Memahami Asuransi Sejarah dan Resiko
MEMAHAMI ASURANSI SEJARAH DAN RESIKO
DRS. SYA’AD AFIFUDDIN. S, Mec
Fakultas Ekonomi
Jurusan Studi Pembangunan
Universitas Sumatera Utara
Berbagai Pandangan
Ada tiga aliran pemikiran mengenai asuransi.
Menurut aliran pertama (aliran tmsfer), asuransi adalah pemindahan resiko murni
dari tertanggung kepada penanggung.Tertanggung adalah orang atau perusanaan
yang menghadapi suatu resiko dan penanggung adalah orang atau perusahaan yang
mengkhususkan diri memikul resiko. Bisnis utama dari penanggung adalah memikul
resiko dengan menerima fee. Penerimaan fee ini membedakan dengan pemikul
resiko lain.
Aliran kedua mengabaikan aspek transfer dan memusatkan perhatian pada
aspek tekhnik. Profesor Mehr dan Cammack misalnya, mendefenisikan asuransi
sebagai …. Alat sosial untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah
yang memadai unit-unit yang terbuka terhadap resiko sehingga kerugian-kerugian
individual mereka secara kolektif dapat diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat
diramalkan itu dipikul merata oleh sernua mereka yang bergabung itu."
Aliran ketiga menggabungkan kedua pandangan ini. Profesor Willett
mendefenisikan asuransi sebagai "alat sosial untuk pcnumpukan dana untuk
mengatasi kerugian modal yang tak tentu yang dilaksanakan melalui pemindahan
resiko dari banyak individu kepada seorang atau sekelompok orang." Defenisi lain
adalah:"asuransi
adalah
pemindahan
resiko
dengan
ciri-ciri
tarnbahan
penggabungan resiko dan penaksiran terhadap kerugian masa depan .
Tujuan Asuransi
Tujuan pokok asuransi ialah mengurangi uncertainty (ketidakpastian,
keraguan) yang disebabkan oleh kesadaran akan kemungkinan kerugian. Asuransi
memberikan kepaslian kepada masing-masing anggota kelompok itu dengan
memeratakan biaya kerugian. Kontribusi perorangan kepada kelompok itu
ditentukan berdasarkan ramalan tentang bagiannya dalam kerugian yang diderita
oleh kelompok itu. Imbalan dari kontribusinya, ia mendapatkan kepastian bahwa
kelompok itu akan memikul setiap kerugian yang dideritanya. la memindahkan
resikonya terhadap kelompok itu. Ja membayar premi tertentu sebagai ganti
menghadapi ketidakpastian kemungkinan kerugian besar.
Syarat Ideal Untuk Dapat Diasuransikan
Rcsiko yang dapat diasuransikan haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Kerugian potensial cukup besar, tetapi probabilitasnya tidak tinggi, sehingga
membuat asuransi terhadapnya secara ekonomis mungkin (kelayakan ekonomis)
2. Probabilitas kerugian dapat diperhitungkan.
2002 digitized by USU digital library
1
3. Terdapat sejumlah besar unit yang terbuka terhadap resiko yang sarna (massal
clan homogen)
4. Kerugian yang tcrjadi bersifat kebetulan
5. Kerugiannya tertentu
Kelayakan Ekonomis
Untuk layaknya suatu asuransi secara ekonomis, maka kerugian yang mungkin
terjadi haruslah cukup besar bagi tertanggung, sedangkan biaya asuransinya jangan
terlalu tinggi dibandingkan dengan kemungkinan kerugian tersebut. Jika
kemungkinan kerugian tidak cukup besar bagi tertanggung, maka mereka tidak
akan tertarik memindahkan resikonya kepada penanggung. Banyak resiko ditahan
sendiri
oleh tertanggung dan tidak diasuransikan karena kemungkinan kerugiannya
sedemikian kecil sehingga tidak merupakan beban.
Probabilitas Dapat Diperbitungkan
Tingkat premi asuransi itu didasarkan atas ramalan ten tang masa depan.
Ramalan ini didasarkan atas taksiran probabilitas. Probabilitas ini umumnya
didasarkan atas pengalaman masa lampau. Cara inilah yang digunakan perusahaan
asuransi untuk menaksir probabilitas. Tapi cara ini hanya bermanfaat bila dapat
dianggap bahwa taktor-faktor penentu masa depan itu sarna dengan faktor-faktor
penentu masa lampau tersebut. Jika tidak, maka pengalaman masa lampau itu tidak
bisa dijadikan pedoman untuk masa depan. Apabila probabilitas kerugian yang
hendak diasuransikan itu tidak dapat dihitung, maka resikonya tidak dapat
diasuransikan
Massal dan homogen
Syarat utama untuk dapat diasuransikan adalah massal, artinya harus ada
sejumlah besar unit. Dalam hal asuransi mobil, harus ada sejumlah besar mobil.
Dalam hal asuransi jiwa, harus ada sejumlah besar orang. Sebuah perusahaan
asuransi mobil tidak akan didapat menanggung selusin mobil saja, dan sebuah
perusahaan asuransi jiwa tidak akan dapat menanggung selusin orang saja.
Sebagaimana te!ah diuraikan, untuk memperoleh taksiran probabilitas yang akurat
diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar kejadian. Sesudah probabilitas
kerugian itu diketahui, maka ia dijadikan dasar untuk ramalan, tetapi ramalan ini
hanya berlaku untuk sejumlah kelompok besar. Perusahaan surasi tidak lebih mam pu meramalkan kerugian seseorang tertentu daripada orang itu sendiri.
Kerugian yang Terjadi Bersifat Kebetulan
Resiko yang ditanggung oleh penanggung haruslah hanya bersifat kemungkinan
kerugian bagi tertanggung. Kerugian itu haruslah bersifat kebetulan ldealnya,
tertanggung tidak boleh memiliki kontro1 atau pengaruh terhadap kejadian yang
hendak diasuransikan itu. Dalam kenyataannya, situasi ini hanya berlaku untuk
bencana-bencana seperti gempa bumi dan iklim.
Kerugiannya tertentu
Umumnya perusahaan asuransi berjanji akan membayar kerugian jika terjadi
selama waktu tertentu dan di tempat tertentu. Contoh, perjanjian ini mungkin
menutup kerugian kebakaran pada lokasi tertentu. Untuk berlakunya kontrak ini
haruslah dapat diketahui kapan dan dimana kerugian itu terjadi.
2002 digitized by USU digital library
2
MENGENAL SEJARAH ASURANSI
A. Zaman Purbakala
Karena langkanya bukti-bukti yang dapat dipercaya, maka terdapat perbedaan
pendapat mengenai asal-usul asuransi yang kita kenal sekarang. Akan tetapi, benih
asuransi dapat terlihat dari cara-cara manusia purba menangani resiko harta dan
jiwa mereka.
Benih Asuransi Barta
Beberapa ahli berpendapat bahwa benih asuransi harta sudah ada di lembah
Euphrat, Babylonia, beberapa ribu tahun yang lalu. Pada waktu itu perdagangan
Babylonia berkembang pesat dan bahkan para saudagar/majikan akhirnya
mengirimkan para penjual ini sampai ke luar negri sehingga semakin banyak
memakan waktu. Para majikan ini tentu saja meminta sesuatu jaminan untuk
meyakinkannya bahwa para penjual itu akan kembali dengan membawa laba dan
tidak akan melarikan diri. Maka para penjual itu menjadikan harta mereka sebagai
jaminan bahwa mereka tidak akan menipu majikan mereka.
Sayangnya sebagian daerah yang dikunjungi para penjual ini tidak aman.
Adakalanya barang-barang dan uang kepunyaan mereka kena rampas di tengah
jalan, dan kembali dengan tangan hampa ke negri mereka. Akibatnya harta yang
mereka jadikan sebagai jaminan disita oleh rnajikan mereka. Hal ini menimbulkan
protes dari pihak penjual, sehingga akhirnya terjadilah perubahan pengaturan
perjanjian. Dengan sistem baru ini, majikan dan penjual membagi rata keuntungan
yang diperoleh dari perjalanan dagang tersebut. Akan tetapi jika terjadi kerugian,
yang disebabkan oleh pencurian dan perampokan di negri asing dan bukan karena
kesalahan penjual, maka harta jaminan penjual itu tidak akan disita. Jadi
sebahagian resiko usaha itu dipindahkan dari para penjual kepada majikannya.
Pemindahan atau pergeseran resiko yang merupakan salah satu ciri-ciri asuransi
inilah yang merupakan benih asuransi harta.
• Resiko Ekonomi
Banyak resiko yang dihadapi manusia itu bersifat ekonomi. Contoh-contoh resiko
ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individual.
Selama periode inflasi, daya beli uang merosot dan para pensiunan serta mereka
yang berpenghasilan tetap tidak mungkin lagi mempertahankan tingkat hidup yang
sama. Bahkan dalam periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu
mungkin mengalami bom atau resesi. Keadaan ini menempatkan orang-orang dan
pengusaha pada resiko yang sama dengan resiko pada fluktuasi umum kegiatan
ekonomi.
Keadaan masing-rnasing perusahaan itu tidak stabil. Ada yang sukses, ada yang
gagal. Para pemilik perusahaan kehilangan sebagian atau seluruh investasinya dan
para pekerja terancam pengangguran bila perusahaannya pailit.
Metode Menangani Resiko
Metode yang digunakan untuk menangani resiko bergantung pada. sifat orang yang
menghadapi resiko itu. Satu atau lebih cara berikut dapat digunakan untuk resiko
tertentu.
2002 digitized by USU digital library
3
• .Menghindari Resiko
Seseorang tidak dapat menghindari seluruh resiko, tetapi dalam beberapa hal ia
dapat menghindari resiko tertentu. Akan tetapi walaupun menghindari resiko itu
rnungkin, seringkali tidak menguntungkan. Seseorang dapat menghindari resiko
tenggelam dengan menghindari air. lni berarti menghindari segala bentuk
pengangkutan air atau dekat air, dan juga segala olah raga air. Seseorang dapat
menghindari resiko kerugian terhadap barang tertentu dengan jalan tidak merniliki
barang tersebut dan tidak bertanggung jawab atasnya. ltulah sebabnya ada
sementara orang yang lebih suka menyewa barang daripada membelinya.
Benih Asuransi Jiwa
Perintis asuransi jiwa clan kesehatan modern juga dijumpai di Yunani dan Romawi
ku no. Di Yunani terdapat kelompok-kelompok keagamaan yang melakukan
kegiatan pengumpulan dana daripara anggotanya untuk menjamin biaya
penguburan.Kegiatan ini barangkali merupakan bentuk awal dari asuransi
penguburan.
Sewaktu Romawi menggantikan Yunani sebagai pemimpin dunia kuno, orang
Romawi memakai sistem yang sama untuk asuransi jiwa. Akan tetapi dengan
perkembangannya sistem Romawi ini, titik berat kegiatan bukan lagi pada unsur
keagamaan, tetapi terbuka untuk masyarakat umum. Dalam beberapa hal,
berkembang penutupan yang lebih luas untuk kelompok-kelompok tertentu seperti
serdadu.
B.Zaman Modern
Asuransi Laut
Perkembangan asuransi laut didorong oleh dialihkannya suatu rencana undangundang di Inggris dalam tahun 1575 yang menciptakan suatu Dewan Asuransi untuk
menjual asuransi tersebut. Beberapa tahun kemudian, didirikanlah sebuah
pengadilan istimewa untuk menangani masalah perselisihan asuransi. Dengan
perkembangan lanjutan ini, pengadaan asuransi laut berubah dari kegiatan part
time
untuk para saudagar menjadi bisnis full time bagi para spesialis.
Perusahaan Berbadan Hukum
Selama periode tersebut di atas, semua asuransi laut ditanggung individu-individu.
Usaha ini dimulai sebagai suatu usaha sampingan para saudagar yang berangsurangsur digeser oleh para spesialis yang usaha pokoknya adalah menanggung resiko.
Perusahaan pertama yang diorganisasi untuk melaksanakan bisnis asuransi laut,
didirikan pada tahun 1668 di Paris. Perusahaan ini memperoleh sukses.Kemudian
pada tahun 1720, berdasarkan undang-undang, Raja George mengesahkan piagam
untuk dua perusahaan asuransi laut yaitu London Assurance corporation dan Royal
Exchange Assurance Corporation Belakangan, kedua perusahaan ini diizinkan
bergerak dalam asuransi kebakaran dan asuransi jiwa di samping asuransi laut.
Akan tetapi, walaupun berkembangnya perusahaan-perusahaan yang menanggung
resiko, namun para penanggung perorangan masih tetap faktor utama dalam bisnis
asuransi di Inggris.
Asuransi Jiwa
Organisasi jiwa pertama menurut ukuran standar modern adalah Society of
Assurance for widows and Orphans (Masyarakat Asuransi untuk janda dan yatim).
Organisasi ini didirikan di London dalam tahun 1699 dengan tujuan membayarkan
sejumlah tertentu pada waktu meninggalnya salah seorang anggotanya. Preminya 2002 digitized by USU digital library
4
ditagih sekali seminggu dan diusahakan untuk memilih orang-orang yang akan di
asuransikan itu berdasarkan kesehatan clan usia.
MENANGGUNG RESIKO
Resiko adalah kemungkinan penyimpangan yang tidak diharapkan. Kemungkinan itu
adalah berupa terjadinya hal yang tidak diharapkan atau terjadinya hal yang
diinginkan. Kejadian yang demikian bisa disebut kerugian atau loss.
Jenis Resiko
Resiko dapat digolongkan kedalam:
-resiko spekulatif
-resiko murni
Kejadian
sesungguhnya
kadang-kadang
menyimpang
dari
perkiraan
(expectations) ke salah satu dari dua arah. Artinya ada kemungkinan penyimpangan
yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua
kemungkinan itu ada maka kita katakan resiko itu bersifat spekulatif.
Lawan dari resiko spekulatif adalah resiko murni yaitu yang ada hanya
kemungkjnan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan untung. Resiko murni ini
hanya bergerak ke satu arah saja yaitu ke arah kemungkinan kerugian.
Setiap usaha ekonomi itu penuh dengan resiko, baik resiko spelkulatif maupun
resiko murni. Walaupun kategori suatu resiko itu tidak selalu jelas, namun kebanyakan resiko dapat diklasifikasi. Apakah suatu resiko itu spekulatif atau murni
bergantung pada pendekatan yang digunakan. Resiko spelkulatif tidak dapat
diasuransikan. Hanya resiko murni yang dapat diasuransikan. Asuransi adalah alat
utama bagi orang yang terbuka terhadap kemungkinan resiko murni.
Sumber Resiko
Sumber penyebab kerugian/resiko dapat diklasifikasikan sebagai resiko sosial,
resiko fisik dan resiko ekonomi. Menentukan sumber resiko adalah penting karena
mempengaruhi cara penanganannya.
•
Resiko Sosial
Sumber utama resiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang
menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari
harapan kita. Sulit jika tidak mungkin untuk menldaftar segala penyebab
kerugian yang bersifat sosialini, tetapi contoh berikut dapat menggambarkan
sifat dan peranan sumber resiko ini.
Vandalisme (perusakan) merupakan sumber resiko bagi pemilik gedung.
Rumah-rumah yang pemiliknya pergi berlibur dan mobi-mobil yang diparkir di
jalan merupakan sasaran empuk para perusak ini. Ribuan rumah terbakar arson
(membakar rumah sendiri untuk menagih asuransi) setiap tahun. Huru-hara
semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Para perusuh itu merampas toko-toko dan
2002 digitized by USU digital library
5
merusak segala macam harta. Pemogokan juga menyebabkan kerugian
produksi sampai jutaan dolar. Pemogokan yang lama dapat menyebabkan
kerugian besar dan bahkan menyebabkan bangkrutnya perusahaan. Pemogokan
juga kadang-kadang menjurus kekerasan yang menimbulkan banyak kerusakan
harta dan juga cedera badan atau kematian.
•
Resiko Fisik
Ada banyak sumber resoko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam,
sedangkan yang lainnnya disebabkan oleh kesalahan manusia. Banyak resiko
yang kompleks sumbernya tetapi termasuk terutama ke dalam kategori fisik.
Cuaca, iklim adalah resiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak
sehingga panen kena banjir dan sungai meluap.Banjir terjadi setiap tahun. Yang
berubah hanyalah lokasinya, malahan kadang-kndang berulang pada !okasi
yang sama. Banjir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dolar kerugian harta.
Sebaliknya kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena kerusakan
panen dan juga rusaknya tanah bila disertai angin. Badai salju juga
menghancurkan panen dan kerusakan harta yang serius.
•
Mencegah dan Mengendalikan Resiko
Telah diuraikan di atas bahwa beberapa resiko dapat dihindari dengan menarik
diri dan kegiatan yang berkenaan dengan resiko tersebut.. Jadi, seseorang yang
tidak bermain ski akan terhindar dari resiko kecelakaan dalam bermain ski.
Akan tetapi jika ia ingin bermain ski kendatipun adanya resiko tersebut, maka
ia dapat mengambil langkah-langkah yang dapat mengurangi kemungkinan
cedera itu misalnya dengan mengikuti program pelajaran dan latihan ski. Ini
adalah mencegah dan mengendalikan resiko. Akan tetapi perhatikanlah bahwa
resiko cedera itu masih tetap ada, kerugian masih mungkin terjadi.
•
Menahan Resiko
Menahan resiko berarti memikul resiko kemungkinan kerugian. Ini mungkin
terjadi apabila seseorang yang terbuka terhadap resiko itu tidak menyadarinya.
Jadi, resiko itu tidak menimbulkan kekhawatirannya sehingga diabaikannya.
Jutaan orang rnenahan resiko penyakit kanker dengan mengisap rokok karena
tidak mengetahui adanya resiko itu. Banyak orang berdalih/merasionalisasi
penahanan resiko ini dengan menganggapnya tidak ada. Beberapa resiko
ditahan orang karena dianggap remeh.
•
Memindahkan Resiko
Cara terpenting untuk memindahkan resiko adalah asuransi. Dengan asuransi,
seseorang at au perusahaan memindahkan resiko tertentu yang dipikulnya
kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi.
2002 digitized by USU digital library
6
DAFTAR PUSTAKA
A. Abbas Salim. Dasar-dasar Asuransi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
A. Hasymi Ali, Bidang Usaha Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta 1995.
Mehr & Osler. Moder Life Insurance (the Mac Millan Coy, New York).
Harold J. Hoflich. Asuransi di Negara UnderdeVeloped (LPEM/UL 1961).
Harold J. Hoflich. Asuransi, Indonesia Insurance Monographs (LPEM/UI, 1% 1).
Radiks Purba. Memahami Asuransi di Indonesia, Teruna Grafica. Jakarta, 1995.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Laut Bagi Indonesia.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi Indonesia.
2002 digitized by USU digital library
7
DRS. SYA’AD AFIFUDDIN. S, Mec
Fakultas Ekonomi
Jurusan Studi Pembangunan
Universitas Sumatera Utara
Berbagai Pandangan
Ada tiga aliran pemikiran mengenai asuransi.
Menurut aliran pertama (aliran tmsfer), asuransi adalah pemindahan resiko murni
dari tertanggung kepada penanggung.Tertanggung adalah orang atau perusanaan
yang menghadapi suatu resiko dan penanggung adalah orang atau perusahaan yang
mengkhususkan diri memikul resiko. Bisnis utama dari penanggung adalah memikul
resiko dengan menerima fee. Penerimaan fee ini membedakan dengan pemikul
resiko lain.
Aliran kedua mengabaikan aspek transfer dan memusatkan perhatian pada
aspek tekhnik. Profesor Mehr dan Cammack misalnya, mendefenisikan asuransi
sebagai …. Alat sosial untuk mengurangi resiko dengan menggabungkan sejumlah
yang memadai unit-unit yang terbuka terhadap resiko sehingga kerugian-kerugian
individual mereka secara kolektif dapat diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat
diramalkan itu dipikul merata oleh sernua mereka yang bergabung itu."
Aliran ketiga menggabungkan kedua pandangan ini. Profesor Willett
mendefenisikan asuransi sebagai "alat sosial untuk pcnumpukan dana untuk
mengatasi kerugian modal yang tak tentu yang dilaksanakan melalui pemindahan
resiko dari banyak individu kepada seorang atau sekelompok orang." Defenisi lain
adalah:"asuransi
adalah
pemindahan
resiko
dengan
ciri-ciri
tarnbahan
penggabungan resiko dan penaksiran terhadap kerugian masa depan .
Tujuan Asuransi
Tujuan pokok asuransi ialah mengurangi uncertainty (ketidakpastian,
keraguan) yang disebabkan oleh kesadaran akan kemungkinan kerugian. Asuransi
memberikan kepaslian kepada masing-masing anggota kelompok itu dengan
memeratakan biaya kerugian. Kontribusi perorangan kepada kelompok itu
ditentukan berdasarkan ramalan tentang bagiannya dalam kerugian yang diderita
oleh kelompok itu. Imbalan dari kontribusinya, ia mendapatkan kepastian bahwa
kelompok itu akan memikul setiap kerugian yang dideritanya. la memindahkan
resikonya terhadap kelompok itu. Ja membayar premi tertentu sebagai ganti
menghadapi ketidakpastian kemungkinan kerugian besar.
Syarat Ideal Untuk Dapat Diasuransikan
Rcsiko yang dapat diasuransikan haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Kerugian potensial cukup besar, tetapi probabilitasnya tidak tinggi, sehingga
membuat asuransi terhadapnya secara ekonomis mungkin (kelayakan ekonomis)
2. Probabilitas kerugian dapat diperhitungkan.
2002 digitized by USU digital library
1
3. Terdapat sejumlah besar unit yang terbuka terhadap resiko yang sarna (massal
clan homogen)
4. Kerugian yang tcrjadi bersifat kebetulan
5. Kerugiannya tertentu
Kelayakan Ekonomis
Untuk layaknya suatu asuransi secara ekonomis, maka kerugian yang mungkin
terjadi haruslah cukup besar bagi tertanggung, sedangkan biaya asuransinya jangan
terlalu tinggi dibandingkan dengan kemungkinan kerugian tersebut. Jika
kemungkinan kerugian tidak cukup besar bagi tertanggung, maka mereka tidak
akan tertarik memindahkan resikonya kepada penanggung. Banyak resiko ditahan
sendiri
oleh tertanggung dan tidak diasuransikan karena kemungkinan kerugiannya
sedemikian kecil sehingga tidak merupakan beban.
Probabilitas Dapat Diperbitungkan
Tingkat premi asuransi itu didasarkan atas ramalan ten tang masa depan.
Ramalan ini didasarkan atas taksiran probabilitas. Probabilitas ini umumnya
didasarkan atas pengalaman masa lampau. Cara inilah yang digunakan perusahaan
asuransi untuk menaksir probabilitas. Tapi cara ini hanya bermanfaat bila dapat
dianggap bahwa taktor-faktor penentu masa depan itu sarna dengan faktor-faktor
penentu masa lampau tersebut. Jika tidak, maka pengalaman masa lampau itu tidak
bisa dijadikan pedoman untuk masa depan. Apabila probabilitas kerugian yang
hendak diasuransikan itu tidak dapat dihitung, maka resikonya tidak dapat
diasuransikan
Massal dan homogen
Syarat utama untuk dapat diasuransikan adalah massal, artinya harus ada
sejumlah besar unit. Dalam hal asuransi mobil, harus ada sejumlah besar mobil.
Dalam hal asuransi jiwa, harus ada sejumlah besar orang. Sebuah perusahaan
asuransi mobil tidak akan didapat menanggung selusin mobil saja, dan sebuah
perusahaan asuransi jiwa tidak akan dapat menanggung selusin orang saja.
Sebagaimana te!ah diuraikan, untuk memperoleh taksiran probabilitas yang akurat
diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar kejadian. Sesudah probabilitas
kerugian itu diketahui, maka ia dijadikan dasar untuk ramalan, tetapi ramalan ini
hanya berlaku untuk sejumlah kelompok besar. Perusahaan surasi tidak lebih mam pu meramalkan kerugian seseorang tertentu daripada orang itu sendiri.
Kerugian yang Terjadi Bersifat Kebetulan
Resiko yang ditanggung oleh penanggung haruslah hanya bersifat kemungkinan
kerugian bagi tertanggung. Kerugian itu haruslah bersifat kebetulan ldealnya,
tertanggung tidak boleh memiliki kontro1 atau pengaruh terhadap kejadian yang
hendak diasuransikan itu. Dalam kenyataannya, situasi ini hanya berlaku untuk
bencana-bencana seperti gempa bumi dan iklim.
Kerugiannya tertentu
Umumnya perusahaan asuransi berjanji akan membayar kerugian jika terjadi
selama waktu tertentu dan di tempat tertentu. Contoh, perjanjian ini mungkin
menutup kerugian kebakaran pada lokasi tertentu. Untuk berlakunya kontrak ini
haruslah dapat diketahui kapan dan dimana kerugian itu terjadi.
2002 digitized by USU digital library
2
MENGENAL SEJARAH ASURANSI
A. Zaman Purbakala
Karena langkanya bukti-bukti yang dapat dipercaya, maka terdapat perbedaan
pendapat mengenai asal-usul asuransi yang kita kenal sekarang. Akan tetapi, benih
asuransi dapat terlihat dari cara-cara manusia purba menangani resiko harta dan
jiwa mereka.
Benih Asuransi Barta
Beberapa ahli berpendapat bahwa benih asuransi harta sudah ada di lembah
Euphrat, Babylonia, beberapa ribu tahun yang lalu. Pada waktu itu perdagangan
Babylonia berkembang pesat dan bahkan para saudagar/majikan akhirnya
mengirimkan para penjual ini sampai ke luar negri sehingga semakin banyak
memakan waktu. Para majikan ini tentu saja meminta sesuatu jaminan untuk
meyakinkannya bahwa para penjual itu akan kembali dengan membawa laba dan
tidak akan melarikan diri. Maka para penjual itu menjadikan harta mereka sebagai
jaminan bahwa mereka tidak akan menipu majikan mereka.
Sayangnya sebagian daerah yang dikunjungi para penjual ini tidak aman.
Adakalanya barang-barang dan uang kepunyaan mereka kena rampas di tengah
jalan, dan kembali dengan tangan hampa ke negri mereka. Akibatnya harta yang
mereka jadikan sebagai jaminan disita oleh rnajikan mereka. Hal ini menimbulkan
protes dari pihak penjual, sehingga akhirnya terjadilah perubahan pengaturan
perjanjian. Dengan sistem baru ini, majikan dan penjual membagi rata keuntungan
yang diperoleh dari perjalanan dagang tersebut. Akan tetapi jika terjadi kerugian,
yang disebabkan oleh pencurian dan perampokan di negri asing dan bukan karena
kesalahan penjual, maka harta jaminan penjual itu tidak akan disita. Jadi
sebahagian resiko usaha itu dipindahkan dari para penjual kepada majikannya.
Pemindahan atau pergeseran resiko yang merupakan salah satu ciri-ciri asuransi
inilah yang merupakan benih asuransi harta.
• Resiko Ekonomi
Banyak resiko yang dihadapi manusia itu bersifat ekonomi. Contoh-contoh resiko
ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individual.
Selama periode inflasi, daya beli uang merosot dan para pensiunan serta mereka
yang berpenghasilan tetap tidak mungkin lagi mempertahankan tingkat hidup yang
sama. Bahkan dalam periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu
mungkin mengalami bom atau resesi. Keadaan ini menempatkan orang-orang dan
pengusaha pada resiko yang sama dengan resiko pada fluktuasi umum kegiatan
ekonomi.
Keadaan masing-rnasing perusahaan itu tidak stabil. Ada yang sukses, ada yang
gagal. Para pemilik perusahaan kehilangan sebagian atau seluruh investasinya dan
para pekerja terancam pengangguran bila perusahaannya pailit.
Metode Menangani Resiko
Metode yang digunakan untuk menangani resiko bergantung pada. sifat orang yang
menghadapi resiko itu. Satu atau lebih cara berikut dapat digunakan untuk resiko
tertentu.
2002 digitized by USU digital library
3
• .Menghindari Resiko
Seseorang tidak dapat menghindari seluruh resiko, tetapi dalam beberapa hal ia
dapat menghindari resiko tertentu. Akan tetapi walaupun menghindari resiko itu
rnungkin, seringkali tidak menguntungkan. Seseorang dapat menghindari resiko
tenggelam dengan menghindari air. lni berarti menghindari segala bentuk
pengangkutan air atau dekat air, dan juga segala olah raga air. Seseorang dapat
menghindari resiko kerugian terhadap barang tertentu dengan jalan tidak merniliki
barang tersebut dan tidak bertanggung jawab atasnya. ltulah sebabnya ada
sementara orang yang lebih suka menyewa barang daripada membelinya.
Benih Asuransi Jiwa
Perintis asuransi jiwa clan kesehatan modern juga dijumpai di Yunani dan Romawi
ku no. Di Yunani terdapat kelompok-kelompok keagamaan yang melakukan
kegiatan pengumpulan dana daripara anggotanya untuk menjamin biaya
penguburan.Kegiatan ini barangkali merupakan bentuk awal dari asuransi
penguburan.
Sewaktu Romawi menggantikan Yunani sebagai pemimpin dunia kuno, orang
Romawi memakai sistem yang sama untuk asuransi jiwa. Akan tetapi dengan
perkembangannya sistem Romawi ini, titik berat kegiatan bukan lagi pada unsur
keagamaan, tetapi terbuka untuk masyarakat umum. Dalam beberapa hal,
berkembang penutupan yang lebih luas untuk kelompok-kelompok tertentu seperti
serdadu.
B.Zaman Modern
Asuransi Laut
Perkembangan asuransi laut didorong oleh dialihkannya suatu rencana undangundang di Inggris dalam tahun 1575 yang menciptakan suatu Dewan Asuransi untuk
menjual asuransi tersebut. Beberapa tahun kemudian, didirikanlah sebuah
pengadilan istimewa untuk menangani masalah perselisihan asuransi. Dengan
perkembangan lanjutan ini, pengadaan asuransi laut berubah dari kegiatan part
time
untuk para saudagar menjadi bisnis full time bagi para spesialis.
Perusahaan Berbadan Hukum
Selama periode tersebut di atas, semua asuransi laut ditanggung individu-individu.
Usaha ini dimulai sebagai suatu usaha sampingan para saudagar yang berangsurangsur digeser oleh para spesialis yang usaha pokoknya adalah menanggung resiko.
Perusahaan pertama yang diorganisasi untuk melaksanakan bisnis asuransi laut,
didirikan pada tahun 1668 di Paris. Perusahaan ini memperoleh sukses.Kemudian
pada tahun 1720, berdasarkan undang-undang, Raja George mengesahkan piagam
untuk dua perusahaan asuransi laut yaitu London Assurance corporation dan Royal
Exchange Assurance Corporation Belakangan, kedua perusahaan ini diizinkan
bergerak dalam asuransi kebakaran dan asuransi jiwa di samping asuransi laut.
Akan tetapi, walaupun berkembangnya perusahaan-perusahaan yang menanggung
resiko, namun para penanggung perorangan masih tetap faktor utama dalam bisnis
asuransi di Inggris.
Asuransi Jiwa
Organisasi jiwa pertama menurut ukuran standar modern adalah Society of
Assurance for widows and Orphans (Masyarakat Asuransi untuk janda dan yatim).
Organisasi ini didirikan di London dalam tahun 1699 dengan tujuan membayarkan
sejumlah tertentu pada waktu meninggalnya salah seorang anggotanya. Preminya 2002 digitized by USU digital library
4
ditagih sekali seminggu dan diusahakan untuk memilih orang-orang yang akan di
asuransikan itu berdasarkan kesehatan clan usia.
MENANGGUNG RESIKO
Resiko adalah kemungkinan penyimpangan yang tidak diharapkan. Kemungkinan itu
adalah berupa terjadinya hal yang tidak diharapkan atau terjadinya hal yang
diinginkan. Kejadian yang demikian bisa disebut kerugian atau loss.
Jenis Resiko
Resiko dapat digolongkan kedalam:
-resiko spekulatif
-resiko murni
Kejadian
sesungguhnya
kadang-kadang
menyimpang
dari
perkiraan
(expectations) ke salah satu dari dua arah. Artinya ada kemungkinan penyimpangan
yang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Jika kedua
kemungkinan itu ada maka kita katakan resiko itu bersifat spekulatif.
Lawan dari resiko spekulatif adalah resiko murni yaitu yang ada hanya
kemungkjnan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan untung. Resiko murni ini
hanya bergerak ke satu arah saja yaitu ke arah kemungkinan kerugian.
Setiap usaha ekonomi itu penuh dengan resiko, baik resiko spelkulatif maupun
resiko murni. Walaupun kategori suatu resiko itu tidak selalu jelas, namun kebanyakan resiko dapat diklasifikasi. Apakah suatu resiko itu spekulatif atau murni
bergantung pada pendekatan yang digunakan. Resiko spelkulatif tidak dapat
diasuransikan. Hanya resiko murni yang dapat diasuransikan. Asuransi adalah alat
utama bagi orang yang terbuka terhadap kemungkinan resiko murni.
Sumber Resiko
Sumber penyebab kerugian/resiko dapat diklasifikasikan sebagai resiko sosial,
resiko fisik dan resiko ekonomi. Menentukan sumber resiko adalah penting karena
mempengaruhi cara penanganannya.
•
Resiko Sosial
Sumber utama resiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang
menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari
harapan kita. Sulit jika tidak mungkin untuk menldaftar segala penyebab
kerugian yang bersifat sosialini, tetapi contoh berikut dapat menggambarkan
sifat dan peranan sumber resiko ini.
Vandalisme (perusakan) merupakan sumber resiko bagi pemilik gedung.
Rumah-rumah yang pemiliknya pergi berlibur dan mobi-mobil yang diparkir di
jalan merupakan sasaran empuk para perusak ini. Ribuan rumah terbakar arson
(membakar rumah sendiri untuk menagih asuransi) setiap tahun. Huru-hara
semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Para perusuh itu merampas toko-toko dan
2002 digitized by USU digital library
5
merusak segala macam harta. Pemogokan juga menyebabkan kerugian
produksi sampai jutaan dolar. Pemogokan yang lama dapat menyebabkan
kerugian besar dan bahkan menyebabkan bangkrutnya perusahaan. Pemogokan
juga kadang-kadang menjurus kekerasan yang menimbulkan banyak kerusakan
harta dan juga cedera badan atau kematian.
•
Resiko Fisik
Ada banyak sumber resoko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam,
sedangkan yang lainnnya disebabkan oleh kesalahan manusia. Banyak resiko
yang kompleks sumbernya tetapi termasuk terutama ke dalam kategori fisik.
Cuaca, iklim adalah resiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak
sehingga panen kena banjir dan sungai meluap.Banjir terjadi setiap tahun. Yang
berubah hanyalah lokasinya, malahan kadang-kndang berulang pada !okasi
yang sama. Banjir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dolar kerugian harta.
Sebaliknya kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena kerusakan
panen dan juga rusaknya tanah bila disertai angin. Badai salju juga
menghancurkan panen dan kerusakan harta yang serius.
•
Mencegah dan Mengendalikan Resiko
Telah diuraikan di atas bahwa beberapa resiko dapat dihindari dengan menarik
diri dan kegiatan yang berkenaan dengan resiko tersebut.. Jadi, seseorang yang
tidak bermain ski akan terhindar dari resiko kecelakaan dalam bermain ski.
Akan tetapi jika ia ingin bermain ski kendatipun adanya resiko tersebut, maka
ia dapat mengambil langkah-langkah yang dapat mengurangi kemungkinan
cedera itu misalnya dengan mengikuti program pelajaran dan latihan ski. Ini
adalah mencegah dan mengendalikan resiko. Akan tetapi perhatikanlah bahwa
resiko cedera itu masih tetap ada, kerugian masih mungkin terjadi.
•
Menahan Resiko
Menahan resiko berarti memikul resiko kemungkinan kerugian. Ini mungkin
terjadi apabila seseorang yang terbuka terhadap resiko itu tidak menyadarinya.
Jadi, resiko itu tidak menimbulkan kekhawatirannya sehingga diabaikannya.
Jutaan orang rnenahan resiko penyakit kanker dengan mengisap rokok karena
tidak mengetahui adanya resiko itu. Banyak orang berdalih/merasionalisasi
penahanan resiko ini dengan menganggapnya tidak ada. Beberapa resiko
ditahan orang karena dianggap remeh.
•
Memindahkan Resiko
Cara terpenting untuk memindahkan resiko adalah asuransi. Dengan asuransi,
seseorang at au perusahaan memindahkan resiko tertentu yang dipikulnya
kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi.
2002 digitized by USU digital library
6
DAFTAR PUSTAKA
A. Abbas Salim. Dasar-dasar Asuransi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
A. Hasymi Ali, Bidang Usaha Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta 1995.
Mehr & Osler. Moder Life Insurance (the Mac Millan Coy, New York).
Harold J. Hoflich. Asuransi di Negara UnderdeVeloped (LPEM/UL 1961).
Harold J. Hoflich. Asuransi, Indonesia Insurance Monographs (LPEM/UI, 1% 1).
Radiks Purba. Memahami Asuransi di Indonesia, Teruna Grafica. Jakarta, 1995.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Laut Bagi Indonesia.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi Indonesia.
2002 digitized by USU digital library
7