BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Instalasi Sistem Operasi Distro Linux
Sistem operasi distro Linux menyediakan kemudahan dan dukungan paket program yang lengkap. Pada sistem operasi distro Linux perangkat lunak metode
elemen hingga yang berlisensi terbuka akan diinstal, dijalankan, dan dimodifikasi. Secara umum proses instalasi Linux dari berbagai distro sama dengan instalasi
Windows dengan membuat booting ke cd compact disk. Berikut proses instalasi Ubuntu sistem operasi distro Linux, yaitu :
1. Membuat booting ke cd Linux dan menentukan pilihan
Menetapkan proses booting pertama pada computer untuk membaca CD- ROOM, maka computer akan langsung membaca cd iso sabily yang ada pada
cd room ketika proses restart dengan tampilan seperti yang terlihat pada gambar 3.1. Untuk melakukan instalasi pilih “Install Sabily”.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 Tampilan pilihan instalasi
2. Memilih bahasa yang digunakan
Tahapan “install sabily” yang telah dipilih, selanjutnya akan muncul pertanyaan dialog box untuk pemilihan bahasa, seperti terlihat
pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Tampilan pilihan bahasa
Setelah memilih salah satu bahasa yang diinginkan, lalu klik “forward”.
3. Memilih lokasi waktu
Tahapan selanjutnya setelah pemilihan bahasa adalah pemilihan lokasi waktu seperti pada gambar 3.3. Untuk wilayah Indonesia, pilih
region Asia dan zone Indonesia Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Tampilan pilihan lokasi waktu
Waktu yang sudah ditentukan akan secara otomatis menjadikan format waktu sistem operasi akan menjadi GMT+7. Kemudian untuk
tahapan selanjutnya klik “forward”. 4.
Memilih susunan papan ketik Tahapan selanjutnya setelah pemilihan bahasa dan lokasi waktu
adalah pemilihan susunan papan ketik keyboard layout seperti terlihat pada gambar 3.4
Gambar 3.4 Tampilan pilihan susunan papan ketik
Klik “forward” untuk menuju ke tahapan selanjutnya.
5. Mempersiapkan ruang disk
Susunan papan ketik keyboar layout yang sudah ditetapkan selanjutnya adalah tahap persiapan ruang disk, seperti pada gambar 3.5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 Tampilan persiapan ruang disk
Pilih “erase and use the entire disk”, untuk install penuh pada disk, atau pilih “specify partition manually” untuk install pada bagian disk tertentu.
Lalu klik “forward”. 6.
Mengisi data pengguna Tahapan selanjutnya adalah memasukkan data identitas pengguna
beserta penetapan password seperti pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Tampilan pengisian data pengguna
Klik “forward” untuk melanjutkan. 7.
Siap untuk instalasi Tahapan ini merupakan tahap akhir persiapan proses instalasi. Klik
“install pasang” untuk melakukan proses instalasi, seperti gambar 3.7.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Tampilan siap untuk diinstal
8. Instalasi Sistem
Proses instalasi Sabily dapat diukur dengan adanya tampilan persen penyelesaian instalasi seperti pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Tampilan Proses Instalasi Sistem
9. Instalasi Selesai
Proses instalasi telah selesai ditandai dengan munculya pernyatan instalasi telah selesai seperti gambar 3.9.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.9 Tampilan Instalasi Selesai
3.2 Instalasi Aplikasi Salome Meca
Sistem operasi linux Sabily yang telah diinstalasi, selanjutnya dilakukan instalasi Salome Meca 2009 sebagai perangkat lunak utama untuk simulasi
elemen hingga yang akan digunakan. Adapun tahapan proses instalasai Salome Meca 2009 adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh Perangkat Lunak
Perangkat lunak Software Salome-Meca-2009.1-GPL dapat kita unduh secara gratis dari internet yakni di situs www.caelinux.com dengan
ukuran muatan file sekitar 700MB. Unduhan download juga bisa dilakukan secara langsung melalui terminal linux dengan cara
mengetikkan perintah “wget” yakni sebagai berikut : Ketikkan melalui terminal linux :
wget ftm:cae- linux:salomecaelinux.dyndns.orgpackagessalome-meca-
2009.1SALOME-MECA-2009.1GPL.tgz
Cara pengunduhan Salome Meca dari internet dapat dilihat pada gambar 3.10
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Mengunduh Salome-Meca
Kemudian tekan enter untuk melakukan proses pengunduhan dari internet.
2. Proses Instalasi
Setelah proses pengunduhan selesai dilanjutkan dengan proses instalasi. Proses instalasi Salome-Meca-2009.1-GPL juga dilakukan
dengan perintah dalam terminal, masuk ke direktori folder tempat Salome- Meca-2009.1-GPL yang baru di download dengan menggunakan perintah
“cd” seperti terlihat pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Menuju ke direktori Salome-Meca
Selanjutnya membuka paketnya dengan perintah :
tar –xvvf SALOME-MECA-2009.1-GPL.tgz
sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12 Mengekstrak paket Salome-Meca
Universitas Sumatera Utara
Memindahkan arsip file Salome Meca ke direktori opt dengan perintah :
sudo mv SALOME-MECA-2009.1-GPL opt
Menjalankan perintah instalasi dengan mengetikkan :
cd optSALOME-MECA-2009.1-GPLpostinstall
sudo .postinstall.py
kemudian ganti file kepemilikan dir dengan perintah :
sudo chown –R root:root opt SALOME-MECA-2009.1-GPL
3. Membuat link simbol
Salome-Meca bisa diatur agar dapat dibuka dari lokasi direktori manapun, maka perlu membuat Link simbol dengan cara mengetikkan
pada terminal perintah berikut :
cd usrlocalbin sudo ln -s optSALOME-MECA-2009.1-GPLrunSalomeMeca
runSalomeMeca sudo ln -s optSALOME-MECA-2009.1-GPLkillSalome killSalome
cd
4. Menjalankan Salome-Meca
Universitas Sumatera Utara
Perangkat lunak Salome Meca dapat dibuka melalui terminal dengan cara mengetikkan perintah :
runSalomeMeca
Gambar 3.13 Pembukaan Salome Meca
Tampilan Launch Salome Meca seperti terlihat pada gambar 3.13 akan muncul setelah memasukkan perintah
runSalomeMeca
di atas. Kemudian untuk menutup program tersebut bisa dilakukan dengan
mengetikkan perintah :
killSalome
3.3 Simulasi
Simulasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah pada dua perangkat lunak, yakni Salome-Meca dan pada Microsft Visual Nastran 2004, kemudian
memperlihatkan bagaimana prosedur analisis antara kedua perangkat lunak tersebut dan kemudian membandingkan hasilnya.
Adapun studi kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah
Universitas Sumatera Utara
mensimulasikan kondisi pembebanan pada crane hook,
3.3.1 Spesifikasi Crane Hook
Spesifikasi Crane Hook yang akan dianalisa menggunakan Salome Meca ini dirujuk dari pada data sekunder yang penulis dapatkan dari internet sebagai
studi kasus yakni jurnal P. Vijay. 2009. dengan data spesifikasi sebagai berikut:
a. Beban kerja Crane Hook adalah 8 ton, sehingga F = 78480 N
b. Tipe penampang crane hook adalah tipe trapesium
c. Material crane hook adalah Mild steel grade 4 baja karbon menengah
tingkat 4 dengan kekuatan tarik Syt = 710 MPa. d.
Dimensi geometri crane hook dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pemodelan geometri Crane hook dilakukan dalam software AutoCad 2008 kemudian di import ke Solid Work, pada Solid work geometri Crane hook di-
export kedalam format STEP untuk dapat dibuka pada Salome Meca.
3.3.2 Simulasi Pada Salome-Meca
Simulasi pada Salome-Meca identik dengan perangkat lunak elemen hingga berbayar lainnya, yakni ada tahap pre-processing, analisis dan post-
processing. Tahapan-tahapan dalam melakukan analisis pada Salome-Meca dilakukan dalam modul-modul tertentu yang terdapat pada salome-meca. Untuk
lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut :
1. Tahap Pre-processing
Tahap pre-processing pada salome-meca dilakukan pada modul geometry dan modul mesh. Sesuai nama modul-modul tersebut, maka
dapat diketahui pada modul geometry adalah modul untuk melakukan pemodelan geometri. Antarmuka modul geometri Salome Meca dapat
dilihat pada gambar 3.14.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.14 Antarmuka modul geometri
Proses pemodelan geometri pada geometry module terdapat dua cara, pertama bisa melakukan penggambaran langsung pada Salome Meca
dan kedua bisa melakukan import model geometri dengan extensi file STEP, BREP dan IGES yang sudah digambar dari perangkat lunak lain.
Gambar 3.15 Mengimport geometri dengan format STEP.
Adapun proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan import geometri yang sudah digambar sebelumnya, Caranya
yakni pertama, klik pada file import kemudian cari dan pilih file geometri yang sebelumnya sudah digambar menggunakan perangkat lunak
lain. Gambar 3.15 memperlihatkan proses import geometri pada modul
Universitas Sumatera Utara
geometri Salome Meca.
Gambar 3.16 Geometri hook.STEP yang berhasil diimport
Geometri yang sudah terbentuk pada Salome Meca baik itu digambar lansung pada salome-meca maupun diimport dari perangkat
lunak lain seperti terlihat pada gambar 3.16, selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembuatan grup geometri. Grup geometri dibuat sebagai tempat
memberikan kondisi batas pada geometri hook seperti lokasi pemberian beban dan constrain. Klik new entity create group.
Seperti terlihat pada gambar 3.17, pada jendela yang muncul, pilih shape type dengan face. Kemudian Beri nama untuk grup constrain.
Sebagai contoh ketikkan FIX pada name. Maka secara otomatis area pada bagian atas crane hook adalah bernama group FIX, tujuannya adalah agar
nanti ketika pendefinisian di tahap analisis pada code aster, yang dipanggil sebagai area constrain adalah group FIX ini.
Pilih area face yang akan dijadikan constrain klik apply.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.17 Pembuatan grup pada face sebagai constrain area.
Kemudian dilanjutkan dengan tahap pembuatan group load. Seperti terlihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.18 Pembuatan grup pada face sebagai load area
Klik : area face yang akan dijadikan load face klik apply and close. Grup pada modul geometri telah ditentukan, maka pengerjaan
dilanjutkan di dalam modul mesh. Pada modul mesh, geometri hook dari modul geometri akan di-mesh atau definisikan dalam bentuk bagian-
bagian parsial yang terbagi-bagi dalam satu kesatuan hingga membentuk semacam jaring mesh. Untuk masuk ke modul mesh, klik mesh pada
toolbar, kemudian pilih create mesh. Modul mesh merupakan modul untuk menentukan hypotesis dan
Universitas Sumatera Utara
algoritma mesh agar mesh yang akan dibuat pada geometri Crane hook bisa terbentuk dan lebih halus, karena hasil mesh yang lebih halus akan
menghasilkan hasil perhitungan yang lebih baik nantinya. Untuk melakukan mesh pada geometri hook, Pada Create mesh pilih cut_1 pada
geometry pada “assign a set of hypetheses” pilih automatic tetrahedron pilih auto mesh dengan nilai 20, seperti terlihat pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Penentuan hipotesis dan algoritma mesh.
Hipotesis mesh yang telah didefinisikan maka dilanjutkan dengan mengklik Compute.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.20 Hasil meshing dengan hipotesis automatic tetrahedron
Geometri yang telah berhasil di-mesh akan terlihat seperti gambar 3.20.
2. Tahap Analisis
Geometri yang telah diproses meshing maka akan dilanjutkan pada tahap analisis. Tahap analisis pada Salome Meca dilakukan pada modul
aster. Pada tahap analisis di modul aster digunakan suatu file comm. File comm merupakan file induk yang akan dibaca oleh mesin Code Aster
sebagai parameter untuk analisis elemen hingga yang didalamnya berisi perintah-perintah khusus, pendefinisian material dan pendefinisian model
permasalahan. Code Aster pada Salome Meca berada di dalam modul aster, di
modul aster terdapat beberapa perangkat yang digunakan untuk membantu pengguna dalam membuat file comm tersebut, seperti EFICAS dan ASTK.
Salah satu kelebihan salome meca adalah tersedianya empat jenis wizard penyelesaian permasalahan elemen hinga, yakni wizard
Universitas Sumatera Utara
permasalahan linear elasticity, wizard permasalahan modal analysis, wizard permasalahan thermal linear dan wizard permasalahan fluid-solid
interaction. Penelitian ini dilakukan analisis kekuatan mekanik pada crane
hook yang bisa dilakukan dengan anilisis elastis linier, sehingga penulis menggunakan wizard analisis linear elasticity seperti terlihat pada gambar
3.21. Klik : linear elasticity wizard 3D untuk model solid tiga
dimensi
Gambar 3.21 Wizard analisis lenear elastis.
Klik : Next Geometry Next pilih object Cut_1. Langkah selanjutnya dilakukan pemasukan data material properties seperti
gambar 3.22.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.22 Pemasukan data material properties awal
Tahapan selanjutnya adalah pemberian nilai nol untuk setiap derajat kebebasan pada area constrain yakni pada grup FIX yang telah
didefinisikan sebelumnya pada modul geometri,seperti gambar 3.17. Proses ini terlihat pada gambar 3.23. Kemudian klik : Next.
Gambar 3.23 Pemberian nilai pada area constrain
Tahapan dilanjutkan pada tahap penentuan dan pemberian nilai pada area pembebanan load. Beban yang diberikan adalah beban tekanan
pada area yang sudah didefinisikan sebelumnya pada grup geometri
Universitas Sumatera Utara
dengan luas area pembebanan adalah 362,62 mm
2
, sehingga :
σ
= FA = 78480 N 362,62 mm
2
= 216,42752 MPa. Dengan
σ
adalah tekanan. Seperti yang terlihat pada gambar 3.24.
Gambar 3.24 Pemberian nilai beban tekanan
Klik Next untuk dilanjutkan kepada update mesh. Geometri mesh yang sudah diberikan definisi material dan type pembebanan tadi harus di
update agar benar-benar terdefinisi. Klik : Next , kemudian lakukan update mesh OK seperti terlihat pada gambar 3.25.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.25 Update mesh
Mesh yang telah terupdate berarti mesh telah didefinisikan. Mesh yang sudah didefinisikan tersebut masih merupakan pendefinisian
sederhana,
Gambar 3.26 Antarmuka EFICAS
Perlu dilakukan pendefinisian secara menyeluruh dengan mengedit file comm yang sudah terbentuk sebelumnya. Untuk mengedit file comm.
Caranya adalah : Klik : EFICAS pada toolbar kemudian klik OK, seperti terlihat pada gambar 3.26.
EFICAS merupakan suatu paket khusus pada modul aster yang berfungsi sebagai editor file comm. Pada file comm terdapat beberapa
baris-baris perintah yang memiliki fungsi tertentu, adapun isi dari baris- baris perintah yang terdapat pada file comm tersebut diantaranya adalah
perintah untuk : •
Membaca Mesh LIRE_MAILLAGE •
Mendefinisikan elemen hingga yang akan digunakan AFFE_MODELE
Universitas Sumatera Utara
• Menggunakan group element mesh yang telah dibuat saat proses mesh.
• Mendefinisikan dan menetapkan material DEFI_MATERIAU dan
AFFE_MATERIAU . •
Karakteristik mekanik untuk struktur serupa adalah sama. •
Menentukan karakteristik untuk elemen shell AFFE_CARA_ELEM termasuk ketebalan dan vektor yang mendefinisikan sistem koordinat
lokal untuk analisa hasil key word ANGL_REP . •
Mendefinisikan kondisi batas dan beban AFFE_CHAR_MECA . •
Memecahkan ulang permasalahan elsatis untuk tiap-tiap kasus pembebanan MECA_STATIQUE .
• Menghitung luasan tahanan pada node-node untuk tiap kasus
pembebanan. SIGM_ELNO_DEPL option. •
Mencetak hasil IMPR_RESU .
Arsip file comm yang telah diedit pada EFICAS, maka selanjutnya klik : Fichier Enregister close. Fungsinya adalah untuk
menyimpan file comm yang sudah diedit dengan EFICAS.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.27 Korelasi anatara EFICAS dengan Code Aster
Gambar 3.28 Setting parameter processor
Sebelum melakukan perhitungan untuk menganalisa simulasi maka perlu dilakukan edit parameter komputer agar komputer bisa bekerja dengan baik nanti
saat melakukan perhitungan. Untuk mensetting parameter dilakukan : klik kanan pada file aster edit parameter. Berikan kapasitas memory untuk perhitungan
sebesar 1024 1GB kemudian waktu untuk menyelesaikan perhitungan time solver dengan 1200 OK, seperti terlihat pada gambar 3.28.
Setelah selesai baru dilakukan penganalisaan dengan Klik : Solve Launch a calculation case, seperti terlihat pada gambar 3.29..
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.29 Melakukan penyelesaian analisis solving 3. Tahap Post-Processing
Pada tahap post-procesing terdapat beberapa tampilan yang bisa dihasilkan. Yakni :
- Tampilan displacement - Tampilan Tegangan Von-Misses
Masing-masing dari tampilan tersebut di atas juga dapat ditampilkan dalam berbagai jenis tampilan, yaitu :
- Scalar Map - Deformed Shape
- Vectors - Iso Surface
- Cut Planes - Cut Lines
- Stream Lines - Plot 3D
Universitas Sumatera Utara
- Deformed Shape and Scalar Map, dan - Gauss Points
Tampilan modul post-processing pada salome-meca ini akan dibahas pada bab 4.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Simulasi Pada Microsoft Visual Nastran 2004
Simulasi pada Microsoft Visual Nastran 2004 terdiri dari beberapa tahap yakni : tahap pre-processing, analisis dan post-processing. Tahapan-tahapan
dalam melakukan analisa pada Microsoft Visual Nastran 2004 dilakukan dalam suatu antar muka yang umum dengan toolbar untuk kemudahan navigasi yang
bisa digunakan untuk melakukan simulasi berbagai tipe permasalahan elemen hingga yang rumit. Antar muka Microsoft Visual Nastran 2004 terlihat lebih user
interface seperti pada gambar 3.30.
Gambar 3.30 Antar muka Microsoft Visual Nastran 2004
1. Tahap Pre-processing
Tahap pre-processing pada Microsoft Visual Nastran 2004 terdiri dari :
a. GambarImport geometri
Klik file open pilih file geometri yang ingin diimport. Seperti yang terlihat pada gambar 3.31.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.31 Import Geometri b. Mendefinisikan tumpuan dan beban
Klik icon restrain pada toolbar untuk membuat tumpuan, dan klik icon structural load pada toolbar untuk memberi beban, seperti pada
gambar 3.32.
Gambar 3.32 Mendefinisikan tumpuan dan beban
c. Mendefinisikan Material Properties
Universitas Sumatera Utara
Klik kanan pada geometri-properties-pada tab material klik change untuk memasukkan jenis material properties. Terlihat pada gambar
3.33.
Gambar 3.33 Mendefinisikan Material Properties Nastran
d. Menetapkan Ukuran Mesh
Klik kanan pada geometri properties pada tab FEA tandai “include in FEA”, masukkan ukuran mesh yang diinginkan. Terlihat pada
gambar 3.34.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.34 Menentapkan Ukuran Mesh
e. Proses meshing
Tandai show mesh kemudian klik mesh. Proses meshing Nastran dapat dilihat pada gambar 3.35.
Gambar 3.35 Proses Meshing Nastran
2. Tahap Analisis
Tahap pre-processing pada Microsoft Visual Nastran 2004 terdiri dari :
a. Mendefinisikan Tipe Analisis
Klik pada world-Simulation seting-pilih tipe analisis Stress. Seperti
Universitas Sumatera Utara
terlihat pada gambar 3.36.
Gambar 3.36 Pemilihan tipe analisis b. Proses PenyelesaianPerhitungan
3. Tahap Post-Processing
Tahap pre-processing pada Microsoft Visual Nastran 2004 berisi proses Penampilan Hasil Tegangan Von Misses, displacement dll seperti
terlihat pada gambar 3.37.
a. Displacement
b. Von Mises Stress
Gambar 3.37 Post-Processing Nastran.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Diagram Alir Simulasi 3.4.1 Diagram alir simulasi dengan Salome Meca
Proses penelitian simulasi dengan Salome Meca dapat digambarkan dalam diagram alir gambar 3.38 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Diagram alir simulasi dengan Microsoft Visual Nastran 2004
Proses penelitian simulasi dengan Microsoft Visual Nastran 2004 dapat
digambarkan dalam diagram alir pada gambar 3.39 berikut ini :
Ya Tidak
Mendefenisikan Tumpuan dan Beban :
- restraint X, Y dan Z = 0
- Pressure = 216,430 MPa
Mendefenisikan Material Properties
E,υ,ρ,S
y
,S
ut
Menetapkan Ukuran Mesh : 20 mm
Proses Meshing
A B
Mulai
Tidak ada Pre-Procesing
Memasukkan file dari SolidWork
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.39 Diagram Alir Simulasi dengan Microsoft.VisualNastran 2004
Analysis : Meenentukan Analysis Type
Proses Penyelesaian A
Post-Processing •
Tegangan Von Misses maksimum = 174 MPa •
displacement maksimum = 0,746 mm
Tidak
B
Ya Muncul
Selesai
Universitas Sumatera Utara
3.5 Diagram Alir Peneltian
Diagram alir dalam proses penyelesaian skripsi ini dapat dilihat pada gambar 3.40 sebagai berikut :
Membuat group face untuk
pendefinisan kondisi batas
Tidak
A Download dan instalasi
Download dan instalasi Sistem
Mempelajari penggunaan
Memastikan bahwa Salome Meca 4.1.4 telah dapat digunakan untuk tahapan pre –
Mencari rujukan penelitian sebelumnya yang bisa digunakan sebagai data sekunder untuk
Melakukan simulasi Crane Hook dengan Ya
Tidak
Ya Mulai
Salome Meca
Simulasi berhasil
Universitas Sumatera Utara
Tidak
Ya Mempelajari Simulasi dengan Microsoft
Membandingkan hasil yang dikeluarkan oleh Salome Meca dengan Microsoft Visual Nastran 2004
Menganalisa perbandingan hasil antara Salome Meca dengan Microsoft Visual Nastran 2004
A
Melakukan simulasi Crane Hook dengan
Selesai
Simulasi berhasil
a. Hasil simulasi Crane Hook dengan Salome Meca identik dengan
hasil simulasi Microsoft Visual Nastran 2004.
Hasil Salome Meca
Nastran
Tegangan Von Mises 164,51 MPa
174 MPa Displacement
0,679 mm 0.746 mm
b. Salome Meca singkron dengan Sistem Operasi Sabily sehingga
dapat digunakan sebagai perangkat lunak analisis elemen hingga yang berlisensi sumber terbuka gratis.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN DISKUSI