BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepulauan Derawan, di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki keanekaragaman hayati tinggi yaitu terumbu karang dan ikan untuk
sumber penghidupan yang melimpah bagi masyarakat, memiliki hutan hujan tropis yang lebat dan mangrove yang luas, merupakan habitat peneluran penyu
terbesar di Asia Tenggara, serta memiliki Pulau Kakaban yang unik Ismuranty et al., 2004.
Pulau Kakaban terletak pada 02
o
10’09” – 02
o
06’45” LU , 118
o
30’00” – 118
o
33’39” BT terletak di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Diantara Pulau-pulau di gugusan Kepulauan Derawan, dua
pulau merupakan atol, salah satunya adalah Pulau Kakaban. Pulau atol adalah sebuah pulau yang terbentuk dari gugusan terumbu karang. Pulau Kakaban
memiliki laguna atau danau air asin yang berisi berbagai jenis biota endemik, sehingga Kakaban ini merupakan danau yang sangat menarik untuk dikunjungi
Ismuranty et al., 2004.
Kekayaan ini merupakan sebuah aset yang selain perlu dilindungi, juga berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jika dikelola
secara bijak dan lestari. Pengelolaan secara lestari memang merupakan tantangan yang cukup berat. Hingga saat ini pola kebijakan pembangunan di Indonesia tidak
memperhatikan aspek keberlanjutan. Sumber daya alam dikuras habis tanpa mempedulikan dampak negatif pada lingkungan. Oleh sebab itu, pola
pengembangan sumber daya alam yang paling cocok adalah dengan konservasi.
Kekayaan alam yang dimiliki Pulau Kakaban, selain perlu di konservasi, dapat pula dijadikan objek wisata yang dapat menjadi sumber penghasilan bagi
masyarakat. Tetapi strategi pengelolaan wisata yang dipilih juga harus memperhatikan aspek konservasi sehingga kegiatan wisata tidak merusak
lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaan wisata yang cocok adalah ekowisata berbasis masyarakat. Ekowisata adalah kegiatan pariwisata yang berwawasan
lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pendidikan. Diharapkan
dengan sistem ekowisata berbasis masyarakat ini pengembangan Pulau Kakaban dapat berjalan secara lestari.
1.2 Identifikasi Masalah