2.2 Penelitian Terdahulu
Ramirez 1998, meneliti hubungan dua arah antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia. Hasil peneitian tersebut menunjukkan bahwa adanya
hubungan positif akurat pada kedua jalur hubungan pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Ditambahkan pula bahwa pengeluaran pemerintah untuk
sektor publik dan pendidikan penting artinya dalam memperkuat hubungan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia, sementara tingkat investasi
dan distribusi pendapatan memperkuat hubungan antara pertumbuhan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini akan menkonfirmasikan bahwa modal
manusia human capital dalam bentuk pendidikan maupun kesehatan mempunyai kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Gundi 2004, meneliti hubungan timbal balik antara pembangunan manusia dan kinerja Daerah Tingkat II di Indonesia yang salah satu determinan penting
dalam pertumbuhan ekonominya adalah sumber daya manusia atau modal manusia. Di sisi lain pembangunan manusia membutuhkan sumber daya lain,
seperti untuk pembiayaan yang mana bersumber dari pembangunan ekonomi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebetulnya terdapat hubungan dua arah.
Sembiring 2009 melakukan penelitian yang bertujuan melihat pengaruh belanja modal dan pendapatan asli daerah terhadap belanja pemeliharaan dalam
realisasi anggaran pemerintahan kabupaten dan kota di Propinsi Sumatera Utara. Reformasi anggaran dalam koteks otonomi memberikan paradigma baru terhadap
anggaran daerah yaitu bahwa anggaran daerah harus bertumpu pada kepentingan publik, dikelola dengan berdaya guna dan berhasil guna serta memberikan
transparansi dan akuntabilitas secara rasional untuk keseluruhan siklus anggaran. Variabel independen dalam penelitian ini adalah belanja modal dan pendapatan
asli daerah sedangkan yang menjadi variable dependen adalah belanja pemeliharaan. Data dalam penelitian ini merupakan diperoleh dari Badan Pusat
Statistik Sumatera Utara dan Bappeda Propinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 15 kabupaten dan kota di Propinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa belanja modal dan pendapatan asli daerah berpengaruh secara signifikan terhadap belanja pemeliharaan. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa
belanja modal dan pendapatan asli daerah secara individu berpengaruh terhadap belanja pemeliharaan, namun belanja modal memiliki pengaruh yang paling besar
terhadap belanja pemeliharaan pada kabupaten dan kota di Propinsi Sumatera Utara.
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian