HUBUNGAN PENYALAHGUNAAN MIRAS DAN NARKOBA DENGAN PERILAKU MENYIMPANG PADA ANAK DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN BLITAR

(1)

i

HUBUNGAN PENYALAHGUNAAN MIRAS DAN NARKOBA

DENGAN PERILAKU MENYIMPANG PADA ANAK DI

LEMBAGA PERMASYARAKATAN BLITAR

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan(S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh:

ROSALINA MEGA PUSPITASARI

201110420311160

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

(3)

(4)

iv

MOTTO

Cobalah tidak untuk menjadi seseorang yang sukses, tetapi seseorang yang bernilai (Albert Einstein).

kegagalan akan terjadi jika kita menyerah, tetaplah berusaha, pantang menyerah dan berdoalah

allah tidak akan memberikan hal yang sia-sia atas apa yang sudah kita lakukan (Rosalina M.P).


(5)

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini ku persembahkan untuk :

Allah SWT yang telah melancarkan atas segala kepentingan dan urusan dalam skripsi ini.

Keluargaku Khususnya orang tua yang sangat saya cintai (Budiono dan Diana) yang senantiasa memberikan support atas morril dan materril, yang tiada henti mengalir, serta doa yang tak kunjung putus untuk kelancaranku selama kuliah. Tanpa kalian, aku tak akan menjadi seperti sekarang ini. Terimakasih banyak atas semuanya, semoga allah membalas semua kebaikan yang telah kau berikan.

Kakak dan adik (yenny dan claudya), terimakasih atas dukungan doa dan motoivasi yang selalu diberikan

Para dosen FIKES UMM terimakasih telah memberikan banyak ilmu yang sangat berharga. Special Thanks untuk dosen pembimbing skripsi Bu Aini dan Bu Erma yang telah membimbing saya dengan sabar dan banyak meluangkan waktunya untuk pembuatan skripsi ini. Serta wali kelas Pak Muslih yang telah membimbing kami dan juga meluangkan waktunya, dan memberikan semangat.

Untuk orang tersayang (mas sardi, aprilia, kyky, rachma, rara, nita dan ica) yang sudah senantiasa memberikan dukungan, bantuan dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga kita sukses selalu.

Untuk teman-teman PSIK D 2011, terimakasih untuk motivasi yang kalian berikan.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Hubungan Penyalahgunaan Miras dan Narkoba dengan Perilaku Menyimpang Pada Anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja peneliti sendiri, melainkan berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti P, M. Kep, Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S. Kep., Ns., M. Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Aini Alifatin, S. Kp, M. Kep. selaku pembimbing 1 yang senantiasa

memberikan dorongan, semangat serta kelancaran dalam penulisan skripsi ini. 4. Ibu Erma Wahyu M, S.Kep, Ns, M. Si. selaku pembimbing 2 yang telah banyak membantu untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Kepala LP Anak Kelas IIA BLITAR yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

6. Bapak Muh. Muslih, S. Kep. Ns. sebagai wali kelas PSIK D angkatan 2011 untuk selalu memberi dukungan dan nasihat.

7. Segenap dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama proses penyusunan skripsi.


(7)

vii

8. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan kesabarannya dan dukungan moril dan materiil serta doa yang tak terhenti hingga saat ini.

9. Rekan-rekan PSIK S1 Keperawatan angkatan 2011 yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penyusunan proposal skripsi ini khususnya PSIK D 2011.

10. Responden yang berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya sehingga penelitian dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

11. Dekan FIKES UMM, yang telah memberikan ijin atas penelitian yang saya lakukan.

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya.

Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukkan dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya di bidang kesehatan.

Malang, April 2016


(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan . ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Penelitian . ... iv

Halaman Motto . ... v

Halaman Persembahan . ... vi

Kata pengantar . ... vii

Abstrak Bahasa Indonesia . ... ix

Abstrak Bahasa Inggris ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penulisan ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Remaja 2. 1. 1 Definisi Remaja ... 9

2. 1. 2 Klasifikasi Remaja. ... 9

2. 1. 3 Masa Perkembangan Remaja. ... 10

2. 1. 4 Ciri-ciri Masa Remaja. ... 12

2.2 Konsep Miras 2. 2. 1 Definisi Miras ... 14

2. 2. 2 Jenis-jenis Miras ... 14

2. 2. 3 Dampak Penyalahgunaan Miras ... 16

2. 2. 4 Pengukuran penyalahgunaan miras dengan AUDIT... 18

2.3 Konsep Narkoba 2. 3. 1 Definisi Narkoba ... 19

2. 3. 2 Klasifikasi Narkoba ... 21

2. 3. 3 Akibat Penyalahgunaan Narkoba ... 23

2. 3. 4 Faktor-faktor Penyalahgunaan Narkoba. ... 26

2. 3. 5 Tahapan Penyalahgunaan Narkoba. ... 28

2. 3. 6 Jenis-jenis Narkoba. ... 29

2. 3. 7 Pengukuran penyalahgunaan narkoba dengan DUDIT. ... 32

2.4 Konsep Perilaku Menyimpang 2. 4. 1 Konsep Perilaku. ... 32

2. 4. 2 Konsep Perilaku Menyimpang. ... 35

2. 4. 3 Macam-macam Perilaku Menyimpang. ... 37

2. 4. 4 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang. ... 38

2. 4. 5 Konsep Kriminal. ... 39

2.5 Hubungan Miras dan Narkoba Terhadap Anak Remaja ... 46

2.6 Hubungan Miras dan Narkoba Terhadap Perilaku Menyimpang ...... 49


(9)

ix

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 60

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ... 62

4.2 Kerangka Kerja ... 62

4.3 Populasi, Teknik Sampling, Sample ... 64

4.4 Variabel Penelitian ... 64

4.5 Definisi Operasional ... 65

4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 68

4.7 Instrumen Penelitian ... 69

4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 72

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 73

4.10 Tekhnik Pengolahan Data ... 75

4.11 Analisa Data ... 76

4.12 Etika dalam Penelitian ... 78

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 80

5.1.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia. ... 80

5.1.2 Karakteristik Sampel Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 81

5.1.3 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Miras dan Narkoba. ... 81

5.1.4 Karakteristik Sampel Berdasarkan Alasan Penggunaan. ... 82

5.2 Data Khusus. ... 82

5.2.1 Tingkat Penyalahgunaan Miras. ... 82

5.2.2 Tingkat Penyalahgunaan Narkoba. ... 83

5.2.3 Perilaku Menyimpang Responden. ... 83

5.3 Analisa Data Multivariat. ... 84

5.3.1 Hasil Analisis Hubungan Penyalahguanaan Miras dengan perilaku menyimpang. ... 84

5.3.2 Hasil Analisi Hubungan Penyalahgunaan Narkoba dengan Perilaku Menyimpang. ... 84

5.3.3 Hasil Analisi Hubungan Penyalahgunaan Miras dan Narkoba Dengan Perilaku Menyimpang. ... 85

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Penyalahgunaan Miras pada Anak ... 87

6.2 Gambaran Penyalahgunaan Narkoba pada Anak. ... 90

6.3 Gambaran Perilaku Menyimpang pada Anak . ... 92

6.4 Hasil Uji Regresi Logistik Ganda. ... 94

6.4.1 Hubungan Penyalahgunaan Miras dengan Perilaku Menyimpang pada Anak. ... 94

6.4.2 Hubungan Penyalahgunaan Narkoba dengan Perilaku Menyimpang pada Anak. ... 96

6.4.3 Hubungan Penyalahgunaan Miras dan Narkoba dengan Perilaku Menyimpang pada Anak. ... 97

6.5 Keterbatasan Penelitian. ... 98

6.6 Implikasi Keperawatan. ... 99

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan . ... 101

7.2 Saran . ... 102

Daftar Pustaka ... 104

Lampiran ... 110


(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2 Definisi Operasional. ... 66 Tabel 4.3 Kisi-Kisi Kuesioner. ... 72 Tabel 5.1 Distribusi Sampel berdasarkan Usia pada Anak di Lembaga

Permasyarakatan Blitar pada tanggal 2 Februari 2016. ... 80 Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Pendidikan pada Anak di lembaga Permasyarakatan Blitar pada tanggal 2 Februari 2016. ... 81 Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Miras dan Narkoba yang digunakan pada Anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar. ... 81 Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Alasan Menggunakan Miras dan Narkoba pada anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar pada tanggal 2 februari 2016. ... 82 Tabel 5.5 Distribusi Penyalahgunaan Miras pada anak di Lembaga

Permasyarakatan Blitar pada tanggal 2 Februari 2016 . ... 82 Tabel 5.6 Distribusi Penyalahgunaan Narkoba pada Anak di Lembaga

Permasyarakatan Blitar pada tanggal 2 Februari 2016 . ... 83 Tabel 5.7 Distribusi Perilaku Menyimpang pada anak di Lembaga

Permasyarakatan Blitar pada tanggal 2 februari 2016. ... 83 Tabel 5.8 Hasil Uji Analisa Data Hubungan Penyalahgunaan Miras dengan Perilaku Menyimpang ... 84 Tabel 5.9 Hasil Uji Analisis Data Hubungan Penyalahgunaan Narkoba

Dengan Perilaku Menyimpang. ... 84 Tabel 5.10 Hasil Uji Regresi Logistik Ganda secara Simultan.. ... 85


(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka konsep... 60 Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian... 62


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian. ... 110

Lampiran 2 Surat Rujukan ijin studi pendahuluan dan Penelitian. ... 111

Lampiran 3 Surat Keterangan Selesei Melakukan Penelitian. ... 112

Lampiran 4 Lembar Pengantar Pernyataan Persetujuan. ... 113

Lampiran 5 Lembar Pernyataan Persetujuan Sebagai Subjek Penelitian. ... 114

Lampiran 6 lembar kuesioner. ... 115

Lampiran 7 Mater Data. ... 126

Lampiran 8 Tabulasi Data. ... 130

Lampiran 9 Uji Regresi Logistik Ganda . ... 139

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian. ... 144

Lampiran 11 Lembar Konsultasi . ... 146

Lampiran 12 Angket Persetujuan. ... 150

Lampiran 13 Curiculum Vitae. ... 151


(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, R & Wahdi, S. (2006). Remaja dan Bahaya Narkoba. Jakarta : Media Group.

Agung. (2015). Perilaku Sosial Pengguna Minuman Keras Di Kelurahan Sungai Dama Kota Samarinda. Ejournal sosiatri. Fakultas soisologi.

American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorders. (4th ed). Januari 17, 2010. Washingtin : APA.

Amsar, R. (2015). Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan Perilaku Minum-Minuman Keras Pada Remaja Laki-laki Di Kelurahan Pekuncen RT 31 RW 07 Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta : Yogyakarta.

Arain M, Haque M, Johal L, Mathur P, Nel w. (2013). Maturation Of The Adolescent Brain. Neuropsyhiatric Dis Treat 9:449-461.

Azmiyati, SR. (2014). Gambaran penggunaan NPAZA pada amak jalanan di kota semarang. Jurnal kesehatan masyarakat (KEMAS), 9(2) : 137-143

Babor, T. F., Higgins B, J. C., Saunders, J. B., & Monteiro, M. G. (2001). AUDIT The Alcohol Use Disorders Identification Test: Guidelines for Use in Primary Care. Geneva: WorldHealth Organization.

Bava S, Jacbus J, Mahmood O, Yang TT, Tapert SF. (2010). Neurocognitif Correlates Of While Matter Quality In Adolescent Aubtance Users. Brain Cogn 72: 347-354.

Berman, A. (2003). The Drug Use DisordersIidentification Test. Karolisnka Instituted, Department of cCinical Neoroscience Section for Alcohol and Drug Dependence.

BNN & Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2014. Depok : Puslitikes UI. 2015.

BNN. (2011). Data Tindak Pidana Narkoba Tahun 2007-2011 : Jakarta

BNN. (2011). Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Pada Kelompok Pelajar/Mahasiswa di 16 Provinsi di Indonesia Tahun 2011 : Jakarta.

Budirahayu, T. (2013). Sosiologi Perilaku Menyimpang. Surabaya : PT. Revka Petra Media

Brecht, M & Herbeck, D. (2013). Methamphetamine Use anda Violent Behaviour:User Perceptions and Predictors. Journal of Drug Issues, 43(4) 468-482.


(14)

xiv

Cassidy CM, Schmitz N, Malla A. Validation Of The Alcohol Use Disorders Identification Test and The Drug Abuse Screening Test in First Episode Psychosis. Can J Psychiatry. 2008 Jan;53(1):26-33.

Conreng, D., Waleleng. (2014). Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan Gangguan Fungsi Hati Pada Subjek Pria Dewasa Muda Di Kelurahan Tatei Dan Teling Atas Manado. Jurnal E-Clinic, Volume 2 , Nomor 2.

Chamberlin, L.B. (2009). The Amazing Teen Brain :What Every Child Avocate Needs to Know. Child Law Practice, 28(2), 1-2, 22-24.

Chesang R. (2013). Drug Abuse Among The Youth In Kenya. International Journal of Scientific & Technology Research Volume 2, Issue 6, 22277-8616.

Darmono. (2005). Toksikologi Narkoba dan Alkohol: Pengaruh Neurotoksitasnya pada Saraf Pusat. Jakarta : UI Press.

Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.

Dorrie N, Focker M, Freunscht I, Hebebrand J. (2014). Fetal Alcohol Spectrum Disorders Eur Child Adolesc. Psychiatry 23 : 863 -875.

Dyah, E. (2010). Gambaran Skrining Keterlibatan Penggunaan Alkohol, Rokok, Dan Zat Adiktif Pada Mahasiswa D3 Teknik UGM. Skripsi. Fakultas Teknik UGM.

Eaton DK., Kann L., Kinchen S., Shankin S., & Flint KH. (2012). Youth Risk Bhaviour Surveillance. MMWR survell summ 61;1-162.

Emcdda. (2007). Drugs and Crime : a Complex Relationship. Lishon European Monitoring Center for Drygs and Drug Addiction, vol 16.

Eleanora, N. (2011). Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Serta Usaha Pencegahan Dan Penanggulangannya. Jurnal Hukum, Vol XXV, No 1. Fakultas Hukum.Universitas MPU Tantular Jakarta.

Felson, R., Savolainen, J., Bjarnason, T., Anderson, A. (2011). The Cultural Context Of Adolescent Drinking And Violence In 3 European Cointries. Journal Criminology. 49(3).

Felson, T. & Staff, J. (2010). The Effects of Alcohol Intoxication on Violent Versus Other Offending. Criminal Justice and Behaviour, 37(12), 1343-1360.

Fartune S., Watson P., Robinson E., Fleming T., Deny S. (2010). The Health and Wellbeing of Secondary School Students in New Zealand :Suicide Behaviours and Mental Health in 2001 and 2007. Auckland : University of Auckland.

Gulley JM & Juraska JM. (2013). The Effect of Abused Drugs on Adolescent Development Of Corticolimbic Circuitry and Behaviour, 249 :3-20.


(15)

xv

Hadikusuma, H. (2005). Pengantar Antropologi Hukum. Bandung : Aditya Bakti

Halgin, R. (2011). Psikologi Abnormal, edisi 6. Jakarta. Salemba Humanika.

Hanes, M. (2012). Effects and Consequences of Underage Dringking. Office Of Juvenile Justice Bulletin and Deliquency Prevention.

Hawari, D. (2008). Petunjuk Praktis Terapi, Detoksifikasi Narkoba/ NAZA dan Substitusi (Methadone, Subutex dll) & HIV/AIDS. Jakarta

Hidayat. (2009). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Bineka Cipta

Hurlock, E.B (2006). PsikologiPerkembangan. Jakarta :Erlangga.

Hendrika, H & Schricks, A. (2015). Adolescent Consumption :Brain Health Outcomes. Journal child Adolesc Behaviour, 3-5.

Joewana, S. (2005). Gangguan Mental Dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif. Kedokteran Jakarta :EGC

Johnson JA, Lee A, Vinson D, Seale JP. (2013). Use of AUDIT Based Measures To Identifiy Unhealthy Alkcohol Use and Alcohol Dependence in Primary Care : a Validation Study. Alcohol clin :37, Suppl 1 :E243-9.

Juntika, A. (2011). Dinamika Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : Refilka Aditama.

Kartono, K. (2014). Kenakalan Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.

Kartono, Kartini , 2010. Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja. PT Raja Grafindo Cetakan ke- 9.

Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan. Jakarta : Rajawali Pers.

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Kolip, U., Setiadi., & Elly M. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, Dan Pemecahannya, Edisi Pertama, cetakan ke-1 Jakarta: Kencana

Kristanto, A. (2014). Bentuk Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Remaja Pengguna Narkoba. Ejournal Sosiatri, 2 (3), 64-76.

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba

Medika.


(16)

xvi

Lobmaier, P., Berman H., Gossop M., Ravndal E. (2010). Substance Use and Problem Awarenes Among Drug-Involved in Norway.

Martono, L & Joewana, S. (2006). Pencegahan dan Penanggulanag Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta : Balai Pustaka.

. (2006). Modul Latihan Pemulihan Pecandu Narkoba Berbasi Masyarakat. Jakarta : Balai Pustaka

. (2008). Peran Orang Tua Dalam Mencegah Dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta :Balai Pustaka.

Martaatmadja. (2007). Awas bahaya NAPZA. Semarang : PT Bengawan Ilmu.

Mareno M, Trainor ME. (2013). Adolescence Extended :Implication Of New Brain Research On Medicine And Policy. Acta Pediatric 102: 226-232.

Mighwar. (2006). Psikologi remaja. Jakarta : Gramedia

Muji, dkk. (2008). Petunjuk Teknis Advokasi Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Masyarakat. BNN, hl 25.

Medina, K., Schweinsburg, A. D., Cohen-Zion, M., Nagel B.J., & Tapert, S.F. (2007). Effects Alcohol and Combined Marijuana and Alcohol Use During Adolescence on Hippocampal Volume and Asymmetry. Neurotoxicologyand Teratology, 29, 141-152.

Mothibi, K. (2014). Substance Abuse Amongst Higt School Learners in Rural Communities. Journal of Psychology 2(6) :181-191.

Narwoko, D & Suyanto, B. (2010). Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta : Kencana.

Narendra, M., Sularyo, TS., Soetjiningsih, Suyitno, H., Ranuh, G. (2012). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta : Sagung Seto

Notoatmodjo, S . (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. (2008).Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta.Salemba Medika.

Nurwijaya. (2009). Bahaya Alkohol Dan Cara Mencegah Kecanduannya. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo.


(17)

xvii

P.A.F. Lamintang. (2009). Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Harta Kekayaan. Jakarta : Grafika.

Partodihardjo, S. (2010). Kenali narkoba dan musuhi penyalahgunaanya. Jakarta : Esensi.

. (2006). Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya. Jakarta : PT. Gelora Aksara pratama.

Pattiradjawane, R. l. (2006). Keluarga Anti N. Jakarta. Buku Kompas

Pieter., Herri zan., Janiwarti, Bethasaida., & Saragih. (2010). Pengantar psikopatologi untuk keperawatan. Jakarta : kencana prenada.

Qardhawi, Y. (2010). Fiqih Jihad: Sebuah Karya Monumental Terlengkap tentang Jihad Menurut Al-Quran dan Sunnah. Cet. Ke-1. Bandung : PT MIzan Pustaka.

R. Soesilo. (2009). Penanggulangan kejahatan. Sinar grafika :Jakarta

Rahardjo, W. Konsumsi Alcohol, Obat-Obatan Terlarang Dan Perilaku Seks Beresiko. Jurnal Psikologi. Fakultas Psikologi. Unvieristas Gunadarma Jakarta.

Sale, E., Soledad, S., Springer, F., & Turner, C. (2003). Risk Protection, and Substance Use in Adolescent. Journal of Drug Education, 33(1), 91-105.

Santrock, J. w. (2007). Remaja edisi 11 jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Santoso, B. (2010). Peer Konselor Sebagai Bentuk Intervenci Keperawatan Komunitas Untuk Mencegah Risiko Penyalahgunaan NAPZA pada Siswa SMK TJ Kelurahan Raty Jaya Depok. Skripsi. Depok.

Sudarsono. (2206). Mengenal Jenis dan Efek Buruk Narkoba. Tangerang : Visi Media Setiadi. (2007). Riset Keperwatan. Surabaya : Graha Ilmu.

Selemon LD. (2013). A Role For Synaptic Plasticity In The Adolescent Development Of Executive Function. Tranal Psychiatry 3:e238.

Shawn, et all. (2014). Alcohol And Durg Use And Other High-Risk Behaviors Among Youth In The Slums Of Kampala Uganda. Journal of alcohol and drug research, 3(4), 289-205.

Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta. Salemba Medika.


(18)

xviii

Substance Abuse and Mental Health Servises Administration (SAMSHSA). 2008. The National Survey on Drug Use and Health (NSDUH) Report : Trends in Subtance Use, Dependence, or Buse, and Treatment among Adolescent :2002 to 2007. Amerika Serikat : Abuse and Mental Health Service Administration (SAMHSA).

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Sumiati, dkk. (2009). Kesehatan Jiwa Remaja Dan Konseling. Jakarta. Trans Info Media.

Suyanto, B & Narwoko, D.( 2010). Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Jakarta. Kencana

Taroreh, E. (2013). Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Kebiasaan Minum-Minuman Keras Pada Remaaj Di Desa Atep Satu Kecamatan Langgowan Selatan Kabupaten Minahasa. E-journal keperawatan, no1, vol 1. Fakultas kedokteran . universitas sam ratulangi manado.

Topo S & Eva A. (2010). Kriminologi. Jakarta : Pt Rajagrafindo Persada.

Ulfah, D.M. (2005). Faktor-faktor Penggunaan Miras di Kalangan Remaja di Desa Losari Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala : Yogyakarta.

Voluse, A et all. (2012). Psychometric Properties Of The Drug Use Disorders Identification Test (DUDIT) With Substance Abusers in Outpatient and Residential Tratment. Jurnal Addictive bahaviour ; 37 (36-41).

Wahyurini, dkk. (2006). Keluarga Anti N. Jakarta. Buku Kompas.

Wardah, F & Surjaningrum, E. (2013). Pengaruh Ekspetansi Pada Minuman Beralkohol Terhadap Konsumsi Minuman Beralkohol. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental, vol 02, No 02.

Windle M., Spear LP., Fuligni AJ., Angold A., Brown JD. (2008). Transition Into Underage and Problem Dringking :Developmental Processes andMechanisme Between 10 and 15 Years of Age. Pediatric 121 Suppl 4 :S273-289.

Weish, W. N. (2007). A Multisite Evaluation of Prison-based Therapeutic Community Drug Treatment. Criminal justice and Behaviour, 34, 1481-1498.


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zat psikoaktif merupakan senyawa yang cenderung dipakai ulang oleh orang tertentu, karena zat tersebut mampu memberikan perasaan yang disukai oleh pengguna (Joewana, 2005). Salah satu contoh zat psikoaktif yaitu miras dan narkoba. Miras adalah minuman yang mengandung etanol atau etil-alkohol dengan rumus

kimia C²H5OH, merupakan bahan psikoaktif yang dapat menyebabkan penurunan

kesadaran bagi pengkonsumsinya. Narkoba adalah zat kimia masuk ke dalam tubuh baik secara oral, dihisap, dihirup, disuntikkan dapat berpengaruh pada kerja otak dan menimbulkan kecanduan, mengubah perilaku seseoarang (Kusmiran, 2011).

Fenomena penyalahgunaan miras dan narkoba di Indonesia seperti gunung es yang artinya yang terlihat diluar sangat kecil jika dibandingan yang tidak terlihat. Penyebaran penyalahgunaan miras dan narkoba ini menjadi permasalahan yang sangat mengkhawatirkan dalam perkembangan moral, dan terus menerus dibicarakan karena dapat merusak kehidupan bagi penggunanya, terutama pada remaja saat ini yang dekat dengan zat tersebut, oleh karena itu perlu upaya pencegahan dan penanganan yang tepat terhadap kasus miras dan narkoba (BNN, 2011 & Hawari, 2008).

Menurut Juntika (2011) penyalahgunaan narkoba dan miras kebanyakan di lakukan oleh anak remaja. Hal ini dikarenakan pada masa remaja atau remaja awal sekitar umur 12-18 tahun sedang mengalami masa perubahan biologis, psikologis, maupun sosial yang sangat pesat sehingga rentan untuk menggunakan obat-obatan,


(20)

2

minuman keras dan obat lainya untuk mengurangi ketegangan dan frustasi yang dapat membantu anak remaja melarikan diri dari realitas atau masalah.

Sumiati (2009), menyebutkan masa remaja merupakan masa dimana seseorang individu mengalami peralihan dari satu tahap perkembangan ke satu tahap perkembangan berikutnya yang mengalami perubahan fisik, psikologis, perilaku, sikap, dan juga rentan terhadap lingkungan luar terhadap berbagai masalah. Remaja sering mengalami perasaan ragu-ragu dan mungkin kurang percaya diri, bahkan mereka sangat rentan terhadap tekanan luar dan mempunyai keinginan besar untuk melakukan apa yang orang lain lakukan atau teman sebaya berpastisipasi dalam kegiatan yang tidak sesuainorma.

Kristanto (2014), mengemukakan bahwa dengan penyalahgunaan narkoba akan menimbulkan beberapa masalah seperti konflik orang tua, kekerasan, kejahatan, kecelakaan lalu lintas. Sama halnya dengan narkoba, miras akan menimbulkan beberapa perilaku maladaptif (bicara yang tidak jelas, reflek lambat, perubahan mood) (Ulfah ,2013 dalam Taroreh, 2013). Agung (2015), dalam penelitiannya mengemukakan bahwa penggunaan miras lebih beresiko munculnya perilaku menyimpang seperti, berperilaku yang tidak sesuai norma atau perilaku menyimpang (mencuri, perkosaan, pembunuhan, pemalakan, tawuran). Masalah hukum akan muncul ketika seseorang menggunakan narkoba ataupun miras karena perilaku mereka menyimpang aturan hukum (Halgin, 2011). Penyalahgunaan miras dan narkoba mempunyai dampak yang berbeda-beda tergantung penyalahgunaanya, individu dll. Miras mempunyai dampak yang sangat mempengaruhi tubuh bagi penggunananya karena miras mengandung anastetik yang akan menganggu saraf pusat sehingga muncul GMO yang akan mengubah perilaku seseorang seperti, munculnya halusinasi, gangguan perilaku, sedangkan narkoba mempunyai dampak


(21)

3

yang mempengaruhi tubuh karena jika narkoba masuk alam tubuh, makan zat tersebut akan mengangu kinerja neurotransmitter pada otak, sehingga produksi zat kimia di otak akan berhenti dan mengubah susunan biokimia pada limbus (pusat kenimatan), karena neurotransmitter otak terganggu secara otomatis otak membutuhkan neurotransmitter lain, sehingga otak menggunakan neurotransmiter narkoba sebagai kompensasi maka otak mengeluarkan neurotransmitter dopamine dan tubuh menjadi adiktif yang akan mempengaruhi gangguan sikap dan perilaku, seperti dapat membuat tenang, meningkatkan gairah kerja (kusmiran, 2011). Pada dasarnya zat-zat tersebut memiliki dampak yang hampir sama, tetapi tergantung pada dosis dan jenis zat yang digunakan.

Penelitian yang dilakukan johnston et al. (2012), mengemukakan bahwa

penyalahgunaan narkoba dan miras banyak digunakan oleh kalangan anak muda di amerika serikat usia 13-14 tahun (20,5%), dan remaja akhir (25,0%). Eaton et al.

(2012), menunjukkan bahwa hampir 40% siswa sekolah usia 14-18 tahun dilaporkan telah minum beralkohol dan (22%) telah melakukan pesta miras. Lundholm et al.

(2013), menunjukkan hubungan antara penyalahgunaan zat (miras dan narkoba) dengan perilaku kriminal, dan diperkirakan penduduk setempat (55%), negara (53%), dan pemerintah pusat (46%) yang pernah menjadi narapidana telah memenuhi kriteria terhadap adanya hubungan dengan penyalahgunaan narkoba atau ketergantungan minuman keras.

Indonesia sekarang ini tidak hanya sebagai daerah transit maupun perdagangan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, melainkan sudah menjadi daerah produsen narkotika dan miras sehingga perlu upaya pencegahan, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan jumlah kasus miras dan narkoba. Menurut WHO tahun 2011 menunjukkan morbiditas di kalangan peminum alkohol atau miras


(22)

4

berusia 15 tahun keatas. Korban penyalahgunaan miras dan narkoba angka prevalensi berdasarkan golongan umur sebesar 47,7% (14 -16 tahun), 51% dengan golongan umur (17-20 tahun), dan 31% dengan golongab umur (21-22 tahun) serta rata-rata penyalahgunaan miras dan narkoba adalah 1,9% di kalangan pria sedangkan 0,34% dikalangan perempuan yang mengkonsumsi miras dan narkoba. BNN (2015), menunjukkan penyalahgunaan narkoba dan miras di jawa timur terus meningkat di kalangan remaja, tahun 2014 sebesar 2,68% menjadi 2,80% pada tahun 2015 dan (55%) melakukan tindak kriminal pencurian yang dipengaruhi oleh penyalahgunaan narkoba.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 12 Februari 2015 di Lembaga Permasyarakatan Anak Blitar melalui wawancara dan survey pada 10 anak ditemukan 2 atau (20%) anak mengkonsumsi miras dengan alasan iku-ikut teman atau faktor lingkungan, narkoba 3 atau (30%) dengan alasan sekedar coba-coba atau faktor kenakalan remaja sendiri , sedangkan jenis perilaku menyimpang berupa tindak kriminal yang dilakukan oleh anak yang berada di Lembaga Permasyarakatn Blitar diantaranya , perilaku pembunuhan terdapat 2 atau (20%) anak, perilaku perampokan sekitar 2 anak atau (20% ), dan pemerkosaan 1 anak atau (10%).

Berdasarkan fakta di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Penyalahgunaan Miras dan Narkoba Terhadap Perilaku Menyimpang Pada Anak Di Lembaga Permasyarakatan Blitar”.


(23)

5

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba dengan perilaku menyimpang pada anak di Lembaga Permasayarakatan Blitar.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan miras dan narkoba dengan perilaku menyimpang pada anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi penyalahgunaan Miras pada anak di Lembaga

Permasyarakatan Blitar

2. Mengidentifikasi Penyalahgunaan Narkoba pada anak di Lembaga

Permasyarakatn Blitar

3. Mengidentifikasi perilaku menyimpang pada anak di Lembaga

permasyarakatn Blitar

4. Menganalisis hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba dengan

perilaku menyimpang pada anak di Lembaga permasyarakatan Blitar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapa mengembangkan penelitian lainya tentang hubungan miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang pada anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar


(24)

6

1.4.2 Bagi Masyarakat

Sebagai bahan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengetaui hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang pada anak, serta para ibu dapat mencegah anak untuk tidak menyalahgunakan zat tersebut.

1.4.3 Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan teori dalam bidang keperwatan anak mengenai penyalahgunaan miras dan narkoba.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai acuan dan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian yang berfokus tentang masalah anak.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang pernah dilakukan terkait pengguna minuman keras adalah

penelitianya berjudul efektifitas perda minuman keras terhadap tindak kriminal di kabupaten kulon progo tahun 2009. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian lapangan (field research), yaitu memperoleh data langsung dari lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peredaran miras dan tindak kriminalitas sebelum dan sesudah perda masih belum efektif, karena pemberantasannya belum maksimal, padahal dengan tindakan ini dapat mengubah perilaku dan mencegah penyalahgunaan miras dan tindak kriminalitas.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya alah penelitian ini akan mengkaji hubungan pengguna miras dan narkoba dengan adanya perilaku menyimpang


(25)

7

pada anak. Dengan membedakan variabel bebasnya, pada penelitian sebelumnya variabel bebasnya efektifitas perda minuman keras, pada penelitian sebelumnya variabel bebasnya tentang hubungan pengguna miras dan narkoba.

2. Penelitian Nur Salim (2004) meneliti tentang perbedaan kecenderungan perilaku

seksual antara remaja yang mengkonsumsi narkoba dan remaja yang tidak mengkonsumsi narkoba. Penelitian tersebut menggunakan jenis eksplanatif. Instrumen penelitian menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan remaja yang menggunakan narkoba resiko perilaku seks lebih tinggi di bandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi narkoba.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitina ini mengkaji apakah ada hubungan antara pengguna miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang. Sedangkan penelitian nur salim untuk mengetahui perbedaan perilaku seksual ketika menggunakan narkoba.

3. Penelitian yang pernah dilakukan oleh rahardjo wahyu terkait penyalahgunaan miras atau alcohol adalah penelitiannya berjudul konsumsi alcohol, obat-obatan terlarang dan perilaku seks beresiko. Penelitian tersebut menggunakan metode metanalisis. Hasil penelitianya adalah terdapat korelasi antara pengguna alcohol dan obat terlarang dengan perilaku seks beresiko.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitian ini mengkaji apakah ada hubungan pengguna miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang, yang dimaksud perilaku resiko tingggi ini semua jenis perilaku anak menyimpang sehingga anak berada di lapas, sedangkan penelitian rahardjo itu


(26)

8

hanya melihat dari segi perilaku resiko seksnya saja ketika menggunakan alkohol dan obat-obatan.

4. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Dyah Esti dkk (2010) meneliti tentang gambara skrining keterlibatan penyalahgunaan alkohol, rokok, dan zat adiktif pada mahasisa D3 Fakultas Teknik UGM. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Hasil penelitianya adalah tingkat penyalahgunaan resiko ketergantunga tembakau, inhalasi, ganja, obat oenenang dll di fakultas Teknik UGM mahasiswa angkatana 2008 sebagian besar masuk dalam ketgori rendah dalam penyalahgunaan ya.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitian ini mengkaji hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang. Sedangkan penelitian Dyah Esti itu untuk mengetahui gambaran secara umum keterlibatan penyalahgunaan alkohol, rokok, zat adiktif lainnya.


(1)

yang mempengaruhi tubuh karena jika narkoba masuk alam tubuh, makan zat tersebut akan mengangu kinerja neurotransmitter pada otak, sehingga produksi zat kimia di otak akan berhenti dan mengubah susunan biokimia pada limbus (pusat kenimatan), karena neurotransmitter otak terganggu secara otomatis otak membutuhkan neurotransmitter lain, sehingga otak menggunakan neurotransmiter narkoba sebagai kompensasi maka otak mengeluarkan neurotransmitter dopamine dan tubuh menjadi adiktif yang akan mempengaruhi gangguan sikap dan perilaku, seperti dapat membuat tenang, meningkatkan gairah kerja (kusmiran, 2011). Pada dasarnya zat-zat tersebut memiliki dampak yang hampir sama, tetapi tergantung pada dosis dan jenis zat yang digunakan.

Penelitian yang dilakukan johnston et al. (2012), mengemukakan bahwa penyalahgunaan narkoba dan miras banyak digunakan oleh kalangan anak muda di amerika serikat usia 13-14 tahun (20,5%), dan remaja akhir (25,0%). Eaton et al. (2012), menunjukkan bahwa hampir 40% siswa sekolah usia 14-18 tahun dilaporkan telah minum beralkohol dan (22%) telah melakukan pesta miras. Lundholm et al. (2013), menunjukkan hubungan antara penyalahgunaan zat (miras dan narkoba) dengan perilaku kriminal, dan diperkirakan penduduk setempat (55%), negara (53%), dan pemerintah pusat (46%) yang pernah menjadi narapidana telah memenuhi kriteria terhadap adanya hubungan dengan penyalahgunaan narkoba atau ketergantungan minuman keras.

Indonesia sekarang ini tidak hanya sebagai daerah transit maupun perdagangan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, melainkan sudah menjadi daerah produsen narkotika dan miras sehingga perlu upaya pencegahan, hal ini ditunjukkan oleh peningkatan jumlah kasus miras dan narkoba. Menurut WHO tahun 2011 menunjukkan morbiditas di kalangan peminum alkohol atau miras


(2)

berusia 15 tahun keatas. Korban penyalahgunaan miras dan narkoba angka prevalensi berdasarkan golongan umur sebesar 47,7% (14 -16 tahun), 51% dengan golongan umur (17-20 tahun), dan 31% dengan golongab umur (21-22 tahun) serta rata-rata penyalahgunaan miras dan narkoba adalah 1,9% di kalangan pria sedangkan 0,34% dikalangan perempuan yang mengkonsumsi miras dan narkoba. BNN (2015), menunjukkan penyalahgunaan narkoba dan miras di jawa timur terus meningkat di kalangan remaja, tahun 2014 sebesar 2,68% menjadi 2,80% pada tahun 2015 dan (55%) melakukan tindak kriminal pencurian yang dipengaruhi oleh penyalahgunaan narkoba.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 12 Februari 2015 di Lembaga Permasyarakatan Anak Blitar melalui wawancara dan survey pada 10 anak ditemukan 2 atau (20%) anak mengkonsumsi miras dengan alasan iku-ikut teman atau faktor lingkungan, narkoba 3 atau (30%) dengan alasan sekedar coba-coba atau faktor kenakalan remaja sendiri , sedangkan jenis perilaku menyimpang berupa tindak kriminal yang dilakukan oleh anak yang berada di Lembaga Permasyarakatn Blitar diantaranya , perilaku pembunuhan terdapat 2 atau (20%) anak, perilaku perampokan sekitar 2 anak atau (20% ), dan pemerkosaan 1 anak atau (10%).

Berdasarkan fakta di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Penyalahgunaan Miras dan Narkoba Terhadap Perilaku Menyimpang Pada Anak Di Lembaga Permasyarakatan Blitar”.


(3)

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba dengan perilaku menyimpang pada anak di Lembaga Permasayarakatan Blitar.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan miras dan narkoba dengan perilaku menyimpang pada anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi penyalahgunaan Miras pada anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar

2. Mengidentifikasi Penyalahgunaan Narkoba pada anak di Lembaga Permasyarakatn Blitar

3. Mengidentifikasi perilaku menyimpang pada anak di Lembaga permasyarakatn Blitar

4. Menganalisis hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba dengan perilaku menyimpang pada anak di Lembaga permasyarakatan Blitar.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapa mengembangkan penelitian lainya tentang hubungan miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang pada anak di Lembaga Permasyarakatan Blitar


(4)

1.4.2 Bagi Masyarakat

Sebagai bahan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mengetaui hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang pada anak, serta para ibu dapat mencegah anak untuk tidak menyalahgunakan zat tersebut.

1.4.3 Bagi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan teori dalam bidang keperwatan anak mengenai penyalahgunaan miras dan narkoba.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai acuan dan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian yang berfokus tentang masalah anak.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang pernah dilakukan terkait pengguna minuman keras adalah penelitianya berjudul efektifitas perda minuman keras terhadap tindak kriminal di kabupaten kulon progo tahun 2009. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian lapangan (field research), yaitu memperoleh data langsung dari lapangan. Penelitian ini bersifat deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peredaran miras dan tindak kriminalitas sebelum dan sesudah perda masih belum efektif, karena pemberantasannya belum maksimal, padahal dengan tindakan ini dapat mengubah perilaku dan mencegah penyalahgunaan miras dan tindak kriminalitas.


(5)

pada anak. Dengan membedakan variabel bebasnya, pada penelitian sebelumnya variabel bebasnya efektifitas perda minuman keras, pada penelitian sebelumnya variabel bebasnya tentang hubungan pengguna miras dan narkoba.

2. Penelitian Nur Salim (2004) meneliti tentang perbedaan kecenderungan perilaku seksual antara remaja yang mengkonsumsi narkoba dan remaja yang tidak mengkonsumsi narkoba. Penelitian tersebut menggunakan jenis eksplanatif. Instrumen penelitian menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan remaja yang menggunakan narkoba resiko perilaku seks lebih tinggi di bandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi narkoba.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitina ini mengkaji apakah ada hubungan antara pengguna miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang. Sedangkan penelitian nur salim untuk mengetahui perbedaan perilaku seksual ketika menggunakan narkoba.

3. Penelitian yang pernah dilakukan oleh rahardjo wahyu terkait penyalahgunaan miras atau alcohol adalah penelitiannya berjudul konsumsi alcohol, obat-obatan terlarang dan perilaku seks beresiko. Penelitian tersebut menggunakan metode metanalisis. Hasil penelitianya adalah terdapat korelasi antara pengguna alcohol dan obat terlarang dengan perilaku seks beresiko.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitian ini mengkaji apakah ada hubungan pengguna miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang, yang dimaksud perilaku resiko tingggi ini semua jenis perilaku anak menyimpang sehingga anak berada di lapas, sedangkan penelitian rahardjo itu


(6)

hanya melihat dari segi perilaku resiko seksnya saja ketika menggunakan alkohol dan obat-obatan.

4. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Dyah Esti dkk (2010) meneliti tentang gambara skrining keterlibatan penyalahgunaan alkohol, rokok, dan zat adiktif pada mahasisa D3 Fakultas Teknik UGM. Penelitian tersebut menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Hasil penelitianya adalah tingkat penyalahgunaan resiko ketergantunga tembakau, inhalasi, ganja, obat oenenang dll di fakultas Teknik UGM mahasiswa angkatana 2008 sebagian besar masuk dalam ketgori rendah dalam penyalahgunaan ya.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya adalah penelitian ini mengkaji hubungan penyalahgunaan miras dan narkoba terhadap perilaku menyimpang. Sedangkan penelitian Dyah Esti itu untuk mengetahui gambaran secara umum keterlibatan penyalahgunaan alkohol, rokok, zat adiktif lainnya.