Pengujian Keragaan Beberapa Genotipe Padi Gogo pada Lahan Tercekap di Jasinga
PENGUJIAN KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE PADI
GOGO PAD A LAHAN TERCEKAM AI 01 JASINGA
Oleh
Budi Cahyo Purnomo
A 31.0660
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
PENGUJIAN KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE PADI
GOGO PAOA LAHAN TERCEKAM AI 01 JASINGA
Skripsi sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh
Budi Cahyo Purnomo
A 31.0660
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGaR
2001
Judul
: PENGUJIAN KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE PADI GOGO
PADA LAHAN TERCEKAM Al DI JASINGA
Nama
: Budi Cahyo Purnomo
NRP
: A 31.0660
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
;>
".!
"---Dr. Ir. Hajrial Aswidinoor, MSc
NIP 131284816
セHAョァ・エ。ィオャN@
QセャIヲ。ゥA[、ケ@
Pertanian
Sutllradliat. MS
Tanggal lulus
15 JAN 2001
RINGKASAN
BUDI CAHYO PURNOMO. Pengujian Keragaan Beberapa Genotipe Padi
Gogo pada Lahan Tercekam AI di Jasinga. (Dibimbing oleh HAJRIAL
ASWIDINOOR).
Penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari serangkaian kegiatan
pemuliaan untuk tanaman padi gogo. Penilitian ini dilakukan untuk menguji
keragaan sepuluh genotipe padi gogo yang meliputi padi lokal dan varietas unggul
nasional pada kondisi tereekam aluminium di lapangan. Kegiatan penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juli 2000 di Jasinga.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan. raneangan aeak kelompok
dengan sepuluh varietas/genotipe padi gogo sebagai perlakuan. Setiap perJakuan
diulang tiga kali dan setiap satuan pereobaan ditanam pada petak berukuran 3 m x
2.5 m, dengan jarak antarpetak sekitar 40 em. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 10 genotipe padi yang meliputi padi lokal dan varietas
unggul nasional, insektisida benih, pupuk urea, SP-36, dan KCI. Kesepuluh
genotipe yang diuji adalah Way Rarem, Hawara Bunar, Seratus Malam, Grogol,
Ketombol, Pulut Wajik, Krowal, Bakka Turuy, Randrah Sandra, dan Sigundil.
Lahan disiapkan dengan diolah hingga gem bur. Sebelum penanaman
terlebih dahulu diambil eontoh tanah untuk dianalisis. yang dilakukan seeara aeak '.
dari kesepuluh petak pada masing-masing ulangan. Semua benih sebelum ditanam
direndam dalam air selama semalam guna merangsang perkeeambahan. Dua butir
benih ditanam per lubang dengan jarak tanam 40 em x 10 em. Pemupukan terdiri
dari pemupukan urea, SP-36, dan KCI (masing-masing sebanyak 119 kglha urea,
167 kglha SP-36. dan 167 kg/ha KCI) yang dilakukan sekali seeara bersamaan dan
diberikan seeara alur. Selama masa hidup tanaman, kegiatan penyiangan
dilakukan bi lamana diperlukan. Penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar
pertumbuhan tanaman sulaman tidak tertinggal jauh dari tanaman lainnya.
Dari genotipe-genotipe yang diuji, Way Rarem menunjukkan keragaan yang
terbaik kemudian diikuti oleh Hawara Bunar, Grogol dan Seratus Malam. Hasil
penelitian menunjukkan Genotipe Way Rarem dan Hawara Bunar memiliki
toleransi aluminium yang lebih baik, sementara genotipe lainnya, Grogol dan
Seratus Malam, masing-masing memiliki kemampuan sedikit di bawah mereka,
terlihat dari keragaannya selama pertumbuhan vegetatif. Terhadap faktor
lingkungan lain -
kekurangan air dan serangan hama akar -
yang juga
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, Way Rarem dan Hawara Bunar tampak
seperti tidak terpengaruh oleh kondisi ini, sementara dua genotipe lainnya tampak
terpengaruh, yang ditunjukkan dengan daun yang menggulung dan tanaman
sedikit layu.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Way Rarem, Hawara Bunar.
Grogol, dan Seratus Malam memiliki kemampuan bertahan terhadap kondisi
tercekam AI secara khusus dan faktor Iingkungan lainnya (kekurangan air dan
serangan hama akar) secara umum yang berlainan, yang dapat dilihat dari
keragaan masing-masing genotipe terutama secara vegetatif. Dua genotipe.
Grogol dan Seratus Malam. menunjukkan toleransi yang sedang; sementara dua
genotipe lainnya, Way Rarem dan Hawara Bunar. menunjukkan tingkat toleransi
yang tinggi.
RIWAYAT HIOUP
Penulis dilahirkan di Surabaya. Propinsi Jawa Timur pada tanggal 7 Oktober
1976. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari Bapak Sidarto dan Ibu
Sri Pudji Rahaju.
Pad a tahun 1983 sampai 1986 penulis belajar di SON 24 Palmerah (Pagi) dan
menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Indonesia London pada tahun 1988. Pada
tahun 1991 penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMPK Santa
Maria, Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAK Sang
Timur, Jakarta, dan lulus pada tahun 1994.
Penulis diterima di IPB pada tahun 1994 melalui jalur UMPTN. Selanjutnya
pada tahun 1995 diterima sebagai mahasiswa Program Studi Agronomi, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian.
Selain menjadi asisten praktikum mata kuliah Tanaman Pangan Utama, dalam
keorganisasian penulis telah aktif dalam Paduan Suara Mahasiswa Agriaswara IPB
semenjak tahun 1994.
GOGO PAD A LAHAN TERCEKAM AI 01 JASINGA
Oleh
Budi Cahyo Purnomo
A 31.0660
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
PENGUJIAN KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE PADI
GOGO PAOA LAHAN TERCEKAM AI 01 JASINGA
Skripsi sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh
Budi Cahyo Purnomo
A 31.0660
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGaR
2001
Judul
: PENGUJIAN KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE PADI GOGO
PADA LAHAN TERCEKAM Al DI JASINGA
Nama
: Budi Cahyo Purnomo
NRP
: A 31.0660
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
;>
".!
"---Dr. Ir. Hajrial Aswidinoor, MSc
NIP 131284816
セHAョァ・エ。ィオャN@
QセャIヲ。ゥA[、ケ@
Pertanian
Sutllradliat. MS
Tanggal lulus
15 JAN 2001
RINGKASAN
BUDI CAHYO PURNOMO. Pengujian Keragaan Beberapa Genotipe Padi
Gogo pada Lahan Tercekam AI di Jasinga. (Dibimbing oleh HAJRIAL
ASWIDINOOR).
Penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari serangkaian kegiatan
pemuliaan untuk tanaman padi gogo. Penilitian ini dilakukan untuk menguji
keragaan sepuluh genotipe padi gogo yang meliputi padi lokal dan varietas unggul
nasional pada kondisi tereekam aluminium di lapangan. Kegiatan penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juli 2000 di Jasinga.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan. raneangan aeak kelompok
dengan sepuluh varietas/genotipe padi gogo sebagai perlakuan. Setiap perJakuan
diulang tiga kali dan setiap satuan pereobaan ditanam pada petak berukuran 3 m x
2.5 m, dengan jarak antarpetak sekitar 40 em. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 10 genotipe padi yang meliputi padi lokal dan varietas
unggul nasional, insektisida benih, pupuk urea, SP-36, dan KCI. Kesepuluh
genotipe yang diuji adalah Way Rarem, Hawara Bunar, Seratus Malam, Grogol,
Ketombol, Pulut Wajik, Krowal, Bakka Turuy, Randrah Sandra, dan Sigundil.
Lahan disiapkan dengan diolah hingga gem bur. Sebelum penanaman
terlebih dahulu diambil eontoh tanah untuk dianalisis. yang dilakukan seeara aeak '.
dari kesepuluh petak pada masing-masing ulangan. Semua benih sebelum ditanam
direndam dalam air selama semalam guna merangsang perkeeambahan. Dua butir
benih ditanam per lubang dengan jarak tanam 40 em x 10 em. Pemupukan terdiri
dari pemupukan urea, SP-36, dan KCI (masing-masing sebanyak 119 kglha urea,
167 kglha SP-36. dan 167 kg/ha KCI) yang dilakukan sekali seeara bersamaan dan
diberikan seeara alur. Selama masa hidup tanaman, kegiatan penyiangan
dilakukan bi lamana diperlukan. Penyulaman dilakukan sesegera mungkin agar
pertumbuhan tanaman sulaman tidak tertinggal jauh dari tanaman lainnya.
Dari genotipe-genotipe yang diuji, Way Rarem menunjukkan keragaan yang
terbaik kemudian diikuti oleh Hawara Bunar, Grogol dan Seratus Malam. Hasil
penelitian menunjukkan Genotipe Way Rarem dan Hawara Bunar memiliki
toleransi aluminium yang lebih baik, sementara genotipe lainnya, Grogol dan
Seratus Malam, masing-masing memiliki kemampuan sedikit di bawah mereka,
terlihat dari keragaannya selama pertumbuhan vegetatif. Terhadap faktor
lingkungan lain -
kekurangan air dan serangan hama akar -
yang juga
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, Way Rarem dan Hawara Bunar tampak
seperti tidak terpengaruh oleh kondisi ini, sementara dua genotipe lainnya tampak
terpengaruh, yang ditunjukkan dengan daun yang menggulung dan tanaman
sedikit layu.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Way Rarem, Hawara Bunar.
Grogol, dan Seratus Malam memiliki kemampuan bertahan terhadap kondisi
tercekam AI secara khusus dan faktor Iingkungan lainnya (kekurangan air dan
serangan hama akar) secara umum yang berlainan, yang dapat dilihat dari
keragaan masing-masing genotipe terutama secara vegetatif. Dua genotipe.
Grogol dan Seratus Malam. menunjukkan toleransi yang sedang; sementara dua
genotipe lainnya, Way Rarem dan Hawara Bunar. menunjukkan tingkat toleransi
yang tinggi.
RIWAYAT HIOUP
Penulis dilahirkan di Surabaya. Propinsi Jawa Timur pada tanggal 7 Oktober
1976. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari Bapak Sidarto dan Ibu
Sri Pudji Rahaju.
Pad a tahun 1983 sampai 1986 penulis belajar di SON 24 Palmerah (Pagi) dan
menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Indonesia London pada tahun 1988. Pada
tahun 1991 penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMPK Santa
Maria, Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMAK Sang
Timur, Jakarta, dan lulus pada tahun 1994.
Penulis diterima di IPB pada tahun 1994 melalui jalur UMPTN. Selanjutnya
pada tahun 1995 diterima sebagai mahasiswa Program Studi Agronomi, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian.
Selain menjadi asisten praktikum mata kuliah Tanaman Pangan Utama, dalam
keorganisasian penulis telah aktif dalam Paduan Suara Mahasiswa Agriaswara IPB
semenjak tahun 1994.