BAB I PENDAHULUAN
Bab i menguraikan latarbelakang permasalahan, merumuskan inti permasalahan, mencari solusi atas masalah tersebut, mengidentifikasi masalah
tersebut, menentukan maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ii menguraikan bahan-bahan kajian, konsep dasar, dan teori dari para ahli yang berkaitan dengan penelitian. Meninjau permasalahan dan hal-hal yang
berguna dari penelitian-penelitian dan sintesis serupa yang pernah dikerjakan sebelumnya dan menggunakannya sebagai acuan pemecahan masalah pada
penelitian ini.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab iii menguraikan hasil analisis dari objek penelitian untuk mengetahui hal atau masalah apa yang timbul dan mencoba memecahkan masalah tersebut
dengan mengaplikasikan perangkat-perangkat dan pemodelan yang digunakan.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab iv menguraikan tentang perancangan solusi beserta implementasinya dari masalah-masalah yang telah dianalisis. Pada bagian ini juga akan ditentukan
bagaimana sistem dirancang, dibangun, diuji dan disesuaikan dengan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab v menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran untuk pengembangan selanjutnya.
7
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Tentang PT. Astria Mandiri
PT. Astria Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang instalatir listrik, billing management, PPOB dan pengadaan jasa.
Nama Perusahaan : PT. Astria Mandiri
Lokasi : Kp. Hegarsari RT 03RW 10 Desa. Talagasari Garut
II.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Astria Mandiri yang dapat dilihat pada Gambar II.1 Struktur Organisasi Perusahaan.
Gambar II.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Bagian pencatatan meter listrik dapat dilihat pada Gambar II.2 Organisasi Kerja Bagian Pencatatan Meter berikut :
Gambar II.2 Organisasi Kerja Bagian Pencatatan Meter II.3
Struktur Kode RBM Rute Baca Meter
Kode RBM atau kode rute baca meter merupakan pengkodean untuk pegawai dalam melakukan baca meter pelanggan. Dalam hal ini kode RBM
diperlukan bagi petugas sebagai “surat jalan” dalam melakukan pencatatan meter listrik. Kode RBM terdiri tujuh digit tiga digit pertama merupakan kode wilayah,
tiga digit selanjutnya merupakan kode petugas tidak sama dengan nomor induk pegawai, didapat dari data PLN sebelumnya dan satu digit terakhir merupakan
hari baca meter. Adapun contoh dari kode RBM beserta penjelasannya adalah sebagai
berikut :
Kode wilayah kode petugas kode hari
Tabel II.1 Kode Wilayah
Kode Wilayah
DDA Leles
DDB Limbangan
DDC Samarang
Tabel II.2 Kode Petugas
2 digit pertama kode Keterangan
1 digit berikutnya Keterangan
BL Limbangan
A Petugas ke-1
SA Sami Jaya
B Petugas ke-2
NJ Nanjung Sari
C Petugas ke-3
CD Cikondang
D Petugas ke-4
BN Banyuresmi
E Petugas ke-5
CS Cisaat
F Petugas ke-6
KD Kadungora
G Petugas ke-7
LW Leuwigoong
H Petugas ke-8
MG Leles
J Petugas ke-9
SM Samarang
K Petugas ke-10
TR Tarogong
L Petugas ke-11
M Petugas ke-12
Tabel II.3 Kode Hari
Kode Keterangan
A Hari ke-1
B Hari ke-2
C Hari ke-3
D Hari ke-4
E Hari ke-5
II.4 Jangka Waktu Pembacaan Meter
Jangka waktu pekerjaan catat meter adalah 5 hari kalender, sesuai pada tabel dibawah ini:
Tabel II.4 Jangka Waktu Cater
Tanggal Awal Baca
Akhir Baca Evaluasi Koreksi
Akhir Bulan Billing
Upload Sorek
25 29
30 31
1 24
28 29
30 1
23 27
28 29
1
Tanggal Awal Baca
Akhir Baca Evaluasi Koreksi
Akhir Bulan Billing
Upload Sorek
22 26
27 28
1
II.5 Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model requirements, function dan interface. Sistem informasi merupakan kombinasi
teratur apapun dari sumber daya manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Daur hidup suatu sistem meliputi [5]:
1. Investigasi
2. Analisis
3. Desain
4. Implementasi
5. Pemeliharaan
II.5.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan building block, yaitu blok masukan input block,
blok model model block, blok keluaran output block, blok teknologi technology block, blok basis data database block dan blok kendali controls
block. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasarannya [6].
. .
.
. .
.
pemakai pemakai
pemakai
pemakai pemakai
pemakai input
model output
teknologi dasar data
kendali
Gambar II.3 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi [6] Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” tool-box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu teknisi humanware atau brainware, perangkat lunak software dan perangkat keras hardware. Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui
teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis
sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya.
Blok Basis Data
Basis data database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di
dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS Database
management System.
Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti halnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung diatasi.
II.6 Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android adalah
sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk membuat aplikasi mereka sendiri.
Pada awalnya dikembangkan oleh Android Inc, sebuah perusahaan pendatang baru yang membuat perangkat lunak untuk ponsel yang kemudian dibeli oleh
Google Inc. Untuk pengembangannya, dibentuklah Open Handset Alliance OHA, konsorsium dari 34 perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan
telekomunikasi termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia [7].
II.6.1 Android Life Cycle
Aplikasi android terdiri dari beberapa fungsi dasar seperti mengedit catatan, memutar file musik, membunyikan alarm, atau membuka kontak telepon.
Fungsi-fungsi tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam empat komponen android yang berbeda seperti ditunjukkan pada , klasifikasi tersebut berdasarkan kelas-
kelas dasar java yang digunakan [9].
Tabel II.5 Komponen Aplikasi Android
Functionality Java Base Class
Examples
Focused thing a user can do Activity
Edit a note, play a game Background process
Service Play music, update weather icon
Receive messages BroadcastReceiver
Trigger alarm upon event Store and retrieve data
ContentProvider Open a phone contact
Setiap aplikasi pasti menggunakan minimal satu dari komponen tersebut, akan tetapi terdapat beberapa komponen yang mengharuskan mencantumkan
specified permission
sebelum digunakan
seperti komponen
Service, BroadcastReceiver. ContentProvider [9].
Android memiliki paradigma pemrograman lain tidak seperti paradigma pemrograman biasa di mana aplikasi yang dijalankan pada fungsi main, sistem
android menjalankan kode dalam method Activity dengan menerapkan metode callback tertentu yang sesuai dengan tahap tertentu dari siklus hidup. Setiap
aplikasi yang berjalan dalam sistem operasi android memiliki siklus hidup yang berbeda dengan aplikasi desktop atau web. Hal ini dikarenakan aplikasi mobile
memiliki tingkat interupsi proses yang lumayan tinggi seperti ketika handling panggilan masuk aplikasi diharuskan menghentikan proses sementara. Penerapan
siklus hidup juga berguna untuk memastikan aplikasi tidak menghabiskan sumber daya baterai pengguna [8].
Gambar II.4 Siklus Hidup Android [8]
Terdapat beberapa state dalam siklus hidup android yang terjadi seperti diilustrasikan pada Gambar II.4 Siklus Hidup Android [8], akan tetapi hanya
beberapa dari state tersebut yang menjadi statis diantaranya :
1. Resumed
Resumed terjadi ketika aplikasi berjalan setelah state paused . State ini akan menjalankan perintah program yang ditulis pada method onResume Google Inc,
2014.
2. Paused
Dalam keadaan ini aktivitas yang terjadi dihentikan secara sementara tetapi masih terlihat oleh pengguna karena terdapat proses yang memiliki prioritas lebih
tinggi seperti panggilan telepon. Aplikasi tidak dapat menjalankan perintah apapun ataupun menampilkan apapun dalam state ini Google Inc, 2014.
3. Stopped
Dalam keadaan ini, aplikasi benar-benar tidak ditampilkan dan tidak terlihat oleh pengguna tetapi masih meninggalkan service dibackground Google Inc,
2014. State lain seperti Created dan Started bersifat sementara dan sistem dengan
cepat menjalankan state berikutnya dengan memanggil metode life cycle callback berikutnya. Artinya, setelah sistem OnCreate dipanggil, dengan cepat sistem
akan memanggil method OnStart, krmudian diikuti oleh onResume Schwarz, Dutson, Stelee, To, 2013.
II.6.2 Fitur
Android memiliki beberapa fitur utama yang sering digunakan dalam proses pembangunan aplikasi diantaranya adalah:
1. Multi-proses dan App Widgets
Sistem operasi android tidak melarang prosesor menjalankan lebih dari satu aplikasi dalam satu waktu. Sistem operasi android dapat mengatur aplikasi
dan thread yang berjalan secara multitasking. Keuntungan yang didapat adalah ketika aplikasi berjalan dan berinteraksi dengan pengguna di layer depan sistem
operasi, proses dari aplikasi lain dapat berjalan untuk melakukan pembaruan informasi. Sebagai contoh misalnya ketika pengguna memainkan game, proses
lain dapat berjalan di belakang aplikasi seperti memeriksa harga saham dan memunculkan peringatan [8].
App Widgets adalah mini aplikasi yang dapat embedded dalam aplikasi seperti home screen. App widgets dapat menjalankan proses request seperti musik
streaming atau mendeteksi suhu ruangan secara background [8]. Multi-proses dapat memberikan manfaat berupa user experience yang
lebih banyak, namun penggunaan fitur tersebut dapat menghabiskan banyak energi baterai jika penggunaan tidak benar [9].
2. Touch Gestures dan Multi-touch
Touchscreen adalah user interface intuitif yang digunakan banyak smartphone di dunia. Dengan fitur ini interaksi dapat dibuat lebih mudah karena
cukup dengan menggunakan jari tangan. Multi-touch adalah kemampuan yang dapat melakukan tracking lebih dari satu tangan dalam satu waktu, Fitur ini sering
digunakan untuk interaksi memperbesar atau memutar objek. Selain itu pengembang dapat membuat interaksi baru dengan memanfaatkan fitur tersebut
[9].
3. Hard dan Soft Keyboard
Salah satu fitur pada perangkat smartphone adalah tombol fisik dan non fisik, tombol fisik digunakan untuk navigasi pendukung dalam pengoperasian
android.. Pengembang aplikasi tidak perlu secara manual untuk mengintegrasikan tombol tersebut dalam aplikasi. Tombol non fisik adalah tombol yang dibuat oleh
sistem operasi seperti keyboard virtual, dan tombol navigasi aplikasi [9].
II.6.3 Prinsip Desain
Android memiliki beberapa prinsip desain yang dapat menjadi acuan dalam membuat desain aplikasi android diantaranya adalah
1. Multiple Assets
Android mendukung jutaan smartphone, tablet dan perangkat lain dalam berbagai ukuran layar dan ukuran, untuk itu Multiple Assets sangat disarankan
digunakan untuk mengatasi fragmentasi pada android. Seperti ilustrasi pada Gambar II.5 Klasifikasi Ukuran Ikon, android menciptakan beberapa klasifikasi
ukuran icon yaitu MDPI, HDPI, XHDPI, XXHDPI dan XXXHDPI. MDPI dan HDPI dikhususkan untuk icon yang akan digunakan pada device berukuran
smartphone sedangkan untuk XHDPI, XXHDPI dan XXXHDPI digunakan pada device berukuran tablet [10].
Gambar II.5 Klasifikasi Ukuran Ikon
2. Touch Feedback
Touch Feedback dalam android digunakan sebagai respon setiap objek yang ditekan pengguna. Hal ini bertujuan untuk memberi tahu pengguna objek
mana yang berinteraksi dengan pengguna [10].
Gambar II.6 Touch Feedback
3. Pattern Gesture
Touch gesture berguna untuk meningkatkan experience pengguna dalam menggunakan aplikasi. Terdapat beberapa gesture yang didukung oleh android
diataranya adalah [10]: 1.
Touch Touch adalah gesture default sebagai event untuk item tertentu yang paling
sering digunakan dalam perangkat android, hampir seluruh kontrol utama aplikasi ini menggunakan touch.
2. Long Press
Biasanya digunakan untuk seleksi data , dengan gesture ini dimungkinkan untuk memilih satu atau lebih item dalam sebuah tampilan dan menjalankan suatu
fungsionalitas tertentu [10]. 3.
Swipe Or Drag Swipe adalah menyentuh sebuah titik pada layar dan menggerakkan jari
yang tetap tersentuh pada layar ke titik lain pada layar. Swipe biasanya dilakukan
untuk kebutuhan berpindah layar atau tergantung dari aplikasi. Swipe dapat dilakukan dari dan ke arah mana saja [10].
4. Double Touch
Pada Smartphone dan tablet android, melakukan dua kali tapping secara berturut-turut pada satu obyek, fungsinya berbeda dengan double klik mouse
komputer. Pada Android, teknik ini biasanya dipakai untuk melakukan zoom in dan zoom out atau memperbesar memperkecil sebuah obyek gambar [10].
5. Pinch Open
Teknik lain yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan dua jari, di mana kedua jari tersebut menyentuh dua titik pada layar yang terpisah di mana
ujung dari dua jari tersebut tidak bersentuhan, kemudian kedua jari tersebut sambil tetap menyentuh layar bergerak saling mendekati. Teknik ini digunakan
untuk membuka aplikasi tertentu [10]. 6.
Pinch Close Teknik Pinch Close adalah kebalikan dari Pinch Open di mana spread
dilakukan dengan berawal dari dua jari yang bersentuhan pada ujungnya dan ditempelkan sebuah titik yang sama pada layar, kemudian kedua jari tersebut
bergerak memisahkan atau menjauhi satu sama lain Gerakan ini untuk menutup layar [10].
II.7 Web Services
Web service merupakan suatu komponen software yang merupakan selfcontaining, aplikasi modular self-describing yang dapat dipublikasikan,
dialokasikan, dan dilaksanakan pada web. Web service adalah teknologi yang mengubah kemampuan internet dengan menambahkan kemampuan transactional
web, yaitu kemampuan web untuk saling berkomunikasi dengan pola program-to- program P2P. Fokus web selama ini didominasi oleh komunikasi program-to-
user dengan interaksi business-to-consumer B2C, sedangkan transactional web akan didominasi oleh program-to-program dengan interaksi business-to-business.
Gambar 1 merupakan blok bangunan web service yang mana menyediakan fasilitas komunikasi jarak jauh antara dua aplikasi yang merupakan layer
arsitektur web service. 1.
Layer 1 : Protokol internet standar yang digunakan sebagai sarana transportasi adalah HTTP dan TCPIP.
2. Layer 2 : Simple Object Access Protocol SOAP berbasiskan XML dan
digunakan untuk pertukaran informasi antar sekelompok layanan. 3.
Layer 3 : Web service Definition Language WSDL digunakan untuk mendiskripsikan attribute layanan.
4. Layer 4 : Universal Description, Discovery and Integration, yang mana
merupakan direktori pusat untuk deskripsi layanan.
Gambar II.7 Blok Bangunan Web Service
II.8 JavaScript Object Notation JSON
JSON JavaScript Object Notation adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan
dibuat generate oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember
1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan
oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa
pertukaran-data [12].
JSON terbuat dari dua struktur [12] : 1.
Kumpulan pasangan namanilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek object, rekaman record, struktur struct, kamus
dictionary, tabel hash hash table, daftar berkunci keyed list, atau associative array.
2. Daftar nilai terurutkan an ordered list of values. Pada kebanyakan bahasa,
hal ini dinyatakan sebagai larik array, vektor vector, daftar list, atau urutan sequence.
Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini
dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman
yang juga berdasarkan pada struktur data ini [12]. JSON menggunakan bentuk sebagai berikut [12] :
Objek adalah sepasang namanilai yang tidak terurutkan. Objek dimulai
dengan { kurung kurawal buka dan diakhiri dengan } kurung kurawal tutup. Setiap nama diikuti dengan : titik dua dan setiap pasangan namanilai dipisahkan
oleh , koma.
Gambar II.8 Objek JSON Larik
adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan [ kurung kotak buka dan diakhiri dengan ] kurung kotak tutup. Setiap nilai
dipisahkan oleh , koma.
Gambar II.9 Array JSON Nilai
value dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik. Struktur-
struktur tersebut dapat disusun bertingkat.
Gambar II.10 Value JSON String
adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di dalam string dapat digunakan backslash
escapes \ untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.
Gambar II.11 String JSON Angka
adalah sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format oktal dan heksadesimal tidak digunakan.
Gambar II.12 Number JSON
Spasi kosong whitespace dapat disisipkan di antara pasangan tanda-tanda tersebut, kecuali beberapa detil encoding yang secara lengkap dipaparkan oleh
bahasa pemprograman yang bersangkutan.
II.9 Global Positioning System GPS
Global Positioning System adalah sistem navigasi berbasis satelit terdiri dari jaringan 24 satelit ditempatkan ke orbit oleh Departemen Pertahanan Amerika
Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun 1978. Layanan GPS dahulu hanya dipergunakan untuk keperluan militer namun mulai terbuka untuk publik.
24 satelit GPS tersebut berada sekitar 12.000 mil di atas bumi bergerak mengelilingi bumi 12 jam dengan kecepatan 7.000 mil per jam. Satelit GPS
berkekuatan energi sinar matahari, memiliki baterai cadangan untuk menjaga agar tetap berjalan pada saat gerhana matahari atau pada saat tidak ada energi matahari
dan memiliki roket penguat kecil pada masing-masing satelit agar dapat mengorbit tepat pada tempatnya.
Satelit-satelit GPS harus selalu berada pada posisi orbit yang tepat untuk menjaga akurasi data yang dikirim ke GPS receiver, sehingga harus selalu
dipelihara agar posisinya tepat. Posisi satelit-satelit tersebut selalu dipantau oleh stasiun pengendali. Stasiun-stasiun pengendali di bumi ada di Hawaii, Ascension
Islan, Diego Garcia, Kwajalein dan Colorado Spring. Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi nama GPS receiver yang
berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. GPS receiver mengambil informasi tersebut dan melakukan perhitungan triangulation untuk
menentukan lokasi pengguna dengan tepat. GPS receiver membandingkan waktu sinyal dikirim dengan waktu sinyal tersebut diterima untuk mengetahui jarak
satelit. Dengan mengetahui jarak tersebut, GPS receiver dapat melakukan perhitungan dan menentukan posisi pengguna dan menampilkan dalam peta
elektronik. Setelah menentukan posisi pengguna, selanjutnya GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan, arah yang dituju, jalur, tujuan
perjalanan, jarak tujuan, matahari terbit dan matahari terbenam dan masih banyak lagi.
Satelit GPS sangat presisi dalam mengirim informasi karena satelit tersebut menggunakan jam atom. Jam atom yang ada pada satelit merupakan
partikel atom yang diisolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat
dibandingkan dengan jam biasa. Keistimewaan GPS adalah mampu bekerja dalam berbagai kondisi cuaca, siang atau malam. Keakuratan sebuah perangkat GPS bisa
mencapai 15 meter, bahkan model terbaru yang dilengkapi teknologi Wide Area Augmentation System WAAS keakuratannya sampai 3 meter. Karena GPS
bekerja mengandalkan satelit, maka penggunaannya disarankan di tempat terbuka. Penggunaan di dalam ruangan, atau di tempat yang menghalangi arah satelit di
angkasa, maka GPS tidak akan bekerja secara akurat dan maksimal. Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan untuk menentukan
informasi lokasi. Semakin banyak sinyal satelit yang dapat diterima maka akan semakin presisi data posisi yang dihasilkan. Selain itu, ketinggian juga
mempengaruhi proses kerja GPS, karena semakin tinggi maka semakin bersih atmosfer, sehingga gangguan semakin sedikit [3].
II.10 GPS Photo Tagging Geotagging
GPS Photo Tagging juga dikenal sebagai geotagging, merupakan proses penambahan informasi posisi data GPS Latitude, Longitude, Altitude dalam
sebuah foto digital. Ponsel-ponsel berkamera yang memiliki GPS receiver internal umumnya memiliki fitur ini. Mekanisme GPS PhotoTagging adalah pada saat
sebuah foto diambil menggunakan kamera digital atau ponsel yang memiliki fitur geotagging, kamera atau ponsel tersebut mencatat lebih banyak
informasidata dibandingkan dengan sebuah foto yang diambil dengan kamera biasa. Informasi tersebut termasuk waktu dan data ketika sebuah foto diambil,
orientasi dari kamera portrait atau landscape, apakah menggunakan lampu flash dan detil kamera lainnya yang digunakan seperti Apertur, Exposure, dan Local
Length. Semua data ini disimpan pada suatu tempat yang disebut EXIF Headers. EXIF Exchangeable Image File Format headers berisi petunjuk foto
dengan data yang dapat dibaca oleh aplikasi manajemen foto atau sebuah situs foto tertentu. Selain itu, EXIF Headers juga menyediakan sebuah ruang untuk
mengisi koordinat Longitude, Latitude, dan Altitude [3].
II.11 EXIF Headers
Data EXIF Exchangeable Image File Format adalah data yang disimpan oleh kamera digital pada sebuah image yang berisi informasi mengenai kondisi
dan setting kamera digital pada waktu dilakukan pemotretan. EXIF dikembangkan oleh Japanese Electronics Industry Development Association JEIDA sebagai
upaya untuk mempermudah dan membuat standar pertukaran data antara perangkat lunak pengolah gambarcitra digital dan perangkat keras seperti kamera,
serta didukung oleh hampir seluruh kamera digital. Informasi umum yang bisa didapatkan dari EXIF sebuah foto digital
adalah antara lain [3]: 1.
Tanggal dan jam berapa sebuah foto dibuat. 2.
Merk, tipe kamera, dan jenis lensa yang dipakai untuk memotret foto. 3.
Resolusi dari kamera yang digunakan untuk mengambil gambar. Digunakan atau tidaknya fitur flash pada kamera.
4. Lokasi foto tersebut diambil, jika kamera yang digunakan mendukung GPS.
II.12 EXIF Interface Android Class
Kelas ExifInterface adalah salah satu kelas dalam pemrograman android yang dapat digunakan untuk membaca dan menulis informasi tag Exif pada file
yang berformat JPEG. Berikut adalahTabel II.6 Tag EXIF informasi Exif yang dapat diambil
[20].
Tabel II.6 Tag EXIF
No. Tagging
Keterangan 1
TAG_APERTURE Type is String.
2 TAG_DATETIME
Type is String. 3
TAG_DATETIME_DIGITIZED Type is String.
4 TAG_EXPOSURE_TIME
Type is String. 5
TAG_FLASH Type is int.
6 TAG_FOCAL_LENGTH
Type is rational.
No. Tagging
Keterangan 7
TAG_GPS_ALTITUDE The altitude in meters based on the
reference in TAG_GPS_ALTITUDE_REF. 8
TAG_GPS_ALTITUDE_REF 0 if the altitude is above sea level.
9 TAG_GPS_DATESTAMP
Type is String. 10
TAG_GPS_LATITUDE String
11 TAG_GPS_LATITUDE_REF
Type is String. 12
TAG_GPS_LONGITUDE String
13 TAG_GPS_LONGITUDE_REF
Type is String. 14
TAG_GPS_PROCESSING_METHOD Type is String.
15 TAG_GPS_TIMESTAMP
Type is String. 16
TAG_IMAGE_LENGTH Type is int.
17 TAG_IMAGE_WIDTH
Type is int. 18
TAG_ISO Type is String.
19 TAG_MAKE
Type is String. 20
TAG_MODEL Type is String.
21 TAG_ORIENTATION
Type is int. 22
TAG_SUBSEC_TIME Type is int.
23 TAG_SUBSEC_TIME_DIG
Type is int. 24
TAG_SUBSEC_TIME_ORIG Type is int.
25 TAG_WHITE_BALANCE
Type is int.
II.13 Google Geocoding
Google Maps sudah memiliki fitur yang cukup lengkap, termasuk mencari lokasi kota pada peta geocoding. Geocoding adalah proses menemukan
koordinat geografis, yaitu bujur dan lintang, dari data geografis lain, misalnya alamat. Fitur geocoding dapat dimanfaatkan untuk menambahkan informasi
latitude dan longitude pada foto yang tidak memiliki data geotagging [3].
II.14 Structure Analysis and Design
Structured analysis and design adalah pendekatan sistem analisis dan desain sistem informasi secara hierarki. SADM diproduksi untuk CCTA, kantor
pemerintah Inggris yang berkaitan dengan penggunaan teknologi di pemerintahan dari tahun 1980 dan seterusnya [13].
II.14.1 Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah data flow diagram tingkat atas DFD Top Level, yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang
menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran
dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem [14].
II.14.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram DFD adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di
mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. DFD terdiri dari empat komponen utama diantaranya adalah :
1. Entitas.
2. Proses.
3. Data Store.
4. Data Flow.
DFD dapat dikatakan merupakan breakdown dari diagram konteks. Analisis mengenai sistem yang lebih detail dapat dilakukan dengan melakukan breakdown
pada DFD level 1, 2 dan seterusnya. Berikut adalah Tabel II.7 Simbol Diagram Konteks dan DFD [14].
Tabel II.7 Simbol Diagram Konteks dan DFD [14]
II.14.3 Spesifikasi Proses
Spesifikasi Proses adalah tabel yang berisi keterangan atau deskripsi dari semua proses yang terdapat pada DFD. Logika proses yang ditulis pada
spesifikasi proses harus dituliskan secara jelas baik menggunakan bahasa deskriptif atau pseudecode tetapi tidak boleh mengkombinasikan kedua bahasa
tersebut [14]. Berikut adalah Tabel II.8 Contoh Spesifikasi Proses [14]
Tabel II.8 Contoh Spesifikasi Proses [14]
No Proses
Keterangan
1. No Proses
Menyatakn no proses Nama Proses
Menyatakan nama proses Source Sumber
Menyatakan sumber data input menuju proses
Input menyatakan isi data yang masuk ke
proses Output
menyatakan informasi yang keluar dari proses
Destination menatakan tujuan informasi output dari
Simbol Nama Simbol
Fungsi
Entitas Luar Menggambarkan entitas eksternal yang
berhubungan dengan sistem Sistem Konteks
Proses DFD Menggambarkan proses yang ada dalam
suatu sistem Aliran DataInformasi
Menggambarkan aliran data antar proses, data store dan entitas luar
Data Storage Mengambarkan tempat penyimpanan
data di dalam sistem
No Proses
Keterangan
proses Logika Proses
menyatakan algoritma dari proses
II.14.4 Kamus Data
Kamus data adalah tabel yang berisi deskripsi dari data yang mengalir pada DFD, Penjelasan struktur data dapat berupa field tiap data harus sama
dengan yang sudah dimodelkan di ERD [14]. Berikut adalah Tabel II.9 Contoh Kamus Data [14].
Tabel II.9 Contoh Kamus Data [14]
Nama aliran data Data Siswa Nama dari data yang digunakan
Where usedHow used Daftar pada poin proses apa data digunakan
Keterangan Uraian singkat dari data yang digunakan
Struktur Data Daftar komponen data yang ada pada data yang
digunakan Deskripsi
Jenis data dalam representasi komputer untuk masing- masing data.
II.15 Object Oriented Analysis Design
Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaiut analisis berorientasi objek OOA dan desain berorientasi
objek OOD. OOA adalah metode analisis yang memerika requirement syaratkeperluan yang harus dipenuhi sebuah sistem dari sudut pandang kelas-
kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup sistem. Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada
manipulasi objek-objek sistem atau subsistem [15].
II.15.1 Unified Modelling Language UML
Unified Modeling Language UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain
sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek OO.
UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group OMG, sebuah konsorsium terbukayang terdiri dari banyak
perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi objek. OMG
mungkin lebih dikenal dengan standar-standar CORBA Common Object Request Broker Architecture [16].
UML terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti tertulis dalam Tabel II.10 Jenis Diagram Resmi UML [16]
Tabel II.10 Jenis Diagram Resmi UML [16] Diagram
Kegunaan
Activity Behavior prosedural dan paralel
Class Class, fitur, dan hubungan-hubungan
Communication Interaksi antar objek; penekanan pada jalur
Component Struktur dan koneksi komponen
Composite structure Dekomposisis runtime sebuah class
Deployment Pemindahan artifak ke node
Interaction overview Campuran sequence dan activity diagram
Object Contoh konfigurasi dari contoh-contoh
Package Struktur hirarki compile-time
Sequence Interaksi antar objek; penekanan pada sequence
State machine Bagaimana event mengubah objek selama aktif
Timing Interaksi antar objek; penekanan pada timing
Use case Bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah sistem
Diagram Structure
Diagram Class Diagram
Composite Structur
Diagram
Object Diagram
Component Diagram
Deployment Diagram
Package Diagram
Activity Diagram
Use Case Diagram
State Machine Diagram
Sequence Diagram
Communication Diagram
Interaction Overview
Diagram Timing
Diagram Interaction
Diagram Behavior
Diagram
Gambar II.13 Klarifikasi Jenis Diagram UML [16]
Adapun penjelasan dari Class Diagram, Use Case Diagram dan Sequence Diagram adalah sebagai berikut [16]:
1. Class Diagram
Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antaranya. Class diagram juga
menunjukan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Kotak-kotak yang terdapat di dalam
diagram merupakan class, yang dibagi menjadi tiga bagian : nama class cetak tebal, atributnya dan operasinya.
a. Properti
Properti mewakili fitur-fitur struktural dari sebuah class. Properti merupakan sebuah konsep tunggal, tetapi tampak seperti dua notasi yang
sedikit berbeda: atribut dan asosiasi. b.
Atribut Notasi atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks di dalam kotak
class tersebut.
c. Operasi
Operasi merupakan suatu kegiatan yang dimengerti sebuah class untuk dilakukan. Operasi secara jelas berhubungan dengan metode dalam sebuah
class. 2.
Use Case Diagram Use case diagram menampilkan aktor, use case dan hubungan antar
keduanya : a.
Aktor mana yang menggunakan use case mana b.
Use case mana yang memasukkan use case lain 3.
Sequence Diagram Sebuah sequence diagram secara khusus menjabarkan behaviour
sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukkan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek ini di dalam use case.
4. Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. dalam beberapa hal, diagram ini
seperti sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antar diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behaviour paralel.
II.16 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram ERD adalah sekumpulan cara atau peralatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang dibuat
berdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut entitas entity serta hubungan relationship antar entitas-entitas tersebut dengan menggunakan
beberapa notasi [17]. Komponen-komponen pembentuk ERD dapat di lihat pada Tabel II.11 Komponen-komponen ERD [17].
Tabel II.11 Komponen-komponen ERD [17]
Notasi Komponen
Keterangan
Entitas Individu yang mewakili suatu objek dan dapat
dibedakan dengan objek yang lain
Notasi Komponen
Keterangan
Atribut Properti yang dimiliki oleh suatu entitas, dimana
dapat mendeskripsikan karakteristik darri entitas tersebut
Relasi Menunjukkan
hubungan diantara
sejumlah entitas yang berbeda
Relasi 1 : 1 Relasi yang menunjukkan bahwa setiap entitas
pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada
himpunan entitas kedua Relasi 1 : N
Relasi yang menunjukkan bahwa hubungan antara entitas pertama dengan entitas kedua
adalah satu banding banyak atau sebaliknya. Setiap entitas dapat berelasi dengan banyak
entitas pada himpunan entitas yang lain Relasi N : N
Hubungan ini menunjukkan bahwa setiap entitas yang pertama dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas yang kedua, demikian juga sebaliknya
II.17 Java
Java menurut definisi dari Sun adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone
ataupun pada lingkungan jaringan. Java dikembangkan pada bulan Agustus 1991, dengan nama semula Oak. Pada Januari 1995, karena nama Oak dianggap kurang
komersial, maka diganti menjadi Java. Pada Desember 1998, Sun memperkenalkan nama “Java 2” J2 sebagai generasi kedua dari java platform.
Konvensi nama baru ini diterapkan untuk semua edisi Java yaitu Standard Edition J2SE, Enterprise Edition J2EE, dan Micro Edition J2ME [18].
Ada tiga platform Java yang masing-masing diarahkan untuk tujuan tertentu dan untuk lingkungan komputasi yang berbeda-beda:
1. Standard Edition J2SE : J2SE merupakan inti dari bahasa pemrograman
Java. J2SE didesain untuk jalan pada komputer desktop dan komputer workstations.
2. Enterprise Edition J2EE: Dengan built-in mendukung untuk servlets. JSP,
dan XML, edisi ini ditujukan untuk aplikasi berbasis server. 3.
Micro Edition J2ME : Didesain untuk piranti dengan memori terbatas, layar display terbatas dan power pemrosesan yang juga terbatas.
II.17.1 Kelebihan Java
Adapun beberapa kelebihan dari bahasa pemrograman Java adalah sebagai berikut [18] :
1. Sederhana dan Ampuh
Java dirancang untuk mudah dipelajari, terutama bagi programmer yang telah mengenal CC++ akan mudah sekali untuk berpindah ke Java. Pemakai
dapat belajar membuat program dengan Java secara cepat jika telah memahami konsep dasar pemrograman berorientasi objek. Java tidak memiliki hal-hal yang
mengejutkan dan aneh. Java memberi anda kemampuan untuk menuangkan semua ide, karena bahasa pemrograman ini bukan merupakan scripting language bahasa
naskah yang menghilangkan kemampuan kita untuk berinovasi, tetapi dengan cara berorientasi objek yang mudah dan jelas.
2. Aman
Java dirancang sebagai bahasa pemrograman yang handal dan aman. Aplikasi-aplikasi yang dibangun dengan bahasa Java sangat handal dengan
manajemen memori yang bagus. Aplikasi Java juga dikenal sangat secure, yaitu kasus-kasus seperti buffer everflow yang umumnya menjadi lubang keamanan
aplikasi-aplikasi berbasis CC++ tidak terjadi di Java, karena pengaturan securitynya yang bagus.
3. Berorientasi Objek
Paradigma pemrograman berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman masa depan. Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi
objek. Java bukan turunan langsung dari bahasa pemrograman manapun, juga sama sekali tidak kompetibel dengan semuanya. Java memiliki keseimbangan,
Java secara cepat jika telah memahami konsep dasar pemrograman berorientasi objek. Java tidak memiliki hal-hal yang mengejutkan dan aneh. Java memberi
anda kemampuan untuk menuangkan semua ide, karena bahasa pemrograman menyediakan mekanisme peng-class-an sederhana, dengan model antar muka
dinamik yang intuitif hanya jika diperlukan.
4. Kokoh
Java membatasi anda dari beberapa hal kunci supaya anda dapat menemukan kesalahan lebih cepat saat mengembangkan program. Java langsung
memeriksa program saat anda menuliskannya, dan sekali lagi ketika program di jalankan. Karena Java adalah bahasa yang sangat ketat dalam hal tipe data dan
deklarasi, banyak kesalahan umum terjadi saat kompilasi. Hal ini akan lebih menghemat waktu jika dibandingkan dengan keharusan menjalankan program
terlebih dahulu dan memeriksa semua bagian program untuk melihat ketidakcocokan dinamis selama program berjalan. Ini adalah contoh di mana Java
lebih luwes dan kokoh dari beberapa bahasa lain, tetapi dengan imbalan yang layak untuk kelebihan itu.
5. Interaktif
Java memiliki beberapa kemampuan yang memungkinkan program melakukan beberapa hal pada saat bersamaan, tanpa harus kesulitan menangani
proses yang akan terjadi selanjutnya. Jalinan program-program Java yang mudah digunakan memungkinkan kita untuk memikirkan pembuatan perilaku khusus,
tanpa harus mengintegrasikan perilaku tersebut dengan model pemrograman global yang mengatur perulangan kejadian.
6. Netral terhadap Berbagai Arsitektur
Java telah mengambil beberapa keputusan yang sulit dalam pembuatan bahasa Java dan bagaimana program dijalankan, jadi anda dapat sepenuhnya
percaya “tulis sekali, jalan di mana saja, kapan saja, selamanya”.
7. Terintrepentasi dan Berkinerja Tinggi
Java dilengkapi keajaiban lintas platform yang luar biasa dengan kompilasi ke dalam representasi langsung yang disebut kode-byte Java Java byte-
code, yang dapat diterjemahkan oleh sistem manapun yang memilki program Java didalamnya. Java, bagaimanapun dirancang untuk tetap berkinerja baik pada
CPU yang tidak terlalu kuat. Walaupun Java merupakan bahasa terinterpretasi, kodekode Java telah dirancang dengan hati-hati sehingga mudah diterjemahkan ke
dalam bahasa asli suatu mesin untuk menghasilkan kinerja yang tinggi. Sistem program Java yang melakukan optimasi tepat waktu tersebut tidak
kehilangan keuntungan dari program yang netral terhadap platform. “lintas platform be
rkinerja tinggi” bukan sekedar omong-kosong. Dalam aplikasi Java .class merupakan Java bytecode yang berjalan di atas jvm Java Virtual
Machine, yang kemudian jvm-lah yang akan menginterpresentasikan kode-kode tersebut ke kode native atau kode mesin dari arsitektur yang bersangkutan. Hal
sangat menarik karena urusan arsitektur mesin bukan jadi masalah bagi programmer tapi menjadi urusan kompiler pada bahasa pemrograman Java.
II.18 Processor Hypertext Protocol PHP
PHP adalah bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML
untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side- scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver
kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak akan
terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web [19].
II.19 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database
sebagai sumber dan pengolahan datanya. MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB yang pada saat ini bernama Tcx DataKonsult AB
sekitar tahun 1994-1995, namun cikal bakal kodenya sudah ada sejak tahun 1979. Awalnya Tcx merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan
database, dan saat ini MySQL sudah diambil alih oleh Oracle Corp. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL
sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database
perusahaan-perusahaan yang berskala kecil sampai menengah, MySQL juga bersifat open source tidak berbayar. MySQL merupakan database yang pertama
kali didukung oleh bahasa pemrograman script untuk internet PHP dan Perl. MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pembangun aplikasi web
yang ideal. MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman
script PHP [19].
II.20 Haversine
Metode Haversine digunakan untuk menghitung jarak antara titik di permukaan bumi menggunakan garis lintang longitude dan garis bujur lattitude
sebagai variabel inputan. Haversine formula adalah persamaan penting pada navigasi, memberikan jarak lingkaran besar antara dua titik pada permukaan bola
bumi berdasarkan bujur dan lintang . Dengan mengasumsikan bahwa bumi berbentuk bulat sempurna dengan
jari-jari R 6.367,45 km, dan lokasi dari 2 titik di koordinant bola lintang dan
bujur masing-masing adalah lon1, lat1, dan lon2, lat2, maka rumus Haversine dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut [21]:
Gambar II.14 Rumus Haversine
Keterangan: x
= Longitude Lintang y
= Lattitude Bujur d
= Jarak R
= Radius Bumi = 6371 km 1 derajat
= 0.0174532925 radian
Contoh Perhitungan Haversine Formula
Lokasi 1: lon1= 119.800801, lat1= -0.790175 Lokasi 2: lon2= 119.8428 , lat2= -0.8989
lat1 = -0.790175 0.0174532925 radian = -0.013791155 radian
lon = 119.800801 0.0174532925 radian = 2.090918422 radian
lat2 = -0.8989 0.0174532925 radian = -0.01569 radian
lon2 = 119.8428 0.0174532925 radian= 2.091651 radian
x = lon2-lon1 cos lat1+lat22
= 2.091651-2.090918422 cos -0.013791155 + -0.015692 = 0.0007329412
y = lat2-lat1
= -0.01569- -0.013791155 = -0.001897609
d = sqrt xx + yy R
= sqrt0.0007329412 0.0007329412 + -0.001897609 - 0.001897609 6371
= sqrt 0.0000041381 6371 =12.96012927km
39
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
III.1 Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan- permasalahan yang terdapat pada sistem serta menentukan kebutuhan-kebutuhan
dari sistem yang dibangun. Analisis tersebut meliputi analisis masalah, analisis aplikasi sejenis, analisis arsitektur sistem, analisis kebutuhan non fungsional dan
analisis data.
III.1.1 Analisis Masalah
Dalam menjaga kepercayaan pelanggan terhadap kinerja petugas pencatat meter listrik di lapangan perlunya pengawasan terhadap petugas, akan tetapi
pengawasan terhadap petugas tidaklah mudah karena terdapat beberapa masalah. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah:
1. Masih minimnya pemanfaatan teknologi dalam membangun sebuah aplikasi
pada device petugas. 2.
Tidak adanya sarana pengawasan pada device yang dibekali kepada petugas pencatat meter listrik ketika berada dilapangan.
III.1.2 Analisis Arsitektur
Analisis arsitektur sistem bertujuan untuk mengidentifikasi arsitektur yang akan dibangun berdasarkan dua subsistem web dan mobile.
1. Web
Platform web adalah salah satu subsistem yang dipilih untuk pembangunan dari perangkat lunak ini. Pengguna perangkat lunak platform ini yaitu
administrator. Administrator bertugas untuk mengolah data. Berikut adalah Gambar III.1 Arsitektur Perangkat Lunak pada Platform Web. Gambar ini
menggambarkan secara keseluruhan arsitektur sistem pada platform web.
Gambar III.1 Arsitektur Perangkat Lunak pada Platform Web
Berikut adalah deskripsi dari Gambar III.1 Arsitektur Perangkat Lunak pada Platform Web :
a. Sub sistem web admin melakukan request permintaan data ke server
melalui jaringan internet b.
Server menerima request permintaan data dan mengambil data sesuai permintaan dari database.
c. Server mengirimkan data yang diminta melalui jaringan internet ke
komputer admin. 2.
Mobile Platform mobile adalah salah satu subsistem yang dipilih untuk
pembangunan dari perangkat lunak ini. Arsitektur perangkat lunak pada platform mobile mengambarkan bagaimana perangkat lunak saling berinteraksi seperti
diilustrasikan pada Gambar III.2 Arsitektur Perangkat Lunak pada Platform Mobile. Gambar tersebut menggambarkan keseluruhan arsitektur sistem pada
platform mobile.
Gambar III.2 Arsitektur Perangkat Lunak pada Platform Mobile
Berikut adalah deskripsi dari Gambar III.2 Arsitektur Perangkat Lunak pada Platform Mobile:
a. Perangkat mobile pengguna melakukan request data ke server melalui
API b.
Server menerima request data dari server dan menentukan jenis request yang diminta
c. Jika server menerima permintaan lokasi maka permintaan data akan
diteruskan ke server google place. d.
Jika server menerima permintaan data maka server akan mengambil data yang ada di database
e. Setelah server menerima data yang diminta data tersebut akan
dikembalikan dalam bentuk JSON untuk diproses perangkat mobile pengguna.
Arsitektur sistem yang digambarkan pada Gambar III.2 Arsitektur Perangkat Lunak pada Platform Mobile merupakan penggambaran sistem
berdasarkan perspektif dua subsistem, sedangkan pada Gambar III.3 Arsitektur Sistem Keseluruhan menggambarkan arsitektur sistem dari perspektif secara
keseluruhan.
Gambar III.3 Arsitektur Sistem Keseluruhan III.1.3
Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak terbagi kedalam dua kebutuhan yaitu kebutuhan non fungsional dan fungsional. Kebutuhan fungsional dapat
dilihat pada Tabel III.1 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional.
Tabel III.1 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
Kode SKPL Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
SKPL-F-001 Subsistem mobile menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk login
kedalam sistem SKPL-F-002
Subsistem mobile menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk mengirim data pencatatan meter listrik
SKPL-F-003 Subsistem
mobile menyediakan
fasilitas bagi pengguna
untuk menampilkan lokasi pengguna dan informasi geotagging pada saat
pecatatan meter listrik SKPL-F-004
Subsistem mobile
menyediakan fasilitas
bagi pengguna untuk
menampilkan notifikasi dari administrator SKPL-F-005
Subsistem mobile
menyediakan fasilitas
bagi pengguna untuk
menampilkan riwayat pencatatan meter listrik SKPL-F-006
Subsistem mobile menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk setting profile pengguna
SKPL-F-007 Subsistem web menyediakan fasilitas login kedalam sistem untuk
Kode SKPL Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
administrator
Kebutuhan non fungsional pada perangkat lunak yang dibangun dapat dilihat pada Tabel III.2 Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional.
Tabel III.2 Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional
Kode SKPL Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
SKPL-NF-001 Sistem yang dibangun memiliki dua subsistem yaitu web dan mobile
SKPL-NF-002 Sistem yang dibangun minimal menggunakan sistem operasi android versi
4.0 Ice Cream Sandwich SKPL-NF-003
Sistem yang dibangun menggunakan perangkat kamera SKPL-NF-004
Sistem dibangun dengan spesifikasi hardware yang memenuhi standar minimum kebutuhan
SKPL-NF-005 Desain user interface pada perangkat lunak yang akan dibangun mengacu
kepada design guidelines android dari google
III.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional pada sistem ini meliputi analisis perangkat lunak, analisis perangkat keras dan perangkat pikir.
1. Product Requirement
Berikut adalah kebutuhan non fungsional berdasarkan klasifikasi product requirement.
a. SKPL-NF-001 Sistem yang dibangun memiliki dua subsistem yaitu web dan
mobile. b.
SKPL-NF-002 Sistem yang dibangun minimal menggunakan sistem operasi android versi 4.0 Ice Cream Sandwich dan dibangun dengan kebutuhan
perangkat lunak minimum a
Sistem Operasi platform bebas b
Web server XAMPP versi 1.1.7 ke atas sebagai web server
c Kode editor berupa Notepad++
d Integrated development environment IDE berupa Android Studio.
e Android Development Tools versi 23.0.0 sebagai plugins Android
Studio. f
Android Software Development Kit sebagai framework android c.
SKPL-NF-003 Sistem yang dibangun menggunakan perangkat kamera d.
SKPL-NF-004 Sistem dibangun dengan spesifikasi hardware yang memenuhi standar minimum kebutuhan seperti:
a Komputer dengan VGA on board 512 MB
b Layar dengan resolusi 1024x600
c Komputer dengan ram 2 GB
d Perangkat android dengan ram 512
e Device android dengan resolusi 320x480
2. Organisational Requirement
Berikut adalah kebutuhan non fungsional berdasarkan klasifikasi Organisational Requirement yaitu SKPL-NF-005 Desain user interface pada
perangkat lunak yang akan dibangun mengacu kepada design guidelines android dari google
3. Analisis Pengguna
Analisis pengguna sistem dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam menjalankan sistem, sehingga dapat diketahui
tingkat dan pemahaman pengguna. Berdasarkan prosedur yang sedang berjalan, pengguna yang terlibat dalam
sistem yaitu petugas dan administrator.
Tabel III.3 Analisis Pengguna
No Pengguna
Karakteristik 1.
Petugas a. Dapat mengoperasikan smartphone
b. Memiliki pengalaman menggunakan internet 2.
Administrator a. Dapat mengoperasikan komputer dan
smartphone
No Pengguna
Karakteristik b. Memiliki pengalaman menggunakan internet
c. Dapat menggunakan browser seperti Mozila Firefox, Google Chrome dan Internet
Explorer d. Memahami tentang office application
Spesifikasi pengguna yang terlibat dalam sistem yang akan dibangun dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Petugas yang bertanggung jawab dalam melakukan proses baca meter.
Tabel III.4 Analisis Pengguna Petugas
Pengguna Petugas
Tanggung Jawab
Melakukan proses baca meter
Hak Akses Melakukan baca meter, melihat photo
tagging stand meter, melihat notifikasi, melihat riwayat
Tingkat Keterampilan
a. Memiliki kemampuan dalam mengoperasikan smartphone
b. Memiliki kemampuan dalam menggunakan internet
Pengalaman a. Pernah mengakses internet
b. Pernah mengoperasikan smartphone
2. Administrator yang bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan proses baca meter petugas dan melakukan pengolahan data petugas, data pelanggan,
data pemberitahuan dan laporan.
Tabel III.5 Analisis Pengguna Administrator
Pengguna Administrator
Tanggung Jawab Melakukan pengawasan proses baca meter
petugas dan melakukan pengolahan data petugas, data pelanggan, data pemberitahuan
dan laporan.
Hak Akses Mengedit baca meter, melihat baca meter,
Pengguna Administrator
menghapus baca meter, menambah data petugas, mengedit data petugas, melihat data
petugas, menghapus
data petugas,
menambah data pelanggan, mengedit data pelanggan,
melihat data
pelanggan, menghapus data pelanggan, menambah data
pemberitahuan, mengedit
data pemberitahuan, melihat data pemberitahuan,
menghapus data
pemberitahuan, mendownload laporan.
Tingkat Keterampilan a. Memiliki kemampuan dalam
mengoperasikan komputer dan smartphone
b. Memiliki kemampuan dalam menggunakan internet
Pengalaman a. Pernah mengakses internet
b. Pernah mengelola data berbasis web
Setelah dilakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa pengguna pada sistem yang akan dibangun hanya petugas sebagai pengguna mobile dan
administrator telah memenuhi syarat untuk menjalankan aplikasi yang akan dibangun ini.
III.1.5 Analisis Data
III.1.5.1 Struktur Data JSON
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Object Relational Mapping ORM. Object relational mapping melakukan pemetaan
terhadap tabel-tabel pada basis data relasional dengan suatu class entitas yang ada pada bahasa pemrograman berorientasi objek.
Pemetaan yang dilakukan ORM akan membutuhkan suatu jembatan berupa format data JSON yang dapat menghubungkan ORM dengan database
fisik yang ada pada server. Struktur format data JSON yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu data objek, data array dan data null.
a. Data Objek
Format pada Tabel III.6 Struktur JSON Data Objek digunakan ketika data yang diterima dari server merupakan data tunggal atau berupa satu objek
Tabel III.6 Struktur JSON Data Objek
Struktur data objek {
“key” : “value” }
b. Data Array
Format pada Tabel III.7 Struktur JSON Data Array digunakan ketika data yang diterima dari server merupakan data tunggal atau berupa satu objek
Tabel III.7 Struktur JSON Data Array
Struktur data array {
result : value, item : [{ key : value },{ key : value }]
}
c. Data Null
Format pada Tabel III.8 Struktur JSON Data Null digunakan ketika data yang diterima dari server merupakan data tunggal atau berupa satu objek
Tabel III.8 Struktur JSON Data Null
Struktur data null {
result : value, message : value,
status_code:value }
III.1.5.2 Entity Relational Diagram ERD
Entity Relationship Diagram ERD adalah sekumpulan cara atau peralatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang dibuat
berdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut entitas entity serta hubungan relationship antar entitas-entitas tersebut dengan menggunakan
beberapa notasi. Adapun ERD yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
Baca Meter Petugas
Pelanggan
Pemberitahuan melakukan
1 N
memiliki memiliki
1
N 1
N nip
password_petugas nama_petugas
kode_rbm
id_bacameter nip
nilai_kwh foto_kwh
tgl_cater koordinat_x
koordinat_y idpel
idpel nama_pelanggan
alamat_pelanggan nomor_rt
nomor_rw golongan_tarifdaya
kode_rbm nomor_meter_kwh
koordinat_x
koordinat_y
id_notif isi_notif
tgl_notif waktu_notif
nip Kode RBM
memiliki kode_rbm
1 1
keterangan
Gambar III.4 Entity Relationship Diagram ERD III.1.6
Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional sistem yang akan dibahas pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Analisis Kebutuhan Fungsional Web dan
Analisis Kebutuhan Fungsional Mobile.
III.1.6.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Web
Analisis Kebutuhan Fungsional Web ini meliputi Diagram Konteks, DFD yang terbagi menjadi beberapa level dan Spesifikasi proses yang berfungsi untuk
menjelaskan aliran data yang diproses. 1. Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan secara umum yang menjadi masukan, proses dan keluaran yang terjadi pada sebuah sistem.
Berikut adalah Gambar III.5 Diagram Konteks untuk perangkat lunak yang akan
dibangun.
Administrator Sub Sistem
Mobile Sistem Astria Mandiri
Web Data Login Admin
Data Baca MeterGeotagging Data RBM
Data Petugas Data Pelanggan
Data Pemberitahuan Data Laporan
Info Login Admin Info Baca MeterGeotagging
Info RBM Info Petugas
Info Pelanggan Info Pemberitahuan
Laporan Data Request Baca MeterGeotagging
Data Request Petugas Data Request Pelanggan
Data Request Pemberitahuan
Info Baca MeterGeotagging Info Petugas
Info Pelanggan Info Pemberitahuan
Gambar III.5 Diagram Konteks
2. DFD Level 1
Berikut adalah Gambar III.4 DFD Level 1 dari perangkat lunak yang akan dibangun.
1 Login Admin
2 Pengolahan
Baca Meter Geotagging
4 Pengolahan
Pelanggan 3
Pengolahan Petugas
6 Pengolahan
Pemberitahuan 5
Pengolahan Laporan
Administrator Sub Sistem Mobile
Info Baca MeterGeotagging Data Petugas
Info Petugas Data Pelanggan
Info Pelanggan Data Laporan
Laporan tbl_admin
Data Login Admin Data Login Admin
tbl_bacameter
Data Login Admin
Info Login Admin
Data Baca MeterGeotagging
Data Baca MeterGeotagging
tbl_petugas Data Petugas
Data Petugas tbl_pelanggan
Data Pelanggan Data Pelanggan
Data Baca MeterGeotagging
Data Baca MeterGeotagging
Data Pemberitahuan
tbl_notifikasi Data Pemberitahuan
Data Pemberitahuan Data Baca MeterGeotagging
Info Pemberitahuan 7
Penyajian Data Web Services
Data Baca MeterGeotagging
Data Baca MeterGeotagging
Data Petugas Data Petugas
Data Pelanggan Data Pelanggan
Data Pemberitahuan Data Pemberitahuan
Info Baca MeterGeotagging Info Petugas
Info Pelanggan Info Pemberitahuan
Data Request Baca MeterGeotagging Data Request Petugas
Data Request Pelanggan Data Request Pemberitahuan
8 Tambah RBM
Data RBM Info RBM
tbl_rbm Data RBM
Data RBM
Gambar III.4 DFD Level 1
3. DFD Level 2 Login Admin
Berikut adalah Gambar III.5 DFD Level 2 Login Admin dari perangkat lunak yang akan dibangun.
1.1 Validasi
Administrator
1.2 Gagal Login
tbl_admin Data Login Admin
Info Login Admin Valid
Tidak Valid
Info Gagal Login Admin
Data Login Admin Data Login Admin
Data Login Admin Tidak Tersedia
Gambar III.5 DFD Level 2 Login Admin
4. DFD Level 2 Pengolahan Baca MeterGeotagging
Berikut adalah Gambar III.6 DFD Level 2 Pengolahan Baca MeterGeotagging dari perangkat lunak yang akan dibangun.
Administrator 2.1
Edit Baca Meter Geotagging
2.2 Lihat Baca Meter
Geotagging
2.3 Hapus Baca Meter
Geotagging tbl_bacameter
Data Baca MeterGeotagging Info Baca MeterGeotagging
Berubah Data Baca MeterGeotagging
Data Baca MeterGeotagging Berubah
2.4 Cari Baca Meter
Geotagging Data Baca MeterGeotagging
Info Baca MeterGeotagging yang Dilihat
Data Baca MeterGeotagging yang Dilihat
Data Baca MeterGeotagging Info Baca MeterGeotagging
Terhapus Data Baca MeterGeotagging
Data Baca MeterGeotagging Terhapus
Data Baca MeterGeotagging Info Baca MeterGeotagging
yang Dicari Data Baca MeterGeotagging
Data Baca MeterGeotagging yang Dicari
Gambar III.6 DFD Level 2 Pengolahan Baca MeterGeotagging
5. DFD Level 2 Pengolahan Petugas
Berikut adalah Gambar III.7 DFD Level 2 Pengolahan Petugas dari perangkat lunak yang akan dibangun.
3.1 Tambah Petugas
Administrator 3.2
Edit Petugas
3.3 Lihat Petugas
3.4 Hapus Petugas
tbl_petugas Data Petugas
Info Petugas Berubah Data Petugas
Data Petugas Berubah
3.5 Cari Petugas
Data Petugas Info Petugas yang Dilihat
Data Petugas yang Dilihat
Data Petugas Info Petugas Terhapus
Data Petugas Data Petugas Terhapus
Data Petugas Info Petugas yang Dicari
Data Petugas Data Petugas yang Dicari
Data Petugas Info Petugas Bertambah
Data Petugas Data Petugas Bertambah
Gambar III.7 DFD Level 2 Pengolahan Petugas
6. DFD Level 2 Pengolahan Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.8 DFD Level 2 Pengolahan Pelanggan dari perangkat lunak yang akan dibangun.
4.1 Tambah Pelanggan
Administrator 4.2
Edit Pelanggan
4.3 Lihat Pelanggan
4.4 Hapus Pelanggan
tbl_pelanggan Data Pelanggan
Info Pelanggan Berubah Data Pelanggan
Data Pelanggan Berubah
4.5 Cari Pelanggan
Data Pelanggan Info Pelanggan yang Dilihat
Data Pelanggan yang Dilihat
Data Pelanggan Info Pelanggan Terhapus
Data Pelanggan Data Pelanggan Terhapus
Data Pelanggan Info Pelanggan yang Dicari
Data Pelanggan Data Pelanggan yang Dicari
Data Pelanggan Info Pelanggan Bertambah
Data Pelanggan Data Pelanggan Bertambah
Gambar III.8 DFD Level 2 Pengolahan Pelanggan
7. DFD Level 2 Pengolahan Laporan
Berikut adalah Gambar III.9 DFD Level 2 Pengolahan Laporan dari perangkat lunak yang akan dibangun.
Administrator 5.1
Lihat Laporan
5.2 Cetak Laporan
tbl_bacameter Data Laporan
Info Laporan yang Dilihat Data Baca MeterGeotagging
Laporan Data Baca MeterGeotagging
Data Baca MeterGeotagging
Gambar III.9 DFD Level 2 Pengolahan Laporan
8. DFD Level 2 Pengolahan Pemberitahuan
Berikut adalah Gambar III.10 DFD Level 2 Pengolahan Pemberitahuan dari perangkat lunak yang akan dibangun.
6.1 Tambah
Pemberitahuan
Administrator 6.2
Edit Pemberitahuan
6.3 Lihat
Pemberitahuan
6.4 Hapus
Pemberitahuan tbl_notifikasi
Data Pemberitahuan Info Pemberitahuan Berubah
Data Pemberitahuan Data Pemberitahuan Berubah
6.5 Cari Pemberitahuan
Data Pemberitahuan Info Pemberitahuan
yang Dilihat Data Pemberitahuan
yang Dilihat
Data Pemberitahuan Info Pemberitahuan Terhapus
Data Pemberitahuan Data Pemberitahuan Terhapus
Data Pemberitahuan Info Pemberitahuan yang Dicari
Data Pemberitahuan Data Pemberitahuan yang Dicari
Data Pemberitahuan Info Pemberitahuan Bertambah
Data Pemberitahuan Data Pemberitahuan Bertambah
Gambar III.10 DFD Level 2 Pengolahan Pemberitahuan
9. DFD Level 2 Penyajian Data Web Services
Berikut adalah Gambar III.11 DFD Level 2 Penyajian Data Web Services dari perangkat lunak yang akan dibangun.
Sub Sistem Mobile 7.1
Request Data Baca MeterGeotagging
7.2 Request Data
Petugas
7.4 Request Data
Pemberitahuan 7.3
Request Data Pelanggan
tbl_bacameter
tbl_petugas
tbl_pelanggan
tbl_notifikasi Data Request
Baca MeterGeotagging Info
Baca MeterGeotagging Data
Baca MeterGeotagging Data
Baca MeterGeotagging
Data Petugas Data Petugas
Data Request Petugas Info Petugas
Data Pelanggan Data Pelanggan
Data Request Pelanggan Info Pelanggan
Data Pemberitahuan Data Pemberitahuan
Data Request Pemberitahuan Info Pemberitahuan
Gambar III.11 DFD Level 2 Penyajian Data Web Services
10. Spesifikasi Proses Level 1 Tambah RBM Spesifikasi proses pada Tabel III.9 Spesifikasi Proses Level 1 Tambah
RBM digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Level 1 Tambah RBM.
Tabel III.9 Spesifikasi Proses Level 1 Tambah RBM
No Proses
Keterangan
1. No Proses
8 Nama Proses
Tambah RBM Source Sumber
Administrator Input
Data RBM Output
Info RBM Bertambah Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
tambah RBM 2.
Sistem menampilkan form penambahan data RBM
3. Jika administrator
memilih simpan maka sistem akan menyimpan data RBM yang telah
ditambahkan ke database
No Proses
Keterangan
4. Jika administrator
memilih batal maka tambah RBM akan dibatalkan
11. Spesifikasi Proses Level 2 Login Admin Spesifikasi proses pada Tabel III.10 Spesifikasi Proses Level 2 Login
Admin digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Level 2 Login Admin.
Tabel III.10 Spesifikasi Proses Level 2 Login Admin
No Proses Keterangan
1. No Proses
1.1 Nama Proses
Validasi Source Sumber
Administrator Input
Data Login Admin Output
Info Login Admin Valid Destination
Administrator
Logika Proses 1.
Administrator mengisi form dengan data login admin
2. Sistem akan memeriksa
data login admin yang dimasukan 3.
Jika data login valid maka akan menampilkan halaman
utama administrator 2
No Proses 1.2
Nama Proses Gagal Login
Source Sumber Administrator
Input Data Login Admin
Output Info Gagal Login Admin
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator mengisi form dengan data login admin
2. Sistem akan memeriksa
data login admin yang dimasukan 3.
Jika data login tidak valid maka akan menampilkan pesan
“username atau password salah”
12. Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Baca MeterGeotagging Spesifikasi proses pada Tabel III.11 Spesifikasi Proses Leve 2 Pengolahan
Baca MeterGeotagging digunakan untuk menggambarkan proses model aliran
yang terdapat pada DFD Level 2 Pengolahan Baca MeterGeotagging.
Tabel III.11 Spesifikasi Proses Leve 2 Pengolahan Baca MeterGeotagging
No Proses
Keterangan
1. No Proses
2.1 Nama Proses
Edit Baca MeterGeotagging Source Sumber
Administrator Input
Data Baca MeterGeotagging Output
Info Baca MeterGeotagging Berubah Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
edit baca metergeotagging 2.
Sistem menampilkan form pengubahan data baca
metergeotagging 3.
Jika administrator memilih simpan maka sistem akan
menyimpan data baca metergeotagging yang telah diubah ke
database
4. Jika administrator
memilih batal maka edit baca metergeotagging akan dibatalkan
2. No Proses
2.2 Nama Proses
Lihat Baca MeterGeotagging Source Sumber
Administrator Input
Data Baca MeterGeotagging Output
Info Baca MeterGeotagging yang Dilihat Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
lihat baca metergeotagging 2.
Sistem menampilkan detail data baca metergeotagging yang
dipilih dari database 3.
No Proses 2.3
Nama Proses Hapus Baca MeterGeotagging
Source Sumber Administrator
Input Data Baca MeterGeotagging
No Proses
Keterangan
Output Info Baca MeterGeotagging Terhapus
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih hapus baca metergeotagging
2. Sistem menampilkan
konfirmasi penghapusan data baca metergeotagging dari database
3. Jika administrator
memilih ya maka sistem akan menghapus data baca metergeotagging
dari database 4.
Jika administrator memilih tidak maka sistem akan
membatalkan proses penghapusan data 4.
No Proses 2.4
Nama Proses Cari Baca MeterGeotagging
Source Sumber Administrator
Input Data Baca MeterGeotagging
Output Info Baca MeterGeotagging yang Dicari
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memasukkan data baca
metergeotagging yang akan dicari 2.
Jika data yang dicari ada maka sistem akan menampilkan
data tersebut 3.
Jika data yang dicari tidak ada maka sistem akan
menampilkan pesan data tidak ditemukan atau tersedia
13. Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Petugas Spesifikasi proses pada Tabel III.12 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan
Petugas digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada
DFD Level 2 Pengolahan Petugas.
Tabel III.12 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Petugas
No Proses
Keterangan
1. No Proses
3.1 Nama Proses
Tambah Petugas Source Sumber
Administrator
No Proses
Keterangan
Input Data Petugas
Output Info Petugas Bertambah
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih tambah petugas
2. Sistem menampilkan
form penambahan data petugas 3.
Jika administrator memilih simpan maka sistem akan
menyimpan data petugas yang telah ditambahkan ke database
4. Jika administrator
memilih batal maka tambah petugas akan dibatalkan
2. No Proses
3.2 Nama Proses
Edit Petugas Source Sumber
Administrator Input
Data Petugas Output
Info Petugas Berubah Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
edit petugas 2.
Sistem menampilkan form pengubahan data petugas
3. Jika administrator
memilih simpan maka sistem akan menyimpan data petugas yang telah
diubah ke database 4.
Jika administrator memilih batal maka edit petugas akan
dibatalkan 3.
No Proses 3.3
Nama Proses Lihat Petugas
Source Sumber Administrator
Input Data Petugas
Output Info Petugas yang Dilihat
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih lihat petugas
2. Sistem menampilkan
detail data petugas yang dipilih dari database
4. No Proses
3.4 Nama Proses
Hapus Petugas
No Proses
Keterangan
Source Sumber Administrator
Input Data Petugas
Output Info Petugas Terhapus
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih hapus petugas
2. Sistem menampilkan
konfirmasi penghapusan data petugas dari database
3. Jika administrator
memilih ya maka sistem akan menghapus data petugas dari database
4. Jika administrator
memilih tidak maka sistem akan membatalkan proses penghapusan data
5. No Proses
3.5 Nama Proses
Cari Petugas Source Sumber
Administrator Input
Data Petugas Output
Info Petugas yang Dicari Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator
memasukkan data petugas yang akan dicari
2. Jika data yang dicari
ada maka sistem akan menampilkan data tersebut
3. Jika data yang dicari
tidak ada maka sistem akan menampilkan pesan data tidak
ditemukan atau tersedia
14. Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Pelanggan Spesifikasi proses pada Tabel III.13 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan
Pelanggan digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Level 2 Pengolahan Pelanggan.
Tabel III.13 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Pelanggan
No Proses
Keterangan
1. No Proses
4.1
No Proses
Keterangan
Nama Proses Tambah Pelanggan
Source Sumber Administrator
Input Data Pelanggan
Output Info Pelanggan Bertambah
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih tambah pelanggan
2. Sistem menampilkan
form penambahan data pelanggan 3.
Jika administrator memilih simpan maka sistem akan
menyimpan data pelanggan yang telah ditambahkan ke database
4. Jika administrator
memilih batal maka tambah pelanggan akan dibatalkan
2. No Proses
4.2 Nama Proses
Edit Pelanggan Source Sumber
Administrator Input
Data Pelanggan Output
Info Pelanggan Berubah Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
edit pelanggan 2.
Sistem menampilkan form pengubahan data pelanggan
3. Jika administrator
memilih simpan maka sistem akan menyimpan data pelanggan yang telah
diubah ke database 4.
Jika administrator memilih batal maka edit pelanggan
akan dibatalkan 3.
No Proses 4.3
Nama Proses Lihat Pelanggan
Source Sumber Administrator
Input Data Pelanggan
Output Info Pelanggan yang Dilihat
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih lihat pelanggan
2. Sistem menampilkan
detail data pelanggan yang dipilih dari database
No Proses
Keterangan
4. No Proses
4.4 Nama Proses
Hapus Pelanggan Source Sumber
Administrator Input
Data Pelanggan Output
Info Pelanggan Terhapus Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
hapus pelanggan 2.
Sistem menampilkan konfirmasi penghapusan data
pelanggan dari database 3.
Jika administrator memilih ya maka sistem akan
menghapus data pelanggan dari database
4. Jika administrator
memilih tidak maka sistem akan membatalkan proses penghapusan data
5. No Proses
4.5 Nama Proses
Cari Pelanggan Source Sumber
Administrator Input
Data Pelanggan Output
Info Pelanggan yang Dicari Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator
memasukkan data pelanggan yang akan dicari
2. Jika data yang dicari
ada maka sistem akan menampilkan data tersebut
3. Jika data yang dicari
tidak ada maka sistem akan menampilkan pesan data tidak
ditemukan atau tersedia
15. Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Laporan Spesifikasi proses pada Tabel III.14 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan
Laporan digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Level 2 Pengolahan Laporan.
Tabel III.14 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Laporan
No Proses
Keterangan
1. No Proses
5.1 Nama Proses
Lihat Laporan Source Sumber
Administrator Input
Data Laporan Output
Info Laporan yang Dilihat Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
lihat laporan 2.
Sistem menampilkan detail data laporan yang dipilih dari
database 2.
No Proses 5.2
Nama Proses Cetak Laporan
Source Sumber Administrator
Input Data Baca MeterGeotagging
Output Laporan
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih cetak laporan
2. Sistem mencetak
laporan yang dipilih dari database
16. Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Pemberitahuan Spesifikasi proses pada Tabel III.15 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan
Pemberitahuan digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Level 2 Pengolahan Pemberitahuan.
Tabel III.15 Spesifikasi Proses Level 2 Pengolahan Pemberitahuan
No Proses
Keterangan
1. No Proses
6.1 Nama Proses
Tambah Pemberitahuan Source Sumber
Administrator Input
Data Pemberitahuan Output
Info Pemberitahuan Bertambah Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
tambah pemberitahuan
No Proses
Keterangan
2. Sistem menampilkan
form penambahan data pemberitahuan 3.
Jika administrator memilih simpan maka sistem akan
menyimpan data pemberitahuan yang telah ditambahkan ke database
4. Jika administrator
memilih batal maka tambah pemberitahuan akan dibatalkan
2. No Proses
6.2 Nama Proses
Edit Pemberitahuan Source Sumber
Administrator Input
Data Pemberitahuan Output
Info Pemberitahuan Berubah Destination
Administrator Logika Proses
1. Administrator memilih
edit pemberitahuan 2.
Sistem menampilkan form pengubahan data pemberitahuan
3. Jika administrator
memilih simpan maka sistem akan menyimpan data pemberitahuan yang
telah diubah ke database 4.
Jika administrator memilih batal maka edit
pemberitahuan akan dibatalkan 3.
No Proses 6.3
Nama Proses Lihat Pemberitahuan
Source Sumber Administrator
Input Data Pemberitahuan
Output Info Pemberitahuan yang Dilihat
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memilih lihat pemberitahuan
2. Sistem menampilkan
detail data pemberitahuan yang dipilih dari database
4. No Proses
6.4 Nama Proses
Hapus Pemberitahuan Source Sumber
Administrator Input
Data Pemberitahuan Output
Info Pemberitahuan Terhapus Destination
Administrator
No Proses
Keterangan
Logika Proses 1.
Administrator memilih hapus pemberitahuan
2. Sistem menampilkan
konfirmasi penghapusan data pemberitahuan dari database
3. Jika administrator
memilih ya maka sistem akan menghapus data pemberitahuan dari
database 4.
Jika administrator memilih tidak maka sistem akan
membatalkan proses penghapusan data 5.
No Proses 6.5
Nama Proses Cari Pemberitahuan
Source Sumber Administrator
Input Data Pemberitahuan
Output Info Pemberitahuan yang Dicari
Destination Administrator
Logika Proses 1.
Administrator memasukkan data pemberitahuan yang
akan dicari 2.
Jika data yang dicari ada maka sistem akan menampilkan
data tersebut 3.
Jika data yang dicari tidak ada maka sistem akan
menampilkan pesan data tidak ditemukan atau tersedia
17. Spesifikasi Proses Level 2 Penyajian Data Web Services Spesifikasi proses pada Tabel III.16 Spesifikasi Proses Level 2 Penyajian
Data Web Services digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Level 2 Penyajian Data Web Services.
Tabel III.16 Spesifikasi Proses Level 2 Penyajian Data Web Services
No Proses
Keterangan
1. No Proses
7.1 Nama Proses
Request Data Baca MeterGeotagging Source Sumber
Sub Sistem Mobile Input
Data Request Baca MeterGeotagging Output
Info Baca MeterGeotagging
No Proses
Keterangan
Destination Sub Sistem Mobile
Logika Proses 1.
Sub Sistem Web melakukan request data baca
metergeotagging 2.
Sistem memvalidasi request
3. Jika request valid
sistem akan mengirim data request baca metergeotagging
4. Jika request tidak valid
sistem akan mengirim hasil null 2.
No Proses 7.2
Nama Proses Request Data Petugas
Source Sumber Sub Sistem Mobile
Input Data Request Petugas
Output Info Petugas
Destination Sub Sistem Mobile
Logika Proses 1.
Sub Sistem Web melakukan request data petugas
2. Sistem memvalidasi
request 3.
Jika request valid sistem akan mengirim data request
petugas 4.
Jika request tidak valid sistem akan mengirim hasil null
3. No Proses
7.3 Nama Proses
Request Data Pelanggan Source Sumber
Sub Sistem Mobile Input
Data Request Pelanggan Output
Info Pelanggan Destination
Sub Sistem Mobile Logika Proses
1. Sub Sistem Web
melakukan request data pelanggan 2.
Sistem memvalidasi request
3. Jika request valid
sistem akan mengirim data request pelanggan
4. Jika request tidak valid
sistem akan mengirim hasil null 4.
No Proses 7.4
Nama Proses Request Data Pemberitahuan
Source Sumber Sub Sistem Mobile
Input Data Request Pemberitahuan
No Proses
Keterangan
Output Info Pemberitahuan
Destination Sub Sistem Mobile
Logika Proses 1.
Sub Sistem Web melakukan request data
pemberitahuan 2.
Sistem memvalidasi request
3. Jika request valid
sistem akan mengirim data request pemberitahuan
4. Jika request tidak valid
sistem akan mengirim hasil null
18. Kamus Data Berikut adalah Tabel III.17 Kamus Data yang mendeskripsikan kamus
data yang digunakan pada pembangunan perangkat lunak.
Tabel III.17 Kamus Data
Nama Aliran Data Data Login Admin
Where UsedHow
Used Proses 1 input, Proses 1.1 input, Proses 1.2 input
Keterangan Data ini berisiikan data validasi dan gagal login yang terdiri dari
Username dan pasword Deskripsi
Data ini digunakan administrator untuk login Struktur Data
username+password username
password {huruf}
{password} Huruf
Password [A-Z|0-9|a-z|Symbol]
[A-Z|a-z|0-9] Nama Aliran Data
Data Baca MeterGeotagging Where
UsedHow Used
Proses 2 input, Proses 2.1 input, Proses 2.2 input, Proses 2.3 input , Proses 2.4 input
Keterangan Data ini berisiikan data baca metergeotagging untuk pengolahan data
baca metergeotagging Deskripsi
Data ini digunakan administrator untuk melakukan pengolahan data baca metergeotagging
Struktur Data Id_bacameter+nip+nilai_kwh+foto_kwh+tgl_cater+koordinat_x+koordi
nat_y+idpel
Id_bacameter nip
nilai_kwh foto_kwh
tgl_cater koordinat_x
koordinat_y idpel
{angka} {huruf}
{angka} {huruf}
{date} {angka}
{angka} {huruf}
Angka Huruf
Date [0-9]
[A-Z|0-9|a-z|Symbol] [0-9||-|.]
Nama Aliran Data Data Petugas
Where UsedHow
Used Proses 3 input, Proses 3.1 input, Proses 3.2 input, Proses 3.3 input
, Proses 3.4 input Keterangan
Data ini berisiikan data petugas untuk pengolahan data petugas Deskripsi
Data ini digunakan administrator untuk melakukan pengolahan data petugas
Struktur Data Nip+nama_petugas+password_petugas+kode_rbm
Nip nama_petugas
password_petugas kode_rbm
{huruf} {huruf}
{huruf} {huruf}
Huruf [A-Z|0-9|a-z|Symbol]
Nama Aliran Data Data Pelanggan
Where UsedHow
Used Proses 4 input, Proses 4.1 input, Proses 4.2 input, Proses 4.3 input
, Proses 4.4 input Keterangan
Data ini berisiikan data pelanggan untuk pengolahan data pelanggan Deskripsi
Data ini digunakan administrator untuk melakukan pengolahan data pelanggan
Struktur Data Idpel+nama_pelanggan+alamat_pelanggan+nomor_rt+nomor_rw+golon
gan_tarif+daya+kode_rbm+nomor_meter_kwh+koordinat_x+koordinat_ y
Idpel nama_pelanggan
alamat_pelanggan nomor_rt
{huruf} {huruf}
{huruf} {huruf}
nomor_rw golongan_tarif
daya kode_rbm
nomor_meter_kwh koordinat_x
koordinat_y {huruf}
{huruf} {angka}
{huruf} {angka}
{angka} {angka}
Huruf Angka
[A-Z|0-9|a-z|Symbol] [0-9]
Nama Aliran Data Data Laporan
Where UsedHow
Used Proses 5 input, Proses 5.1 input, Proses 5.2 input output
Keterangan Data ini berisiikan data laporan untuk pengolahan data laporan
Deskripsi Data ini digunakan administrator untuk melakukan pengolahan data
laporan Struktur Data
Id_bacameter+nip+nilai_kwh+foto_kwh+tgl_cater+koordinat_x+koordi nat_y+idpel
Id_bacameter nip
nilai_kwh foto_kwh
tgl_cater koordinat_x
koordinat_y idpel
{angka} {huruf}
{angka} {huruf}
{date} {angka}
{angka} {huruf}
Angka Huruf
Date [0-9]
[A-Z|0-9|a-z|Symbol] [0-9||-|.]
Nama Aliran Data Data Pemberitahuan
Where UsedHow
Used Proses 6 input, Proses 6.1 input, Proses 6.2 input, Proses 6.3 input
, Proses 6.4 input Keterangan
Data ini berisiikan data pemberitahuan untuk pengolahan data pemberitahuan
Deskripsi Data ini digunakan administrator untuk melakukan pengolahan data
pemberitahuan Struktur Data
Id_notif+isi_notif+tgl_notif+waktu_notif+nip
Id_notif isi_notif
tgl_notif waktu_notif
nip {angka}
{huruf} {date}
{time} {huruf}
Angka Huruf
Date Time
[0-9] [A-Z|0-9|a-z|Symbol]
[0-9||-|.] [0-9|:]
Nama Aliran Data Data RBM
Where UsedHow
Used Proses 8 input
Keterangan Data ini berisiikan data RBM untuk tambah data RBM
Deskripsi Data ini digunakan administrator untuk melakukan tambah data RBM
Struktur Data kode_rbm+keterangan
kode_rbm keterangan
{huruf} {huruf}
Huruf [A-Z|0-9|a-z|Symbol]
Nama Aliran Data Data Request Baca MeterGeotagging
Where UsedHow
Used Proses 7input, Proses 7.1input output, Proses 7.2 input output,
Proses 7.3 input output, Proses 7.4 input output Deskripsi
Data ini berisiikan data baca metergeotagging untuk data request dari api server
Struktur Data Id_bacameter+nip+nilai_kwh+foto_kwh+tgl_cater+koordinat_x+koordi
nat_y+idpel Id_bacameter
nip nilai_kwh
foto_kwh tgl_cater
koordinat_x koordinat_y
idpel {angka}
{huruf} {angka}
{huruf} {date}
{angka} {angka}
{huruf} Angka
Huruf [0-9]
[A-Z|0-9|a-z|Symbol]
Date [0-9||-|.]
Nama Aliran Data Data Request Petugas
Where UsedHow
Used Proses 7input, Proses 7.1input output, Proses 7.2 input output,
Proses 7.3 input output, Proses 7.4 input output Deskripsi
Data ini berisiikan data petugas untuk data request dari api server Struktur Data
Nip+nama_petugas+password_petugas+kode_rbm Nip
nama_petugas password_petugas
kode_rbm {huruf}
{huruf} {huruf}
{huruf} Huruf
[A-Z|0-9|a-z|Symbol] Nama Aliran Data
Data Request Pelanggan Where
UsedHow Used
Proses 7input, Proses 7.1input output, Proses 7.2 input output, Proses 7.3 input output, Proses 7.4 input output
Deskripsi Data ini berisiikan data pelanggan untuk data request dari api server
Struktur Data Idpel+nama_pelanggan+alamat_pelanggan+nomor_rt+nomor_rw+golon
gan_tarif+daya+kode_rbm+nomor_meter_kwh+koordinat_x+koordinat_ y
Idpel nama_pelanggan
alamat_pelanggan nomor_rt
nomor_rw golongan_tarif
daya kode_rbm
nomor_meter_kwh koordinat_x
koordinat_y {huruf}
{huruf} {huruf}
{huruf} {huruf}
{huruf} {angka}
{huruf} {angka}
{angka} {angka}
Huruf Angka
[A-Z|0-9|a-z|Symbol] [0-9]
Nama Aliran Data Data Request Pemberitahuan
Where UsedHow
Used Proses 7input, Proses 7.1input output, Proses 7.2 input output,
Proses 7.3 input output, Proses 7.4 input output Deskripsi
Data ini berisiikan data pemberitahuan untuk data request dari api server Struktur Data
Id_notif+isi_notif+tgl_notif+waktu_notif+nip
Id_notif isi_notif
tgl_notif waktu_notif
nip {angka}
{huruf} {date}
{time} {huruf}
Angka Huruf
Date Time
[0-9] [A-Z|0-9|a-z|Symbol]
[0-9||-|.] [0-9|:]
III.1.6.2 Analisis Kebutuhan Fungsional Mobile
1. Diagram Use Case
Diagram Use Case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan behavior perangkat lunak yang akan dibuat. Berikut adalah Gambar
III.12 Diagram Use Case. Garis keterhubungan yang dimiliki use case Send data via API dan Retrieve data via API tidak digambarkan untuk mempermudah
pembacaan diagram.
Gambar III.12 Diagram Use Case
2. Definisi Aktor
Pada ini diisi dengan daftar actor dan deskripsi role untuk actor tersebut. Deskripsi role harus menjelaskan wewenang pada role tersebut dalam perangkat
lunak. Bisa dibuat dalam bentuk Tabel III.18 Definisi Aktor berikut:
Tabel III.18 Definisi Aktor
No Actor
Deskripsi 1
Pengguna Actor dengan role ini memiliki wewenang untuk menggunakan
fungsionalitas pada level user interface. 2
Sub Sistem Web Actor dengan role ini memiliki wewenang sebagai penyedia
API jembatan sumber data dan berjalan secara background.
3. Definisi Use Case
Pada Tabel III.19 Definisi Use Case berisi daftar use case dan deskripsi singkat mengenai use case tersebut.
Tabel III.19 Definisi Use Case
No Use Case Deskripsi
1 Login
System menampilkan form login untuk pengguna yang terdiri dari nip dan password
2 Create Baca Meter
System menampilkan form baca meter untuk pengguna yang terdiri dari isi id pelanggan, isi nilai kwh dan ambil
foto stand meter 3
Add Id Pelanggan Sistem menampilkan form untuk memilih atau mencari
id pelanggan 4
Add Nilai Kwh System menampilkan form untuk mengisi nilai kwh
5 Take Photo by Camera
System memanggil fungsi camera yang ada pada device pengguna
6 View Geotagging
System menampilkan peta dan data geotagging 7
View Notifikasi System dapat menampilkan notifikasi
8 View Riwayat
System menampilkan data riwayat 9
Setting Profile System menyediakan setting dari profile pengguna
4. Skenario Use Case
Skenario yang dibuat ditujukan untuk beberapa use case utama, yang menggambarkan urutan interaksi actor dengan use case tersebut, dari awal sampai
akhir. a. Skenario Use Case Login
Berikut adalah Tabel III.20 Requirement A.1 yang menjelaskan kebutuhan dari use case login dan Tabel III.21 Use Case Skenario Login yang menjelaskan
skenario dari use case login.
Tabel III.20 Requirement A.1
Requirement A.1 Data login terdiri dari nip dan password.
Tabel III.21 Use Case Skenario Login
Use Case Name Login
Related Requirements Requirement A.1
Goal Context Melakukan login kedalam perangkat lunak
Preconditions Form login perangkat lunak ditampilkan
Successful End Condition Menampilkan activity utama perangkat lunak
Failed End Condition Menampilkan pesan kesalahan login
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna menekan tombol login
Main Flow Step
Action 1
Sistem menampilkan form login perangkat lunak 2
Pengguna mengisi data login 3
Pengguna menekan tombol login 4
Sistem melakukan validasi field login 5
Sistem melakukan autentikasi data login 6
Sistem menampilkan activity utama perangkat lunak Extension
Step Branching Action
4.1 nip dan password kosong
4.2 nip dan password terisi
5.1 nip dan password tidak terdaftar
5.2 nip dan password tidak valid.
b. Skenario Use Case Create Baca Meter Berikut adalah Tabel III.22 Requirement A.2 yang menjelaskan kebutuhan
dari use case create baca meter dan Tabel III.23 Skenario Use Case Create Baca Meter yang menjelaskan
skenario dari use case create baca meter.
Tabel III.22 Requirement A.2
Requirement A.2 Data masukan terdiri dari isi id pelanggan, ambil foto stand meter dan isi nilai kwh.
Tabel III.23 Skenario Use Case Create Baca Meter
Use Case Name Create Baca Meter
Related Requirements Requirement A.2
Goal Context Mengirim data baca meter
Preconditions Form baca meter ditampilkan
Successful End Condition Menampilkan pesan data sukses terkirim
Failed End Condition Menampilkan pesan data gagal terkirim
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna memilih menu baca meter.
Main Flow Step
Action 1
Sistem menampilkan form baca meter 2
Pengguna mengisi
data sesuai
Tabel III.22
Requirement A.2 3
Pengguna menekan tombol send 4
Sistem melakukan validasi masukan pengguna 5
Menampilkan pesan data sukses terkirim Extension
Step Branching Action
4.1 Data masukan kosong
4.2 Data masukan terisi
c. Skenario Use Case Add Id Pelanggan
Berikut adalah Tabel III.24 Skenario Use Case Add Id Pelanggan yang menjelaskan skenario dari use case add id pelanggan.
Tabel III.24 Skenario Use Case Add Id Pelanggan
Use Case Name Add Id Pelanggan
Related Requirements -
Goal Context Data id pelanggan
Preconditions Activity id pelanggan perangkat lunak ditampilkan
Successful End Condition Menampilkan activity form id pelanggan
Failed End Condition Activity form id pelanggan gagal ditampilkan
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna memilih data id pelanggan.
Main Flow Step
Action 1
Pengguna memilih menu id pelanggan 2
Sistem menampilkan form id pelanggan 3
Pengguna memilih id pelanggan 4
Sistem memvalidasi id pelanggan yang dipilih 5
Sistem menampilkan form baca meter yang telah teisi id pelanggan
Extension Step
Branching Action 2.1
Sistem gagal menampilkan form 2.2
Sistem berhasil menampilkan form 4.1
Jika jarak id pelanggan dengan lokasi petugas lebih dari 10 meter, sistem tidak dapat melanjutkan ke take
foto by camera 4.2
Jika jarak id pelanggan dengan lokasi petugas kurang dari 10 meter, sistem dapat melanjutkan ke take foto
by camera
d. Skenario Use Case Take Photo by Camera
Berikut adalah Tabel III.25 Skenario Use Case Take Photo by Camera yang menjelaskan skenario dari use case take photo by camera.
Tabel III.25 Skenario Use Case Take Photo by Camera
Use Case Name Take Photo by Camera
Related Requirements -
Goal Context Melakukan pengambilan take photo
Preconditions Form baca meter ditampilkan
Successful End Condition Photo berhasil diambil
Failed End Condition Photo tidak berhasil diambil
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna memilih diambil
Included Case -
Main Flow Step
Action 1.
Sistem menampilkan activity camera 2.
Pengguna memilih take photo 3.
Sistem mengambil gambar dari camera 4.
Sistem mengedit hasil foto crop Extension
Step Branching Action
3.1 Sistem gagal mengambil gambar
3.2 Sistem berhasil mengambil gambar.
e. Skenario Use Case Add Nilai Kwh
Berikut adalah Tabel III.26 Skenario Use Case Add Nilai Kwh yang menjelaskan skenario dari use case add nilai kwh.
Tabel III.26 Skenario Use Case Add Nilai Kwh
Use Case Name Add Nilai Kwh
Related Requirements -
Goal Context Data nilai kwh
Preconditions Activity nilai kwh perangkat lunak ditampilkan
Successful End Condition Menampilkan activity form nilai kwh
Failed End Condition Activity form nilai kwh gagal ditampilkan
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna mengisi data nilai kwh.
Main Flow Step
Action 1
Pengguna memilih menu nilai kwh
2 Sistem menampilkan form nilai kwh
3 Pengguna mengisi nilai kwh
Extension Step
Branching Action 2.1
Sistem gagal menampilkan form 2.2
Sistem berhasil menampilkan form
f. Skenario Use Case View Geotagging
Berikut adalah Tabel III.27 Skenario Use Case View Geotagging yang menjelaskan skenario dari use case view geotagging.
Tabel III.27 Skenario Use Case View Geotagging
Use Case Name View Geotagging
Related Requirements -
Goal Context Data photo dan lokasi ditampilkan
Preconditions Activity view geotagging perangkat lunak ditampilkan
Successful End Condition Menampilkan marker lokasi pelanggan pada peta
Failed End Condition Peta lokasi pelanggan gagal ditampilkan
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna memilih tombol geotagging perangkat lunak.
Main Flow Step
Action 1
Pengguna memilih tombol geotagging perangkat lunak.
2 Sistem menampilkan peta lokasi pelanggan
3 Sistem menampilkan data photo dan lokasi dari stand
meter pelanggan Extension
Step Branching Action
2.1 Sistem gagal menampilkan peta lokasi pelanggan.
2.2 Sistem berhasil menampilkan peta lokasi pelanggan.
g. Skenario Use Case View Notifikasi
Berikut adalah Tabel III.28 Skenario Use Case View Notifikasi yang menjelaskan skenario dari use case view notifikasi.
Tabel III.28 Skenario Use Case View Notifikasi
Use Case Name View Notifikasi
Related Requirements -
Goal Context Data notifikasi ditampilkan
Preconditions Activity view notifikasi perangkat lunak ditampilkan
Successful End Condition Menampilkan data notifikasi
Failed End Condition Data notifikasi gagal ditampilkan
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna memilih tombol notifikasi perangkat lunak.
Main Flow Step
Action 1
Pengguna memilih tombol notifikasi perangkat lunak. 2
Sistem menampilkan data notifikasi Extension
Step Branching Action
2.1 Sistem gagal menampilkan data notifikasi.
2.2 Sistem berhasil menampilkan data notifikasi.
h. Skenario Use Case View Riwayat
Berikut adalah .Tabel III.29 Skenario Use Case View Riwayat yang menjelaskan skenario dari use case view riwayat.
Tabel III.29 Skenario Use Case View Riwayat
Use Case Name View Riwayat
Related Requirements -
Goal Context Data riwayat ditampilkan
Preconditions Activity view riwayat perangkat lunak ditampilkan
Successful End Condition Menampilkan data riwayat
Failed End Condition Data riwayat gagal ditampilkan
Primary Actor Pengguna
Trigger Pengguna memilih tombol riwayat perangkat lunak.
Main Flow Step
Action 1
Pengguna memilih tombol riwayat perangkat lunak. 2
Sistem menampilkan data riwayat
Extension Step
Branching Action 2.1
Sistem gagal menampilkan data riwayat. 2.2
Sistem berhasil menampilkan data riwayat.
i. Skenario Use Case Setting Profile
Berikut Tabel III.30 Skenario Use Case adalah yang menjelaskan skenario dari use case setting profile.
Tabel III.30 Skenario Use Case Setting Profile
Use Case Name Ganti Password
Related Requirements -
Goal Context Update password pengguna
Preconditions Successful End Condition
Password pengguna berhasil diganti. Failed End Condition
Password pengguna tidak berhasil diganti. Primary Actor
Pengguna Trigger
Pengguna memilih tombol ganti password Main Flow
Step Action
1. Sistem menampilkan halaman setting profile
2. Sistem menampilkan kolom ganti password
profile 3.
Pengguna mengganti password profile 4.
Sistem mengvalidasi masukan pengguna 5.
Sistem menampilkan pesan berhasil Extension
Step Branching Action
4.1 masukan tidak diterima.
4.2 masukan diterima
5. Diagram Activity
Activity diagram menjelaskan aliran kerja aktor pada perangkat lunak yang akan dibangun
a. Activity Diagram Login
Berikut adalah Gambar III.13 Activity Diagram Login yang menggambarkan activity diagram login.
Gambar III.13 Activity Diagram Login
b. Activity Diagram Create Baca Meter
Berikut adalah Gambar III.14 Activity Diagram Create Baca Meter yang menggambarkan activity diagram create baca meter.
Gambar III.14 Activity Diagram Create Baca Meter
c. Activity Diagram Add Id Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.15 Activity Diagram Add Id Pelanggan yang menggambarkan activity diagram add id pelanggan.
Gambar III.15 Activity Diagram Add Id Pelanggan
d. Activity Diagram Take Photo by Camera
Berikut adalah Gambar III.16 Activity Diagram Take Photo by Camera yang menggambarkan activity diagram take photo by camera.
Gambar III.16 Activity Diagram Take Photo by Camera
e. Activity Diagram Add Nilai Kwh
Berikut adalah Gambar III.17 Activity Diagram Add Nilai Kwh yang menggambarkan activity diagram add nilai kwh.
Gambar III.17 Activity Diagram Add Nilai Kwh
f. Activity Diagram View Geotagging
Berikut adalah Gambar III.18 Activity Diagram View Geotagging yang menggambarkan activity diagram view geotagging.
Gambar III.18 Activity Diagram View Geotagging
g. Activity Diagram View Notifikasi
Berikut adalah Gambar III.19 Activity Diagram View Notifikasi yang menggambarkan activity diagram view notifikasi.
Gambar III.19 Activity Diagram View Notifikasi
h. Activity Diagram View Riwayat
Berikut adalah Gambar III.20 Activity Diagram View Riwayat yang menggambarkan activity diagram view riwayat.
Gambar III.20 Activity Diagram View Riwayat
i. Activity Diagram Setting Profile
Berikut adalah Gambar III.21 Activity Diagram Ganti yang menggambarkan activity diagram ganti password.
Gambar III.21 Activity Diagram Ganti Password
6. Diagram Class
Gambar III.22 Diagram Class
7. Diagram Sequence
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan arus pekerjaan, pesan yang di sampaikan dan bagaimana elemen-elemen di dalamnya bekerja sama dari
waktu ke waktu untuk mencapai suatu hasil. a. Sequence Diagram Login Pengguna
Berikut adalah Gambar III.23 Sequence Diagram Login Pengguna yang menggambarkan sequence diagram login pengguna.
Gambar III.23 Sequence Diagram Login Pengguna
b. Sequence Diagram Create Baca Meter Berikut adalah Gambar III.24 Sequence Diagram Create Baca Meter yang
menggambarkan sequence diagram baca meter.
Gambar III.24 Sequence Diagram Create Baca Meter
c. Sequence Diagram Add Id Pelanggan Berikut adalah Gambar III.25 Sequence Diagram Add Id Pelanggan yang
menggambarkan sequence diagram add id pelanggan.
Gambar III.25 Sequence Diagram Add Id Pelanggan
d. Sequence Diagram Take Photo by Camera Berikut adalah Gambar III.26 Sequence Diagram Take Photo by Camera yang
menggambarkan sequence diagram take photo by camera.
: Pengguna BacaMeterActivity
1 : onCreate 2 : tap button add photo
3 : onActivityResult 4 : performCrop
5 : message 6 : createImageFile
7 : createImageFileCrop
Gambar III.26 Sequence Diagram Take Photo by Camera
e. Sequence Diagram Add Nilai Kwh Berikut adalah Gambar III.27 Sequence Diagram Add Nilai Kwh yang
menggambarkan sequence diagram add nilai kwh.
Gambar III.27 Sequence Diagram Add Nilai Kwh
f. Sequence Diagram View Geotagging
Berikut adalah Gambar III.28 Sequence Diagram View Geotagging yang menggambarkan sequence diagram view geotagging.
Gambar III.28 Sequence Diagram View Geotagging
g. Sequence Diagram View Notifikasi Berikut adalah Gambar III.29 Sequence Diagram View Notifikasi yang
menggambarkan sequence diagram view notifikasi.
Gambar III.29 Sequence Diagram View Notifikasi
h. Sequence Diagram View Riwayat Berikut adalah Gambar III.30 Sequence Diagram View Riwayat yang
menggambarkan sequence diagram view riwayat.
Gambar III.30 Sequence Diagram View Riwayat
i. Sequence Diagram Setting Profile
Berikut adalah Gambar III.31 Sequence Diagram Setting Profile yang menggambarkan sequence diagram setting profile.
Gambar III.31 Sequence Diagram Setting Profile
III.1.7 Perancangan Sistem
III.1.7.1 Perancangan Data
Berikut adalah perancangan data dari perangkat lunak yang dibangun 1.
Diagram Relasi Berikut adalah Gambar III.32 Diagram Relasi dari perangkat lunak yang
dibangun.
Gambar III.32 Diagram Relasi
2. Struktur Tabel
Berikut adalah struktur table dari perangkat lunak yang dibangun a.
Tabel tbl_admin Berikut adalah Tabel III.31 Struktur Tabel tbl_admin yang
mendeskripsikan tabel admin. Nama tabel
: tbl_admin Tempat penyimpanan : harddisk
Tabel III.31 Struktur Tabel tbl_admin
Nama Field Tipe Data Panjang Kunci
Keterangan ID_ADMIN
Int 5
Primary key not null, auto increment
NAMA Varchar
100 not null
USERNAME Varchar
100 not null
Nama Field Tipe Data Panjang Kunci
Keterangan PASSWORD
Varchar 100
not null LEVEL
Varchar 100
not null
b. Tabel tbl_bacameter
Berikut adalah Tabel III.32 Struktur Tabel tbl_bacameter yang mendeskripsikan tabel admin.
Nama tabel : tbl_bacameter
Tempat penyimpanan : harddisk
Tabel III.32 Struktur Tabel tbl_bacameter
Nama Field Tipe
Data Panjang Kunci
Keterangan ID_BACAMETER Int
11 Primary key
not null,
auto increment
NIP Varchar 100
Foreign key `ni p’ References `
bandungf_astriamandiridb`.`tbl_petugas` `nip` on delete cascade on update
cascade not null
NILAI_KWH Int
11 not null
FOTO_KWH varchar
100 not null
TGL_CATER varchar
100 not null
KOORDINAT_X Double
not null KOORDINAT_Y
Double not null
IDPEL varchar
100 Foreign key `idpel References `
bandungf_astriamandiridb `.`tbl_pelanggan` `idpel` on delete
cascade on update cascade not null
c. Tabel tbl_petugas
Berikut adalah
Tabel III.33
Struktur Tabel
tbl_petugas yang
mendeskripsikan tabel admin. Nama tabel
: tbl_petugas Tempat penyimpanan : harddisk
Tabel III.33 Struktur Tabel tbl_petugas
Nama Field Tipe Data
Panjang Kunci Keterangan
NIP varchar
20 primary key
not null NAMA_PETUGAS
varchar 100
not null PASSWORD_PETUGAS
varchar 100
not null KODE_RBM
varchar 20
Foreign key `kode_rbm’ References `
not null
Nama Field Tipe Data
Panjang Kunci Keterangan
bandungf_astriamandiridb `.`tbl_rbm` `kode_rbm`
on delete cascade on update cascade
d. Tabel tbl_pelanggan
Berikut adalah Tabel III.34 Struktur Tabel tbl_pelanggan yang mendeskripsikan tabel admin.
Nama tabel : tbl_pelanggan
Tempat penyimpanan : harddisk
Tabel III.34 Struktur Tabel tbl_pelanggan
Nama Field Tipe Data Panjang Kunci
Keterangan IDPEL
varchar 100
primary key not null
NAMA_PELANGGAN varchar
100 not null
ALAMAT_PELANGGAN varchar 100
not null NOMOR_RT
varchar 20
not null NOMOR_RW
varchar 20
not null GOLONGAN_TARIF
varchar 20
not null DAYA
int 11
not null KODE_RBM
varchar 20
Foreign key `kode_rbm’ References `
bandungf_astriamandiridb `.`tbl_rbm` `kode_rbm`
on delete cascade on update cascade
not null
NOMOR_METER_KWH double
not null KOORDINAT_X
double not null
KOORDINAT_Y double
not null
e. Tabel tbl_notifikasi
Berikut adalah Tabel III.35 Struktur Tabel tbl_notifikasi yang mendeskripsikan tabel admin.
Nama tabel : tbl_notifikasi
Tempat penyimpanan : harddisk
Tabel III.35 Struktur Tabel tbl_notifikasi
Nama Field Tipe Data
Panjang Kunci Keterangan
ID_NOTIF Int
11 Primary key
not null,
auto increment
ISI_NOTIF Varchar
200 not null
Nama Field Tipe Data
Panjang Kunci Keterangan
TGL_NOTIF Date
not null WAKTU_NOTIF
Time not null
NIP Varchar
20 Foreign key `nip’
References ` bandungf_astriamandiridb
`.`tbl_petugas` `nip` on delete cascade on update
cascade not null
f. Tabel tbl_rbm
Berikut adalah Tabel III.36 Struktur Tabel tbl_rbm yang mendeskripsikan tabel admin.
Nama tabel : tbl_rbm
Tempat penyimpanan : harddisk
Tabel III.36 Struktur Tabel tbl_rbm
Nama Field Tipe Data Panjang Kunci
Keterangan KODE_RBM
varchar 20
Primary key not null
KETERANGAN varchar
200 not null
III.1.7.2 Perancangan Arsitektur Menu
Perancangan arsitektur menyediakan software engineer satu gambaran dari stuktur menu program atau blueprint dari perangkat lunak yang akan dibuat.
Tujuan perancangan ini adalah untuk membangun struktur program secara moduler dan menggambarkan hubungan kendali diantara modul program. Berikut
adalah gambaran perancangan arsitektural menu. 1.
Perancangan Arsitektur Menu Web Berikut adalah Gambar III.33 Perancangan Arsitektur Menu Web yang
mengambarkan arsitektur menu web.
Login
Pengolahan Data Petugas
Pengolahan Data Pelanggan
Pengolahan Pemberitahuan
Pengolahan Laporan
Pengolahan Baca Meter
Geotagging Aplikasi Astria
Mandiri
Logout Pengolahan
Data RBM
Gambar III.33 Perancangan Arsitektur Menu Web
2. Perancangan Arsitektur Menu Mobile
Berikut adalah Gambar III.34 Perancangan Arsitektur Menu Mobile yang mengambarkan arsitektur menu mobile.
Login
Geotagging Pemberitahuan
Riwayat Setting Profile
Baca Meter Aplikasi Astria
Mandiri
Add Id Pelanggan
Add Nilai KwH
Add Photo Logout
Gambar III.34 Perancangan Arsitektur Menu Mobile
III.1.7.3 Perancangan Antar Muka
1. Perancangan Antarmuka Web
a. Perancangan Antarmuka Login Admin
Berikut adalah Gambar III.35 Perancangan Antarmuka Login Admin yang mengambarkan rancangan antarmuka login admin.
Gambar III.35 Perancangan Antarmuka Login Admin
b. Perancangan Antarmuka Pengolahan Baca MeterGeotagging
Berikut adalah Gambar III.36 Perancangan Antarmuka Pengolahan Baca MeterGeotagging yang mengambarkan rancangan antarmuka pengolahan baca
metergeotagging.
Gambar III.36 Perancangan Antarmuka Pengolahan Baca MeterGeotagging
c. Perancangan Antarmuka Pengolahan Petugas
Berikut adalah Gambar III.37 Perancangan Antarmuka Pengolahan Petugas yang mengambarkan rancangan antarmuka pengolahan petugas.
Gambar III.37 Perancangan Antarmuka Pengolahan Petugas
d. Perancangan Antarmuka Pengolahan Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.38 Perancangan Antarmuka Pengolahan Pelanggan yang mengambarkan rancangan antarmuka pengolahan pelanggan.
Gambar III.38 Perancangan Antarmuka Pengolahan Pelanggan
e. Perancangan Antarmuka Pengolahan Pemberitahuan
Berikut adalah Gambar III.39 Perancangan Antarmuka Pengolahan Pemberitahuan
yang mengambarkan
rancangan antarmuka
pengolahan pemberitahuan.
Gambar III.39 Perancangan Antarmuka Pengolahan Pemberitahuan
f. Perancangan Antarmuka Pengolahan Laporan
Berikut adalah Gambar III.40 Perancangan Antarmuka Pengolahan Laporan yang mengambarkan rancangan antarmuka pengolahan laporan.
Gambar III.40 Perancangan Antarmuka Pengolahan Laporan
g. Perancangan Antarmuka Edit Baca Meter
Berikut adalah Gambar III.41 Perancangan Antarmuka Edit Baca Meter yang mengambarkan rancangan antarmuka edit baca meter.
Gambar III.41 Perancangan Antarmuka Edit Baca Meter
h. Perancangan Antarmuka Lihat Baca Meter
Berikut adalah Gambar III.42 Perancangan Antarmuka Lihat Baca Meter yang mengambarkan rancangan antarmuka lihat baca meter.
Gambar III.42 Perancangan Antarmuka Lihat Baca Meter
i. Perancangan Antarmuka Hapus Baca Meter
Berikut adalah Gambar III.43 Perancangan Antarmuka Hapus Baca Meter yang mengambarkan rancangan antarmuka hapus baca meter.
Gambar III.43 Perancangan Antarmuka Hapus Baca Meter
j. Perancangan Antarmuka Tambah Petugas
Berikut adalah Gambar III.44 Perancangan Antarmuka Tambah Petugas yang mengambarkan rancangan antarmuka tambah petugas.
Gambar III.44 Perancangan Antarmuka Tambah Petugas
k. Perancangan Antarmuka Edit Petugas
Berikut adalah Gambar III.45 Perancangan Antarmuka Edit Petugas yang mengambarkan rancangan antarmuka edit petugas.
Gambar III.45 Perancangan Antarmuka Edit Petugas
l. Perancangan Antarmuka Lihat Petugas
Berikut adalah Gambar III.46 Perancangan Antarmuka Lihat Petugas yang mengambarkan rancangan antarmuka lihat petugas.
Gambar III.46 Perancangan Antarmuka Lihat Petugas
m. Perancangan Antarmuka Hapus Petugas
Berikut adalah Gambar III.47 Perancangan Antarmuka Hapus Petugas yang mengambarkan rancangan antarmuka hapus petugas.
Gambar III.47 Perancangan Antarmuka Hapus Petugas
n. Perancangan Antarmuka Tambah Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.48 Perancangan Antarmuka Tambah Pelanggan yang mengambarkan rancangan antarmuka tambah pelanggan.
Gambar III.48 Perancangan Antarmuka Tambah Pelanggan
o. Perancangan Antarmuka Edit Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.49 Perancangan Antarmuka Edit Pelanggan yang mengambarkan rancangan antarmuka edit pelanggan.
Gambar III.49 Perancangan Antarmuka Edit Pelanggan
p. Perancangan Antarmuka Lihat Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.50 Perancangan Antarmuka Lihat Pelanggan yang mengambarkan rancangan antarmuka lihat pelanggan.
Gambar III.50 Perancangan Antarmuka Lihat Pelanggan
q. Perancangan Antarmuka Hapus Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.51 Perancangan Antarmuka Hapus Pelanggan yang mengambarkan rancangan antarmuka hapus pelanggan.
Gambar III.51 Perancangan Antarmuka Hapus Pelanggan
r. Perancangan Antarmuka Tambah Pemberitahuan
Berikut adalah Gambar III.52 Perancangan Antarmuka Tambah Pemberitahuan yang mengambarkan rancangan antarmuka tambah pemberitahuan.
Gambar III.52 Perancangan Antarmuka Tambah Pemberitahuan
s. Perancangan Antarmuka Edit Pemberitahuan
Berikut adalah
Gambar III.53
Perancangan Antarmuka
Edit Pemberitahuan yang mengambarkan rancangan antarmuka edit pemberitahuan.
Gambar III.53 Perancangan Antarmuka Edit Pemberitahuan
t. Perancangan Antarmuka Lihat Pemberitahuan
Berikut adalah
Gambar III.54
Perancangan Antarmuka
Lihat Pemberitahuan yang mengambarkan rancangan antarmuka lihat pemberitahuan.
Gambar III.54 Perancangan Antarmuka Lihat Pemberitahuan
u. Perancangan Antarmuka Hapus Pemberitahuan
Berikut adalah Gambar III.55 Perancangan Antarmuka Hapus Pemberitahuan yang mengambarkan rancangan antarmuka hapus pemberitahuan.
Gambar III.55 Perancangan Antarmuka Hapus Pemberitahuan
v. Perancangan Antarmuka Tambah RBM
Berikut adalah Gambar III.56 Perancangan Antarmuka Tambah RBM yang mengambarkan rancangan antarmuka tambah rbm.
Gambar III.56 Perancangan Antarmuka Tambah RBM
2. Perancangan Antarmuka Mobile
a. Perancangan Antarmuka Splashscreen
Berikut adalah Gambar III.57 Perancangan Antarmuka Splashscreen yang mengambarkan rancangan antarmuka splashscreen.
Gambar III.57 Perancangan Antarmuka Splashscreen
b. Perancangan Antarmuka Login Pengguna
Berikut adalah Gambar III.58 Perancangan Antarmuka Login Pengguna yang mengambarkan rancangan antarmuka login pengguna.
Gambar III.58 Perancangan Antarmuka Login Pengguna
c. Perancangan Antarmuka Halaman Utama Pengguna
Berikut adalah Gambar III.59 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Pengguna yang mengambarkan rancangan antarmuka halaman utama pengguna.
Gambar III.59 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Pengguna
d. Perancangan Antarmuka Baca Meter
Berikut adalah Gambar III.60 Perancangan Antarmuka Baca Meter yang mengambarkan rancangan antarmuka baca meter.
Gambar III.60 Perancangan Antarmuka Baca Meter
e. Perancangan Antarmuka Geotagging
Berikut adalah Gambar III.61 Perancangan Antarmuka Geotagging yang mengambarkan rancangan antarmuka geotagging.
Gambar III.61 Perancangan Antarmuka Geotagging
f. Perancangan Antarmuka Notifikasi
Berikut adalah Gambar III.62 Perancangan Antarmuka Notifikasi yang mengambarkan rancangan antarmuka notifikasi.
Gambar III.62 Perancangan Antarmuka Notifikasi
g. Perancangan Antarmuka Riwayat
Berikut adalah Gambar III.63 Perancangan Antarmuka Riwayat yang mengambarkan rancangan antarmuka riwayat.
Gambar III.63 Perancangan Antarmuka Riwayat
h. Perancangan Antarmuka Pilih Id Pelanggan
Berikut adalah Gambar III.64 Perancangan Antarmuka Pilih Id Pelanggan yang mengambarkan rancangan antarmuka pilih id pelanggan.
Gambar III.64 Perancangan Antarmuka Pilih Id Pelanggan
i. Perancangan Antarmuka Ambil Photo
Berikut adalah Gambar III.65 Perancangan Antarmuka yang mengambarkan rancangan antarmuka ambil photo.
Gambar III.65 Perancangan Antarmuka Ambil Photo
j. Perancangan Antarmuka Catat Kwh Meter
Berikut adalah Gambar III.66 Perancangan Antarmuka yang mengambarkan rancangan antarmuka catat kwh meter.
Gambar III.66 Perancangan Antarmuka Catat Kwh Meter
k. Perancangan Antarmuka Setting Profile
Berikut adalah Gambar III.67 Perancangan Antarmuka Setting Profile yang mengambarkan rancangan antarmuka setting profile.
Gambar III.67 Perancangan Antarmuka Setting Profile
III.1.7.4 Perancangan Pesan
Perancangan pesan pada perangkat lunak yang dibangun terbagi menjadi dua perancangan pesan web dan perancangan pesan mobile.
1. Perancangan Pesan Web
Berikut adalah perancangan pesan web pada perangkat lunak yang dibangun.
Gambar III.68 Perancangan Pesan Web
2. Perancangan Pesan Mobile
Berikut adalah perancangan pesan mobile pada perangkat lunak yang dibangun.
Gambar III.69 Perancangan Pesan Mobile
III.1.7.5 Jaringan Semantik
Jaringan Semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar objek lingkaran dan garis yang menggambarkan
formasi antarobjek tersebut. Adapun jaringan semantik untuk perangkat yang dibangun sebagai berikut.
H01 H02
H03
H04 H05
H06 H21
H22 H23
H31 H32
H33 H34
H41 H42
H43 H44
H51 H52
H53 H54
P01 P03
P04 P05
P06
P07 P03
P02 P04
P05
P02 P03
P02 P03
P04 P05
P06
P06 P06
P04 P05
H07 P08
P09
P11 P11
P12 P12
P13 P13
P02 P10
Gambar III.70 Jaringan Semantik Web
M01 M02
M03
M04 M05
M06 M07
P01
M41 M42
M43 P02
P03 P04
P08
P05 P06
P09 M08
P10
Gambar III.71 Jaringan Semantik Mobile
117
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN SISTEM
Tahap implementasi dan pengujian sistem mendeskripsikan implementasi dan pengujian sistem terhadap perangkat lunak yang sudah di analisis pada bab
sebelumnya.
IV.1 Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem merupakan tahap penterjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis ke dalam suatu bahasa pemrograman tertentu serta
penerapan perangkat lunak yang dibangun pada lingkungan yang sesungguhnya.
IV.1.1 Lingkungan Implementasi
Lingkungan implementasi menjelaskan kebutuhan sistem yang disarankan dalam lingkungan implementasi, kebutuhan ini terbagi menjadi tiga yaitu
hardware, software dan server. Berikut adalah lingkungan implementasi dari aplikasi photo tagging untuk petugas pencatat meter listrik.
1. Spesifikasi Kebutuhan Hardware
Berikut adalah spesifikasi hardware yang digunakan untuk menggunakan sistem.
Tabel IV.1 Kebutuhan Minimum Hardware
Sub sistem web Sub sistem mobile
Processor core i3 2.30 Ghz Android 5.0 Lollipop
Harddisk 500 GB TFT LCD
RAM DDR3 2GB 5 Megapixels Camera Resolution Rear
VGA 128 MB Jaringan GSM CDMA
Resolusi layar 1366x768 Pixel Data Koneksi HSDPA EVDO
Koneksi Internet A-GPS Support
2. Spesifikasi Kebutuhan Software
Berikut adalah spesifikasi software yang digunakan untuk menggunakan sistem.
Tabel IV.2 Kebutuhan Minimum Software
Sub sistem web Sub sistem mobile
Sistem Operasi Windows 7 32 bit Sistem Operasi Android 5.0 Lollipop
Web Browser Mozilla Firefox 20.0, Google Chrome 30.0.1750.154
3. Spesfikasi Kebutuhan Server
Berikut adalah
spesifikasi server
yang digunakan
untuk menggunakan sistem.
Tabel IV.3 Kebutuhan Spesifikasi Server
Sub sistem web
Web Space 500 MB Bandwidth 50 GB Bulan
MySQL Database 5.1 5.5 PHP 5.2 5.3
CPanel 11.x Apache 2.x mod_deflate
IV.1.2 Implementasi Data
Implementasi basis data merupakan implementasi berdasarkan perancangan basis data yang dibuat sebelumnya. Secara fisik implementasi
database ini menggunakan MySql 5.0.10. Berikut adalah sintaks pembangun dari database digunakan.
1. Pembuatan Database
CREATE DATABASE original_astriamandiri