Penyelesaian Metode Elemen Hingga dengan Code Aster

c. Yield Poin Kekuatan luluh

Sifat elastis pada kenyataannya masih terjadi sedikit di atas batas proporsional, namun hubungan antara tegangan dan regangan tidak linear dan umumnya batas daerah elastis dan daerah plastis sulit untuk ditentukan. Karena itu didefinisikan kekuatan luluh yield point. Kekuatan luluh adalah harga tegangan terendah dimana material mulai mengalami deformasi plastis. Pada gambar 2.12 menunjukan titik σ yatas adalah titik luluh atas dan titik σ ybawah adalah titik luluh bawah yang ditandai dengan terjadinya peningkatan atau pertambahan regangan.

3. Kekuatan Tarik

Kekuatan tarik adalah kemampuan beban menahan atau menerima beban atau tegangan tarik sampai putus. Kekuatan tarik suatu bahan dapat ditetapkan dengan membagi gaya maksimal dengan luas penampang mula.

4. Keuletan

Menyatakan energi yang diserap oleh suatu bahan sampai titik patah.

5. Kekerasan

Daya tahan suatu bahan permukaan bahan terhadap penetrasidentasi pemasukan dan penusukan bahan lain yang lebih keras dengan bentuk tertentu dibawah pengaruh gaya tertentu.

2.3.4 Penyelesaian Metode Elemen Hingga dengan Code Aster

Code Aster secara umum berfungsi untuk memecahkan masalah mekanika, berdasarkan teori elemen Hingga, mencakup berbagai macam aplikasi dasar seperti analisis thermal dan analisis mekanik dalam linier statis dan non-linier Universitas Sumatera Utara statis, dinamika dan struktur. Code aster merupakan modul aster yang diintegrasikan ke dalam perangkat lunak Salome Meca. Perangkat lunak Salome Meca merupakan gabungan dari Salome dan Code Aster, dimana Salome adalah sebagai pre-processing dan post-processing sedangkan untuk melakukan analisis elemen hingganya dilakukan oleh Code Aster. Secara teknis Code Aster dibuat unuk dapat membaca dan menjalankan kode yang telah dimasukkan input pada suatu arsip file yang dinamakan file comm. Penyelesaian metode elemen hingga dengan Code Aster dilakukan dengan menggunakan suatu file comm tersebut, pada file comm berisi perintah-perintah dan pendefinisian untuk analisis elemen hingga seperti terlihat pada gambar 2.13. Adapun tahapan penyelesaian yang umum pada Code Aster adalah : • Membaca Mesh. Mesh yang dibaca bisa merupakan mesh tetrahedron maupun mesh hexahedron. Mesh tetrahedron seperti yang akan digunakan pada penelitian ini. • Mendefinisikan elemen hingga yang akan digunakan AFFE_MODELE . Elemen hingga yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penomena mekanik. • Menggunakan group element mesh yang telah dibuat saat proses mesh MODI_MAILLAGE • Mendefinisikan dan menetapkan material DEFI_MATERIAU dan AFFE_MATERIAU .Mendefinisikan properti material, dan menentukan group sebagai kondisi batas. • Karakteristik mekanik untuk struktur serupa adalah sama. • Menentukan karakteristik untuk elemen shell AFFE_CARA_ELEM termasuk ketebalan dan vektor yang mendefinisikan sistem koordinat lokal untuk analisis hasil key word ANGL_REP . Sebagai contoh, V=Oz. • Mendefinisikan kondisi batas dan beban AFFE_CHAR_MECA . • Memecahkan ulang permasalahan elsatis untuk tiap-tiap kasus pembebanan MECA_STATIQUE . Universitas Sumatera Utara • Menghitung luasan tahanan pada node-node untuk tiap kasus pembebanan. SIGM_ELNO_DEPL option. • Mencetak hasil IMPR_RESU . Teknik penyelesaian solution pada aplikasi code aster seperti yang dijelaskan tersebut di atas adalah dilakukan dengan menggunakan arsip file comm. Isi dari file comm dapat dilihat pada gambar 2.13 Gambar 2.13 Isi pada file comm Universitas Sumatera Utara Arsip file comm akan disusun sedemikian rupa sesuai dengan tahapan proses penyelesaian di atas dan dengan merujuk dari panduan dari pembuatnya sehingga file comm ini sesuai dengan metode dari pembuatnya terebut agar kemudian dapat dijalankan untuk menyelesaikan persoalan. Pada file comm terdapat beberapa statement baris perintah-perintah yang memiliki fungsi tertentu, adapun isi dari statement baris perintah yang terdapat pada file comm tersebut seperti terlihat pada gambar 2.13. Arsip file comm yang berisi perintah-perintah yang telah diedit sesuai pola yang ada pada manual, selanjutnya perintah akan dijalankan oleh aster sesuai yang diperintahkan dalam file comm tersebut. Seperti yang terlihat pada gambar 2.15 isi file comm inilah yang menjadi inti dari penyelesaian persoalan elemen hingga pada salome meca. Mulai dari pemberian definisi material, kondisi batas, pembebanan, kasus metode elemen hingga yang keseluruhannya dikemas code aster di dalam file comm tersebut. Arsip file comm dapat dibuat dan diedit dengan mudah menggunakan suatu aplikasi khusus, maka pada Salome Meca terdapat suatu modul aplikasi khusus yang bisa mempermudah membangun file comm tersebut, yakni melalui paket aplikasi EFICAS. Gambar 2.14 Antarmuka EFICAS Universitas Sumatera Utara EFICAS merupakan suatu paket khusus pada modul aster pada salome meca yang berfungsi sebagai editor file comm dengan antar muka yang mudah digunakan user interface. Gambar 2.15 memperlihatkan integrasi antara format EFICAS dengan format pada file comm. Universitas Sumatera Utara Gambar 215 Format Eficas dan Format File Comm. FORMAT EFICAS FORMAT FILE COMM Universitas Sumatera Utara

2.4 Kait Crane hook