LKP : Pemrograman Komputer Untuk Komunikasi Data Sistem Pencacah Nuklir.

(1)

PEMROGRAMAN KOMPUTER UNTUK

KOMUNIKASI DATA SISTEM PENCACAH NUKLIR

O

leh :

Nama : EKA SARI OKTARINA NIM : 11.41020.0033

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM

SURABAYA 2014


(2)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN INSTITUT ... iii

HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.3 Perumusan Masalah ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Waktu dan Lama Kerja Praktek ... 5

1.6 Ruang Lingkup Kerja Praktek ... 5

1.7 Sistematika Laporan ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 8

2.1 BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) ... 9

2.1.1 Visi Batan ... 9


(3)

x

2.1.5 Pedoman ... 9

2.1.6 Tujuan ... 10

2.1.7 Sasaran ... 10

2.1.8 Sejarah dan Perkembangan ... 11

2.1.9 Kedudukan BATAN ... 14

2.1.10 Tugas BATAN ... 14

2.1.11 Fungsi BATAN ... 14

2.1.12 Wewenang BATAN ... 15

2.1.13 Struktur Organisasi ... 15

2.2 Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) ... 17

2.2.1 Visi, Misi, Prinsip, dan Nilai ... 17

2.2.2 Sejarah ... 18

2.2.3 Tugas dan Fungsi PSTA ... 20

2.2.4 Struktur Organisasi ... 20

2.2.5 Fasilitas ... 21

2.2.6 Personalia ... 21

BAB III LANDASAN TEORI ... 24

3.1 Database ... 24

3.2 Microsoft Access ... 26

3.2.1 Komponen Utama (Object) ... 27

3.3 Komunikasi Serial ... 30


(4)

xi

3.3.4 Prinsip Kerja Port Serial ... 34

3.4 Visual Basic 6.0 ... 37

3.5 Crystal Report ... 39

3.6 MSChart ... 41

3.7 Komunikasi Serial Visual Basic 6.0 ... 43

3.7.1 Membuka Serial Port ... 44

3.7.2 Mengatur Serial Device ... 45

3.7.3 Setting Receive dan Transmit Buffer Properties ... 45

3.7.4 Managing Receive dan Transmit Buffer ... 46

3.8 Koneksi antara Database dengan Visual Basic 6.0 ... 46

3.9 Koneksi antara Cystal Report dengan Visual Basic 6.0 ... 48

BAB IV PEMBAHASAN ... 49

4. 1 Proses Kerja Sistem Pencacah Nuklir ... 49

4.2 Perancangan Sistem Aplikasi ... 52

4.2.1 Visual Basic 6.0 ... 54

4.2.2 Microsoft Access ... 71

4.2.3 Komponen Crystal Rerport pada Visual Basic ... 72

4.2.4 MSChart ... 72

4.2.5 Komponen Oncomm ... 73

4.2.6 ADODB dan ADODC ... 74

4.3 Perancangan Program ... 75


(5)

xii

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(6)

1 1.1 Latar Belakang

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA) adalah salah satu institusi litbang dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang berlokasi di Yogyakarta. PSTA memiliki beberapa bidang dan sub bidang didalamnya. Salah satu bidang di PSTA BATAN adalah Keselamatan Kerja dan Keteknikan yang bertugas melaksanakan pengendalian keselamatan kerja, pelayanan kesehatan serta intsrumentasi penunjang keselamatan kerja. Bidang ini terbagi menjadi dua Subbidang Keselamatan Kerja Proteksi Radiasi dan Lingkungan serta Subbidang Keteknikan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dalam menyusun rencana K3 sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat 2 pada PP No 50 tahun 2012 instansi harus mempertimbangkan hasil penelaahan awal, identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko, peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya, dan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan subbidang keteknikan adalah segala kegiatan untuk nenunjang penelitian yang dilakukan di PSTA BATAN sendiri.

GM Counter adalah alat yang pada umumnya digunakan untuk mengukur paparan radiasi. Pengukuran dilakukan agar dapat diketahui dampak paparan radiasi terhadap lingkungan disekitar lokasi PSTA-BATAN. Lalu dari pengukuran


(7)

tersebut akan dilakukan pencatatan untuk diteliti lebih lanjut tentang tingkat radiasi lingkungan, sehingga nantinya dapat dilakukan penanganan lebih lanjut dan dicari sumber pencemarannya.

Selama ini pencacah nukllir yang ada di PSTA-BATAN Yogyakarta menggunakan alat yang cukup bagus akan tetapi pencatatan hasil pengukuran tersebut dilakukan secara manual. Sehingga hasil dari pengukuran tersebut harus ditulis pada sebuah form atau tabel yang disediakan, dan apabila ingin melihat grafik untuk mengetahui dampak radiasi terhadap setiap materi dalam suatu kurung waktu diperlukan pencatatan secara manual yang diambil dari hasil pencatatan sebelumnya. Hal ini beresiko, karena form yang telah dibuat dapat saja hilang, atau dimanipulasi oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab. Tapi karena sampai saat ini alat tersebut yang dapat menghasilkan data akurat, maka untuk mengubah susunan dari alat tersebut tidak mungkin dilakukan.

Oleh karena itu kami membuat sebuah alat yang menyerupai alat pencacah sebelumnya dengan sebuah software yang bekerja secara teritegrasi agar dapat dilakukan pencatatan hasil pengukuran data secara otomatis. Alat yang dibuat akan mengacu pada alat sebelumnya sebagai acuan, karena sampai saat ini alat tersebut yang paling akurat dalam memberikan data. apabila terdapat perbedaan antara alat baru dan alat sebelumnya maka akan dilihat apakah dapat ditoleransi atau tidak. Hasil dari pencacahan tersebut langsung tersimpan pada sebuah database. Sehingga penelitian selanjutnya terhadap data tersebut dapat dilihat secara otomatis, baik dalam bentuk data atau grafik, dan pencacahan dapat


(8)

dilakukan oleh petugas yang sudah terdaftar, sehingga meminimalisir kecurangan atau tindakan – tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya penelitian ini, telah dibuat alat serupa hanya saja terdapat kekurangan pada saat akusisi data melalui hardware, maka sekarang alat pencacah nuklir hanya sebatas untuk melakukan proses pencacahan. Sedangkan masukan data berupa waktu dan jumlah percobaan diinputkan dari PC, dan hasil pencacahan dikirim kembali ke PC untuk dikelola sedemikian rupa sehingga diperoleh data yang dapat diinformasikan kepada user, sehingga user dapat mengetahui berapa besar paparan radiasi yang ada di lingkungan. Pengaruh radiasi dapat terlihat dari kumpulan data selama beberapa bulan, maka itu hasil dari tiap pencacahan perlu disimpan kedalam sebuah database.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan Kerja Praktek di PTAPB BATAN adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum

a. Memperoleh pengetahuan mengenai manajemen instansi, struktur, organisasi, standar, dan etika kerja di PTAPB BATAN.

b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja berkualitas.

c. Dapat memecahkan permasalahan pada perusahaan sebagai wujud keterkaitan antara industri dan pendidikan.


(9)

2. Tujuan Khusus

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat pemrograman komputer untuk komunikasi data sistem pencacah nuklir.

1.3 Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka dapat dirinci perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengirim data dari PC yang berupa jumlah percobaan dan waktu percobaan menuju microkontroller`.

2. Bagaimana menerima data berupa hasil cacah dari microcontroller menuju ke PC.

3. Bagaimana mengolah data dari beberapa percobaan yang telah dihasilkan menjadi sebuah nilai yang dapat diinformasikan.

4. Bagaimana menyimpan semua data kedalam database sehingga dapat dianalisa dengan data lainnya di lain waktu.

5. Bagaimana menampilkan data-data yang diolah tersebut pada sebuah grafik

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut: 1. Maksimal percobaan yang dapat dilakukan adalah sebanyak 99 kali


(10)

2. Jumlah total maksimal percobaan yang dapat dilakukan setiap melakukan pencacahan adalah 100 kali.

3. Pengolahan database pada pembuatan aplikasi ini tidak terlalu fokus, tidak diperhitungkan terlalu detail relationship antara tabel.

4. Grafik hanya menampilkan data dari kumpulan 1 sample.

5. Banyak data yang dapat disimpan oleh database tergantung kemampuan Microsoft Access dalam menyimpan data.

1.5 Waktu dan Lama Kerja Praktek

Kerja praktek di PSTA BATAN Yogyakarta, dilaksanakan mulai tanggal 4 Agustus 2014 sampai dengan 4 September 2014.

1.6 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Sasaran kerja praktek adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar melalui pembuatan program komputer untuk komunikasi data sistem pencacah nuklir, maka dapat di jabarkan ruang lingkup kerja praktek adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan tampilan pada Visual Basic 6.0.

2. Pembuatan database untuk penyimpanan hasil cacah dengan Microsoft Access 2007.

3. Mengkomunikasikan PC dengan microkontroller menggunakan komunikasi serial.


(11)

5. Mengelola data dari database untuk ditampilkan kepada user baik berupa data pada Microsoft Excel atau dalam bentuk tabel pada Visual Basic.

6. Pembuatan grafik dengan menggunakan komponen tambahan Visual Basic yaitu MSChart.

7. Melakukan kunjungan lapangan.

1.7 Sistematika Laporan

Berikut ini adalah sistematika penulisan laporan hasil Kerja Praktek di PSTA BATAN Yogyakarta :

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan berisi latar belakang kerja praktek, tujuan kerja praktek, perumusan masalah, batasan masalah, waktu dan jangka waktu kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek, dan sistematika penulisan.

2. BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Pada BAB II berisi penjabaran tentang sejarah perusahaan yaitu PSTA BATAN Yogyakarta. Pengenalan unit kerja, pemahaman proses bisnis yang meliputi visi dan misi perusahaan.

3. BAB III LANDASAN TEORI

Pada BAB III berisi penjelasan tentang komunikasi serial, database Microsoft Access, pengiriman data dari Visual Basic menuju microkontroller, penerimaan data dari microkontroller ke Visual Basic,


(12)

pembuatan grafik menggunakan MSChart, pembuatan laporan dengan menggunakan Crystal Report, export data dari Microsoft Access ke Microsoft Excel.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Pada BAB IV berisi tentang penjelasan projek, bagaimana PC berkomunikasi dua arah dengan microkontroller secara serial, bagaimana menyimpan dan mengolah data didalam database, serta bagaimana menampilkan data olahan dalam bentuk tabel maupun grafik.

5. BAB V PENUTUP

Pada BAB Penutup membahas tentang kesimpulan dan saran dari seluruh isi laporan ini yang disesuaikan dengan hasil dan pembahasan pada bab – bab sebelumnya.


(13)

8 BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

batan

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


(14)

2.1 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL ( B A T A N )

Adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang dipimpin oleh seorang Kepala, berkedudukan dibawah dan bertanggung-jawab kepada Presiden.

2.1.1 VISI BATAN

Energi Nuklir sebagai pemercepat kesejahteraan bangsa

2.1.2 MISI BATAN

 Melaksanakan penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi dalam mendukung program pembangunan nasional

 Melaksanakan manajemen kelembagaan untuk mendukung kegiatan penelitian , pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi.

2.1.3 PRINSIP

Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk tujuan damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan, serta kelestarian lingkungan.

2.1.4 NILAI-NILAI

Segenap kegiatan iptek nuklir dilandasi nilai-nilai:  Visionary, Innovative, Excelent, dan Accountable

 Kejujuran, kedisiplinan, keterbukaan, tanggungjawab, kreatif dan kesetiakawanan

2.1.5 PEDOMAN


(15)

 Berjiwa pioner,  bertradisi ilmiah,  berorientasi industri,

 mengutamakan keselamatan, dan  komunikatif

2.1.6 TUJUAN

Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan nyata dalam pembangunan nasional dengan peran :

1. Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop dan radiasi, dan pemanfaatan/pendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung program pembangunan nasional

2. Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi dalam rangka mendukung penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

2.1.7 SASARAN

Sasaran pembangunan iptek nuklir yang ingin dicapai adalah :

1. Peningkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul tanaman pangan, tersedianya insfrastruktur dasar pembangunan PLTN, pemahaman masyarakat terhadap teknologi nuklir, pemanfaatan aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk kesehatan; dan

2. Peningkatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi meliputi kelembagaan iptek, sumber daya iptek dan penguatan


(16)

jejaring iptek dalam rangka mendukung pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi di masyarakat

2.1.8 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

Kegiatan ketenaga-atoman di Indonesia sudah mulai berkembang pada tahun 1954, ditindak lanjuti Pemerintah dengan membentuk Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet melalui Keputusan Presiden Nomor 230 tahun 1954 tanggal 23 November 1954 oleh Presiden Soekarno. Dan sebagai Ketua adalah Prof. Dr. G.A. Siwabessy dengan para anggota berjumlah 11 orang, terdiri dari:

Tabel 2.1 Anggota Kementrian

NO.

NAMA BERASAL DARI

1. Dr. Sjahriar Rassad Kementerian Kesehatan

2. Charidji Kesuma Kementerian Pertanian

3. Prof. Ir. Johannes Kementerian PP dan K

4. Ir. Sudjito Danuseputro Kementerian Perhubungan

5. Prof. Ir. Gunarso Kementerian Perhubungan

6. Prof. Dr. Bahder Djohan Kementerian PMI Pusat

7. Dr. Rubiono Kertopati Kementerian Jawatan Sandi

8. Suwito Kementerian Penerangan

9. Ir. Inkiriwang Kementerian PU dan Tenaga

10. Kolonel Adam Kementerian Pertahanan


(17)

Adapun seksi-seksi dalam Kepanitiaan itu a.l.:

1. Seksi Penerangan dan Perlindungan. 2. Seksi Fisika, Kimia, dan Teknologi. 3. Seksi Efek Biologi dan Perlindungan. 4. Seksi Geologi dan Geofisika.

Panitia ini bertugas untuk menyelidiki radioaktiviteit dan ketenaga-atoman, penyelidikan pemakaian tenaga atom sebagai suatu energi baru dalam masa pembangunan, dan memberikan penerangan kepada masyarakat tentang akibat-akibat negatip dan manfaat yang dapat ditimbulkan atau diambil dari tenaga atom.

Pada tahun 1958, setelah Panitia tersebut memberikan laporan kepada Pemerintah yang dipandang perlu untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan tenaga atom untuk maksud-maksud damai, maka melalui Peraturan Pemerintah Nomor 65 tanggal 5 Desember tahun 1958, Pemerintah membentuk Lembaga Tenaga Atom dengan tugas Melaksanakan, Mengatur, dan Mengawasi penyelidikan dan penggunaan tenaga atom di Indonesia demi keselamatan dan kepentingan umum. Mengingat bahwa penggunaan tenaga atom juga berpengaruh pada kehidupan dunia politik internasional, selain LTA juga dibentuk Dewan Tenaga Atom yang berfungsi sebagai Badan Penasehat Presiden dalam memberikan pertimbangan- pertimbangan dari segi politis strategis dalam merumuskan kebijaksanaan di bidang tenaga atom.


(18)

Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 31 tanggal 26 November tahun 1964 dan Keputusan Presiden Nomor 206 tanggal 5 Juli tahun 1965, Lembaga Tenaga Atom diubah namanya menjadi Badan Tenaga Atom

Nasional, dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal dan bertanggung jawab

langsung kepada Presiden.

Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berubah nama menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3676) dan berdasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2005 dan mengingat Keputusan Presiden Nomor 110 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, dan terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2005, serta Keputusan Presiden Nomor 104/M tahun 2002.

Dengan memperhatikan Persetujuan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat bernomor B/1591/M.PAN/8/2005 tanggal 24 Agustus 2005, maka Kepala BATAN memutuskan untuk mengeluarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tanggal 24 November 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagai berikut:


(19)

2.1.9 KEDUDUKAN BATAN

BATAN adalah : Lembaga Pemerintah Non Departemen yang dipimpin oleh seorang Kepala, berkedudukan dibawah dan bertanggung-jawab kepada Presiden. Dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.

2.1.10 TUGAS BATAN

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

2.1.11 FUNGSI BATAN

Dalam melaksanakan tugasnya BATAN menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijaksanaan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir;

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN; 3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang

penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir;

4. Penyelenggaraan pembinaan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksanan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.


(20)

2.1.12 WEWENANG BATAN

Dalam menyelenggarakan fungsinya BATAN mempunyai kewenangan:

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang ketenaganukliran; 2. Perumusan kebijakan di bidang ketenaganukliran untuk mendukung

pembangunan secara makro;

3. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku yaitu :

1). Perumusan dan pelaksanaan kebijakan dalam program penelitian dasar dan terapan, pengembangan teknologi dan energi nuklir, pengembangan teknologi daur bahan nuklir dan rekayasa serta pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan dan pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir;

2). Penetapan pedoman penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dan penggunaan tenaga nuklir.

2.1.13 STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi BATAN terdiri dari: 1. Kepala;

2. Sekretariat Utama; 1. Biro Perencanaan;

2. Biro Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi; 3. Biro Umum;


(21)

3. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir; 1. Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju;

2. Pusat Sains dan Teknologi Akselerator; 3. Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan;

4. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi; 5. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi.

4. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir; 1. Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir; 2. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir;

3. Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir 4. Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir;

5. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif.

5. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir; 1. Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir;

2. Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka; 3. Pusat Desiminasi dan Kemitraan,

4. Pusat Reaktor Serbaguna;

5. Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategi Nuklir. 6. Inspektorat;

7. Pusat Standardisasi dan Mutu Nuklir; 8. Pusat Pendidikan dan Pelatihan.


(22)

2.2 PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator adalah salah satu fasilitas yang dimiliki oleh BATAN. Kedudukannya dibawah Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, dan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala PSTA dibantu oleh 5 (enam) orang staf eselon III yaitu seorang Kepala Bagian dan 4 (empat) orang Kepala Bidang, dan 2 (dua) orang Kepala Unit yaitu Kepala Unit Pengamanan dan Kepala Unit Jaminan Mutu.

2.2.1 VISI, MISI, PRINSIP, DAN NILAI

VISI PSTA : terwujudnya iptek akselerator dan proses bahan untuk peningkatan nilai tambah sumber daya alam lokal dan penyediaan energi berwawasan lingkungan.

MISI PSTA : - melakukan litbang teknologi akselerator untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam lokal

- melakukan litbang teknologi proses pembuatan partikel terlapis TRISO dan bahan moderator grafit untuk reaktor nuklir bebas pelelehan

- mendayagunakan reaktor Kartini untuk fasilitas pengembangan dan aplikasi teknik analisis nuklir, fasilitas uji instrumentasi nuklir serta fasilitas pelatihan dan penelitian dalam bidang fisika reaktor dan pengendalian reaktor


(23)

PRINSIP : segenap kegiatan dalam rangka mewujudkan iptek akselerator dan proses bahan untuk peningkatan nilai tambah sumber daya alam lokal dan penyediaan energi berwawasan lingkungan, dilaksanakan secara profesional dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan..

NILAI : segenap kegiatan dalam rangka mewujudkan iptek akselerator dan proses bahan untuk peningkatan nilai tambah sumber daya alam lokal dan penyediaan energi berwawasan lingkungan dilandasi nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, keterbukaan, tanggung-jawab, kreatif, dan kesetiakawanan.

2.2.2 SEJARAH

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, menurut sejarah awalnya (tahun 1960 sampai dengan Februari 1967), merupakan sebuah proyek kerjasama antara Universitas Gadjah Mada dengan Lembaga Tenaga Atom (sekarang BATAN) dalam bidang penelitian nuklir. Proyek ini diberi nama Proyek GAMA, dan bertempat di Fakultas Ilmu Pasti dan Alam (FIPA) - UGM.

Berdasarkan KEPRES No. 299 tanggal 16 Oktober 1968 di Yogyakarta, pemerintah mendirikan Pusat Penelitian Tenaga Atom Gama (Puslit Gama)

dibawah BATAN yang masih bertempat di FIPA UGM. Tanggal 15 Desember 1974 Puslit Gama dipindahkan ke jalan Babarsari dan diresmikan oleh Direktur Jendral BATAN Prof. Ahmad Baiquni, MSc.


(24)

Tanggal 1 Maret 1979, Bapak Presiden RI kedua, Soeharto, meresmikan penggunaan Reaktor nuklir hasil rancang bangun putra-putri Indonesia dan komplek Pusat Penelitian Tenaga Atom Gama di Babarsari, dan Reaktor ini diberi nama Reaktor Atom Kartini, diambil dari nama seorang pahlawan bangsa yang telah berhasil menggugah emansipasi kaum wanita Indonesia untuk berperan aktif dalam ikut membangun bangsa dan negara Indonesia.

Berdasarkan KEPRES No. 14 tanggal 20 Februari 1980, dan SK Dirjen BATAN No.31/DJ/13/IV/81 tanggal 13 April 1981, maka Pusat Penelitian Tenaga Atom Gama diubah namanya menjadi Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi (PPBMI).

Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 tanggal 31 Desember 1985, dan SK Dirjen BATAN Nomor 127/DJ/XII/86 tanggal 10 Desember 1986, Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi diubah namanya menjadi Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta (PPNY).

Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta (PPNY) berubah nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju (P3TM). berdasarkan Surat Keputusan Kepala BATAN Nomor 73/KA/IV/1999 tanggal 1 April 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional.

Dan berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tanggal 24 November 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, nama P3TM diubah menjadi Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB).


(25)

Berdasarkan Perka BATAN nomor 14 tahun 2013, Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB), berubah nama menjadi Pusat Sains dan Teknologi Akselerator (PSTA)

2.2.3 TUGAS DAN FUNGSI PSTA

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang Fisika Partikel, Teknologi Proses industri nuklir, pelayanan pendayagunaan reaktor riset serta melaksanakan pelayanan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan.

Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Sains dan Teknologi Akselerator menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang Fisika Partikel; 2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang Teknologi Proses

industri nuklir;

3. Pelaksanaan pelayanan pendayagunaan reaktor riset;

4. Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan; 5. Pelaksanaan urusan tata usaha;

6. Pelaksanaan pengamanan nuklir.

2.2.4 STRUKTUR ORGANISASI

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator terdiri dari : 1. Bagian Tata Usaha;

2. Bidang Fisika Partikel; 3. Bidang Teknologi Proses;


(26)

4. Bidang Reaktor;

5. Bidang Keselamatan Kerja dan Keteknikan; 6. Unit Jaminan Mutu

7. Unit Pengamanan Nuklir;

2.2.5 FASILITAS

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi dari PSTA dapat terlaksana dengan baik dan kesejahteraan dari para karyawan dan keluarga karyawan dapat terpenuhi, maka PSTA menyediakan beberapa fasilitas umum antara lain:

- Poliklinik umum - Auditorium - Perpustakaan

- Kantin (makan siang karyawan) - Koperasi (KPRI “Karya Nuklida”)

- Dana Kesehatan Bersama yang dikelola KPRI “ Karya Nuklida”

- Lapangan dan Peralatan Olah Raga (Tenis,Tenis Meja, Sepak Bola, Volley) - Peralatan musik (Gamelan, Keroncong, Band)


(27)

STRUKTUR ORGANISASI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PERATURAN KEPALA BATAN NOMOR 14/KA/XII/2013


(28)

STRUKTUR ORGANISASI

PUSAT SAINS DAN TEKNOLOGI AKSELERATOR PERATURAN KEPALA BATAN NOMOR 14/KA/XII/2013


(29)

(30)

(31)

24

3.1 DATABASE

Database atau basis data di dalam buku Simarmata & Paryudi (2006:1), sebagai berikut:

a. Menurut Stephens dan Plew (2000), adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data.

b. Menurut silberschatz, dkk (2002) mendefenisikan basis data sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan. c. Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003) menyatakan basis data

sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan.

d. Menurut McLeod, dkk (2001), adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi.

Jadi dapat disimpulkan database adalah koleksi dari data - data yang terkait secara logis dan deskripsi dari data - data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.[12]

Database is a self-describing collection of integrated tables”, yang berarti database adalah sebuah koleksi data yang menggambarkan integrasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya. “Database is a self-describing”, disini dijelaskan bahwa struktur data saling terintegrasi dalam suatu tempat yang dikenal sebagai kamus data atau metadata.


(32)

Jadi, database adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logis dan menggambarkan integrasi antara suatu tabel dengan tabel lainnya, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berikut ini merupakan alasan dari penggunaan database :

• Padat.

Tidak perlu lagi membuat arsip kertas dalam ukuran besar.

• Kecepatan

Mesin dapat mendapatkan kembali dan mengubah data jauh lebih cepat daripada yang manusia yang dapat lakukan.

• Mengurangi pekerjaan yang membosankan

Rasa bosan dari proses memelihara arsip – arsip berupa kertas dapat dikurangi.

• Aktual.[2]

Informasi yang terbaru dan akurat selalu tersedia disetiap waktu ketika dibutuhkan. Terdapat delapan keuntungan dengan menggunakan pendekatan database, yaitu:

• Redundansi dapat dikurangkan.

• Ketidak konsistenan dapat dihindari.

• Data dapat dibagikan.

• Standar - standar dapat diselenggarakan.

• Pembatasan keamanan dapat diselenggarakan.

• Integritas dapat dipertahankan.


(33)

• Tersedianya dukungan untuk transaksi.

Pada umumnya data dalam database bersifat integrated dan shared. Maksud dari integrated adalah database merupakan penggabungan beberapa file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik keseluruhan file ataupun sebagian. Pengertian shared artinya adalah data individu dalam database dapat digunakan secara bersamaan antara beberapa pengguna yang berbeda. [4]

3.2 Microsoft Access

Microsoft Access adalah suatu program aplikasi basis data komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna / programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.[5]


(34)

3.2.1 Komponen Utama (Object) 1. Tabel Data

Tabel data adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. Table terdiri atas : a. Field Name : atribut dari sebuah tabel yang menempati bagian kolom. b. Record : Isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

2. Query ( SQL / Structured Query Language )

Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data. Query dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. DDL (Data Definition Language)

Digunakan untuk membuat atau mendefinisikan obyek - obyek database seperti membuat tabel, relasi antar tabel dan sebagainya.

b. DML (Data Manipulation Language)

Digunakan untuk manipulasi database, seperti : menambah, mengubah atau menghapus data serta mengambil informasi yang diperlukan dari database.

3. Form

Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input), menampilkan data (output), memeriksa dan memperbaharui data.


(35)

4. Report

Form digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum dan mencetak data secara efektif.

5. Tipe Data

Field - field dalam sebuah tabel harus ditentukan tipe datanya. Ada beberapa tipe data dalam Access, yaitu :

1. Text

Text digunakan untuk field alfanumeric (misal : nama, alamat, kode pos, telp), sekitar 255 karakter tiap fieldnya.

2. Date/Time 3. Currency 4. Auto Number 5. Yes/No dll.

6. Tabel Relationship

Table Relationship adalah relasi atau hubungan antara beberapa tabel. Relasi antar tabel dihubungkan oleh primary key dan foreign key. Untuk membuat relationship maka masing - masing tabel harus memiliki primary key dan foreign key untuk dapat menghubungkan antara tabel induk dengan tabel anak. Sehingga diperlukan teknik normalisasi terlebih dahulu sebelum membuat relationship antar tabel. Normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.


(36)

a. Primary Key

Tabel memiliki primary key, yaitu suatu atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian tetapi juga mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.

b. ForeignKey

Foreign key adalah atribut yang melengkapi relationship dan menunjukkan hubungan antara tabel induk dengan tabel anak. Foreign key ditempatkan pada tabel anak.[1][6]

Microsoft Access memiliki keterbatasan, yaitu :

Tabel 3.1 Tabel Kemampuan Microsoft Access

File size

2 gigabytes, termasuk semua object di database (data, forms, reports, indices, macros, modules, etc.)

Jumlah tabel 32,768.

Table size 2 gigabytes, dikurangi size dari system objects

Number of characters in a table

name 64

Number of characters in a field

name 64

Number of fields in a table 255

Number of open tables 2048 Note that this includes internal tables opened by Access.

Number of characters in a text field 255 Number of characters in a memo

field

65,535 when text is entered through the UI


(37)

programmatically Number of tables in a query 32

Number of levels of nested queries 50 [9]

3.3 Komunikasi Serial

Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu secara berurutan), sehingga komunikasi serial lebih lambat daripada komunikasi paralel. Komunikasi Serial dapat digunakan untuk menggantikan Komunikasi Paralel jalur data 8-bit dengan baik. Tidak saja memakan biaya yang lebih murah, namun dapat digunakan untuk menghubungkan dua peralatan yang sangat jauh. Misalnya menumpang pada kabel telpon.

Agar komunikasi serial dapat bekerja dengan baik, data byte harus diubah kedalam bit - bit serial menggunakan peralatan yang disebut shift register parallel-in serial-out, kemudian data dikirimkan hanya dengan satu jalur data saja. Hal yang serupa dikerjakan pada penerima, dimana penerima harus mengubah bit - bit serial yang diterimanya menjadi data byte yang persis seperti data semula pada pengirim, dengan menggunakan shift register serial-in parallel-out. Tentu saja jika data serial tersebut dikirim menumpang jalur telpon, maka dibutuhkan peralatan pengubah status digital 0s atau 1s menjadi sinyal suara audio. Peralatan seperti ini kemudian disebut modem (modulator/demudulator).

Modulator sebagai pengubah sinyal digital menjadi sinyal audio, sebaliknya Demodulator adalah sebagai mengubah kembali sinyal audio menjadi sinyal digital. Pada jarak yang sangat dekat, kita dapat menggunakan komunikasi


(38)

serial sederhana dan tidak perlu modulasi. Seperti yang dapat kita lihat pada hubungan komputer kita dengan keyboard atau mouse.[11]

3.3.1 Komunikasi Serial Synchronous dan Asynchronous

Komunikasi data serial mengenal dua buah metode, yaitu synchronous dan asynchronous. Metode sychronous mengirimkan datanya beberapa byte atau karakter (atau disebut blok data atau frame) sebelum meminta konfirmasi apakah data sudah diterima dengan baik atau tidak. Sementara metode asynchronous data dikirim satu byte setiap pengiriman. Biasanya tidak dibutuhkan konfirmasi menerimaan data. Dari kedua jenis metode tersebut dapat dipilih dan dilakukan lewat program. Tentu saja dibutuhkan program yang baik dan teliti untuk melakukannya. Namun dewasa ini proses pengiriman data serial tersebut sudah dilakukan oleh sebuah chip tersendiri (Hardware). Salah satu chip disebut UART (Universal Asynchronous Reciever Transmiter) dan satunya lagi disebut USART (Universal Synchronous Asynchronous Reciever Transmiter). Dalam protokol berbeda, sychronous memerlukan sinyal tambahan yang digunakan untuk men-sinkronisasi setiap denyut dari proses transfer.


(39)

Komunikasi data serial asynchronous sekarang sudah digunakan demikian luas untuk transmisi yang berorientasi karakter, sementara metode synchronous digunakan untuk transmisi yang berorientasi blok. Pada mode asynchronous, setiap karakter ditempatkan berada diantara bit start dan bit stop. Bit start selalu satu bit, tapi stop bit bisa satu bit atau dua bit. Start bit selalu 0 (low) dan stop bit selalu 1 (high). Contohnya, pada gambar 3.2 di mana karakter A (01000001 biner) dibingkai (dikurung) oleh start bit dan satu stop bit.

Gambar 3.2. Pembingkaian Karakter ASCII "A" (41h)

Perlu diperhatikan Gambar 3.2 kalau keluar dari standard serial RS232 maka nilai (1) tegangan (- ) sedang nilai 0 tegangan (+). Pada komunikasi serial asynchronous, peralatan dan modem dapat diprogram untuk menggunakan lebar data 7 atau 8-bit. Tentu saja ditambah dengan Stop bit. Dahulu, sistem karakter ASCII masih terbatas pada data 7-bit, namun sekarang ASCII extended sudah lazim menggunakan lebar data 8bit. Pada peralatan kuno, dengan komponen -komponen yang lambat pula, dibutuhkan stop bit yang agak panjang, hal ini dimaksudkan untuk memeberi kesempatan peralatan untuk menangani data yang


(40)

telah diterimanya, dan untuk mempersiapkan diri untuk menerima byte berikutnya. Namun sekarang modem PC kita dewasa ini biasanya hanya menggunakan satu bit stop. Jika kita hitung, dengan menggunakan satu bit stop total kita memiliki 10-bit untuk setiap karakter 8-bit. Dengan kata lain setiap karakter 8-bit dikirim bersama-sama start dan stop bit sehingga total menjadi 10-bit, yang artinya ada proses transfer lebih panjang 20% setiap karakternya.[11]

3.3.2 Data Transfer Rate

Kecepatan transfer data pada komunikasi data serial diukur dalam satuan BPS (bits persecond). Sebutan terkenal lainnya adalah baud rate. Namun baud rate dan bps tidak serta merta adalah sama. Hal ini mengacu kepada fakta bahwa baud rate adalah terminology modem dan diartikan sebagai perubahan signal dalam satuan bit signal setiap detik. Sedang data transfer rate penamaannya mengacu pada jumlah bit dari byte data yang ditransfer setiap detik. Sementara itu kecepatan transfer data (data transfer rate) pada komputer tergantung pada jenis komunikasi yang diberlakukan atasnya. Seperti contoh, komputer PC-IBM model kuno dapat mentransfer data mulai dari 100 s/d 9600 bps. Namun pada saat sekarang kecepatan komunikasi serial menjadi sangat pesat. 56.000 bps kemudian menjadi standar kecepatan pada modem. Namun para perancang komputer sepakat untuk membatasi kecepatan pada komunikasi serial asynchronous hanya setinggi 100.000 bps. Untuk kecepatan yang lebih tinggi mode synchronous kemudian menjadi pilihan.[11]


(41)

3.3.3 Port Serial

Komputer PC-IBM dan sejenisnya yang berbasis mikro prosesor x86 (8086, 186, 286, 386, 486, dan pentium) memiliki dua buah (setidaknya satu) port COM. Kedua port COM memiliki konektor standar RS232. Terminal atau konektor yang digunakan untuk mengkonversi level tegangan biasa disebut DB9. Port-port COM tersebut diberi nama dengan COM1 danCOM2. Biasanya port COM ini sekarang digunakan untuk modem (modem sekarang juga sudah banyak menggunakan USB).[10]

3.3.4 Prinsip Kerja Port Serial

Perangkat yang menggunakan kabel serial untuk komunikasinya dibagi ke dalam dua kategori. Yaitu DCE (Data Communications Equipment) dan DTE (Data Terminal Equipment). Data Communications Equipment adalah perangkat seperti modem, TA adapter, plotter dan lain-lain, sedangkan Data Terminal Equipment adalah komputer anda atau terminal. Untuk menjamin terjadinya sebuah transfer data yang cepat dan realible antara 2 peralatan, lalu lintas data harus dikoordinasi dengan baik. Tidak seperti printer yang selalu mencetak setiap karakter yang diterimanya. Namun dalam komunikasi serial, bisa saja peralatan tidak memiliki lagi tampungan data yang diterimanya. Sehingga dia harus memberitahukan PC untuk tidak lagi mengirim data. Hingga modem selesai mengerjakan semua tugasnya. Dan kembali memberitahukan PC untuk kembali mengirim data berikutnya setelah modem siap.


(42)

Gambar 3.3. Konektor Serial RS232 DB-9

1. DTR (Data Terminal Ready)

Saat komputer kita pertama dinyalakan dan Operating System-nya telah siap untuk melakukan tugasnya, kemudian mengirimkan sinyal DTR untuk memberitahukan pada peralatan yang mungkin terhubung dengannya (misalnya modem), bahwa komputer telah siap berkomunikasi. Jika terjadi masalah dengan port COM, maka sinyal ini tidak diaktifkan. Sinyal ini adalah aktif rendah.

2. DSR (Data Set Ready)

Seperti juga Komputer dengan DTR-nya, saat modem pertama dihidupkan, dan siap berkomunikasi dia akan menyalakan DSR ini menuju ke komputer. Sehingga komputer dapat segera tahu bahwa saat itu ada modem yang terhubung dan siap untuk digunakan. Ini adalah sinyal dari modem ke PC, dan berjenis aktif low. Sinyal ini tidak akan dikeluarkan modem, jika modem dalam masalah atau rusak.

3. RTS (Request To Send)

Saat komputer kita hendak mengirimkan data kepada device seperti modem, maka komputer akan mengirimkan RTS ini menuju modem terlebih


(43)

dahulu. Hal tersebut agar modem tahu, bahwa akan ada pengiriman data dari komputer kepadanya, dan modem segera bersiap-siap untuk menerima data. RTS adalah sinyal aktif low dari komputer ke device seperti modem.

4. CTS (Clear To Send)

Dalam merespon RTS, ini modem menyalakan sinyal CTS. Saat komputer mengirimkan RTS, maka modem bersiap - siap untuk menerima data, dan jika ruang untuk menerima data tersebut sudah ada dan cukup, baru sinyal tersebut dikirimkan pada komputer untuk segera mengirimkan datanya.

5. DCD (Data Carrier Detect)

Ini adalah sinyal yang dikeluarkan oleh modem kepada PC, untuk menginformasikan PC bahwa modem mendeteksi adanya carrier yang valid dan adanya kontak / hubungan dengan modem lain yang jauh. (Biasanya sinyal ini diberikan setelah komunikasi dengan modem lain tersambung). 6. RI (Ring Indikator)

Sinyal ini diberikan oleh modem kepada komputer untuk menginfomasikan bahwa saluran telah dihubungi dan berbunyi. Sinyal ini muncul bersamaan saat telpon berbunyi. Sinyal ini seperti saat telpon kita sedang tidak digunakan, dan seseorang dari sana menelfon,lalu pesawat telfon kita berbunyi, meminta kita untuk segera mengangkatnya, dan berkomunikasi. Dalam modem bunyi tersebut digantikan dengan sinyal. Saat komputer kita dalam keadaan mati, setting BIOS dalam komputer


(44)

memungkinkan komputer untuk hidup sendiri saat adanya panggilan semacam ini.

7. RXD (Receive Data)

Sinyal RXD adalah sinyal data yang diterima dari perangkat lainnya. Diakhir perangkat lain, sinyal ini didapat dari sinyal TXD (Transmit data). Harus diketahui bahwa sinyal TXD dan RXD, bersama ground, mereka hanya menghendaki saluran untuk komunikasi data. Semua saluran yang lain digunakan untuk mengontrol atau handshaking.

8. TXD (Transmit Data)

Sinyal TXD adalah sinyal data actual yang dikirimkan dari satu perangkat keperangkat lainnya. Sinyal ini masuk ke RXD yang berhubungan dengan pin RXD konektor itu.[10]

3.4 Visual Basic 6.0

Visual basic 6.0 adalah salah satu aplikasi untuk membuat system informasi database. Visual basic 6.0 ini adalah terusan dari Visual Basic 1 sampai 5. Walau agak tertinggal, tapi aplikasi software ini masih digunakan untuk pengimplementaisannya di dalam pembuatan sistem database. Visual basic 6.0 ini pun berkembang menjadi Visual Studio, Visual Basic 2008 sampai Visual Basic. net.

Visual Basic 6.0 ini sering juga di gunakan dalam perhitungan gaji, penjualan barang dan lain-lain. Visual Basic ini support dengan operating system windows, dan untuk database-nya bisa menggunakan Microsoft Access, SQL Server dan Oracle.


(45)

Dalam menu Visual Basic terdapat komponen - komponen yang tentu saja di perlukan untuk menentukan coding atau syntax yang akan digunakan. karena salah titik atau koma dalam Visual Basic akan mengakibatkan program sistem debug atau error. Dalam pengimplementasian aplikasi program visual basic ada 5 pokok yang penting di dalam komponennya. yaitu :

A. Project : Project adalah nama file yang akan dikenal dalam pemanggilan program aplikasi.

B. Sub Form/MDI Form : Form utama dalam Microsoft Visual Basic. karena MDI form ini mewakili form - form yang ada di dalam aplikasi database yang kita buat

C. Form : untuk pengimplementasian sistem yang dapat melakukan beberapa perintah eksekusi sesuai yang di inginkan. dalam form ini juga kita dapat mengkodingkan aplikasi untuk memanggil database, menampilkan data, menghapus data, mengupdate data, mengedit data dan mencetak data yang telah kita eksekusi.

D. Coding/sytax : perintah-perintah dalam bahasa program aplikasi Visual Basic yang telah ditentukan. Dalam coding ini juga yang mempengaruhi sistem dapat berjalan atau tidak.

E. Report : Hasil cetak yang diinginkan user yang digunakan sebagi output dari program.

F.Module : Suatu perintah untuk mengkoneksikan antara pogram Visual Basic dengan database yang akan di gunakan di dalam mengaplikasikan program.[3][7]


(46)

3.5 Crystal Report

Menurut Daryanto mengemukakan bahwa Crystal Report, yaitu: Crystal Report merupakan tool yang sering digunakan untuk membuat laporan”.[3]

Menurut Madcom dalam bukunya yang berjudul Database Visual Basic 6.0 Dengan Crystal Report menyebutkan bahwa : "Crystal repots merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan ( linkagge )".

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic, tetapi keduanya dapat dihubungkan. Pada standar reprts expert terdiri dari delapan langkah yaitu:

a. Tab Data

Tab data ini harus menentukan tabel atau query yang akan digunakan untuk membuat laporan.

b. Tab Fields

Tab ini dapat menentukan field - field atau kolom - kolom yang akan ditampilkan dalam laporan.

c. Tab Sort

Tab ini dapat mengurutkan atau mengelompokan data - data yang akan ditampilkan dalam laporan.


(47)

d. Tab total

Tab ini dapat menampilkan subtotal berdasarkan kriteria atau pengelompokan berdasarkan fields yang telah ditentukan pada tab sebelumnya.

e. Tab TopN

Tab ini dapat menentukan data yang akan ditampilkan dengan cara memilih N terbesar dari data yang ada.

f. Tab Graph

Tab ini dapat membuat dan memilih type grafik yang diinginkan. g. Tab Select

Tab ini dapat menyaring atau memfilter record - record yang akan ditampilkan dalam laporan.

h. Tab Style

Tab ini dapat memilih bentuk tampilan laporan dan menuliskan judul laporan yang diinginkan. Kelebihan yang terdapat dalam Crystal Report adalah hasil cetakan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.

Hubungan crystal report dengan visual basic yaitu percetakan/ hasil akhir dilakukan dalam sebuah form maka objek crystal report yang terdapat didalam form harus dihubungkan dengan file crystal report yang sudah jadi. Berkaitan dengan tampilan laporan ada beberapa tombol yang mendukung, yaitu:


(48)

1. Tab Design

Fungsi dari tab desain ini adalah untuk menampilkan desain laporan yang dibuat.

2. Tab Preview

Fungsi dari tab preview adalah untuk menampilkan bentuk / hasil dari laporan.[8]

3.6 MSChart

Adalah sebuah komponen yang terdapat pada Visual Basic 6.0 yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk grafik. Pengambilan komponen MSChart dapat dilakukan dengan cara menambah komponen MSChart pada Project, menu Project >> Components. Pilih Microsoft Chart Control 6.0 (OLEDB) seperti gambar 3.7 dibawah ini.

Gambar 3.4. Penambahan komponen MSChart pada VB 6.0

Terdapat beberapa property yang harus diatur kedalam MSChar untuk membuat sebuah grafik. User hanya perlu mengaturnya dalam properti MSChart


(49)

atau mengaturnya didalam program. Properti – properti yang harus diatur diantaranya adalah :

1. Column Count

Digunakan sebagai acuan nilai dari data yang akan dimasukkan kedalam sebuah grafik. Misalnya saja tahun dan banyaknya penduduk sebuah provinsi. ( misalnya saja dalam grafik kepadatan penduduk pulau Jawa. Yang dijadikan sebagai column count adalah jumlah kepadatan penduduk ). Tapi hal ini juga tergantung dari kebutuhan user dalam mengolah data. 2. Row Count

Digunakan sebagai acuan penambahan data. ( misalnya saja dalam grafik kepadatan penduduk pulau Jawa. Yang dijadikan sebagai row count adalah tahun dari data). Tapi hal ini juga tergantung dari kebutuhan user dalam mengolah data.

3. Chart Type

Terdapat beberapa tipe grafik yang dapat dipilih di MSChart, misalnya saja grafik batang, grafik garis, grafik point, diagram lingkaran, panah, dan masih banyak lagi yang dapat dipilih oleh user sesuai dengan kebutuhan user. Bentuk dari chart juga dapat dalam bentuk 3D maupun 2D.


(50)

3.7 Komunikasi Serial Visual Basic 6.0

Dalam berkomunikasi dengan “dunia luar” atau perangkat lain di luar

komputer, Visual Basic 6.0 menyediakan komponen MS Comm Control 6.0, sebagai media komunikasi. Untuk menambahkan komponen ini pada Visual Basic, pilih Project Components. Setelah itu akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 3.6. Penambahan Komponen oncomm pada Visual Basic 6.0

Fungsi dari komponen ini adalah sebagai berikut : a. Mengadakan hubungan dengan serial port PC.

b. Berhubungan dengan alat komunikasi lain ( contoh: modem ). c. Melakukan pertukaran data.

d. Memonitor dan merespon event dan error yang terjadi pada hubungan serial. Untuk mengadakan suatu komunikasi serial antara 2 peralatan, kita harus melakukan beberapa langkah.

1. Membuka serial port. 2. Mengatur serial device.


(51)

3. Setting Receive and Transmit Buffer Properties. 4. Managing Receive and Transmit Buffer.[10]

3.7.1 Membuka Serial Port

Pada komunikasi serial, bit - bit data yang masuk dari dunia luar ke dalam komputer melalui serial port akan ditampung dulu di receive buffer sebelum akan dieksekusi oleh main controller. Demikian pula sebelum dikirimkan ke luar, data akan ditampung dulu di transmit buffer. Gambar skema lengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.7. Skema Jalur Penerimaan dan Pengiriman Data

Sebelum membuka serial port, dilakukan pengaturan protokol komunikasi serial dengan property MSComm. Menentukan nomor port komunikasi menggunakan CommPort dan menentukan baud rate, parity, data bits, stop bits mengguankan property setting. Sedangkan untuk membuka serial port cukup menggunakan perintah PortOpen. Sehingga kode program akan tertulis sebagai berikut :


(52)

3.7.2 Mengatur Serial Device

Pada tahap ini kita perlu memastikan bahwa pengaturan protokol komunikasi serial yang digunakan pada peralatan lain yang kita akses, sesuai dengan pengaturan pada komputer yang kita pakai.

3.7.3 Setting Receive dan Transmit Buffer Properties

Ada beberapa property dari receive buffer dan transmit buffer (porperty dari MSComm) yang perlu kita atur.

a. InBufferSize : mengatur ukuran receive buffer b. OutBuffer Size : mengatur ukuran transmit buffer

c. Rthreshold : menentukan jumlah karakter yang diterima oleh receive buffer sebelum OnComm event dipicu

d. Sthreshold : menentukan jumlah karakter yang diterima oleh transmit buffer sebelum OnComm event dipicu. Nilai 0 berarti tidak pernah dipicu, sedangkan nilai 1 berarti dipicu setiap satu karakter.

e. InputLen : menentukan jumlah karakter yang dibaca CPU dari receive buffer

f. InputMode : menentukan tipe data input yang akan dibaca CPU. comInputModeText untuk data string/teks dan comInput Mode Binary untuk data biner.


(53)

3.7.4 Managing Receive dan Transmit Buffer

Untuk menampilkan data dari peralatan lain ke dalam aplikasi VB, digunakan properti input, sedangkan untuk mengirim data dari aplikasi VB ke peralatan lain digunakan poperti output. Contoh struktur kode untuk input dan output.[11]

3.8 Koneksi antara Database dengan Visual Basic 6.0

Terdapat beberapa cara dalam membuat koneksi antara database terutama dalam hal ini adalah Microsoft Access dengan Visual Basic. Diantaranya adalan dengan menggunakan komponen ADODC yang terdapat pada Visual Basic, atau menggunakan koneksi ODBC tanpa melalui DSN, juga dapat melalui model DSN dengan menggunakan objek ODBC. User dapat menentukannya sesuai dengan kebutuhan dan juga keefektifan sebuah aplikasi. Karena setiap cara memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing.

1. Menggunakan ADODC

Dengan cara menambahkan komponen ADODC yang terdapat pada Visual Basic 6.0. Biasanya database dapat terkoneksi langsung pada komponen datagrid yang ada pada Visual basic dengan cara mengaturya pada properti datagrid. Pengaturan dilakukan pada properti ADODC.


(54)

Gambar 3.8. Contoh penggunaan ADODC

2. Menggunakan koneksi ADODB tanpa DSN

Penggunaan metode ADODB tanpa DSN dapat dilakukan dengan cara membuat program koneksi pada database pada modul Visual Basic agar dapat diakses oleh semua form pada Visual Basic.

Sub koneksi(flag As Boolean) Set conn = New ADODB.Connection

On Error GoTo Handler If flag = True Then

conn.Open "PROVIDER=MICROSOFT.JET.OLEDB.4.0;PERSIST SECURITY INFO=FALSE;DATA SOURCE=" & App.Path & "\batan.mdb"

conn.CursorLocation = adUseClient Else conn.Close End If Exit Sub Handler:

MsgBox Err.Description, vbCritical, "Error" End Sub

3. Menggunakan koneksi ADODB tanpa DSN

Metode ini memerlukan pengaturan yang terdapat pada Administrative

Tool→Data Source (ADODC). Dan koneksi dapat dilakukan pada program Visual Basic.


(55)

3.9 Koneksi antara Crystal Report dengan Visual Basic 6.0

Koneksi Crystal Report dengan Visual Basic dilakukan dengan menambahkan komponen Crystal Report yang ada pada Visual Basic 6. Selanjutnya diprogram sesuai dengan kebutuhan user. Pengambilan komponen Crystal Report pada Visual Basic dapat dilakukan dengan cara :

Klik kanan pada toolbox → components → pilih Crystal Report Control seperti pada gambar 3.9 dibawah ini.[8]


(56)

49 4.1 Proses Kerja Sistem Pencacah Nuklir

Sistem Pencacah Nuklir adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencacah sinyal dari detektor dalam selang waktu tertentu. Alat tersebut akan mendapat perintah dari komputer dan mengirimkan hasilnya kembali kepada komputer. Dalam hal ini ada 3 komponen penting yang perlu diperhatikan, yaitu apa saja yang dibutuhkan untuk proses pencacahan, data apa saja yang akan dikirimkan oleh komputer, data apa saja yang akan diterima oleh komputer, dan data apa saja yang akan disimpan oleh komputer sebagai data yang valid, yaitu :

a. Data yang dibutuhkan untuk melakukan pencacahan :

- Port open : karena program ini merupakan program dengan menggunakan komunikasi serial, maka dibutuhkan pembukaan port dari komputer yang dihubungkan oleh kabel serial DB9. Port yang dibuka sesuai dengan port yang telah terhubung dengan kabel serial (dapat dilihat pada device manager pada komputer).

- Jenis uji : adalah jenis pengujian yang akan dilakukan, terdapat 2 jenis pengujian yaitu pengujian dengan 1 jenis sample atau pengujian dengan banyak jenis sample. (pencacahan dengan sampel yang berbeda contoh (rumput dan tanah) atau pencacahan dengan hanya satu jenis sample tetapi jumlah sampel banyak)

- Jumlah sample : pengisian jumlah sample tergantung dari ketika user melilih jenis uji, maksudnya ketika pengujian berdasarkan 1 sample


(57)

maka jumlah sample akan bernilai 1 dan hanya sample tersebut yang akan diuji selama berkali – kali. Sebalinya ketika user memilih banyak sample, maka akan ada lebih dari 1 sample yang akan diuji. Maksimal jumlah sample yang diuji adalah sebanyak 10 sample.

- Jumlah pencacahan - Waktu pencacahan

b. Data yang dikirim komputer :

- Jumlah Pencacahan : jumlah pencacahan adalah jumlah berapa kali satu sample dicacah. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan deviasi standard pencacahan. Pengulangan pencacahan dilakukan sesuai dengan jumlah yang dikehendaki.

- Waktu pencacahan : adalah lama satu sampel dicacah. Waktu minimum yang diberikan adaalah 1 detik dan waktu maksimum yang diberikan adalah 1 jam. Karena proses penginputan waktu cacah sample dilakukan didalam komputer maka waktu yang digunakan bisa fleksibel. Ketika waktu terpenuhi, maka waktu akan di reset oleh mikrokontroler untuk melakukan proses perhitungan dari awal selama jumlah cacahan masih belum terpenuhi.

c. Data yang diterima oleh komputer

- Hasil pencacahan : adalah hasil cacah satu kali pencacahan pada setiap sample. Hasil pencacahan dikirim secara real time tiap satu kali pencacahan selesai. Sehingga semua hasil pencacahan dapat disimpan secara valid.


(58)

d. Data yang disimpan oleh komputer

- Tanggal : digunakan sebagai acuan kapan proses pencacahan dilakukan oleh user. Karena pencacahan satu sample bisa dilakukan berkali – kali dan dalam waktu yang berbeda. Hal ini juga dapat digunakn untuk melihat grafik pengaruh nuklir terhadap sample dalam kurung waktu tertentu.

- Waktu : dibutuhkan kapan waktu pencacahan dilakukan, karena mungkin saja dalam 1 hari dilakukan pencacahan lebih dari satu kali pada 1 sample.

- Nama sample : digunakan untuk memberikan nama sample apa yang sedang diuji, karena ada berbagai jenis sample yang diuji. Dan nama sample digunakan agar dapat membedakan hasil pencacahan yang diterima.

- Rata – rata : nilai yang digunakan, atau disimpan dari pencacahan tiap sample. Karena dalam proses pencacahan hasil yang diperoleh tidak selalu sama, maka diperlukan rata – rata untuk memperoleh 1 hasil yang nantinya digunakan sebagai hasil dari pencacahan tersebut.

- Standart Deviasi : toleransi kesalahan yang diperoleh ketika terdapat perbedaan hasil pencacahan yang dilakukukan lebih dari 1 kali. Standart deviasi bernilai (±).


(59)

Gambar 4.1 Blok Diagram Aplikasi sistem Pencacah Nuklir 4.2 Perancangan Sistem Aplikasi

Dari data – data diatas, maka didesainlah sebuah program untuk merealisasikan aplikasi sistem pencacah nuklir.

Gambar 4.2 Blok Diagram Perancangan Aplikasi Sistem Pencacah Nuklir Pengiriman data ke alat

Proses

pencacahan Pengiriman

hasil cacah

Penyimpanan Hasil cacah Jumlah Pencacahan

Waktu

Nama Sample

Waktu (tanggal, jam) Rata – Rata hasil

pencacahan Standart Deviasi


(60)

Pada perancangan Aplikasi Sistem Pencacah Nuklir terdapat beberapa komponen atau aplikasi yang mendukung untuk membuat aplikasi tersebut diantaranya adalah :

1. Visual Basic 6.0 : berfungsi sebagai pemroses utama, dimana akan mengolah data dari database, data dari alat pencacah nuklir, dan laporan hasil cacah nuklir

2. Microsoft Access : berfungsi sebagai tempat pengolah database.

3. Crystal Report : berfungsi sebagai output dari data yang dihasilkan dalam betuk laporan yang sudah diatur sedemikian rupa.

4. MSChart : berfungsi sebagai output yang digunakan untuk menampilkan sebuah grafik yang datanya didapat dari database yang sudah diolah. 5. Microsoft Excel : berfungsi sebagai output yang dapat digunakan untuk

proses pengolahan data selanjutnya oleh user.

6. Oncomm : sebuah komponen pada Visual Basic 6.0 yang digunakan untuk menyambungkan, mengambil dan memberikan data pada alat secara komunikasi serial.

7. ADODB : adalah salah satu cara berkomunikasi antara Visual Basic dengan Microsoft Access.

8. Komponen Cristal Report : komponen yang terdapat pada Visual Basic 6.0 yang digunakan untuk memanipulasi data pada database agar dapat ditampilkan menjadi sebuah laporan pada saat di print.

9. ADODC : salah satu komponen yang digunakana untuk komunikasi antara Visual Basic dengan Microsoft Access.


(61)

4.2.1 Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah salah satu program berorintasi object, pada rancangan ini menggunakan Visual Basic 6.0 sebagai landasan pemrograman yang dapat berkomunikasi secara langsung dengan user. Semua program pendukung lain dikontrol melalui pemrograman yang ada pada Visual Basic. Penggunaan Visual Basic 6.0 dikarenakan bahasa pemrogramannya yang mudah dimengerti dan suadah umum sehingga penelitian ini dapat diteruskan oleh pihak lain. Terdapat 8 form yang digunakan untuk membuat aplikasi pencacah nuklir ini, yaitu :

1. Form Login

toolbar

Login


(62)

Form login digunakan sebagai pengaman, karena tidak semua orang boleh atau dapat melakukan pencacahan nuklir. Hasil pencacahan nuklir harus bisa dipertanggung jawabkan oleh petugas, maka form login ini dibuat agar msing – masing petugas dapat bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan, dan kemungkinan disalah gunakan oleh petugas lain yang tidak bertanggung jawab, maka diberikan password pada setiap pegawai yang bersifat pribadi.

2. Form Login Pimpinan

Gambar 4.4 Form Login Sukses pada Pimpinan

Hal yang membedakan dari form login petugas dan pimpinan adalah adanya form data pegawai dan form add pegawai, karena hanya pimpinan yang


(63)

berwenang dalam menambahkan atau mengetahui data pegawai. Cara membedakannya dapat dilakukan seperti contoh program diatas.

3. Form Login Petugas

Nama petugas yang sudah login

Gambar 4.5 Form Login Sukses pada Petugas

Berbeda pada form login pada pimpinan tidak terdapat tombol akses untuk menambah pegawai dan melihat daftar pegawai. Tapi kedua form tersebut sama – sama mencantumkan siapa nama user yang sudah berhasil login seperti pada gambar 4.4 dan gambar 4.5.

4. Form Proses

Pada form proses terdapat 3 bagian yang saling berkaitan, diantara adalah :


(64)

Pada form pengisian, Terdapat peringatan not connected, hal ini menunjukan bahwa aplikasi belum terhubung dengan alat pencacah nuklir secara serial, maka diperlukannya penyambungan dengan cara memilih pada PORT berapa kabel terhubung (dapat dilihat pada device maneger pada komputer), saat tulisan not connected berubah menjadi connected maka saat itulah komputer sudah terhubung secara serial. Dan user diminta untuk melakukan pengisian data yang diperlukan seperti yang sudah dijelaskan diatas. Pengisian data harus dilakukan dengan benar, karena apabila terjadi kesalahan maka proses pengiriman data tidak akan bisa dilakukan.


(65)

Pada proses ini dilakukan pengiriman data secara serial kepada alat pencacah nukir.

- Proses Cacah

Proses cacah adalah dimana saat aplikasi menerima hasil pencacahan yang sudah dilakukan oleh alat pencacah nuklir secara serial.


(66)

Pada proses pencacahan terdapat beberapa keterangan yang diketahui oleh user, diantaranya adalah jenis uji, nama sample, waktu pencacahan, hasil pencacahan, urutan proses pencacahan yang sedang berlangsung serta jumlah proses pencacahan yang dilakukan, dan urutan sample yang sedang berlangsung serta jumlah sample yang dilakukan, karena proses pencacahan akan terus berjalan sampai seluruh jumlah sample terpenuhi. Dan tabel yang terdapat pada gambar 4.6 adalah data asli atau data sebenarnya dari pencacahan yang dilakukan, yang belum diolah ( belum dijadikan rata – rata ). Sehingga user dapat melihat berapa nilai pencacahan tiap percobaan pada setiap sample. Data tersebut bisa disimpan atau tidak tergantung keinginan user, dengan menekan tombol save, dan dapat membatalkan pencacahan dengan menekan tombol cancel.

- Hasil Cacah

Data yang diperoleh secara otomatis akan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi data yang bisa dijadikan parameter seberapa besar pengaruh nuklir terhadap lingkungan. Karena setiap sample bisa dilakukan beberapa kali pencacahan, maka data yang disimpan adalah data rata – rata dari hasil cacah. hasil dari pencacahan pada tebel diatas merupakan data yang sudah diolah menjadi sebuah data yang valid, dan data pada tabel sesuai dengan data yang disimpan pada database. Tombol


(67)

ok digunakan untuk memulai kembali pengisian data untuk pencacahan sample.


(68)

5. Form Grafik

Gambar 4.9 Form Grafik

Pada form grafik terdapat beberapa tool yang harus diisi agar user mendapatkan data yang diinginkan untuk ditampilkan pada sebuah grafik. Data – data yang harus diisi diantaranya adalah :

1. Tanggal : tanggal harus diisi agar user dapat memfilter atau memberikan jangkauan waktu pengambilan data

2. Nama Sample : digunakan untuk memfilter sample apa yang akan diteliti.

3. Pilihan Grafik : pada MSChart terdapat banyak model grafik yang bisa dipilih oleh user tergantung kebutuhan user.


(69)

4. Tampilkan legend : digunakan untuk menampilkan data apa yang sedang diteliti, hal ini bisa ditampilkan atau disembunyikan.

Selain grafik, terdapat juga sebuah tabel yang digunakan untuk memberikan informasi hasil cacah dan standart deviasi dari data yang sudah ditampilkan pada grafik. Hal ini untuk memudahkan user dalam melihat data, sehingga user dapat lebih mudah melihat data dan dapat mengambil sebuah kesimpulan.

6. Form Search


(70)

Pada form search, user dapat melihat semua data pencacahan yang telah dilakukan sampai pada hari form dibuka, pada form ini user dapat memanipulasi data yang ada didalamnya. Untuk pencarian data dapat dilakukan dengan memfilter tanggal, nama sample, atau hasil cacah. Dengan begitu dapat diketahui sebarapa besar pengaruh paparan nuklir terhadap sample yang telah diuji dalam kurung waktu tertentu. Terdapat tombol hapus data digunakan untuk menghapus satu atau beberapa buah data sekaligus sesuai dengan filter yang telah dilakukan oleh user. Sama halnya dengan form lainnya di pojok kanan atas selalu terdapat nama dari user yang telah login.

7. Form Search Pegawai (hanya bisa diakses oleh bu Dewita)


(71)

Pada form hanya dapat diakses oleh pimpinan yang memberikan akses pada pegawai untuk melakukan pengujian pencacahan. Pada form ini diberi 2 fasilitas yaitu update dan delete pegawai. Proses pencarian dimudahkan dengan cara mengetikkan salah satu identitas pegawai yaitu NIP atau nama, ketika NIP telah diisi dan user menekan tombol enter maka nama pegawai seketika akan muncul, begitu juga pada saat mengetikkan nama pegawai maka secara otomatis pada tabel akan memfilter data pegawai sesuai dengan nama yang diketikkan pada kolom yang sudah disediakan. Dan terdapat sebuat tabel untuk menampilkan seluruh data para pegawai. Fungsi dari tombol update adalah untuk meng-update data pegawai, maka disediakan form untuk update data pegawai seperti dibawah ini.


(72)

8. Form Penambahan Pegawai (hanya bisa diakses oleh bu Dewita)

Gambar 4.13 Form Add Pegawai

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa pimpinan memiliki hak untuk memberikan akses kepada pegawai. Maka pada aplikasi ini diberikan fasilitas untuk menambahkan pegawai, data yang diisikan akan dimasukkan kedalam database yang telah disiapkan.

Terdapat beberapa menu toolbar yang dapat dipilih oleh user. Diantaranya adalah: cacah, graph, search, delete, export, print dan exit.


(73)

Seperti yang terlihat pada gambar 4.12 aplikasi ini menyediakan sortcut untuk memudahkan user, karena dapat meminimalisir penggunaan mouse. Cacah merupakan tool untuk membuka form proses, graph untuk membuka form grafik, dan search untuk membuka form search. Penggunaan tool delete, print, dan export hanya dapat dilakukan ketika user membuka form search.

Berbeda dengan tombol delete pada form search, toolbar delete digunakan untuk menghapus hanya sebuah data pada tabel ketika cursor diletakkan pada salah satu row pada tabel.

Disediakan juga tool untuk meng-export data adalah agar user dapat lebih mudah memanipulasi data yang tidak dapat dilakukan oleh aplikasi ini. Hasil export data berupa file excel.


(74)

Gambar 4.16 Tipe File

Gambar 4.17 Hasil Export Sesuai dengan Tabel pada Database

Pada toolbar juga terdapat Print, ini digunakan untuk print data yang diinginkan oleh user dengan cara memilih data pada form search. Format print data diatur oleh Crystal Report. Selain dapat di print laporan ini juga dapat


(75)

disimpan dalam bentuk pdf. Terdapat 3 format print yang telah disediakan yaitu :

1. Hasil Cacah

Laporan yang berisikan semua hasil cacah dalam kurung waktu tertentu.


(76)

2. Hasil Sample Cacah

Laporan yang berisikan semua hasil cacah sebuah sample dalam kurung waktu tertentu, untuk dapat melihat seberapa besar paparan radiasi nuklir berpengaruh pada sample tersebut.


(77)

3. Range Hasil Pencacahan

Laporan yang berisikan semua hasil pencacahan dalam kisaran atau range tertentu dalam kurung waktu tertentu, untuk dapat melihat seberapa besar atau kecil paparan radiasi nuklir berpengaruh pada sample.


(78)

4.2.2 Microsoft Access

Pada pembuatan Aplikasi Pencacah Nuklir ini Microsoft Access digunakan untuk menyimpan data dalam sebuah database. Database dibuat dengan nama BATAN, dan memiliki 3 tabel. Penggunaan Microsoft Access untuk menyimpan data dikarenakan penggunaannya yang relatif lebih mudah dibandingkan dengan MySQL atau SQL Server, dan kapasitasnya diharapkan mampu menampung data yang akan disimpan. Tabel yang terdapat dalam database ini adalah :

- Tabel Pegawai

Tabel pegawai digunakan untuk menyimpan seluruh data pegawai yang dapat melakukan encacahan nuklir. tabel ini berisikan data – data berupa : NIP, nama, alamat, Tempat Tanggal Lahir, jabatan, no telp, username, password.

- Tabel Proses Cacah

Tabel proses cacah digunakan untuk menyimpan data hasil pencacahan yang belum dirata – rata, gunanya agar user dapat mengetahui darimana hasil rata – dara didapat, tabel ini berisikan data berupa : tanggal, nama sample, waktu percobaan, percobaan ke, hasil percobaan, id pegawai(NIP).


(79)

- Tabeh Hasil Cacah

Tabel hasil cacah adalah tabel hasil pencacahan yang sudah dimanipulasi atau diolah, sehingga data yang terdapat pada tabel inilah yang nantinya digunakan oleh user sebagai parameter tingkat paparan radiasi yang terkandung pada sample. Data yang terdapat pada tabel ini adalah : tanggal, waktu, nama sample, waktu pencacahan, hasil pencacahan, standard deviasi, id pegawai (NIP).

4.2.3 Komponen Crystal Report pada Visual Basic

Selain terdapat aplikasi Crystal Report, pada Visual basic sendiri terdapat componen Crystal Report untuk menghubungkan Visual Basic dengan Crystal Report agar laporan yang ditampilkan dapat sesuai dengan keinginan user sehinggah harus diolah di Visual Basic. Penggunaan Crystal Report sendiri berhubungan dengan database dalam pengambilan datanya. Karena penggunaan database tidak menggunakan ODBC maka pengambilan data dilakukan dengan memilih file database. Selanjutkan memilih tabel apa yang akan digunakan sebagai acuan dlam pembuatan laporan, karena data yang diambil adalah data yang hanya berasal dari tabel hasil cacah maka yang dipilih adalah tabel hasil cacah. Setiap perubahan yang dilakukan pada database, maka pada Crystal Report database harus diverifikasi ulang.

4.2.4 MSChart

MSChart adalah sebuah komponen pada Visual Basic yang digunakan untuk menampilkan data pada sebuah grafik.


(80)

4.2.5 Komponen Oncomm

Oncomm adalah salah satu komponen pada Visual Basic yang digunakan untuk melakukan komunikasi serial. Terdapat 2 jenis komunikasi seial, yaitu komunikasi asynchronous dan synchronous. Dan karena sarana yang digunakan untuk komunikasi serial adalah RS232, maka komunikasi ini termasuk dalam komunisai serial asynchronous. Dalam melakukan komunikasi serial dibutuhkan beberapa pengaturan, diantaranya adalah :

- Rstreshold diberikan nilai 1 untuk membedakan adanya pengiriman data atau penerimaan data.

- Setting : 9600,n,8,1 yang artinya setiap pengiriman dilakukan dengan baudrate 9600, dan tidak memiliki bit paritas, data yang dikirimkan adalah sebanyak 8 bit yang diakhiri oleh bit dengan logika 1 disetiap pengiriman datanya.

- Baud rate: jumlah perubahan tegangan yang dimungkinkan oleh sinyal dalam satu detik.


(1)

83

Pada dasarnya pengolahan

export data, print data, dan

search

data

memiliki kesamaan dalam proses, hanya saja cara memprogramnya yang berbeda,

yaitu :

-

Contoh Export Data

Sub ExportExcel() Dim Excel As Object Dim book As Object Dim sheet1 As Object Dim r As Long

Dim JB As Long

Dim NoPrev As String Dim j As Long

Set Excel = CreateObject("Excel.Application") Set book = Excel.Workbooks.Add

Set sheet1 = book.Worksheets(1)

sheet1.Range("A1:H1").Font.Bold = True

sheet1.Range("A1:H1").Value = Array("NO.", "TANGGAL", "JAM", "NAMA SAMPLE", "WAKTU CACAH", "HASIL CACAH", "STANDART DEVIASI", "ID PEGAWAI")

j = 0

RS1.Open "select * from hasil_cacah where tanggal >= #" & Format(Form4.DTPicker1.Value, "mm/dd/yy") & "# and tanggal <= #" & Format(Form4.DTPicker2.Value, "mm/dd/yy") & "#", conn

If Not RS1.BOF Then While Not RS1.EOF j = j + 1

sheet1.Cells(1 + j, 1).Value = j

sheet1.Cells(1 + j, 2).Value = Format(RS1!tanggal, "dd-MMM-yyyy")

sheet1.Cells(1 + j, 3).Value = Format(RS1!Waktu, "hh:mm")

sheet1.Cells(1 + j, 4).Value = (RS1!nama_sample) sheet1.Cells(1 + j, 5).Value = (RS1!waktu_sample) sheet1.Cells(1 + j, 6).Value = (RS1!HASIL_CACAH) sheet1.Cells(1 + j, 7).Value = (RS1!STANDART_DEVIASI) sheet1.Cells(1 + j, 8).Value = (RS1!id_pegawai)

RS1.MoveNext Wend

End If

sheet1.Columns("A:H").AutoFit

CD.Filter = "Excel files (*.xls)|*.xls" CD.CancelError = True

On Error Resume Next CD.ShowSave


(2)

84

If Err Then Exit Sub book.SaveAs CD.FileName Excel.Quit

MsgBox "Export Data Selesai", vbInformation, "Informasi" RS1.Close

End Sub

-

Contoh Search Data

Private Sub Command1_Click()

Dim RS1 As New ADODB.Recordset

RS1.Open "select * from hasil_cacah where tanggal >= #" & Format(DTPicker1.Value, "mm/dd/yy") & "# and tanggal <= #" & Format(DTPicker2.Value, "mm/dd/yy") & "#", conn

Set DataGrid1.DataSource = RS1 End Sub

-

Contoh Print Data

With CR

.ReportFileName = App.Path & "\hasil cacah sample.rpt" .RetrieveDataFiles

.WindowState = crptMaximized

.Formulas(0) = "id_pegawai='" & Form4.Label8.Caption & "'" .Formulas(1) = "tanggal_dari='" & Form4.DTPicker1.Value & "'" .Formulas(2) = "tanggal_sampai='" & Form4.DTPicker2.Value & "'" .Formulas(3) = "nama_sample = '" & Form4.Text1.Text & "'"

.SelectionFormula = "{hasil_cacah.tanggal}>=#" & Format(Form4.DTPicker1.Value, "mm/dd/yy") & "# and

{hasil_cacah.tanggal}<=#" & Format(Form4.DTPicker2.Value, "mm/dd/yy") & "# and {hasil_cacah.nama_sample} = '" & Form4.Text1.Text & "'"

.Action = 1 End With


(3)

85

Selain program pendukung diatas terdapat juga program pendukung lainnya, yaitu

program menambah data prgawai dan update data pegawai.

Gambar 4.32 Add Pegawai


(4)

86

BAB V

PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat selama kerja praktek di PSTA BATAN adalah :

-

Terdapat banyak penelitian yang dapat dilakukan di bidang nuklir,

penelitian yang dilakukan dalam segala aspek.

-

Penulis kurang mengoptimalkan penggunaan id key serta foreign key

didalam database.

-

Penggunaan grafik yang belum sempurna, dikarenakan

component pada

Visual Basic (MSChart) tidak mendukung dengan baik.

-

Masih perlunya pengujian untuk memperbaiki

bug

yang mungkin terjadi

dalam penyempurnaan program.

5.2

Saran

Aplikasi pencacah nuklir ini, harapannya dapat lebih dikembangkan oleh

mahasiswa pekerja praktek selanjutnya, karena dalam pembuatan aplikasi ini

masih terdapat banyak kekurangan. Diharapkan pengembangan aplikasi ini

dilakukan oleh seorang yang dapat mengolah database dengan baik. Agar aplikasi

benar

benar bekerja dengan sempurna, karena kekurangan yang terdapat pada

aplikasi ini cenderung dikarenakan kurang baiknya pengolahan database.


(5)

87

DAFTAR PUSTAKA

1.

Basofi, Arif. (2012).

Konesi Pembuatan Form Visual Basic

MS Access.

http://lecturer.eepisits.edu/~ariv/Kuliah%20Tamu/VB%20&%20Access/VB

Access-01%20(Koneksi%20dan%20Form%20Entry).pdf. diakses 1 Oktober

2014.

2.

Connolly, Thomas M., and Carolyn E. Begg. (2002). Database Systems : A

Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Third

Edition. Massachusetts: Addison-Wesley, Reading.

3.

Daryanto. (2003). Belajar Komputer Visual Basic. Bandung: Yrama Widya.

4.

Date, C.J. (2000).

An Introduction to Database System, Sevinth Edition,

New York:Addison

Wesley Publishing Company.

5.

Erna Utami. 2002. Konsep

DasarPengolahan

Pemrograman

Database

DenganSQL Server Access & VB

. Jakarta : PT. GramediaPustaka Utama

6.

Eoditor. 2014. Pengenalan Microsoft Access 2007.

http://eoditor.com/tabk-

dengan-microsoft-access-2007-edisi-2/bab-i-pengenalan-microsoft-access-2007/. Diakses 3 Oktober 2014

7.

Krisna D. Octovhiana. 2003. Belajar Cepat Visual Basic 6.0.

http://mfile.narotama.ac.id/files/Zakki%20Falani/Ilham%20VB%206/1%20

%20Pengenalan%20Microsoft%20Visual%20Basic.pdf. diakses 1 Oktober

2014

8.

MADCOMS. (2009).

Aplikasi Database Dan Crystal Report Pada Visual

Basic 6.0. Indonesia: Andi Publisher.


(6)

88

9.

Marlyaningrum, Arini. 2013.

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis pada Sistem

Komputer. Bandung : Universitas Widyatama.

10.

Mudjirahardjo, Panca, tth.,

Transfer Data PC Menggunakan Serial Port

(online).

http://pancamr.lecture.ub.ac.id/electronics/transfer-data-pc-menggunakan-serial-port/. diakses 1 Oktober 2014.

11.

Musbikhin,

2011.

Komunikasi

Serial

pada

8051

(online).

http://www.musbikhin.com/komunikasi-serial-pada-8051.

diakses

3

Oktober 2014.

12.

Simarmata, Janner & Paryudi, Imam. (2006). Basis Data. Yogyakarta : Andi

Offset.