Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu tentang Kesegaran Jasmani pada Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU-IBU TENTANG KESEGARAN

JASMANI PADA IKATAN KELUARGA BESAR IBU-IBU

KEBUN SEI ROKAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA V

PEKANBARU RIAU

Oleh:

Adelia Novia

070100208

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU-IBU TENTANG KESEGARAN

JASMANI PADA IKATAN KELUARGA BESAR IBU-IBU

KEBUN SEI ROKAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA V

PEKANBARU RIAU

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

Adelia Novia

070100208

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian :

Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu tentang Kesegaran Jasmani pada Ikatan

Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT Perkebunan Nusantara V

Pekanbaru Riau

Nama : ADELIA NOVIA

NIM : 070100208

Pembimbing

Penguji

(dr.Nuraiza Meutia, M.Biomed)

(dr.Rina Amelia, MARS)

NIP : 19730911 200102 2 001

NIP : 19760420 200312 2 001

Penguji

(dr. Hemma Yulfi, DAP&E,M.Med,Ed)

NIP : 132 296 965

Medan, 30 November 2010

Dekan

Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

(Prof.dr.Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH)

NIP : 19540220 198011 1 001


(4)

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang paling utama saya panjatkan rasa syukur kepada Allah

SWT yang telah meridhoi dan melimpahkan karunia-Nya, sehingga saya dapat

menyelesaikan karya tulis yang berjudul ” Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu tentang

Kesegaran Jasmani pada Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT

Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau”.

Sembah sujud dan rasa cinta kepada ayahanda Ir. H. Saukat Buchari dan

ibunda Hj. Nurleli Br. Purba sumber inspirasi saya atas doa, dukungan dan kasih

sayang yang berlimpah kepada saya.

Dalam penulisan karya tulis ini, saya telah banyak mendapat bimbingan

dan pengarahan yang berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya dengan

rendah hati ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

dr. Nuraiza Meutia, M. Biomed selaku dosen pembimbing karya tulis

ilmiah atas kesabaran dan waktu yang diberikannya sehingga karya

tulis ilmiah ini diselesaikan dengan baik.

2.

Prof. Guslihan Dasa Tjipta, Sp. A (K) selaku dosen pembimbing

akademik selama masa perkuliahan.

3.

dr. Rina Amelia, MARS dan dr. Hemma Yulfi selaku dosen penguji

atas masukan yang sangat beguna dalam penyelesaian karya tulis

ilmiah saya.

4.

Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

5.

Saudara terkasih Andrian Azhari Hakim dan Astri Revi Nesia untuk

kasih sayang, doa dan motivasi kepada saya.

6.

Seluruh keluarga besar H. Bachtiar Hakim dan H. Zakaria Purba atas

doa, kasih sayang dan dukungannya kepada saya.

7.

Sahabat terbaik Alhumaira Herza, Bhefit Tria Putri, Ezza Wilona

Caulica, Faulia Sesna Sari, Yudia Putri Anne, Tengku Yulia Andrysaa

untuk dukungan yang sangat berarti bagi saya.


(5)

8.

Sahabat yang selalu memberikan saran dan dukungan selama

penyusunan karya tulis ini Hilna K. Shaliha, Ria Fitricia Dels, dan

lain-lain.

Saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan

ketidaksempurnaan dalam penyusunan karya tulis ini karena keterbatasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Untuk itu, semua saran dan kritik

akan menjadi sumbangan yang sangat berarti bagi kualitas karya tulis ini.

Semoga hasil karya tulis ini dapat memberikan sembangan pikiran yang

berguna bagi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Bangsa dan

Negara kita Indonesia, serta pengembangan ilmu.

Medan, 30 November 2010

Peneliti,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Persetujuan ……..…….………... i

Abstrak ...……….. ii

Abstract ...……… iii

Kata Pengantar ……… iv

Daftar Isi ...………. vi

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ……… 1

1.1. Latar Belakang ………. 1

1.2. Rumusan Masalah ……… 2

1.3. Tujuan Penelitian ………. 2

1.4. Manfaat Penelitian ………... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….. 4

2.1. Kesegaran Jasmani ……….………... 4

2.1.1. Pengertian ……… ……….. 4

2.1.2. Unsur Kesegaran Jasmani .……….. 5

2.1.3. Manfaat Kesegaran Jasmani………. 8

2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani …………. 9

2.1.5. Tes Kesegaran Jasmani ……… 10

2.2. Teori Pengetahuan ………. 10

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL …….. 12

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ……… 12

3.2. Definisi Operasional ……… 12

BAB 4 METODE PENELITIAN ….……… 14

4.1. Jenis Penelitian ………..………... 14

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ………... 14

4.2.1. Waktu Penelitian ……… 14

4.2.2. Tempat Penelitian ……… 14

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 14

4.3.1. Populasi Penelitian ………... 14

4.3.2. Sampel Penelitian ……….. 15


(7)

4.4. Teknik Pengumpulan Data ………... 16

4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 16

4.5. Pengolahan dan Analisa Data ……….. 17

4.5.1. Pengolahan Data ……….... 17

4.5.2. Analisa Data ………... 18

Bab 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 5.1. Hasil Penelitian ... 19

5.1.1. Deskripsi Lokasi ... ... 19

5.1.2. Karateristik Responden ... 19

5.2. Hasil Analisa Data ... 20

5.3. Pembahasan ... 22

Gambaran Tingkat Pengetahuan ... 22

Bab 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 24

6.2. Saran ... 24

DAFTAR PUSTAKA ……….. 25


(8)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 16 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karateristik Responden

Berdasarkan Usia ... 19 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada

Variabel Pengetahuan ... 20 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ... 21 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 21 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan Usia ... 22


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Lembar Penjelasan dan Persetujuan Responden Lampiran 3 Lembar Angket Pengetahuan dan Sikap


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kesegaran jasmani sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia. Terutama banyak digunakan dalam bidang keolahragaan yang biasa diucapkan dengan istilah physical fitness. Beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian kesegaran jasmani adalah sebagai berikut: Kesegaran jasmani ditinjau dari segi ilmu faal (fisiologi) adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Moeloek,1984).

Menurut Gowan (2001), kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan giat dan dengan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu senggangnya dan menghadapi hal-hal yang darurat yang tak terduga sebelumnya. Kesegaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil simpulan bahwa yang dimaksud dengan kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk dapat melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan semangat tanpa rasa lelah yang berlebihan dan dengan penuh energi melakukan danmenikmati kegiatan pada waktu luang dan dapat menghadapi keadaan darurat bila datang.

PT Perkebunan Nusantara V (Persero), selanjutnya "Perusahaan" merupakan BUMN Perkebunan yang didirikan tanggal 11 Maret 1996 sebagai hasil konsolidasi kebun pengembangan PTP II, PTP IV, dan PTP V di Provinsi Riau. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak tanggal 9 April 1996 dengan Kantor Pusat di Pekanbaru (situs resmi : ptpnv).

Salah satu Kebun Inti/Plasma yang tergabung dalam PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau adalah Kebun Sei Rokan. Para isteri karyawan kebun Sei Rokan PT Perkebunan Nusantara V tergabung dalam suatu wadah organisasi yaitu Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu (IKBI). Kegiatan ibu-ibu yang tergabung dalam IKBI meliputi kegiatan


(12)

sosial, ekonomi dan sebagainya. Tetapi untuk tahun ini kegiatan lebih diarahkan kepada kegiatan sosial seperti kegiatan sunatan massal, penyuluhan kesehatan, program rumah sehat dan lain-lain.

Dari informasi yang didapat dari Ketua Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan, ibu-ibu yang tergabung dalam IKBI selalu melaksanakan senam rutin sekali dalam dua minggu, jalan santai sore setiap hari sabtu dan kegiatan olahraga lainya seperti olahraga bola voli. Hal ini yang mendorong peneliti untuk mengetahui apakah Ibu-ibu yang selalu rutin melakukan kegiatan-kegiatan olahraga tersebut mengetahui tentang kesegaran jasmani. Oleh karena itu, penulis memilih judul Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu tentang Kesegaran Jasmani pada Ikatan Keluarga Besar Ibu-Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT. Perkebunan Nusantara V.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Pengetahuan Ibu-ibu tentang Kesegaran Jasmani pada Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei. Garo PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau ?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei. Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau tentang Kesegaran Jasmani .

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu-ibu berdasarkan usia dan berdasarkan pendidikan terakhir.

2. Mengetahui kegiatan ibu-ibu yang berhubungan dengan kesegaran jasmani.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan Ibu-ibu yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan Pekanbaru Riau tentang kesegaran jasmani.


(13)

3. Untuk menambah bahan pustaka dan sebagai dasar penelitian relevan selanjutnya.


(14)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kesegaran Jasmani 2.1.1 Pengertian

Kesegaran jasmani sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keolahragaan. Kesegaran jasmani biasa diucapkan dengan istilah physical fitness. Ada beberapa pendapat dari para ahli tentang kesegaran jasmani yaitu sebagai berikut: Kesegaran jasmani ditinjau dari sudut pandang fisiologis adalah kapasitas untuk dapat menyesuaikan diri terhadap latihan yang melelahkan dan pulih dari akibat latihan tersebut (Abdullah, 1994).

Sedangkan Sajoto (1988) menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa pengeluaran energi yang cukup besar guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Kesegaran jasmani ditinjau dari segi ilmu faal (fisiologi) adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Moeloek, 1984).

Kesegaran jasmani menurut Gowan (2001) adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan giat dan dengan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu senggangnya dan menghadapi hal-hal yang darurat yang tak terduga sebelumnya. Kesegaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya.

Selain itu menurut Sumosardjuno (1987) mengemukakan kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil simpulan bahwa yang dimaksud dengan kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk dapat melaksanakan tugasnya sehari-hari dengan semangat tanpa rasa lelah yang berlebihan dan dengan penuh energi


(15)

melakukan dan menikmati kegiatan pada waktu luang dan dapat menghadapi keadaan darurat bila datang.

2.1.2. Unsur Kesegaran Jasmani

Ada berbagai unsur kesegaran jasmani yang saling berhubungan erat satu dengan yang lain. Unsur-unsur kesegaran jasmani adalah sebagai berikut:

1. Daya Tahan

Merupakan suatu kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik secara terus menerus dalam waktu yang lama dan dalam suasana aerobik. Seseorang yang mempunyai daya tahan yang baik, tidak akan merasa kelelahan yang berlebihan setelah melakukan latihan dan kondisinya pun cepat pulih kembali seperti keadaan sebelum melakukan latihan (Depkes,1996).

Daya tahan menyatakan keadaan yang menekankan pada kapasitas melakukan kerja secara terus menerus dalam suasana aerobik. Secara umum daya tahan yang banyak dibahas adalah daya tahan kardiovaskular dan otot. Daya tahan kardiovaskular merupakan faktor utama dalam kesegaran jasmani. Daya tahan kardiovaskular dipengaruhi oleh: keturunan, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik (Moeloek, 1984).

2. Kekuatan Otot

Yaitu kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot, merupakan suatu kemampuan untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Kekuatan otot dipengaruhi oleh: usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, suhu otot (Depkes, 1996).

3. Kecepatan

Yaitu waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk menempuh suatu jarak tertentu. Untuk menilai kecepatan, jarak yang ditempuh harus cukup jauh, sehingga penilaiannya tidak keliru dengan tenaga ledak otot. Kecepatan dipengaruhi oleh: kelenturan, tipe tubuh, usia, aktivitas fisik, jenis kelamin, suhu (Depkes, 1996). 4. Tenaga Ledak Otot

Adalah kemampuan otot untuk melakukan kerja secara tiba-tiba dan kuat. Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan kontraksi otot, semua faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut akan mempengaruhi tenaga ledak otot (Depkes, 1996).


(16)

5. Ketangkasan

Adalah kemampuan untuk mengubah secara cepat dan tepat arah tubuh atau bagian tubuh tanpa gangguan pada keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Ketangkasan tidak hanya diperlukan dalam olahraga, tetapi juga dalam banyak kegiatan sehari-hari, termasuk aktivitas kerja. Ketangkasan tergantung pada faktor kekuatan, kecepatan, tenaga ledak otot, keseimbangan dan koordinasi (Depkes, 1996). Faktor lain yang mempengaruhi adalah tipe tubuh, usia, jenis kelamin, berat badan, kelelahan.

6. Kelenturan

Adalah luas bidang gerak tubuh pada persendian, yang selain dipengaruhi oleh jenis sendi itu sendiri juga dipengaruhi oleh jaringan-jaringan disekitar sendi, seperti oleh otot, tendon, dan ligamen. Kelenturan tubuh yang baik dapat mengurangi terjadinya cedera olahraga (Depkes, 1996). Faktor fisiologis yang mempengaruhi kelenturan antara lain: usia dan aktivitas. Pada usia lanjut kelenturan berkurang sebagai akibat menurunnya elastisitas otot sebagai akibat kurang latihan.

7. Keseimbangan

Adalah kemampuan untuk mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Keseimbangan merupakan faktor yang penting pada olahraga senam dan atletik terutama jenis lompat. Keseimbangan bergantung pada kemampuan koordinasi dari indera penglihatan, organ keseimbangan pada telinga, sistem persarafan dan otot (Depkes, 1996).

8. Koordinasi

Merupakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan sehingga gerakan tersebut menjadi efesien dan efektif. Faktor ini sangat diperlukan dalam seluruh aktivitas olahraga maupun dalam aktivitas sehari-hari. Gerakan yang tidak disertai koordinasi yang baik akan menyebabkan pengeluaran tenaga yang berlebihan sehingga cepat lelah, tidak mengenai sasaran secara tepat, atau bahkan bisa menimbulkan cedera (Depkes, 1996).

9. Kecepatan Reaksi

Adalah waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk memberikan reaksi setelah menerima suatu rangsangan. Hal ini berhubungan erat dengan refleks persarafan. Faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi: usia, jenis kelamin, persiapan, besar dan jenis rangsangan, latihan, alkohol dan rokok (Depkes, 1996).


(17)

Digambarkan dengan berat badan tanpa lemak yang terdiri atas otot, tulang dan organ-organ tubuh. Berat lemak dinyatakan sebagai persentase dari berat badan total. Komposisi tubuh dipengaruhi oleh: jenis kelamin, jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, latihan olahraga dan aktivitas fisik lainnya, keturunan (Depkes,1996). Komposisi dipengaruhi sepuluh unsure, dari sepuluh unsur tersebut yang paling berkaitan dengan kesehatan adalah unsur daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kekuatan otot, kelenturan dan komposisi tubuh, sedangkan yang lainnya lebih bersifat ketrampilan. Pada umumnya, para ahli mengemukakan unsur kesegaran jasmani yang dititikberatkan kepada faal kerja, yaitu: daya tahan terhadap penyakit, kekuatan dan daya tahan otot, daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan, daya otot, kelenturan, kecepatan, kelincahan melakukan perubahan arah, koordinasi, keseimbangan, ketetapan (Said, 1980).

Pada umumnya, peningkatan kesegaran jasmani bagi kaum laki-laki lebih terarah pada daya tahan, keseimbangan, sikap dan tingkah laku, kecepatan, kekuatan, kelincahan melakukan perubahan arah. Sedangkan pada wanita lebih diutamakan unsur-unsur: kecepatan, kelincahan melakukan perubahan arah, keseimbangan, kekuatan (Said, 1980).

2.1.3. Manfaat Kesegaran Jasmani

Manfaat dari kesegaran jasmani meliputi: a) Fisiologis

Memperkuat sendi-sendi dan ligamen, meningkatkan kemampuan jantung dan paru, memperkuat otot tubuh, menurunkan tekanan darah, mengurangi lemak tubuh, mengurangi kadar gula, mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner, memperlancar pertukaran gas.

b) Psikologis

Mengendurkan ketegangan mental, suasana hati senang, nyaman dan rasa terhibur.

c) Sosial

Meningkatkan kualitas dan kuantitas persahabatn dengan orang lain serta menghargai lingkungan hidup dan alam sekitar.


(18)

Kebiasaan hidup sehat secara teratur dan terencana, melestarikan nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan jenis latihan kesegaran jasmani dan olahraga terpilih (Depdikbud, 1997).

Perlu ditegaskan lagi bahwa kesegaran jasmani tidak hanya berfungsi dalam olahraga saja tetapi berfungsi secara menyeluruh. Berdasarkan fungsinya kesegaran jasmani bagi pelajar dan mahasiswa mempertinggi kemampuan belajar sedangkan bagi orang dewasa untuk kesehatan seperti mengontrol kegemukan, plasma lemak dan perasaan nyaman atau bebas dari kecemasan. Kesegaran jasmani dapat ditingkatkan yaitu dengan meningkatkan keseimbangan antara latihan olahraga yang dilakukan dengan reaksi organ tubuh dengan latihan fisik secara teratur dan berkesinambungan.

2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani seseorang itu berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh: a) Hereditas

Hereditas bertanggung jawab atas 25 hingga 40% dari perbedaan nilai VO2max. Lebih dari setengah perbedaan kekuatan maksimal aerobik dikarenakan oleh perbedaan genotype, dengan faktor lingkungan sebagai penyebab lainnya (Sharkey, 2003).

b) Latihan

Latihan adalah gerakan tubuh yang terencana dan terstruktur dan dilakukan berulang-ulang untuk menyempurnakan atau mempertahankan komponen kebugaran (Lutan, 2000). Menurut Moeloek (1984) latihan fisik adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu yang mempunyai sasaran meningkatkan efisiensi faal tubuh dan sebagai hasil akhir adalah peningkatan kesegaran jasmani. Latihan yang teratur dapat mencegah kematian dini pada umumnya, kematian karena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker usus, derajat kolesterol tinggi. Latihan yang dilakukan lebih dari 30 menit akan memberikan efek ganda, disatu pihak akan meningkatkan aliran darah, dilain pihak akan membantu memecahkan metabolisme lemak dan kolesterol (Kusmana, 2002). Bila tujuan dari latihan hanya untuk membina atau meningkatkan kesegaran jasmani bukan untuk meningkatkan prestasi olahraga, maka frekuensi latihan cukup 3-5 kali seminggu. Setiap berlatih waktu yang digunakan antara 15- 60 menit untuk latihan intinya ( Sudarno, 1992).


(19)

c) Jenis Kelamin

Sebelum puber, anak laki-laki dan wanita memiliki kebugaran aerobik yang sedikit berbeda, tetapi setelah itu anak perempuan jauh tertinggal. Rata-rata wanita muda memiliki kebugaran aerobik antara 15 sampai 25% lebih kecil dari laki-laki muda, tergantung pada tingkat aktivitas mereka (Sharkey, 2003).

d) Usia

Dengan penurunan 8 sampai 10% per dekade untuk individu yang tidak aktif, tanpa memperhitungkan tingkat kebugaran awal mereka. Bagi yang aktif, dapat menghentikan setengah penurunan tersebut 4 hingga 5% per dekade, dan yang terlibat dalam latihan fitness dapat menghentikan setengahnya lagi 2,5% per dekade (Sharkey, 2003).

e) Lemak Tubuh

Jika lemak dalam tubuh meningkat, maka kebugaran akan menurun. Satu setengah penurunan kebugaran karena usia dapat disimpulkan sebagai peningkatan lemak tubuh. Jadi, cara untuk mempertahankan atau meningkatkan kebugaran adalah dengan menyingkirkan kebutuhan lemak (Sharkey, 2003).

f) Aktivitas

Aktivitas jasmani adalah aneka gerak tubuh yang dihasilkan oleh sistem otot kerangka yang menghasilkan pengeluaran energi (Lutan, 2000).

2.1.5. Tes Kesegaran Jasmani

Tingkat kesegaran jasmani seseorang berbeda-beda. Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan tes kesegaran jasmani. Tes kesegaran jasmani ada bermacam-macam antara lain: (1) Harvard Step Test, (2) Tes Aerobik, (3) Tes ACSPFT, (4) Tes Ergometer Speed, (5) Tes Kesegaran Jasmani.

2.2. Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (1997), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan indera peraba. Pengetahuan seseorang individu terhadap sesuatu dapat berubah dan berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan,


(20)

pengalaman dan tinggi rendahnya mobilitas informasi tentang sesuatu hal dilingkungannya.

Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (know) adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari adalah menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension) adalah suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application) adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (evaluation) adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.


(21)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional 1. Ibu

Ibu adalah ibu-ibu yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei. Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau.

2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh Ibu-ibu Kebun Sei. Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau tentang Kesegaran Jasmani.

Penilaian tingkat pengetahuan ibu-ibu mengenai tentang kesegaran jasmani dilakukan berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan jumlah pertanyaan sebanyak 8 pertanyaan tertutup. Pada pertanyaan no 1-5 terdapat 4 alternatif jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut terdiri dari 2 jawaban yang benar dan dua jawaban salah. Bila responden memilih 2 jawaban benar diberi nilai 2, jika memilih satu jawaban benar diberi nilai 1, jika kedua jawaban yang dipilih salah diberikan nilai 0. Pada pertanyaan no 6-8 terdapat 3 alternatif jawaban. Tiga alternatif jawaban tersebut terdiri dari 2 jawaban yang salah dan satu jawaban yang benar. Bila jawaban benar diberi nilai 1, jika jawaban salah diberikan nilai 0.

Menurut Arikunto (2007), penilaian terhadap pengetahuan ibu-ibu terhadap pengetahuan mengenai kesegaran jasmani adalah sebagai berikut:

1. Skor 10-13 : baik


(22)

2. Skor 5-9 : sedang 3. Skor 0-4 : kurang

Skala yang digunakan dalam penilaian terhadap pengetahuan ibu-ibu mengenai kesegaran jasmani adalah skala ordinal.


(23)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan satu saat atau subjek diobservasi satu kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu-ibu Kebun Sei. Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau tentang kesegaran jasmani.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Oktober tahun 2010.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kebun Sei Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau. Alasan memilih lokasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan telah rutin melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesegaran jasmani.

2. Peneliti ingin mengetahui pengetahuan Ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT. Perkebunan Nusantara V.

3. Populasi dan sampel mudah dicapai.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan Pekanbaru Riau yang berjumlah 341 orang .

4.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Dimana semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan kedalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi dan dalam kurun waktu yang tidak begitu singkat (Sastroasmoro, 2010).


(24)

Besarnya sampel penelitian ini dihitung dengan menggunakan perhitungan:

Keterangan :

n = besar sampel minimal

N = jumlah populasi (314)

Z½α = tingkat kepercayaan 95 % (1,96)

P = proporsi di populasi (0,50)

Q = 1 – P (1-0,50)

d = presisi (0,10)

Berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel dapat dihitung sebagai berikut : n = 314.(1,96²).(0,50).(0,50)

(314-1).(0,10²)+(1,96²).(0,50).(0,50)

n = 301,5656

4,0904

n = 73,7252 dibulatkan 74 orang.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengambilan data adalah metode wawancara dengan menggunakan teknik angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dan relevan terhadap masalah penelitian. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang diberikan kepada subjek penelitian. Kuisioner terdiri dari beberapa aspek pertanyaan yang meliputi :

1. Identitas dan karakteristik responden

2. Aspek pengetahuan tentang kesegaran jasmani

Untuk bobot penilaian dan interpretasi hasil ukur dapat dilihat pada bab 3. Kuisioner yang diberikan kepada responden akan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji realibilitas yang akan diuji kepada beberapa orang yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau. Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kuesioner yang berisikan daftar pertanyaan yang disusun sesuai dengan masalah


(25)

penelitian yang meliputi berbagai aspek. Data ini langsung dari responden saat penelitian berlangsung.

4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dan uji Cronbach (Cronbach Alpha) dengan menggunakan program SPSS 17.00. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel dalam penelitian ini. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reliabilitas ini adalah sebanyak 20 orang. Setelah uji validitas dilakukan hanya pada soal-soal yang telah dinyatakan valid saja yang akan diuji reliabilitasnya. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner

Validitas No. Total Pearson Status Alpha Status

Correlation

Pengetahuan 1. 0,865 Valid 0,890 Reliabel

2. 0,664 Valid Reliabel

3. 0,901 Valid Reliabel

4. 0,534 Valid Reliabel

5. 0,848 Valid Reliabel

6. 0,704 Valid Reliabel

7. 0,704 Valid Reliabel

8. 0,865 Valid Reliabel

4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1. Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, data penelitian yang diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawaban dari responden diubah menjadi data kuantitatif dalam bentuk skor nilai. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut dilakukan pengolahan. Langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :


(26)

a. Editing

Editing adalah langkah untuk meneliti apakah isian kuesioner sudah lengkap atau belum sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Coding adalah suatu usaha memberikan kode/menandai jawaban-jawaban responden atas pertanyaan yang ada pada kuisioner yang nantinya akan memudahkan proses dengan komputer.

c. Entry data

Entry data adalah memasukkan data melalui pengolahan komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0.

d. Cleaning

Cleaning adalah pembersihan data. Kegiatan meneliti kembali data yang sudah ada, apakah ada kesalahan atau tidak.

4.5.2. Analisa Data

Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dan statistik, yaitu data dikumpulkan terlebih dahulu dan diolah secara deskriptif kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Science).


(27)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Perkebunan Nusantara V Persero kebun Sei Rokan. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Terletak di Desa Pagaran Tapah, Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu Pekanbaru Riau. PT Perkebunana Nusantara V Persero memiliki topografi bergelombang dan datar dengan batas wilayah :

- Batas Utara : Desa Pagaran Tapah

- Batas Selatan : Desa Tandun

- Batas Barat : Desa Ngaso

- Batas Timur : Kebun Sungai Intan

Kebun Sei Rokan memiliki luas kebun 10.600 Hektar serta berada pada ketinggian di atas permukaan laut 25m-100m dan mempunyai 12 Afdeling yang tersebar disekitar perkebunan.

5.1.2. Deskripsi Karateristik Responden

Dalam penelitian ini responden yang terpilih sebanyak 74 orang ibu-ibu.

Dari keseluruhan responden gambaran karateristik responden yang diamati meliputi usia. Data lengkap bila di tinjau dari segi usia dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Umur f %

20-29 11 14,9

30-39 28 37,8

40-49 31 41,9

50-59 4 5,4

Total 74 100,0

Dari tabel di atas terlihat bahwa kelompok responden terbanyak adalah pada usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 31 orang (41,9%) dan terendah pada kelompok usia 50-59 tahun yaitu sebanyak 4 orang (5,4%)


(28)

5.2. Hasil Analisa Data

Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Pengetahuan

Jawaban Responden

No. Pertanyaan/Pernyataan Benar Salah

f % f %

1 Pengertian kesegaran jasmani 73 98,6 1 1

2. Manfaat kesegaran jasmani 43 58,1 31 41,9

3. Faktor kesegaran jasmani 72 97,3 2 2,7

4. Hal yang terjadi apabila kesegaran 70 94,6 4 5,4

jasmani terganggu

5. Tes kesegaran jasmani 65 87,9 9 12,2

6. Kegiatan meningkatkan kesegaran 69 93.2 5 6,8

jasmani

7. Frekuensi melakukan kegiatan 53 71,6 21 28,4

untuk meningkatkan kesegaran jasmani

8. Lama kegiatan kesegaran jasmani 61 82,4 13 17,6

Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar oleh responden adalah pertanyaan tentang ”Pengertian kesegaran jasmani” yaitu sebanyak 73 orang (98,6%) dan pertanyaan tentang ”Faktor kesegaran jasmani” yaitu sebanyak 72 orang (97,3%). Sedangkan yang paling banyak dijawab salah oleh responden yaitu pertanyaan nomor 2 yaitu sebesar 41,9%.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan f %

Baik 7 9,5

Cukup 64 86,5


(29)

Total 74 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden dengan kategori cukup memiliki persentase yang paling besar yaitu 86,5%, tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik sebanyak 9,5% dan tingkat pengetahuan yang dikategorikan kurang sebesar 4,1%.

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan

Pendidikan Terakhir

Tingkat Pengetahuan

Pendidikan Terakhir Baik Sedang Kurang Total

f % f % f % f %

SD 0 0 0 0 2 2,7 2 2,7

SMP 0 0 6 8,1 0 0 6 8,1

SMA 1 1,4 41 55,4 1 1,4 43 58,1

S1 6 8,1 17 23 0 0 23 31,1

Total 7 9,5 64 86,5 3 4,1 74 100,0

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan terakhir terbanyak pada kelompok SMA sebanyak 43 orang (58,1%) sedangkan kelompok SD memiliki responden terendah yaitu 2 orang (2,7%).

Tabel 5.5.Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia Tingkat Pengetahuan

Usia Baik Sedang Kurang Total

f % f % f % f %

20-29 0 0 10 15,6 1 14,3 11 14,9 30-39 1 33,3 23 35,9 4 57,1 28 37,8 40-49 1 33,3 28 43,8 2 28,6 31 41,9 50-59 1 33,3 3 4,7 0 0 4 5,4

Total 3 100 64 100 7 100 74 100


(30)

5.3.1. Gambaran Tingkat Pengetahuan

Menurut Balke yang dikutip oleh Sudarno (1992) kesegaran jasmani menunjukkan bahwa tubuh mampu menunaikan tugasnya dengan memuaskan. Dengan demikian kesegaran jasmani merupakan wujud dari kapasitas fungsional untuk secara total melakukan suatu kerja tertentu dengan hasil yang terbaik atau memuaskan tanpa kelelahan yang berarti.

Olahraga yang rutin berguna bagi berbagai sistem tubuh, terutama sistem kardiovaskuler, otot dan kerangka, serta pernafasan. Olahraga juga bermanfaat bagi kesehatan mental dengan memberi kesenangan, mengurangi ketegangan dan menimbulkan perubahan fisik yang memperbaiki suasana perasaan. Pada orang dewasa olahraga membantu memperkecil resiko penyakit jantung.

Dari hasil analisa data dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai kesegaran jasmani paling banyak berada pada kategori cukup, hal ini menurut asumsi peneliti ada kaitannya dengan faktor usia dan pendidikan terakhir. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4 dan 5.5.

Dari tabel 5.4 menjelaskan mengenai tingkat pengetahuan berdasarkan pendidikan terakhir. Responden terbanyak berpendidikan terakhir SMA sebanyak 43 orang (58,1%) sedangkan terendah pada pendidikan SD sebanyak 2 orang (2,7%). Namun dilihat dari hasil tingkat pengetahuan terbanyak pada kategori sedang, menurut asumsi peneliti hal ini dikarenakan sedikitnya informasi mengenai kesegaran jasmani yang didapat baik dari media cetak maupun dari pihak kesehatan warga setempat.

Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa semakin bertambahnya usia, maka pengetahuan tentang kesegaran jasmani semakin baik. Pada kelompok usia yang lebih tua (usia 50-59 tahun) jumlah responden yang berpengetahuan kurang adalah tidak ada, sedangkan pada kelompok usia 30-39 tahun dan 40-49 tahun masing-masing yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebesar 4 orang (57,1%) dan 2 orang (28,6%). Untuk kelompok usia paling muda yaitu 20-29 yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1 orang (14,3%). Hal ini sesuai dengan Notoadmojo (2007), pengetahuan diperoleh setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin sering seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan akan suatu hal/objek.

Pada distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan dalam tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu-ibu mengenai manfaat kesegaran jasmani


(31)

dan frekuensi melakukan kegiatan kesegaran jasmani masih kurang yaitu 43% dan 53% hal ini dikarenakan ibu-ibu yang melakukan kegiatan olahraga masih berpendapat bahwa kegiatan yang mereka lakukan merupakan kewajiban sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu (IKBI) tanpa mengetahui manfaat dari kegiatan olahraga yang mereka lakukan secara rutin. Dalam hal ini, anggota IKBI diwajibkan untuk mengikuti kegiatan senam dan olahraga lainnya secara teratur seminggu sekali sebagai salah satu program kerja IKBI.


(32)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Tingkat pengetahuan Ibu-ibu tentang kesegaran jasmani adalah cukup yaitu sebesar 86,5%. Berdasarkan Usia, kelompok usia 40-49 tahun memiliki responden terbanyak sebesar 31 orang (41,9%). Sedangkan berdasarkan pendidikan terakhir, kelompok SMA merupakan kelompok responden terbanyak sebanyak 43 orang (58,1%).

2. Dilihat dari tingkat pengetahuan yang rata-rata hampir sama besar. Hal ini disebabkan oleh karena keseluruhan Ibu-ibu melakukan kegiatan kesegaran jasmani yang hampir sama dan dilakukan secara rutin.

6.2.Saran

1. Saran terhadap penelitian selanjutnya

Penelitian ini hanya untuk mengetahui tingkat pengetahuan saja. Oleh karena itu disarankan kepada peneliti yang selanjutnya apabila ingin melakukan penelitian yang sama dapat melakukan penelitian tentang sikap Ibu-ibu terhadap kesegaran jasmani maupun hubungan tingkat pengetahuan dengan kesehatan responden. 2. Saran terhadap responden

Diharapkan kepada Ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau untuk selalu melakukan kegiatan yang meningkatkan kesegaran jasmani yang dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kehidupan bermasyarakat.

3. Saran terhadap pihak kesehatan Kebun Sei Rokan

Diharapkan pihak kesehatan dari daerah Kebun Sei Rokan sering melakukan penyuluhan tentang manfaat kesegaran jasmani sehingga masyarakat ataupun ibu-ibu yang telah rutin melakukan tindakan kesegaran jasmani dapat lebih mengetahui manfaat dari tindakan mereka.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT RINEKA CIPTA

Abdoellah, A,1994. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Depdikbud.1997. Petunjuk Pelaksanaan Pola Umum Pembinaan dan Pengembangan Kesegaran Jasmani. Jakarta: Depdikbud Puskesjas dan Rekreasi.

Depkes, 1996. Hubungan antara Kesegaran Jasmani Dengan Tekanan Darah pada

Karang Taruna Tunas Harapan Usia 20-39 Tahun di Bulakrejo Sragen. Diakses dari :

Gowan, P, 2001. Hubungan antara Kesegaran Jasmani Dengan Tekanan Darah

pada Karang Taruna Tunas Harapan Usia 20-39 Tahun di Bulakrejo Sragen. Diakses dari :

Hutami,H,M,K,2007. Hubungan antara Kesegaran Jasmani Dengan Tekanan

Darah pada Karang Taruna Tunas Harapan Usia 20-39 Tahun di Bulakrejo Sragen. Diakses dari :

Kusmana, D, 2002. Hubungan antara Kesegaran Jasmani Dengan Tekanan

Darah pada Karang Taruna Tunas Harapan Usia 20-39 Tahun di Bulakrejo Sragen. Diakses dari :


(34)

Lutan, R, 2002. Menuju Sehat dan Bugar. Jakarta : Diknas Direktorat Jenderal Pendiidkan Dasar dan Menengah.

Moeloek, D, 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta : Proyek Pembinaan SGO Jakarta.

Murtiani,S,2005. Pengaruh Latihan Senam Ayo Bersatu Terhadap Tingkat

Kesegaran jasmani Siswa Putri Kelas IV Sekolah Dasar GAYAMSARI 01 Semarang Tahun ajaran 2004/ 2005. Diakses dari :

Notoatmodjo, S,2007. Domain Perilaku. Dalam : Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 139-146

Profil PTPN V. Diakses dar 1 Mei 2010 )

Said, H, 1980. Hubungan antara Kesegaran Jasmani Dengan Tekanan Darah pada

Karang Taruna Tunas Harapan Usia 20-39 Tahun di Bulakrejo Sragen. Diakses dari :

Sajoto, M. 1988. Hubungan antara Kesegaran Jasmani Dengan Tekanan Darah pada Karang Taruna Tunas Harapan Usia 20-39 Tahun di Bulakrejo

Sragen. Diakses dari :


(35)

Ismael S, ed. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ketiga. Jakarta: Sagung Seto. 79-90.

Sharkey, B, 2003. Hubungan antara Kesegaran Jasmani Dengan Tekanan Darah

pada Karang Taruna Tunas Harapan Usia 20-39 Tahun di Bulakrejo Sragen. Diakses dari :

Sudarno S. P. 1992. Pendidikan Kesehatan Jasmani. Jakarta : Depdikbud

Sumosardjuno, S.1996. Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Pustaka Kartini.


(36)

Lampiran1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Adelia Novia

Tempat/Tgl. Lahir : Tebing Tinggi, 17 november 1989

Agama : Islam

Alamat : Komp. Taman Setia Budi Indah Blok SS no. 11 Medan

Jumlah Bersaudara : 3 orang

Riwayat Pendidikan :

1. Sekolah Dasar Negeri 034 Pekanbaru 1995-2001

2. SLTP Negeri 1 Pekanbaru 2001-2004

3. SMA Negeri 5 Pekanbaru 2004-2007

Riwayat Pelatihan :

1. Diklat SCORE BEM PEMA FK USU 2007

2. Latihan Kader 1 HMI Cabang Medan tahun 2008

Riwayat Organisasi :

1. Ketua OSIS SMA Negeri 5 Pekanbaru Periode tahun 2005-2006

2. Ketua Palang Merah Remaja SMA Negeri 5 Pekanbaru periode tahun 2005-2006

3. Manager Keuangan Standing Committee On Researh Exchange (SCORE) PEMA


(37)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN DAN PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bernama Adelia Novia adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara akan melakukan penelitian yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan PT. Perkebunan Nusantara V Pekanbaru Riau tentang Kesegaran Jasmani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan tentang kesegaran jasmani. Untuk itu peneliti menyebarkan kuesioner ini untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Oleh karena itu, peneliti berharap kesediaan partisipan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Identitas Anda akan dirahasiakan jika hasil penelitian ini dipublikasikan.

Saya yang bernama dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Bersedia ikut serta dalam penelitian ini secara sukarela.

Peneliti, Pekanbaru, ……….2010

Responden,

( Adelia Novia ) ( )

Lampiran 2


(38)

PENGETAHUAN IBU-IBU KEBUN SEI. ROKAN TENTANG KESEGARAN JASMANI

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling tepat ! No. 1-5 masing-masing memiliki 2 jawaban

1. Apakah pengertian dari kesegaran jasmani :

a. kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuian terhadap

pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan

b. kapasitas untuk dapat menyesuaikan diri terhadap latihan yang melelahkan dan pulih dari akibat latihan tersebut

c. Kemampuan sesorang untuk dapat melaksanakan aktifitas

d. Kesegaran tubuh seseorang sehingga mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari

2. Apakah manfaat dari kesegaran jasmani :

a. Persahabatan dengan orang lain, meningkatkan dalam kualitas dan kuantitas serta menghargai lingkungan hidup dan alam sekitar

b. Badan sehat dan senang

c. Mengendurkan ketegangan mental, suasana hati senang, nyaman dan rasa

terhibur

d. Dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan perasaan senang dan tenang.

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesegaran jasmani :

a. Jenis Kelamin b. Makanan c. Jumlah anak d. Usia

4. Apa yang terjadi jika kesegaran jasmani terganggu :

a. Sakit

b. Tidak bisa makan c. Aktifitas terganggu d. Kurang tidur


(39)

5. Apa saja tes-tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani seseorang :

a. Tes Kesegaran Jasmani b. Tes Lari cepat 4,8 km c. Tes Aerobik

d. Tes Ketangkasan

6. Apa saja kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani:

a. Tidur yang cukup b. Senam

c. Mengikuti kegiatan arisan

7. Berapa kali sebaiknya melakukan kegiatan tersebut setiap minggunya

a. Sekali dalam seminggu b. Sekali dalam dua bulan c. Sekali dalam satu tahun

8. Berapa lama sebaiknya dilakukan kegiatan tersebut

a. Kurang dari 10 menit b. 30-45 menit


(40)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 83.3

Excludeda 4 16.7

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(41)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Statistics

umur

responden totalpertanyaan

N Valid 74 74

Missing 0 0

umur responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-29 11 14.9 14.9 14.9

30-39 28 37.8 37.8 52.7

40-49 31 41.9 41.9 94.6

50-59 4 5.4 5.4 100.0

Total 74 100.0 100.0

totalpertanyaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(42)

Valid Kurang 3 4.1 4.1 4.1

Sedang 64 86.5 86.5 90.5

Baik 7 9.5 9.5 100.0

Total 74 100.0 100.0

Tabel 5.2.Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan

pertanyaan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 1.4 1.4 1.4

1 63 85.1 85.1 86.5

2 10 13.5 13.5 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 31 41.9 41.9 41.9

1 39 52.7 52.7 94.6

2 4 5.4 5.4 100.0

Statistics

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8

N Valid 74 74 74 74 74 74 74 74


(43)

pertanyaan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 31 41.9 41.9 41.9

1 39 52.7 52.7 94.6

2 4 5.4 5.4 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 2 2.7 2.7 2.7

1 69 93.2 93.2 95.9

2 3 4.1 4.1 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 4 5.4 5.4 5.4

1 45 60.8 60.8 66.2

2 25 33.8 33.8 100.0

Total 74 100.0 100.0


(44)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 9 12.2 12.2 12.2

1 46 62.2 62.2 74.3

2 19 25.7 25.7 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 5 6.8 6.8 6.8

1 69 93.2 93.2 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 21 28.4 28.4 28.4

1 53 71.6 71.6 100.0

Total 74 100.0 100.0


(45)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 13 17.6 17.6 17.6

1 61 82.4 82.4 100.0

Total 74 100.0 100.0

Keterangan : 0 : Salah 1 : Benar 2 : Benar

Tabel 5.3. distribusi frekuensi tingkat pengetahuan

Statistics

tingkatpengetahuan

N Valid 74

Missing 0

tingkatpengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 4.1 4.1 4.1

2 64 86.5 86.5 90.5

3 7 9.5 9.5 100.0

Total 74 100.0 100.0

Keterangan : 1 : Kurang 2 : Cukup


(46)

3 : Baik

Tabel 5.4. distribusi frekuensi berdasarkan usia Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

umur responden * totalpertanyaan

74 100.0% 0 .0% 74 100.0%

umur responden * totalpertanyaan Crosstabulation

totalpertanyaan

Total

Kurang Sedang Baik

umur responden 20-29 Count 0 10 1 11

% within totalpertanyaan .0% 15.6% 14.3% 14.9%

30-39 Count 1 23 4 28

% within totalpertanyaan 33.3% 35.9% 57.1% 37.8%

40-49 Count 1 28 2 31

% within totalpertanyaan 33.3% 43.8% 28.6% 41.9%


(47)

% within totalpertanyaan 33.3% 4.7% .0% 5.4%

Total Count 3 64 7 74

% within totalpertanyaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 6.409a 6 .379

Likelihood Ratio 4.818 6 .567

Linear-by-Linear Association

1.943 1 .163

N of Valid Cases 74

a. 9 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .16.


(1)

Sedang 64 86.5 86.5 90.5

Baik 7 9.5 9.5 100.0

Total 74 100.0 100.0

Tabel 5.2.Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan

pertanyaan1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 1 1.4 1.4 1.4

1 63 85.1 85.1 86.5

2 10 13.5 13.5 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 31 41.9 41.9 41.9

1 39 52.7 52.7 94.6

2 4 5.4 5.4 100.0

Statistics

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8

N Valid 74 74 74 74 74 74 74 74


(2)

pertanyaan2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 31 41.9 41.9 41.9

1 39 52.7 52.7 94.6

2 4 5.4 5.4 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 2 2.7 2.7 2.7

1 69 93.2 93.2 95.9

2 3 4.1 4.1 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 4 5.4 5.4 5.4

1 45 60.8 60.8 66.2

2 25 33.8 33.8 100.0

Total 74 100.0 100.0


(3)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 9 12.2 12.2 12.2

1 46 62.2 62.2 74.3

2 19 25.7 25.7 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 5 6.8 6.8 6.8

1 69 93.2 93.2 100.0

Total 74 100.0 100.0

pertanyaan7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 21 28.4 28.4 28.4

1 53 71.6 71.6 100.0

Total 74 100.0 100.0


(4)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 13 17.6 17.6 17.6

1 61 82.4 82.4 100.0

Total 74 100.0 100.0

Keterangan : 0 : Salah 1 : Benar 2 : Benar

Tabel 5.3. distribusi frekuensi tingkat pengetahuan

Statistics tingkatpengetahuan

N Valid 74

Missing 0

tingkatpengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 4.1 4.1 4.1

2 64 86.5 86.5 90.5

3 7 9.5 9.5 100.0

Total 74 100.0 100.0

Keterangan : 1 : Kurang 2 : Cukup


(5)

Tabel 5.4. distribusi frekuensi berdasarkan usia Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

umur responden * totalpertanyaan

74 100.0% 0 .0% 74 100.0%

umur responden * totalpertanyaan Crosstabulation totalpertanyaan

Total Kurang Sedang Baik

umur responden 20-29 Count 0 10 1 11

% within totalpertanyaan .0% 15.6% 14.3% 14.9%

30-39 Count 1 23 4 28

% within totalpertanyaan 33.3% 35.9% 57.1% 37.8%

40-49 Count 1 28 2 31

% within totalpertanyaan 33.3% 43.8% 28.6% 41.9%


(6)

% within totalpertanyaan 33.3% 4.7% .0% 5.4%

Total Count 3 64 7 74

% within totalpertanyaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 6.409a 6 .379

Likelihood Ratio 4.818 6 .567

Linear-by-Linear Association

1.943 1 .163

N of Valid Cases 74

a. 9 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .16.