Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
4.3. Analisa perhitungan momen puntir pada alternator di setiap penambahan beban lampu
Dari data tabel dan grafik di atas, dapat dihitung momen puntir T
1
yang terjadi pada alternator disetiap adanya penambahan beban lampu dengan daya lampu
25 Watt yaitu dari persamaan : T = 9,74
×10
5
n P
…………………………Lit.3 hal 36 Dimana :
T = Momen puntir Alternator kg mm P = Daya alternator kW
n = Putaran alternator rpm maka :
1. Momen puntir tanpa pembebanan lampu T
1
T
1
= 9,74 ×10
5
n P
T
1
= 9,74 ×10
5
1088 12597
,
T
1
= 112,77 kg mm 2. Momen puntir dengan pembebanan 1 lampu T
2
T
2
= 9,74 ×10
5
n P
T
2
= 9,74 ×10
5
1083 12597
,
T
2
= 113,29 kg mm
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
3. Momen puntir dengan pembebanan 2 lampu T
3
T
3
= 9,74 ×10
5
n P
T
3
= 9,74 ×10
5
1075 12597
,
T
3
= 114,13 kg mm
4. Momen puntir dengan pembebanan 3 lampu T
4
T
4
= 9,74 ×10
5
n P
T
4
= 9,74 ×10
5
1064 12597
,
T
4
= 115,31 kg mm 5. Momen puntir dengan pembebanan 4 lampu T
5
T
5
= 9,74 ×10
5
n P
T
5
= 9,74 ×10
5
1046 12597
,
T
5
= 117,29 kg mm 6. Momen puntir dengan pembebanan 5 lampu T
6
T
6
= 9,74 ×10
5
n P
T
6
= 9,74 ×10
5
1012 12597
,
T
6
= 121,23 kg mm
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
Dari perhitungan di atas bahwa momem puntir maksimum terjadi pada putaran 1012 rpm di alternator yaitu sebesar 121,23 rpm.
Hasil analisa perhitungan momen puntir pada alternator diatas dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil analisa perhitungan momen puntir pada alternator disetiap penambahan beban lampu.
Jumlah Beban lampu
1
n rpm
P
1
Watt Momen Puntir
kgmm 1088
125.97 112,77
1 1083
125.97 113,29
2 1075
125.97 114,13
3 1064
125.97 115,31
4 1046
125.97 117,29
5 1012
125,97 121,23
Analisa perhitungan momen puntir diatas juga dapat ditampilkan kedalam bentuk grafik untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada perbandingan momen
puntir dengan daya dan putaran pada alternator antara lain :
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
R
2
= 0.9815
112.00 113.00
114.00 115.00
116.00 117.00
118.00 119.00
120.00 121.00
122.00
1000 1020
1040 1060
1080 1100
Putaran Alternator rpm M
o m
e n
P u
n ti
r A lt
e rn
a to
r k
g m
m
Perubahan momen puntir alternator
terhadap putaran alternator
Linear Perubahan momen puntir
alternator terhadap putaran alternator
Grafik 4.4 Perubahan momen puntir alternator terhadap putaran poros alternator Dari grafik diatas dapat dianalisa bahwa besar perubahan momen puntir linear
terhadap perubahan putaran di poros alternator. Besar perubahan beban puntir alternator dipengaruhi perubahan putaran di poros alternator yang diakibatkan adanya
variasi beban lampu yang diberikan, dimana semakin besar putaran poros alternator maka beban puntir yang dialami oleh poros alternator tersebut akan semakin kecil.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa analisa tersebut sesuai dengan rumus teori untuk menghitung besar beban puntir pada poros alternator, dimana besar harga
momen puntir alternator bergantung pada perbandingan daya yang dihasilkan alternator terhadap putaran poros alternator sendiri. Dari grafik diatas juga dapat
diketahui bahwa masih terdapat kesalahan-kesalahan pengukuran pada saat pengambilan data di lapangan, hal ini dapat dilihat dari nilai R
2
pada regresi linearnya tidak mencapai angka 1.
Edis Sudianto Sihombing : Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air Terapung Pada Aliran Sungai, 2009. USU Repository © 2009
U
1
C
1
W
1
4.4 Analisa Kecepatan Sudu Prototipe Turbin Air Terapung