KAJIAN TEORI 5laporan penelitian frank hertz

4 pemanas Uap Hg anoda kolektor katoda V - + 0,5 V + -

BAB II KAJIAN TEORI

Eksperimen Frank dan Hertz 1914 selain membuktikan bahwa keadaan energi atom-atom adalah diskrit, juga menunjukkan tidak adanya perubahan tingkat- tingkat energi atom apabila atom mendapat sumbangan energi lain berasal dari luar yang lebih kecil dari beda tingkat energi antara satu tingkat energi ke tingkat energi berikutnya. Frank dan Hertz menggunakan tabung berisi uap air raksa Hg yang di dalamnya terdapat anoda, katoda dan elektroda kolektor, seperti pada Gambar 2.1 sebagai berikut : Gambar 2.1 : Tabung Frank-Hertz Bila katoda dipanaskan, elektron akan terlepas dari permukaannya. Elektron ini ditarik oleh anoda yang berpotensial positif terhadap katoda. Elektron yang menembus anoda dengan energi kecil akan ditolak oleh kolektor sehingga tidak menyebabkan arus I pada mikroamperemeter. Bila energi elektron yang menembus anoda lebih besar dari 0,5 eV , elektron memiliki energi cukup untuk melawan medan listrik dari kolektor dan menyebabkan terjadinya aliran arus I pada 5 mikroamperemeter. Jalan pikiran Frank-Hertz adalah sebagai berikut : elektron yang keluar dari katoda dipercepat oleh medan listrik antara anoda dan katoda. Energi yang dimiliki elektron saat berada pada potensial V adalah U = eV . Bila elektron dengan energi ini menumbuk atom dalam uap Hg dan atom Hg hanya dapat mengambil energi dalam jumlah tertentu saja, misalnya U , maka elektron yang telah menumbuk atom Hg akan mempunyai sisa energi sebesar U – U . Sisa energi ini terbawa sebagai energi kinetik elektron. Bila sisa energi ini kurang dari 0,5 eV , elektron akan ditolak oleh kolektor sehingga tidak terjadi aliran arus listrik I dalam mikroamperemeter. Bila energi elektron U kurang dari harga U , atom tidak menambah energi dalam, dan tumbukan antara elektron dan atom bersifat elastik. Bila ini terjadi, elektron dengan mudah akan sampai di kolektor sehingga terjadi aliran arus listrik I dalam mikroamperemeter. Frank-Hertz berharap bila potensial anoda diubah, maka mula-mula arus akan naik. Pada harga potensial anoda tertentu, yaitu bila energi kinetik elektron sama dengan U , maka arus akan berkurang, karena energi diserap oleh atom sehingga sisa energi elektron tidak cukup untuk mengatasi potensial kolektor. Akibatnya pada harga ini arus I akan turun, dan gejala yang diharapkan oleh Frank-Hertz betul terjadi. Gambar 2.2. a. Perubahan arus I terhadap V , bila tabung Frank-Hertz dibuat hampa udara. b. Perubahan arus I terhadap V , bila tabung berisi uap Hg . V I hampa a V Berisi uap Hg 4,9 V 4,9 V 4,9 V b I 6 Eksperimen Frank-Hertz dijalankan sebagai berikut : bila tabung dibuat hampa udara, dan bila potensial anoda diperbesar, maka arus I akan berubah seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.2a. Sedangkan bila tabung berisi uap Hg , maka akan diperoleh arus I yang berubah seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.2b. Berdasarkan grafik yang diperoleh, tampak bahwa bila potensial anoda mencapai 4,9 Volt , arus akan berkurang dan selanjutnya akan naik lagi, dan bila potensial anoda mencapai kelipatan 4,9 Volt arus akan berkurang lagi. Dari eksperimen ini dapat disimpulkan bahwa atom Hg hanya mengambil energi dari elektron sebesar 4,9 eV . Energi yang diambil ini menjadi energi dalam atom Hg . Bila energi elektron kurang dari 4,9 eV , tumbukan bersifat elastik dan energi dalam atom Hg tidak berubah. Bila energi elektron lebih besar dari 4,9 eV , sebagian energi elektron diambil menjadi energi dalam atom Hg dan sisanya sebagai energi kinetik elektron. Hal ini menunjukkan adanya suatu tingkat energi 4,9 eV di atas tingkat dasar. Peristiwa ini sering disebut sebagai transfer energi resonan . Adanya minimum kedua pada arus I bila potensial anoda V diubah adalah karena elektron menumbuk atom Hg dua kali. Bila ini terjadi elektron akan kehilangan energi sebesar 2 x 4,9 eV = 9,8 eV . Dalam eksperimen selanjutnya dengan uap Hg juga didapatkan bahwa resonansi transfer energi terjadi pada energi sebesar 6,7 eV dan 10,4 eV . Kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen ini adalah bahwa energi dalam atom Hg hanya dapat berubah secara diskrit, jadi tidak akan dapat secara sinambung. Beberapa harga energi dalam yang boleh dimiliki atom disebut tingkat energi . Tingkat dasar menyatakan energi atom sebelum mengambil energi. Beberapa tingkat energi di atasnya menyatakan keadaan eksitasi . Bila atom ditumbuk oleh elektron dengan energi cukup, maka atom akan berpindah ke keadaan eksitasi. Bila energi yang diberikan oleh kepada atom lebih dari 10,4 eV , maka atom Hg akan tereksitasi ke keadaan ionisasi, artinya elektron terpental keluar dari atom. Sebagaimana eksperimen yang dilakukan oleh Frank-Hertz, dalam percobaan ini elektron-elektron dipercepat diantara sebuah filamen dan grid sebuah tabung yang berisi gas neon Ne dengan sebuah potensial variabel V . Sebuah potensial balik I 7 rendah V R ditempatkan diantara grid dan plat kolektor. Agar dapat mencapai kolektor, maka elektron-elektron harus memiliki energi kinetik yang lebih besar dari energi potensial balik V R diantara grid dan kolektor. Begitu potensial pemercepat diperbesar, elektron-elektron memiliki energi kinetik yang semakin lama semakin besar dan semakin banyak yang mencapai kolektor, sehingga menghasilkan kenaikkan arus. Pada suatu ketika, elektron-elektron memperoleh energi kinetik yang sama dengan energi keadaan eksitasi pertama atom Ne . Pada saat ini, elektron- elektron dapat mengeksitasi atom-atom Ne ke keadaan ini, sehingga mereka kehilangan nergi kinetik. Dengan demikian lebih sedikit elektron yang akan memiliki cukup energi untuk mengatasi potensial balik V R , sehingga terjadi penurunan arus kolektor. Kenaikan V lebih lanjut menyebabkan arus kembali naik karena elektron- elektron mendapat tambahan energi kinetik setelah mengeksitasi sebuah atom Ne . Pada potensial pemercepat yang lebih tinggi, elektron-elektron akan memiliki energi yang cukup untuk mengeksitasi dua atom Ne sehingga terjadi penurunan kedua untuk arus I , dan seterusnya. Perbedaan tegangan diantara berbagai puncak arus tampak berhubungan dengan energi yang diperlukan untuk mengeksitasi atom Ne ke keadaan eksitasi pertamanya. Harga ini didapatkan dari selisih kedua lembah V dikalikan dengan muatan elektron, sehingga :  E = e  V 1 Selanjutnya dalam eksperimen ini akan diamati mengenai tingkat energi eksitasi atom gas Ne yang dihasilkan oleh hubungan antara arus I dan potensial anoda V . Telah dipelajari bahwa tiap-tiap atom mempunyai satu tingkat energi yang paling rendah, yang merupakan energi minimum yang dapat dimiliki atom tersebut. Tingkat energi yang paling rendah disebut keadaan dasar dan semua tingkat yang lebih tinggi disebut keadaan tereksitasi. Sebuah elektron akan memancarkan garis spektrum ketika melakukan perpindahan dari suatu keadaan tereksitasi ke keadaan yang lebih rendah. 8 Sebagai ilustrasi pada atom neon memancarkan cahaya tertentu dengan panjang gelombang 743,7 A dan 735,9 A saat mengalami transisi dari 2 dua tingkat yang ditandai dengan tingkat resonansi ke keadaan dasar. Misalkan elektron sebuah atom neon dalam keadaan dasar berada dalam keadaan menyerap suatu kuantum energi penyinaran dengan panjang gelombang 743,7 A dan 735,9 A , maka elektron tersebut akan mengalami transisi berlawanan arah dan dinaikkan ke salah satu tingkat resonansi. Beberapa saat setelah berdiam di tingkat energi ini, elektron akan kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan kembali kuantum tersebut. Rata- rata waktu tinggal disebut umur keadaan tereksitasi. Berdasarkan panjang gelombang tersebut dapat dicari besarnya energi foton yang dipancarkan, yaitu : i untuk panjang gelombang 743,7 A , energi foton yang dipancarkan 16,71 eV ii untuk panjang gelombang 735,9 A , energi foton yang dipancarkan 16,89 eV Hal ini menunjukkan adanya suatu tingkat sebesar 16,71 eV dan 16,89 eV di atas tingkat dasar. 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN