MEMBACA DOA QUNUT KETENTUAN SUJUD SAHWI

28 Buku Siswa Kelas VII MTs c. Ketika matahari sedang terbenam, sampai sempurna terbenamnya. Dalam sebuah riwayat, Nabi Saw. bersabda: õ÷hód óLôĝdUЏ ­d óÉõõĝdUÐ óé÷Ž ôHóÚ ôq÷_õe óHóénóSô÷f óLôôĝdUÐ ó õ”óÚîõÚ÷{ ôž÷UÐò{÷hõ_ óHõ=óÐ ÷Œ óL õ} ÷[ó_÷UÐó{÷_ó=óÒóĆ óÉóøóíº ô ÷e ­ZUÐó…ôd ÷]ó ­š óA õy÷˜ ´[UÐó{÷_ó=óÒóĆ óÉóøóé÷Ž ôbôxó‹ ­d óHóí õ} ÷œóa÷UÐóÒóĆ óÉó{÷_ó=óÒóĆ óÉóø‹d—Y„aUíhdLˆašY ô ÷e ­ZUÐ óo÷hõ`󏭚 óA Dari Abu Sa’id Al-Khudriy ra., ia berkata: Saya telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Tidak ada shalat shubuh sehingga terbit matahari, dan tidak ada salat sehabis sembahyang ‘Ashar hingga terbenam matahari”. Muttafaq ‘alaih. Dan lafal riwayat Muslim: “Tidak ada salat sesudah sembahyang fajar”

B. MEMBACA DOA QUNUT

Menurut mazhab Sya i membaca doa Qunut adalah sunah muakkad. Doa Qunut dilakukan pada shalat Subuh dan Witir sejak malam 16 Ramadhan sampai akhirnya, yakni setelah i tidal pada rakaat terakhir. Tapi ada juga pendapat ulama yang menyatakan bahwa membaca doa qunut di shalat Subuh bukanlah sunnah. Berikut ini adalah bacaan doa Qunut: ÷èõÚnó=óí óq÷h­UóŽó ÷Œ óe÷hõR ÷õf­UóŽóóí óq÷hóRnóL ÷Œóe÷hõR ÷õfõRnóLóí óq÷xó{ów ÷Œóe÷hõR ÷õiõ{÷wÐ ­‹ ôgĝdUóÌ óø ô­iõÎóí ó‰÷hód óL ®\÷bôxóøóí ÷ õ\÷bó ó‰­iõlóR óq÷h ó\óSnóY ­} óI ÷õfõSóí óq÷h ó]÷LóÌnóe÷hõR ÷õU ód óL ô{ ÷e ó÷UÐ ó‰ódóR óq÷hóUnó_óóínóf­=óÚ óq÷TóÚnó˜ó óq÷xóØn óL ÷ŒóY´~õ_óxóøóí óq÷hóUÐóí ÷ŒóY´éõ|óx ¬¬Yôø÷Ð ¬õ˜­fUÐõëõ{ ­e ó ôYóniõ{¬h óHód óLôĝdUЏ ­d óÉóí ó‰÷hóUõÎ ôÑ÷ŽôóÌóí óèô}õa÷`óš ÷HóÌ óq÷h ó\óSnóY ó‹ ­d óHóíõõ˜ ÷ óÉóíõõUˏód óLóí “Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Berikan kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.” Di unduh dari : Bukupaket.com 29 Indahnya Hidup Fikih Kurikulum 2013

C. KETENTUAN SUJUD SAHWI

1. Pengertian Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena seseorang meninggalkan sunah ab`ad,

kekurangan rakaat atau kelebihan rakaat, maupun ragu-ragu tentang jumlah rakaat dalam Salat. Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca dzikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam Salat. Sebab-sebab sujud sahwi secara lebih rinci ada empat hal, yaitu : - Apabila menambah perbuatan dari jenis salat karena lupa, seperti berdiri, atau ruku’, atau sujud, misalnya ia ruku’ dua kali, atau berdiri di waktu ia harus duduk, atau salat lima rakaat pada salat yang seharusnya empat rakaat misalnya, maka ia wajib sujud sahwi karena menambah perbuatan, setelah salam, baik ingat sebelum salam atau sesudahnya. - Apabila mengurangi salah satu rukun salat, lalu ingat sebelum sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka wajib kembali melakukannya. Apabila ingat setelah sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka dianggap rakaatnya batal. Apabila ingat setelah salam, maka wajib melakukan rukun yang ditinggalkan dan menyelesaikannya, dan sujud sahwi setelah salam. Jika salam sebelum cukup rakaatnya, seperti orang yang salat tiga rakaat pada salat yang empat rakaat, kemudian salam, lalu diingatkan, maka dia harus berdiri tanpa bertakbir dengan niat salat, kemudian melakukan rakaat keempat, kemudian tasyahud dan salam, kemudian sujud sahwi. - Apabila meninggalkan salah satu sunnah ab’ad, seperti lupa tidak tasyahud awal, maka gugur baginya tasyahud, dan wajib sujud sahwi sebelum salam. - Apabila ragu tentang jumlah rakaat, apakah baru tiga rakaat atau empat, maka menganggap yang lebih sedikit, lalu menambah satu rakaat lagi, dan sujud sahwi sebelum salam. Dan apabila dugaannya lebih kuat pada salah satu kemungkinan, maka harus melakukan yang lebih yakin, dan sujud setelah salam

2. Lafaz Sujud Sahwi

Sujud Sahwi ialah sujud yang dilakukan karena kelupaan dalam salat. Cara mengerjakannya sama dengan sujud biasa, artinya dengan takbir di antara dua sujud dan dikerjakan sesudah tahyat akhir sebelum salam. Adapun lafadz sujud sahwi: Ð÷Ž ôg ÷—óxóøóí ôênófóxóø ÷ŒóY óën ó÷˜ ôH “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa”. Di unduh dari : Bukupaket.com 30 Buku Siswa Kelas VII MTs

D. TATA CARA SALAT LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI