstrim エ・セ。、ャ@

karena pemanasan global akibat gas-gas
polutan, membuat kepadatan nyamuk dan penyebaran penyakit demam berdarah
meningkat. Tingkat penyebaran virus yang tinggi エ・セ。、ゥ@
pada peralihan musim dengan
curah hujan dan pada saat suhu udara meningkat. Berbagai kasus 080 juga telah

Seminar Ra1ionai-IIC\ri
..

rケ。ュオセォ@

ᄋMセZ@
MセL@

セ@

セVGBR@

MN[Z\セL@

meluas bukan hanya di daerah perkotaan tetapi juga di pedesaan. Chan eta/
dalam Hoecloyo (1993) melaporkan bahwa di daerah perkotaan habitat Ae. aegypti dan
Ae. atbopictus sangat bervariasi tetapi 90010 acialah wadah-wadah buatan manusia.
Wadah air buatan manusia merupakan habitat Ae. aegypti yang potensial di perkotaan
(Gratz 1993).
Hasyimi & Soekimo (2004) melaporkan bahwa jentikllarva di Kelurahan Tanjung
Prtok, Jakarta Utara paling banyai< menepati tempat penampungan air yang terbuat dari
logam {45.2%) sedang yang paling sedikit yang terbuat dari keramik (5%). Sejauh mana
sebaran larva Aedes aegypti di daerah pedesaan dan kasus DBD belum banyak
diungkapkan secara iimiah. Demlkian pula hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan
laboratorium Entomologi Kesehatan FKH-IPB memrnjL•kkan adanya imfikasi perubahan
perilaku nyamuk seperti Ae. aegypti yang menggiglt di malam haii, dan berkembangnya
larva nyamuk p3da tempat-tempat yang tidak jemih, per1u diteliti secara seksama.
Pengamatan terhadap nyamuk vektor Ae. aegypti sangat penting terutama untuk
mengetahui penyebaran, habitat utama jentik, dugaan resiko terjadinya penularan dan
mempertoritaskan lokasi serta waktu pelaksanaan pengendalian (WHO, 2003).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tempat periP.dukan dan sebaran
nyamuk A. aegypti di lapangan, khususnya di daerah pedesaan.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di lapangan yaitu di Desa
Cikarawang yang merupa!

Dokumen yang terkait

Hubungan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Dan Pelaksanaan 3m Plus Dengan Kejadian Penyakit Dbd Di Lingkungan XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2012

4 98 88

Analisis Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk Aedes Aegypti Pada Kasus Demam Berdarah Dengue Di Puskesmas Bangkinang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Tahun 2006

0 35 103

Pelaksanaan Program Pengendalian Aedes aegypti Dalam Menurunkan Kepadatan Indeks Jentik Di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Tahun 2000-2003

0 22 87

Pengukuran Kepadatan Nyamuk Aedes aegypti Berdasarkan Indeks Ovitrap Di Pelabuhan Biang Lancang Lhokseumawe Tahun 2004

2 40 69

Efektifitas Beberapa Jenis Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes aegypti (L.)

1 77 96

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Tingkat Densitas Telur Nyamuk Aedes Aegypti Pada Ovitrap Di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015

3 21 116

Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Tingkat Densitas Telur Nyamuk Aedes Aegypti Pada Ovitrap Di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015

1 13 116

Hubungan Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan dengan Keberadaan Larva Nyamuk AedesAegypti di Kelurahan Sawah Lama Tahun 2013

1 8 166

EKSISTENSI DAN SEBARAN NYAMUK AEDES AEGYPTI DAN AEDES ALBOPICTUS DI KAMPUS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

0 0 8