Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kab. Langkat Tahun 2007
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN
MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DESA SAMBIREJO
KECAMATAN BINJAI KAB. LANGKAT
TAHUN 2007
Penulis : Susilawati
Jurusan : D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran : 2007 – 2008
ABSTRAK
Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat berlangsung selama sepuluh tahun. Gejala yang dialami wanita pada masa menjelang menopause menyebabkan ketidaksiapan ibu tentang perubahan fisik menopause.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.
Jenis penelitian deskriptif, dilaksanakan di Desa Sambirejo. Sampel Penelitian ini sebanyak 49 orang ibu-ibu yang berusia 40 – 4 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu masih kurang 77,6% tentang persiapan menopause, persiapan fisik 71,4% dan persiapan psikis / emosional 71,4%.
Sehubungan dengan hasil penelitian ini dapat disarankan agar ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentang persiapan apa saja untuk memasuki masa menopause, untuk itu diharapkan peran aktifnya petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan mengenai persiapan memasuki masa menopause.
(2)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kab. Langkat Tahun 2007”
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan maka dengan segala kerendahan hati. Penulis mengharapkan saran dan kritik untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD.KGEH, selaku dekan fakultas
kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik.
2. Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku Ketua Departemen Ilmu Keperwatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Murniati Manik, SpKK, MSc, selaku ketua program D-IV Bidan Pendidik FK USU.
4. Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS, selaku Koordinator Mata Kuliah Metodologi Penelitian Karya Tulis Ilmiah dan Penguji II.
5. Ibu Rina Amelia, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
(3)
6. dr. Juliandi Harahap, MA, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. dr. Letta Sari Lintang, SpOG selaku dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Kedua orang tuaku yang sangat kusayangi, Ayahanda Sukriwibowo dan Ibunda Asmawati yang selalu mendukung dalam doa dan moril serta materil selama mengikuti pendidikan.
9. Tak lupa juga kepada Abang, Kakak dan Adikku yang selalu membawa keceriaan kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat program D-IV bidan Pendidik FK USU, yang telah berbagi pengalaman, masukan dan dukungan dalam penyelesaian penyusunan karya tulis ilmiah ini, juga untuk kebersamaan yang bermakna dan tak akan terlupakan selama pendidikan.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak dan kiranya Allah SWT selalu memberikan karuniaNya yang berlimpah kepada kita semua. Amin..
Medan, Juni 2008
(4)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan Penelitian ... 2
1.3. Pertanyaan Penelitian ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1. Pengetahuan ... 4
2.2.1. Defenisi Pengetahuan ... 4
2.2. Menopause ... 5
2.2.1. Defenisi ... 5
2.2.2. Penyebab Terjadinya Menopause ... 7
2.2.3. Gejala-gejal Menopause ... 7
2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi ... 9
2.2.5. Persiapan Fisik Memasuki Menopause ... 10
2.2.6. Persiapan Psikis Memasuki Menopause ... 11
BAB 3. KERANGKA PENELITIAN ... 12
3.1. Kerangka Konseptual ... 12
3.2. Defenisi Operasional ... 12
BAB 4. METODELOGI PENELITIAN ... 14
(5)
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 14
4.3. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 15
4.4. Pertimbangan Etik ... 16
4.5. Instrumen Penelitian ... 16
4.6. Pengumpulan Data ... 16
4.7. Analisa Data ... 16
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18
5.1. Hasil Penelitian ... 18
5.1.1. Umur Ibu ... 18
5.1.2. Pendidikan ... 19
5.1.3. Status Pekerjaan ... 19
5.2. Pengetahuan Tentang Menopause ... 20
5.3. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik ... 21
5.4. Pengetahuan Tentang Persiapan Psikis ... 21
5.5. Pembahasan ... 22
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 27
6.1. Kesimpulan ... 27
6.2. Saran ... 28 DAFTAR PUSTAKA
(6)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 5.1. Distribusi Umur Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 18 Tabel 5.2. Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu di Desa Sambirejo
Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 19 Tabel 5.3. Distribusi Status Pekerjaan Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan
Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 20 Tabel 5.4. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Desa
Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 21 Tabel 5.5. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Fisik di Desa
Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 22 Tabel 5.6. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Perubahan Psikis atau
Emosional di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 22
(7)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) 2. Lembar kuesioner Penelitian
3. Master Data
4. Jadwal Kegiatan (Time Table) 5. Rencana Biaya Penelitian
6. Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik
7. Surat Balasan penelitian dari RS. Awal Bros Pekanbaru 8. Lembar Konsul
(8)
Judul : Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2007
Nama : Susilawati
NIM : 075102043
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK-USU
Pembimbing Penguji
……….. ………. Penguji I
(dr. Rina Amelia) ( dr. Juliandi Harahap, MA )
……… Penguji II
( dr. Letta Sari Lintang, SpOG )
……… Penguji III
( dr. Rina Amelia)
Program D-IV Bidan pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari prasyarat kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.
……..……….. ………. ………..
(Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS) ( dr. Murniati Manik, MSc, SpKK ) NIP. 132 258 269 NIP. 130 810 201
(9)
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN
MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DESA SAMBIREJO
KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT
TAHUN 2007
OLEH :
SUSILAWATI
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
(10)
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN
MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DESA SAMBIREJO
KECAMATAN BINJAI KAB. LANGKAT
TAHUN 2007
Penulis : Susilawati
Jurusan : D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran : 2007 – 2008
ABSTRAK
Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat berlangsung selama sepuluh tahun. Gejala yang dialami wanita pada masa menjelang menopause menyebabkan ketidaksiapan ibu tentang perubahan fisik menopause.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.
Jenis penelitian deskriptif, dilaksanakan di Desa Sambirejo. Sampel Penelitian ini sebanyak 49 orang ibu-ibu yang berusia 40 – 4 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu masih kurang 77,6% tentang persiapan menopause, persiapan fisik 71,4% dan persiapan psikis / emosional 71,4%.
Sehubungan dengan hasil penelitian ini dapat disarankan agar ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentang persiapan apa saja untuk memasuki masa menopause, untuk itu diharapkan peran aktifnya petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan mengenai persiapan memasuki masa menopause.
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Walaupun wanita umumnya memiliki umur harapan hidup lebih tinggi dari pada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan lebih rumit. Secara normal wanita mengalami fase perubahan fisiologi yang berbeda dengan yang dialami pria. Mengawali masa remajanya wanita mulai mengawali menstruasi yang kemudian secara normal terjadi setiap bulan selama masa usia reproduktif. Selanjutnya mereka akan menjalani masa hamil dan menyusui yang melelahkan. Fase ini diakhiri dengan datangnya menopause yang umumnya mulai terjadi pada usia 45 tahun (Siagian, 2003).
Penelitian yang dilakukan Hardi (2007) menyatakan bahwa jumlah wanita yang memasuki masa menopause saat ini berjumlah 7,4% dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 11 % pada tahun 2005, kemudian naiklagi sebesar 14% pada tahun 2015.
Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat berlangsung selama sepuluh tahun. Artinya meskipun seorang perempuan mengalami haid yang berhenti sama sekali pada usia 50 tahun, misalnya ia mungkin sudah merasa bahwa siklus haidnya mulai berubah sejak ia berusia 40 tahun. Menstruasi itu benar-benar tidak datang lagi rata-rata seorang perempuan mencapai umur 50 tahun (dengan rentan antara 48 dan 52 tahun). Secara medis seorang perempuan akan dinyatakan telah mengalami menopause jika selama setahun tidak pernah sama sekali haid lagi (Irawati, 2002).
(12)
Wanita yang mendekati masa menopause mempunyai tiga pola haid. Pertama haid tetap teratur dan kemudian tiba-tiba berhenti. Kedua, haid menjadi jarang, intervalnya menjadi panjang sampai akhirnya berhenti. Ketiga, haid menjadi tidak teratur. Haid kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit dan jarak waktu antara setiap periode haid tidak dapat diramalkan dengan baik (Jones, 2005).
Penelitian yang dilakukan oleh Jones (2005) ada tiga dari banyak gejala yang dikeluhkan oleh wanita selama menopause akibat penurunan kadar estrogen yaitu haid tidak teratur, panas dan kekeringan vagina atau rasa terbakar pada vagina.
Banyak gejala yang dialami wanita pada masa klimakterik atau fase menjelang menopause seperti tersebut di atas menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam menerma perubahan-perubahan pada tubuhnya. Ketidaksiapan ini dipicu kurangnya pengetahuan tentang perubahan fisik menopause.
Berdasarkan urian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui “gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007”.
1.2.Tujuan Penelitian 1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.
(13)
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui persiapan fisik yang dilakukan ibu dalam
menghadapi masa menjelang menopause di Kabupaten Langkat.
b. Untuk mengetahui bagaimana persiapan psikis ibu dalam
menghadapi masa menjelang menopause di Kabupaten Langkat.
1.3.Pertanyaan Penelitian
“Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.
1.4.Manfaat Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu
tentang persiapan memasuki masa menopause di Kabupaten Langkat.
b. Sebagai bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
mahasiswa, khususnya di bidang kesehatan.
c. Untuk menambah wawasan penelitian terutama yang berkaitan dengan
(14)
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk generalisasi dari hal-hal khusus. Konsep hanya diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel.
Adapun kerangka konsep pada penelitian ini yaitu : a. Pengetahuan persiapan fisik dan persiapan psikis / mental
b. Persiapan memasuki masa menopause
Bagan Variabel Yang Akan Diteliti
3.2. Defenisi Operasional 3.2.1. Pengetahuan Ibu
Defenisi Operasional : Pengetahuan ibu tentang arti menopause,
gejala-gejalanya dan perubahan yang terjadi pada saat menopause.
Cara ukur : Dengan mengukur jumlah jawaban responden
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Nominal
- Pengetahuan
persiapan fisik
- Pengetahuan
persiapan psikis
Persiapan memasuki masa menopause
(15)
Skala Hasil : - Pengetahuan baik : 76 – 100
- Pengetahuan cukup : 56 – 75
- Pengetahuan kurang : < 55
3.2.2. Persiapan fisik ibu dalam menghadapi menopause
Defenisi Operasional : Persiapan bagaimana yang ibu lakukan untuk
persiapan fisik sebelum memasuki masa menopause
Cara ukur : Dengan mengukur jumlah jawaban responden
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Nominal
Skala Hasil : - Pengetahuan baik : 76 – 100
- Pengetahuan cukup : 56 – 75
- Pengetahuan kurang : < 55
3.2.3. Persiapan Psikis / mental ibu dalam menghadapi menopause
Defenisi Operasional : Persiapan bagaimana yang dilakukan ibu dalam
mempersiapkan psikis/mentalnya sebelum memasuki masa menopause
Cara ukur : Dengan mengukur jumlah jawaban responden
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Nominal
Skala Hasil : - Pengetahuan baik : 76 – 100
- Pengetahuan cukup : 56 – 75
(16)
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopause di desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten langkat Tahun 2007.
4.2. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah seluruh objek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang berusia 40-50 tahun yang berada di Dusun V Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat sebanyak 95 orang.
b. Sampel
Sampel adalah sebahagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebagian ibu yang tinggal di Dusun V Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan bersedia menjadi subjek penelitian. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik sampel random sampling (acak sederhana).
(17)
Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus :
N
n =
1 + N (d2) Keterangan :
N = besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan (0,12)
N
n =
1 + N (d2)
95
n =
1 + 95 (0,12)
95
n =
1,95 n = 48,7 n = 49 orang
4.3. Lokasi dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun V Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat pada bulan Januari sampai Maret 2008, dilakukan penelitian ini dengan pertimbangan desa tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang persiapan ibu memasuki masa menopause, banyak keluhan yang dijumpai pada perempuan menopause seperti gangguan tulang dan sendi. Lokasi ini juga mudah dijangkau oleh peneliti sehingga mempercepat proses penelitian.
(18)
4.4. Pertimbangan Etik
Penelitian diawali dengan mengajukan judul karya tulis ilmiah kepada ketua pelaksana Program D-IV Bidan Pendidik FK-USU dan permohonan izin kepada kepala Dinas Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, kemudian proses penelitian dilakukan.
Kuesioner disebarkan kepada responden dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dilakukan. For menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak mencantumkan nama calon responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan kodenya saja. Kemudian menjelaskan bahwa kuesiober ini hanya untuk mengetahui persiapan-persiapan yang dilakukan ibu-ibu Desa Sambirejo dalam mempersiapkan masa memasuki menopause.
4.5. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden, sebanyak 20 pertanyaan.
4.6. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data berupa data primer dan sekunder yaitu pengetahuan ibu tentang persiapan fisik dan persiapan psikis dalam mempersiapkan masa memasuki menopause dan melihat data, ada berapa banyak wanita usia 40-50 tahun yang menjadi sampel.
4.7. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam tabel-tabel distribusi frekuensi. Variabel dianalisa secara komputerisasi menggunakan
(19)
tekhnik SPSs 12,5 dengan distribusi frekuensi, kemudian dibandingkan dengan tinjauan teoritis yang ada.
(20)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat berlangsung selama sepuluh tahun. Secara medis seorang perempuan akan dinyatakan telah mengalami menopause jika selama setahun tidak pernah sama sekali haid lagi (Irawan, 2002). Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2007” diperoleh hasil sebagai berikut :
5.1.1. Gambaran Umum 5.1.1.2. Umur Ibu
Tabel 5.1.
Distribusi Umur Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
Tahun 2008
No. Golongan Umur Jumlah Persentase (%)
1 40-45 Tahun 31 63,3
2 45 – 50 Tahun 18 36,7
Jumlah 49 100
Pada tabel tersebut dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat berdasarkan golongan umur ibu yang berumur
(21)
Pada tabel tersebut dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambi Rejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat berdasarkan golongan umur adalah ibu yang berumur antara 40-45 tahun, yaitu sebanyak 31 orang (63,3%), dan minoritas golongan umur ibu 45 – 50 tahun, yaitu ada sebanyak 18 orang (36,7%).
5.1.2. Pendidikan
Ibu-ibu di Desa Sambi Rejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat memiliki tingkat pendidikan yang tertinggi yaitu D3 dan pendidikan yang terendah yaitu Sekolah Dasar. Distribusi tingkat pendidikan ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, dapat dilihat pada tabel berikut :
Pada tabel 5.3. dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, berdasarkan status pekerjaan adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 37 orang (75,5%), ibu yang bekerja pada pihak siswa yaitu sebanyak 8 orang (16,3%), dan minoritas pada ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri yaitu sebanyak 4 orang (8,2%).
Tabel 5.2.
Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
Tahun 2008
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1 SD 8 16,3
2 SLTP 25 51,0
3 SLTA 13 26,5
4 D3 3 6,1
Jumlah 49 100
Pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, berdasarkan tingkat pendidikan adalah ibu yang berpendidikan SMP, yaitu sebanyak 25 orang (51,0%), berpendidikan SMA
(22)
yaitu sebanyak 13 orang (26,5%), berpendidikan SD yaitu sebanyak 8 orang (16,3%), dan minoritas pada ibu yang berpendidikan D3 yaitu sebanyak 3 orang (6,1).
5.1.3. Status Pekerjaan
Ibu-ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 juga dibedakan berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.3.
Distribusi Status Pekerjaan Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
Tahun 2008
No. Tingkat Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1 Ibu Rumah Tangga 37 75,5
2 Wiraswasta 8 16,3
3 Pegawai Negeri 4 8,2
Jumlah 49 100
Pada tabel 5.3. dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, berdasarkan status pekerjaan adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 37 orang (75,5%), ibu yang bekerja pada pihak swasta yaitu sebanyak 8 orang (16,3%) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri yaitu sebanyak 4 orang (8,2%).
5.2. Pengetahuan Tentang Menopause
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan dasar yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, pengetahuan itu sendiri penting untuk mendukung psikis dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan
(23)
pengetahuan merupakan faktor yang mendukung tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan ibu tentang menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.4.
Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat Tahun 2008
No. Pengetahuan Ibu Jumlah Persentase (%)
1 Pengetahuan kurang 38 77,6
2 Pengetahuan Cukup 3 6,1
3 Pengetahuan Baik 8 16,3
Jumlah 49 100
Pada tabel 5.4. dapat dilihat mayoritas pengetahuan ibu tentang menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (77,6%), ibu yang mempunyai pengetahuan baik ada sebanyak 8 orang (16,3%), dan minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 3 orang (6,1%).
5.2. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik
Perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan mengenai pengetahuan mengenai persiapan fisik ibu memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, diperoleh hasil sebagai berikut :
(24)
Tabel 5.5.
Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Fisik Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat Tahun 2008
No. Persiapan Fisik Jumlah Persentase (%)
1 Pengetahuan kurang 35 71,4
2 Pengetahuan Cukup 4 8,2
3 Pengetahuan Baik 10 20,4
Jumlah 49 100
Pada tabel 5.5. dapat dilihat mayoritas pengetahuan ibu tentang persiapan fisik memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 35 orang (71,4%), ibu yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 10 orang (20,4%) dan minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 4 orang (8,2%).
5.6. Pengetahuan Tentang Perubahan Psikis Atau Emosional
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan mengenai pengetahuan persiapan fisik ibu memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.6.
Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat Tahun 2008
No. Pengetahuan Ibu Jumlah Persentase (%)
1 Pengetahuan kurang 35 71,4
2 Pengetahuan Cukup 5 10,2
3 Pengetahuan Baik 9 18,4
Jumlah 49 100
Pada tabel 5.6 dapat dilihat mayoritas pengetahuan ibu tentang perubahan psikis atau emosional memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan
(25)
Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 9 orang (18,4%) dan minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 5 orang (10,2%).
5.7. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 49 orang responden ibu-ibu dalam persiapannya memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut :
5.7.1. Data Umum 5.7.1.1. Golongan Umur
Ibu – ibu yang dijadikan responden di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai
Kabupaten Langkat Tahun 2008, cenderung berumur antara 40-45 tahun ada sebanyak 31 orang (63,3%), daripada ibu-ibu yang berumur 45-50 tahun yaitu ada sebanyak 18 orang (36,7%).
5.7.1.2. Pendidikan
Pendidikan ibu yang tinggi akan membuat minat ibu yang tinggi untuk mengetahui secara dini persiapan fisik maupun psikis / emosional memasuki masa menopause. Pendidikan ibu dibedakan atas ibu yang berpendidikan SD, SLTP, SLTA dan D3/Perguruan Tinggi.
(26)
Ibu-ibu yang berada di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, mayoritas berpendidikan SMP ada sebanyak 25 orang (51%), dan minoritas berpendidikan perguruan tinggi ada sebanyak 3 orang (6,1%).
5.7.1.2. Pekerjaan
Ibu-ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, mayoritas ibu rumah tangga yaitu ada sebanyak 37 orang (75,5%), dan minoritas ibu bekerja sebagai pegawai negeri yaitu ada sebanyak 4 orang (8,2%).
5.8. Pengetahuan Tentang Menopause
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas pengetahuan ibu tentang persiapan fisik memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (77,6%), dan minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 3 orang (6,1%).
Hal ini menunjukkan bahwa ibu mempunyai pengetahuan yang kurang baik mengenai menopause, untuk itu perlu diberikan petunjuk mengenai penyebab terjadinya menopause pada wanita, bahwa masa menopause hormon diproduksi secara tidak teratur karena sedang terjadi penyesuaian keseimbangan pada kelenjar endokrin. Dalam keadaan seimbang, hormon-hormon tersebut akan bekerjasama secara teratur untuk membantu fungsi tubuh. Dalam keadaan berkurangnya salah satu hormon, hormon lain pada kelenjar ini akan ikut berpengaruh. Ketidaktetapan produksi hormon bisa terjadi bukan saja pada indung telur, tapi juga pada payudara,
(27)
thyroid dan hipotalamus. Hormon estrogen kemudian mengatur persediaan dirinya hingga mencapai suatu tingkatan yang tetap (Irawati, 2002). Menopause sebagai perdarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi hormon indung telur, dan merupakan suatu perubahan hidup dan pada saat itu seorang wanita mengalami periode terakhir masa haid. Ini berarti menandakan berakhirnya kemampuan wanita berproduksi dan merupakan kejadian normal dalam kehidupan wanita (Ali Baziad, 2002).
Untuk itu perlu diberikan pemahaman mengenai kapan seorang wanita mengalami menopause yaitu mengenai usia haid pertama kali karena semakin cepat seseorang memasuki masa haid juga akan mempercepat proses menopause, faktor wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mempercepat menopause, faktor wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mempercepat menopause, banyaknya anak yang dilahirkan mempengaruhi cepatnya menopause, usia yang tua pada saat melahirkan akan memperlambat proses menopause, kontrasepsi yang dipakai akan memperlambat proses menopause, dan merokok juga akan menyebabkan cepatnya usia menopause (Kasdu, 2002).
5.9. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik
Persiapan fisik memasuki masa menopause merupakan kesiapan dari seorang wanita untuk menyadari adanya perubahan organ reproduksi maupun hormon pada saat menopause, yang mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Mayoritas pengetahuan ibu tentang persiapan fisik memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 35 orang (71,4%), dan
(28)
minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 4 orang (8,2%). Hal ini menyebabkan ibu kurang mengetahui persiapan fisik, bahwa perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.
Keadaan ini menyebabkan kondisi tubuh seperti perasaan panas luar biasa pada wajah dan bagian atas (seperti leher dan dada) melalui perabaan tangan akan terasa peningkatan suhu pada daerah tersebut, adanya keringat yang berlebihan akibat suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas, vagina kering sehingga dapat menimbulkan sakit saat berhubungan intim, adanya penambahan berat badan sehubungan menurunnya hormon estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak, dan nyeri otot dan sendir (Irawati, 2002).
Untuk itu diperlukan persiapan fisik menjelang masa menopause yaitu dengan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kekuatan tulang dengan melakukan olahraga seperti jalan kaki, joging, meditasi dan yoga, mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium seperti susu, keju, kacang-kacangan yang dapat mengurangi keropos tulang, mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah dan sayuran, serta mengurangi konsumsi teh, kopi, minuman soda dan alkohol karena dapat memperlambat penyerapan kalsium (Irawati, 2002).
5.10. Pengetahuan Tentang Perubahan Psikis atau Emosional
Perubahan psikis atau kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang
menopause, membuat wanita merasa tertekan, menganggap dirinya tidak berguna lagi, merasa tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami dan merasa
(29)
memberatkan keluarga dan orang lain (Manuaba, 1999). Mayoritas pengetahuan ibu tentang perubahan psikis atau emosional memasuki masa menopause, di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 35 orang (71,4%), dan minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 5 orang (10,2%). Untuk itu perlu diberikan petunjuk kepada ibu untuk mempersiapkan kondisi psikis atau emosional menuju masa menopause seperti mengikuti aktivitas yang menyenangkan, memperbanyak lawan bicara, makan makanan yang bergizi, mengurangi lemak, alkohol dan kafein, berolahraga secara teratur, mengurangi stress seperti meditasi dan menarik nafas panjang, tidur yang cukup setiap malam, dan mencari teman yang mempunyai kemampuan untuk membantu (Irawati, 2002).
(30)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2007” diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Mayoritas pengetahuan ibu tentang menopause mayoritas mempunyai
pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (77,6%).
2. Mayoritas pengetahuan ibu tentang persiapan fisik memasuki masa menopause
adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 35 orang (71,4%).
3. Mayoritas pengetahuan ibu tentang perubahan psikis atau emosional memasuki
masa menopause yaitu mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 35 orang (71,4%).
(31)
6.2. Saran
Saran-saran yang dapat penulis berikan dalam karya tulis ilmiah ini ialah :
a. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan
tentang menopause dan persiapan-persiapan memasuki menopause pada ibu-ibu di Desa Sambirejo.
b. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat lebih dikembangkan lagi
mengenai persiapan-persiapan memasuki masa menopause.
c. Diharapkan kepada ibu-ibu di Desa Sambirejo agar lebih meningkatkan lagi
(32)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan 2.1.1. Defenisi
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
2.1.2. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :
a. Tahu (Know)
Pada tingkat ini merupakan hal untuk mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan masih berkaitan satu sama lain.
(33)
e. Sintesis (Syntesis)
Merupakan kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan perilaku terhadap suatu materi atau objek berdasarkan suatu kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2003).
2.2. Menopause 2.2.1. Defenisi
Kata menopause berasal dari 2 bahasa Yunani yang “bulan” dan “penghentian sementara”. Berdasarkan defenisinya kata Menopause itu berarti masa istirahat. Secara linguistik, istilah yang lebih tepat adalah
Menocease yang berarti berhentinya masa menstruasi (Irawati, 2002).
Menopause artinya berhenti haid, terjadi dalam masa klimakterium pada usia 50 tahun (Depkes, 1993).
Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary (Kasdu, 2002)
mendefinisikan menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali.
(34)
Dr. Med. Ali Baziad, SPOG (2002) menyebutkan menopause sebagai perdarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi hormon indung telur. Istilah menopause digunakan untuk menyatakan suatu perubahan hidup dan pada saat itu seorang wanita mengalami periode terakhir masa haid. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa menopause berhentinya haid. Ini menandai berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi dan merupakan kejadian normal dalam kehidupan setiap wanita.
2.2.2. Penyebab Terjadinya Menopause
Sering kita mendengar atau membaca penjelasan tentang menopause seperti “indung telur rusak”, “estrogen tidak lagi atau kekurangan hormon”. Kenyataan sebenarnya tidak begitu, indung telur perempuan tidak rusak pada saat menopause, ia hanya mengikuti proses degenerasi atau penuaan secara alamiah. Begitu pula hormon estrogen tak berhenti di produksi dalam tubuh, tetapi produksinya memang sudah mulai berkurang secara berangsur-angsur bahkan sejak perempuan memasuki usia 20-an.
Untuk memahami mengapa terjadi menopause, mengapa dan bagaimana menopause itu mempengaruhi perempuan, pertama-tama kita harus memiliki pemahaman dasar tentang sistem endokrin perempuan. Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur semua zat penting dalam tubuh perempuan yang dikenal sebagai hormon. Dua hormon penting yang dihasilkan perempuan adalah estrogen dan progesteron. Salah satu bagian tubuh perempuan yang menghasilkan hormon estrogen adalah indung telur.
(35)
Pada masa menopause, hormon diproduksi secara tidak teratur karena sedang terjadi penyesuaian keseimbangan pada kelenjar endokrin. Dalam keadaan seimbang, hormon-hormon tersebut akan bekerja sama secara teratur untuk membantu fungsi tubuh. Dalam keadaan berkurangnya salah satu hormon, hormon lain pada kelenjar ini akan ikut terpengaruh. Ketidaktetapan produksi hormon bisa terjadi bukan saja pada indung telur, tapi juga pada payudara, thyroid dan hipotalamus. Hormon estrogen kemudian mengatur persediaan dirinya hingga mencapai suatu tingkatan yang tetap (Irawati, 2002).
2.2.3. Gejala-gejala Menopause
Faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause yaitu seperti :
A. Perubahan fisik
Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
1. Hot flushes atau perasaan panas pada bagian tubuh
Hot flushes adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan tubuh bagian atas (seperti leher dan dada). Dengan perabaan tangan akan terasa adanya peningkatan suhu pada daerah tersebut. 2. Keringat berlebihan
Pancaran panas pada tubuh pengaruh hormon yang mengatur thermostat tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya suhu
(36)
udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan diri.
3. Vagina kering
Perubahan pada organ reproduksi, diantaranya pada daerah vagina sehingga dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim.
4. Penambahan berat badan
Berdasarkan penelitian, setiap kurun 10 tahun akan bertambah berat badan atau tubuh akan melebar secara bertahap, ini diduga ada hubungannya dengan turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak.
5. Nyeri otot atau sendi
B. Perubahan psikis atau Emosional
Perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang menopause meliputi :
merasa tua
mudah tersinggung
tidak menarik lagi
rasa tertekan karena takut menjadi tua
mudah kaget sehingga jantung berdebar
takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami
takut bahwa suami akan menyeleweng
(37)
merasa tidak berguna lagi
merasa memberatkan keluarga dan orang lain
Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi menopause berdasarkan atas keharmonisan dan saling pengertian. Di tengah keluarga yang harmonis kesiapan menerima proses penuaan makin besar tanpa menghadapi gejala klinis yang berarti, karena keharmonisan ini sangat penting (Manuaba, 1999).
2.2.4. Faktor yang mempengaruhi
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause (Kasdu, 2002).
a. Usia haid
Semakin muda seseorang mengalami haid pertama kalinya semakin lama ia memasuki masa menopause
b. Faktor psikis
Wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mengalami menopause lebih cepat dibandingkan wanita yang menikah dan bekerja
c. Jumlah anak
Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin lama mereka memasuki masa menopause.
d. Usia kehamilan
Semakin tua seseorang melahirkan anak maka semakin tua ia memasuki usia menopause. Ini karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem organ reproduksi, bahkan akan memperlambat proses penuaan tubu.
(38)
e. Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi ini khususnya alat kontrasepsi jenis hormonal. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama memasuki masa menopause.
f. Merokok
Diduga wanita perokok akan lebih cepat memasuki usia menopause.
2.2.5. Persiapan Fisik memasuki Menopause
Adapun persiapan-persiapan fisik yang dapat kita lakukan dalam menghadapi masa menjelang menopause antara lain :
a. Berolahraga secara teratur
Olahraga selain membantu mengurangi datangnya gejala awal menopause, dapat pula meningkatkan kekuatan tulang. Mulailah dengan olahraga seperti jalan kaki, joging, mediatasi dan yoga.
b. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium
Mengkonsumsi makanan seperti susu, keju dan kacang-kacangan dapat mengurangi kekeroposan tulang. Telah terbukti bahwa pemberian kalsium jangka panjang (12 tahun) dengan dosis 1,2 – 2,5 gr/hari dapat menurunkan patah tulang sampai 50%. Pemberian kalsium jangka pendek dengan dosis rendah tidak ada gunanya.
c. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah-buahan
(39)
Vitamin yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan kesehatan tubuh.
d. Mengurangi konsumsi teh, kopi, minum soda dan alkohol
Minuman ini banyak mengandung kafein yang dapat memperlambat penyerapan kalsium.
e. Menghindari merokok
Merokok dapat menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan memudahkan kita terkena osteoporosis
2.2.6. Persiapan psikis memasuki menopause
Adapun persiapan - persiapan psikis memasuki masa menopause dapat berupa :
Ikut aktivitas yang menyenangkan
Perbanyak kawan bicara
Makanlah secara teratur dan bergizi, kurangi lemak, alkohol dan kafein
Olahraga secara teratur
Cobalah teknik mengurangi stress seperti nafas yang dalam, meditasi
Tidurlah yang cukup setiap malam
(40)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A, 2002, Psikologi Sosial, Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto.S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi,
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Depkes, 2004, Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
_________,1993, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi, Jakarta.
Irawati. T, 2002, Menopause, www.Situs,kespro,info/aging/nov/agO2.html.
Jones dan Llewellyn.D, 2005, Setiap Wanita. P.T. Delapatra Publishing, Indonesia. Kasdu.D, 2005, Kiat Sehat dan bahagia di Usia Menopause, Puspa Swara,
Jakarta.
Media Indonesia Online, 2005, Anemia, Menopause, dan Osteoporosis Banyak Serang Wanita, www.depkes.go.id/index.php? Option.
Notoatmodjo. S, 2003. Metode Penelitian Kesehatan, Cetakan II, Edisi Revisi, Rineka Cipta. Jakarta.
__________. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Cetakan I, Rineka Cipta.Jakarta.
Siagian. A, 2003. Saatnya Memperhatikan Kesehatan Wanita Usia Menopause Dengan Serius, www.situs.kespro.info/aging/des/2003/ag01.html.
Sibuea. P, 2005. Perempuan Lanjut Usia dan Penyakit Jantung, www.sinar harapan.co.id/Iptek/kes/2003.1212/kesehatan?html.
(41)
Urnobasuki. H, 2004. Takut Menghadapi Menopause, Cobalah Minuman Kedelai, www.sinarharapan.co.id/iptek/kes/2004/0430/kes2.html.
Walgito. B. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), Andi Offset. Yogyakarta. http//www.PERMI.co.id. 2007, Simposium Nasional Perkumpulan Menopause
(42)
KUESIONER TENTANG
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO
KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007
A. Data Demografi
No. Responden :
Umur :
Alamat :
Berikan tanda silang (X) untuk jawaban yang menurut anda paling benar : 1. Pendidikan ibu terkahir saat ini :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan Tinggi
2. Pekerjaan Ibu saat ini :
a. Ibu Rumah Tangga
b. Wiraswasta
(43)
B. Pengetahuan tentang Menopause
1. Apakah menopause itu ?
a. Menopause artinya berhentinya masa menstruasi atau haid selama lebih
dari satu tahun. b. Usia di atas 50 tahun
c. Orang yang sudah tua dan pikun setiap wanita 2. Biasanya menopause terjadi pada usia
a. 40 – 50 tahun b. 30 - 40 tahun c. 20 – 30 tahun
3. Perubahan yang terjadi pada wanita ketika menopause biasanya berdampak
pada ..
a. Gangguan fisik dan mental
b. Gangguan mental
c. Gangguan fisik
4. Tanda bahwasanya seorang wanita telah memasuki menopause yaitu
a. Datangnya haid
b. Tidak dapat menstruasi lagi lebih dari 1 tahun c. Memasuki usia di atas 50 tahun
5. Gejala-gejala yang timbul pada masa menjelang menopause seperti tersebut
di bawah ini kecuali :
a. Panas (hot flushes) di wajah, leher dan dada b. Penurunan libido
(44)
6. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya menopause yaitu : a. Usia pertama haid, pemakaian alat KB
b. Jumlah anak, merokok
c. Semua benar
7. Mengapa usia pertama mendapat haid dapat mempengaruhi menopause ?
a. Karena semakin cepat kita mendapat haid maka semakin lama ia akan
memasuki menopause
b. Karena semakin cepat kita mendapat haid maka semakin cepat pula ia
memasuki menopause
c. Tidak ada hubungannya dengan masa usia menopause.
8. Masalah kesehatan pada masa menopause adalah ..
a. Payudara kendur
b. Payudara tegang
c. Payudara keriput
9. Mengapa wanita yang sudah menopause menjadi gemuk ?
a. Karena wanita menopause banyak makan
b. Karena pada usia memasuki menopause akan mengalami pertukaran zat
lemak sehingga terjadi penambahan berat badan
c. Karena pada wanita menopause mudah lelah dan sering tidur sehingga
tumbuh menjadi gemuk
10.Mengapa pada menopause sering mengalami osteoporosis ?
a. Karena terjadi pengeroposan tulang yang disebabkan kurangnya kalsium b. Karena pada usia lanjut tulang wanita akan memendek
(45)
C. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik
1. Apa itu perubahan fisik pada menopause
a. Perubahan organ reproduksi atau organ tubuh wanita yang
mempengaruhi keadaan tubuh wanita itu. b. Perubahan yang dialami wanita karena usianya c. Perubahan perasaan
2. Dari perubahan fisik wanita akan mengalami masalah fisik yang dirasakan
seperti :
a. Sakit kepala, nyeri sendi (rematik), sakit kepala b. Sesak nafas, susah tidur, berkurangnya cairan vagina
c. Semuanya benar
3. Upaya apa yang dilakukan dalam pencegahan hal tersebut ?
a. Rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan
menghindari merokok
b. Banyak bergerak, mengkonsumsi obat-obatan
c. Banyak tidur, banyak makan dan banyak istirahat
4. Persiapan fisik yang baik dilakukan wanita sebelum memasuki masa
menopause, antara lain :
a. Menghindari merokok, minum alkohol dan banyak minum air putih
b. Olahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan yang kaya akan
kalsium dan vitamin
c. Semua jawaban benar
5. Persiapan untuk menjaga agar tidak terjadi osteoporosis atau pengeroposan tulang, yaitu :
(46)
a. Olahraga dan mengkonsumsi vitamin dan kalsium b. Banyak istirahat dan jangan banyak bergerak
c. Banyak melakukan terapi
6. Makanan yang banyak mengandung kalsium terdapat pada :
a. Susu, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan b. Kopi, teh dan jamu
c. Obat-obatan
7. Gejala hot flashes (rasa panas pada tubuh) seperti :
a. Rasa panas (pada daerah muka, dada dan kepala), berkeringat dan
peningkatan detak jantung.
b. Dingin, sesak napas dan menggigil c. Rasa ngantuk dan ingin tidur
8. Persiapan kita yang utama dalam mempersiapkan fisik kita dalam
menghadapi menopause yaitu :
a. Berolahraga secara teratur, menghindari merokok
b. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium
c. Semua benar
9. Minuman yang penting untuk mempersiapkan fisik kita yaitu : a. Susu, jus buah
b. Teh, kopi
c. Obat-obatan
10.Apabila terjadi gejala-gejala menopause di atas maka sebaiknya yang
dilakukan adalah ..
(47)
b. Pergi ke para normal
c. Minum obat-obatan
D. Pengetahuan tentang perubahan psikis atau emosional 1. Apa itu perubahan psikis pada menopause ?
a. Perubahan kejiwaan ibu atau perubahan emosi dari stabil (biasa) menjadi tidak stabil (tidak biasa)
b. Perubahan bentuk tubuh ibu
c. Perubahan hormon ibu
2. Yang tergolong dalam perubahan psikis wanita menjelang menopause :
a. Sedih, rapuh dan rasa tertekan
b. Tidak menarik lagi, mudah kaget dan mudah marah
c. Semua jawaban benar
3. Apa yang sebaiknya dilakukan dalam upaya mengatasi perubahan emosional
tersebut :
a. Ikutlah aktivitas yang menyenangkan, perbanyak kawan bicara dan
carilah pihak-pihak atau orang-orang yang dapat membantu anda
b. Banyak bergosip dan membuat sensasi baru
c. Menyendiri dan banyak merenung.
4. Perasaan yang biasanya muncul pada saat menjelang menopause, yang
berhubungan dengan masalah psikis ibu antara lain : a. Rapuh, sedih dan tertekan
b. Senang, gembira dan puas
(48)
5. Akibat dari perasaan rapuh, sedih dan tertekan wanita menopause menjadi : a. Depresi, mudah tersinggung dan tidak konsentrasi kerja
b. Menangis, lelap tidur dan santai
c. Mudah lapar, mudah ngantuk dan haus
6. Salah satu kegiatna yang dilakukan untuk mengurangi stres seperti :
a. Olahraga dapat mengusir stres, meningkatkan semangat dan rasa percaya diri
b. Memaki-maki dan melampiaskan kemarahan
c. Makan dan jalan-jalan
7. Perubahan kejiwaan (psikis) yang timbul pada wanita menjelang menopause
seperti :
a. Merasa tidak berguna lagi, tidak menghasilkan sesuatu dan memberatkan keluarga atau orang lain
b. Merasa berguna dan banyak teman
c. Merasa semakin seksi dan cantik
8. Hal-hal yang melatar belakangi seorang wanita menopause mengalami
perubahan emosional dan mudah marah, yaitu :
a. Kurangnya waktu tidur karena terjadinya hot flashes (rasa panas pada
tubuh) pada malam hari sehingga dapat menyebabkan keletihan dan mudah marah.
b. Kurangnya waktu tidur karena pikiran
(49)
9. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah psikis ibu, yaitu :
a. Berolahraga, meningkatkan rasa percaya diri dan lebih banyak
menjalankan ibadah dengan penuh b. Jalan-jalan dan rekreasi
c. Banyak istirahat dan melakukan apa yang kita inginkan
(1)
6. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya menopause yaitu : a. Usia pertama haid, pemakaian alat KB
b. Jumlah anak, merokok c. Semua benar
7. Mengapa usia pertama mendapat haid dapat mempengaruhi menopause ? a. Karena semakin cepat kita mendapat haid maka semakin lama ia akan
memasuki menopause
b. Karena semakin cepat kita mendapat haid maka semakin cepat pula ia memasuki menopause
c. Tidak ada hubungannya dengan masa usia menopause. 8. Masalah kesehatan pada masa menopause adalah ..
a. Payudara kendur b. Payudara tegang c. Payudara keriput
9. Mengapa wanita yang sudah menopause menjadi gemuk ? a. Karena wanita menopause banyak makan
b. Karena pada usia memasuki menopause akan mengalami pertukaran zat lemak sehingga terjadi penambahan berat badan
c. Karena pada wanita menopause mudah lelah dan sering tidur sehingga tumbuh menjadi gemuk
10.Mengapa pada menopause sering mengalami osteoporosis ?
a. Karena terjadi pengeroposan tulang yang disebabkan kurangnya kalsium b. Karena pada usia lanjut tulang wanita akan memendek
(2)
C. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik 1. Apa itu perubahan fisik pada menopause
a. Perubahan organ reproduksi atau organ tubuh wanita yang mempengaruhi keadaan tubuh wanita itu.
b. Perubahan yang dialami wanita karena usianya c. Perubahan perasaan
2. Dari perubahan fisik wanita akan mengalami masalah fisik yang dirasakan seperti :
a. Sakit kepala, nyeri sendi (rematik), sakit kepala b. Sesak nafas, susah tidur, berkurangnya cairan vagina c. Semuanya benar
3. Upaya apa yang dilakukan dalam pencegahan hal tersebut ?
a. Rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan menghindari merokok
b. Banyak bergerak, mengkonsumsi obat-obatan c. Banyak tidur, banyak makan dan banyak istirahat
4. Persiapan fisik yang baik dilakukan wanita sebelum memasuki masa menopause, antara lain :
a. Menghindari merokok, minum alkohol dan banyak minum air putih b. Olahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan yang kaya akan
kalsium dan vitamin c. Semua jawaban benar
5. Persiapan untuk menjaga agar tidak terjadi osteoporosis atau pengeroposan tulang, yaitu :
(3)
a. Olahraga dan mengkonsumsi vitamin dan kalsium b. Banyak istirahat dan jangan banyak bergerak c. Banyak melakukan terapi
6. Makanan yang banyak mengandung kalsium terdapat pada : a. Susu, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan b. Kopi, teh dan jamu
c. Obat-obatan
7. Gejala hot flashes (rasa panas pada tubuh) seperti :
a. Rasa panas (pada daerah muka, dada dan kepala), berkeringat dan peningkatan detak jantung.
b. Dingin, sesak napas dan menggigil c. Rasa ngantuk dan ingin tidur
8. Persiapan kita yang utama dalam mempersiapkan fisik kita dalam menghadapi menopause yaitu :
a. Berolahraga secara teratur, menghindari merokok
b. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium c. Semua benar
9. Minuman yang penting untuk mempersiapkan fisik kita yaitu : a. Susu, jus buah
b. Teh, kopi c. Obat-obatan
10.Apabila terjadi gejala-gejala menopause di atas maka sebaiknya yang dilakukan adalah ..
(4)
b. Pergi ke para normal c. Minum obat-obatan
D. Pengetahuan tentang perubahan psikis atau emosional 1. Apa itu perubahan psikis pada menopause ?
a. Perubahan kejiwaan ibu atau perubahan emosi dari stabil (biasa) menjadi tidak stabil (tidak biasa)
b. Perubahan bentuk tubuh ibu c. Perubahan hormon ibu
2. Yang tergolong dalam perubahan psikis wanita menjelang menopause : a. Sedih, rapuh dan rasa tertekan
b. Tidak menarik lagi, mudah kaget dan mudah marah c. Semua jawaban benar
3. Apa yang sebaiknya dilakukan dalam upaya mengatasi perubahan emosional tersebut :
a. Ikutlah aktivitas yang menyenangkan, perbanyak kawan bicara dan carilah pihak-pihak atau orang-orang yang dapat membantu anda
b. Banyak bergosip dan membuat sensasi baru c. Menyendiri dan banyak merenung.
4. Perasaan yang biasanya muncul pada saat menjelang menopause, yang berhubungan dengan masalah psikis ibu antara lain :
a. Rapuh, sedih dan tertekan b. Senang, gembira dan puas c. Takut, was-was dan ragu-ragu
(5)
5. Akibat dari perasaan rapuh, sedih dan tertekan wanita menopause menjadi : a. Depresi, mudah tersinggung dan tidak konsentrasi kerja
b. Menangis, lelap tidur dan santai c. Mudah lapar, mudah ngantuk dan haus
6. Salah satu kegiatna yang dilakukan untuk mengurangi stres seperti :
a. Olahraga dapat mengusir stres, meningkatkan semangat dan rasa percaya diri
b. Memaki-maki dan melampiaskan kemarahan c. Makan dan jalan-jalan
7. Perubahan kejiwaan (psikis) yang timbul pada wanita menjelang menopause seperti :
a. Merasa tidak berguna lagi, tidak menghasilkan sesuatu dan memberatkan keluarga atau orang lain
b. Merasa berguna dan banyak teman c. Merasa semakin seksi dan cantik
8. Hal-hal yang melatar belakangi seorang wanita menopause mengalami perubahan emosional dan mudah marah, yaitu :
a. Kurangnya waktu tidur karena terjadinya hot flashes (rasa panas pada tubuh) pada malam hari sehingga dapat menyebabkan keletihan dan mudah marah.
b. Kurangnya waktu tidur karena pikiran
(6)
9. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah psikis ibu, yaitu :
a. Berolahraga, meningkatkan rasa percaya diri dan lebih banyak menjalankan ibadah dengan penuh
b. Jalan-jalan dan rekreasi
c. Banyak istirahat dan melakukan apa yang kita inginkan