Deskripsi Data Hasil Penelitian

program SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Standar Reliabilitas Ket Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran X1 0,784 0,60 Reliabel Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah X2 0,797 0,60 Reliabel Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler X3 0,835 0,60 Reliabel Akhlak Siswa Y 0,853 0,60 Reliabel Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa hasil nilai cronbach’s alpha α variabel X 1 , X 2 , X 3 dan Y 0,60 sehingga kuesioner dari keempat variabel tersebut reliabel atau layak dipercaya sebagai alat ukur variabel.

3. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran, pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah, pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler serta akhlak siswa. Berikut penyajian data dari hasil penelitian, perolehan data terkait dengan penelitian dilakukan dengan pengumpulan data secara langsung … Lanjutan… dengan menyebarkan angket kepada responden. Angket disebarkan kepada 69 siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung. Tabel 4.3 Data Hasil Angket Tentang Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran, Budaya Sekolah, Kegiatan Ekstrakurikuler dan Akhlak Siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung Data Mentah No. Pendidikan karakter Akhlak siswa Y Integrasi pembelajaran X1 Integrasi budaya sekolah X2 Integrasi ekrstrakurikuler X3 1. 62 64 38 62 2. 62 71 45 73 3. 61 72 45 74 4. 61 61 44 71 5. 62 70 45 72 6. 60 68 45 73 7. 58 70 41 66 8. 60 68 44 75 9. 60 68 43 74 10. 57 62 43 72 11. 55 65 45 72 12. 59 65 44 70 13. 52 65 45 69 14. 54 62 38 61 15. 54 66 41 70 16. 51 67 37 65 17. 54 61 34 59 18. 51 61 37 60 19. 48 59 32 58 20. 55 62 34 58 21 55 69 40 63 22. 52 70 39 65 23. 52 68 34 59 24. 51 70 34 61 25. 52 72 36 67 26. 57 62 39 64 27. 58 64 43 67 28. 61 68 43 72 29. 55 66 44 72 30. 51 66 39 70 31. 57 61 40 65 32. 62 63 37 74 33. 51 63 37 71 34. 48 67 37 70 35. 53 67 38 70 36. 54 63 40 68 37. 55 67 44 78 38. 58 64 41 71 39. 59 57 43 77 40. 55 65 41 71 41. 59 63 37 59 42. 53 62 36 54 43. 47 64 35 52 44. 57 64 46 69 45. 57 68 44 74 46. 55 63 44 69 47. 51 63 42 70 48. 54 62 43 64 49. 57 61 43 74 50. 56 61 43 53 51. 60 63 45 73 52. 56 65 45 73 53. 58 60 42 64 54. 62 60 43 78 55. 60 57 42 73 56. 62 64 40 74 57. 59 61 39 60 58. 63 71 38 80 59. 54 65 39 72 60. 63 71 42 69 61. 60 68 35 70 62. 61 68 33 75 63. 58 67 40 78 64. 57 70 38 69 65. 60 65 40 69 66. 58 72 37 70 67. 60 65 38 67 68. 60 65 40 69 69. 58 71 41 69 a. Deskripsi Tentang Instrumen Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran Instrumen yang digunakan untuk mengetahui pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran berupa angket yang terdiri dari 13 item pertanyaan, yang masing-masing item pertanyaan mempunyai 4 alternatif jawaban dengan rentang skor 2 - 5. Skor harapan terendah adalah 26 sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 65. Berdasarkan total skor harapan tersebut dapat ditentukan interval skor masing-masing kelas atau jenjang yang menggambarkan pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran. Data pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran yang dikumpulkan dari responden sebanyak 69 secara kuantitatif menunjukkan bahwa skor minimum yang didapat adalah 47 dan skor total maksimumnya adalah 63. Rentang jumlah skor maksimum range yang mungkin diperoleh adalah 63-47=16. Interval kelas menggunakan rumus k = 1 + 3.3 log n k adalah banyaknya kelas interval dan n adalah banyaknya data, maka diperoleh k = 1 + 3.3 log 69 = 7.06 dan dibulatkan menjadi 7. Jadi, banyaknya kelas adalah 7. Kemudian panjang interval kelas adalah Rk = 16 : 7 = 2,2 dibulatkan menjadi 2. Dengan demikian dapat diklasifikasikan kelas interval pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajaran Kelas fi 1 Xi 1 Xi 1 2 fi Xi 1 fi 1 Xi 1 2 Prosentase 47-48 3 47,5 2256,25 95 4512,5 4 49-50 49,5 2450,25 51-52 10 51,5 2652,25 515 26522,5 15 53-54 8 53,5 2862,25 428 22898 12 55-56 9 55,5 3080,25 499,5 27722,25 13 57-58 14 57,5 3306,25 805 46287,5 20 59-63 25 61 3721 1525 93025 36 Jumlah 69 3867,5 220967,75 100 Pada tabel 4.4 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah diperoleh pada kelas interval kedua 49-50 dan sebesar 0 atau hanya 0 responden, sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas interval ketujuh 59-63 yakni sebesar 36 atau sebesar 25 responden. Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi adalah menentukan pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran yaitu sebagai berikut: a. Mencari rata-rata mean variabel X 1 X = = = 56,05 dibulatkan menjadi 56 b. Mencari nilai tengah median 1 Nilai Interval = n = 69 = 34,5 dibulatkan menjadi 35 Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih 3+10+8+9+14 = 44. Jadi median terletak di kelas ke-6. 2 Batas bawah kelas median Bb Bb = 57-0.5 = 56,5 3 Panjang kelas median P = 57 sampai 58 = 1 4 Jumlah frekuensi di kelas median f = 14 5 Jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median Jf = 9+8+10+3 = 30 6 Nilai median dengan rumus : Me = Bb+P 12.n-Jf f = 24,5 + 212.69-30 14 = 56,5 + 1,3 = 57,8 dibulatkan 58 c. Mencari modus mode 1 Nilai frekuensi f = 14. Nilai modus terletak di interval kelas ke-6 2 Batas bawah kelas modus Bb Bb = 57-0.5 = 56,5 3 Panjang kelas modus P = 57 sampai 58 = 1 4 Nilai F1 F1 = f-fsb = 14-9 = 5 5 Nilai F2 F2 = f-fsd = 14-25 = -11 6 Nilai modus dengan rumus : Mo = Bb+P F1 F1 + F2 = 56,5 + 1 5 5+-11 = 56,5 + -0,83 = 55,67 dibulatkan 56 d. Mencari Standar deviasi variabel X 1 S 2 = n∑ fi1Xi1 2 – ∑ fi1Xi1 2 nn-1 = 69 220967,75 – 3867 2 40 40-1 = 1186840 - 1157776 69 68 = 289218,5 4692 S 2 = 61,64 S = 7.8 dibulatkan menjadi 8 Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus : 1 X + 1.5 X SD = 56+ 1.5 x 8 = 68 X + 0.5 X SD = 56+ 0.5 x8 = 60 X – 0.5 X SD = 56 - 0.5 x8 = 52 X – 1.5 X SD = 56 - 1.5 x 8 = 44 1 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, hal. 333 Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data kualifikasi sebagai berikut : Tabel 4.5 Kriteria Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Pembelajan No Kriteria Interval Jumlah Prosentase 1. Sangat tinggi ≥ 69 2. Tinggi 61-68 12 17 3. Cukup 53-60 44 64 4. Kurang 45-52 13 19 5. Sangat Kurang ≤ 44 Total 69 100 Berdasarkan data pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran dapat diperoleh 0 responden atau 0 responden memperoleh kriteria sangat tinggi, 12 responden atau 17 responden memperoleh kriteria tinggi, 44 responden atau 64 responden memperoleh kriteria cukup, 13 responden atau 19 responden memperoleh kriteria kurang dan 0 responden atau 0 responden memperoleh kriteria sangat kurang. Pendidikan karakter melalui integrasi pembelajaran di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung termasuk dalam kategori cukup dengan prosentase 64 atau 44 responden dan dengan rata-rata yang terletak pada interval 53-60. b. Deskripsi Tentang Instrumen Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah Instrumen yang digunakan untuk mengukur pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah berupa angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan, yang masing-masing item pertanyaan mempunyai 4 alternatif jawaban dengan rentang skor 2 - 5. Skor harapan terendah adalah 30 sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 75. Berdasarkan total skor harapan tersebut dapat ditentukan interval skor masing-masing kelas atau jenjang yang menggambarkan pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah. Data pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah yang dikumpulkan dari responden sebanyak 69 secara kuantitatif menunjukkan bahwa skor minimum yang didapat adalah 57 dan skor total maksimumnya adalah 72. Rentang jumlah skor maksimum range yang mungkin diperoleh adalah 72 - 57 = 15 . Interval kelas menggunakan rumus k = 1 + 3.3 log n k adalah banyaknya kelas interval dan n adalah banyaknya data, maka diperoleh k = 1 + 3.3 log 69 = 7,06 dan dibulatkan menjadi 7. Jadi, banyaknya kelas adalah 7. Kemudian panjang interval kelas adalah Rk = 15 : 7 = 2,1 dibulatkan menjadi 2 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah Kelas fi1 Xi1 Xi1 2 fi Xi1 fi1Xi1 2 Prosentase 57-58 2 57,5 3306,25 115 6612,5 3 59-60 3 59,5 3540,25 178,5 10620,75 4 61-62 13 61,5 3782,25 799,5 49169,25 19 63-64 13 63,5 4032,25 825,5 52419,25 19 65-66 12 65,5 4290,25 786 51483 17 67-68 13 67,5 4556,25 877,5 59231,25 19 69-72 13 70,5 4970,25 916,5 64613,25 19 Jumlah 69 4498,5 294149,25 100 Pada tabel 4.6 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah diperoleh pada kelas interval pertama 57-58 dan sebesar 3 atau hanya 2 responden, sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas interval ketiga, keempat, keenam, dan ketujuh 61-62, 63-64, 67-68, 69-72 yakni masing-masing sebesar 19 atau sebesar 13 responden. Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi adalah menentukan gaya belajar auditorial yaitu sebagai berikut: a. Mencari rata-rata mean variabel X 2 X = = = 65,19 dibulatkan menjadi 65 b. Mencari nilai tengah median 1 Nilai Interval = n = 69 = 34,5 dibulatkan menjadi 35 Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih 2+3+13+13+12 = 43. Jadi median terletak di kelas ke-5. 2 Batas bawah kelas median Bb Bb = 65-0.5 = 64,5 3 Panjang kelas median P = 65 sampai 66 = 1 4 Jumlah frekuensi di kelas median f = 12 5 Jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median Jf = 13+13+3+2 = 31 6 Nilai median dengan rumus : Me = Bb+P 12.n-Jf f = 64,5 + 1 12.69-31 12 = 64,5 + 0,29 = 64,79 dibulatkan 65 c. Mencari modus mode 1 Nilai frekuensi f = 12. Nilai modus terletak di interval kelas ke-5 2 Batas bawah kelas modus Bb Bb = 65-0.5 = 64.5 3 Panjang kelas modus P = 65 sampai 66 = 1 4 Nilai F1 F1 = f-fsb = 12-13= -1 5 Nilai F2 F2 = f-fsd = 12-13 = -1 6 Nilai modus dengan rumus : Mo = Bb+P F1 F1 + F2 = 64,5 + 1 -1 -1+-1 = 64,5 + 0,5 = 65 7 Mencari Standar deviasi variabel X 2 S 2 = n∑ fi1Xi1 2 – ∑ fi1Xi1 2 nn-1 = 69 294149,25 – 4498,5 2 69 69-1 = 1045760 - 1016064 69 68 = 59796 4692 S 2 = 12,74 S = 3,6 dibulatkan menjadi 4 Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus : X + 1.5 X SD = 65+ 1.5 x 4 = 71 X + 0.5 X SD = 65+ 0.5 x4 = 67 X – 0.5 X SD = 65 - 0.5 x4 = 63 X – 1.5 X SD = 65 - 1.5 x 4 = 59 Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data kualifikasi sebagaiberikut : Tabel 4.7 Kriteria Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Budaya Sekolah No Kriteria Interval Jumlah Prosentase 1. Sangat tinggi ≥ 72 2 3 2. Tinggi 68-71 19 28 3. Cukup 64-67 23 33 4. Kurang 60-63 22 32 5. Sangat Kurang ≤ 59 3 4 Total 69 100 Berdasarkan data pada Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah dapat diperoleh 2 responden atau 3 responden memperoleh kriteria sangat tinggi, 19 responden atau 28 responden memperoleh criteria tinggi, 23 responden atau 33 responden memperoleh kriteria cukup, 22 responden atau 32 responden memperoleh kriteria kurang dan 3 responden atau 4 responden memperoleh kriteria sangat kurang. Pendidikan karakter melalui integrasi budaya sekolah di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung termasuk dalam kategori cukup dengan prosentase 33 atau 23 responden dan dengan rata- rata yang terletak pada interval 64-67. c. Deskripsi Tentang Instrumen Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler Instrumen yang digunakan untuk mengukur pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler berupa angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan, yang masing-masing item pertanyaan mempunyai 4 alternatif jawaban dengan rentang skor 2 - 5. Skor harapan terendah adalah 20 sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 50. Berdasarkan total skor harapan tersebut dapat ditentukan interval skor masing-masing kelas atau jenjang yang menggambarkan integrasi pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler. Data pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler yang dikumpulkan dari responden sebanyak 69 secara kuantitatif menunjukkan bahwa skor minimum yang didapat adalah 32 dan skor total maksimumnya adalah 46. Rentang jumlah skor maksimum range yang mungkin diperoleh adalah 46 – 32 =14. Interval kelas menggunakan rumus k = 1 + 3.3 log n k adalah banyaknya kelas interval dan n adalah banyaknya data, maka diperoleh k = 1 + 3.3 log 69 = 7,06 dan dibulatkan menjadi 7. Jadi, banyaknya kelas adalah 7. Kemudian panjang interval kelas adalah Rk = 14 : 7 = 2 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler Kelas fi 1 Xi 1 Xi 1 2 fi Xi 1 fi 1 Xi 1 2 Prosentase 32-33 2 32,5 1056,25 65 2112,5 3 34-35 6 34,5 1190,25 207 7141,5 9 36-37 9 36,5 1332,25 328,5 11990,25 13 38-39 11 38,5 1482,25 423,5 16304,75 16 40-41 12 40,5 1640,25 486 19683 17 42-43 13 42,5 1806,25 552,5 23481,25 19 44-45 16 45 2025 720 32400 23 Jumlah 69 2782,5 113113,25 100 Pada tabel 4.8 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah diperoleh pada kelas interval kesatu 32-33 3 atau hanya 2 responden, sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas interval ketujuh 44-45 yakni sebesar 23 atau sebesar 16 responden. Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi adalah menentukan pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler yaitu sebagai berikut: a. Mencari rata-rata mean variabel X 3 X = = = 40,32 dibulatkan menjadi 40 b. Mencari nilai tengah median 1 Nilai Interval = n = 69 = 34,5 dibulatkan menjadi 35 Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih 2+6+9+11+12 = 40. Jadi median terletak di kelas ke-5. 2 Batas bawah kelas median Bb Bb = 40-0.5 = 39,5 3 Panjang kelas median P = 40 sampai 41 = 1 4 Jumlah frekuensi di kelas median f = 12 5 Jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median Jf = 11+9+6+2= 28 6 Nilai median dengan rumus : Me = Bb+P 12.n-Jf f = 39,5 + 1 12.69-28 12 = 39,5 + 0,54 = 40,04 dibulatkan 40 c. Mencari modus mode 1 Nilai frekuensi f = 12. Nilai modus terletak di interval kelas ke-5 2 Batas bawah kelas modus Bb Bb = 40-0,5 = 39,5 3 Panjang kelas modus P = 40 sampai 41 = 1 4 Nilai F1 F1 = f-fsb = 12-11= 1 5 Nilai F2 F2 = f-fsd = 13-6 = -3 6 Nilai modus dengan rumus : Mo = Bb+P F1 F1 + F2 = 39,5 + 1 1 1+-3 = 39,5 + -0,5 = 40 7 Mencari Standar deviasi variabel X1 S 2 = n∑ fi1Xi1 2 – ∑ fi1Xi1 2 nn-1 = 69 113113,25 – 2782,5 2 69 69-1 = 7804814,25 – 7742306,25 69 68 = 62508 4692 S 2 = 13,3 S = 3,6 dibulatkan menjadi 4 Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus : X + 1.5 X SD = 40+ 1.5 x 4 = 46 X + 0.5 X SD = 40+ 0.5 x4 = 42 X – 0.5 X SD = 40 - 0.5 x4 = 38 X – 1.5 X SD = 40 - 1.5 x 4 = 34 Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data kualifikasi sebagaiberikut : Tabel 4.9 Kriteria Pendidikan Karakter Melalui Integrasi Kegiatan Ekstrakurikuler No Kriteria Interval Jumlah Prosentase 1. Sangat tinggi ≥ 47 2. Tinggi 43-46 25 36 3. Cukup 39-42 21 30 4. Kurang 35-38 17 25 5. Sangat Kurang ≤ 34 6 9 Total 69 100 Berdasarkan data pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler dapat diperoleh 0 responden atau 0 responden memperoleh kriteria sangat tinggi, 25 responden atau 36 responden memperoleh kriteria tinggi, 21 responden atau 30 responden memperoleh kriteria cukup, 17 responden atau 25 responden memperoleh kriteria kurang dan 6 responden atau 9 responden memperoleh kriteria sangat kurang. Pendidikan karakter melalui integrasi kegiatan ekstrakurikuler di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung termasuk dalam kategori tinggi dengan prosentase 36 dan dengan rata-rata yang terletak pada interval 43-46. d. Data Deskripsi Tentang Instrumen Akhlak Siswa Instrumen yang digunakan untuk mengukur akhlak siswa berupa angket yang terdiri dari 16 item pertanyaan, yang masing-masing item pertanyaan mempunyai 4 alternatif jawaban dengan rentang skor 2 - 5. Skor harapan terendah adalah 32 sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 80. Berdasarkan total skor harapan tersebut dapat ditentukan interval skor masing-masing kelas atau jenjang yang menggambarkan gaya belajar auditorial yang terdiri dari lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, kurang dan sangat kurang. Data tentang akhlak siswa yang dikumpulkan dari responden sebanyak 69 secara kuantitatif menunjukkan bahwa skor minimum yang didapat adalah 52 dan skor total maksimumnya adalah 80. Rentang jumlah skor maksimum range yang mungkin diperoleh adalah 80 – 52 =28. Interval kelas menggunakan rumus k = 1 + 3.3 log n k adalah banyaknya kelas interval dan n adalah banyaknya data, maka diperoleh k = 1 + 3.3 log 69 = 7,06 dan dibulatkan menjadi 7. Jadi, banyaknya kelas adalah 7. Kemudian panjang interval kelas adalah Rk = 28 : 7 = 4 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Akhlak Siswa Kelas fi 1 Xi 1 Xi 1 2 fi Xi 1 fi 1 Xi 1 2 Prosentase 52-55 3 53,5 2862,25 160,5 8586,75 4 56-59 5 57,5 3306,25 287,5 16531,25 7 60-63 6 61,5 3782,25 369 22693,5 9 64-67 9 65,5 4290,25 589,5 38612,25 13 68-71 21 69,5 4830,25 1459,5 101435,25 31 72-75 20 73,5 5402,25 1470 108045,25 29 76-80 5 78 6084 390 30420 7 Jumlah 69 4726 326324,25 100 Pada tabel 4.10 diketahui bahwa jumlah perolehan skor terendah diperoleh pada kelas interval kesatu 52-55 4 atau hanya 3 responden, sedangkan perolehan skor paling banyak diperoleh pada kelas interval kelima 68-71 yakni sebesar 31 atau sebesar 21 responden. Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi adalah menentukan akhlak siswa yaitu sebagai berikut: e. Mencari rata-rata mean variabel X 3 X = = = 68,49 dibulatkan menjadi 69 f. Mencari nilai tengah median 7 Nilai Interval = n = 69 = 34,5 dibulatkan menjadi 35 Menentukan kelas median dengan cara menjumlahkan nilai frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil penjumlahan mencapai nilai 35 atau lebih 3+5+6+9+11+21 = 44. Jadi median terletak di kelas ke-5. 8 Batas bawah kelas median Bb Bb = 68-0.5 = 67,5 9 Panjang kelas median P = 68 sampai 71 = 3 10 Jumlah frekuensi di kelas median f = 21 11 Jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas median Jf = 3+5+6+9= 23 12 Nilai median dengan rumus : Me = Bb+P 12.n-Jf f = 67,5 + 1 12.69-23 21 = 67,5 + 3,5 = 71 g. Mencari modus mode 8 Nilai frekuensi f = 21. Nilai modus terletak di interval kelas ke-5 9 Batas bawah kelas modus Bb Bb = 68-0,5 = 67,5 10 Panjang kelas modus P = 68 sampai 71 = 3 11 Nilai F1 F1 = f-fsb = 21-9 = 12 12 Nilai F2 F2 = f-fsd = 21-20 = 1 13 Nilai modus dengan rumus : Mo = Bb+P F1 F1 + F2 = 67,5 + 3 12 12+1 = 67,5 + 2,76 = 70,26 dibulatkan menjadi 70 14 Mencari Standar deviasi variabel X1 S 2 = n∑ fi1Xi1 2 – ∑ fi1Xi1 2 nn-1 = 69 326324,25 – 4726 2 69 69-1 = 22516373,25 – 22335076 69 68 = 181297,25 4692 S 2 = 38,63 S = 6,2 dibulatkan menjadi 6 Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh, digunakan untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima dengan rumus : X + 1.5 X SD = 69+ 1.5 x 6 = 78 X + 0.5 X SD = 69+ 0.5 x6 = 72 X – 0.5 X SD = 69 - 0.5 x6 = 66 X – 1.5 X SD = 69 - 1.5 x 6 = 60 Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data kualifikasi sebagai berikut : Tabel 4.11 Kriteria Akhlak Siswa No Kriteria Interval Jumlah Prosentase 1. Sangat tinggi ≥ 79 1 1 2. Tinggi 73-78 18 26 3. Cukup 67-72 30 43 4. Kurang 61-66 10 15 5. Sangat Kurang ≤ 60 10 15 Total 69 100 Berdasarkan data pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa akhlak siswa dapat diperoleh 1 responden atau 1 responden memperoleh kriteria sangat tinggi, 18 responden atau 26 responden memperoleh kriteria tinggi, 30 responden atau 43 responden memperoleh kriteria cukup, 10 responden atau 15 responden memperoleh kriteria kurang dan 10 responden atau 15 responden memperoleh kriteria sangat kurang. Akhlak siswa di SDI Al-Hakim Boyolangu Tulungagung termasuk dalam kategori cukup dengan prosentase 43 atau 30 responden dengan rata- rata yang terletak pada interval 67-72.

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK SISWA MAN 2 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 3

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 12

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 24

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 71

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP AKHLAK SISWA DI SDI AL-HAKIM BOYOLANGU TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2016 2017 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6