mengobservasi bahwa auditor yang tidak berpengalaman akan melakukan judgment
yang memiliki tingkat kekeliruan lebih tinggi dibandingkan dengan auditor yang berpengalaman. Penelitian oleh Zulaikha 2006 juga menjelaskan
bahwa pengalaman auditor memiliki main effect terhadap pertimbangan audit, dimana dalam penugasan audit utamanya perlu memperhatikan pengalamannya
sebagai auditor. Oleh karena itu, hipotesis yang dapat diajukan adalah:
H4: Pengalaman audit berpengaruh secara positif terhadap audit
judgment yang diambil oleh auditor
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah konsep yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Variabel bebas adalah variabel yang fungsinya mempengaruhi variabel
lain atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik positif atau negatif. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dikenai pengaruh dan diterangkan
oleh variabel lain atau variabel yang menjadi perhatian utama penelitian Sekaran, 2003.
Variabel terikat atau dependent variabel dalam penelitian ini adalah Audit Judgement.
Variabel bebas atau independent variabel adalah tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, keahlian audit dan pengalaman audit. Definisi dari
setiap variabel adalah sebagai berikut.
3.1.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit judgment. Audit judgment
dalam penelitian ini merupakan kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu ada penentuan suatu gagasan,
pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, status atau peristiwa lainnya. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang mengacu pada
penelitian Jamilah, dkk. 2007. Instrumen audit judgment ini diukur dengan dua kasus sederhana dengan tiga 3 item pertanyaan untuk setiap kasus.
Kasus pertama berkaitan dengan penentuan tingkat materialitas dan kasus kedua
terkait dengan kasus upaya perekayasaan transaksi oleh entitas yang diperiksa.
Berdasarkan masing-masing kasus tersebut, judgment yang diminta adalah mengikuti atau tidak permintaan instansi yang diperiksa untuk tidak
mempermasalahkan kasus tersebut, seberapa besar keinginan pemeriksa untuk memperluas pengujian atau sampel bukti audit, dan seberapa besar keinginan
pemeriksa untuk merekomendasikan kepada entitas yang diperiksa untuk membuat penyesuaian atau koreksi. Skala pengukuran yang digunakan adalah
skala Likert lima poin yaitu 1 = rendah sekali, 2 = rendah, 3 = netral, 4 = tinggi, dan 5 = sangat tinggi.
3.1.2 Variabel Independen
3.1.2.1 Tekanan Ketaatan
Tekanan ketaatan dalam penelitian ini mengacu pada situasi dilematis, dimana keinginan auditor untuk lebih taat kepada klien dan perintah atasan atau
keinginan auditor untuk lebih bersikap profesional yang taat pada standar audit. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan ketaatan adalah instrumen
yang mengacu pada penelitian Jamilah, dkk. 2007 dengan tambahan satu pertanyaan yang berkaitan dengan standar. Instrumen tekanan ketaatan ini diukur
dengan 9 item pertanyaan dan dinilai menggunakan skala likert lima poin yaitu, 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat
setuju.
3.1.2.2 Kompleksitas Tugas
Persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya informasi dan kejelasan informasi tentang tugas tersebut, terbatasnya
daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki oleh pembuat keputusan Jamilah,dkk.,2007. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur kompleksitas tugas adalah instrumen yang mengacu pada penelitian Jamilah, dkk 2007. Instrumen kompleksitas tugas ini diukur dengan 6 item
pertanyaan dan dinilai menggunakan skala likert lima poin yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
3.1.2.3 Keahlian Audit
Keahlian audit dalam penelitian ini mengacu pada keahlian dalam melakukan audit yang dimiliki oleh seorang auditor yang dapat menunjang kinerja
sebagai auditor pemerintah, baik yang didapat dari pendidikan formal maupun pelatihan dibidang yang digeluti. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
keahlian audit adalah instrumen yang mengacu pada penelitian Praditaningrum 2012 dengan tambahan satu pertanyaan. Indikator pengukuran variabel keahlian
audit adalah pengetahuan auditor, kemampuan melakukan audit, keterampilan berkomunikasi dan melakukan audit, dan sertifikasi atau pengakuan keahlian.
Keahlian audit diukur dengan instrumen yang terdiri dari tujuh 7 item pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert lima poin yaitu
1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.