bagian personalia adalah departemen kesejahteraan dan semua keaktifan komunikasi merupakan dukungan terhadap program tersebut.
F. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan dasar dari setiap usaha antar manusia, karena apabila komunikasi kurang lancar akan menyebabkan kesukaran dalam bekerjasama.
Istilah komunikasi mempunyai banyak arti, bagi orang awam mungkin akan diartikan sebagai alat atau media pengirim seperti : telepon, telegram atau
televisi. Sedangkan bagi orang yang bekerja dalam suatu organisasi istilah komunikasi
juga dapat diartikan sebagai saluran yang menghubungkan antara anggota dalam organisasi, seperti komunikasi formal melalui rantai komando,
komunikasi informal, komunikasi verbal dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai komunikasi dapat dilihat dari beberapa definisi para ahli di
bawah ini : Menurut T. Hani Handoko 2001:268 menyatakan bahwa komunikasi adalah
proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih
dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.
Menurut Alex S. Nitisemito 2000:240 yang dimaksud komunikasi adalah jalinan pengertian antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sehingga
apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan akhirnya dilaksanakan.
Dari pengertian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa : 1.
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, perintah, pesan ide dari seseorang pada orang lain.
2. Komunikasi baru dapat dilakukan apabila ada dua pihak yaitu pihak
pertama pemberi informasi komunikator dan pihak kedua penerima informasi komunikan.
3. Komunikasi harus dapat dimengerti oleh si penerima sehingga dapat
menimbulkan interaksi. Dengan melihat hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa unsur komunikasi
yang harus ada adalah : 1.
Pengirim informasi komunikator
2. Pesan message
3. Penerima informasi komunikan
4. Channel atau saluran
5. Effect hasil
Komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses penyampaian informasi, perintah, pesan atau ide dari seseorang pada orang lain agar diantara mereka
terdapat interaksi. Peristiwa komunikasi biasanya mempunyai maksud atau
tujuan tertentu, tujuan yang hendak dicapai oleh komunikator mungkin untuk memberitahukan sesuatu kepada komunikan, mempengaruhi komunikan,
memberikan dukungan psikologis, atau mempengaruhi perilaku komunikan seperti mendorong komunikan meminta informasi lebih lanjut, menerima
suatu intruksi atau perintah dengan rela atau dengan dukungan psikologis tertentu.
Keefektifan seorang komunikator dapat dievaluasi dalam hal bagaimana tujuan seseorang dapat dicapai dengan baik. Tiga persyaratan dari komunikasi
yang berhasil dengan melihat tercapai tidaknya tujuan komunikasi yaitu : 1.
Attention perhatian
Persyaratan pertama dari komunikasi yang berhasil adalah perhatian yang diperoleh dari komunikan, jika dikirimkan tetapi komunikan
mengabaikannya maka usaha tersebut telah menemui kegagalan. 2.
Comprehension pemahaman
Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman komunikan atas pesan yang diterimanya, jika komunikan tidak memahaminya maka
tidak mungkin dapat menjelaskan isi pesan tersebut dengan baik 3.
Acceptance penerimaan
Persyaratan terakhir adalah penerimaan komunikan atas pesan, sekalipun suatu pesan dipahami tapi komunikan mungkin tidak yakin akan
kebenaran informasi tersebut atau mempertanyakan apakah komunikator
benar-benar mengerti apa yang dikatakannya, maka usaha komunikasi tersebut belum berhasil. Jika perhatian, pemahaman dan penerimaan
terhadap pesan tersebut diatas dapat diperoleh, maka kemungkinan besar tujuan komunikasi akan dapat dicapai secara maksimal.
Dalam setiap komunikasi terdapat tahap-tahap dimana suatu gagasan atau pengertian dikirimkan dari sumber, yang disebut komunikator atau pengirim,
sampai gagasan atau pengertian tersebut dijalankan oleh yang menjadi sasaran komunikasi yang disebut sebagai komunikan atau penerima. Dengan
memahami tahap-tahap dalam proses komunikasi beserta beberapa hambatan yang mungkin terjadi maka akan tercapai komunikasi yang lebih efektif.
T. Hani Handoko 2001:270 mengemukakan bahwa terdapat enam tahap dalam pencapaian komunikasi yang efektif yaitu :
1. Source sumber
Sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses komunikasi. Sumber mengendalikan macam berita yang dikirim, susunan
yang digunakan, dan sering saluran melalui nama berita yang dikirimkan. 2.
Encoding pengubah berita dalam sandikode
Mengubah berita kedalam bentuk simbol-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata percakapan atau
tulisan, angka, gerakan ataupun kegiatan.
3. Transmitting the message pengirim berita
Mencerminkan pilihan komunikator terhadap media atau saluran distribusi.
4. Penerima berita
Penerima berita oleh pihak penerima, pada dasarnya orang-orang menerima berita melalui kelima panca indera mereka.
5. Decoding penterjemahan kembali berita
Hal ini menyangkut pengertian simbol-simbol oleh penerima. Proses ini dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan,
praduga dan gangguan disekitarnya. 6.
Feed back umpan balik
Setelah berita diterima dan diterjemahkan, penerima mungkin menyampaikan berita balasan yang ditujukan kepada pengirim mula-mula
atau orang lain.
G. Sistem Komunikasi