Sampel urine merupakan salah satu indikator untuk melihat kadar merkuri dalam urine, dan sampel darah untuk menentukan kadar ureum dan kreatinin dan
melihat kerusakan fungsi ginjal. Pemeriksaan kadar merkuri dalam urin dapat dilakukan dengan pemeriksan dengan metode ICP Inductively Coupled Plasma
– OES Optic Emision Spektrometri. Mengingat penggunaan merkuri terjadi secara terus menerus karena penambangan emas secara tradisional di desa Panton
luas kecamatan Sawang kabupaten Aceh Selatan diduga akan berpengaruh pada kerusakan ginjal bagi penambang.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan suatu penelitian untuk mengukur kadar merkuri Hg dalam urine dan pengaruh merkuri terhadap
kerusakan ginjal pada penambang emas tradisional di desa Panton Luas kabupaten Aceh Selatan ?
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merumuskan masalah penelitian berikut : Apakah ada pengaruh kadar merkuri dalam urin terhadap fungsi ginjal
pada penambang emas tradisional di desa Panton Luas kecamatan Sawang kabupaten Aceh Selatan.
Universitas Sumatera Utara
1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh kadar merkuri dalam urin terhadap fungsi ginjal pada penambang emas tradisional di desa Panton Luas
kecamatan Sawang kabupaten Aceh Selatan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui kadar merkuri dalam urin pada penambang emas tradisioanl di desa Panton Luas kecamatan Sawang kabupaten Aceh
Selatan. 2. Untuk mengetahui kadar ureum pada penambang emas tradisional di
desa Panton Luas kecamatan Sawang kabupaten Aceh Selatan. 3. Untuk mengetahui kadar kreatinin pada penambang emas tradisional di
desa Panton Luas kecamatan Sawang kabupaten Aceh Selatan.
1.4. Hipotesis
Ha : ada pengaruh kadar merkuri dalam urin terhadap fungsi ginjal
pada penambang emas tradisional di desa Panton Luas kecamatan Sawang kabupaten Aceh Selatan.
Ho : Tidak ada pengaruh kadar merkuri dalam urin terhadap fungsi
ginjal pada penambang emas tradisional di desa Panton Luas kecamatan Sawang kabupaten Aceh Selatan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah Daerah Sebagai bahan informasi dan pertimbangan kepada Pemerintah
daerah khususnya Bahan Lingkungan Hidup BLH, dinas kesehatan propinsi dan kabupaten dalam perencanaan, pemantauan serta dampak
kesehatan lingkungan.
2. Bagi Penambang emas Menambah pengetahuan bagi penambang dalam upaya melindungi
dan mencegah gangguan kesehatan akibat adanya pencemaran merkuri Hg di wilayah penambang emas.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Merkuri
Merkuri Hg adalah unsur logam yang sangat penting dalam teknologi diabad modern saat ini. Merkuri Hg merupakan salah satu jenis logam yang
banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu-batuan, bijih tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik Setiawati, 2012.
Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom NA ; 80 serta mempunyai massa molekul relatif MR : 200,59. Merkuri diberikan symbol
kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargricum, merkuri atau raksa Zul Alfian, 2006.
Sebagai unsur, merkuri berbentuk cair keperakan pada suhu kamar. Merkuri membentuk berbagai persenyawaan baik anorganik maupun organik.
Merkuri dapat menjadi senyawa anorganik melalui oksidasi dan kembali menjadi unsur merkuri Hg melalui reduksi. Merkuri anorganik menjadi merkuri lambat
berdegradasi menjadi merkuri anorganik. Merkuri mempunyai titik leleh 38,87 dan titik didih 35,0
Merkuri Hg adalah satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu ruang. Merkuri, baik logam maupun metal merkuri CH
Lubis Sari Halida, 2002.
3
Hg
+
biasanya masuk tubuh manusia lewat pencernaan dan pernafasan. Namun bila dalam bentuk
logam, biasanya sebagian besar bisa diekreksikan. Sisanya akan menumpuk
8
Universitas Sumatera Utara