Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
4.
Tachometer untuk mengukur besar putaran turbin.
Gambar 3.5 Tachometer 5. Beberapa lampu listrik dengan daya 25 Watt untuk pembebanan, dan kabel
listrik. 1.
Alat bantu perbengkelan, seperti : kunci pas, kunci Inggris, kunci ring, kunci L, obeng, tang, palu, dan lain sebagainya..
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada alat ukur pengujian.
3.2.3 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh diolah ke dalam rumus empiris, kemudian data dari
perhitungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik.
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
3.2.4 Pengamatan dan tahap pengujian
Pada pengujian ini yang akan diamati adalah : 1.
Parameter arus I dan parameter tegangan V 2.
Parameter putaran turbin dan putaran alternator rpm 3.
Parameter kecepatan arus sungai v 4.
Effisiensi turbin
T
η dan efesiensi alternator
A
η
3.2.5 Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian dapat dilakukan dengan beberapa tahap antara lain : 1.
Pengukuran kecepatan air dengan menggunakan alat ukur flowmeter kemudian mencatat hasilnya.
2. Pengukuran putaran turbin dengan menggunakan alat ukur tachometer kemudian
mencatat hasilnya. 3.
Pengukuran arus dan tegangan yang dihasilkan alternator dengan alat ukur multitester dapat dilakukan dengan cara atau rangkaian sebagai berikut :
a. Rangkaian pengukuran arus listrik
1
I tanpa beban lampu atau pengisian charger alternator terhadap baterai digambarkan sebagai berikut :
I + -
+} + -
-
Gambar 3.6 Rangkaian pengukuran arus listrik
1
I tanpa beban lampu I
Alt Bat
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
b. Rangkaian pengukuran tegangan listrik
1
V tanpa beban lampu atau besar tegangan yang dicharger alternator terhadap baterai digambarkan sebagai
berikut :
I + -
+} + -
-
Gambar 3.7 Rangkaian pengukuran tegangan listrik
1
V tanpa beban lampu
c. Rangkaian pengukuran arus listrik
2
I dengan beban lampu digambarkan
sebagai berikut :
I + -
+} L
+ - -
L
Gambar 3.8 Rangkaian pengukuran arus listrik
2
I dengan beban lampu
d. Rangkaian pengukuran tegangan listrik
2
V dengan beban lampu dapat digambarkan sebagai berikut :
V
Alt Bat
I
Alt Bat
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
I + -
+} L
+ - -
L
Gambar 3.9 Rangkaian pengukuran tegangan listrik
2
V dengan beban lampu Untuk pengukuran arus listrik dan tegangan listrik dengan beban lampu
dilakukan dengan mencatat besar arus dan tegangan dengan 1 beban lampu, 2 beban lampu,dan seterusnya sampai mencapai limit kemampuan alternator turbin
menghasilkan arus listrik tidak melebihi daya pengisian cas alternator ke baterai sebelum adanya pembebanan lampu.
4. Mengulang pengujian beberapa kali dengan metode yang sama, dalam hal ini
dilakukan 5 kali pengujian untuk mendapatkan data pengujian yang lebih maksimal.
V
Alt Bat
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
Prosedur tahap pengujian diatas dapat digambarkan dengan diagram alir sebagai berikut :
Gambar 3.10 Diagram alir Pengujian Prototipe Turbin Air Terapung
• Mengukur kecepatan
arus aliran sungai.
Mengukur putaran turbin.
Mengukur arus A dan
tegangan V yang dihasilkan alternator
turbin dengan beban 1,2,3…lampu sampai
mencapai limit daya yang dihasilkan
alternator turbin.
Selesai
Berhenti Menganalisa data hasil pembacaan alat
ukur dengan rumus empiris Mengulang pengujian beberapa kali 5
kali pengujiandengan metode yang sama
Mulai
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengujian
a. Kecepatan air masuk
Adapun data hasil pengujian kecepatan air masuk dengan menggunakan alat ukur flowmeter dilakukan sebanyak 10 kali pengujian dengan cara pengambilan data
ditunjukkan seperti gambar sebagai berikut :
Gambar 4.1 pengambilan data kecepatan air masuk dengan alat ukur flowmeter Tabel 4.1 Data hasil pengujian kecepatan air masuk
Percobaan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Kecepatan air masuk ms
1,75 1,73 1,74 1,74 1,75 1,75 1,77 1,77 1,75 1,76
Dari data hasil pengujian kecepatan air masuk menggunakan alat ukur flowmeter diatas dapat dihitung rata-rata kecepatan air masuk v adalah :
v =
pengujian banyak
v v
v v
v v
v v
v v
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
+ +
+ +
+ +
+ +
+
v =
10 76
, 1
75 ,
1 77
, 1
77 ,
1 75
, 1
75 ,
1 74
, 1
74 ,
1 73
, 1
75 ,
1 +
+ +
+ +
+ +
+ +