Pendugaan Riap dan Biomassa Mangrove di PT Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta Kalimantan Barat.

PENDUGAAN RIAP DAN BIOMASSA MANGROVE
DI PT KANDELIA ALAM DAN PT BINA OVIVIPARI SEMESTA
KALIMANTAN BARAT

FINITYA ARLINI CITA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pendugaan Riap dan
Biomassa Mangrove di PT Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta
Kalimantan Barat” adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen
pembimbing Prof Dr Ir I Nengah Surati Jaya, M Agr, dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi dan instansi mana pun. Sumber informasi
yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar
pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Finitya Arlini Cita
NIM E14090049

ABSTRAK
FINITYA ARLINI CITA. Pendugaan Riap dan Biomassa Mangrove di PT
Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta Kalimantan Barat. Dibimbing
oleh I NENGAH SURATI JAYA.
Riap dan biomassa adalah dua indikator penting yang banyak digunakan
untuk mengukur produktivitas potensi hutan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur tingkat riap dan biomassa dari hutan mangrove dengan menggunakan
pendekatan remote sensing dan terestrial. Penelitian dilakukan di hutan mangrove
dalam kawasan konsesi Kandelia Alam dan Bina Ovivipari Semesta, Kabupaten
Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Tapak plot-plot pengukuran dipilih
berdasarkan analisis perubahan waktu dari gambar satelit yang terjadi pada tahun
1989, 1998, 2002, 2007, 2009, dan 2010. MAI dan CAI dihitung menggunakan

data yang diambil dari plot pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nilai biomassa hutan mangrove cukup tinggi. Pada umur 24 tahun, CAI terus
mengalami peningkatan, yang mana tidak ditemukan perpotongan. Perpotongan
tampaknya terjadi beberapa tahun kemudian
Kata kunci: biomassa, mangrove, riap rata-rata berjalan, riap rata-rata tahunan

ABSTRACT
FINITYA ARLINI CITA. Prediction of Increment and Biomass of Mangrove in
PT Kandelia Alam and PT Bina Ovivipari Semesta West Kalimantan. Supervised
by I NENGAH SURATI JAYA.
Increment and biomass are two important indicators mainly used to measure
the potential productivity of forest stand. This research was intended to measure
the increment rate and biomass content of mangrove forest using remote sensing
and terestrial approaches. The research was conducted in mangrove forest within
the Kandelia Alam and Bina Ovivipari Semesta concession area, Kubu Raya
Regency, West Kalimantan Province. The ground measurement plots were located
on the basis of time series analysis of satellite imageries acquired in 1989, 1998,
2002, 2007, 2009, and 2010. The mean annual increment and the current annual
increment were computed from the data collected at the ground measurement
plots. The study result shows that the biomass content of mangrove forest is quite

high. At the age of 24 years, the CAI is still increasing, where no intersection was
found between CAI and MAI lines. The intersection seems to occur several years
later.
Keywords : biomass, current annual increment, mangrove, mean annual increment

PENDUGAAN RIAP DAN BIOMASSA MANGROVE
DI PT KANDELIA ALAM DAN PT BINA OVIVIPARI SEMESTA
KALIMANTAN BARAT

FINITYA ARLINI CITA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2014

Judul Skripsi: Pendugaan Riap dan Biomassa Mangrove di PT Kandelia Alam dan
PT Bina Ovivipari Semesta Kalimantan Barat.
Nama
: Finitya Arlini Cita
NIM
: E14090049

Disetujui oleh

Prof Dr Ir I Nengah Surati Jaya, M Agr
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc FTrop
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

PRAKATA

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pendugaan Riap dan Biomassa Mangrove di PT Kandelia Alam dan PT Bina
Ovivipari Semesta Kalimantan Barat” dengan sebaik-baiknya. Penyusunan skripsi
ini merupakan salah satu prasyarat kelulusan sebagai Sarjana Kehutanan dari
Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof Dr Ir I Nengah Surati Jaya,
M Agr, selaku dosen pembimbing atas arahan serta bimbingan yang telah
diberikan dalam penyusunan skripsi ini dan kepada Bapak Ir Fairus Mulia sebagai
Direktur PT Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta yang berkenan
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan
tersebut. Penulis turut mengucapkan terimakasih kepada Bapak Taufik, Abang
Rinto, Kak Linda, serta segenap tim yang membantu pengambilan data di lapang.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Dr Ir Muhdin, M Sc selaku
ketua sidang kompehensif dan Dr Lina Karlinasari, S Hut M Sc F Trop selaku
dosen penguji sidang kompehensif atas atas ilmu, motivasi dan arahan yang

diberikan. Penghargaan terbesar penulis sampaikan kepada Ayah (Imam Kanafi),
Ibu (Maslikah Hariani), Adik (Dwiki Armadhon), dan seluruh keluarga besar atas
dukungan, doa, dan semangat yang diberikan. Ungkapan terimakasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Uus Saepul atas saran dan masukannya, Sri Chairi, Putu
Ika, Artika dan rekan-rekan Laboratorium GIS dan Remote Sensing atas
kesediaannya berbagi ilmu. Terimakasih juga diungkapkan kepada rekan-rekan
Kurcaci, Rinjani, MNH 46, Fahutan 46, Forci Development, PC Sylva IPB, Sylva
Indonesia, FMSC, PAD Bojonegoro atas dukungan, semangat dan
kebersamaannya selama ini.

Bogor, Januari 2014

Finitya Arlini Cita

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

ix

DAFTAR TABEL


x

DAFTAR GAMBAR

x

DAFTAR LAMPIRAN

x

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian


2

Manfaat Penelitian

2

METODE

2

Waktu dan Tempat Penelitian

2

Alat, Software, Hardware, dan Data

4

Jenis dan Sumber Data


4

Metode Pengambilan Data

4

Plot pengukuran riap dan biomassa

4

Peubah tegakan yang diukur

5

Metode Analisis

6

Perhitungan riap


6

Perhitungan biomassa

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

9

Keadaan Umum Lokasi

9

Kerapatan

10

Riap


11

Biomassa

15

SIMPULAN DAN SARAN

19

Simpulan

19

Saran

20

DAFTAR PUSTAKA

20

RIWAYAT HIDUP

28

DAFTAR TABEL
1. Titik Ikat Klaster Plot Penelitian (Zona 49 S)

5

2. Hasil uji laboratorium nilai pH dan kadar salinitas contoh air

9

3. Diameter rata-rata dari setiap kelas umur dan kelas diameter (cm)

11

4. Nilai MAI dan CAI diameter tiap kelas umur

11
2

5. LBDS total setiap kelas umur dan kelas diameter (m /ha)

12

6. Nilai MAI dan CAI luas bidang dasar tiap kelas umur

13
3

7. Volume total setiap kelas umur dan kelas diameter (m /ha)

14

8. Nilai MAI dan CAI volume tiap kelas umur

14

DAFTAR GAMBAR
1. Lokasi penelitian di IUPHHK-HA PT Kandelia Alam

3

2. Lokasi penelitian di IUPHHK-HA PT Bina Ovivipari Semesta

3

3. Tata letak plot pada klaster di dalam setiap kondisi kelas umur
tegakan hutan

5

4. Kerapatan pohon pada beberapa kelas diameter (dbh)

11

5. MAI dan CAI diameter setiap kelas umur tegakan

12

6. MAI dan CAI LBDS setiap kelas umur tegakan

13

7. MAI dan CAI volume setiap kelas umur tegakan

15

8. Biomassa serasah, semai dan tumbuhan bawah setiap kelas umur

16

9. Biomassa pohon mati pada setiap kelas umur

17

10. Biomassa tingkat tegakan pancang

17

11. Biomassa tingkat tegakan pohon

18

12. Biomassa total setiap kelas umur tegakan

18

DAFTAR LAMPIRAN
1

Keadaan tiap klaster

22

2

Rekap nilai setiap sub plot pengamatan

24

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan mangrove adalah salah satu tipe hutan di Indonesia yang memiliki
ekosistem tersendiri yang unik, berbeda dengan tipe hutan lainnya.
Karakteristiknya yang khas adalah adanya pengaruh pasang surut air laut dan
habitat tanah yang berlumpur. Kondisi ini berpengaruh pada jenis vegetasi yang
tumbuh pada kawasan ini. Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan dengan
faktor fisik yang ekstrim, seperti habitat tergenang air dengan salinitas tinggi di
pantai dan muara sungai dengan kondisi tanah berlumpur (Heriyanto dan
Subandio 2012). Secara alami pohon mangrove dapat beradaptasi dengan keadaan
terendam dan air dengan kadar garam (salinitas) tinggi. Akar tunjang
memungkinkan mangrove mengambil oksigen selama periode pasang surut
(Wosten et al. 2003). Sedangkan menurut Hogarth (1999) dalam Patang (2012)
hutan mangrove adalah tipe hutan yang ditumbuhi dengan pohon bakau
(mangrove) yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai dan
dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Kawasan hutan mangrove merupakan suatu kawasan yang berfungsi sebagai
jembatan antara lautan dengan daratan. Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis
sekaligus ekonomis yang menjanjikan. Fungsi ekologis hutan mangrove antara
lain: sebagai sebagai penyangga antara darat dan laut, sebagai pencegah erosi,
pemecah gelombang dan pencegah sedimentasi (Augustinus 1995 dalam Wosten
et al 2003). Fungsi ekonomis hutan mangrove menurut Hamilton dan Snedaker
(1984) dalam Ashton dan Donald (2002) adalah kayu untuk bahan bangunan,
kayu bakar, arang, tiang untuk memancing, pulp, dan tanin.
Menurut Augustinus (1995) dalam Wosten (2003), mangrove berkembang
di daerah tropis, tetapi juga sedikit menyebar ke zona iklim sedang yang musim
dinginnya jarang dan durasinya pendek. Saat ini, hutan mangrove di dunia
mencapai luas sekitar 18.1 juta ha, yang diperkirakan tersebar di Asia dengan
persentase sekitar 41.5%. Di Indonesia perkiraan luas mangrove seluas 4.5 juta
ha. Indonesia merupakan tempat mangrove terluas di dunia (18 – 23 %) (Spalding
et al. 1997). Walaupun mangrove Indonesia merupakan yang terluas di dunia,
namun kondisinya semakin menurun baik dari segi kualitas dan kuantitasnya dari
tahun ke tahun. Pada tahun 1987, hutan mangrove di Indonesia diperkirakan
seluas 4.13 juta ha, sedangkan pada 1990 diperkirakan menjadi kurang dari 2.49
juta ha (Noor et al. 2006). Penurunan kualitas dan kuantitas tersebut disebabkan
oleh konversi mangrove yang sangat intensif pada tahun 1990-an menjadi
pertambakan terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dalam
rangka memacu ekspor komoditas perikanan. Hal tersebut menurut Direktorat
Jenderal Perikanan (1985) dalam Gunarto (2004) dapat dilihat dari perkembangan
luas tambak di Indonesia dari diperkirakan sekitar 225 000 ha pada tahun 1984
menjadi 325 000 ha pada akhir Pelita IV (tahun 1984 – 1989).
Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu di hutan alam (IUPHHK-HA) PT
Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta merupakan dua perusahaan
pemegang hak mengelola hutan alam mangrove di Kabupaten Kubu Raya,
Kalimantan Barat dari segelintir pemegang hak usaha hutan mangrove yang ada di

2
Indonesia. Pada pengelolaan hutan yang tertib dan sehat, harus selalu dimulai dari
perencanaan yang matang dan terstruktur, pengaturan hasil dapat diprediksi
dengan tepat. Salah satu peubah yang digunakan untuk menyusun perencanaan
hutan adalah dengan mengetahui riap dan biomassa pohon yang ada di lokasi
tersebut. Riap diperlukan untuk mengetahui rencana jumlah produksi dan
mengetahui tentang rotasi tetapan tertentu.
Menurut Pambudi (2011), biomassa hutan menyediakan informasi penting
dalam menduga besarnya potensi penyerapan CO2 dan biomassa dalam umur
tertentu yang dapat dipergunakan untuk mengestimasi produktivitas hutan.
Pengamatan hutan dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh semakin
hari semakin berkembang. Penelitian mengenai riap dan biomassa juga dapat
menggunakan teknologi remote sensing untuk membantu proses penelitian.
Dalam penelitian ini, penggunaan teknologi remote sensing dilakukan dalam
rangka penentuan klaster plot pengamatan sesuai dengan kelas umur tahun yang
diinginkan. Penggunaan remote sensing ini bertujuan untuk menghindari
kesalahan dan error dalam pemilihan plot lokasi pengukuran penelitian.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai dugaan riap dan biomassa
mangrove yang tumbuh di areal IUPHHK-HA PT Kandelia Alam dan PT Bina
Ovivipari Semesta di Kalimantan Barat.
Manfaat Penelitian
Memberikan informasi mengenai dugaan besaran riap dan biomassa
mangrove di lokasi penelitian. Hasil besaran riap dan biomassa dapat dijadikan
rencana pengaturan hasil di PT Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta di
Kalimantan Barat.

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data lapangan yang terkait dengan data pendugaan riap dan
biomassa mangrove ini dilakukan pada tanggal 5 sampai 21 September 2013 di
areal bagian IUPHHK-HA PT Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta
Alam, Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat (Gambar 1 dan 2).
Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Remote Sensing dan
GIS Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor
pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Januari 2014.

3

Gambar 1 Lokasi penelitian di IUPHHK-HA PT Kandelia Alam

Gambar 2 Lokasi penelitian di IUPHHK-HA PT Bina Ovivipari Semesta

4
Alat, Software, Hardware, dan Data
Alat bantu untuk pengukuran data di lapangan yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain : kompas untuk membidik arah mata angin, pita meter
untuk mengukur keliling pohon, phi band untuk mengukur diameter pohon,
hagameter untuk mengukur tinggi pohon, tali tambang untuk pembuatan plot
pengamatan, kamera untuk dokumentasi, timbangan untuk mengukur berat basah
dan berat kering contoh, oven untuk mengeringkan contoh, GPS untuk penandaan
lokasi plot pengamatan, dan tallysheet. Pengolahan data dilakukan dengan
bantuan komputer desktop yang dilengkapi piranti lunak Microsoft Excel 2010,
ArcGIS 9.3, dan ERDAS Imagine Software version 9.1. Data pendukung yang
digunakan dalam penelitian adalah citra Landsat path/raw 121/60 liputan tahun
1989, 1998, 2002, dan 2013 serta citra Landsat path/raw 121/61 liputan tahun
2007, 2009, 2010, dan 2013. Data lain yang digunakan adalah peta rencana karya
usaha yang ada di PT Kandelia Alam dan PT Bina Ovivipari Semesta untuk
mengetahui letak petak tebang.
Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan selama penelitian dilakukan pengelompokkan atas
data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh melalui pengukuran
langsung di lapang terdiri dari data jumlah dan berat semai, diameter pancang,
diameter pohon, berat basah serasah, diameter dan panjang / tinggi pohon mati,
dan keadaan tapak. Data pendukung terdiri dari data gambaran umum lokasi
tempat dilaksanakannya penelitian, citra digital lokasi penelitian, dan data lainnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.
Metode Pengambilan Data
Plot pengukuran riap dan biomassa
Penentuan lokasi pengukuran dilakukan dengan bantuan penginderaan jauh
dan peta yang dimiliki oleh perusahaan. Pada masing-masing plot permanen juga
dibuat sub plot berukuran 1 meter x 1 meter untuk mengukur dimensi tingkat
semai, tumbuhan bawah dan 5 meter x 5 meter mengukur dimensi tingkat
pancang. Plot sementara hanya dilakukan pengukuran tingkat pohon saja.
Penentuan permudaan yang diukur sesuai dengan permudaan yang ada pada hutan
mangrove.
Plot pengukuran yang mewakili 5 kondisi tegakan. Tegakan itu yaitu hutan
bekas tebangan berumur 0 tahun sampai