Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011
fleksibel automatisasi sudah menggunakan sistem pengatur berbasis komputer. Sistem pengatur berbasis komputer dirancang agar mudah dirubah sesuai
dengan kebutuhan. Sebagai contoh penggunaan robot industri, gerakan robot dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan, juga penggunaan mesin perkakas CNC.
Teknologi modern ditandai dengan penggunaan fleksibel automatisasi yang semakin meluas. Fleksibel automatisasi akan terus berkembang sejalan dengan
perkembangan mikroeletronika yang mendasar. Pemanfaatan teknologi automasi pada proses produksi meliputi bidang yang sangat luas, dari kegiatan seperti pada
bagian product dan Marketing, Engineering, Industrial Engineering banyak yang lebih berupa pengolahan secara automatis data elektronis, sedangkan teknologi
automatis yang banyak di terapkan adalah dalam bidang produksi. Pemanfaatan teknologi automatis dalam proses produksi merupakan sebagian kecil saja dari
penggunaan teknologi tersebut. Sebagian besar aplikasinya dimanfaatkan secara luas dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Proses automatis yang dapat kita
lihat sehari-hari antara lain: mesin cuci automatik, sistem pengisian pada tandon automatik, pengering tangan automatik, dan sebagainya.
4.2 Pengendalian Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC
4.2.1 Peralatan Input-Output Yang di Gunakan Dalam melakukan percobaan pengendalian motor induksi satu fasa berbasis
PLC, terlebih dahulu harus membuat dan memperhitungkan variabel input dan outputnya dengan yang di miliki PLC itu sendiri. Karena setiap PLC mempunyai jumlah input dan
output yang berbeda, misalnya pada PLC yang penulis gunakan ini, memliki 17 masukan atau input dan mempunyai 11 keluaran atau input. Karena jumlah input dan inputnya
mencukupi maka PLC ini dapat dipakai untuk pengendalian motor induksi satu fasa
Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011
berbasis PLC. Pada penelitian ini peralatan inputoutput yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Peralatan Input-Output Yang di Gunakan
4.2.2 Prinsip Kerja Pada tugas akhir ini penulis membuat dua sistem kerja yaitu sistem
automatis dan manual. Namun kedua sistem tetap di jalan oleh PLC. Adapun keadaan yang akan di buat pada system automatisasi adalah ;
1. Motor on seara berurutan. 2. Jika motor satu mengalami kerusakan maka motor dua off delay selama
waktu yang telah ditentukan 3. Jika motor dua yang mengalami gangguan, maka kedua motor akan
Off tanpa ada tundaan waktu. INPUT OUTPUT
Peralatan Alamat Peralatan Alamat
Tombol Start IX0.0.8 Motor
1 QX0.0.0
Tombol Stop IX0.0.7
Motor 2 QX0.0.1
Thermal Over Load 1 IX0.0.11
Lampu indikator M 1 QX0.0.2
Thermal Over Load 2 IX0.0.12
Alarm Indikator M 1 QX0.0.4
Switch Manual IX0.0.13
Lampu indikator M 2 QX0.0.3
On Manual M 1 IX0.0.14
Alarm Indikator M 2 QX0.0.5
On Manual M2 IX0.0.15
Lampu Indikator Auto QX0.0.9
Switch Auto IX0.0.9
Lampu Indikator Manual QX0.0.13
Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011
4. Motor di off kan secara berurutan Dan gangguan disimulasikan dari thermal over load motor atau saklar. Pada
sistem automatis prinsip kerjanya adalah sebagai berikut : Pada saat switch automatis di aktifkan, maka yang aktif adalah relay nol
K0 dan satu K1 aktif sehingga kontak-kontaknya bekerja. Kontak NC K0 akan membuka sehingga sistem untuk manual menjadi terbuka. Pada keadaan
ini lampu indikator automatis akan menyala. Kemudian tombol start ditekan, maka kontaktor dua K2 akan aktif dan motor satu akan bekerja. Aktifnya K2
menyebabkan TIMER ON 1 TON 1 bekerja. TON 1 ON delay selama 5 detik misalnya. Sehingga kontaktor tiga K3 akan aktif setelah 5 detik dan setelah K3
aktif maka motor dua akan bekerja. Pada saat motor satu dan dua bekerja, tiba-tiba motor satu mengalami
gangguan dan motor satu off Thermal Over Load. Lampu indikator akan menyala melalui K5, dan alarm akan berbunyi selama 10 detik atau sesuai
keinginan melalui K10. Tetapi diharapkan motor dua off setelah beberapa saat setelah motor satu off. Motor dua akan terus bekerja selama tundaan waktu yang
telah ditentukan dari INST5OFF atau T5OFF. Pada Saat motor satu dan dua bekerja, tba-tiba motor dua
mengalami gangguan dan motor dua off Thermal Over Load terbuka. Lampu indikator menyala melalui K6, dan alarm berbunyi selama 5 detik atau sesuai yang
dinginkan melalui K11. Pada keadaan seperti ini motor satu juga off melalaui K9 dan tanpa ada tundaan waktu dan K9 akan memutus saluran pada motor satu.
Sehingga pada keadan ini motor satu dan dua off secara bersamaan. Kedua motor dapat kembali bekerja setelah gangguan pada motor dua dapat di atasi.
Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011
Pada keadaan normal motor satu dan dua bekerja dan pada keadaan normal, motor satu dan dua ingin di matikan. Pada keadaan ini, pada saat tombol
stop di tekan, motor satu langsung off melalui kontak K1, sedangkan motor dua off delay selama waktu yang ditentukan melalui Timer INST1. Setelah waktu
yang ditentukan tercapai maka motor dua akan off. Dan dapat di start kembali. Dan jika dinginkan kedua motor off bersamaan maka switch automatis yang di
offkan. Sedangakan pada kerja manual, setelah switch manual kita jalankan, maka
K7 akan aktif, kontak-kontak NC nya akan membuka sistem automatis, dan lampu indikator manual akan menyala, kemudian tombol ON1 kita tekan maka
MO1 akan ON melalui K8, dan motor satu di off kan melalui switch ON1, kemudian tombol ON2 kita tekan maka MO2 akan ON melalui K9, dan motor
dua di off kan melaui switch ON2. 4.2.3 Ladder Diagram
Ladder diagram pada tugas akhir dapat dilihat pada halaman berikut ini.
Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011
Gambar 4.1 Ladder Diagram
Rizal Pinem : Pengaturan Motor Induksi Satu Fasa Berbasis PLC, Aplikasi Pada pada Laboratorium Konversi Energi Teknik Elektro USU, 2011
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN