METODE PERANCANGAN RUMAH DAN LINGKUNGANNYA BERDASARKAN ARSITEKTUR ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Rumah dan lingkungannya harus dirancang dengan baik karena merupakan tempat
berproduksi bagi seluruh anggota keluarga. Lingkungan perumahan harus produktif secara
ekonomi, sosial dan fisik dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya (Silas, 2003).
Bagi orang Islam (muslim), produktifitas di atas memiliki kearifan nilai yang lebih
dalam, yaitu dalam konteks kemanfaatan. Bermanfaat bukan hanya bagi dirinya sendiri
tetapi juga bagi orang lain, bukan hanya untuk kehidupan saat ini, tetapi juga untuk
kehidupan abadi dimasa mendatang (akherat). Manfaat akan diperoleh jika segala aktifitas
keseharian manusia didasarkan pada ajaran Islam sehingga bernilai ibadah1.
Sebagai tempat beraktifitas sepanjang hari (24 jam sehari), perancangan rumah
dan lingkungannya yang islami menjadi sangat strategis. Kesadasaran akan peran tersebut
semakin meningkat dewasa ini. Fenomena tersebut terlihat pada pameran REI-Niaga
Expo I tahun 2004 di Solo. Saat itu UMS membuka stand konsultasi desain arsitektur.
Cukup tinggi antusiasme pengunjung untuk berkonsultasi tentang desain rumah yang
Islami. Hal serupa terjadi kembali pada pameran-pameran berikutnya.
Selain konteks peningkatan nilai ibadah, kesetrategisan tersebut juga menjadi
peluang bisnis bagi para pengusaha. Banyak developer/pengembang real estate yang
menawarkan konsep Islami. Beberapa diantaranya adalah: Islamic Village (Tangerang),

Hidayatullah (Semarang), Al Firdaus (Purwokerto) dan sebagainya.
Terkait dengan konsultasi desain Arsitektur Islam (Arsis), masih dijumpai
beberapa permasalahan, terutama (a) nilai-nilai apa saja yang harus dipenuhi; dan (b)
bagaimana menterjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam desain. Selama ini telah
dilakukan beberapa upaya untuk mengeliminir permasalahan di atas. Diantaranya adalah
yang telah penulis kerjakan (bersama tim) dengan melakukan penelitian dan berhasil
menginventarisir konsep Arsis yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits (skema
PEKERTI, 2007).
Hasil penelitian tersebut memberi sumbangan yang cukup besar tetapi belum dapat
digunakan dengan mudah, karena: (a) konsep yang dihasilkan masih sulit diterjemahkan
1

Ibadah adalah ketundukan secara paripurna kepada Allah Swt, sehingga ibadah bermakna pengabdian /
menyembah (Ahmadi, 2004). “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” (QS Adz-Dzariyat [51] : 56).

1

secara langsung ke dalam desain; (b) jika terbentur pada keterbatasan (rumah kecil
misalnya), belum ada panduan praktis dalam penentuan skala prioritasnya; dan (c) belum

tersedia model yang menunjukkan kosa kata/alternatif desain yang siap diplikasikan.

1.2. Urgensi Penelitian
Selain pertimbangan besarnya permintaan pasar serta kendala yang dihadapi
dalam mengembangkan desain Arsis sebagaimana tinjauan sebaelumnya, penelitian ini
juga sangat penting dan relevan, baik ditinjau dari aspek penyikapan manusia terhadap
beberapa

permasalahan

lingkungan

global,

permasalahan

dalam

perikehidupan


kebangsaan Indonesia maupun dari aspek hakiki tujuan hidup manusia didunia dalam
konteks Islam. Keterkaitan antara ajaran dasar Islam dan Arsis terhadap penyelesaian
beberapa permasalahan penting di atas, dapat dilihat pada uraian di bawah ini.

1.2.1. Ajaran Islam dan Dasar Hukumnya
Menurut Ahmadi (2004), guna memandu umat manusia pada bentuk ibadah yang
sempurna, Islam telah

melengkapinya dengan ajaran yang lengkap. Ajaran tersebut

berupa seperangkat nilai yang integral (mutakamil) dan komprehenshif (syamil).
Ajarannya membimbing umat manusia seutuhnya menuju kehidupan yang lurus.
Sedangkan inti ajaran Islam yang dimuat di dalam Al Qur’an dan Hadits sebagaimana
dijelaskan oleh Indrawati, et.al (2007), bahwa: (a) Islam merupakan agama yang menjadi
Rahmat bagi Seluruh Alam; (b) Islam merupakan agama yang bersifat Universal; (c)
Islam merupakan agama yang rasional; (d) Islam merupakan agama yang peduli; dan (e)
Islam merupakan agama pembentuk peradaban.
Ajaran tersebut dikembangkan atas dasar-dasar tertentu. Terdapat 2 hal pokok
yang menjadi dasar dalam Agama Islam (Ushul ad-Din) sebagai pegangan dalam
melaksanakan ajaran di atas (agar senantiasa bernilai ibadah), yaitu: (a) Didasarkan pada

konsep tauhid (pengesaan Allah), dan (b) Didasarkan pada akhlak/moralitas yang baik
(akhlaqul karimah). Akhlak yang baik dan mutlak dikembangkan antarala lain perilaku
jujur, adil, tanggung jawab, hormat, disiplin, kerja keras dan kreatif-inovatif.

1.2.2. Definisi Arsis
Sampai saat ini terdapat beberapa definisi dalam Arsis, antara lain: arsitektur yang
dibuat oleh orang Islam; arsitektur untuk orang Islam; arsitektur dari Negara Islam;
arsitektur peninggalan masyarakat Islam;

atau arsitektur berdasarkan syari’ah Islam.
2

Berdasar perkembangan penelitian yang ada, definisi Arsis lebih mengarah pada satu
pemaknaan atau pemberian karakter khusus pada karya arsitektur secara umum
berdasarkan nilai-nilai Islam, yaitu nilai-nilai yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadist
(Utaberta, 2004).
Bertolak dari banyaknya definisi tentang Arsis di atas maka perlu dilakukan
pembatasan atau pendefinisian kembali Arsis, terutama terkait dengan konteks penelitian
ini. Definisi tentang Arsis yang dikemukakan oleh Indrawati, et.al (2007) dapat dijelaskan
sebagaimana uraian di bawah ini.

Mengacu pada definisi Arsis sebagai arsitektur yang didasarkan pada nilai-nilai
yang terkandung dalam Al Qur’an dan hadits, maka berbicara tentang Arsis tidak akan
terlepas dari hakekat ajaran dan dasar-dasar dalam Agama Islam. Dalam konteks ini Islam
mengajarkan idealitas-idealitas yang menjadi petunjuk (hudan) bagi umat untuk
mewujudkan kehidupan yang baik. Idealitas-idealitas itu meliputi seluruh aspek dan
bidang yang penting bagi kehidupan mereka. Mewujudkan idealitas-idealitas di atas,
termasuk di dalamnya arsitektur, merupakan amal saleh. Amal saleh untuk
mempertahankan eksistensi dalam Al-Qur'an disebut jihad. Ketika umat Islam perlu
meningkatkan eksistensinya karena rendahnya produktifitas, maka jihad yang harus
mereka lakukan adalah jihad produksi. Jihad produksi yang harus dilakukan meliputi
semua aspek, baik aspek ekonomi, rekayasa fisik atau teknologi, social dan seni budaya,
termasuk di dalamnya dalam ber-arsitektur.
Bertolak dari tinjauan tentang perancangan arsitektur secara umum serta Islam dan
ajaran dasarnya, maka dapat didefinisikan kembali tentang Arsis berdasarkan Al Qur,an
dan Hadits di mana Arsis adalah salah satu produk seni dan teknologi bangunan yang
memiliki indikator hasan (fungsional), thoyib (baik, tidak merusak) dan jamil (memiliki
hiasan sehingga menjadi indah) dalam konteks ajaran dan dasar-dasar dalam agama Islam.
Definisi terakhir inilah yang kemudian digunakan menjadi teori utama (grand theory)
dalam penelitian ini.


1.2.3. Peran Arsis terhadap Perubahan Lingkungan
A. Perubahan Lingkungan Global
Bumi telah mengalami perubahan lingkungan yang besar. Di berbagai belahan
telah terjadi kerusakan, baik yang terjadi secara alami maupun disebabkan oleh manusia.
Gempa tektonik, letusan gunung berapi, tsunami, angin topan dan sebagainya merupakan
contoh beberapa kerusakan alamiah yang biasa disebut dengan istilah bencana alam.
3

Selain beberapa bencana alam tersebut, juga sering terjadi bencana yang disebabkan oleh
ulah manusia. Beberapa permasalahan tersebut adalah isu pemanasan global (global
warming) yang dipicu oleh pencemaran udara dan penipisan lapisan ozon yang kemudian
menyebabkan perubahan iklim beserta dampak ikutan lainnya, seperti banjir, kebakaran,
semakin panasnya lingkungan perkotaan, menurunnya hasil pertanian dan sebagainya.

B. Permasalahan Perikehidupan Bangsa Indonesia
Selain menerima dampak dari permasalahan lingkungan global, beberapa aspek
perikehidupan kebangsaan Indonesia saat ini dinilai banyak kalangan masih sangat
memprihatinkan. Terdapat banyak kemerosotan kualitas kehidupan berbangsa dan
bernegara. Berdasarkan Refleksi 100 tahun Kebangkitan Nasional, dapat disarikan
beberapa permasalahan yang masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia, antara lain:

tingginya tingkat korupsi; kriminalalitas, anarkhisme; pengangguran; kemiskinan; gizi
buruk; rendahnya kepedulian terhadap lingkungan, dan sebagainya.
Jika dikaitkan dengan dasar ajaran Islam, beberapa permasalahan di atas sangat
terkait dengan cara pandang dan perilaku/moralitas/akhlak manusia terhadap terhadap diri
dan lingkungannya. Kondisi ini memerlukan peningkatan akhlak secara serius dan
konsisten/terus menerus dimulai dari unsur pendidikan yang paling mendasar pada
lingkungan yang paling kecil. Keluarga sebagai unit lingkungan terkecil dalam
masyarakat, memiliki peran yang besar dalam memberikan dan menumbuhkan nilai-nilai
yang mampu meningkatkan akhlak. Oleh karenanya rumah tinggal sebagai wadah utama
untuk memproduksi dan meningkatkan potensi sumberdaya manusia bagi segenap
anggota keluarga, memiliki peran yang strategis dalam memperbaiki moralitas umat, baik
sebagai bagian dari lingkungan global maupun sebagai bangsa Indonesia. Peringatan
pentingnya upaya pelestarian dan perbaikan lingkungan telah dinyatakan oleh Allah SWT
sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Ar-Ruum ayat 41 2.
Bertolak dari uraian di atas terlihat jelas bahwa pengembangan rancangan rumah
dan lingkungannya berdasarkan Arsis (arsitektur yang fungsional, baik dan estetis) sangat
penting, mendesak dan strategis dalam mengeliminasi beberapa permasalahan lingkungan
global dan permasalahan perikehidupan bangsa Indonesia selain untuk meningkatkan
ketaqwaan umat manusia kepada Penciptanya.
2


Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, sehingga
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar).

4

REKAYASA

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH BERSAING

METODE PERANCANGAN
RUMAH DAN LINGKUNGANNYA
BERDASARKAN ARSITEKTUR ISLAM

Tim Peneliti:
Ir. Nurhasan, MT
Ir. Indrawati, MT

Riza Zahrul Islam, ST, MT

Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional
sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian
074/SP2H/PP/DP2M/IV/2009, tertanggal 06 April 2009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Oktober 2009

RINGKASAN
Sebagai kelanjutan dari penelitian terdahulu (Indrawati dkk, 2007 - Hibah Pekerti),
penelitian ini dirancang dalam 2 tahun. Tujuan penelitian tahun pertama adalah: (1) menyusun
hirarkhi konsep desain arsitektur Islam untuk rumah dan lingkungannya sehingga mampu
menunjukkan skala prioritasnya; (b) mengidentifikasi latar belakang yang berpengaruh dalam
perancangan rumah masyarakat muslim; dan (c) membuat pernyataan permasalahan sebagai
bagian metoda perancangan. Sedangkan tahun kedua bertujuan: (1) mengidentifikasi perilaku
faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan lingkungan perumahan; (2) membuat
pendekatan perencanaan dan perancangan rumah dan lingkungannya; dan (c) membuat
alternatif konsep desain rumah dan lingkungannya berdasarkan Arsitektur Islam (ARSIS).
SECARA UMUM PENELITIAN TAHUN PERTAMA MERUPAKAN PENELITIAN KUALITATIF,

MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DESKRIPTIF. DATA BERASAL DARI 2 SUMBER, YAITU LITERATUR
DAN LAPANGAN. LITERATUR SEBAGAI DATA PENELITIAN ADALAH LAPORAN HASIL PENELITIAN
TERDAHULU (INDRAWATI, DKK, 2007). SURVEY LAPANGAN DENGAN CARA OBSERVASI DAN
WAWANCARA TERSTRUKTUR. PENETAPAN UKURAN DAN LOKASI SAMPEL DILAKUKAN SECARA
BERTAHAP. TAHAP AWAL BERDASARKAN METODE MODIFIED CLUSTER RANDOM SAMPLING, TAHAP
BERIKUTNYA MENGGUNAKAN PURPOSIF SAMPLING. SURVEY DI LAKUKAN DI KOTA SOLO DAN
SEKITARNYA, TANGERANG, BANDUNG, SEMARANG, TEGAL DAN KABUPATEN KENDAL DENGAN
JUMLAH RESPONDEN SEBANYAK 147 ORANG. UNTUK MENCAPAI TUJUAN (1) DIGUNAKAN METODE
ANALISIS KATEGORISASI; TUJUAN (2)
METODE STATISTIK DESKRIPTIF; DAN TUJUAN (3)
MENGGUNAKAN METODE DESKRIPTIF KOMPARATIF.
SETELAH DIANALISIS, DIPEROLEH TEMUAN (A) TERDAPAT 5 HIRARKHI KONSEP ARSIS
YANG MENUNJUKKAN SKALA PRIORITAS KONSEP DAN KRITERIA PERANCANGAN RUMAH DAN
LINGKUNGAN, YAITU: (1) “HARUS DIIKUTI”, (2) “DITEKANKAN UNTUK DIIKUTI”, (3) “SEYOGYANYA
DIIKUTI”, (4) “BOLEH TIDAK DIIKUTI”, DAN (5) “TIDAK BOLEH DIIKUTI ATAU DILARANG”; (B)
PEMBANGUNAN, PENATAAN, DESAIN MAUPUN MEMILIHAN ELEMEN ARSITEKTUR PADA RUMAH
MUSLIM SEBAGIAN BESAR BELUM DILATARBELAKANGI UNTUK MEWUJUDKAN RUMAH YANG LEBIH
ISLAMI; DAN (C) TERDAPAT 3 PERNYATAAN PERMASALAHAN SEBAGAI BAGIAN METODA
PERANCANGAN RUMAH BERDASARKAN ARSIS, YAITU: (1) PEMAHAMAN KONSEP RELATIF MASIH
RENDAH, (B) DUKUNGAN PEMBIAYAAN TERMASUK DI DALAMNYA LUAS LAHAN, RELATIF MASIH

RENDAH, DAN (C) PEMAHAMAN TENTANG PENGARUH PENATAAN DAN DESAIN RUMAH UNTUK
MENINGKATKAN TAQWA KEPADA ALLAH SWT DAN PEMBENTUKAN AKHLAQUL KARIMAH, RELATIF
MASIH RENDAH.
KATA KUNCI: ARSITEKTUR ISLAM, PERUMAHAN, RUMAH

SUMMARY
AS A CONTINUED THE EARLY RESEARCH, (INDRAWATI DKK, 2007 - HIBAH PEKERTI), THIS
RESEARCH DESIGNED IN 2 YEARS. THE OBJECTIVES RESEARCH IN FIRST YEAR ARE: (1) TO
ORDERING THE HIERARCHY OF ISLAMIC ARCHITECTURE CONCEPT FOR THE HOUSE AND
RESIDENTIAL DESIGN TO BE GUIDING THE PRIORITY SCALE; (B) TO IDENTIFY THE BACKGROUND
INFLUENCE IN MOSLEM HOUSE DESIGN; AND (C) MAKE THE PROBLEM STATEMENT AS A PART OF
DESIGN METHOD. IN THE SECOND YEAR ARE: (1) TO IDENTIFY INFLUENCES BEHAVIOUR FACTOR IN
RESIDENTIAL PLANNING; (2) TO MAKE THE HOUSE AND RESIDENTIAL PLANNING AND DESIGN
APPROACH; AND (C) TO MAKE THE HOUSE AND RESIDENTIAL ISLAMIC ARCHITECTURE
VOCABULARY DESIGN CONCEPT.
IN REGULARLY, THE FIRST RESEARCH USED THE DESCRIPTIVE ANALYSIS METHOD. THE
SOURCE OF DATA IS THE LITERATURE AND FIELD SURVEY. THE LITERATURE AS THE DATA IS THE
FINAL REPORT OF THE EARLY RESEARCH (INDRAWATI, DKK, 2007). THE FIELD SURVEY USED THE
OBSERVATION AND STRUCTURED INTERVIEW. THE SIZE AND SAMPLING LOCATION DETERMINED
STEP BY STEP. THE EARLY STEP USED THE MODIFIED CLUSTER RANDOM SAMPLING, AND THAN
NEXT USED PURPOSIVE SAMPLING. SURVEY DONE IN SOLO CITY AND SURROUNDING, TANGERANG,
BANDUNG, SEMARANG, TEGAL AND KENDAL DISTRICT WITH 147 RESPONDENT. TO ACHIEVEMENT
THE FIRST OBJECTIVE USED THE CATEGORICAL ANALYSIS METHOD, THE SECOND OBJECTIVE
DESCRIPTIVE STATISTICAL METHOD; AND THE THIRD IS DESCRIPTIVE COMPARATIVE METHOD.
AFTER ANALYZED, GET 3 FINDING, THAT IS: (A) THERE ARE 5 ORDERING HIERARCHY OF
ISLAMIC ARCHITECTURE CONCEPT DESIGN FOR THE HOUSE AND RESIDENTIAL TO BE GUIDING THE
PRIORITY SCALE, THAT IS: “MUST BE FOLLOWED”, (2) “TO PUSH BE FOLLOWED”, (3) “BETTER BE
FOLLOWED”, (4) “MAY NOT BE FOLLOWED”, AND (5) “CAN NOT BE FOLLOWED OR PROHIBITED”;
(B) THE DEVELOPING, LAYOUT, DESIGNING AND ARCHITECTURE MATERIAL CHOICE ALSO, THE
BACKGROUND TO SHOWING THE ISLAMIC HOUSE NOT YET IN RELATIVELY MOST, AND (C) THERE
ARE 3 PROBLEM STATEMENT AS A PART OF HOUSE AND RESIDENTIAL DESIGN METHOD BASED ON
ISLAMIC ARCHITECTURE, THAT IS: (1) THE ISLAMIC ARCHITECTURE CONCEPT UNDERSTANDING IS
LOW IN RELATIVELY, (B) BUDGET SUPPORT INCLUDED SITE SIZE IS LOW IN RELATIVELY, AND (C)
THE UNDERSTANDING ABOUT LAYOUT AND HOUSE DESIGN INFLUENCE TO GOD FEARING AND TO
BUILD THE AKLAQUL KARIMAH BEHAVIOUR INCREASE IS LOW IN RELATIVELY.
KEYWORD: ISLAMIC ARCHITECTURE, HOUSE, RESIDENTIAL

KATA PENGANTAR
ALHAMDULILLAHI ROBBIL A’LAMIN, ATAS SEGENAP RAHMAT ALLAH SWT, LAPORAN
HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING YANG BERJUDUL METODE PERANCANGAN RUMAH DAN
LINGKUNGANNYA BERDASARKAN ARSITEKTUR ISLAM

DAPAT KAMI SELESAIKAN DENGAN

BAIK.

Penelitian ini terlaksana berkat kesempatan, bimbingan dan grant (hibah) yang
diberikan oleh Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional

sesuai

dengan

Surat

Perjanjian

Pelaksanaan

074/SP2H/PP/DP2M/IV/2009, tertanggal 06 April 2009.

Hibah

Penelitian

Nomor

Dana yang dihibahkan untuk

kegiatan penelitian ini sebesar Rp. 47.250.000,00 (empat puluh tujuh juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah).
BANYAK PIHAK YANG MEMBANTU HINGGA TERSELESAIKANNYA PENELITIAN INI, MULAI
PERSIAPAN, PELAKSANAAN PENELITIAN HINGGA PENYUSUNAN LAPORAN.

KEPADA

PIHAK-

PIHAK TERSEBUT KAMI UCAPKAN TERIMA KASIH YANG SEBESAR-BESARNYA, TERUTAMA
KEPADA:

1. BAPAK. DR. HARUN JOKO PRAYITNO, M.HUM SELALU KETUA LPPM-UMS,
2. BAPAK IR. H. SRI WIDODO, MT SELAKU DEKAN FAKULTAS TEKNIK UMS,
3. IBU DRA MAHASRI SOBHAHIYA, MAG SELAKU KELUA LAZIS UMS,
4. BAPAK IBU DOSEN DI JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UMS,
5. BAPAK IBU

STAF

ARSITEKTUR UMS

LPPM, FAKULTAS TEKNIK

SERTA

JURUSAN TEKNIK

SERTA PIHAK LAINNYA YANG TIDAK DAPAT KAMI SEBUTKAN

SATU PERSATU.

KAMI TELAH BERUSAHA DENGAN BAIK, TETAPI KAMI MENYADARI BAHWA PENELITIAN
INI MASIH JAUH DARI SEMPURNA.

OLEH

KARENANYA KAMI AKAN BERTERIMA KASIH JIKA

PARA PEMBACA BERKENAN MEMBERIKAN KOREKSI YANG KONSTRUKTIF.

SEMOGA PENELITIAN INI BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA DAN MENDAPAT RIDHO DARI
ALLAH SWT. AMIN.

SURAKARTA, 30 OKTOBER 2009

TIM PENELITI

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................

I

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................

II

RINGKASAN DAN SUMMARY ........................................................................

III

KATA PENGANTAR ........................................................................................

V

DAFTAR ISI ......................................................................................................

VI

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................

VIII

DAFTAR TABEL ...............................................................................................

VIII

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1

1.1. LATAR BELAKANG ...........................................................................

1

1.2. URGENSI PENELITIAN.......................................................................

2

1.2.1. AJARAN ISLAM DAN DASAR HUKUMNYA ..........................................

2

1.2.1. DEFINISI ARSIS ..............................................................................

2

1.2.1. PERAN ARSIS TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN ......................

3

A. PERUBAHAN LINGKUNGAN GLOBAL .............................................

3

B. PERMASALAHAN PERIKEHIDUPAN BANGSA ..................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

5

2.1. METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR ...............................................

5

2.2. KONSEP DASAR ARSIS: HASAN, THOYIB DAN JAMIL ...........................

6

2.3. Hijab, Orientasi dan Ornamen ..................................................................

7

2.3.1. Hijab (Pemisah)....................................................................................

7

2.3.2. ORIENTASI KA’BAH ......................................................................

8

2.3.3. ORNAMEN DAN WARNA .................................................................

9

2.4. KEBUTUHAN RUANG PADA RUMAH ..................................................

10

2.5. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU ...........................

13

2.5.1. KONSEP-KONSEP DALAM ARSIS......................................................

13

2.5.2. KONSEP-KONSEP PERANCANGAN RUMAH TINGGAL DAN LINGKUNGANNYA
DALAM ARSIS .................................................................................

15

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN...............................................

18

3.1. Tujuan Penelitian.......................................................................................

18

3.2. Manfaat Penelitian.....................................................................................

18

BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................

20

4.1. METODE PENELITIAN SECARA UMUM ..................................................

20

4.2. PENELITIAN TAHUN I..........................................................................

21

4.2.1. TAPAP PENGUMPULAN DATA .........................................................

21

4.2.2. TAHAP ANALISIS ............................................................................

23

BAB V HASIL PEMBAHASAN .........................................................................

26

5.1. HIRARKHI KONSEP DAN KRITERIA DESAIN ARSIS UNTUK RUMAH DAN
LINGKUNGANNYA ............................................................................... 26
5.1.1. FUNGSI RUMAH DAN LINGKUNGANNYA ...........................................

26

5.1.2. KEBUTUHAN RUANG PADA RUMAH DAN FASILITAS LINGKUNGAN LINGKUNGAN
PERUMAHAN .................................................................................... 27

5.1.3. KRITERIA DESAIN RUMAH DAN LINGKUNGANNYA ............................

29

5.1.4. ANALISIS SKALA PRIORITAS KONSEP DAN KRITERIA PERANCANGAN ARSIS
31
5.1.5. HASIL ANALISIS SKALA PRIORITAS KONSEP DAN KRITERIA ARSIS .

42

5.2. HASIL ANALISIS SKALA PRIORITAS KONSEP DAN KRITERIA ARSIS....

47

5.2.1. HASIL SURVEY...............................................................................

47

5.3.2. ANALISIS KOMPARASI ....................................................................

60

5.3.3. HASIL ANALISIS .............................................................................

63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................

63

6.1. KESIMPULAN ....................................................................................

63

6.2. SARAN ............................................................................................

64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 BENTUK DAN ORNAMEN YANG SERING DIANGGAP SEBAGAI ARSIS ..

10

GAMBAR 2.2. CONTOH DENAH DAN KONDISI BANGUNAN RUMAH ORANG JAWA DAN ARAB
.................................................................................................... 11
GAMBAR 2.3. SISA-SISA RUMAH NABI MUHAMMAD SAW (SEKARANG SUDAH
DIHANCURKAN) ................................................................................................... 11

GAMBAR 4.1. DIAGRAM METODE PENELITIAN SELAMA 2 TAHUN ...........................

20

GAMBAR 4.2. DIAGRAM METODE PENELITIAN UNTUK TAHUN PERTAMA (TAHUN I) .

25

GAMBAR 5.1. KECENDERUNGAN PENEMPATAN HIJAB DALAM MEMBENTUK PRIVACY
54
GAMBAR 5.2. BEBERAPA BENTUK,
MUSLIM

57

ORNAMEN DAN WARNA YANG DIPILIH MASYARAKAT

DAFTAR TABEL
TABEL 5.1 ANALISIS SKALA KATEGORI KONSEP DAN KRITERIA ARSITEKTUR ISLAM. ..... 9
TABEL 5.2. SKALA

PRIORITAS

FUNGSI

RUMAH

42
TABEL 5.3. SKALA

PRIORITAS

FASILITAS

LINGKUNGAN

PERUMAHAN

44
TABEL

5.4. SKALA PRIORITAS PENATAAN

DAN

DESAIN FASILITAS LINGKUNGAN

PERUMAHAN 45
TABEL

5.5. SKALA SKALA PRIORITAS PENATAAN

DAN

DESAIN

RUMAH

45
TABEL

5.6.

SKALA

PRIORITAS

PENATAAN

DESAIN

DAN

RUANG

TIDUR

46
TABEL

5.7. PRIORITAS PENATAAN

DAN

DESAIN KM/WC, TEMPAT WUDLU

DAN

CUCI

46
TABEL

5.8.

SKALA

PRIORITAS

ORNAMEN

DAN

WARNA

47
TABEL

5.9.

LATAR

PEMBANGUNAN/RENOVASI

BELAKANG

RUMAH

48
TABEL

5.10.

KONDISI

ORANG

TUA

(KAKEK-NENEK)

49
TABEL

5.11.

ANAK

YATIM/PIATU

ATAU

MISKIN/TERLANTAR

ORANG

49
TABEL

5.12.

ZONA

RUANG,

HIJAB

DAN

SIRKULASI

50
TABEL

5.13.

ORIENTASI

54
TABEL

5.14.

ORNAMEN

WARNA

DAN

55
TABEL

5.15.

TANAMAN

DAN

AIR

58
TABEL

5.16.

RUANG

TIDUR

59
TABEL

5.17.
60

RUANG

UNTUK

WUDLU,

MANDI,

BUANG

AIR

DAN

MENCUCI

TABEL

5.18.
61

BEBERAPA

PENERAPAN

KONSEP

AI

PADA

RUMAH

MUSLIM

DAFTAR PUSTAKA
Abdulah, Taufik, 2002, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban,
Penerbit Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.
Ahmadi, Wahid, 2004, Konsep Islam dalam Arsitektur, Proseding Simposium Nasional
Arsitektur Islam, Aplikasi Arsitektur Islam pada Lingkungan Binaan, Surakarta,
16 Juni 2004. ISBN : 979-95622-4-4
Al Kandhalawi, Maulana Muhammad Sa’ad, 2004, Hadits-hadits Pilihan, Dalil-dalil
Enam Sifat Para Sahabat, Pustaka Ramadhan, Jakarta.
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kementrian Urusan Agama Islam, Wakaf, Da’wah dan
Irsyad Kerajaan Saudi Arabia.
Ching, D.K.,1996, Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Susunannya, Erlangga, Jakarta.
Endah Nuffida, Nur, 2004, Metode Fenomenologi dalam Proses Merancang, Prosseding
Seminar Nasional Rekayasa Perencanaan III, Arsitek : Profesionalitas dan
Legalitas, Surabaya tanggal 5 Oktober 2004. ISBN : 979.98568.2.5
Faruqi, Ismail dan Faruqi, Lamya Ismail, 2003, Atlas Budaya Islam, Penerbit MDS
Bandung.
Fauzan Al-Fauzan, Shalih bin, 2005, Ringkasan Fikih Lengkap, Darul Falah, Jakarta.
http://qitori.wordpress.com/2007/12/06/foto-foto-rumah-nabi-saw-dan-sayyidah-khadijahyang-telah-dihancurkan-wahabi-salafy/ diakses Juli 2009
Indrawati dkk, 2007, Konsep Perancangan Rumah Tinggal dan Lingkungannya
Berdasarkan Arsitektur Islam, Laporan Hasil Penelitian PEKERTI, DIKTI.
Kementrian Urusan Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Wakaf, Da’wah dan
Irsyad Kerajaan Saudi Arabia.
Kirmanto, Djoko, 2002, Pembangunan Perumahan dan Permukiman Berwawasan
Lingkugan Strategis dalam Mencegah Banjir di Perkotaan, disampaikan dalam
Seminar Peduli Banjir “FOREST” Jakarta 25 Maret 2002
Maulana Muhammad Sa’ad al Kandhalawi, 2004, Muntakhab Ahadits: Tuntunan Sifatsifat Mulia Para Sahabat Nabi SAW, Pustaka Ramadhan: Jakarta.
Muhammad ‘Uwaidah, Syaikh Kamil, 2008, Fikih Wanita Edisi Lengkap (terjemah oleh
M. Abdul Ghoffar EM), Pustaka Al Kautsar, Jakarta.
Silas, Johan, 2002, Perancangan Perumahan Rakyat Terpadu pendekatan Empirik dalam
Seminar Good Quality of Low Income Housing for Urban Communities,
Surakarta.

Sumalyo, Yulianto, 2000, Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Utaberta,

Nangkula, 2004, Kearah Senibina Islam berlandaskan Sunnah: Sebuah

Pengajaran dari Ide Rekabentuk Organik Frank Lloyd Wright, Thesis, Universiti
Teknologi Malaysia.
Wasserman, Barry, et, al, 2000, Ethics and Practice of Architecture, John Willey & Sons,
New York.
Zahrul Islam, Riza, 2003, Studi tentang Norma Absolut dan Norma Relatif, Seminar
sehari Arsitektur Islam dan Tropis, Surakarta 12 Maret 2003.
Zahrul Islam, Riza, 2004, Rumahku Surgaku, buku saku sebagai materi dan publikasi
Pameraan Arsitektur Islam pada REI – Niaga Expo I tahun 2004 pada tanggal 6 –
10 Oktober 2004 di Surakarta.

LAPORAN RINGKASAN

METODE PERANCANGAN RUMAH DAN LINGKUNGANNYA
BERDASARKAN ARSITEKTUR ISLAM1
Oleh :
Nurhasan, Indrawati dan Riza Zahrul Islam2

I.

PERMASALAHAN DAN TUJUAN PENELITIAN
Rumah dan lingkungannya harus dirancang dengan baik karena merupakan tempat

berproduksi bagi seluruh anggota keluarga. Lingkungan perumahan harus produktif secara
ekonomi, sosial dan fisik dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya (Silas, 2003).
Bagi orang Islam (muslim), produktifitas di atas memiliki kearifan nilai yang lebih
dalam, yaitu dalam konteks kemanfaatan. Bermanfaat bukan hanya bagi dirinya sendiri
tetapi juga bagi orang lain, bukan hanya untuk kehidupan saat ini, tetapi juga untuk
kehidupan abadi dimasa mendatang (akherat). Manfaat akan diperoleh jika segala aktifitas
keseharian manusia didasarkan pada ajaran Islam sehingga bernilai ibadah3. Agar rumah
dapat memberi manfaat sebagaimana dijelaskan di atas, maka rumah dan lingkungannya
seyogyanya didesain berdasarkan konsep Arsitektur Islam.
Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian terdahulu (Indrawati dkk, 2007 Hibah Pekerti). Hasil penelitian tersebut telah memberi sumbangan yang cukup besar
tetapi belum dapat digunakan dengan mudah. Permasalahan yang dijumpai adalah: (a)
konsep yang dihasilkan masih sulit diterjemahkan secara langsung ke dalam desain; (b)
jika terbentur pada keterbatasan (rumah kecil misalnya), belum ada panduan praktis
dalam penentuan skala prioritasnya; dan (c) belum tersedia model yang menunjukkan kosa
kata/alternatif desain yang siap diaplikasikan.
Tujuan penelitian tahun pertama adalah: (1) menyusun hirarkhi konsep desain
arsitektur Islam untuk rumah dan lingkungannya sehingga mampu menunjukkan skala
prioritasnya; (b) mengidentifikasi latar belakang yang berpengaruh dalam perancangan
rumah masyarakat muslim; dan (c) membuat pernyataan permasalahan sebagai bagian
metoda perancangan. Sedangkan tahun kedua bertujuan: (1) mengidentifikasi perilaku
1 Dibiayai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian
Pelaksanaan Hibah Penelitian Nomor 074/SP2H/PP/DP2M/IV/2009, tertanggal 06 April 2009. .
2 Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UMS
3 Ibadah adalah ketundukan secara paripurna kepada Allah Swt, sehingga ibadah bermakna pengabdian / menyembah
(Ahmadi, 2004). “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS AdzDzariyat [51] : 56).

1

faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan lingkungan perumahan; (2) membuat
pendekatan perencanaan dan perancangan rumah dan lingkungannya; dan (c) membuat
alternatif konsep desain rumah dan lingkungannya berdasarkan Arsitektur Islam (ARSIS).

II.

INOVASI IPTEKS
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman arsitek,

akademisi maupun masyarakat umum tentang perancangan rumah tinggal dan
lingkungannya berdasarkan arsitektur Islam. Penelitian ini sangat penting. Kontribusi
terhadap pengembangan Ipteks terutama dalam manfaatnya sebagai penyedia literatur
ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan (bahan ajar), sekaligus guna memfasilitasi
masyarakat luas yang menghendaki pembangunan rumah tinggal dan lingkungannya
berdasarkan arsitektur Islam.
Beberapa manfaat di atas dapat dilihat dari berbagai temuan berikut.
A. Diperoleh 5 hirarkhi konsep AI yang menunjukkan skala prioritas konsep dan
kriteria perancangan rumah dan lingkungan, yaitu:
1) Hirarkhi I , bermakna “harus diikuti”
2) Kategori II, bermakna “ditekankan untuk diikuti”
3) Kategori III, bermakna “seyogyanya diikuti”
4) Kategori IV, bermakna “boleh tidak diikuti”
5) Kategori V , bermakna “tidak boleh”
B. Latar belakang penataan, desain maupun memilihan elemen arsitektur pada rumah
muslim sebagian besar belum dilatarbelakangi untuk mewujudkan rumah yang
lebih Islami. Beberapa penataan, desain maupun memilihan elemen arsitektur
tersebut antara lain:
1)

Ornamen berupa bentuk bukan makhluk bernyawa, sebagian besar didasarkan
pada pertimbangan kerapian dan keindahan.

2)

Pemilihan warna, sebagian besar dilatar belakangi untuk memperoleh susana
lapang, rapi, indah dan segar.

3)

Penggunaan elemen air dan tanaman

didasarkan pada latar belakang

kebersihan, keasrian dan keindahan
4)

Penataan perabot ruang tidur sebagian didasarkan padakerapian dan
keindahan.

5)

Penetapan kapasitas tempat tidur untuk 1 orang sebagian besar berdasarkan
alasan pemberian privacy
2

6)

Penghematan dan tata air pada KM/WC, tempat wudlu dan tempat cuci yang
dilakukan, sebagian besar karena alasan ekonomis

7)

Penggabungan KM/WC sebagian besar alasan kebersihan, fleksibilitas dan
kebersihan.
Meskipun demikian terdapat beberapa hal penataan, desain maupun

memilihan elemen arsitektur yang memiliki latar belakang Islami, antara lain:
8)

Penggunaan ornament berupa bukan makhluk bernyawa

9)

Pemisahan KM dan WC

10) Penataan WC tidak menghadap atau membelakangi ka’bah
Pemilihan elemen arsitektur yang memiliki latar belakang seimbang antara
konsep Islami dan kebersihan adalah pada pemilihan jenis alat untuk mengambil
air untuk keperluan wudlu, cuci dan KM/WC.
C. Pernyataan permasalahan sebagai bagian metoda perancangan rumah berdasarkan
asitektur Islam, yaitu:
1) Pemahaman konsep AI relatif masih rendah
2) Dukungan pembiayaan termasuk di dalamnya keterbatasan lahan, relatif masih
rendah
3) Pemahaman tentang pengaruh penataan dan desain rumah untuk meningkatkan
taqwa kepada Allah SWT dan pembentukan akhlaqul karimah, relatif masih
rendah.

III.

KONTRIBUSI TERHADAP PEMBANGUNAN
Penelitian

ini sangat

strategis dalam mengatasi

berbagai permasalahan

pembangunan yang akar permasalahanannya dimulai dari ”rumah”, seperti spiritualitas,
moralitas, kesehatan, sosial, pendidikan, ekonomi dan berbagai permasalahahan ikutan
lainnya seperti menurunnya produktifitas, menurunnya rasa percaya diri, dan sebagainya.
Melalui pendekatan agama (moralitas), diharapkan dapat mendukung berbagai kebijakan
pembangunan perumahan dan lingkungan secara swadaya. Dalam lingkup yang diperluas,
penelitian ini juga memiliki kontribusi yang besar bagi usaha jasa property / pembangunan
perumahan (pengembang / developer/ real eatate). Secara ekonomis, pendekatan
perancangan rumah tinggal dan lingkungannya berdasarkan penelitian ini merupakan
pendekatan pembangunan yang oleh khalayak tertentu menjadi satu tuntutan utama, dan
merupakan pangsa pasar yang potensial bagi para pengembang.

3

IV.

MANFAAT BAGI INSTITUSI
Bagi institusi, penelitian ini sangat bermanfaat dalam pengembangan kerjasama,

khususnya dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan bahan ajar (Arsitektur Islam).
Selain lembaga ekonomi (pengembang) sebagaiana telah dikemukakan di bagian
depan, manfaat yang lebih besar dapat dikembangkan melalui perluasan institusi (yaitu
Muhammadiyah), dimana institusi tersebut menjadi wadah yang tepat bagi seminasi hasil
penelitian. Melaui wadah tersebut diharapkan temuan-temuan hasil penelitian dapat lebih
cepat diaplikasikan dalam realita, dalam pembangunan atau penataan rumah tinggal dan
lingkunagnnya. Pada aspek ini akan diperolehaspek maslahat (benefit) yang lebih besar.

V.

PUBLIKASI ILMIAH (sebagai lampiran)
Publikasi ilmiah rencananya akan diterbitkan pada Jurnal Gelagar Fakultas Teknik

UMS Volume 24, Nomor 01, April 2010. Judul artikel: Skala Prioritas Penerapan Konsep
arsitektur Islam (artikel ilmiah terlampir).
Sebagai upaya menyebar luaskan hasil penelitian, laporan penelitian secara utuh
akan diformat sedemikian rupa sehingga dapat disusun menjadi buku referensi (diterbitkan
– ber ISBN).

VI.

RENCANA PENELITIAN LANJUTAN
Penelitian lanjutan yang rencanakan 3 tahun ke depan (setelah Hibah Bersaing

selesai) adalah:
a. Tahun ke 3 :
Penelitian berjudul : Standar

Perencanaan dan Penataan Lingkungan

Perumahan berdasarkan Arsitektur Islam. Penelitian ini bertujuan

untuk

membuat buku yang berisi standar perencanaan berupa dimensi, jarak-jarak,
pola dan sistem aktifitas di suatu Lingkungan Perumahan. Buku (laporan hasil
penelitian ini) diharapkan menjadi pedoman praktis bagi para akademisi,
praktisi maupun awam. Jenis penelitian dan sumber dana : Hibah Bersaing –
Dikti.
b. Tahun ke 4 :
Pengembangan disain masjid dan lingkungannya menuju pembentukan pola
orientasi aktifitas masyarakatnya. Penelitian ini merupakan penyelesaian
kasuistik, berupa salah satu metode penyelesaian maslah pola lingkungan.
Dengan upaya eksplorasi ini diharapkan diperoleh satu contoh rancangan
4

sebagai gambaran nyata terhadap konsep disain yang ada. Pada penelitian ini
juga dapat dilihat perkembangan pola aktifitas masyarakat yang berorientasi
pada masjid. Jenis penelitian dan sumber dana : Hibah Bersaing – Dikti.

c. Tahun ke 5 :
Pengembangan

teras

sebagai

ruang

tamu

terbuka

untk

mendukung

perkembangan pola silaturahmi kawasan. Sebagaimana penelitian sebelumnya,
kegiatan ini bersifat eksploratif. Mencoba menghadirkan berbagai ragam ruang
tamu di teras yang diharapkan mampu mengembangakan sikap inklusif
penghuni rumah tinggal, menuju perkembangan silaturahmi kawasan yang
harmonis. Jenis penelitian dan sumber dana : Hibah Bersaing – Dikti.

5