LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. 0274
diperlukan suatu proses atau model untuk mengolah data sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat Muhammad, 2002 : 9.
Oleh karena itu, informasi bisa diartikan sebagai data yang terlah tersusun sedemikian rupa sehingga memiliki makna dan bermafaat serta
dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakan untuk membuat keputusan.
Informasi bisa menjadi bagian dari pengambilan keputusan dengan memenuhi syarat sebagaimana yang dibutuhkan oleh Kepala
Sekolah dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Menurut Tata 2004 Syarat informasi dalam manajemen
diklasifikasikan sebagai berikut: a. Informasi yang tepat waktu
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan, apabila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai
informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. b. Informasi yang relevan
Informasi tersebut
mempunyai manfaat
untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-
beda, dalam menunjang proses manajemen suatu organisasi membutuhkan informasi yang relevan permasalahannya, misi
dan tujuan organisasi. c. Informasi yang bernilai
Suatu informasi harus bernilai atau bermanfaat bagi organisasi, karena itu informasi harus dapat tersaji sesuai
dengan bentuk yang diinginkan dan dapat diambil manfaatnya oleh organisasi yang bersangkutan.
d. Informasi yang dapat dipercaya Informasi yang disajikan pada manajer hendakya
diperoleh dari
sumber-sumber yang
dapat diandalkan
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. 0274
kebenarannya serta dapat dijamin tingkat kepercayaannya oleh pengolah data atau pemberi informasi.
3. Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Manajemen terdiri dari proses kegiatan yang
dilakukan oleh
pengelola perusahaan
seperti merencanakan
menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan, mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk
mencapai tujuan yang ditetapak Budi, 2002: 168. Proses manajemen dimulai dengan perencanaan, kemudian proses
pelaksanaan, proses pengendalian dan pengawasan. Pada setiap proses diperlukan informasi yang sebagian dihasilkan oleh sistem informasi
manajemen. Sistem Informasi Manajemen atau yang sering disingkat dengan
SIM menurut Barry E. Cushing dalam Lantip 2013 merupakan sekumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam
suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Gordon B. Davis menegaskan bahwa SIM selalu berhubungan
dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer computer- based information processing. SIM merupakan suatu sistem yang
melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini secara terpadu dan efisien melaksanakan pengumpulan data, dan menyajikan informasi sesuai
dengan kebutuhan para pengambil keputusan. Sistem ini memberikan kemudahan dalam menyediakan data secara tepat waktu sesuai dengan
kebutuhan.
B. Peran Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi dimanfaatkan oleh para pemakai layanan informasi guna membantu tugas penentuan kebijakan organisasi.
LAPORAN PPL 2015 PRODI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat : Kantor Jurusan FSP FIP, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp. 0274
Keberadaan sistem informasi manajemen pada ujungnya berfungsi untuk menelaah informasi menjadi bahan pengambilan keputusan.
Suatu informasi bisa menjadi bahan bagi pengambil keputusan dalam tahapan tertentu, tetapi bisa pula merupakan bahan mentah bagi
pengambil keputusan untuk tahapan berikutnya. Sehubungan dengan hal tersebut tantangan yang lebih besar untuk memperoleh informasi yang
efisien adalah: 1. Kemampuan untuk memberikan macam dan jumlah informasi
yang benar-benar dibutuhkan. 2. Menyampaikan informasi yang memenuhi persyaratan dan
mudah dimengeti pimpinan sekolah. Informasi yang baik dan memenuhi persyaratan adalah; lengkap sesuai kebutuhan,
terpercaya dan masih aktual up to date Ibnu, 1995: 102. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi berperan dalam
membantu tugas-tugas manajemen, mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan sampai pengawasan. Hal tersebut
berupa penyediaan informasi yang berkualitas kepada para manajer, hingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif.
2.1.2 Layanan Pendidikan A. Layanan Pendidikan
Layanan pendidikan menurut dapat diartikan dengan jasa pendidikan, kata jasa service memiliki beberapa arti, mulai dari
pelayanan pribadi personal service sampai pada jasa sebagai suatu produk Rambat Hamdani, 2006.
B. Bentuk dan Fungsi Layanan Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan organisasi yang memberikan pelayanan kepada Stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder
internal terdiri dari semua lembaga di dalam sekolah seperti yayasan, program studi, dan unit kegiatan siswa dan para aktor yang berada di
dalamnya seperti siswa, guru, tata usaha, dan staf yang lain. Stakeholder eksternal terdiri dari alumni, orangtua siswa, pemerintah,
dan masyarakat umum.