Abortus Insipiens Abortus Inkompletus

Menurut Maryunani dan Yulianingsih 2009 penentuan kehidupan janin dilakukan ideal dengan ultrasonografi, dilihat gerakan denyut jantung janin dan gerakan janin. Keadaan janin sebaiknya segera ditentukan karena mempengaruhi rencana pelaksanaan. 2 Tanda dan Gejala a Perdarahan sedikitbercak b Kadang disertai rasa mulaskontraksi c Periksa dalam belum ada pembukaan d Palpasi : tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan uterus membesar sebagaimana usia kehamilan e Hasil Tes Kehamilan +positif 3 Penatalaksanaan a Tirah baring untuk menambah aliran darah ke uterus dan mengurangi perangsangan mekanis. b Periksa tanda-tanda vital c Kolaborasi dalam pemberian sedative untuk mengurangi rasa sakit dan cemas. d Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C e Bersihkan vulva minimal 2 kali sehari untuk mencegah infeksi.

b. Abortus Insipiens

1 Definisi Menurut Maryunani dan Yulianingsih, 2009 abortus Insipiens adalah perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam cavum uteri. Kondisi ini dapat berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit. Universitas Sumatera Utara 2 Tanda dan Gejala a Perdarahan banyak disertai bekuan b Mulas hebat kontraksi makin lama makin kuat dan makin sering c Ostium uteri eksternum mulai terbuka serviks terbuka d Pada palpasi : tinggi fundus uteri sesuai usia kehamilan 3 Penatalaksanaan a Apabila bidan menghadapi kasus abortus insipiens, segera berkonsultasi dengan dokter kebidanan sehingga pasien mendapat penanganan yang tepat dan cepat. b Pada kehamilan 12 minggu, bahaya perforasi terhadap kerokan lebih besar, maka sebaiknya proses abortus dioercepat. c Pada kehamilan 12 minggu yang disertai perdarahan adalah pengeluaran janin kuretase d Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal. Lakukan manual plasenta.

c. Abortus Inkompletus

1 Definisi Menurut Maryunani dan Yulianingsih 2009 abortus Inkompletus adalah perdarahan kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah keluar cavum uteri melalui kanalis servikalis. 2 Tanda dan Gejala a Perdarahan bisa sedikit atau banyak b Rasa mulas kontraksi tambah hebat c Ostium uteri eksternum atau serviks terbuka Universitas Sumatera Utara d Pada pemeriksaan vaginal, jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari eksternum atau sebagian jaringan keluar e Perdarahan tidak akan berhenti sebelum sisa janin dikeluarkan dapat menyebabkan syok. 3 Penatalaksanaan a Bila disertai syok karena perdarahan, diberikan infuse cairan fisiologis NaCl atau Ringer Laktat dan transfusi darah segera mungkin. b Setelah syok diatasi, dilakukan kerokan dengan kuret tajam dan diberikan suntikan untuk mempertahankan kontraksi otot uterus. c Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, dilakukan pengeluaran plasenta secara manual. d Diberikan antibiotika untuk mencegah infeksi.

d. Abortus Kompletus