c. Metode-Metode Penggalian Hukum
Bahtsul masail
1. Metode
Qauli
Metode ini suatu cara
istinbath
hukum yang di gunakan oleh ulama’ NU dalam kerja
Bahtsul masail
dengan mempelajari masalah yang dihadapi kemudian mencari jawabanyan pada kitab-kitab
fiqh
dari
madzhab
empat dengan mengacu dan merujuk secara langsung pada bunyi teksnya. Atau dengan kata lain mengikuti pendapat-pendapat yang
sudah jadi dalam lingkungan
madzhab
tertentu.
36
Hal ini senada apa yang di ungkapkan pengurus
Bahtsul masail
yang menyatakan sebagai berikut: Metode
Qouli
adalah metode dalam penggalian hukumnya berdasarkan suatu teks
‘Ibarah, baik itu
madzhab
Syafii, Hanafi Maliki dan Hanbali, tapi kebayakan menggunakan kitab
Syafiiyah
.
37
2. Metode
Ilhaqi
Apabila metode
qauli
tidak dapat dilaksanakan karena tidak ditemukan jawaban tekstual dari kitab
mu’tabar, maka yang dilakukan adalah apa yang disebut dengan
Ilhaq al -masailbi nazairiha
yakni menyamakan hukum suatu kasusmasalah yang belum dijawab oleh kitab
belum ada ketetapan hukumnya dengan kasusmasalah serupa yang telah dijawab oleh kitab telah ada ketetapan hukumnya, atau
menyamakan dengan pendapat yang sudah jadi.
38
36
Masyhuri, Masalah Keagamaan..., hal. 364.
37
Kang Farid Fauzi Aktivis Bahtsul masail, Wawancara, PPHM Ngunut Tulungagung, 29 April 2016
38
Zahro, Lajnah Bahtsul masail hal. 121.
Metode penjawaban permasalahan semacam ini kemudian disebut sebagai metode
Ilhaqi
. Dalam prakteknya menggunakan prosedur dan persyaratan mirip
qiyas
. Oleh karenanya, dapat juga dinamakan
qiyas
versi NU. Hal ini didukung dengan apa yang di ungkapkan
Musyawirin
yang menyatakan sebagai berikut: Apabila dalam suatu
Ibarah
tidak ada
Qoul wajah
sama sekali maka dilakukan prosedur
Ilhaq
. perbedaanya antara
qiyas
dan
Ilhaq
. yakni kalau
qiyas
adalah menyamakan hukum sesuatu yang belum ada ketetapanya dengan sesuatu yang sudah ada
kepastian hukumnya berdasarkan nass
al-Quran
dan
al-Sunnah
sedangkan
Ilhaq
adalah menyamakan sesuatu yang belum ada ketetapannya dengan sesuatu yang sudah ada kepastian hukumnya
berdasarkan suatu teks suatu kitab mu’tabar.
39
Adapun ketika dilakukan
Ilhaq
tidak bisa sama sekali maka perkara tersebut di
mauquf
kan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang menyatakan sebagai berikut:
Apabila dalam kasus
Ilhaq
tidak bisa ditemukan jawaban sama sekali maka permasalahan tersebut di maqufkan, Meskipun dalam
MUNAS Bandar Lampung memutuskan menggunakan metode
Manhaji Istinbath J
ama’i yang merujuk pada
al-Quran
, al- Hadis.
40
Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien PPHM Ngunut Tulungagung dalam praktek istinbath Hukum
Bahtsul masail
menggunakan dua metode yakni metode
Qouli
dan metode
Ilhaqi
adapun untuk metode
Manhaji
yang diputuskan didalam MUNAS Bandar Lampung kini mereka belum berani, karena mereka
beranggapan bahwa praktek tersebut cenderung ke ranah Ijtihad yang
39
Kang Farid Fauzi Aktivis Bahtsul masail, Wawancara, PPHM Ngunut Tulungagung, 29 April 2016
40
Ust. Zamroni Ahmad, Wawancara, PPHM Ngunut Tulungagung, 08 April 2016.
harus dihindari oleh para santri, kerena keterbatsan pengetahuan tentang ijtihad yang pengambilan hukumnya merujuk langsung pada
al-Quran
dan al-Hadist. Dalam hal ini menurut mereka metode
manhaji
lebih cenderung keranah Ijtihad yang harus di hindari oleh anggota
Bahtsul masail
.
4. Kitab-Kitab Sumber Rujukan