TINJAUAN PUSTAKA Variasi Waktu Penyambungan Dan Produktivitas Buah Tomat Hasil Sambung Pucuk Antara Terung Sebagai Batang Bawah Dan Tomat Sebagai Batang Atas

19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tomat Lycopersicum esculentum Mill

Tanaman Tomat berasal dari daerah Peru dan Ekuador, kemudian menyebar keseluruh Amerika terutama ke wilayah yang beriklim tropik. Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan demikian, tanaman Tomat sudah menyebar ke seluruh dunia baik di daerah tropik maupun daerah subtropik. Tomat termasuk sayuran dalam famili Solanaceae. Tanaman tomat banyak ditanam di dataran tinggi, dataran sedang, atau dataran rendah. Tanaman Tomat termasuk tanaman yang berumur sekitar 4 bulan. Buah Tomat mengandung vitamin C dan vitamin A yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tanaman tomat dapat ditanam sepanjang tahun. Namun, waktu yang paling baik untuk menanam Tomat adalah adalah pada musim kemarau yang dibantu dengan penyiraman yang secukupnya. Kendala utama dalam menanam Tomat adalah serangan hama dan penyakit. Tanaman Tomat juga dapat terkena penyakit virus yang menyebabkan daun menjadi keriting. Banyak varietas Tomat yang mudah terserang penyakit busuk pangkal batang dan busuk daun. Kendala tersebut dapat diatasi dengan menanam varietas Tomat yang resisten terhadap hama atau penyakit dan dipelihara secara khusus. Misalnya dengan menyambungkan Tomat sebagai batang atas dengan Terung atau dengan Rimbang sebagai batang bawah. Pracaya, 1998 Selain bermanfaat secara ekonomis, tanaman Tomat merupakan tanaman yang ideal untuk dijadikan objek penelitian baik itu dari segi fisiologi, selular, biokimia, dan molekular genetikanya. Hal ini dikarenakan siklus hidup yang singkat dan kemudahan dalam memvariasikan varieatasnya misalnya dengan Penyambungan. Wien, 1997 Universitas Sumatera Utara 20 Kemajuan ilmu pengetahuan dibidang molekular yang ditunjang oleh penggunaan bioteknologi, secara cepat memberikan pengaruh terhadap perkembangan penelitian yang lebih bermanfaat terhadap tanaman Tomat. Diantaranya dengan pembuatan DNA varietas baru yang lebih unggul. Teknologi ini memungkinkan transfer dan kombinasi gen-gen yang ada pada Tomat yang dapat dilakukan dengan pembibitan secara modern maupun secara konvensional. Prospek tanaman Tomat untuk kedepannya merupakan tantangan yang perlu dikaji secara saintis. Termasuk didalamnya peningkatan hasil produksi yield , ketahanan terhadap penyakit, kualitasnya, toleransi terhadap faktor stress lingkungan.Meskipun teknologi sudah canggih, namun improvisasi secara konvensional masih diharapkan dan dibutuhkan. Kombinasi kedua teknik ini yang ditunjang dengan kemajuan teknologi dibidang teknik produksi dan genetika maka peningkatan produksi tanaman Tomat menjadi prospek yang cerah serta penyediaan varietas yang unggul pun dapat dipenuhi. Siemonsma, 1994

2. 1. 1. Sistematika Tanaman Tomat

Tanaman Tomat mempunyai banyak nama ilmiah. Hal ini dikarenakan para ahli taksonomi berbeda paham dalam memberi nama resminya. Akhirnya pada tahun 1983 badan internasional yang menangani pemberian nama ilmiah yaitu ICBN International Code of Botanical Nomenclature memutuskan bahwa nama ilmiah untuk tanaman Tomat adalah Lycopersicum untuk Genus dan lycopersicum untuk spesifiknya. Trisnawati, 1997 . Dalam taksonomi tumbuhan, tanaman Tomat diklasifikasikan menurut sistematika sebagai berikut : - Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji - Anak Divisi : Angiospermae tumbuhan berbiji tertutup - Kelas : Dicotyledonae tumbuhan berkeping dua - Ordo bangsa : Solanales tubiflorae - Famili suku : Solanaceae - Genus marga : Lycopersicum - Spesies jenis : Lycopersicum esculentum Mill Solanum lycopersicum L . Pracaya, 1997 Universitas Sumatera Utara 21 2. 1. 2. Komposisi Kimia Dan Zat Gizi Buah Tomat Dari seluruh bagian tanaman Tomat yang terpenting adalah buahnya. Buah Tomat yang masih muda adalah bewarna hijau muda dapat dimakan, tetapi nilai zat gizinya masih sangat rendah. Sementara buah Tomat yang masak mengandung banyak vitamin, enzim, zat-zat mineral, dan sejenis zat antibiotik Tomatin. Komposisi kimia dan zat gizi yang ada dalam 100 gram bagian buah Tomat adalah sebagai berikut : Tabel 2. 1. Komposisi Kimia dan Zat Gizi Buah Tomat Air 94 g Protein 0,9 g Lemak 0,1 g Gula 3,5 g Abu 1 g Vitamin A 1.700 IU Vitamin B1 0,1 mg Vitamin B2 0,02 mg Niasin 0,6 g Vitamin C 21 mg Zat kapur 6 mg Zat Besi 0,3 mg Magnesium 10 mg Fosfor 16 mg Kalium 220 mg Rismunandar, 1995 Universitas Sumatera Utara 22

2. 1. 3. Pertumbuhan Pemeliharaan dan Panen Tanaman Tomat

Tanaman Tomat dapat ditanam baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi yaitu pada ketinggian 100 sampai dengan 1.300 meter di atas permukaan laut. Musim tanam yang baik yaitu 2 bulan sebelum musim penghujan berakhir sehingga waktu berbuah jatuh pada musim kemarau. Sementara untuk suhu optimum pada siang hari antara 18 -27 C dan 15 -20 C pada malam hari. Tempat pertanaman harus terbuka dan cukup memperoleh sinar matahari. Tanaman tomat dapat tumbuh baik pada tanah dengan struktur gembur, dan sedikit mengandung pasir. Media yang paling disenangi adalah tanah liat yang sedikit mengandung pasir, banyak mengandung humus atau bahan organik. pH tanah yang cocok untuk bertanam Tomat adalah 5,0 – 6,0. Tim Deptan, 1988 Tomat dapat dikembangbiakkan dengan 3 cara yaitu dengan biji, disetek, dan dengan penyambungan. 1 Dengan Biji Untuk mendapatkan bibit Tomat yang berkualitas, biji harus diambil dari buah yang telah masak dan sehat. Biji dapat disemai terlebih dahulu atau langsung ditanam di lahan yang telah disiapkan. Agar tidak terserang penyakit semai roboh dumping off sebaiknya biji disemai dengan jarak 4 x 4 cm. Selain itu, biji juga dapat disemai pada kantong yang terbuat dari daun pisang, daun enau, dan kantong plastik polibag . Setelah bibit tumbuh dan berumur 2-3 minggu dapat langsung ditanam di lahan yang telah disiapkan. 2 Dengan Setek Setek diambil dari cabang atau batang tomat yang masih muda, dengan panjang sekitar 10 cm. Selanjutnya, setek ditanam di kantong yang telah disediakan. Setek Tomat jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung. Untuk mempercepat tumbuh akar, setek dapat diberi zat perangsang tumbuh akar misalnya Rootone F pada pangkal setek. Setelah setek tumbuh subur, setek ditanam di lahan yang telah disiapkan. Universitas Sumatera Utara 23 3 Dengan Penyambungan Untuk memperoleh tanaman Tomat yang baik, tanaman akar yang mudah terserang penyakit layu sebaiknya disambung dengan batang bawah pokok yang tahan penyakit akar atau penyakit layu. Pracaya, 1998 Tomat disambung di atas batang tekokak rimbang atau terung gelatik untuk mencegah serangan penyakit melalui akar seperti penyakit layu cendawan dan layu bakteri . Alasan penyambungan ini karena kedua tanaman ini tahan terhadap penyakit tersebut. Sunarjono, 2004 Penyiraman dan pemupukan harus dilakukan secara teratur dan bersamaan. Penyiraman dilakukan tiap pagi dan sore jika tidak ada hujan sama sekali. Jika kondisi tanah lembab, maka penyiraman cukup setiap tiga hari sekali saja. Jika tanaman telah cukup kuat umur 5-7 hari penyiraman cukup dilakukan satu kali saja. Untuk pemupukan dapat dilakukan dengan mengkombinasikan antara pupuk buatan dengan pupuk kandang. Keduanya dapat digunakan sebagai pupuk dasar untuk memenuhi kebutuhan hara pada Tanaman Tomat. Kebutuhan hara makro tanaman bisa diperoleh dari Urea, TSP, dan KCl. Sedangkan unsur mikro yang dibutuhkan adalah Fe, Mg, Co, Zn, Mo, dan B. Buah pertama sudah bisa dipetik setelah tanaman berumur dua bulan tanam. Bila buah dipungut terlambat, yaitu terlalu masak atau tua maka banyak buah yang jatuh dan mudah busuk. Sunarjono, 2004 . Waktu panen juga sangat tergantung pada kesuburan dan musim. Pada musim dingin panen buah pertama pada 90-110 Hari Setelah Tanam HST , dan pada musim panas panen buah pertama pada 60-90 HST. Secara umum, tanda buah yang matang yaitu warna buah telah berubah dari warna hijau menjadi kuning atau merah serta buah mengkilap dan tidak mengkerut. Siemonsma, 1994 Untuk menjaga kualitas, pemanenan sebaiknya dilakukan pada tingkatan warna peralihan. Warna peralihan yaitu buah Tomat sudah bewarna kemerah-merahan , tetapi bagian buah yang lainnya masih hijau. Pemetikan buah Tomat harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi pelukaan yang dapat menyebabkan buah mudah busuk. Universitas Sumatera Utara 24 Kelopak bunga diusahakan masih melekat pada pangkal buah untuk menjaga kesegaran buah. Tanaman Tomat yang unggul dan sehat dapat menghasilkan 10-25 ton Tomat hektar. Jika dibudidayakan dengan sistem sambung maka produksi buah sudah tentu akan meningkat. Wien, 1997

2. 1. 4. Manfaat Buah Tomat Bagi Kesehatan

Buah Tomat merupakan sumber Vitamin C dan Vitamin A yang mudah dan murah untuk diperoleh. Vitamin A selain penting bagi kesehatan mata, juga untuk menghindari penyakit “ rabun senja “ pada manusia. Selain itu, vitamin A sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan badan, gigi, dan masa pertumbuhan pada anak-anak. Vitamin A dalam buah dapat dimakan secara langsung, namun dapat pula dimasak. Karena vitamin A tidak mudah rusak dalam keadaan panas maka, dimakan dalam bentuk apapun nilai gizinya tidak akan turun. Orang dewasa membutuhkan rata-rata 5.000 IU vitamin A setiap hari. Anak-anak di bawah umur 1 tahun memerlukan tidak kurang dari 1.500 IU. Maka, buah Tomat ukuran sedang kadar vitamin A nya adalah 1.700 IU dapat memenuhi 13 keperluan orang dewasa per hari . Buah Tomat mengandung rata-rata 21 mg vitamin C. Adapaun kebutuhan vitamin C adalah sebagai berikut ; 30 mg hari untuk anak-anak, laki-laki dewasa 75 mg hari, dan 70 mg hari untuk perempuan dewasa. Maka, sebutir Tomat yang berukuran sedang dapat memenuhi hampir 13 kebutuhan vitamin C orang dewasa. Selain kadar vitamin yang tinggi,banyak manfaat dari mengkonsumsi buah Tomat diantaranya ; 1. Untuk memperbaiki dan memperlancar pencernaan makanan 2. Untuk membersihkan darah 3.Tomatin yang terdapat pada Tomat merupakan anti-biotika alami untuk menyembuhkan penyakit kulit akibat serangan cendawan dan jamur pada manusia. 4. Disarankan untuk mengkonsumsi bubur Tomat pure tomato bagi mereka yang dinyatakan mempunyai penyakit usus buntu. Universitas Sumatera Utara 25 5. Untuk mereka yang kekurangan darah dianjurkan untuk makan buah Tomat setiap hari. Zat Kalium yang banyak terdapat dalam Tomat mempunyai efek yang baik bagi penyembuhannya. 6. Untuk penderita penyakit kuning dianjurkan untuk banyak makan buah Tomat karena Tomat memiliki kadar vitamin A dan C yang tinggi. Disamping memiliki jumlah Kalium yang tinggi, pengaruh Tomat yang memperlancar pencernaan pun dapat membantu penyembuhannya. Beberapa percobaan di Amerika dan Eropa telah menunjukkan bahwa Vitamin A dan C yang ada pada Tomat bisa mencegah bahkan melenyapkan kanker dalam keadaan tertentu. Hal ini karena, Keduanya berfungsi sebagai Anti-oksidan yang mengikat radikal-radikal bebas yang menyebabkan kanker. Rismunandar, 1995

2.2. Terung Solanum melongena L

Terung merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang berasal dari Asia, terutama India dan Birma. Dari kawasan tersebut, Terung kemudian disebarkan ke Cina pada abad ke-5. Dari Cina selanjutnya disebarluaskan ke Karibia, Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Barat, Amerika Selatan dan daerah tropis lainnya termasuk Indonesia. Terung merupakan salah satu jenis sayuran buah yang digemari berbagai kalangan. Tanaman terung termasuk satu kerabat dengan tanaman Tekokak atau Rimbang Solanum torvum , Tomat Lycopersicum esculentum , dan Kentang Solanum tuberosum . Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan Terung dinamai dengan Solanum melongena L. Pohonnya rendah, berkayu, dan merupakan tanaman tahunan. Bunganya biru, lembayung cerah diluarnya dan bewarna lebih gelap di dalamnya. Bijinya banyak, kecil, pipih bewarna coklat muda. http : www.tribunbatam.co.id Buah terung merupakan buah sejati tunggal, berdaging tebal, lunak dan berair. Buahnya tergantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai umumnya terdapat satu buah terung, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu buah. Ukuran dan bentuk buah tergantung pada varietasnya. Sastrapadja, 1997 Universitas Sumatera Utara 26 Daging buah terung sangat kenyal, tidak berair seperti Tomat. Didalam buah Terung terdapat vitamin A, vitamin B, dan Vitamin C. Juga terdapat senyawa- senyawa kimia lainnya terutama berupa alkaloid. Kulit buahnya liat dan sangat renyah Sunarjono, 2004 Tanaman terung sangat mudah ditumbuhkan dan mampu berproduksi dengan panen yang tinggi. Selain alasan tanaman tahunan, juga merupakan tanaman yang tahan penyakit dan virus. Sangat mungkin untuk menciptakan tanaman terung yang tahan terhadap faktor stress lingkungan, dan cuaca yang ekstrim. Di Asia Tenggara , terutama di Indonesia prospek terung untuk kedepannya sangatlah cerah. Disamping keanekaragaman varietas dan genetika yang ada , juga memungkinkan untuk memodifikasi tanaman terung dengan teknologi-teknologi baru yang tepat guna. Sehingga pemanfaatan terung tidak hanya sebagai tanaman sayuran juga sebagai sumber penelitian untuk menciptakan terung dengan sifat genetik yang baru, unggul, dan juga produksi yang tinggi. Siemonsma, 1994 2. 2. 1.Sistematika Tanaman Terung Terung merupakan tanaman yang menghasilkan biji Spermatophyta .Biji yang dihasilkan berkeping dua Dicotyledonae dan letak biji berada dalam buah Angiospermae .Secara lengkapnya ditulis sebagai berikut ; Divisi : Plantae Sub-divisi : Spermatophyta Kelas : Dycotyledonae Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : Solanum melongena L Soetasad, 1996 2. 2. 2. Komposisi Kimia Dan Zat Gizi Buah Terung Buah Terung mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Kandungan zat gizi dari tiap 100 gram buah Terung adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 2. 2. Komposisi Kimia dan Zat Gizi Buah Terung Air 92 g Protein 1,6 g Lemak 0,2 g Karbohidrat 4,0 g Serat 0,7 g Abu 0,6 g Ca Kalsium 22 mg Fe Besi 0,9 mg Vitamin B1 0,08 mg Vitamin B2 0,07 mg Vitamin C 6,0 mg Kalium 217 mg Abu 0,6 gr Siemonsma, 1995 2. 2. 3. Pertumbuhan Pemeliharaan dan Panen Tanaman Terung Supaya tumbuh dengan baik, tanaman terung harus ditanam di tempat yang sesuai iklim dan kondisi tanahnya. 1 Iklim Tanaman terung akan berproduksi baik bila mendapatkan panas yang cukup lama, suhunya 22-30 o C dan pengairan yang sesuai. Bila suhu diatas 33 C maka bunga akan rontok. Demikian juga jika temperatur pada 18-21 C maka produksi akan berkurang. Kurangnya cahaya matahari dan banyaknya hujan menyebabkan tanaman kurus dan mudah terserang hama penyakit. Walaupun demikian, terung dapat ditanam pada musim hujan dan tentu saja dengan perawatan yang ekstra. Universitas Sumatera Utara 28 2 Tanah Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terung adalah tanah lempung, berpasir, dan cukup bahan organik. Dalam kondisi ini terung akan mendapatkan aerasi dan drainase yang baik. Keasaman tanah yang sesuai untuk tanaman terung adalah 6,0- 6,5 C. Budidaya terung dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ; dengan biji dan dengan penyambungan dengan batang atas dari tanaman lain seperti tomat dan cepokak. Pracaya, 2002 1. Dengan Benih Benih-benih yang dibibitkan haruslah dari buah Terung yang sehat dan bebas penyakit. Benih disebar dalam persemaian yang terlindung dari kelebihan sinar matahari. Terung sudah bisa dipindahkan ke lahan setelah tanaman berumur 4 minggu atau tinggi tanaman mencapai 7-10 cm. Jarak tanam yang digunakan sekitar 60-70 cm x 60-70 cm. Hal ini dilakukan agar memudahkan pemupukan dan perawatan tanaman. 2. Dengan Penyambungan Penyambungan merupakan teknik untuk memperoleh tanaman terung yang tahan penyakit dan faktor stress lingkungan. Selain itu, penyambungan merupakan cara untuk meningkatkan produksi terung serta efisiensi lahan. Sastrapradja, 1977 Pemeliharaan tanaman terung termasuk lebih mudah dibandingkan tanaman tomat. Tanaman terung lebih tahan terhadap penyakit layu dan hujan maupun genangan air. Pemeliharaannya dengan membersihkan gulma disekitar tanaman, dan memberikan air bila kekeringan. Selain itu pengendalian hama juga perlu dilakukan. Hama yang sering mengganggu adalah kutu-kutu daun. Tanaman harus diberi pupuk. Pupuk merupakan sumber makanan dan sumber pemenuhan unsur makro dan mikro untuk tanaman. Pupuk yang bisa digunakan adalah dari limbah ternak maupun buatan yang keduanya dapat digunakan sebagai pupuk dasar. Pupuk diberikan pada tanaman berupa cairan maupun padatan. Jika terlampau pekat, pupuk dapat diencerkan dengan penambahan air bersih. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 1,5-2 bulan. Pracaya, 2002 Universitas Sumatera Utara 29 Tanaman terung mulai berbunga pada umur 60 HST dan buah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan. Oleh karena buah tidak matang secara bersamaan maka panen dapat dilakukan 2 kali seminggu. Buah dipanen jika kulit buah telah bewarna ungu. Buah yang dipanen sebaiknya disertakan dengan tangkai buahnya. Hal ini untuk menjaga kesegaran buah untuk waktu yang cukup lama. Tanaman yang sehat dan varietas yang bagus bisa berproduksi 35-50 ton hektar. Jadi, tanaman terung membutuhkan 100-140 hari mulai dari pembibitan sampai diperoleh buah panen pertama. Splittstoesser, 1984 2. 2. 4. Manfaat Tanaman Terung Terung sangat banyak khasiat dan manfaatnya bagi kesehatan. Terung merupakan bahan pangan kaya zat gizi yang bisa menurunkan kadar kolesterol darah, mengandung zat anti-kanker, serta sebagai alat kontrasepsi yang alami. Keunggulan terung terdapat pada kadar Potasium Kalium yang tinggi, yaitu sekitar 217 mg 100 gram, serta kadar Sodium yang rendah, yaitu 3 mg 100 gram. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya dalam pencegahan penyakit hipertensi. Selain itu, buah terung juga mengandung serat pangan yang lumayan banyak. Kulit buah terung mengandung banyak flavonoid dan antioksidan lain yang dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke. Buah terung juga mengandung senyawa terpen yang dapat menurunkan kadar kolesterol serta memperbaiki sirkulasi aliran darah. Buah terung juga mengandung senyawa asam klorogenat Chlorogenic acid yang merupakan salah satu anti oksidan aktif yang memiliki aktivitas antikanker, antimikroba, dan antivirus. Selain itu, terung juga mengandung Tripsin yang telah diuji aktivitasnya untuk menetralkan sel kanker. www. tribunbatam. co. id Universitas Sumatera Utara 30 Gambar 2.1. Solasodin yang terdapat pada buah terung Penelitian menunjukkan bahwa dalam buah terung terdapat bahan kontrasepsi alami, terutama dalam jenis Solanum khasianum, dan Solanum grandiflorum mengandung senyawa alkaloid berupa Solasodin dalam jumlah yang tinggi, yaitu antara 2,0 hingga 3,5 . Senyawa tersebut merupakan bahan baku untuk kontrasepsi oral untuk program keluarga berencana. Sunarjono, 2004

2. 3. Pemangkasan Tanaman

Pemangkasan tanaman adalah memotong cabang tanaman sedemikian rupa dan membuang daun-daun yang tidak produktif serta tunas-tunas yang tumbuh pada ketiak daun sehingga tanaman tersebut tumbuh lebih baik. Secara umum tujuan pemangkasan adalah untuk ; 1 Memperbanyak cabang dan dahan 2 Memperpendek pohon untuk memudahkan panen 3 Menyegarkan tanaman yang telah tua 4 Mempercepat berbuah mengatur rasio CN Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada awal atau waktu musim hujan, karena untuk pembentukan tunas-tunas baru diperlukan banyak air dan harus diikuti dengan pemupukan organik.Secara umum, pemangkasan bertujuan untuk mempercepat tanaman berbuah. Hal ini berdasarkan pada teori Klebs mengenai Rasio CN dari tanaman, dimana C menyatakan banyaknya karbohidrat dalam daun, sedangkan N menyatakan banyak protein dan nitrat yang dapat larut dari tanaman. Universitas Sumatera Utara 31 Dijelaskan bahwa, jika rasio CN rendah C rendah dan N tinggi maka tanaman akan tumbuh vegetatif terus dengan suburnya tanpa berbuah. Jika rasio CN sedang C sedang dan N tinggi maka tanaman akan tumbuh sedang namun tidak berbuah lebat. Jika rasio CN tinggi C tinggi dan N rendah maka tanaman akan tumbuh kerdil dan berbuah sangat sedikit. Tanaman yang berdaun rimbun berarti N-nya tinggi, tidak akan berbuah lebat, hingga produksinya rendah. Dengan pemangkasan diharapkan massa daun berkurang , yang berarti C bertambah menjadi sedang, dan N bertambah akibat adanya pasokan Nitrogen dari tanah sehingga tanaman akan berbuah banyak dan produksinya pun meningkat. Sunaryono, 1984 Untuk tanaman tomat pemangkasan dilakukan pada tanaman muda yaitu setelah tanaman tumbuh dan mempunyai rangkaian daun lebih dari lima buah dihitung dari daun paling bawah. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong bagian ujung diatas rangkaian daun kelima pada batang utama. Pemangkasan dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh di batang utama. Pemangkasan tanaman tomat dilakukan sekali atau dua kali dalam satu bulan. Tim Deptan, 1988 Pemangkasan pada tanaman terung tidak jauh berbeda dengan tanaman tomat. Ada dua jenis pemangkasan pada tanaman terung yaitu pemangkasan bunga dan pemangkasan tunas. Tunas yang tumbuh diketiak daun pertama sampai tunas yang di bawah bunga yang kedua harus dibuang. Pemangkasan bunga dilakukan pada bunga pertama. Pemangkasan dilakukan sedini mungkin, sebelum tunas atau bunga tumbuh besar. Pracaya, 2002

2. 4. Perpaduan Tanaman Tomat Dengan Tanaman Terung

Banyak alasan mengapa dipadukannya antara dua tanaman diantaranya ; ketahanan terhadap hama dan penyakit, efisiensi lahan, perbaikan sifat genetika varietas , produksi yang meningkat dan lain sebagainya. Namun, secara umum tujuan memadukan antara dua tanaman adalah untuk menghasilkan satu tanaman baru yang utuh dengan sifat-sifat yang diturunkan dari tanaman yang dipadukan. Universitas Sumatera Utara 32 Perpaduan dua tanaman dapat dilakukan antar sesama jenis maupun berbeda jenis. Teknik perpaduan yang digunakan dapat dikerjakan secara modern dengan Fusi Protoplasma dan Teknik Rekombinasi DNA, maupun secara konvensional dengan cara penyambungan.

2. 4. 1. Metode Penyambungan

Penyambungan tanaman Tomat dengan tanaman lain telah lama dikembangkan di Asia dan di Eropa. Tomat hasil penyambungan diproduksi secara besar-besaran dalam greenhouse dan sangat popular di Amerika. Pada umumnya, tanaman tomat digunakan sebagai batang atas scion dan tanaman lain seperti rimbang, terung, melon digunakan sebagai batang bawah Stock atau Rootstock . Penyambungan merupakan metode budidaya yang telah lama dikembangkan namun dengan teknik yang baru. Budidaya dengan cara penyambungan pada awalnya dikembangkan di Jepang, Korea Utara, dan Korea Selatan diakhir tahun 1920. Sejak saat itu teknik ini berkembang dengan pesatnya. Akhir-akhir ini tercatat, bahwa 81 sayur-sayuran yang ada di Korea terutama Tomat dan Melon dikembangkan dengan cara penyambungan. Sementara di Jepang dan Korea Utara tercatat 54 . Pada tahun 1998 dicatat bahwa telah tercipta 540 juta transpalant tanaman di Korea yang dikembangkan dengan cara penyambungan. Sementara di Jepang tercatat lebih dari 750 juta transplant yang dihasilkan. Produksi tomat yang dilakukan secara penyambungan mengalami peningkatan yang sangat pesat, di Spanyol kurang lebih terdapat satu juta tanaman tomat yang dikembangkan pada tahun 1999-2000 dan lebih dari 45 juta tanaman tomat yang dikembangkan dengan sistem sambung pada tahun 2003-2004. Di Maroko, penyambungan tomat dengan tanaman lain seperti terung dilakukan secara besar-besaran untuk mengurangi serangan hama melalui tanah seperti Ralstonia solanacearum yang menyebabkan busuk pada batang. Pada tahun 2004 tercatat lebih dari 20 juta tanaman tomat yang disambung. Selain untuk mengurangi serangan hama, penyambungan tomat dengan tanaman lain bertujuan untuk meningkatkan hasil panen. http : en.wikipedia.org.wikitomato_grafting Universitas Sumatera Utara 33 Penyambungan tomat dengan tanaman lain harus memperhitungkan tanaman yang dijadikan sebagai batang bawahnya rootstock . Batang bawah yang dipilih adalah tanaman yang secara genetik tahan akan serang penyakit terutama serangan melalui akar yang menyebabkan busuk pada batang tomat. Rivard, 2004 Penyambungan antara tomat dengan terung dapat dilihat dari dua aspek yang berbeda. Tomat merupakan tanaman yang susah untuk dikembangkan atau ditanam pada musim hujan dan musim peralihan panas-hujan. Banjir, hama yang banyak, dan tingginya temperatur sangat mempengaruhi hasil panen tomat secara signifikan. Sementara itu, tanaman terung sangat tahan dan cukup resistan terhadap masalah yang dihadapi untuk mengembangkan tomat. Maka, penyambungan tomat sebagai batang atas dan terung sebagai batang bawah pokok tanaman merupakan hal yang tepat. Perpaduan keduanya dapat meminimalisasi hama dan penyakit yang disebabkan oleh genangan air yang berlebih maupun dari tanah seperti Ralstonia solanacearum, Meloidogyne incognita , Fusarium oxysporus, dan Sclerotium rolffsii. Black, 2003

2. 4. 1. 1. Sambung Pucuk

Sambung pucuk Top Grafting merupakan salah satu dari teknik penyambungan yang paling banyak digunakan dalam memadukan tanaman tomat dan terung. Teknik ini mempunyai banyak kelebihan dari teknik sambung lain diantaranya ; perlekatan yang padu dan sempurna antara batang tomat dan terung sehingga aliran nutrisi dari terung ke tanaman tomat berjalan dengan baik sehingga, tomat dapat tumbuh dengan sebagaimana tomat tanpa penyambungan. Selain itu, jika dilihat dari kokohnya lokasi perpaduan kedua batang ini, maka teknik sambung pucuk adalah pilihan yang baik. Hal ini karena, semua pembuluh yang ada pada tanaman tomat dan terung menyatu dengan sempurna. Sehingga batang tomat yang disambungkan dengan batang terung dapat berdiri kokoh. Universitas Sumatera Utara 34 Foto : Dokumentasi ays Gambar 2.2. Sambung Pucuk Antara Tomat Dengan Terung Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan penyambungan antara Tomat dengan Terung diantaranya ; 1. Sterilisasi dan Sanitasi Sterilisasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan membunuh kuman-kuman dengan bahan-bahan kimia seperti penggunaan alkohol 96 . Sterilisasi dan sanitasi merupakan faktor penting dalam keberhasilan penyambungan tomat dengan terung. Sterilkan alat-alat seperti, pisau okulasi, dan terutama kebersihan tangan. Tangan yang tidak bersih dapat menyebabkan berkembangnya bakteri pathogen, jamur, maupun virus. Untuk meminimalkan kontaminasi maka cucilah tangan dengan sabun anti- mikroba dan gunakanlah sarung tangan dari karet yang bersih latex gloves . 2. Keahlian dan ketelatenan dalam pengerjaan 3. Cuaca dan waktu penyambungan Universitas Sumatera Utara 35 Penyambungan sebaiknya dilakukan di sore hari, kira-kira jam 2-jam 4. Penyambungan sebaiknya tidak dilakukan di pagi hingga siang harinya karena tingginya penguapan yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati. Pengerjaan sambung pucuk sangatlah mudah. Tanaman Tomat dan Terung sudah dapat disambung jika tanaman telah mempunyai setidaknya 2 hingga 3 lembar daun sejati. Namun, yang terpenting adalah penyambungan keduan tanaman ini harus dilakukan pada saat kondisinya masih berupa tanaman muda. Rivard, 2004 Adapun langkah-langkah pengerjaan sambung pucuk antara Tomat dengan Terung sebagai berikut ; 1. Pilihlah tanaman Tomat untuk dijadikan sebagai batang atas dan tanaman Terung sebagai batang bawahnya. Diutamakan yang mempunyai diameter batang yang sama diameter batang yang sama memperbesar keberhasilkan penyambungan selanjutnya, dibersihkan dengan kapas yang telah dilumuri alkohol. 2. Sayat batang tanaman Tomat yang dijadikan sebagai batang atas dengan bentuk seperti huruf V atau sudut sayatan kira-kira 45 . Lakukan hal yang sama terhadap batang Terung sebagai calon batang bawah. 3. Letakkan batang tomat yang telah disayat sedemikian rupa di atas batang terung. Jika perlu oleskan Zat Penyambung Tanaman ZPT pada kedua sisi sayatan untuk mempercepat penyatuan keduanya. 4. Ikat penyambungan dengan plastik transparan sedemikian rupa sehingga dapat dipastikan tidak ada air atau cairan lain yang bisa membasahi bagian yang disambungkan. Sebagai pengganti tali plastik dapat digunakan klep silikon, khusus dibuat untuk penyambungan. Klep silikon ini akan terlepas dengan sendirinya jika penyambungan kedua tanaman ini berhasil. Besarnya sudut sayatan kedua tanaman bukan merupakan hal yang mutlak. Hal ini hanyalah sebagai saran saja karena kesamaan sudut sayat kedua tanaman menambah tingkat keberhasilan. Kesamaan sudut sayatan memungkinkan perpaduan kedua permukaan pembuluh pada tanaman dapat melekat dan menyatu secara tepat satu dengan yang lain. Universitas Sumatera Utara 36 Butuh waktu 5 hingga 7 hari untuk memastikan berhasilnya penyambungan antara tanaman Tomat dengan Terung. Jika penyambungan telah berhasil maka, tanaman siap dipindahkan ke lahan yang telah disiapkan. Untuk pemupukan dan pemeliharaan tidak ada yang berbeda dari tanaman biasa.Hanya saja, dosis pupuk dan intensitas perawatan tanaman yang perlu dijaga dan ditingkatkan. Black, 2003 2. 4. 1. 2. Manfaat Penyambungan Tanaman Tomat Dengan Tanaman Terung Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya banyak alasan mengapa peyambungan tanaman Tomat dengan tanaman Terung dilakukan. Secara garis besar manfaat penyambungan tomat dengan terung adalah sebagai berikut : 1. Tahan Penyakit Perpaduan tanaman Tomat dan Terung yang dihasilkan transplant akan tahan terhadap penyakit. Penelitian yang bertahun-tahun oleh para saintis telah membukt ikan efektifnya cara ini dalam menangkal penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan serangan nematoda. 2. Toleran terhadap faktor stress Penyambungan tanaman Tomat dengan Terung telah efektif dalam menciptakan tanaman transplant yang tahan faktor stress Abiotic Stressors tanpa penurunan hasil panen. Transplant akan tahan terhadap cuaca yang ekstrim seperti kekeringan maupun jumlah air yang berlebih disekitar tanaman, ataupun penanaman yang dilakukan pada musim peralihan. 3. Meningkatkan hasil panen Ini merupakan faktor yang sangat mempengaruhi alasan penyambungan tanaman, terutama meningkatkan jumlah panen Tomat. Pemilihan batang bawah yang vigor , tahan penyakit, dan mempunyai daya serap yang kuat terhadap unsur hara yang dibutuhkan tanaman dan nutrien lainnya seperti Fospor, Nitrogen, Kalium, juga merupakan faktor penentu dalam menghasilkan penen tomat yang berlipat ganda. Selain jenis terung-terungan, Semangka juga sering digunakan sebagai batang bawah Universitas Sumatera Utara 37 untuk penyambungan dengan Tomat seperti yang dilakukan di Australia dengan peningkatan panen Tomat sebesar 106 . Rivard, 2004

2. 5. Interaksi Kimia Antara Membran Sel Batang Tanaman Tomat Dan Terung

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perpaduan antara dua tanaman yaitu Tomat dan Terung menghasilkan kajian ilmiah yang luas mencakup analisis sitologi, molekular, biokimia, analisa hasil pertanian, transport aktif pada membran, analisis hasil pertanian, ilmu hama dan penyakit, serta ilmu penunjang lainnya. Sehingga, penyambungan Tomat dengan Terung merupakan penelitian yang penting dalam dunia sains. Interaksi kimia yang terjadi pada membran sel kedua tanaman dianalisa dengan pendekatan sitologi dan biomolekular, dengan menggunakan instrumen RAPD Random Amplyfing Polimorphic DNA . Interaksi kedua membran sel membentuk variasi kromosom atau transformasi gen yang baru yang didonorkan dari terung sebagai batang bawah rootstock ke tomat sebagai batang atas scion atau sebaliknya. Terjadinya fusi sel pada kedua membran yang dipadukan menyebabkan terjadi perubahan komposisi genetika maupun sifat fisis dari keduanya. Sebagai contoh, tanaman Terung adalah tanaman yang vigor dan mempunyai daya serap nutrisi makanan yang baik dari tanah. Sehingga, dengan adanya fusi sel antara membran sel batang Tomat dan Terung menyebabkan perpindahan sifat vigor pada perpaduan tanaman keduanya. Walden, 1994 Membuktikan terjadinya transformasi genetik pada penyambungan dilakukan dengan menganalisa kromosom pada perpaduan tanaman Tomat dan Terung yang dapat dilakukan setelah penyambungan berumur 8 hingga 14 hari. Pada umur ini, kalus gabungan atau perpaduan keduanya telah terbentuk. Dengan kata lain, rentang umur ini merupakan waktu penentuan berhasil atau tidaknya perpaduan keduanya. Tanaman Tomat dan Terung mempunyai kromosom normal yaitu 2n = 24. Jika kedua tanaman ini dipadukan maka akan terjadi hibridisasi dengan membentuk tanaman baru hybrid yang mempunyai kromosom bervariasi “ polyploidy” dan “anuploidy” yaitu 2n = 40, 2n = 48, dan 2n = 84. Universitas Sumatera Utara 38 Pada RAPD , akan terlihat keberadaan pita spesifik dari urutan kodon-kodon yang tidak dijumpai pada Tomat dan Terung normal. Terjadinya sekuens baru yang tidak dijumpai pada sekuens normal menandakan terbentuknya variasi gen pada tanaman baru hasil perpaduan keduanya atau terbentuknya variasi pada level DNA. Dengan adanya variasi genetik pada level DNA pada tanaman hasil perpaduan tomat dan terung maka, jaringan pada tanaman ini bisa digunakan sebagai sumber genetik yang dapat dikembangkan menjadi tanaman baru yang unggul, kuat, dan tentu saja resistan terhadap penyakit. Chen, 2006

2. 5. 1. Membran Sel Tumbuhan

Semua membran sel makhluk hidup mempunyai struktur umum yang sama. Perbedaannnya hanya terdapat pada komponen utama penyusun membran tersebut serta ada tidaknya komponen spesifik yang membedakan membran satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Komponen utama penyusun membran sel adalah molekul Lipid dan Protein. Di dalam konsep biokimia, terutama biokimia tanaman Plant Biochemistry , membran sel tumbuhan mempunyai banyak fungsi diantaranya yang terpenting adalah tempat terjadi pertukaran energi serta transpor zat maupun nutrisi dari dan ke sel. Ion- ion K + , Na + , ATP, energi dan sumber makanan untuk tanaman semuanya terjadi dan disalurkan melalui membran. Hal inilah yang disebut dengan transpor membran atau transpor aktif. Selain Protein dan Lipid, pada membran sel tumbuhan juga terdapat komponen penyusun berupa persenyawaan antara Glukosa dengan Protein Glikoprotein , Posfat dengan Protein Posfoprotein , Posfat dengan Lipid Posfolipid , Protein Integral, dan Protein Periferal. Yang membuat beda membran sel tumbuhan dengan hewan adalah keberadaan dari Posfolipida. Pada membran sel tumbuhan, konstituen utamanya adalah berupa Posfolipida sementara pada sel hewan konstituen utamanya adalah berupa Glikoprotein. McKee, 2003 Universitas Sumatera Utara 39 Banyak ahli yang mengusulkan tentang gambar struktur dasar dari membran sel. Namun, struktur yang paling banyak dipakai adalah Model Fluida Mosaik fluid mosaic model yang diusulkan oleh Singer-Nicolson. Seperti gambar dibawah ini ; Sumber : Lehninger, 1990 Gambar 2.3. Membran Sel Tumbuhan Model Fluida Mosaik Model ini diusulkan oleh S. Jonathan Singer dan Garth Nicolson pada tahun 1972. Mereka menggambarkan membran sel berdasarkan pada pembuktian kimia dan mikroskopik elektron dan dari analisis persamaan dalam sifat-sifat lapisan ganda. Sehingga secara lengkapnya disebut dengan membran sel lapisan ganda polar. Lebih jelasnya, membran sel tumbuhan dijelaskan seperti gambar di bawah ini ; Sumber : Lehninger, 1990 Gambar 2.4. Membran Sel Tumbuhan Lapis Ganda tampak atas Universitas Sumatera Utara 40 Protein yang menyusun membran sel tumbuhan terdiri dari 20 sampai 80 persen dari massa membran sel. Diantara yang terpenting adalah protein integral “intrinsik” dan protein periferal “ekstrinsik . Protein periferal idak terikat kuat pada permukaan membran, sementara protein integral terbenam di dalam struktrur membran dan memanjang menembus membran. Semakin jelas, bahwa pada tumbuhan membran tidak hanya berfungsi sebagai kulit inert yang membungkus sel tetapi membran sel memiliki fungsi komplek yang dinamis yang berperan dalam transpor energi pada dan ke sel. Hampir semua membran sel tumbuhan mengandung enzim-enzim dan komponen transpor yang berfungsi memindahkan molekul organik nutrient tertentu , seperti glukosa, dan nutrien makanan yang dibutuhkan tanaman. Sistem transpor pada membran sel tumbuhan berfungsi membantu mempertahankan keseimbangan yang terus menerus pada medium internal sel serta mengatur aliran materi masuk dan keluar sel. Membran sel tumbuhan mengandung gugus permukaan yang bermuatan listrik yang membantu mempertahankan perbedaan potensial disepanjang struktur membran. Membran sel tumbuhan bersifat fleksibel dan fluid serta amat tipis. Membran bersifat permebel terhadap air dan tidak permeable terhadap ion muatan listrik seperti Na + , K + , Cl - , H + , dan ATP serta terhadap semua molekul polar, tetapi tidak bermuatan seperti gula. Lehninger, 1990 2. 5. 2. Interaksi Antara Membran Sel Pada Penyambungan Tanaman Tomat Dengan Terung Dari keterangan yang telah dijelaskan pada bab 2. 5. 1 dapat diambil suatu kesimpulan bahwa atas dasar kesamaan struktur dan komponen penyusun dari membran sel tanaman Tomat dan Terung yang sebagian besar merupakan Fospolipid persenyawaan antara Posfat dan Lipida , maka tanaman Tomat dapat dipadukan atau disambungkan dengan tanaman Terung Interaksi antara membran sel batang Tomat dengan membran sel batang Terung dapat digambarkan sebagai berikut ; Universitas Sumatera Utara 41 Membran Sel Batang Tomat + Membran Sel Batang Terung Enzim Fosfatase Perpaduan Membran Sel Batang Tomat dan Terung Gambar 2.5.Skematis Perpaduan Membran Sel Untuk lebih jelasnya pola perpaduan kedua membran sel tanaman digambarkan sebagai berikut ; Sumber : McKee, 2003 Gambar 2.6.Pola Perpaduan Membran Sel Batang Tomat Dengan Terung Setelah terjadinya penyambungan antara Tomat sebagai batang atas dengan Terung sebagai batang bawah, maka terjadi pertumbuhan kedua membran sel dengan cara pembelahan. Pembelahan sel menyebabkan hilangnya dinding pembatas pada masing-masing membran. Seperti yang telah dijelaskan pada bab 2.5.1 tentang komponen utama penyusun membran sel tumbuhan, maka Posfolipida yang terdapat pada masing-masing membran akan berikatan yang dikatalisis oleh enzim Fosfatase. Sehingga, terjadi ikatan Fosfat pada sisi polar bagian luar dan ikatan peptide- peptida yang terjadi pada sisi lainnya protein dengan protein dibagian dalam membran.Interaksinya dapat dijelaskan seperti gambar di bawah ini ; Universitas Sumatera Utara 42 Membran Sel Batang Tomat Membran Sel Batang Terung O O CH 2 O C R 1 CH 2 O C R 3 O O CH O C R 2 + CH O C R 4 O O CH 2 O P O X CH 2 O P O Y OH OH FOSFATASE O CH 2 O C R 5 O CH O C R 6 O CH 2 O P O M OH Membran Sel Baru Perpaduan Tomat Dan Terung Gambar 2.7. Interaksi Kimia Antar Membran Sel Ikatan yang terbentuk menyebabkan terjadinya sambung lekat pada kedua membran sel. Dengan terbentuknya membran sel baru yang merupakan perpaduan keduanya maka transpor nutrisi, makanan, unsur hara, dan proses metabolisme dapat berlangsung sebagaimana mestinya. Tidak hanya itu saja, pembentukan membran sel baru juga memungkinkan untuk terjadinya perpindahan zat dari kedua tanaman. Sehingga memungkinkan terjadinya biosintesis senyawa atau molekul baru yang sebelumnya tidak dijumpai. Finean,dalam Heryanti, 2009, 1979 Universitas Sumatera Utara 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN