Konsep Transliterasi dan Transkripsi Pedoman Transliterasi Arab - Latin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Transliterasi dan Transkripsi

Transliterasi merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu transliteration. Transliteration sendiri berasal dari kata tranliterate. Menurut Cathrine Soanes 2004 dalam kamus Concise Oxford English Dictionary 11th Edition, menyatakan: “transliterate is write or print a letter or word using the closest corresponding letters of a different alphabet or language”. Yaitu menulis atau mencetak suatu huruf atau kata dengan menggunakan huruf-huruf yang sangat berhubungan satu sama lain dari suatu alfabet atau bahasa yang berbeda. Menurut Badudu 2005 dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia menyatakan bahwa Transliterasi adalah penyalinan dengan mengganti huruf-huruf misal naskah dengan huruf Batak Toba disalin ke dalam huruf-huruf Latin. Sedangkan Transkripsi adalah penyalinan teks dengan huruf lain untuk menunjukkan lafal fonem-fonem bahasa yang bersangkutan. Contoh pada kata : ْ ْ , Transliterasinya adalah “min qabli”. Sedangkan hasil transkripsinya adalah “mingqabli”. Dalam hukum Tajwid kata tersebut masuk dalam kategori Ikhfa yaitu menyamarkan bunyi nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu dari huruf ikhfa yaitu ” ق” . 6 Menurut Isaksson 2010, Transkripsi yang berkaitan dalam menerjemahkan tulisan atau teks yang serupa dengan aslinya disebut Transliterasi. Dalam Transliterasi, penulisan dilakukan secara ortografi yaitu sesuai dengan ejaan resmi yang sudah ditetapkan untuk suatu bahasa.

2.2 Pedoman Transliterasi Arab - Latin

Dalam melakukan Transliterasi dari huruf Arab ke Latin Indonesia pemerintah telah membuat suatu pedoman dalam melakukan Transliterasi tersebut. Berikut ini adalah Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 Januari 1988 Nomor 1581987 dan 0543bU1987. Depag, 2003. I. Konsonan Tunggal Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam Transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, sebagian lain lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Tabel 2.1: Konsonan Huruf Arab Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan ا alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ba b be ta t te 7 Tabel 2.1: Konsonan Huruf Arab Lanjutan Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan ﺚ ṡa ṡ es dengan titik di atas ج jim j je ح ḥa ḥ ha dengan titik di bawah خ kha kh ka dan ha ﺪ dal d de ذ żal ż zet dengan titik di atas ﺮ ra r er ﺰ zai z zet sin s es syin sy es dan ye ṣad ṣ es dengan titik di bawah ﺾ ḍad ḍ de dengan titik di bawah ﻂ ṭa ṭ te dengan titik di bawah ﻈ ẓa ẓ zet dengan titik di bawah ع ‘ain ‘ koma terbalik di atas غ gain g ge ف fa f ef 8 Tabel 2.1: Konsonan Huruf Arab Lanjutan Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan qaf q qi kaf k ka lam l el mim m em nun n en ﻮ wau w we ه ha h ha ﺀ hamzah ...’... Apostrof, tetapi lambang ini tidak dipergunakan untuk hamzah di awal kata ي ya y ye II. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. a Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat. Transliterasi dapat dilihat pada Tabel 2.2. 9 Tabel 2.2 Vokal Tunggal Tandaharakat Nama Huruf latin Keterangan ◌ Fathah a a ◌ Kasrah i i ◌ Dammah u u Contoh: َ َﺘَﻛ - kataba َ ﺮِﻛ ُذ - żukira َ َﻌَـ - fa’ala ُ َ ْﺬَ ﻳ - yażﱢabu b Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf. Berikut ini adalah transliterasinya: Tabel 2.3 Vokal Rangkap Harakat dan huruf Nama Huruf latin Keterangan ◌ + ي fathah dan ya ai a dan i ◌ + ﻮ fathah dan wau au a dan u Contoh: ْ - kaifa لْﻮھ - haula 10 III. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda. Tabel 2.4 Maddah Harakat dan huruf Nama Huruf dan tanda Keterangan ◌ + ا ي Fathah dan alif atau ya ā a dan garis di atas ◌ + ي Kasrah dan ya ī i dan garis di atas ◌ + ﻮ Dammah dan wau ū u dan garis di atas Contoh: لﺎ - qāla ْ - qīla ﻰ ر - ramā لْﻮ - yaqūlu IV. Ta’ Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua: 1. Ta marbutah hidup Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t. 2. Ta marbutah mati Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah h. Jika pada suatu kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti 11 oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha h. Contoh: ْلﺎَ ْﻃ َٔﻻْا ُﺔَﺿْ و َ ر - rau ḍah al-aṭﱠāl - rau ḍatul aṭﱠāl ْة َ رﱠﻮَـﻨ ُ ﻤْا ُﺔَﻨ ْ ـﻳ ِﺪ َ ﻤْا - al- madīnaﱢ al-munawwarah - al-madinatul munawwarah ْﺔ َ ﺤَْﻃ - ṭalḥah V. Syaddah Syaddah atau Tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam Transliterasi tanda syaddah dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: ﺎَﻨﱠـ َ ر - rabbana ل ﺰ - nazzala ْ ا - al- ḥajju VI. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu: لا . Namun, dalam Transliterasi tersebut kata sandang dibedakan 12 antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah.  Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf l diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Contoh: ﺮ ا - ar-rajulu ْ ا - asy-syamsu  Kata sandang yang diikuti huruf qamariah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh: ْ ا - al-qalamu ﺪ ْ ا ْ - al- badīﺶu VII. Hamzah Hamzah ditransliterasikan dengan tanda apostrof. Namun hal tersebut hanya berlaku ketika hamzah berada di tengah atau akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif. 13 Contoh: ا - akala نْﻮ ْ ﺎ - taﺶkulūna ءْﻮ ا - an-nau’u VIII. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dapat dilakukan dengan cara dipisah per kata atau dapat juga dirangkaikan. Contoh: ْ ا ْ ھ ا ﺮْ ا - ibrāﱢimul-khalil - Ibrāﱢim al-khalil IX. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh: ْلْﻮ ر ا ﺪ ﺎ و - wa mā Muﱢammadun illā rasūl 14

2.3 Tajwid