BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris. Dipilih jenis ini karena baik sampel maupun perlakukan lebih terkendali, terukur dan
pengaruh perlakuan lebih dapat dipercaya.
3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan the post-test only control group design, yaitu dilakukan pengukuran atau pengamatan pada kelompok kontrol dan perlakuan
pada waktu yang telah ditentukan setelah diberi suatu perlakuan.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bagian Biomedik laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Balai Konservasi Tumbuhan Kebun
Raya Purwodadi Kabupaten Pasuruan, dan laboratorium Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Jember. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juni
sampai November 2015.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak kulit buah naga merah
Hylocereus polyrhizus dengan konsentrasi 25, 50, 75 dan 100.
3.4.2 Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah zona hambat ekstrak kulit buah
naga merah Hylocereus polyrhizus terhadap pertumbuhan S. mutans.
3.4.3 Variabel Terkendali a.
Sterilisasi alat dan bahan b.
Metode dan cara kerja c.
Ekstraksi kulit buah naga merah d.
Suspensi S. mutans e.
Media pembiakan S. mutans
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Ekstrak Kulit Buah Naga Merah Ekstrak kulit buah naga merah adalah hasil ekstrak yang diperoleh dari kulit
buah naga merah yang dikeringkan dengan cara diangin-anginkan selama 4 hari dan dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 50
o
C selama 1 jam kemudian dihaluskan hingga berbentuk serbuk simplisia lalu dimaserasi dengan larutan etanol 96 selama
3 hari kemudian disaring. Maserat diuapkan sampai didapat ekstrak dengan konsentrasi 100. Ekstrak 100 merupakan ekstrak kental dengan hasil rendemen
6,97 bb. Pada penelitian ini dibuat pengenceran konsentrasi ekstrak kulit buah naga merah hingga didapatkan ekstrak kulit buah naga merah dengan konsentrasi
25, 50, 75.
3.5.2 Daya Hambat terhadap Pertumbuhan S. mutans Daya hambat terhadap pertumbuhan S. mutans adalah kemampuan suatu zat
dalam menghambat pertumbuhan dan reproduksi S. mutans dengan cara mengukur diameter zona hambat di sekitar sumuran pada masing-masing kelompok penelitian
menggunakan jangka sorong digital. Diameter zona hambat diukur dari tepi break point ke tepi break point zona hambat yang bersebrangan melewati pusat lubang
sumuran. Jika tidak terdapat zona hambat di sekitar lubang sumuran, maka dikatakan nilai diameter zona hambat sebesar 0,00 mm.
3.6 Sampel Penelitian