Pemeliharaan Karakteristik Budidaya Cabai Merah di Lokasi Penelitian

81

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman cabai merah ramah lingkungan dan non ramah lingkungan meliputi pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama dan penyakit. Pemupukan pada budidaya cabai merah non ramah lingkungan hanya menggunakan pupuk kimia saja. Pupuk kimia yang digunakan oleh responden pada budidaya cabai merah non ramah lingkungan antara lain adalah SP 36, ZA, NPK, serta pupuk mikro. Dosis pemupukan bervariasi tergantung kepada kebutuhan tanaman dan ketersediaan dana. Pada budidaya cabai merah ramah lingkungan selain menggunakan pupuk kimia juga menggunakan pupuk organik. Aplikasi pupuk kimia seperti SP 36, ZA, Phonska bervariasi tergantung kebutuhan tanaman dan ketersediaan dana. Pupuk organik yang digunakan pada budidaya cabai merah ramah lingkungan ada yang sudah disiapkan oleh petani terlebih dahulu urine kelincikambing, pupuk kandang, dan pupuk kompos dan ada yang dibeli dari kios pertanian berupa pupuk organik yang sudah diproduksi oleh pabrik. Untuk kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada budidaya cabai merah ramah lingkungan, lebih diutamakan dilakukan dengan cara kultur teknis, mekanis dan hayati. Pengendalian secara kultur teknis yang telah dilakukan oleh responden pada budidaya cabai merah ramah lingkungan adalah dengan penanaman tanaman perangkap di pinggir lokasi pertanaman. Jenis tanaman yang digunakan sebagai perangkap pada umumnya adalah jagung manis. Jagung manis ditanam pada saat pengolahan tanah, sehingga pada saat pertumbuhan tanaman cabai merah, tanaman jagung manis telah tinggi dan dapat dijadikan perangkap 82 untuk hama thrips. Selain itu, juga dilakukan menjaga sanitasi kebun, dengan membersihkan dari gulma-gulma yang dapat menjadi inang hama dan penyakit tanaman cabai merah. Secara mekanis, pengendalian hama dan penyakit pada budidaya cabai merah ramah lingkungan adalah membuat perangkap hama thrips di lokasi pertanaman dengan menggunakan plastik berwarna kuning yang dilumuri dengan bahan perekat lem tikus. Selain itu digunakan juga pestisida nabati yang telah dibuat sendiri oleh responden. Jenis-jenis pestisida nabati yang digunakan adalah Mamikujelli dan Gatemger. Aplikasi pestisida nabati ini dilakukan rutin seminggu sekali atau jika terlihat adanya serangan hama dan penyakit. Pemupukan cabai merah ramah lingkungan pada lokasi penelitian juga menggunakan urine kelincikambing dengan dosis rata-rata 250 cc10 liter air, kemudian disiramkan pada lubang tanam cabai merah. Selain itu juga penyiraman larutan PGPR dengan dosis rata-rata 5 ccliter air yang juga disiramkan pada lubang tanam cabai merah. Penyiraman dilakukan seminggu sekali pada sore hari. Hal ini dimaksudkan agar agen hayati tidak mati karena sengatan sinar matahari. Pada lokasi penelitian, kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada budidaya cabai merah ramah lingkungan dengan menggunakan pestisida kimia masih dilakukan, jika pengendalian hayati tidak mampu mengendalikan serangan hama dan penyakit, namun hal ini sudah jarang sekali dilakukan petani.

6. Panen