Tata Letak Dengan Bantuan Komputer

2.7. Tata Letak Dengan Bantuan Komputer

Secara tradisional, pengembangan dan evaluasi tata letak pabrik diselesaikan oleh para perancang dengan menggunakan teknik-teknik grafik dan manipulasi template . Dewasa ini sering diaplikasikan teknik analitik dengan bantuan komputer dalam pengembangan tata letak. Penggunaan komputer dalam menyelesaikan masalah tata letak mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan pendekatan manual tradisional.

1. Dengan komputer perhitungan dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan prosedur manual.

2. Komputer mampu untuk menyelesaikan masalah yang kompleks.

3. Pada proses perancangan menggunakan komputer lebih ekonomis dibandingkan dengan perancangan manual (manusia).

Tata letak berbantuan komputer mempertimbangkan aliran departemen. Aliran antar departemen dapat secara kuantitatif dicatat dalam From To Chart , atau secara kualitatif dicatat dalam Relationship Chart . Tata letak berbantuan komputer yang dikenal antara lain CRAFT ( Computerized Relative Allocation of Facilities Techniques ), COFAD ( Computerized Facilities Design ), PLANET ( Plant Layout Analysis and Evaluation Technique ), CORELAP ( Computerized Relationship Layout Technique ), ALDEP ( Automated Layout Design Program ), BLOCPLAN.

Program komputer bagaimanapun dapat merupakan alat yang sangat berguna, walaupun penggunaan komputer belum mencakup seluruh prosedur dalam perencanaan tata letak fasilitas. Komputerisasi algoritma tata letak dapat dikategorikan berdasarkan cara menghasilkan alternatif-alternatif tata letak akhir.

Komputerisasi perencanaan tata letak fasilitas dikenal dengan nama Computer Aided Layout , dapat diklasifikasikan menurut jenis data aliran atau hubungan antar departemen yaitu dapat berbentuk kuantitatif. Sedangkan metode pengembangan tata letak terdiri dari algoritma konstruksi dan algoritma perbaikan.

2.7.1. Algoritma Konstruksi

Algoritma konstruksi terdiri dari penyeleksian dan penempatan fasilitas atau departemen secara berturut-turut sehingga diperoleh suatu tata letak yang baik. Algoritma ini digunakan untuk mengembangkan tata letak yang baru atau awal. Maksud dari algoritma dengan metode ini bekerja dari keadaan belum adanya susunan tata letak dan membentuk susunan tata letak dengan cara menempatkan departemen-departemen yang disediakan sehingga terbentuk susunan yang baik.

2.7.1.1. CORELAP

CORELAP ( Computerized Relationship Layout Technique ) merupakan suatu algoritma konstruksi yang menentukan penyusunan tata letak, prinsip kerjanya menggunakan hasil perhitungan Total Closeness Rating (TCR) dari setiap departemen. TCR merupakan jumlah dari nilai-nilai numerik yang menyatakan hubungan kedekatan antar departemen. Hubungan tersebut ditunjukkan melalui huruf-huruf yang masing-masing telah diberi bobot.

Adapun bobot kedekatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A = 6 (Mutlak harus didekatkan)

B = 5 (Sangat penting didekatkan)

I = 4 (Penting didekatkan) O = 3 (Dapat didekatkan) U = 2 (Tidak penting didekatkan)

X = 1 (Dihindari untuk didekatkan)

2.7.1.2. ALDEP

Algoritma ALDEP ( Automated Layout Design Program ) termasuk dalam metode konstruksi dengan data yang digunakan adalah data kualitatif. Algoritma ini pertama kali dikembangkan oleh Seehof dan Evans pada tahun 1967. Pengembangan berikutnya dilakukan oleh perusahaan di IBM. Prinsip kerja ALDEP berdasarkan prefensif hubungan aktivitas seperti algoritma CORELAP.

Perbedaan dasar dengan CORELAP terletak pada jumlah AAD yang dihasilkan. CORELAP menghasilkan satu AAD terbaik, sedangkan ALDEP menghasilkan beberapa kemungkinan AAD yang evaluasinya diserahkan kepada perancang. ALDEP menggunakan nilai pada setiap bentuk tingkat hubungan dalam bentuk angka. Nilai-nilai tersebut adalah:

A = 64 (Mutlak harus didekatkan)

B = 16 (Sangat penting didekatkan)

I = 4 (Penting didekatkan) O = 1 (Dapat didekatkan) U = 0 (Tidak penting didekatkan)

X = -1024 (Dihindari untuk didekatkan)

Nilai untuk alternatif yang dihasilkan diperoleh dengan menjumlahkan nilai-nilai departemen yang saling berdampingan. ALDEP dapat melayani sampai 63 departemen atau aktivitas, dapat juga diterapkan dalam bangunan tiga lantai dengan mempertimbangkan lokasi-lokasi yang sudah diterapkan terlebih dahulu seperti lorong, tangga dan lain sebagainya.

2.7.1.3. PLANET

PLANET ( Plant Layout Analysis and Evaluation Technique ) pada awalnya merupakan pengembangan model oleh J.M. Devis terhadap riset yang dilakukan oleh A.J. Gani pada tahun 1965 di Institut Teknologi Georgia yang berjudul Evaluation of Alternative Material Handling Flow , kemudian oleh K.M. Kleim model yang telah dikembangkan tersebut dibuat program komputrnya. PLANET dalam pembentukan tata letak mempunyai kelebihan karena mampu untuk PLANET ( Plant Layout Analysis and Evaluation Technique ) pada awalnya merupakan pengembangan model oleh J.M. Devis terhadap riset yang dilakukan oleh A.J. Gani pada tahun 1965 di Institut Teknologi Georgia yang berjudul Evaluation of Alternative Material Handling Flow , kemudian oleh K.M. Kleim model yang telah dikembangkan tersebut dibuat program komputrnya. PLANET dalam pembentukan tata letak mempunyai kelebihan karena mampu untuk

a. Extended part list

b. From to chart

c. Penalty chart

Selain input tersebut, PLANET juga membutuhkan prioritas penempatan untuk setiap departemen. Prioritas tertinggi adalah 1 dan prioritas terendah adalah 9. Metode seleksi yang digunakan dalam memilih departemen yang akan ditempatkan dalam tata letak yaitu metode seleksi A, B, C.

2.7.2. Algoritma Perbaikan

Algoritma dengan metode perbaikan ( Improvement Method ) digunakan untuk mengalokasikan kembali tata letak fasilitas dari suatu susunan yang sudah ada dengan cara melakukan pertukaran lokasi departemen yang sudah ada. Selain dapat digunakan untuk re-allocation , algoritma perbaikan juga dapat digunakan untuk merencanakan tata letak. Perencanaan tata letak dengan algoritma perbaikan dilakukan dengan cara membuat tata letak awal, kemudian dilakukan pertukaran tata letak sampai diperoleh hasil akhir.