Pengolahan Bahan Pustaka Buku Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU PADA PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN)
MEDAN
KERTAS KARYA
Dikerjakan Oleh Dedek Iskandar NIM 062201009
JURUSAN D-III PERPUSTAKAAN
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : Pengolahan Bahan Pustaka Buku Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara
Oleh : Dedek Iskandar
NIM : 062201009
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Ketua : Dra. Zurni Zahara, M.Si
NIP : 130 802 473
Tanda Tangan :
(3)
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Kertas Karya : Pengolahan Bahan Pustaka Buku Pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara
Oleh : Dedek Iskandar
NIM : 062201009
Pembimbing : Dra. Zurni Zahara, M.Si
NIP : 130 802 473
Tanda Tangan :
Tanggal :
Pembaca : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd NIP : 131 601 063
Tanda Tangan :
(4)
Allah meninggikan kedudukan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. (QS. Al-Mujaadalah : 11)
Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mereka mengikuti yang paling baik dari padanya, maka mereka itulah yang
diberi petunjuk oleh ALLAH dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai pikiran.
(QS. As-Zummar : 8)
Skripsi minor ini penulis persembahkan sebagai ungkapan cinta kasih dan tanda terima kasih penulis kepada :
Ibunda Halimatun Sakdiah Ayahanda Nizar
Serta Abang dan Adikku tersayang
(5)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul
”PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN)”, guna melengkapi syarat
dalam memperoleh gelar Ahli Madya Perpustakaan pada program Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam kertas karya ini, masih banyak memiliki kekurangan, baik dari segi materi maupun penulisannya. Untuk itu demi kesempurnaannya, penulis mengharapkan saran dan kritik dari yang membacanya.
Dalam penulisan kertas karya ini penulis telah mendapatkan bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun material. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
- Bapak Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
- Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan dan Informasi, pembimbing akademik dan dosen Pembimbing penulis dalam penulisan kertas karya ini, yang telah banyak memberikan waktu dan bimbingan kepada penulis.
- Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku dosen Pembaca dalam penyusunan kertas karya ini.
- Seluruh Staf pengajar pada Program Studi D-III Perpustakaan dan Informasi yang telah membimbing penulis selama tiga tahun hingga selesainya kertas karya ini.
- Ayahanda dan Ibunda tercinta, serta seluruh keluarga yang telah senantiasa mencurahkan kasih sayang, pembinaan, dukungan, baik moril maupun material selama ini.
- Teman-teman mahasiswa khususnya stambuk ’06 yang telah banyak memberi dorongan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
(6)
Akhir kata, semoga kertas karya ini berguna bagi yang membacanya, terutama bagi penulis sendiri.
Medan, Juni 2009 Penulis
Dedek Iskandar NIM 062201009
(7)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Tujuan Penulisan ... 2
1.3 Ruang Lingkup ... 2
1.4 Metode Pengumpulan Data ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka ... 3
2.2. Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka ... 3
2.2.1 Investarisasi ... 3
2.2.2 Katalogisasi ... 5
2.2.2.1 Penentuan Tajuk Entri Utama ... 5
2.2.2.2 Deskripsi Bibliografis ... 6
2.2.2.3 Menentukan Tajuk Subjek ... 8
2.2.3 Klasifikasi ... 9
2.2.4 Pelabelan dan Penyampulan ... 12
2.2.5 Penyusunan Buku ... 12
BAB III PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PADA UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN) ... 14
3.1 Gambaran Umum UMN dan Perpustakaan ... 14
3.2 Koleksi Perpustakaan UMN ... 15
3.3 Stuktur Organisasi dan Staf ... 16
3.4 Anggaran ... 19
3.5 Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka ... 19
3.5.1 Inventarisasi ... 19
3.5.2 Katalogisasi dan Klasifikasi ... 20
3.5.3 Pelabelan dan Penyampulan ... 21
3.5.4 Penyusunan Buku ... 22
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... ... 23
4.2 Saran ... ... 23
(8)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Penulisan
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah unit pelaksana teknis yang bersifat akademis dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Perpustakaan sebagai pusat informasi memegang peranan penting dalam pembangunan dan merupakan sarana penunjang dalam pendidikan formal maupun informal. Perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan, dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkelanjutan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.
Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dapat menyajikan informasi secara cepat dan tepat kepada pengguna. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat membuat bertambahnya bahan pustaka baik yang berasal dari pembelian, hadiah, sumbangan dan hasil tukar menukar maupun penerbitan sendiri. Agar bahan pustaka tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal, diperlukan suatu sistem pengolahan bahan pustaka yang efektif dan efisien untuk memudahkan temu balik informasi dan memperlancar kegiatan pelayanan.
Di Perpustakaan UMN telah dilakukan pengolahan bahan pustaka yang diperoleh untuk mempermudah pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkannya. Sudah tentu pengolahan yang dilakukan pada perpustakaan UMN harus mengikuti pedoman standar baik dalam pembuatan deskripsi katalog, penentuan tajuk subjek (subjek abjad) maupun nomor klasifikasi. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang pengolahan bahan pustaka yang dilakukan perpustakaan UMN maka penulis memiliki judul kertas karya ini adalah
“PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA”
(9)
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :
1. Untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana sistem pelaksanaan pengolahan bahan pustaka buku yang dilakukan oleh Perpustakaan UMN.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan UMN, dalam pengolahan bahan pustaka buku.
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penulisan kertas karya ini mencakup beberapa aspek mengenai pengolahan bahan pustaka yang terdiri dari kegiatan inventarisasi, katalogisasi, mencakup pembuatan deskripsi katalog, penentuan tajuk subjek, dan klasifikasi, pelabelan, dan penyusunan buku.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan
Data diperoleh melalui pustaka atau literatur serta dokumen yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam kertas karya ini.
2. Observasi (pengamatan)
Data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung ke Perpustakaan UMN terutama ke bagian pengolahan bahan pustaka.
3. Wawancara
Penulis memperoleh data melalui hasil wawancara dengan pustakawan pada bagian pengolahan bahan pustaka.
(10)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyegarkan dan menyenangkan. Perpustakaan memberi kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang ilmu pengetahuan. Sedangkan perpustakaan merupakan jantung bagi kehidupan akademik, karena dengan adanya perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan.
Setiap perpustakaan memiliki tugas menyediakan bahan pustaka serta mengolahnya agar dapat disajikan kepada pengguna sehingga bahan pustaka tersebut dapat bermanfaat bagi pengguna perpustakaan. Sebelum bahan pustaka dilayankan kepada pengguna, terlebih dahulu diolah dan disusun secara sistematis untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Menurut Qalyubi (2007:51)
Yang dimaksud dengan kegiatan pemrosesan atau pengolahan bahan pustaka adalah suatu kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan:
♦ Inventarisasi ♦ Klasifikasi
♦ Pembuatan katalog
♦ Penyelesaian dan penyusunan buku di rak
2.2 Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka 2.2.1 Inventarisasi
Bahan pustaka baik buku maupun majalah, Koran atau yang lainnya yang telah datang diperpustakaan perlu diolah sedemikian rupa sehingga lebih berdaya guna bagi pemakai.
Pemesanan dan penerimaan bahan pustaka merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dari serangkaian kegiatan di perpustakaan. Bahan pustaka yang diterima oleh perpustakaan dapat berasal dari pembelian, tukar-menukar, maupun sebagai hadiah.
(11)
Menurut Rohanda inventarisasi adalah
“Kegiatan pencatatan data-data fisik buku kedalam sarana pencatatan, yang berupa lembaran lepas, kartu, maupun buku dan sering disebut buku induk. Setiap eksemplar bahan pustaka mempunyai satu nomor induk. Adapun informasi lain yang perlu dicatat dalam buku induk adalah judul, pengarang, asal perolehan, nomor induk, bahasa, jumlah eksemplar, dan judul.”
Adapun langkah-langkah menginventarisasi buku adalah : a. Pemberian stempel buku.
Semua buku yang sudah masuk di perpustakaan perlu dibubuhi stempel. Tempat-tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu : dibalik halaman judul, bagian tengah halaman, bagian yang tidak ada tulisan atau gambar, pada halaman akhir, dan pada halaman yang dianggap rahasia.
Stempel itu ada bermacam-macam. Ada stempel inventaris dan stempel identitas perpustakaan. Stempel inventaris dibubuhkan dibalik halaman judul yang memuat nama perpustakaan, kolom tanggal, serta nomor inventaris. Sedangkan stempel identitas perpustakaan yang bersangkutan diletakkan dibagian yang dianggap perlu. Misalnya pada halaman judul, ditengah-tengah buku, dan dibagian akhir buku.
b. Pemberian nomor buku.
Setiap buku yang akan menjadi koleksi perpustakaan, yang harus disusun dirak buku harus diberikan nomor. Pemberian nomor tidak hanya nomor induk saja, tetapi juga pemberian nomor berdasarkan klasifikasi (call number). Nomor induk adalah nomor urut buku yang sudah ada dari nomor satu sampai nomor terakhir menunjukkan nomor buku. Adapun hal-hal yang dicatat dalam buku induk adalah :
- Kolom tanggal - Kolom nomor induk - Kolom nama pengarang - Kolom judul buku - Kolom penerbit - Kolom tahun terbit
(12)
- Kolom harga buku - Kolom sumber
- Kolom jumlah halaman - Kolom keterangan
2.2.2. Katalogisasi
Salah satu hal penting dalam pengolahan bahan pustaka adalah katalogisasi. Aktifitas pengolahan bahan pustaka terdiri dari deskripsi bibliografi, penentuan tajuk subjek, dan klasifikasi.
Menurut Gober, “katalogisasi atau pengkatalogan adalah proses pembuatan katalog, dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung di dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subjek”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa katalogisasi merupakan proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan menginterpretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Ada beberapa macam bentuk katalog sesuai dengan perkembangan perpustakaan, diantaranya adalah :
1. Katalog buku.
2. Katalog berkas; merupakan katalog kumpulan kertas.
3. Katalog kartu; yaitu kartu katalog berukuran 7,5 cm x 12,5 cm, kemudian kartu katalog dijajarkan dalam laci katalog.
4. Katalog komputer (OPAC) yaitu katalog terbacakan komputer.
2.2.2.1. Penentuan Tajuk Entri Utama
Tajuk entri utama adalah uraian lengkap katalog dari sebuah buku yang dibuat sebagai dasar bagi pembuatan entri-entri lainnya. Tajuk entri utama biasanya merupakan entri pengarang, yaitu uraian katalog dengan tajuk biasanya berupa nama pengarang. Tetapi dalam hal-hal tertentu tajuk tidak berupa nama pengarang, melainkan judul, misalnya untuk buku-buku yang dikarang oleh lebih dari tiga orang dan karya editor.
(13)
Tajuk entri utama ditentukan berdasarkan peraturan katalogisasi. Pengertian pengarang dapat mencakup pengarang perorangan dan dapat juga pengarang korporasi. Tajuk entri katalog untuk sebuah bahan pustaka tidak harus mempunyai tiga entri yaitu, entri subjek, entri pengarang dan entri judul. Untuk entri subjek ditentukan berdasarkan subjek buku yang bersangkutan. Untuk entri judul ditentukan oleh judul, dan untuk entri pengarang ditentukan dari kepengarangan (authority).
Menurut Eryono, Muh. Kailani (1993: 96) dalam bukunya Pengolahan Bahan Pustaka menjelaskan bahwa sebuah entri utama terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
1. Tajuk
2. Deskripsi, yang terdiri dari unsur-unsur yaitu: • Judul
• Pernyataan kepengarangan • Keterangan edisi
• Impresium : tempat terbit, penerbit dan tahun terbit • Kolasi
• Keterangan seri • Catatan
• ISBN • Jejakan
2.2.2.2 Deskripsi Bibliografis
Deskripsi bibliografi disebut juga katalogisasi deskriptif yang merupakan tahap kegiatan pencatatan data dari buku atau pemberian identitas setiap bulan pustaka.
Menurut Arief (2004: 78) “Deskripsi bibliografi adalah data-data yang terdiri dari pengarang, pegarang tambahan, judul, anak judul, judul seragam, penerbit, tempat terbit, edisi, tahun terbit, bibliografi, jumlah halaman, dan lain-lain”.
Berikut ini akan dipaparkan tabel dari sumber informasi utama dan tanda baca-tanda baca pada sebuah deskripsi bibliografi .
(14)
1. Sumber Informasi
Sumber informasi untuk setiap daerah ditentukan sebagai berikut :
Tabel – 1:
Sumber Informasi Utama
NO DAERAH SUMBER INFORMASI UTAMA
1 Judul dan pernyataan tanggung jawab
Halaman judul
2 Edisi Halaman judul, halaman lain, kolofon 3 Data khusus (tidak dipakai)
4 Terbitan dan publikasi Halaman judul, halaman lain, kolofon 5 Deskripsi fisik Terbitan tersebut
6 Seri Halaman judul seri, halaman buku
monograf, kulit buku, bagian lain dari publikasi
7 Catatan Sumber apa saja
8 Nomor standar dan harga Sumber apa saja
2. Tanda Baca
Penggunaan tanda baca diberikan pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel – 2: Tanda Baca
NO DAERAH TANDA
BACA UNSUR
1 Judul dan pernyataan
tanggung jawab =
: / ;
Judul sebenarnya Judul paralel
Judul lain/anak judul
Pernyatan tanggung jawab
Pernyataan tanggung jawab kedua dan selanjutnya
2 Edisi ,--
/
Penyataan edisi
Pernyataan tanggung jawab
(15)
NO DAERAH TANDA
BACA UNSUR
; Pernyataan tanggung
jawab kedua dan selanjutnya sesuai dengan adisi
3 Data khusus (tidak dipakai) ,--
4 Terbitan dan publikasi ,-- Tempat terbit Nama penerbit Tahun terbit 5 Deskripsi fisik
: ; + Jumlah halaman Pernyataan ilustrasi Tinggi buku Lampiran 6 Seri (dalam kurung siku) ,--
: ;
Pernyataan seri Pernyataan anak seri Nomor seri
7 Catatan :
:
Bibliografi Index
8 Nomor standar : ISBN
Sumber: www.gober31.multiply.com
2.2.2.3. Menentukan Tajuk Subjek
Penentuan tajuk subjek adalah suatu kegiatan menentukan isi atau subjek pustaka dalam bentuk kata. Penentuan tajuk subjek berguna untuk mengetahui masalah yang akan dibicarakan dalam suatu terbitan dan untuk memudahkan bahan pustaka yang membahas suatu pokok masalah tertentu yang sedang dicari oleh pengguna. Tajuk subjek ditentukan dengan cara memperhatikan judul buku, daftar isi, pendahuluan dan yang lainnya.
Dalam penentuan tajuk subjek ada beberapa pedoman yang dapat digunakan oleh perpustakaan. Sebagaimana dengan yang dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2004 : 60) bahwa pedoman tersebut adalah sebagai berikut :
1. Liberty of Congress Subject Headings 2. Sear Lists Subject Headings
(16)
Untuk mencapai keseragaman dalam penentuan tajuk subjek maka perpustakaan berpedoman kepada daftar tajuk subjek sehingga penentuan tajuk subjek sehingga penentuan tajuk subjek dapat dilakukan secara konsisten.
2.2.3. Klasifikasi
Ada beberapa macam sistem klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan di dunia, seperti Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), Library of Congress Classification (LCC), Colon Classification (CC), dan lain-lain. Sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan di beberapa negara di dunia termasuk negara Indonesia yaitu Dewey Decimal Clasification (DDC).
Klasifikasi persepuluhan Dewey adalah hasil karya Melvil Dewey (1851-1931). Seorang pustakawan di Ambers College, Massachusset Amerika Serikat. Tahun 1876 menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A Classification and Subject index for cataloging and arranging the book and pamphlet of a library”. Pada tahun 2003 telah terbit edisi ke 22. Di samping edisi lengkap DDC juga tersedia dalam bentuk “edisi ringkas”. Edisi ringkas dimaksudkan untuk digunakan pada perpustakaan yang memiliki koleksi kurang dari 20.000 judul.
Minimal setiap sepuluh tahun DDC keluar dengan edisi revisi terbarunya. Untuk komunikasi dengan warta (newsletter) dengan judul DC & (Decimal Classification Added, Notes and Decisions).
Secara umum DDC terdiri dari tiga komponen yaitu : a. Bagan (shcedule)
b. Indeks relatif (index relatives) c. Tabel-tabel (tables)
a. Bagan
Bagan merupakan batang tubuh DDC. Di dalam bagan ini semua ilmu disusun sedemikian rupa dan diberi kode angka yang disebut dengan notasi. Notasi dalam bentuk angka yang terdiri dari tiga angka. Apabila terdapat lebih dari tiga angka maka antara angka ketiga dan keempat diberi tanda titik (.).
(17)
Dengan prinsip desimal, DDC memberikan tiga ringkasan yang terdiri dari:
1. 10 klas utama 2. 100 divisi
3. 1000 seksi dari bagan utama
Klas utama (10 ringkasan pertama) yaitu:
000 Karya Umum
100 Filsafat & Psikologi 200 Agama
300 Ilmu-ilmu Sosial 400 Bahasa
500 Ilmu-ilmu Murni dan Matematika 600 Ilmu-ilmu Terapan (teknologi) 700 Kesenian, Hiburan, Olahraga
800 Kesusasteraan
900 Geografi, Biografi dan Sejarah
Divisi (100 ringkasan kdua), yaitu: Misalnya diambil dari kelas 300 300 Ilmu-ilmu Sosial
310 Statistik Umum
320 Ilmu Politik
330 Ilmu Ekonomi
340 Ilmu Hukum
350 Administrasi Negara (Pemerintah), Ilmu Militer 360 Layanan Sosial
370 Pendidikan
380 Perdagangan, Komunikasi dan Pengangkutan 390 Adat Istiadat, Etiket dan Foklore
(18)
Seksi (1000 ringkasan ketiga)
Kemudian divisi ini dibagi menjadi 10 sub-divisi yang disebut ‘seksi’ (1000 ringkasan ketiga), yaitu:
Misalnya diambil dari divisi kelas 370 “Pendidikan” 370 Pendidikan
371 Sekolah
372 Pendidikan Dasar 373 Pendidikan Lanjutan 374 Pendidikan Orang Dewasa 375 Kurikulum
376 Pendidikan Islam 377 Sekolah Agama 378 Pendidikan Tinggi 379 Pendidikan dan Negara
Selanjutnya dapat lagi dibagi secara desimal apabila dikehendaki.
b. Indeks Relatif
Pada indeks relatif ini terdapat sejumlah istilah yang disusun berabjad. Istilah-istilah tersebut mengacu ke notasi yang terdapat dalam bagan. Dalam indeks ini didaftarkan juga sinonim untuk suatu istilah, hubungan-hubungan dengan subjek lain. Namun demikian tidak boleh menentukan klasifikasi berdasarkan indeks saja. Setelah notasi ditemukan dalam indeks, seharusnya diperiksa dalam bagan atau tabel.
Contoh indeks relatif untuk subjek “Piskologi” terdapat sebagai berikut : Psikologi 150
Abnormal 157 Anak 155.15 Pendidikan 370.15 Perbandingan 156 Populer 131 Remaja 155.5 Seks 155.3 Terapan 158
(19)
c. Tabel-Tabel
Untuk memperluas dan mengkhususkan suatu klasifikasi bahan pustaka dalam DDC terdapat notasi “tabel-tabel” yang dapat ditambahkan pada notasi dalam bagan. Dalam DDC terdapat 7 tabel yaitu:
1. Tabel Subdivisi Standar (T1) 2. Tabel Wilayah (T2)
3. Tabel Bentuk Sastra (T3) 4. Tabel Bentuk Bahasa (T4)
5. Tabel Ras, Suku, Etnik, dan Kebangsaan (T5) 6. Tabel Bahasa (T6)
7. Tabel Orang-orang / Profesi (T7)
2.2.4. Pelabelan dan Penyampulan
Pelabelan dilakukan untuk memudahkan pengguna mengenali bahan pustaka. Dengan kata lain pelabelan merupakan suatu pekerjaan memberi perlengkapan pada buku yang terutama juga untuk dipergunakan sebagai alat perlengkapan dalam tugas perpustakaan melayani peminjaman dan pengembalian buku. Menurut Qalyubi (2007 : 67) bahwa “pelabuhan adalah kegiatan pemasangan kelengkapan bahan pustaka sebagai identitas buku seperti label buku, dan lembaran tanggal kembali.” Dengan demikian sebelum label ditempelkan pada punggun buku, terlebih dahulu diisi dengan nomor penempatan buku yang memuat keterangan nomor klas, tiga huruf nama pengarang utama dan satu huruf pertama judul. Label tersebut kemudian ditempelkan pada punggung buku kira-kira 2,5 cm dari bawah dalam posisi buku berdiri. Sedangkan lembaran berguna untuk mengetahui tanggal berapa buku tersebut akan dikembalikan ke perpustakaan. Di samping itu ada kegiatan lain yang harus dilakukan yakni penyampulan buku. Hal ini dilakukan agar buku terlihat bersih dan rapi.
2.2.5. Penyusunan Buku
Penyusunan buku adalah kegiatan menempatkan buku yang sudah selesai diolah dan telah dilengkapi dengan label di dalam rak buku, disusun sesuai dengan urutan nomor klas buku. Dengan kata lain penyusunan buku adalah kegiatan
(20)
menempatkan buku-buku yang sudah selesai diolah dan telah dilengkapi dengan label di dalam rak/almari. Buku diatur sesuai dengan sandi buku yang merupakan kode kelompok subjek/isi buku. Dengan demikian dalam penyusunan buku di rak selalu diperhatikan nomor panggil buku karena fungsinya sebagai petunjuk tempat dan nomor urut dimana buku harus ditempatkan.
Penyusunan buku dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Buku disusun menurut urutan nomor klas mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar.
2. Disusun menurut alfabetis, 3 huruf pertama nama pengarang dan satu huruf pertama dari judul
3. Dilanjutkan urutan nomor maupun huruf lain yang kiranya masih tercantum dalam label nomor pustaka.
Apabila ada kelompok buku yang sama, maka diurutkan 3 huruf dari nama pengarang utama mulai dari huruf ke-1, ke-2, ke-3, jika huruf ke-1 sama, maka diurutkan adalah huruf ke-3. Jika satu huruf pertama dari judul semua sama, maka yang diurutkan adalah urutan nomor lain yang masih ada tercantum dalam label. Penyusunan buku ini merupakan kegiatan yang terakhir dari pengolahan bahan pustaka.
(21)
BAB III
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA (UMN)
MEDAN
3.1 Gambaran Umum UMN dan Perpustakaan
Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan berdiri pada tanggal 8 Agustus 1996 bersamaan dengan berdirinya Perpustakaan UMN Medan. Pada awalnya UMN merupakan salah satu fakultas yang berada pada naungan Universitas Al Washliyah (UNIVA) yaitu FKIP UNIVA. Kemudian berganti menjadi STKIP Al Washliyah. Setelah berjalan beberapa lama kemudian berubah lagi menjadi IKIP Al Washliyah dan akhirnya pada tahun 1996 berubah lagi namanya menjadi Universitas Muslim Nusantara (UMN).
Kampus UMN berlokasi di dua tempat yaitu kampus A berlokasi di jalan Garu II No.93 Medan dan kampus B berlokasi di jalan Garu II No.02 Medan. UMN memiliki enam fakultas yaitu : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Sastra (FS). Sejalan dengan perubahan nama lembaga induknya, perpustakaan juga mengalami perubahan yang saat ini dinamakan Perpustakaan UMN yang berada pada lokasi kampus B yang beralamatkan di jalan Garu II No.02 Medan.
Perpustakaan UMN didirikan bertujuan untuk menunjang tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat) bagi sivitas akademikanya. Perpustakaan UMN memiliki luas ruangan yang berukuran 24x9m dan semua kegiatan perpustakaan dilakukan dalam ruangan ini. Lokasi perpustakaan ini sangat mudah dijangkau oleh sivitas akademika. Pengguna Perpustakaan UMN sebanyak 621 orang, jumlah koleksi 1428 judul dengan 3845 eksemplar. Data ini diperoleh sejak Januari hingga April 2009.
(22)
Berikut adalah tabel data pengunjung perpustakaan:
Tabel 3
Pengunjung Perpustakaan UMN Tahun 2009
NO. BULAN JUMLAH PENGUNJUNG
1 Januari 224 orang
2 Februari 115 orang
3 Maret 108 orang
4 April 174 orang
JUMLAH 621 orang
Sumber: Perpustakaan UMN,2009
Perpustakaan dibuka setiap hari kerja yaitu mulai dari hari senin sampai sabtu dengan rincian jam buka perpustakaan sebagai berikut:
Senin s.d. Kamis : Pukul 08.00-14.30 WIB
Jumat : Pukul 08.00-11.30 WIB
Sabtu : Pukul 08.00-13.00 WIB
3.2 Koleksi Perpustakaan UMN
Koleksi perpustakaan harus lengkap dalam arti dapat memadai jumlah serta subjeknya, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jumlah koleksi ditentukan oleh berbagai faktor seperti jumlah program studi, jumlah mata kuliah, dan jumlah dari para pemakai.
Perpustakaan UMN memiliki koleksi yang terdiri dari bahan pustaka buku dan bahan pustaka yang bukan buku seperti:
a. Bahan pustaka berupa buku
¾ Buku-buku teks
¾ Buku-buku referensi b. Bahan pustaka bukan buku
¾ Majalah
¾ Jurnal
¾ Bulletin
¾ Surat kabar terbitan daerah yaitu waspada
(23)
Adapun jumlah koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan UMN adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Koleksi Perpustakaan UMN
No. Jenis Koleksi Jumlah Judul Jumlah Eksemplar
1 Buku teks 877 3010
2 Referensi 25 34
3 Majalah 6 238
4 Jurnal 4 40
5 Bulletin 1 4
6 Karya ilmiah 515 515
Jumlah 1428 3845
Sumber: Perpustakaan UMN, 2009
Jumlah pengguna Perpustakaan UMN adalah sebanyak 621 orang dengan jumlah koleksi keseluruhan 1428 judul dan 3845 eksemplar. Jika dibandingkan antara jumlah pengguna dengan jumlah koleksi yang ada maka rata-rata perbandingannya adalah 1 : 6. Angka tersebut menunjukkan bahwa, koleksi perpustakaan yang tersedia jauh dari memadai dalam memenuhi kebutuhan pengguna secara optimal.
Koleksi yang dimilki perpustakaan belum mempunyai kartu katalog sehingga tidak dapat membantu pengguna dalam penelusuran informasi. Setiap buku telah dibuat nomor panggilnya. Menentukan nomor klasifikasi berpedoman pada DDC edisi ke 18. Penyusunan buku di rak adalah berdasarkan nomor klasifikasi.
3.3 Struktur Organisasi dan Staf
Secara makro Perpustakaan UMN berada di bawah bagian tata usaha, dan bertanggung jawab langsung ke bagian tata usaha. Sedangakan struktur organisasi Perpustakaan UMN secara mikro terdiri dari bagian: pelayanan teknis dan pelayanan pengguna, dimana masing-masing bagiannya memiliki sub-sub bagian
(24)
lagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar struktur organisasi Perpustakaan UMN baik secara makro maupun mikro.
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan UMN Secara Mikro
Kepala Perpustakaan
Kepala Tata Usaha
Pelayanan Teknis Pelayanan Pengguna
Pengadaan
Pengolahan
Pemeliharaan
Sirkulasi
Referensi
(Sumber: Perpustakaan UMN, 2009)
Perpustakaan UMN dikelola oleh tiga orang petugas. Perpustakaan yang terdiri dari:
Jabatan Pendidikan
Kepala Perpustakaan S1
Kepala Tata Usaha S1
Pegawai Perpustakaan D3
Ketiganya merupakan petugas/pustakawan yang bukan dari disiplin ilmu perpustakaan. Sebagai tenaga pustakawan, ketiganya belum pernah sama sekali mengikuti pelatihan, seminar atau pendidikan non formal lainnya untuk bidang perpustakaan.
(25)
KA. PPL
Dewan Penyantun REKTOR Senat Universitas
PR I PR II PR III
KA.BAA KA.BAU KA.BAK
Bendahara Kabag Akademik Kabag Registrasi Kabag Personalia
Kabag RT Kabag TU Kabag Pemb. Kabag Keu.
Kabag Kemahasiswaan KA. LPPM Perpustakaan Kasie Minat/Alumni Staf Satpam Kasie Ujian
Kabag Pend. Peg
Staf
Koord. MKDU/MKDI
Teknisi
Lapangan
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara Secara Makro
(Sumber : Kepala Tata Usaha Universitas Muslim Nusantara, 2009)
U n iv e r s ita s Su m a te r a U ta r a
(26)
3.4 Anggaran
Setiap penyelenggaraan perpustakaan sangatlah membutuhkan dana untuk dapat merealisasikan program-programnya.
Perpustakaan UMN sebagai lembaga yang berada dibawah naungan UMN memperoleh pendanaan dari lembaga induknya yang masuk dalam anggaran universitas. Anggaran Perpustakaan UMN pada tahun 2008 / 2009 sebesar Rp.25.000.000,-. Yang dialokasikan untuk kepentingan pengembangan perpustakaan.
Selain dana yang diperoleh dari lembaga induknya, Perpustakaan UMN juga memperoleh dana dari sumbangan mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya. Setiap mahasiswa dikenakan sumbangan sebesar Rp.30.000,- per mahasiswa.
3.5 Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka
Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan mengolah bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan hingga bahan pustaka tersebut dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan terlebih dahulu bahan pustaka tersebut diolah dan disusun secara sistematis. Untuk itu Perpustakaan UMN melaksanakan beberapa tahapan dalam pengolahan bahan pustaka. Tahapan pengolahan bahan pustaka adalah sebagai berikut:
3.5.1 Inventarisasi
Bahan pustaka yang baru diterima oleh perpustakaan sebelum diinventarisasikan ke dalam buku induk terlebih dahulu diberi cap/stempel perpustakaan dan stempel inventaris.
Contoh – 1: Stempel kepemilikan bahan pustaka Perpustakaan UMN
MILIK PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA Sumber: Perpustakaan UMN, 2009
(27)
Contoh – 2: Stempel Inventaris Perpustakaan UMN PERPUSTAKAAN UMN No. Akses No. Panggil Sumber Diperiksa Sumber: Perpustakaan UMN, 2009
Dalam menginventarisasi bahan pustaka ke dalam buku induk yang dicatat adalah (berikut contoh):
No. Induk
No. Klass
Judul
Pengarang Penerbit Tahun Terbit
Jumlah Eksemplar B00001 005.4 Corruption
and development Robinson, Mark Taylor & Francis Inc. 2007 2
B00010 025.22 The organization of information Taylor, Arlene G. Libraries Unlimited 2004 2
Dalam pemberian nomor inventarisasi, perpustakaan memberikan nomor urut untuk setiap buku baru menurut lanjutan terakhir nomor inventaris, dimana dalam kelanjutan dari tahun sebelumnya. Kegunaan dari menginventarisasi buku adalah untuk mengetahui berapa banyak buku yang dimiliki oleh perpustakaan, dan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam pengembangan koleksi.
3.5.2 Katalogisasi dan Klasifikasi
Katalogisasi dilakukan untuk kepentingan pengguna perpustakaan, karena dengan adanya pengatalogan dapat mempermudah pengguna perpustakaan dalam proses temu balik informasi.
Perpustakaan UMN dalam melakukan pengklasifikasian bahan pustakanya menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Clasification) edisi 18 dan penyusunan buku dirak berdasarkan nomor kelas. Dari hasil wawancara penulis
(28)
dengan pustakawan sampai saat ini Perpustakaan UMN belum mengkatalogisasi buku sehingga menyulitkan pengguna mencari koleksi yang diinginkannya dan tidak dapat dideteksi apakah koleksi yang diinginkan pengguna ada atau tidak dimiliki perpustakaan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai pengatalogan, baik oleh pustakawan maupun petugas perpustakaan. Kurangnya kemampuan pustakawan dan petugas perpustakaan dalam mengkatalogisasi bahan pustaka karena tidak memiliki latar belakang ilmu perpustakaan baik formal maupun informal.
Ketiadaan kartu katalog bagi suatu perpustakaan yang memiliki jumlah koleksi sampai dua ribuan adalah bukti apakah perpustakaan tersebut dapat dikatakan baik atau tidak dan apakah sistem manajemen yang diterapkan perpustakaan tersebut sudah baik atau belum.
3.5.3 Pelabelan dan Penyampulan
Pada Perpustakaan UMN, label buku berisi nomor klas buku, tiga huruf nama pengarang utama dan satu huruf judul pertama dari buku. Label buku ditempelkan di bagian bawah punggung buku berjarak 2,5 cm dari tepi bawah. Contoh Label Buku:
025.22 Tay
o
Pada lembaran tanggal kembali ditempelkan di halaman kosong pada buku di sebelah halaman judul.
Perpustakaan UMN
SLIP PENGEMBALIAN
(29)
3.5.4 Penyusunan Buku
Penyusunan buku pada rak dengan mengikut peraturan yang telah di terapkan akan mempermudah menemukan buku kembali. Kesalahan dalam penempatan buku akan menyulitkan pengguna, sebab buku tersebut sulit ditemukan. Oleh sebab itu penyusunan buku sebaiknya dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin. Tulisan nomor penempatan label yang ditempelkan pada punggung buku berfungsi sebagai petunjuk tempat dan nomor urut dimana buku harus diletakkan. Karena itu, sebelum menyusun buku pada rak terlebih dahulu harus memperhatikan nomor penempatan. Pertaman-tama buku disusun menurut urutan nomor klas, mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Kemudian dilanjutkan dengan tiga huruf pertama nama pengarang, dan satu huruf pertama dari judul. Selanjutnya diteruskan dengan urutan nomor atau huruf lain yang kiranya masih tercantum dalam label penempatan.
Kegiatan terakhir pengolahan bahan pustaka pada Perpustakaan UMN adalah menyusun buku dirak. Penyusunan di lakukan berdasarkan urutan nomor klas yang terkecil sampai yang terbesar.
Contoh penyusunan buku di rak:
340.3 340.3 341
Ben Suk Sug
m o t
Dengan disusunnya buku secara sistematis dirak, dapat mempermudah petugas dalam menyusun bahan pustaka dan penggunapun dapat dengan mudah menemukan bahan pustaka yang diinginkan. Penyusunan buku yang dilakukan Perpustakaan UMN sudah teratur dan rapi menurut nomor klas terkecil hingga terbesar, sehingga pengguna pun dapat dengan mudah menemukannya.
(30)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab sebelumnya, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Koleksi yang ada sampai tahun 2009 berjumlah 1428 judul dan 3845 eksemplar dengan jumlah pengguna sebanyak 621 orang yang berarti perbandingan rata-rata antara pengguna dan jumlah koleksi adalah 1 : 6.
2) Pengklasifikasian bahan pustaka yang telah dilakukan dengan menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification) edisi 18.
3) Perpustakaan belum mengkatalogisasi bahan pustaka..
4) Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara secara umum dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dari pustakawan dan petugas perpustakaan tersebut mengenai perpustakaan itu. Hal ini karena pustakawan dan petugas perpustakaaan Universitas Muslim Nusantara tidak memiliki latar belakang ilmu perpustakaaan baik secara formal maupun non formal.
4.2 Saran
Setelah dilakukan pembahasan dan ditarik beberapa kesimpulan mengenai perpustakaan Universitas Muslim Nusantara, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk pengembangan perpustakaan pada masa yang akan datang yaitu :
1) Perpustakaan perlu menambah jumlah koleksi baik judul maupun eksemplarnya agar sesuai dengan jumlah pengguna.
2) Pengklasifikasian bahan pustaka sebaiknya dilakukan dengan menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification) yang terbaru.
3) Agar para pengguna perpustakaan dapat dengan mudah melakukan penelusuran bahan pustaka, maka perpustakaan perlu mengkatalogisasi seluruh koleksi yang ada dan membuat kartu katalog.
4) Guna memajukan dan mengembangkan perpustakaan secara menyeluruh, perlu tenaga yang profesional yaitu pustakawan yang telah mengikuti pendidikan formal di bidang perpustakaan.
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Ikhwan. 2004. Konsep dan perancangan dalam Automasi Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto
Departemen Pendidikan Nasional R.I. 2004. Buku Pedoman Perpustakaan
Perguruan Tinggi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional R.I.
Gober. 2008. Pengolahan Bahan Pustaka. 01/06/2008.
http://gober31.multiply.co./jurnal/item/11/pengolahan_bahan_pustaka Qalyubi, Syihabuddin, Dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Adap UIN Yogyakarta
Ratminto, Dkk. 2006. Manajemen pelayanan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar Rohanda. 2008. Pengolahan Bahan Pustaka. 25/04/2009.
http://media.diknas.go.id/media/document Shopia, Sulasti. 2008. Pustakawan. 01/03/2009.
http://www.pustaka_deptan.go.id/pustakawan/junkis12.pdf Sofa. 2008. Penerimaan dan Pengolahan Bahan Pustaka. 15/04/2009. http://massofa.wordpress.com
(1)
3.4 Anggaran
Setiap penyelenggaraan perpustakaan sangatlah membutuhkan dana untuk dapat merealisasikan program-programnya.
Perpustakaan UMN sebagai lembaga yang berada dibawah naungan UMN memperoleh pendanaan dari lembaga induknya yang masuk dalam anggaran universitas. Anggaran Perpustakaan UMN pada tahun 2008 / 2009 sebesar Rp.25.000.000,-. Yang dialokasikan untuk kepentingan pengembangan perpustakaan.
Selain dana yang diperoleh dari lembaga induknya, Perpustakaan UMN juga memperoleh dana dari sumbangan mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya. Setiap mahasiswa dikenakan sumbangan sebesar Rp.30.000,- per mahasiswa.
3.5 Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka
Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan mengolah bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan hingga bahan pustaka tersebut dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan terlebih dahulu bahan pustaka tersebut diolah dan disusun secara sistematis. Untuk itu Perpustakaan UMN melaksanakan beberapa tahapan dalam pengolahan bahan pustaka. Tahapan pengolahan bahan pustaka adalah sebagai berikut:
3.5.1 Inventarisasi
Bahan pustaka yang baru diterima oleh perpustakaan sebelum diinventarisasikan ke dalam buku induk terlebih dahulu diberi cap/stempel perpustakaan dan stempel inventaris.
Contoh – 1: Stempel kepemilikan bahan pustaka Perpustakaan UMN
MILIK PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA Sumber: Perpustakaan UMN, 2009
(2)
Contoh – 2: Stempel Inventaris Perpustakaan UMN PERPUSTAKAAN UMN No. Akses No. Panggil Sumber Diperiksa Sumber: Perpustakaan UMN, 2009
Dalam menginventarisasi bahan pustaka ke dalam buku induk yang dicatat adalah (berikut contoh):
No. Induk
No. Klass
Judul
Pengarang Penerbit Tahun Terbit
Jumlah Eksemplar B00001 005.4 Corruption
and development Robinson, Mark Taylor & Francis Inc. 2007 2
B00010 025.22 The organization of information Taylor, Arlene G. Libraries Unlimited 2004 2
Dalam pemberian nomor inventarisasi, perpustakaan memberikan nomor urut untuk setiap buku baru menurut lanjutan terakhir nomor inventaris, dimana dalam kelanjutan dari tahun sebelumnya. Kegunaan dari menginventarisasi buku adalah untuk mengetahui berapa banyak buku yang dimiliki oleh perpustakaan, dan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan dalam pengembangan koleksi.
3.5.2 Katalogisasi dan Klasifikasi
Katalogisasi dilakukan untuk kepentingan pengguna perpustakaan, karena dengan adanya pengatalogan dapat mempermudah pengguna perpustakaan dalam proses temu balik informasi.
Perpustakaan UMN dalam melakukan pengklasifikasian bahan pustakanya menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Clasification) edisi 18 dan penyusunan buku dirak berdasarkan nomor kelas. Dari hasil wawancara penulis
(3)
dengan pustakawan sampai saat ini Perpustakaan UMN belum mengkatalogisasi buku sehingga menyulitkan pengguna mencari koleksi yang diinginkannya dan tidak dapat dideteksi apakah koleksi yang diinginkan pengguna ada atau tidak dimiliki perpustakaan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai pengatalogan, baik oleh pustakawan maupun petugas perpustakaan. Kurangnya kemampuan pustakawan dan petugas perpustakaan dalam mengkatalogisasi bahan pustaka karena tidak memiliki latar belakang ilmu perpustakaan baik formal maupun informal.
Ketiadaan kartu katalog bagi suatu perpustakaan yang memiliki jumlah koleksi sampai dua ribuan adalah bukti apakah perpustakaan tersebut dapat dikatakan baik atau tidak dan apakah sistem manajemen yang diterapkan perpustakaan tersebut sudah baik atau belum.
3.5.3 Pelabelan dan Penyampulan
Pada Perpustakaan UMN, label buku berisi nomor klas buku, tiga huruf nama pengarang utama dan satu huruf judul pertama dari buku. Label buku ditempelkan di bagian bawah punggung buku berjarak 2,5 cm dari tepi bawah. Contoh Label Buku:
025.22 Tay
o
Pada lembaran tanggal kembali ditempelkan di halaman kosong pada buku di sebelah halaman judul.
Perpustakaan UMN
SLIP PENGEMBALIAN Tgl. Kembali Tgl. Kembali
(4)
3.5.4 Penyusunan Buku
Penyusunan buku pada rak dengan mengikut peraturan yang telah di terapkan akan mempermudah menemukan buku kembali. Kesalahan dalam penempatan buku akan menyulitkan pengguna, sebab buku tersebut sulit ditemukan. Oleh sebab itu penyusunan buku sebaiknya dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin. Tulisan nomor penempatan label yang ditempelkan pada punggung buku berfungsi sebagai petunjuk tempat dan nomor urut dimana buku harus diletakkan. Karena itu, sebelum menyusun buku pada rak terlebih dahulu harus memperhatikan nomor penempatan. Pertaman-tama buku disusun menurut urutan nomor klas, mulai dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Kemudian dilanjutkan dengan tiga huruf pertama nama pengarang, dan satu huruf pertama dari judul. Selanjutnya diteruskan dengan urutan nomor atau huruf lain yang kiranya masih tercantum dalam label penempatan.
Kegiatan terakhir pengolahan bahan pustaka pada Perpustakaan UMN adalah menyusun buku dirak. Penyusunan di lakukan berdasarkan urutan nomor klas yang terkecil sampai yang terbesar.
Contoh penyusunan buku di rak:
340.3 340.3 341
Ben Suk Sug
m o t
Dengan disusunnya buku secara sistematis dirak, dapat mempermudah petugas dalam menyusun bahan pustaka dan penggunapun dapat dengan mudah menemukan bahan pustaka yang diinginkan. Penyusunan buku yang dilakukan Perpustakaan UMN sudah teratur dan rapi menurut nomor klas terkecil hingga terbesar, sehingga pengguna pun dapat dengan mudah menemukannya.
(5)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab sebelumnya, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Koleksi yang ada sampai tahun 2009 berjumlah 1428 judul dan 3845 eksemplar dengan jumlah pengguna sebanyak 621 orang yang berarti perbandingan rata-rata antara pengguna dan jumlah koleksi adalah 1 : 6.
2) Pengklasifikasian bahan pustaka yang telah dilakukan dengan menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification) edisi 18.
3) Perpustakaan belum mengkatalogisasi bahan pustaka..
4) Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada Perpustakaan Universitas Muslim Nusantara secara umum dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan dari pustakawan dan petugas perpustakaan tersebut mengenai perpustakaan itu. Hal ini karena pustakawan dan petugas perpustakaaan Universitas Muslim Nusantara tidak memiliki latar belakang ilmu perpustakaaan baik secara formal maupun non formal.
4.2 Saran
Setelah dilakukan pembahasan dan ditarik beberapa kesimpulan mengenai perpustakaan Universitas Muslim Nusantara, maka penulis mengajukan beberapa saran untuk pengembangan perpustakaan pada masa yang akan datang yaitu :
1) Perpustakaan perlu menambah jumlah koleksi baik judul maupun eksemplarnya agar sesuai dengan jumlah pengguna.
2) Pengklasifikasian bahan pustaka sebaiknya dilakukan dengan menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification) yang terbaru.
3) Agar para pengguna perpustakaan dapat dengan mudah melakukan penelusuran bahan pustaka, maka perpustakaan perlu mengkatalogisasi seluruh koleksi yang ada dan membuat kartu katalog.
4) Guna memajukan dan mengembangkan perpustakaan secara menyeluruh, perlu tenaga yang profesional yaitu pustakawan yang telah mengikuti pendidikan formal di bidang perpustakaan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Ikhwan. 2004. Konsep dan perancangan dalam Automasi Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto
Departemen Pendidikan Nasional R.I. 2004. Buku Pedoman Perpustakaan
Perguruan Tinggi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional R.I.
Gober. 2008. Pengolahan Bahan Pustaka. 01/06/2008.
http://gober31.multiply.co./jurnal/item/11/pengolahan_bahan_pustaka
Qalyubi, Syihabuddin, Dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Adap UIN Yogyakarta
Ratminto, Dkk. 2006. Manajemen pelayanan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rohanda. 2008. Pengolahan Bahan Pustaka. 25/04/2009. http://media.diknas.go.id/media/document
Shopia, Sulasti. 2008. Pustakawan. 01/03/2009.
http://www.pustaka_deptan.go.id/pustakawan/junkis12.pdf
Sofa. 2008. Penerimaan dan Pengolahan Bahan Pustaka. 15/04/2009. http://massofa.wordpress.com