Indeks Kemerataan Evennes Index Indeks Dominansi

V. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada perairan Teluk Balikpapan didapatkan 4.572 individu dengan 66 spesies yang berasal dari 20 stasiun pengambilan sampel sedimen yang tergolong dalam 7 ordo dengan 29 genera yaitu Bathysiphon, Haplophragmoides, Ammobaculites, Lachlanella, Quinqueloculina, Flintina, Triloculina, Parahauerinoides, Spirosigmoilina, Spiroloculina, Hauerina, Peneroplis, Amphistegina, Ammonia, Asterorotalia, Rosalina, Cibrononion, Florilus, Assilina, Operculina, Cibicides, Cellanthus, Elphidium, Rotalia, Spirillina, Protoschista, Textularia, Tawitawia, dan Trochammina. 2. Jumlah individu pada kelompok kedalaman 0-5 meter, 6-10 meter, 11-15 meter, dan 16-20 meter berturut-turut adalah 914, 1.212, 1.380, dan 1.066. 3. Spesies yang paling banyak ditemukan dari 20 titik pengambilan sampel sedimen adalah Asterorotalia trispinosa, sedangkan jika dilihat berdasarkan ordo, Rotaliida merupakan ordo yang paling mendominasi titik-titik sampel. 4. Titik yang memiliki jenis foraminifera bentik paling banyak adalah TB-05 33 spesies, sedangkan titik yang memiliki jenis foraminifera bentik paling sedikit adalah TB-17 dan TB-18 2 spesies. 5. Titik TB-02, TB-03, TB-04, TB-06, dan TB-07 memiliki jumlah jenis yang hampir sama berturut-turut yaitu 24, 23, 20, 24, dan 22. 6. Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman selain kedalaman dan sedimentasi daratan adalah kecerahan, temperatur, pH, turbiditas, salinitas, dan DO Dissolved Oxygen. 7. Nilai Indeks Keanekaragaman H dari keseluruhan titik pengambilan sampel sedimen berada antara 0-4. 8. Nilai Indek Kemerataan J dari keseluruhan titik pengambilan sampel sedimen berada antara 0-1. 9. Nilai Indeks Dominansi D dari keseluruhan titik pengambilan sampel sedimen lebih mendekati nol tidak ada spesies yang mendominasi pada setiap titik. 10. Nilai Korelasi Pearson r untuk Indeks Keanekaragaman H dengan kedalaman, kecerahan, temperatur, pH, turbiditas, salinitas, dan DO Dissolved Oxygen berturut-turut adalah 0,874 korelasi tinggi; 0,962 korelasi tinggi; 0,962korelasi kuat; 0,966 korelasi tinggi; 0,829 korelasi tinggi; 0,966 korelasi tinggi; dan 0,968 korelasi tinggi. KEANEKARAGAMAN FORAMINIFERA BENTIK DALAM SEDIMEN DASAR PERAIRAN PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA DI TELUK BALIKPAPAN, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR OLEH Mastuti Widianingsih ABSTRAK Foraminifera bentik merupakan salah satu organisme bersel tunggal uniseluler yang hidupnya menetap di suatu perairan. Umumnya organisme ini dapat dijadikan sebagai indikator kualitas suatu perairan karena memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap perubahan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman foraminifera bentik yang ada dalam sedimen dasar perairan Teluk Balikpapan, Propinsi Kalimantan Timur serta pembuatan peta sebaran untuk mengetahui pola sebaran foraminifera bentik yang dipengaruhi oleh parameter kualitas air. Prosedur kerja pada penelitian ini meliputi persiapan dan pengelompokkan sampel bahan, penjentikan picking, koleksi, identifikasi, dokumentasi, analisis data, dan pembuatan peta sebaran. Analisis data yang digunakan adalah Kelimpahan K, Kelimpahan Relatif KR, Indeks Keanekaragaman H’, Indeks Kemerataan J, dan Indeks Dominansi D, serta Korelasi Pearson yang digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antara Indeks Keanekaragaman dengan parameter kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asterorotalis trispinosa adalah spesies yang paling melimpah yaitu dengan jumlah 1.553 spesimen, diikuti oleh Rotalia sp.1 dan Rotalia sp.2. Untuk jumlah spesies terbanyak didapatkan pada titik TB-05 dengan 33 spesies. Indeks K eanekaragaman pada setiap titik memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh kedalaman, kecerahan, temperatur, pH, turbiditas, salinitas, dan Dissolved Oxygen DO. Besarnya nilai Korelasi Pearson r untuk kedalaman, kecerahan, temperatur, pH, turbiditas, salinitas, dan Dissolved Oxygen DO berturut-turut yaitu 0,874; 0,962; 0,962; 0,966; 0,829; 0,966; dan 0,968 korelasi tinggi. Kata kunci : Foraminifera bentik, Korelasi Pearson, dan picking.