Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pencemaran lingkungan yang terjadi saat ini kebanyakan disebabkan oleh penggunaan bahan kimia yang berlebihan, dari sektor pertanian sendiri penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan adalah penggunaan pestisida. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973, Pestisida merupakan zat kimia dan bahan lain yang digunakan untuk memberantas hama tanaman. Pestisida yang digunakan untuk membasmi hama tanaman tidak saja bersifat racun bagi hama tanaman tersebut tetapi juga dapat berpengaruh bagi organisme bukan sasaran, termasuk manusia dan lingkungan hidup. Petani menggunakan pestisida untuk membasmi hama tanaman dengan harapan hasil produk pertanian meningkat. Penggunaan pestisida oleh petani semakin hari kian meningkat, namun tidak diimbangi dengan peningkatan pemahaman petani dalam menggunakan pestisida.. Penggunaan pestisida dapat mengontaminasi secara langsung sehingga mengakibatkan keracunan. Berdasarkan Marsaulina 2007, Organisasi Kesehatan dunia dan Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa memperkirakan ada 1,5 juta kasus keracunan pestisida terjadi pada pekerja di sektor pertanian, sebagian besar kasus keracunan pestisida tersebut terjadi di negara berkembang. Pada studi pendahuluan tahun 2003-2004, dilaporkan terdapat keracunan pestisida pada petani yang bekerja di empat kecamatan Kabupaten Simalungan Provinsi Sumatra Utara. Tingkat keracunan pestisida pada petani sebesar 4,67 keracunan tingkat berat atau kronis. Dampak negatif dari penggunaan pestisida bagi petani tidak menyurutkan petani untuk mengurangi penggunaan pestisida. Adanya peningkatan penggunaan pestisida dapat berdampak pada bahaya kesehatan serta berbahaya pada lebah madu, ikan, burung serta pengembangbiakan insektisida. Perlu adanya perhatian dalam pencampuran dalam menggunakan pestisida serta kesadaran dan pencegahan. Penggunaan pestisida yang berlebihan akan meningkatkan biaya pengendalian, mempertinggi kematian organisme non target serta dapat menurunkan kualitas lingkungan Yuantari, 2011. Kecamatan Limbangan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kendal. Kecamatan Limbangan terletak di daerah pegunungan dengan ketinggian ± 426 meter diatas permukaan laut. Proporsi penggunaan lahan di Kecamatan Limbangan adalah 38,99 hutan negara, 34,92 tanah tegalan, 17,04 tanah sawah, 6,05 tanah pekarangan, dan 2,55 penggunaan lahan lainnya. Kecamatan Limbangan merupakan salah satu kecamatan penghasil komoditas padi di Kabupaten Kendal. Pada tahun 2013, luas areal tanaman padi mencapai 3.314 Ha dengan produksinya sebanyak 18.302,5 ton. Desa Sumberahayu merupakan salah satu desa di Kecamatan Limbangan. Mayoritas penduduk Desa Sumberahayu bekerja pada sektor pertanian, dari 807 jiwa jumlah penduduk Desa Sumberahayu, 473 jiwa bekerja pada sektor pertanian. Jenis utama tanaman yang di budidayakan oleh sebagian besar petani di Desa Sumberahayu adalah tanaman padi. Desa Sumberahayu memiliki lahan sawah seluas 68,94 Ha dan menghasilkan produksi padi sebanyak 1.192,5 ton Kecamatan Limbangan Dalam Angka Tahun 2014. Berdasarkan hasil pengamatan, penggunaan pestisida oleh petani padi di Desa Sumberahayu hanya berdasarkan pada kebiasaan lama atau turun-temurun dan informasi dari sesama petani lain. Petani padi di Desa Sumberahayu meyakini, jika semakin banyak menggunakan pestisida maka kondisi tanaman padi akan semakin baik dan akan lebih ampuh dalam membasmi hama tanaman padi. Padahal penggunaan pestisida dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan berbagai macam dampak negatif bagi lingkungan hidup. Dampak negatif penggunaan pestisida bagi lingkungan hidup mulai dirasakan oleh petani padi di Desa Sumberahayu, seperti hama walang sangit yang jumlahnya tetap banyak meski petani sudah menyemprot dengan pestisida. Pertumbuhan tanaman padi di Desa Sumberahayu saat ini sangat bergantung dari pemberian pestisida dan pupuk kimia, dari satu kali tanam padi dibutuhkan tiga kali pemberian pupuk kimia dan dua kali pemberian pestisida agar pertumbuhan padi dapat maksimal. Hal demikian terjadi karena unsur hara di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman padi sudah hilang, kondisi tersebut diperparah dengan petani padi di Desa Sumberahayu tidak pernah melakukan pergiliran tanaman untuk lahan sawahnya. Petani padi perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang dampak penggunaan pestisida bagi lingkungan hidup agar kerusakan lingkungan hidup dapat dihindari. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk memilih judul penelitian “ Tingkat Pengetahuan Petani Padi Tentang Dampak Penggunaan Pestisida Bagi Lingkungan Hidup Di Desa Sumberahayu Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal Tahun 2015 “.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Petani Jeruk tentang Keracunan Akibat Penggunaan Pestisida di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo

3 61 95

Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Masyarakat Kabupaten Langkat Kecamatan Secanggang Desa Cinta Raja Dusun Ii Emplasemen PT. Buana Estate Tentang Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner (Pjk)

4 88 83

PERILAKU PETANI DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA KIMIA PADA TANAMAN PADI DI DESA KUTOANYAR KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

14 104 159

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 5 12

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

1 7 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA DENGAN KEBIASAAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Dengan Kebiasaan Petani Menggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ketika Menyemprot Padi Di Desa Laban Kecamatan Mojo La

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA DENGAN KEBIASAAN PETANI MENGGUNAAN ALAT Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Dengan Kebiasaan Petani Menggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ketika Menyemprot Padi Di Desa

0 0 13

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM UPACARA TRADISI METRI DESA DI DESA LIMBANGAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL.

0 1 95

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PETANI BAWANG MERAH DALAM PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN KEJADIAN KERACUNAN PADA PETANI DI KECAMATAN KERSANA KABUPATEN BREBES (Studi Kasus di Desa Kersana dan Desa Limbangan)

0 3 71