Pengaruh Efektivitas Audit Kinerja Dan Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntanbilitas Publik (Survei pada Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung)

(1)

PENGARUH EFEKTIVITAS AUDIT KINERJA DAN KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK

(Survey pada Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung)

THE EFFECT OF PERFORMANCE AUDIT EFFECTIVENESS AND QUALITY FINANCIAL OF PRESENTATION STATEMENT ON PUBLIK ACCOUNTABILITY

(Survey on Dinas SKPD of Bandung City Government) Oleh:

FITRI INDAH SARI 21111148

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ABSTRACT

The economy, efficiency and effectiveness of planning and reporting of the Dinas SKPD of Bandung city government is still low. Internal supervisor is not independent and not professional in auditing. The Presentation of reports of Bandung city government is still low because they have not fairly presented the financial statements.

The purpose of this study was to examine and analyze how much influence the performsnce audit effectiveness on public accountability and influence the quality of the presentation of the financial statemen quality of presentation of financial statements of public

The population in this study was 62 Auditors and P 2 UPD in the Inspectorate of Bandung city government. The data was collected by distributing questionnaires directly to the Auditors and P 2 UPD. The method used in this research is descriptive and verification methods by using the analysis of Structural Equation Model (SEM) PLS.

These results indicate that the performance audit effectiveness and quality of presentation of financial statements effect on public accountability. Public accountability problem occurs because the performance audit effectiveness and quality of presentation of financial statements that have not been optimal.

Keywords : Performance Audit effectiveness, Quality of Presentation of Financial Statements, Public Accountability

I. Pendahuluan

Akuntabilitas dalam pemerintah merupakan suatu proses pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban, serta pengawasan harus benar-benar dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat (Abdul Halim 2007:87). Agar pengelolaan dana masyarakat tersebut dapat dilakukan secara lebih transparan, ekonomis, efisien, efektif, dan akuntabel kiranya pemerintah harus menggunakan konsep value for money, hingga akhirnya terwujud akuntabilitas publik (Lintje Kalangi, 2012:3). Dalam Akuntabilitas, lingkungan yang mempengaruhi suatu entitas merupakan lingkungan internal dan eksternal yang dapat membentuk, memperkuat atau memperlemah efektivitas instansi dan tanggungjawab yang dilimpahkan kepada instansi tersebut (Mei Anjarwati, 2012:2).

Audit yang dilakukan dalam audit kinerja meliputi audit ekonomi, efisiensi dan efektivitas maka audit ekonomi dan efisiensi disebut management audit atau operational audit, sedangkan audit efektivitas disebut program audit, istilah lain untuk performance audit adalah Value for Money Audit atau disingkat 3E’s audit (economy, efficiency and effectiveness audit), penekanan kegiatan audit pada ekonomi, efisiensi dan efektivitas suatu organisasi memberikan ciri khusus yang membedakan audit kinerja dengan audit jenis lainnya (Siti Nurlela, 2007:68). efektivitas


(2)

2

yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut (Siti Nurlela, 2007:74).

IAS 1 menetapkan seluruh persyaratan yang berguna untuk menyajikan laporan keuangan untuk kebutuhan umum, yang menguraikan pedoman untuk strukturnya, dan mendasari persyaratan minimum atas isinya dan pengungkapannya, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomis sedangkan tujuan IAS 1 untuk memastikan informasi yang dapat diperbandingkan dengan menyajikan laporan keuangan entitas periode sebelumnya dan dengan menyajikan laporan keuangan entitas lainnya agar laporan keuangan disusun atas dasar kelangsungan hidup usaha (Going concern) dan entitas menyusun laporan keuangannya berdasarkan dasar akuntansi akrual kecuali untuk laporan arus kas (Ankarat, 2012:21).

Berdasarkan fenomena-fenomena pada Efektivitas Audit kinerja, Kualitas Penyajian Laporan keuangan dan Akuntabilitas Publik perlu kiranya dilakukan penelitian yang dapat memberikan bukti empiris adanya pengaruh Efektivitas Audit kinerja dan Kualitas Penyajian Laporan keuangan terhadap Akuntabilitas Publik. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung dengan judul “PENGARUH

EFEKTIVITAS AUDIT KINERJA DAN KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK”.

1.2 Rumusan Masalah

1) Seberapa besar pengaruh efektivitas audit kinerja terhadap akuntabilitas publik.

2) Seberapa besar pengaruh kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mencari kebenaran atas pengaruh Efektivitas Audit Kinerja dan Kualitas Penyajian Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Publik dengan menggunakan data yang diperoleh dan uji empiris, guna memecahkan masalah.

1.3.2 Tujuan penelitian

1) Untuk menguji dan menganalisis seberapa besar pengaruh Efektivitas Audit Kinerja terhadap Akuntabilitas Publik Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung.

2) Untuk menguji dan menganalisis besar pengaruh Kualitas Penyajian Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Publik Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Melalui model kerangka pemikiran yang peneliti ajukan dapat memberikan solusi dalam mengatasi masalah pada akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik wajib mengelola sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik dan terdapat kriteria akuntabilitas yaitu: pertanggungjawaban dana publik, penyajian laporan keuangan tepat waktu, dan adanya pemeriksaan (audit)/respon pemerintah. audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang di audit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas laporan keuangan sesuai peraturan dan standar yang berlaku dan disajikan secara jujur dan lengkap dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Penyajian laporan keuangan ini diharapkan dapat mengurangi kesalahan dan kecurangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Dengan demikian, melalui penyajian laporan keuangan yang baik, pelaporan keuangan daerah akan dapat dipertanggungjawabkan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan akuntabilitas publik.


(3)

1.4.2 Kegunaan Akademis

Berdasarkan premis yang telah dikumpulkan dan dikaji sebagai konsep dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengembangan ilmu dengan cara memverifikasi apakah konsep mengenai pengaruh efektivitas audit kinerja, kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik masih relevan. Verifikasi dilakukan dengan cara pembuktian secara empiris ke lapangan. Hasil penelitian sebagai pembuktian secara empiris ke lapangan. Hasil penelitian sebagai pembuktian empiris dari konsep-konsep yang telah dikaji diharapkan dapat menunjukan bahwa efektivitas audit kinerja yang baik dipengaruhi oleh akuntabilitas publik, selanjutnya penyajian laporan keuangan yang berkualitas dipengaruhi akuntabilitas publik yang transparan. Hasil pembuktian empiris ini merupakan pengembangan ilmu yang telah ada sebelumnya yang menunjukan bahwa premis-premis yang dikumpulkan sebagai konsep penelitian ini merupakan bentuk pengetahuan penulis. Untuk menjadi ilmu maka semua konsep tersebut dibuktikan dengan pembuktian empiris sehingga dihasilkan kesimpulan bahwa hasil penelitian mendukung konsep. Hasil penelitian ini dapat digunakan pula untuk menambah referensi bagi peneliti lain sehingga tambahan premis untuk melakukan penelitian mengenai akuntabilitas publik.

II. Kajian Pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis 2.4 Kajian Pustaka

2.3.1 Efektivitas Audit Kinerja

Menurut (Husein Umar 2003:73) menjelaskan definisi efektivitas adalah suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) yang telah tercapai. Menurut (Ihyaul Ulum 2009:55) menjelaskan definisi Audit Kinerja Sektor Publik merupakan:

Pengujian sistematis, teorganisasi, dan objektif atas suatu entitas untuk menilai pemanfaatan sumber daya dalam memberikan pelayanan publik secara efisien dan efektif dalam memenuhi harapan stakeholder dan memberikan rekomendasi guna peningkatan kinerja.

2.1.2 Kualitas Penyajian Laporan Keuangan

Menurut (Iman Mulyana 2010:96) definisi kualitas adalah kesesuaian dengan standar, diukur berbasis kadar ketidaksesuaian. Menurut (Munawir 2007:56) mengemukakan bahwa laporan keuangan sebagai berikut:

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan yang bersangkutan.

2.1.3 Akuntabilitas Publik

Pengertian akuntabilitas publik menurut (Mahmudi 2010:23) adalah Kewajiban agen (pemerintah) untuk mengelola sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya publik kepada pemberi mandat (prinsipal).

2.2 Kerangka Pemikiran

Menurut (I Gusti Agung Rai 2008:24) menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara audit kinerja sektor publik dan akuntabilitas publik yaitu:

Audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang di audit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.

Menurut (Mardiasmo 2002:21) keterkaitan kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik adalah sebagai berikut:


(4)

4

berkepentingan. Dengan demikian, melalui penyajian laporan keuangan yang baik, pelaporan keuangan daerah akan dapat dipertanggungjawabkan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

2.3 Hipotesis

H1: Efektivitas Audit Kinerja berpengaruh terhadap Akuntabilitas Publik.

H2: Kualitas Penyajian Laporan Keuangan berpengaruh terhadap Akuntabilitas Publik III. Metodologi Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Menurut (Sugiyono 2013:24) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Menurut (Juliansyah Noor 2011:38) pengertian penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:

Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif, dengan menggunakan metode penelitian maka akan diketahui pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Menurut (Sugiyono 2012:86) menjelaskan bahwa Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain.

Alasan penulis menggunakan metode deskriptif karena metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapakan gambaran yang sistematis mengenai variabel yang diteliti, yaitu mengetahui gambaran efektivitas audit kinerja Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung, gambaran kualitas penyajian laporan keuangan Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung dan akuntabilitas publik Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung.

Menurut (Arikunto 2010:4), menjelaskan bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian verifikatif yang dilakukan yaitu untuk menguji mengenai pengaruh efektivitas audit kinerja dan kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung.

Metode verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan alat uji statistik yaitu model persamaan struktural (structural equation model-SEM) berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan partial least square (PLS). Penulis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan alasan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten (tidak terukur langsung) yang dapat diukur berdasarkan pada indikator-indikatornya (variable manifest), serta secara bersama-sama melibatkan tingkat kekeliruan pengukuran (error). Sehingga penulis dapat menganalisis secara lebih terperinci indikator-indikator dari variabel laten yang merefleksikan paling kuat dan paling lemah variabel laten yang mengikutkan tingkat kekeliruannya. Sedangkan Alasan penulis memilih metode penelitian deskriptif dan verifikatif karena peneliti ingin mendapatkan jawaban secara mendasar dan akurat.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga variabel, yaitu :

1) Variabel Independen (X1), yaitu variable bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain. Variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah

efektivitas audit kinerja. efektivitas audit kinerja diukur dengan indikator menurut (Abdul Halim dan Theresia Damayanti 2007:71):


(5)

a) Independen. b) Ekonomi. c) Efesiensi. d) Efektivitas.

e) Kepatuhan kepada kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku.

f) Menentukan antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.

g) Mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan.

2) Variabel Independen (X2), yaitu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain. Variabel independen (X2) dalam penelitian ini adalah kualitas

penyajian laporan keuangan. Kualitas penyajian laporan keuangan diukur dengan indikator (Abdul Hafiz 2012:13):

a) Relevan b) Andal

c) Dapat dibandingkan d) Dapat dipahami

3) Variabel Dependen (Y), yaitu variabel tidak bebas yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Variabel dependen yang digunakan adalah akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik diukur dengan indikator (Mardiasmo 2004:105):

a) Transparasi b) Akuntabilitas c) Value for money

Pengumpulan informasi mengenai variable ini berdasarkan kuesioner, yang berupa daftar pertanyaan dan pertanyaan yang diajukan kepada responden, yang akhirnya di ranking berdasarkan skala ordinal.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini yaitu pada Auditor dan P 2 UPD pada dinas SKPD pemerintah kota Bandung di Inspektorat Pemerintah Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan dan mengumpulkan data adalah menggunakan metode survey, wawancara, dan kuesioner. Hasil dari kuesioner yang disebarkan dilihat dari tingkat kuesioner yang kembali dan dapat dipakai. Presentase dari pengisian kuesioner yang diisi dibandingkan dengan yang disebarkan dikatakan sebagai response rate (tingkat tanggapan responden).

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian

Auditor dan P 2 UPD yang menjadi sasaran adalah auditor dan P 2 UPD dari jumlah populasi 62 auditor dan P 2 UPD yang melakukan pemeriksaan pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung dan diperoleh sampel sebanyak 62 auditor dan P 2 UPD, peneliti menggunakan sampling jenuh karena jumlah populasinya relatif kecil dan kurang dari 100 sehingga peneliti mengambil jumlah sampel sama dengan jumlah populasi, yaitu sebanyak 62 orang auditor dan P 2 UPD pada Inspektorat Pemerintah Kota Bandung, berdasarkan sampel tersebut disebarkan sebanyak 62 kuesioner. Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan Agustus 2015.

3.5 Metode Pengujian Data

Metode pengujian data dilakukan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, kemudian hasil data untuk diolah ke dalam statistik. Penulis menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data. Untuk menilai kuesioner apakah valid dan realibel maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas lalu mentranformasikan data yaitu mengkonversi data ordinal yang diperoleh melalui kuesioner menjadi data interval maka perlu di uji method of successive interval (MSI).


(6)

6

3.6 Metode Analisis Data

Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan jenis penelitian kuantitatif.

IV. Hasil penelitian dan pembahasan

1) Pengaruh Efektivitas Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, efektivitas audit kinerja memberikan hubungan sebesar 11,38% terhadap akuntabilitas publik dengan nilai korelasi sebesar 0,265 dan termasuk dalam kategori hubungan yang rendah (low correlation) berada pada interval korelasi antara 0,20-0,399. Nilai koefisien korelasi bertanda positif yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah, artinya semakin baik audit kinerja maka akan berdampak pada semakin baiknya akuntabilitas publik. Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang tergolong rendah antara efektivitas audit kinerja dengan upaya memaksimalkan akuntabilitas publik. Sedangkan sisanya sebesar 88,62% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain diluar efektivitas audit kinerja seperti pengawasan fungsional (Indah Wulandari, 2013).

Pengaruh efektivitas audit kinerja terhadap akuntabilitas publik secara parsial sebesar 11,38% dapat dijelaskan melalui analisis deskriptif. Hal ini dibuktikan selain faktor-faktor lain yang tidak diteliti tersebut dapat dijelaskan pula dari hasil analisis deskriftif yang telah dilakukan. Hasil deskriptif ini menunjukkan bahwa efektivitas audit kinerja mempunyai skor aktual tanggapan respoden sebesar 74,70% termasuk dalam kategori cukup baik

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa efektivitas audit kinerja berpengaruh terhadap akuntabilitas publik, efektivitas audit kinerja dapat terlaksana dengan optimal akan memberikan pengaruh positif terhadap akuntabilitas publik.

Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan bahwa audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang di audit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik (I Gusti Agung Rai, 2008:24). Pentingnya audit kinerja dalam menunjang akutabilitas publik tujuan value for money audit untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga sektor publik dan untuk memperbaiki kinerja pemerintah (Mardiasmo, 2004:193). Audit kinerja dapat meningkatkan tingkat akuntabilitas pemerintah dan memudahkan pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggungjawab untuk mengawasi dan memprakarsai tindakan koreksi (Indra Bastian, 2007:48). Untuk menciptakan proses akuntabilitas yang baik diperlukan saluran pertanggungjawaban (chanel of accountability). Salah satu fungsi yang ada dalam proses akuntabilitas publik tersebut adalah proses pemeriksaan atau pengauditan (Mahmudi 2007:190). Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa audit kinerja baik maka akuntabilitas publik akan baik audit kinerja mempunyai peranan yang signifikan dan positif dalam menunjang akuntabilitas publik (Deddy Supardi, Sherly Wiarty, 2010:92). Dan manfaat adanya audit sektor publik adalah terjaminnya tranparansi, terjaminnya akuntabilitas berorientasi pada hasil (Lintje Kalangi, 2012:7).

2) Pengaruh Kualitas Penyajian Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Publik

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, kualitas penyajian laporan keuangan berpengaruh sebesar 12,45%. terhadap akuntabilitas publik dengan nilai korelasi sebesar 0,284 dan termasuk dalam kategori hubungan yang rendah (low correlation) berada pada interval korelasi antara 0,20-0,399. Nilai koefisien korelasi bertanda positif yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah, artinya semakin baik kualitas penyajian laporan keuangan, maka akan berdampak semakin baiknya akuntabilitas publik. Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang tergolong rendah antara kualitas penyajian laporan keuangan dengan upaya memaksimalkan akuntabilitas publik. Sedangkan sisanya sebesar 87,55% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain diluar kualitas penyajian laporan keuangan seperti penerapan standar akuntansi keuangan (Sari, 2013) dan pengendalian intern (Dolly Ramon, 2014).

Pengaruh kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik secara parsial sebesar 12,45% dapat dijelaskan dari analisis deskriptif yang telah dilakukan. Hal ini


(7)

dibuktikan selain faktor-faktor lain yang tidak diteliti tersebut dapat dijelaskan pula dari hasil analisis deskriftif yang telah dilakukan. Hasil deskriptif membuktikan bahwa kualitas peyajian laporan keuangan mempunyai skor tanggapan responden sebesar 75,00% tergolong cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan persentase skor aktual tertinggi sebesar 74,84% oleh indikator dapat dipahami, selanjutnya dengan persentase skor aktual sebesar 75,16% oleh indikator dapat dibandingkan, 74,84% oleh indikator dapat dipahami, dan skor indikator terendah tanggapan respondennya sebesar 70,97% adalah indikator relevan.

Pada akuntabilitas publik mempunyai skor tanggapan responden sebesar 75,00% termasuk kategori cukup baik. Hasil tersebut menunjukan bahwa akuntabilitas publik dengan adanya efektivitas audit kinerja tergolong cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan persentase skor aktual tertinggi sebesar 79,35% oleh indikator akuntabilitas, selanjutnya dengan persentase skor aktual sebesar 79,03% oleh indikator ekonomi, efesiensi dan efektivitas sebesar 77,74% oleh indikator akuntabilitas tentang terencananya pertanggungjawaban, dan skor terendah sebesar 63,87% oleh indikator transparansi.

Nilai tstatistik yang diperoleh adalah sebesar 2,772 lebih besar dari nilai tkritis yang

direkomendasikan yakni sebesar 1,645. Berdasarkan informasi pada pengujian hipotesis bahwa nilai tstatistik = 2,772 berada didaerah penolakan Ho (tstatistik>tkritis) sehingga sesuai dengan kriteria

pengujian hipotesis adalah menolak Ho dan menerima Ha. Hasil tersebut menunjukan bahwa kualitas penyajian laporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung.

Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kualitas penyajian laporan keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas publik, kualitas penyajian laporan keuangan yang dapat terlaksana dengan optimal akan memberikan pengaruh positif terhadap akuntabilitas publik Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung.

Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan bahwa akuntabilitas publik merupakan pertanggungjawaban yang dilakukan pemerintah atas aktivitas-aktivitas dan kinerja keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan demikian, melalui penyajian laporan keuangan yang baik, pelaporan keuangan daerah akan dapat dipertanggungjawabkan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan akuntabilitas publik (Mardiasmo, 2002:21). Semakin baik pemerintah dalam menyajikan laporan keuangan maka akuntabilitas laporan keuangan pemerintah akan meningkat. Untuk meningkatkan akuntabilitas publik, pemerintah perlu mengakses laporan keuangan yang dibuatnya agar masyarakat dengan mudah memperoleh laporan keuangan tersebut (Putu Sri Wahyuni, Ni Luh Gede Erni Sulindawati, Nyoman Trisna Herawati, 2010). Laporan tahunan yang tidak memuat semua informasi relevan yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang kurang lengkap itu secara mudah menurunkan kualitas dari akuntabiltas laporan keuangan daerah (Anies Iqbal Mustofa,2012:2). Penyajian laporan keuangan daerah secara lengkap yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan mudah diakses oleh semua pihak yang berkepentingan memungkinkan kontrol dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan bisa berjalan dengan baik. Hal ini akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik (Siti Aliyah, dan Aida Nahar, 2012:148). Pembuatan laporan keuangan daerah bertujuan untuk memberi informasi keuangan yang berguna untuk pembuatan keputusan ekonomi, sosial, politik dan juga laporan akuntabilitas itu sendiri (Dewa Nyoman Krisna Putra Sanjaya, Edy Sujana, Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2014).

V. Kesimpulan dan saran 5.1 Kesimpulan

1) Terdapat pengaruh antara efektivitas audit kinerja terhadap akuntabilitas publik. Masalah efektivitas audit kinerja yang belum baik terjadi karena akuntabilitas publik yang belum baik. Belum baiknya efektivitas audit kinerja ditandai dengan:

a) untuk biaya perolehan input dalam pelaksanaan audit kinerja belum dapat diminimalkan sepenuhnya.


(8)

8

c) Optimalisasi output dengan tujuan yang dicapai (outcome) pada audit kinerja yang dilakukan saat ini masih dinilai cukup tinggi.

2) Terdapat pengaruh antara kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik. Masalah kualitas penyajian laporan keuangan yang belum baik terjadi karena akuntabilitas publik yang belum baik. Belum baiknya kualitas penyajian laporan keuangan ditandai dengan :

a) Laporan keuangan yang disajikan selama ini masih tergolong cukup dapat dibandingkan

b) Pemahaman hasil penyajian laporan keuangan masih cukup dimengerti oleh pengguna.

c) Penyajian laporan keuangan selama ini masih cukup transparan namun ada sebagian kecil lainnya yang tidak transparan

5.2 Saran

5.2.1 Saran Praktis

1) Untuk meningkatkan efektivitas audit kinerja, maka dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan antara kinerja dan hasil. Suatu entitas dikatakan efesien apabila mampu menghasilkan hasil maksimal dengan meminimalkan biaya dan auditor harus memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang memadai untuk mengukur, melaporkan, serta memantau kehematan dan efisiensi pelaksanaan program. setiap pekerjaan harus direncanakan secara memadai, staf harus disupervisi dengan baik, bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh untuk menjadi dasar yang memadai bagi temuan dan rekomendasi pemeriksa, pemeriksa harus mempersiapkan dan memelihara dokumen pemeriksaan dalam bentuk kertas kerja pemeriksaan. Dokumen pemeriksaan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan harus berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan pemeriksa yang berpengalaman, tetapi tidak mempunyai hubungan dengan pemeriksaan tersebut, dapat memastikan bahwa dokumen pemeriksaan tersebut dapat menjadi bukti yang mendukung temuan, simpulan, dan rekomendasi pemeriksa. Pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan berdasarkan standar pemeriksaan harus memiliki sistem pengendalian mutu yang memadai dan sistem pengendalian mutu tersebut harus di review oleh pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu eksternal).

2) Untuk meningkatkan kualitas penyajian laporan keuangan, maka dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi yang dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya seperti perbandingan secara intenal dapat dilakukan bila entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam 1 tahun, perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang dibandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama (antar entitas). menyediakan informasi yang disajikan agar dapat dimengerti oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. pemerintah perlu mengakses laporan keuangan yang dibuatnya agar masyarakat dengan mudah memperoleh laporan keuangan. Laporan keuangan Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung harus transparan agar masyarakat tahu proses pengelolaan sumber daya yang dilakukan pemerintah dan laporan keuangan harus transparan karena dana yang digunakan adalah dana masyarakat.

5.2.2 Saran Akademis

Penelitian yang dilakukan penulis tentang pengaruh efektivitas audit kinerja dan kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung bisa dijadikan sebagai referensi peneliti berikutnya, disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama, dengan menambahkan indikator yang tidak digunakan dalam penelitian ini agar diperoleh kontribusi pengaruh yang lebih kuat antara pengaruh efektivitas audit kinerja dan kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung. Peneliti selanjutnya dapat


(9)

menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yaitu SEM PLS, tetapi dengan unit analisis yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung dan memperkuat teori dan konsep yang telah dibangun sebelumnya oleh peneliti dan peneliti-peneliti sebelumnya atau terdahulu.

VI. Daftar pustaka

Abdul Halim. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah: Salemba Empat. Jakarta.

Abdul Hafiz. 2012. Akuntansi Pemerintah Daerah. Bandung:Alfabeta.

Anies Iqbal Mustofa. 2012. Pengaruh Penyajian dan Aksebilitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten Pemalang. Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765

Akang Heriyana. 2011. “Peran Akuntansi Pemerintahan dalam Mencapai Kualitas Keandalan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Menuju WDP”. Blog on-line melalui <https:// akangheriyana. wordpress.com/ 2011/12/05/ peran- akuntansi- pemerintahan- dalam- mencapai -kualitas- keandalan-penyajian- laporan- keuangan- pemerintah- daerah- menuju- opini- wtp/ [19/04/2015]>

Ahmad Sayuti. 2014. “Kelebihan Gaji, Pemkot Wajib Kembalikan Rp2,9 M”. Berita on-line melalui < http://m.inilah.com/news/detail/2119090/kelebihan-gaji-pemkot-wajib-kembalikan-rp29-m[20/04/2015]>

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Avitia Nurmatari. 2014. “Bermasalah Pengelolaan Aset, Bandung Hanya Dapat WDP dari BPK“. Berita on-line melalui <http:// news. detik. com/ bandung/ read/ 2014/05/30/ 161334/ 2595634/486/bermasalah-pengelolaan-aset-bandung-hanya-dapat-wdp-dari-bpk

[25/03/2015]>

Ankarat. 2012. “Penyajian Laporan Keuangan”. Artikel on-line. Melalui <http:// yulimel-s. blogspot.com /2013/09/ teori-akuntansi-penyajian-laporan.html [12/03/14]>

Bahrullah Akbar. 2010. “Akuntabilitas Publik dan Peranan Akuntansi Keuangan Daerah pada Pemerintah Daerah”. Berita on-line melalui

<https://pekikdaerah.wordpress.com/2010/08/26/akuntabilitas-publik-dan-peran-akuntansi-keuangan-daerah-pada-pemerintahan-daerah/ [16/04/2015]>

c02 Investor Daily Indonesia. 2014. “BPK: 2015, Audit Kinerja Meningkat Jadi 30%”. Berita on-line melalui < http://www.bpk.go.id/news/bpk-2015-audit-kinerja-meningkat-jadi-30 [25/03/2015]>

Erwan, Dyah Ratih. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.

Dita angga. 2015. “Pengawasan Internal Pemerintah Belum Maksimal". Berita on-line melalui <http://www.koran-sindo.com/read/973867/149/pengawasan-internal-pemerintah-belum-maksimal-1425869281[25/03/2015]>


(10)

10

Devani Sukma.2013. “Akuntabilitas Pulik (Accountability)”. Berita on-line. Melalui < http://keuanganlsm.com/akuntabilitas-publik-accountability/html[12/03/14]>

Deddy Supardi, Sherly Wiarty. 2010. Peranan Audit Kinerja dalam Menunjang Akuntabilitas Publik Pemerintah Kota Bandung. Jurnal Riset Akuntansi. vol I/No.2/April 2010

Dewa Nyoman Krisna Putra Sanjaya, dkk.2014. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah Terhadap Penggunaan Informasu Keuangan Daerah. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Dolly Ramon. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas keuangan. Vol 2, No.2

Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistic in Psychology And Education. 3rd Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc

Husein Umar. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Halim Abdul dan Theresia. 2007. Manajemen Keuangan Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah Edisi kedua. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

H.Rahmansyah Ritonga, SE.Ak. M.AP. 2013. “Optimalisasi Audit Kinerja Instansi Pemerintah”. Berita on-line melalui <http://sumut.kemenag.go.id [20/03/2015]>

Husein Umar, 2003, Metode Riset Akuntansi Terapan, Jakarta : Ghalia Indonesia, Cetakan Pertama.

Ihyaul Ulum. 2009. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara.

Indra Bastian. 2007. Audit Sektor Publik. Ed. 2. Salemba Empat: Jakarta

Indah wulandari. 2013. Pengaruh Pengawasan Fungsional Terhadap Akuntabilitas Publik

Pemerintag Kota Padang. Ejurnal melalui

<http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/677>. Volume 1, No.3

Imam Ghozali. 2006. Structural Equation Modelling: Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

I Gusti Agung Rai. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep, Praktik, dan Studi Kasus.Salemba Empat: Jakarta

IAI. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta

Iwan Irawan. 2015. “Anggota DPRD kota bandung Ditetapkan jadi tersangka Kasus Dana Hibah”. Berita on-line melalui < http:// kabarrakyat.co/ 2015/ 02/2752/anggota-dprd-kota-bandung-Ditetapkan-jadi-tersangka-kasus-dana-hibah/ [25/03.2015]>

Ismet Susila. 2008. Audit Kinerja Sektor Publik. Inovasi, Volume 5, Nomor 2, (1-23)

Lintje Kalangi. 2012. Peranan Auditing Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Publik Pemerintah Daerah. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing. Volume 3-Nomor 2 (1-8)


(11)

Lucky M. Lukman. 2015. “Proyek Infrastruktur KAA Diminta Untuk Transparan”. Berita on-line melalui <http://m.galamedianews.com/bandung-raya/13230/ proyek- infrastruktur-kaa- diminta-untuk-transparan.html [25/03.2015]>

Mei Anjarwati. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, pengendalian Akuntansi dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Vol 1, no 2 Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Munawir.2007. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.

Nordiawan, Deddi dan Ayuningtyas Hertianti, Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat, 2011

Punkg. 2012. “PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah”. Berita on-line melalui < http:// inspektorat.kulonprogokab.go.id/ ?pilih= news&mod=yes&aksi=lihat&id=1057 >

Putu Sri Wahyuni, dkk. 2014. Pengaruh Penyajian Laporan keuangan Daerah dan Aksebilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Volume 2 No.1 Tahun 2014)

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pengelolaan keuangan

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sandi. 2011. “DPRD Kota Bandung Soroti Kinerja Enam SKPD” . Berita on-line melalui < http://dprd-bandungkota.go.id/beranda/berita-dewan/292-dprd-kota-bandung-soroti-kinerja-enam-skpd.html>

Sari. 2013. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ejournal melalui <http://ejournal-s1.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/Ekonomi/article/view/1147. Vol 2, No 2

Suharyadi, purwanto S.K. 2009, Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Moden Edisi 2, Jakarta, Salemba Empat.

Siti Nurlela. 2007. Audit Kinerja Pada Organisasi Sektor Publik Sebagai Upaya Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Pemerinrah. Paradigma Vol 04, No. 01 Semester Ganjil 2007,(65-75)

Sukhemi. 2010. Pengaruh Peyajian Neraca Daerah Terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah. AKMENIKA UPY.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(12)

12

Tatang M. Amirin. 2011. Populasi dan sampel penelitian 4. Ukuran sampel rumus Slovin.

Tya Eka Yulianti. 2013. Kejar Opini Terbaik dari BPK, kota Bandung Canangkan Road to WTP 2014.Berita on-line melalui < http:// news.detik.com/ bandung/ read/ 2013/12/13/140159/ 2441315/ 486/ kejar-opini-terbaik-dari- bpk-kota- bandung-canangkan-road-to-wtp-2014?r771108bcj [19/04.2015]>

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.

Uma Sekaran 2003. Research Methods for Business : A Skill Building Approach 2nd Edition, John Wiley and Son. New York.

UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara dan PP Nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan (SAP).

Wisnu Wage Pamungkas. 2015. “BPK Akan Fokus Audit Kinerja”. Berita on-line melalui <http://finansial.bisnis.com/read/20150330/10/417310/bpk-akan-fokus-audit-kinerja-[27/04.2015]>

Wry. 2014. “Penataan Ruang dan Pembangunan di Kota Bandung Belum Sesuai RUTRK dan RTRW”. Berita on-line melalui <http:// www.sinarpaginews.com /fullpost/adv/ 1417855686/ penataan- ruang-dan –pembangunan -di- kota-bandung-belum-sesuai-rutrk-dan-rtrw.html>


(13)

(14)

14


(15)

(16)

16


(17)

(18)

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai pengertian dan pemahaman efektivitas audit kinerja sektor publik, kualitas penyajian laporan keuangan dan akuntabilitas publik dengan menganalisa data-data maupun teori yang telah dikumpulkan oleh penulis yang berhubungan dengan efektivitas audit kinerja, kualitas penyajian laporan keuangan dan akuntabilitas publik.

2.1.1 Efektivitas Audit Kinerja

2.1.1.1 Pengertian Efektivitas Audit Kinerja

Menurut Husein Umar (2003:73) menjelaskan definisi efektivitas adalah suatu pengukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) yang telah tercapai. Menurut Ihyaul Ulum (2009:55) menjelaskan definisi Audit Kinerja Sektor Publik merupakan:

Pengujian sistematis, teorganisasi, dan objektif atas suatu entitas untuk menilai pemanfaatan sumber daya dalam memberikan pelayanan publik secara efisien dan efektif dalam memenuhi

harapan stakeholder dan memberikan rekomendasi guna

peningkatan kinerja.

Pengertian Audit Kinerja menurut Indra Bastian (2007:47) adalah sebagai berikut:

Audit kinerja adalah pemeriksaan secara objektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti untuk dapat melakukan penilaian secara independen atas kinerja entitas suatu program atau kegiatan pemerintah yang diaudit.


(19)

21

Sedangkan menurut Abdul Halim dan Theresia Damayanti (2007:71) pengertian audit kinerja adalah sebagai berikut:

Audit kinerja merupakan proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif agar dapat dilakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efisiensi operasi, efektivitas dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan

kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta

mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka efektivitas audit kinerja sektor publik dapat dikatakan sebagai ukuran pemeriksaan yang menunjukkan seberapa jauh tujuan yang telah dicapai dalam suatu program atau kegiatan pemerintah yang diaudit dengan pengujian yang sistematis, teorganisasi, dan objektif terhadap berbagai macam bukti dan dapat melakukan penilaian secara independen, menilai pemanfaatan sumber daya dalam memberikan pelayanan publik secara ekonomi, efisien dan efektif dalam pencapaian hasil yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan tersebut guna meningkatan kinerja program atau kegiatan pemerintah yang diaudit.

2.1.1.2 Jenis-jenis Audit Kinerja

Menurut Mahmudi (2007:192) audit kinerja mencakup tentang ekonomi, efisiensi, dan program. Berikut masing-masing jenis audit kinerja tersebut, yaitu:


(20)

22

1) Audit Ekonomi dan Efisiensi

Audit ekonomi dan efisiensi menentukan :

 Apakah entitas telah memperoleh, melindungi, dan menggunakan sumber

dayanya (seperti karyawan, gedung, ruang, dan peralatan kantor) secara hemat dan efisien.

 Apa yang menjadi penyebab timbulnya pemborosan dan inefisiensi.

 Apakah entitas tersebut telah mematuhi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penghematan dan efisiensi.

Audit ekonomi dan efisiensi dapat mempertimbangkan apakah entitas yang diaudit telah:

a) Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat.

b) Melakukan pengadaan sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah) sesuai dengan kebutuhan dan dengan biaya yang wajar.

c) Melindungi dan memelihara semua sumber daya negara yang ada secara memadai.

d) Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau yang kurang jelas tujuannya.

e) Menghindari adanya pengangguran atau jumlah pegawai yang berlebihan.

f) Menggunakan prosedur kerja yang efisien.

g) Menggunakan sumber daya (staf, peralatan, dan fasilitas) secara optimum dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta tepat waktu.


(21)

23

h) Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya negara.

i) Telah memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang memadai untuk

mengukur, melaporkan, serta memantau kehematan dan efisiensi pelaksanaan program.

j) Telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai penghematan dan efisiensi.

2) Audit Program

Audit program mencakup penentuan atas:

a) Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau manfaat yang telah ditetapkan oleh undang-undang atau badan lain yang berwenang. b) Efektivitas kegiatan entitas, pelaksanaan program, kegiatan, atau fungsi

instansi yang bersangkutan.

c) Tingkat kepatuhan entitas yang diaudit terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan program atau kegiatan. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa audit kinerja memilik dua jenis audit yaitu, audit ekonomi dan efisiensi, serta audit program yang memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri.

2.1.1.3 Manfaat Audit Kinerja

Manfaat audit kinerja menurut Mahmudi (2007:189) secara lebih spesifik, manfaat dilakukannya audit kinerja bagi organisasi sektor publik antara lain :


(22)

24

Hal ini karena kebocoran, penggelapan, dan ketidakoptimalan dalam sisi pendapatan bisa diketahui dan diperbaiki.

2) Mengurangi biaya atau belanja.

Melalui audit kinerja, sumber penyebab kebocoran dan pemborosan organisasi bisa diidentifikasi sehingga melalui efisiensi organisasi dapat melakukan penghematan biaya.

3) Memperbaiki efisiensi dan produktifitas. Hal ini juga berarti memperbaiki proses.

4) Memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan.

5) Meningkatkan kesadaran manajemen sektor publik terhadap perlunya

transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan sumber daya publik.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa audit kinerja bermanfaat untuk mengetahui apakah sumber daya organisasi telah diperoleh dan digunakan secara ekonomis, efisiensi, dan efektif, tidak terjadi pemborosan, kebocoran, salah alokasi, dan salah sasaran serta mencapai tujuan. Selain itu audit kinerja berfungsi untuk mengetahui apakah penggunaan sumber daya dalam rangka mencapai target dan tujuan telah memenuhi prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, tidak melanggar ketentuan hukum, peraturan perundangan, dan kebijakan manajemen. Dengan dilakukannya audit kinerja stakeholders sektor publik dapat memperoleh

informasi yang obyektif dan independen mengenai kinerja manajemen sektor publik.

Disamping itu, audit kinerja juga bermanfaat untuk mengidentifikasi cara untuk memperbaiki ekonomi, efisiensi, dan efektivitas di sektor publik serta


(23)

25

mendorong dilakukannya perbaikan sistem pengendalian manajemen sektor publik.

2.1.1.4 Standar Audit Kinerja Sektor Publik

Menurut I Gusti Agung Rai (2008:49) dijelaskan dalam audit kinerja berlaku standar audit kinerja sektor publik, yaitu:

1) Standar Umum

a) Pemeriksaan secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk melaksanakan tugas pemeriksaan.

b) Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan,

organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan, dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.

c) Dalam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil

pemeriksaan, pemeriksa wajib menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.

d) Setiap organisasi pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan

berdasarkan standar pemeriksaan harus memiliki sistem pengendalian mutu yang memadai dan sistem pengendalian mutu tersebut harus di review oleh pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu eksternal).

2) Standar Pelaksanaan Audit Kinerja

Standar pelaksanaan audit kinerja terdiri atas empat pernyataan yang berkaitan dengan syarat-syarat dalam merencanakan dan mengawasi pekerjaan di lapangan yang harus dipenuhi.


(24)

26

a) Pekerjaan harus direncanakan secara memadai.

b) Staf harus disupervisi dengan baik.

c) Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh untuk menjadi

dasar yang memadai bagi temuan dan rekomendasi pemeriksa.

d) Pemeriksa harus mempersiapkan dan memelihara dokumen pemeriksaan

dalam bentuk kertas kerja pemeriksaan. Dokumen pemeriksaan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan harus berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan pemeriksa yang berpengalaman, tetapi tidak mempunyai hubungan dengan pemeriksaan tersebut, dapat memastikan bahwa dokumen pemeriksaan tersebut dapat menjadi bukti yang mendukung temuan, simpulan, dan rekomendasi pemeriksa.

3) Standar Pelaporan Audit Kinerja

Standar pelaporan audit kinerja terdiri atas empat pernyataan yang mencakup syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pelaporan hasil kegiatan audit.

a) Pemeriksa harus membuat laporan hasil pemeriksaan untuk

mengkomunikasikan setiap hasil pemeriksaan.

b) Laporan hasil pemeriksaan harus mencakup:

 pernyataan bahwa pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar

pemeriksaan.

 tujuan, lingkup, dan metodologi pemeriksaan.

 hasil pemeriksaan berupa temuan audit, simpulan, dan rekomendasi.


(25)

27

 pelaporan informasi rahasia apabila ada.

c) Laporan hasil pemeriksaan harus tepat waktu, lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, serta jelas dan seringkas mungkin.

d) Laporan hasil pemeriksaan diserahkan kepada lembaga perwakilan,

entitas yang diaudit, pihak yang mempunyai kewenangan untuk mengatur entitas yang diaudit, pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan kepada pihak lain yang diberi wewenang untuk menerima laporan hasil pemeriksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.1.5 Indikator Audit Kinerja Sektor Publik

Menurut Abdul Halim dan Theresia Damayanti (2007:71) menyatakan bahwa audit kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif agar dapat:

1) Melakukan penilaian secara independen, tidak tergantung pada sesuatu lain/tidak bias dalam bersikap. Auditor yang independen akan memungkinkan yang bersangkutan bersikap objektif.

2) Ekonomi, berkaitan dengan perolehan sumber daya yang akan digunakan dalam proses dengan biaya, waktu, tempat, kualitas, dan kualitas yang benar. Ekonomi berarti meminimalkan biaya perolehan input untuk digunakan dalam proses, dengan tetap menjaga kualitas sejalan dengan prinsip dan praktik administrasi yang sehat dan kebijakan manajemen.

3) Efesiensi, merupakan hubungan yang optimal antara input dan output. Suatu


(26)

28

dengan jumlah input tertentu atau mampu menghasilkan output tertentu

dengan memanfaatkan input minimal.

4) Efektivitas, pada dasarnya adalah pencapaian tujuan. Efektivitas berkaitan dengan hubungan antara output dengan tujuan atau sasaran yang akan dicapai

(outcome). Efektif berarti output yang dihasilkan telah memenuhi tujuan yang

telah ditetapkan.

5) Kepatuhan kepada kebijakan, peraturan dan hukum yang berlaku.

6) Menentukan antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.

7) Mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan.

2.1.2 Kualitas Penyajian Laporan Keuangan

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Penyajian Laporan Keuangan

Menurut Iman Mulyana (2010:96) definisi kualitas adalah kesesuaian dengan standar, diukur berbasis kadar ketidaksesuaian.

Menurut Irham Fahmi (2012:22) mengemukakan bahwa:

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang

menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.

Sedangkan menurut Munawir (2007:56) mengemukakan bahwa laporan keuangan sebagai berikut:

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan yang bersangkutan.


(27)

29

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:4) kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban

(stewardship).

Sedangkan menurut Munawir (2002:6) penyajian laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Penyajian laporan keuangan oleh perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif mengenai kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, baik untuk pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan. Laporan keuangan juga dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka kualitas penyajian laporan keuangan dapat dikatakan kesesuaian memberikan informasi laporan keuangan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta

menunjukan pertanggungjawaban yang menggambarkan kondisi suatu

perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan yang bersangkutan yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan dengan kesesuaian memenuhi standar.


(28)

30

2.1.2.2 Indikator Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah

Menurut Abdul Hafiz (2012:13) karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam kualitas penyajian laporan keuangan sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik ini merupakan syarat dapat dikatakan berkualitas, yaitu:

a) Relevan, jika informasi yang disajikan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi dimasa lalu. Informasi yang relevan yaitu:

1) Memiliki manfaat umpan balik, yaitu informasi memungkinkan

pengguna untuk menegaskan atau mengkoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

2) Memiliki manfaat prediktif, yaitu informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

3) Tepat waktu, yaitu informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

4) Lengkap, yaitu informasi yang disajikan selengkap mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.

b) Andal, jika informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:


(29)

31

1) Penyajian jujur, yaitu informasi menggambarkan dengan jujur transaksi dan peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.

2) Dapat diverifikasi, yaitu informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari satu kali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukan simpulan dan tidak berbeda jauh.

3) Netralitas

Informasi akuntansi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

c) Dapat dibandingkan, jika informasi yang disajikan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.

1) Perbandingan secara intenal dapat dilakukan bila entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dalam 1 tahun.

2) Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang dibandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama (antar entitas). d) Dapat dipahami, jika informasi yang disajikan dapat dimengerti oleh

pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.


(30)

32

2.1.3 Akuntabilitas Publik

2.1.3.1 Pengertian Akuntabilitas Publik

Pengertian akuntabilitas publik menurut Mahmudi (2010:23) adalah: Kewajiban agen (pemerintah) untuk mengelola sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya publik kepada pemberi mandat (prinsipal).

Sedangkan Ihyaul Ulum. MD (2004:40) pengertian akuntabilitas publik adalah sebagai berikut:

Suatu pertanggungjawaban oleh pihak-pihak yang diberi

kepercayaan oleh masyarakat atau individu dimana nantinya terdapat keberhasilan atau kegagalan di dalam pelaksanaan tugasnya tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka akuntabilitas publik dapat dikatakan suatu kewajiban yang harus dipertanggungjawaban oleh pemerintah untuk mengelola sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan pemeritah yang diberi kepercayaan oleh masyarakat atau individu dimana nantinya terdapat keberhasilan atau kegagalan di dalam pelaksanaan tugasnya tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.3.2 Tahap-tahapan Akuntabilitas Publik

Menurut Mulgan (1997) dalam Abdul Halim (2007:21) di dalam akuntabilitas publik mempunyai tahap-tahapan yaitu:

1) Pelaporan

Merupakan kewajiban yang dilaksanakan oleh steward atau pemerintahan

untuk mempertanggungjawabkan atau melaporkan hasil kinerjanya dalam mengelola dana publik.


(31)

33

2) Pencarian Informasi atau Investigasi

Merupakan kewenangan dari owner atau masyarakat untuk mengetahui

bagaimana kinerja steward dalam mengelola sumber daya publik.

3) Penilaian atau Verifikasi

Merupakan kewenangan dari owner atau masyarakat untuk menilai kinerja

steward dalam mengelola sumber daya publik.

4) Pengendalian dan Pengarahan

Merupakan kewenangan dari owner atau masyarakat untuk pencapain kinerja

steward dalam mengelola sumber daya publik.

Di dalam tata kelola pemerintah yang baik terhadap pengelolaan keuangan daerah tidak bisa dipisahkan dari prinsip-prinsip akuntabilitas publik karena akuntabilitas publik adalah suatu pertanggungjawaban atas kegiatannya di dalam pengelolaan keuangan daerah.

2.1.3.3 Jenis-jenis Akuntabilitas

Menurut Mardiasmo (2006:5) akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:

1) Akuntabilitas vertikal (Vertical accountability) adalah pertanggungjawaban

atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan pertanggungjawaban pemerintah pusat kepada MPR.

2) Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability) adalah


(32)

34

2.1.3.4 Indikator Akuntabilitas Publik

Menurut Mardiasmo (2004:105) prinsip-prinsip akuntabilitas publik pada pemerintahan yang baik diantaranya:

1) Transparasi

Keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, anggaran daerah. Transparasi juga memberikan arti bahwa anggota masyarakat memiliki hak untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat terutama pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

2) Akuntabilitas

Akuntabilitas berarti dari perencanaan, pelaporan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat.

3) Value for money

Berarti telah ditetapkan tiga prisnsip di dalam proses penganggaran yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Efektivitas Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik

Adapun peneliti mendapatkan teori yang menghubungkan antara audit kinerja sektor publik terhadap akuntabilitas publik sebagai berikut:

Menurut I Gusti Agung Rai (2008:24) menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara audit kinerja sektor publik dan akuntabilitas publik yaitu:

Audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang di audit dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dengan tujuan untuk


(33)

35

memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.

Menurut Mardiasmo (2004:193) pentingnya audit kinerja dalam menunjang akutabilitas publik tujuan value for money audit untuk meningkatkan

akuntabilitas lembaga sektor publik dan untuk memperbaiki kinerja pemerintah. Menurut Indra Bastian (2007:48) menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara audit kinerja terhadap akuntabilitas publik yaitu:

Audit kinerja dapat meningkatkan tingkat akuntabilitas pemerintah dan memudahkan pengambilan keputusan oleh pihak yang bertanggungjawab untuk mengawasi dan memprakarsai tindakan koreksi.

Sedangkan menurut Mahmudi (2007:190) pentingnya audit kinerja dalam menunjang akuntabilitas publik adalah sebagai berikut:

Untuk menciptakan proses akuntabilitas yang baik diperlukan saluran pertanggungjawaban (chanel of accountability). Salah satu fungsi yang ada dalam proses akuntabilitas publik tersebut adalah proses pemeriksaan atau pengauditan.

Menurut Deddy Supardi, Sherly Wiarty (2010:92) jika audit kinerja baik maka akuntabilitas publik akan baik audit kinerja mempunyai peranan yang signifikan dan positif dalam menunjang akuntabilitas publik. Sedangkan menurut Lintje Kalangi (2012:7) Manfaat adanya audit sektor publik adalah terjaminnya tranparansi, terjaminnya akuntabilitas berorientasi pada hasil.

Berdasarkan teori-teori penghubung dan hasil penelitian sebelumnya di atas, maka dapat dikatakan bahwa Efektivitas Audit Kinerja berpengaruh terhadap Akuntabilitas Publik. Audit kinerja dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan entitas yang diaudit akan meningkatkan akuntabilitas publik.


(34)

36

2.2.2 Pengaruh Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Publik

Menurut Mardiasmo (2002:21) keterkaitan kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik adalah sebagai berikut:

Akuntabilitas publik merupakan pertanggungjawaban yang dilakukan pemerintah atas aktivitas-aktivitas dan kinerja keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan demikian, melalui penyajian laporan keuangan yang baik, pelaporan keuangan daerah akan dapat dipertanggungjawabkan sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan akuntabilitas publik.

Menurut Putu Sri Wahyuni, Ni Luh Gede Erni Sulindawati, Nyoman Trisna Herawati (2010) pengaruh kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik adalah:

Semakin baik pemerintah dalam menyajikan laporan keuangan maka akuntabilitas laporan keuangan pemerintah akan meningkat. Untuk meningkatkan akuntabilitas publik, pemerintah perlu mengakses laporan keuangan yang dibuatnya agar masyarakat dengan mudah memperoleh laporan keuangan tersebut.

Menurut Anies Iqbal Mustofa (2012:2) Kurangnya pemerintah dalam melaksanakan akuntabilitas untuk sekarang ini menyebabkan:

laporan tahunan yang tidak memuat semua informasi relevan yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang kurang lengkap itu secara mudah menurunkan kualitas dari akuntabiltas laporan keuangan daerah.

Siti Aliyah, dan Aida Nahar (2012:148) pengaruh kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas publik adalah:

Penyajian laporan keuangan daerah secara lengkap yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan mudah diakses oleh semua pihak yang berkepentingan memungkinkan kontrol dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan bisa berjalan dengan baik. Hal ini akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik.


(35)

37

Menurut Dewa Nyoman Krisna Putra Sanjaya, Edy Sujana, Ni Luh Gede Erni Sulindawati (2014) pembuatan laporan keuangan daerah bertujuan untuk memberi informasi keuangan yang berguna untuk pembuatan keputusan ekonomi, sosial, politik dan juga laporan akuntabilitas itu sendiri.

Berdasarkan teori-teori penghubung dan hasil penelitian sebelumnya di atas, maka dapat dikatakan bahwa kualitas penyajian laporan keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas publik. Kualitas penyajian laporan keuangan yang tinggi dapat meningkatkan akuntabilitas publik pemerintah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menuangkan kerangka pemikirannya dalam bentuk skema paradigma penelitian sebagai berikut:

Deddy Supardi,Sherly Wiarty (2010:92) Lintje Kalangi (2012:7)

Anies Iqbal Mustofa (2012:2) Siti Aliyah, Aida Nahar (2012:148) Putu Sri Wahyuni,Ni Luh Gede Erni

Sulindawati,Nyoman Trisna Herawati (2010) Dewa Nyoman Krisna Putra Sanjaya, Edy Sujana, Ni Luh Gede Erni Sulindawati (2014)

Gambar 2.1

Skema Paradigma Penelitian ࢄ૚

Audit Kinerja

(Husein Umar, 2003:73) (Ihyaul Ulum 2009:55) (Indra Bastian, 2007:47) (Abdul Halim dan Theresia

Damayanti, 2007:71)

Penyajian Laporan

Keuangan

(Iman Mulyana, 2010:96) (Irham Fahmi, 2012 : 22)

(Munawir, 2007:56) (Ikatan Akuntansi Indonesia,

2002:4) (Munawir, 2002:6)

Akuntabilitas Publik

Mahmudi (2010:23) (Ihyaul Ulum MD, 2004:40)


(36)

38

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014:64) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta –fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut: H1: Efektivitas Audit Kinerja berpengaruh terhadap Akuntabilitas Publik. H2: Kualitas Penyajian Laporan Keuangan berpengaruh terhadap Akuntabilitas


(37)

PENGARUH EFEKTIVITAS AUDIT KINERJA DAN

KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK

(Survey pada Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung)

THE EFFECT OF PERFORMANCE AUDIT EFFECTIVENESS AND

QUALITY OF PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENT ON

PUBLIK ACCOUNTABILITY

(Survey on Dinas SKPD of Bandung City Government)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi Oleh :

Nama :Fitri Indah Sari Nim :21111148

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(38)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 16

1.3 Rumusan Masalah ... 17

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 17

1.2.1 Maksud Penelitian ... 17

1.2.2 Tujuan Penelitian ... 17

1.5 Kegunaan Penelitian ... 18

1.3.1 Kegunaan Praktis ... 18


(39)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... 20

2.1.1 Efektivitas Audit Kinerja ... 20

2.1.1.1 Pengertian Efektivitas Audit Kinerja ... 20

2.1.1.2 Jenis-jenis Audit Kinerja ... 21

2.1.1.3 Manfaat Audit Kinerja ... 23

2.1.1.4 Standar Audit Kinerja Sektor Publik ... 25

2.1.1.5 Indikator Audit Kinerja Sektor Publik ... 27

2.1.2 Kualitas Penyajian Laporan Keuangan ... 28

2.1.2.1 Pengertian Kualitas Penyajian Laporan Keuangan ... 28

2.1.2.2 Indikator Audit Kinerja Sektor Publik ... 30

2.3.1 Akuntabilitas Publik ... 31

2.1.3.1 Pengertian Akuntabilitas Publik ... 31

2.1.3.2 Tahap-tahapan Akuntabilitas Publik ... 32

2.1.3.3 Jenis-Jenis Akuntabilitas ... 33

2.1.3.4 Indikator Akuntabilitas Publik... 34

2.2 Kerangka Pemikiran ... 34

2.2.1 Pengaruh Efektivitas Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik ... 34

2.2.2 Pengaruh Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Publik ... 36


(40)

xi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ... 39

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 41

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.3.1 Sumber Data ... 51

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 54

3.4.1 Populasi ... 54

3.4.2 Penarikan Sampel ... 55

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 56

3.4.3.1 Lokasi Penelitian ... 56

3.4.3.2 Waktu Penelitian... 56

3.5 Metode Pengujian data ... 57

3.5.1 Uji Validitas ... 57

3.5.2 Uji Reabilitas ... 59

3.5.3 Uji MSI (method of successive Interval) ... 61

3.6 Metode Analisis Data ... 63

3.6.1 Metode Deskriptif ... 63

3.6.2 Metode Verifikatif ... 65

3.6.3 SEM Partial Least Square (PLS) ... 65

3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 83


(41)

4.1.1 Profil Responden ... 84

4.1.2 Pengujian Kualitas Alat Ukur Penelitian ... 88

4.1.2.1 Hasil Uji Validitas ... 89

4.1.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 91

4.1.2.3 MSI (Method of Successuve Interval) ... 93

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 93

4.1.3.1 Analisis Deskriptif Efektivitas Audit Kinerja ... 94

4.1.3.2 Analisis Deskriptif Kualitas Penyajian Laporan Keuangan ... 106

4.1.3.3 Analisis Deskriptif Akuntabilitas Publik ... 113

4.1.4 Analisis Verifikatif : Structural Equation Modelling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS) ... 120

4.1.4.2 Outer Model, Inner Model dan Diagram Jalur Model Penelitian ... 121

4.1.4.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model) ... 132

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis ... 137

5.2 Pembahasan ... 141

4.2.1 Pengaruh Efektivitas Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik ... 141

4.2.2 Pengaruh Kualitas Penyajian Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Publik ... 148

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 154


(42)

xiii

5.2 Saran ... 155

5.2.2 Saran Praktis ... 155

5.2.2 Saran Akademis ... 157

DAFTAR PUSTAKA ... 158

LAMPIRAN ... 163


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah: Salemba

Empat. Jakarta.

Abdul Hafiz. 2012. Akuntansi Pemerintah Daerah. Bandung:Alfabeta.

Anies Iqbal Mustofa. 2012. Pengaruh Penyajian dan Aksebilitas Laporan Keuangan

terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten Pemalang. Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765

Akang Heriyana. 2011. “Peran Akuntansi Pemerintahan dalam Mencapai Kualitas Keandalan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Menuju WDP”. Blog on-line melalui <https:// akangheriyana. wordpress.com/ 2011/12/05/ peran- akuntansi- pemerintahan- dalam- mencapai -kualitas- keandalan-penyajian- laporan- keuangan- pemerintah- daerah- menuju- opini- wtp/ [19/04/2015]>

Ahmad Sayuti. 2014. “Kelebihan Gaji, Pemkot Wajib Kembalikan Rp2,9 M”. Berita on-line melalui < http://m.inilah.com/news/detail/2119090/kelebihan-gaji-pemkot-wajib-kembalikan-rp29-m[20/04/2015]>

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Avitia Nurmatari. 2014. “Bermasalah Pengelolaan Aset, Bandung Hanya Dapat WDP dari BPK“. Berita on-line melalui <http:// news. detik. com/ bandung/

read/ 2014/05/30/ 161334/

2595634/486/bermasalah-pengelolaan-aset-bandung-hanya-dapat-wdp-dari-bpk [25/03/2015]>

Ankarat. 2012. “Penyajian Laporan Keuangan”. Artikel on-line. Melalui <http:// yulimel-s. blogspot.com /2013/09/ teori-akuntansi-penyajian-laporan.html [12/03/14]>

Bahrullah Akbar. 2010. “Akuntabilitas Publik dan Peranan Akuntansi Keuangan

Daerah pada Pemerintah Daerah”. Berita on-line melalui <https://pekikdaerah.wordpress.com/2010/08/26/akuntabilitas-publik-dan-peran-akuntansi-keuangan-daerah-pada-pemerintahan-daerah/ [16/04/2015]>


(44)

159

c02 Investor Daily Indonesia. 2014. “BPK: 2015, Audit Kinerja Meningkat Jadi 30%”. Berita on-line melalui < http://www.bpk.go.id/news/bpk-2015-audit-kinerja-meningkat-jadi-30 [25/03/2015]>

Erwan, Dyah Ratih. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.

Dita angga. 2015. “Pengawasan Internal Pemerintah Belum Maksimal”. Berita

on-line melalui

<http://www.koran-sindo.com/read/973867/149/pengawasan-internal-pemerintah-belum-maksimal-1425869281[25/03/2015]>

Devani Sukma.2013. “Akuntabilitas Pulik (Accountability)”. Berita on-line. Melalui

<

http://keuanganlsm.com/akuntabilitas-publik-accountability/html[12/03/14]>

Deddy Supardi, Sherly Wiarty. 2010. Peranan Audit Kinerja dalam Menunjang Akuntabilitas Publik Pemerintah Kota Bandung. Jurnal Riset Akuntansi. vol I/No.2/April 2010

Dewa Nyoman Krisna Putra Sanjaya, dkk.2014. Pengaruh Penyajian Laporan

Keuangan Daerah Terhadap Penggunaan Informasu Keuangan Daerah. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No. 1 Tahun 2014)

Dolly Ramon. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas keuangan. Vol 2, No.2

Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistic in Psychology And Education. 3rd Ed. New York: McGraw-Hill Book Company, Inc

Husein Umar. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Halim Abdul dan Theresia. 2007. Manajemen Keuangan Daerah Pengelolaan

Keuangan Daerah Edisi kedua. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

H.Rahmansyah Ritonga, SE.Ak. M.AP. 2013. “Optimalisasi Audit Kinerja Instansi Pemerintah”. Berita on-line melalui <http://sumut.kemenag.go.id [20/03/2015]>

Husein Umar, 2003, Metode Riset Akuntansi Terapan, Jakarta : Ghalia Indonesia, Cetakan Pertama.


(45)

160

Ihyaul Ulum. 2009. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara.

Indra Bastian. 2007. Audit Sektor Publik. Ed. 2. Salemba Empat: Jakarta

Indah wulandari. 2013. Pengaruh Pengawasan Fungsional Terhadap Akuntabilitas Publik Pemerintag Kota Padang. Ejurnal melalui <http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/677>. Volume 1, No.3

Imam Ghozali. 2006. Structural Equation Modelling: Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

I Gusti Agung Rai. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep, Praktik, dan Studi Kasus.Salemba Empat: Jakarta

IAI. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta

Iwan Irawan. 2015. “Anggota DPRD kota bandung Ditetapkan jadi tersangka Kasus

Dana Hibah”. Berita on-line melalui < http:// kabarrakyat.co/ 2015/ 02/2752/anggota-dprd-kota-bandung-Ditetapkan-jadi-tersangka-kasus-dana-hibah/ [25/03.2015]>

Ismet Susila. 2008. Audit Kinerja Sektor Publik. Inovasi, Volume 5, Nomor 2, (1-23)

Lintje Kalangi. 2012. Peranan Auditing Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Publik Pemerintah Daerah. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing. Volume 3-Nomor 2 (1-8)

Lucky M. Lukman. 2015. “Proyek Infrastruktur KAA Diminta Untuk Transparan”. Berita on-line melalui <http://m.galamedianews.com/bandung-raya/13230/ proyek- infrastruktur-kaa- diminta-untuk-transparan.html [25/03.2015]>

Mei Anjarwati. 2012. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, pengendalian Akuntansi dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Vol 1, no 2

Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.


(46)

161

Munawir.2007. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.

Nordiawan, Deddi dan Ayuningtyas Hertianti, Akuntansi Sektor Publik Edisi 2.

Jakarta: Salemba Empat, 2011

Punkg. 2012. “PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah”. Berita on-line melalui < http:// inspektorat.kulonprogokab.go.id/ ?pilih= news&mod=yes&aksi=lihat&id=1057 >

Putu Sri Wahyuni, dkk. 2014. Pengaruh Penyajian Laporan keuangan Daerah dan Aksebilitas Laporan Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Volume 2 No.1 Tahun 2014)

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pengelolaan keuangan

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sandi. 2011. “DPRD Kota Bandung Soroti Kinerja Enam SKPD” . Berita on-line melalui < http://dprd-bandungkota.go.id/beranda/berita-dewan/292-dprd-kota-bandung-soroti-kinerja-enam-skpd.html>

Sari. 2013. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ejournal melalui <http://ejournal-s1.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/Ekonomi/article/view/1147. Vol 2, No 2

Suharyadi, purwanto S.K. 2009, Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Moden Edisi 2, Jakarta, Salemba Empat.

Siti Nurlela. 2007. Audit Kinerja Pada Organisasi Sektor Publik Sebagai Upaya Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Pemerinrah. Paradigma Vol 04, No. 01 Semester Ganjil 2007,(65-75)

Sukhemi. 2010. Pengaruh Peyajian Neraca Daerah Terhadap Akuntabilitas

Keuangan Daerah. AKMENIKA UPY.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(1)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillah Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH EFEKTIVITAS AUDIT KINERJA DAN KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK”. Skripsi ini disusun oleh penulis dengan maksud untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis berusaha seoptimal mungkin untuk memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri penulis agar dapat dimengerti oleh pembaca, tidak luput terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Dr. Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak,CA selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan semangat kepada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan, dorongan semangat dan bantuan baik berupa materil maupun spiritual dari semua pihak. Maka dengan tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto,MSC selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(2)

vii

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati,Dra.,SE.,MSi., selaku Wakil Rektor 1 Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. Dwi Kartika,SE.,Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Dr. Ony Widilestariningtyas,SE.,M.Si.,Ak selaku Dosen Wali AK-4 angkatan 2011 yang telah memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

6. Sri Dewi Anggadini,SE.,M.Si.,AK, selaku dosen penguji II yang memberikan saran dan kritik kepada penulis.

7. Drs. Dudi Sumardi selaku Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum Inspektorat Kota Bandung, seluruh PNS BKBPM Pemerintah Kota Bandung, Sekertariat Inspektorat Kota Bandung, dan para Auditor dan P 2 UPD yang telah menjawab kuesioner sehingga membantu sekali dalam menyelesaikan skripsi.

8. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

9. Seluruh pimpinan dan staff Universitas Komputer Indonesia.

10. Orang Tua dan kakak yang telah banyak memberikan bantuan, baik moril maupun materil serta doa restunya dalam menyelesaikan skripsi ini.


(3)

viii

11. Teman-temanku, genk konek Carolina, Annisa Dwi lathifa, Rere, Synta, Nova, Erna, dede salman terima kasih untuk dukungannya dan selalu memberikan semangat dan keceriaan dihidupku.

12. Badai Beni K yang selalu menjadi semangat untuk berusaha menjadi yang lebih baik

13. Irly, Susi, Teh dewi teman-teman kelas AK-4 serta teman-teman akuntansi 2011 dan teman teman kampus universitas komputer indonesia yang namanya tidak dapat disebut satu-persatu dan terakhir pada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan Ridho dari Allah SWT, Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Bandung, Juli 2015

Penulis


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH EFEKTIVITAS AUDIT KINERJA DAN KUALITAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS

PUBLIK

(Survey pada Dinas SKPD di Pemerintah Kota Bandung) THE EFFECT OF PERFORMANCE AUDIT EFFECTIVENESS AND QUALITY FINANCIAL OF PRESENTATION STATEMENT ON PUBLIK

ACCOUNTABILITY

(Survey on Dinas SKPD of Bandung City Government)

FITRI INDAH SARI NIM. 21111148

Telah disetujui disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal: 29 Juli 2015

Menyetujui,

Pembimbing

Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak, CA NIP.4127.34.03.015

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Akuntansi

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak, CA NIP.4127.70.019 NIP.4127.34.03.015


(5)

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak Inspektorat pemerintah kota Bandung tempat penelitian, menyetujui:

“Untuk memberikan kepada Universtas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty

Nonekslusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku untuk kepentingn riset penelitian”. Bandung, Agustus 2015

A,n INSPEKTUR KOTA BANDUNG

Sekretaris

Ub.

Penulis, Kepala Sub Bagian Administrasi Dan Umum

Fitri indah Sari Drs. DUDI SUMARDI NIM. 21111148 Penata TK. I

NIP. 19661220 199312 1 002

Mengetahui: Dosen pembimbing,

Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak, CA NIP.4127.34.03.015

Catatan:

Kecuali BAB I, BAB III, BAB IV, BAB V serta lampiran tidak untuk di-online-kan dengan alasan file-file di atas merupadi-online-kan data hasil kerja peneliti selama penyusunan Skripsi.


(6)

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di UNIKOM maupun diperguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Juli 2015

Fitri Indah Sari Nim: 21111148


Dokumen yang terkait

Kualitas Pelayanan Publik Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Pemerintah Kota Pematangsiantar

32 211 92

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dan Implikasinya Pada Akuntabilitas Survei Pada Dinas Kota Bandung

1 24 143

Pengaruh Pengawasan Intern Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas-Dinas Di Kota Bandung)

0 2 8

Pengaruh Independensi Auditor Dan Kinerja Auditor Terhadap Kualitas Audit (survei Pada Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

0 22 70

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Survei pada SKPD Kabupaten Bandung Barat)

0 5 1

Pengaruh Efektivitas Komite Audit terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Implikasinya terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei pada BUMN di Kota Bandung)

0 5 1

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasi Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Survei pada Dinas kota Bandung)

1 25 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

Pengaruh Pengawasan Intern dan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung)

1 23 44

Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan Dan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik (studi pada pemerintah kota bandung)

3 31 130