pendidikan anak-anaknya. Menabung merupakan salah satu cara dia bertahan sampai sepi usai dan penghasilan berjalan normal kembali.
Apabila kebutuhan pokok belum terpenuhi karena penghasilan yang minim maka mereka melakukan penghematan Mumtiyah dan Sukamdi,1997.
Masih dengan pertanyaan yang sama informan Untung Utomo saat ditemui menyatakan:
Kalau sepi itu kan ngurangi dagangannya penghasilan tiap harinya nggak seperti hari-hari biasa. Sebenernya
.
ga cukup kalau sama sekolahnya anak-anak. Kadang pinjam duit sama saudara. Tapi kan kalau pas
penghasilan agak lumayan itu bisa membayar hutang, jadi bisa dibuat tambah- tambah biaya.
Berkaitan yang dikemukakan oleh Corner dalam Kusnadi 1962: 187-189
mengenai pola-pola hubungan sosial yang berbasis unsur kekerabatan, ketetanggaan, dan persahabatan untuk kepentingan tukar-menukar
sumber daya, secara timbal balik merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh penduduk miskin untuk menjaga konsistensi kelangsungan
hidupnya. Begitu dengan upaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang dilakukan para informan diatas. Mereka menjalin ikatan kekerabatan
dengan tetangga maupun saudara agar mereka dapat juga menjalin kepercayaan
sehingga para informan bisa memanraatkan hubungan kekerabatan tersebut untuk meminjam uang sebagai salah satu cara mereka
untuk tetap mengatasi kemiskinan
4.3 Pembahasan
Analisis kemiskinan di Banyuwangi dikaji dengan kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan IPM serta berdasarkan pendapat informan dimana hal itu
berdasarkan data wawancara dengan informan. Masyarakat Osing Banyuwangi yang merupakan masyarakat asli Kabupaten Banyuwangi khusunya di Kecamatan
Glagah berdasarkan data kemiskinan yang diukur dengan IPM menunjukkan bahwa indikator daya beli ini bisa didekati dengan menggunakan indikator lain
yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan daya beli penduduk dalam suatu daerah.
Indikasi dari angka TPAK semakin tinggi angka TPAK akan memberikan informasi semakin baik pula kegiatan yang diukur dengan indikator Keberhasilan
dalam menanggulangi pengangguran ini apabila dikaji sampai dengan wilayah Kecamatan Glagah akan memberikan indikasi yang berbeda antar satu kecamatan
dengan yang lain. Menurunnya angka TPT yang demikian
ini tentunya bagi setiap daerah merupakan harapan dan sekaligus acuan
sebagai gambaran atau kondisi
ketenagakerjaan bagi daerah yang bersangkutan. Bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi gambaran yang obyektif dan faktual tentang Ketenagakerjaan
menjadi bahan evaluasi dan sekaligus menjadi bahan perencanaan pembangunan di masa mendatang yang lebih komprehensif.
Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh informan, peneliti dapat mengetahui bahwa upaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga
yang dia lakukan berbeda dengan informan sebelumnya yaitu informan A, B dan D. Seperti yang dikatakan Comer bahwa seseorang akan memilih
alternatif lain ketika mereka dalam keadaan sulit dan menjalankan pekerjaan yang lain. Seperti halnya para informan tersebut yang sudah lama bekerja
petani, buruh tani dan pedagang, apabila kondisi sepi maka jualnnya berkurang. Comer dalam Kusnadi mengatakan bahwa 1962: 187-189
seseorang akan melakukan beraneka ragam pekerjaan untuk memperoleh penghasilan. Ganjaran atau bahasan berupa pangan membuat suatu
pekerjaan menjadi lebih menarik. Begitu
.
juga usaha usaha yang informan Asmu i, ia menekuni pekerjaan lain selain masyarakat Osing dilakukan agar
ia memperoleh tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan pokok keluarganya sehari-hari.
Upaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga yang dilakukan informan di atas yaitu dengan cara melakukan menambah pekerjaan pokok, dan melakukan
upaya penmenjadi petani, buruh tani dan pedagang di saat kondisi sepi. Oleh karena itu mereka memilih cara yang lebih aman yaitu dengan cara menekuni
pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ketika pendapatan sedang menurun. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
keluarga masyarakat Osing, kebutuhan pokok merupakan prioritas yang utama dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Kebutuhan pokok yang dimaksud adalah
kebutuhan pangan, kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan kemudian diikuti dengan kebutuhan pendidikan.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN