Temperatur lingkungan dan radiasi matahari Analisa grafik pada adsorber

4.3 Temperatur lingkungan dan radiasi matahari

Intensitas radiasi pengujian hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga dapat dilihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1 grafik radiasi vs waktu  Waktu dan keadaan cuaca pada pengujian hari pertama Pengujian dimulai pada : 03 Juni 2011 pada pukul 07.00 Wib Pengujian berakhir pada : 04 Juni 20011 pada pukul 07.00 Wib Total radiasi matahari 267.781,5 Wm 2 Radiasi maksimum : 845,6 Wm 2  Waktu dan keadaan cuaca pada pengujian hari kedua Pengujian dimulai pada : 04 Juni 2011 pada pukul 07.00 Wib Pengujian berakhir pada : 05 Juni 20011 pada pukul 07.00 Wib Total radiasi matahari 234.990,6 Wm 2 Radiasi maksimum : 841,9 Wm 2  Waktu dan keadaan cuaca pada pengujian hari ketiga Pengujian dimulai pada : 05 Juni 2011 pada pukul 07.00 Wib 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 4:48 AM 7:12 AM 9:36 AM 12:00 PM 2:24 PM 4:48 PM 7:12 PM Radisi hari I Radisi hari II Radisi hari III Universitas Sumatera Utara Pengujian berakhir pada : 06 Juni 20011 pada pukul 07.00 Wib Total radiasi matahari 235.393,94 Wm 2 Radiasi maksimum : 930,6 Wm 2 Temperatur lingkungan pada pengujian hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga dapat dilihat pada gambar 4.2 : Gambar 4.2 grafik temperatur lingkungan vs waktu Temperatur lingkungan pada hari pertama Temperatur maksimum : 34,28 o C Temperatur rata-rata : 31 o C Temperatur lingkungan pada hari kedua Temperatur maksimum : 35.8 o7 C Temperatur rata-rata : 30,6 o C Temperatur lingkungan pada hari ketiga Temperatur maksimum : 34.33 o C Temperatur rata-rata : 29,8 o C 5 10 15 20 25 30 35 40 4:48 AM 9:36 AM 2:24 PM 7:12 PM 12:00 AM 4:48 AM 9:36 AM Ambient Temperature o C Time Wib Temperatur hari I Temperatur hari II Temperatur hari III Universitas Sumatera Utara

4.4 Analisa grafik pada adsorber

Temperatur adsorber pada pengujian hari pertama dapat dilihat pada gambar 4.3 : Gambar 4.3 grafik adsorber vs waktu pada hari pertama Gambar 4.3 menyatakan pengkuran temperatur adsorber pada hari pertama dimulai pada pukul 11.29 Wib. Pengukuran diakhiri pada pukul 07.18 Wib. Pada gambar 4.3 menyatakan bahwa siklus mesin pendingin dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : proses desorpsi yang berlangsung pada siang hari dan proses adsorpsi yang berlangsung pada malam hari. Pada proses desorpsi, temperatur awal tertinggi adalah 61,84 o C berada pada titik 18 dan temperatur maksimum terjadi pada pukul 14.25 Wib yaitu 105,14 o C pada titik 18. Jadi, proses desorpsi berakhir pada pukul 18.00 Wib dengan temperatur rata-rata adsorber adalah 37,67 o C. Rata-rata radiasi matahari pada hari pertama ini adalah 405,11 Wm 2 dengan rata- rata temperatur lingkungan adalah 31 o C. Gambar 4.3 juga menjelaskan proses adsorpsi hari pertama yang dimulai pada pukul 18.00 Wib dengan temperatur tertinggi adsorber adalah 40,65 o C berada pada titik 16, Universitas Sumatera Utara temperatur terendah mencapai 21,94 o C pada titik 18 yaitu pada pukul 06.07 Wib dan pada pukul 06.30 temperatur adsorber kembali naik dengan temperatur rata-rata adalah 23,44 o C dan pada pukul 07.00 Wib temperatur rata-rata adsorber telah mencapai 25,14 o C, hal ini terjadi karena intensitas radiasi matahari telah meningkat yang diikuti naiknya temperatur lingkungan. Intensitas radiasi matahari pada pukul 07.00 Wib mencapai 158 Wm 2 dengan temperatur lingkungan adalah 25,79 o C. Maka dapat disimpulkan bahwa proses adsorpsi telah berhenti pada pukul 07.00 Wib. Gambar 4.4 grafik adsorber vs waktu pada hari kedua Gambar 4.4 menyatakan bahwa pengkuran temperatur adsorber pada hari kedua dimulai pada pukul 09.02 Wib dengan temperatur tertinggi pada awal pengukuran adalah 43,86 o C berada pada titik 17. Pada proses desorpsi Temperatur adsorber mencapai suhu maksimum 110,51 o C berada pada titik 18 pada pukul 13.40 Wib. Proses desorpsi ini berakhir pada pukul 18.00 Wib dengan temperatur tertinggi adalah 43,10 o C berada pada titik 16 dan Universitas Sumatera Utara temperatur rata-rata adsorber adalah 40,03 o C. Rata-rata radiasi matahari pada hari kedua ini adalah 350,41 Wm 2 dengan rata-rata temperatur lingkungan adalah 31,13 o C. Gambar 4.4 juga menjelaskan proses adsorpsi hari kedua yang dimulai pada pukul 18.00 Wib dengan temperatur tertinggi adsorber adalah 43,10 o C berada pada titik 16, temperatur terendah mencapai 26,1 o C pada titik 18 yaitu pada pukul 05.41 Wib dan pada pukul 06.30 temperatur adsorber kembali naik dengan temperatur rata-rata adalah 27 o C dan pada pukul 07.00 Wib dengan temperatur rata-rata adsorber telah mencapai 27,26 o C dengan temperatur maksimum adalah 28,1 o C berada pada titik 16. Hal ini terjadi karena intensitas radiasi matahari telah meningkat yang diikuti naiknya temperatur lingkungan. Intensitas radiasi matahari pada pukul 07.00 Wib mencapai 135,6 Wm 2 dengan temperatur lingkungan adalah 26,98 o C. Maka dapat disimpulkan bahwa proses adsorpsi telah berhenti pada pukul 07.00 Wib. Gambar 4.5 grafik adsorber vs waktu pada hari ketiga Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 menyatakan bahwa pengkuran temperatur adsorber pada hari ketiga dimulai pada pukul 09.25 Wib dengan temperatur tertinggi pada awal pengukuran adalah 39,81 o C berada pada titik 18. Pada proses desorpsi Temperatur adsorber mencapai suhu maksimum 97,35 o C berada di titik 18 pada pukul 14.14 Wib. Proses desorpsi ini berakhir pada pukul 18.00 Wib. Rata-rata radiasi matahari pada hari ketiga ini adalah 351,80 Wm 2 dengan rata-rata temperatur lingkungan adalah 30,27 o C. Gambar 4.5 juga menjelaskan proses adsorpsi hari ketiga yang dimulai pada pukul 18.00 Wib dengan temperatur tertinggi adsorber adalah 42 o C berada pada titik 16, temperatur terendah mencapai 22,77 o C pada titik 18 yaitu pada pukul 05.15 Wib dan pada pukul 05.50 temperatur adsorber kembali naik dengan temperatur rata-rata adalah 23,42 o C temperatur maksimum adalah 24,36 o C berada pada titik 12. Intensitas radiasi matahari pada pukul 07.00 Wib mencapai 55,6 Wm 2 dengan temperatur lingkungan adalah 24,89 o C. Gambar 4.6 grafik tekanan vs waktu pada proses desorpsi -60 -50 -40 -30 -20 -10 12:00 2:24 4:48 7:12 9:36 12:00 2:24 4:48 Pressure CmHg Time Wib Tekanan hari I Tekanan hari II Tekanan hari III Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 menyatakan proses desorpsi hari pertama dimulai pada tekanan -50 CmHg dan berakhir pada tekanan -47 CmHg. Tekanan turun jika temperatur juga turun dan tekanan akan naik jika temperatur juga naik. Prsoses desorpsi pada hari kedua dimulai pada tekanan -55 CmHg dan proses desorpsi berakhir pada tekanan -47 cmHg. Pada hari ketiga dimulai dengan tekanan -55 CmHg dan berakhir pada tekanan -47 CmHg. Tekanan tertinggi pada hari pertama adalah -39 CmHg dengan tekanan terendah adalah -50 CmHg. Tekanan tertinggi pada hari kedua adalah -36 CmHg dengan tekanan terendah adalah -55 CmHg. Tekanan tertinggi pada hari ketiga adalah -34 CmHg dengan tekanan terendah adalah -55 CmHg. Gambar 4.7 grafik tekanan vs waktu pada proses adsorpsi Gambar 4.7 menyatakan proses adsorpsi hari pertama dimulai pada tekanan -54 CmHg dan berakhir pada tekanan -62 CmHg. Tekanan akan turun jika temperatur juga turun dan tekanan akan naik jika temperatur juga naik. Proses desorpsi pada hari kedua dimulai -80 -70 -60 -50 -40 -30 -20 -10 4:48 PM 7:12 PM 9:36 PM 12:00 AM 2:24 AM 4:48 AM 7:12 AM Pressure CmHg Time Wib tekanan hari I Tekanan hari II tekanan hari III Universitas Sumatera Utara pada tekanan -55 CmHg dan prosesdesorpsi berakhir pada tekanan- 67 cmHg. Pada hari ketiga dimulai dengan tekanan -59 CmHg dan berakhir pada tekanan -66 CmHg. Gambar 4.8 grafik tekanan vs temperatur pada proses desorpsi Gambar 4.8 menyatakan tekanan naik jika temperatur juga naik dan tekanan akan turun jika temperatur juga turun. Temperatur akan semakin rendah jika temperatur adsorber semakin turun. Tekanan terendah pada hari pertama adalah -50 CmHg dan tekanan tertinggi adalah -39 CmHg pada temperatur 99,85 o C. Tekanan terendah pada hari kedua adalah -55 CmHg pada temperatur 42,89 o C dan tekanan tertinggi adalah -36 CmHg pada temperatur 102,06 o C. Tekanan terendah pada hari ketiga adalah -55 CmHg pada temperatur 42,89 o C dan tekanan tertinggi adalah -44 CmHg. -60 -50 -40 -30 -20 -10 20 40 60 80 100 120 Pressure CmHg Temperature o C Tekanan hari I Tekanan hari II Tekanan hari III Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 grafik tekanan vs temperatur pada proses adsorpsi Gambar 4.9 menyatakan tekanan naik jika temperatur juga naik dan tekanan turun jika temperatur juga turun. Tekanan terendah pada hari pertama adalah -67 CmHg pada temperatur 227,78 o C dan tekanan tertinggi adalah -55 CmHg pada temperatur 38,89 o C. Tekanan terendah pada hari kedua adalah -66 CmHg pada temperatur 26,66 o C dan tekanan tertinggi adalah -55 CmHg pada temperatur 38,169 o C. Tekanan terendah pada hari ketiga adalah -67 CmHg dan tekanan tertinggi adalah -57 CmHg pada temperatur 35,58 o C. -80 -70 -60 -50 -40 -30 -20 -10 10 20 30 40 50 Tekanan hari I Tekanan hari II Tekanan hari III Universitas Sumatera Utara

4.5 Siklus ideal sistem pendingin adsorpsi