Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada trimester pertama dan ketiga Manuaba
et al.
, 2010.
Tabel 2.1. Diagnosa Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil Sharma, 2012
Karakteristik Perhitungan
Rentang Normal
Anemia Defisiensi Besi
Hb gdL Metode sahli
11-15 11
MCV fL PCVeritrosit
75-96 75
MCH pg HbEritrosit
27-33 27
MCHC gdL HbPCV
32-35 32
Apus darah perifer Gambaran
normositik normokromik
Gambaran mikrositik
hipokromik Besi serum gdL
60-120 60
TIBC µgdL 300-400
350 Saturasi Transferin
15 Ferritin serum
mcgdL 13-27
12 FEP µ gdL
35 50
Reseptor Transferin serum
Meningkat Hb, hemoglobin; MCV,
mean corpuscular volume
; MCH,
mean corpuscular Hb
; MCHC,
mean corpuscular Hb concentration
; TIBC,
total iron binding capacity
; FEP,
free erythrocyte protoporphyrin
; PCV, packed cell volume.
2.3.3 Pengaruh Anemia Defisiensi Besi terhadap Kehamilan
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk otak. Pada ibu hamil dapat menyebabkan
keguguran, lahir sebelum waktunya, berat badan lahir rendah, perdarahan sebelum dan selama persalinan bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan
janinnya. Ibu hamil dengan anemia tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi untk janinnya sehingga janin sangat berisiko untuk terjadinya gangguan
kematangan atau kematuran organ-organ tubuhnya Tarwoto
et al
., 2007. Dampak anemia pada kehamilan terhadap janin dapat berupa bayi
prematur, bayi kecil untk usia gestasi, peningkatan mortalitas perinatal, penurunan simpanan besi pada neonates, anemia defisiensi besi, gangguan afektif dan
Universitas Sumatera Utara
kognitif pada bayi, peningkatan insiden penyakit jantung dan diabetes di kemudian hari Sharma, 2012. Pada kehamilan trimester pertama anemia dapat
menyebabkan abortus,
Missed abortus
, dan kelainan kongenital, pada trimester kedua dapat terjadi persalinan prematus, perdarahan antepartum, gangguan
pertumbuhan janin dalam Rahim, asfiksia intra uterin sampai kematian, berat badan lahir rendah, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah, serta
dekompensasio kodis-kematian ibu, sedangkan pada saat inpartu dapat menyebabkan gangguan his primer dan sekunder, janin lahir dengan anemia, serta
persalinan dengan tindakan tinggi meliputi ibu cepat lelah dan gangguan perjalann persalinan perlu tindakan operatif Manuaba, 2001.
2.4 Bayi Berat Lahir Rendah
Berat badan merupakan pertimbangan penting dalam menentukan kesejahteraan. Rata-rata berat badan bayi yang dilahirkan aterm adalah 3500-3750
gram Stables dan Rankin, 2005 dalam Williamson dan Kenda, 2014. Sekitar 27 angka kematian pada neonatus disebabkan oleh BBLR. Angka kejadian
BBLR di Indonesia berkisar antara 9-20 bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain. Sebanyak 25 bayi dengan BBLR meninggal pada saat baru lahir
dan 50 nya meninggal saat bayi Maryunani
et al.
, 2009. Tanda dan gejala yang terdapat pada bayi dengan berat badan lahir rendah
adalah : Berat badan 2500 gram
Letak kuping menurun Pembesaran dari satu atau kedua ginjal
Ukuran kepala kecil Masalah dalam pemberian makan reflex menelan dan menghisap
berkurang Suhu tidak stabil
Maryunani
et al.
, 2009.
Universitas Sumatera Utara