Tujuan Pembinaan Korban Penyalah Gunaan Narkoba Melalui Konseling

3. Tujuan Pembinaan Korban Penyalah Gunaan Narkoba Melalui Konseling

Individu Di BNN Propinsi Sumatera Utara. Adapun tujuan Pembinaan Korban Penyalah Gunaan Narkoba Melalui Konseling Individu Di BNN Propinsi Sumatera Utara Kepala BNNP Sumut mengutip pendapat Gibson tentang tujuan konseling individu seperti hasil wawancara berikut ini :

Ada sembilan tujuan dari konseling perorangan yakni: Tujuan perkembangan yakni klien dibantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya serta mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi pada proses tersebut (seperti perkembangan kehidupan sosial, pribadi, emosional, kognitif, fisik dan sebagainya). Tujuan pencegahan yakni konselor membantu klien menghindari hasil-hasil yang tidak diinginkan. Tujuan peningkatan yakni klien dibantu oleh konselor untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan. Tujuan perbaikan yakni klien dibantu mengatasi dan/atau menghilangkan perkembangan yang tidak diinginkan.Tujuan penyelidikan yakni menguji kelayakan tujuan untuk memeriksa pilihan-pilihan, pengetesan keterampilan, dan mencoba aktivitas baru dan berbeda dan sebagainya. Tujuan penguatan yakni membantu klien untuk menyadari apa yang dilakukan, difikirkan dan dirasakan sudah baik. Tujuan kognitif yakni menghasilkan fondasi dasar pembelajaran dan keterampilan kognitif. Tujuan fisiologis yakni menghasilkan pemahaman dasar dan kebiasaan untuk hidup sehat. Tujuan psikologis yakni membantu mengembangkan keterampilan sosial yang baik, belajar mengontrol emosi, mengembangkan konsep diri positif dan

sebagainya. 88

Kemudian tujuan lain juga dikatakan oleh Welly Duitra jaya, ia mengatakan bahwa konseling individu merupakan upaya membantu klien kepada beberapa hal, di antaranya adalah;

Untuk memberikan pemahaman kepada klien, saat klien memahami seluk beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komprehensif serta

87 Wawancara dengan Dimas bahri, Klien BNNP Sumatera Utara, 16 Maret 2016 88 Kepala BNNP Sumut, 16 Maret 2016 87 Wawancara dengan Dimas bahri, Klien BNNP Sumatera Utara, 16 Maret 2016 88 Kepala BNNP Sumut, 16 Maret 2016

sehari-hari yang efektif (effective daily living) 89 .

Kemudian Hal lain juga dikatakan oleh M. Rizki Ramadhani. Ia mengatakan bahwa tujuan lain dari konseling individu ini dalam pembinaan korban penyalah gunaan narkoba adalah untuk membedakan bahwa kasus narkoba membutuhkan perlakuan yang berbeda seperti hasil wawancara berikut ini ;

Tujuan dasar dari pembinaan narapidana Narkotika adalah adanya perbedaan pemikiran bahwa narapidana narkotika dengan kasus yang berbeda membutuhkan perlakuan (treatment) yang berbeda pula. Oleh karena itu, diperlukan pemisahan narapidana dengan kasus yang berbeda. Demikian pula, pada narapidana narkoba (narkotika, psikotropika, zat adiktif lain) dipisahkan pemidanaannya dengan narapidana non narkoba,

dengan perlakuan (treatment) dan pembinaan yang spesifik pula. 90

Hal ini dikatakan juga oleh Dedy Affandi, konselor lainnya. Ia menuturkan bahwa konseling individu bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih spesifik dan terarah. Seperti hasil wawancara berikut ini;

Untuk membedakan pelayanan korban narkoba dan korban lainnya, maka pelayanan konseling individu ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang lebih mendalam kepada para korban penyalahguna narkoba. Dan cara ini diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik kepda seluruh korban dengan kesadaran akan bahayanya narkoba dan mengembalikan mereka kepada kehidupan yang sehat dengan

menganggap narkoba adalah sesuatu yang harus dijauhi dan dimusuhi. 91

Dedy juga mengatakan bahwa dalam hal menyadarkan korban penyalah gunaan narkoba. Mereka hari mendapatkan pembinaan dengan berbagai manacam

89 Wawancara dengan Welly Duitra jaya, konselor BNNP Sumut, 16 Maret 2016 90 Wawancara dengan M. Rizki Ramadhani, Konselor BNNP Sumut, 16 Maret 2016

91 Wawancara dengan Dedy Affandi, Konselor BNNP Sumut, 16 Maret 2016 91 Wawancara dengan Dedy Affandi, Konselor BNNP Sumut, 16 Maret 2016

Ada beberapa materi yang biasa kami lakukan dalam pembinaan para korban narkoba seperti; 1. Keimanan kepada Allah. Hal pertama-tama yang perlu dirubah dalam jiwa adalah, aqidah. Aqidah bisa dikatakan sebagai keimanan, keyakinan, dan kepercayaan yang sesungguhnya yang tertanam dalam hati, tidak ada perasaan ragu-ragu serta mempengaruhi orientasi kehidupan, sikap dan aktifitas keseharian, jadi iman bukan hanya sekedar ucapan dan pengetahuan tentang rukun iman. 2. Ibadah. Ibadah menurut bahasa adalah tha'at, menurut dan tunduk. Menurut Ulama' tasawuf adalah pernyataan pengabdian seorang hamba dengan Allah dengan jalan mentaati segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. 3. Akhlak. Akhlak berarti aturan tentang perilaku lahir dan batin yang dapat membedakan mana yang terpuji dan mana yang tercela. Sehingga dengan demikian jika seseorang bisa sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bisa dipastikan tidak akan menjadi pecandu narkoba. Materi tersebut di atas kami sampaikan dalam beberapa kegiatan salah satunya dalam

pembinaan para korban melalui konseling individu. 92