Aplikasi Sistem Informasi Pemesanan Kaos dan Pendaftaran Member Milanisti Indonesia Sezione Bandung Berbasis Web

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Ahmad Sarif H 1.05.10.299

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10510299

Nama : AHMAD SARIF HIDAYATULLOH

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 1991-10-27 Jenis Kelamin : Pria

Semester : 8

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : KP. CITERE 04/16 DESA SUKAMANAH KECAMATAN PANGALENGAN KAB. BANDUNG

Alamat Bandung : JL. KOPO GG. H. MUKTI DLM V NO. 6 RT 11/06 KEL. SITUSAEUR KEC. BOJONGLOA KIDUL KAB. BANDUNG

E-Mail : denny_27oct@yahoo.com

No. Telepon : 089626754791 DATA KELUARGA:

Nama Ayah : E. SUTISNA

Nama Ibu : NAPSIAH

Alamat Orang Tua : KP. CITERE 04/16 DESA SUKAMANAH KECAMATAN PANGALENGAN KAB. BANDUNG

No. Telpon Orang Tua : 022-5230331 Pekerjaan Orang Tua : Petani & IRT

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,


(3)

vi LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan ... 6


(4)

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 7

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 7

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

1.7 Sistematika Penullisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

2.1 Sistem ... 12

2.1.1 Pendekatan Prosedur ... 12

2.1.2 Pendekatan Komponen ... 13

2.1.3 Subsistem ... 13

2.1.4 Elemen-elemen Sistem ... 13

2.1.5 Klasifikasi Sistem ... 14

2.2 Data ... 15

2.2.1 Meta Data ... 15

2.2.2 Sumber Data ... 16

2.2.3 Hierarki Data ... 16


(5)

viii

2.3.3 Ciri-ciri Informasi ... 18

2.3.4 Karakteristik Informasi ... 19

2.3.5 Jenis-jenis Informasi ... 21

2.4 Sistem Informasi ... 22

2.4.1 Komponen Sistem Informasi ... 23

2.4.2 Sumber Daya Sistem Informasi ... 24

2.4.3 Arsitektur Sistem Informasi ... 25

2.4.4 Perencanaan Sistem Informasi ... 25

2.4.5 Peran Sistem Informasi dalam Bisnis ... 26

2.5 Alikasi Web ... 27

2.5.1 Jenis Aplikasi Web ... 28

2.6 Perangkat Pendukung Dalam Perancangan Web ... 29

2.6.1 HTML ... 29

2.6.2 PHP ... 29

2.6.3 Java Script ... 30

2.6.4 SQL ... 30


(6)

3.1 Objek Penelitian ... 32

3.1.1 Sejarah Singkat ... 32

3.1.2 Visi dan Misi ... 33

3.1.3 Struktur Organisasi ... 33

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 34

3.2 Metodelogi Penelitian ... 36

3.2.1 Desain Penelitian ... 36

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 37

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 38

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 38

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 38

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 39

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem... 39

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis & Perancangan ... 41

1 Flow Map... 41

2. Diagram Konteks ... 42

3. Data Flow Diagram ... 42


(7)

x

b. Tabel Relasi ... 45

3.2.4 Pengujian Software ... 45

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 46

3.3.1 Analisis Dokumen ... 46

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan ... 49

3.3.2.1 Flow Map... 49

3.3.2.2 Diagram Konteks ... 54

3.3.2.3 Data Flow Diagram ... 54

- Dfd Level 0 Yang Sedang Berjalan ... 55

- Dfd Level 1 Proses 1 Yang Sedang Berjalan ... 55

- Dfd Level 1 Proses 2 Yang Sedang Berjalan ... 56

- Dfd Level 1 Proses 3 Yang Sedang Berjalan ... 56

3.3.3 Evalusi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 56

BAB IV HASIL DAN PERANCANGAN ... 58

4.1 Perancangan Sistem ... 58

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 58

4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 58


(8)

4.1.3.1 Diagram Konteks ... 61

4.1.3.2 Data Flow Diagram ... 62

4.1.3.3 Kamus Data ... 67

4.1.4 Perancangan Basis Data ... 70

4.1.4.1 Normalisasi ... 70

1. Bentuk Unnormal ... 71

2. Bentuk Normal Pertama ... 71

3. Bentuk Normal Kedua ... 71

4. Bentuk Normal Ketiga ... 72

4.1.4.2 Relasi Tabel ... 73

4.1.4.3 ERD ... 74

4.1.4.4 Struktur File... 75

1. File Admins ... 75

2. File Banner ... 76


(9)

xii

6. File Member ... 78

7. File Orders ... 79

8. File Orders_detail ... 80

9. File Orders_temp ... 80

10. File Produk ... 81

11. File Size ... 81

12. File Registrasi ... 82

4.1.4.5 Kodifikasi ... 82

1. Pengkodean Id Member ... 83

4.2 Perancangan Antar Muka ... 83

4.2.1 Struktur Menu ... 83

4.2.2 Perancangan Input ... 84

4.2.3 Perancangan Output ... 92

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 98

4.4 Implementasi ... 99


(10)

4.4.4 Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 100

4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 106

4.4.5.1 Implementasi Hal Utama ... 107

4.4.5.2 Implementasi Hal Utama (Admin) ... 107

4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 109

4.4.7 Penggunaan Program ... 113

4.5 Pengujian ... 123

4.5.1 Rencana Pengujian ... 123

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 124

4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 130

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 131

5.1 Kesimpulan ... 131

5.2 Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

Bambang Hariyanto. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Informatika Bandung.

Betha Sidik. 2011. JavaScript. Informatika Bandung.

HM, Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta.

Janner Simarmata. 2009. Rekayasa Web. Andi Offset. Yogyakarta.

Madcoms. 2008. Desain Web dengan Adobe Dreamweaver CS3 dan Fireworks

CS3. Andi Offset. Yogyakarta.

Rosa A.S, M. Shalahudin, 2013. Rekayasa Perangkat Lunak, Terstruktur dan

Berorintasi Objek (Agustus 2013). Informatika Bandung.

Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset.Yogyakarta.

Ulber Silalahi. 2009, Metode Penelitian Sosial. PT Refika Aditama. Bandung.


(12)

Assalamu’alaikumWarahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada kesempatan kali ini, penulis telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan Skripsi ini sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata-1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul : “Aplikasi Sistem Informasi Pemesanan Kaos dan Pendaftaran Member Milanisti Indonesia Sezione Bandung Berbasis Web”

Terlepas dari itu semua, skripsi ini dapat terwujud dengan bantuan, bimbingan, dorongan dan do’a berbagai pihak kepada penulis. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie., Ir., M. Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(13)

ii

berharga kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.

4. Seluruh dosen pengajar di Universitas Komputer Indonesia, khususnya di Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu kepada penulis, mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

5. Seluruh Staf dan Karyawan di Universitas Komputer Indonesia, khususnya di Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan banyak informasi selama perkuliahan hingga wisuda.

6. Seluruh pengurus Milanisti Indonesia Sezione Bandung.

7. Keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis, baik berupa dukungan moril dan materil sehingga penulisan Skripsi dapat berjalan lancar.

8. Seluruh rekan-rekan SI-08 angkatan 2010, terima kasih atas segala informasinya dan kekompakkannya. Sukses buat semua.

9. Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah membantu penulis dalam memperlancar proses pembuatan skripsi ini.


(14)

diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Agustus 2014


(15)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi saat ini, perkembangan informasi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat di seluruh penjuru dunia, baik pelajar, mahasiswa, pegawai, maupun pelaku bisnis. Kebutuhan akan informasi secara aktual dan terpercaya sangat membantu para pelaku bisnis untuk mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, serta memberi masukan yang bermanfaat sebagai dasar untuk memperluas dan mengembangkan aset organisasi.

Salah satu teknologi informasi yang mampu menjawab semua tantangan tersebut adalah internet. Dengan segala kemudahan dan keunggulan yang ditawarkan oleh internet, teknologi ini menjadi sebuah teknologi yang paling populer, dengan jutaan pengguna di seluruh penjuru dunia.

Melalui internet, berbagai macam informasi teraktual dari berbagai bidang dapat diperoleh dengan mudah, seperti isu terhangat mengenai berita olahraga sepakbola yang terjadi di belahan benua lain khusunya di eropa yang menjadi salah satu kiblat sepak bola dunia saat ini. Tak heran lagi jika banyak fans club

eropa yang bermunculan di Indonesia, salah satunya yaitu Milanisti Indonesia Sezione Bandung (MIsB).

MIsB yang berdiri pada tanggal 21 Januari 2007, memiliki sekretariat di Jl. Surya Sumantri No.1 Bandung ini merupakan organisasi yang ditujukan untuk


(16)

khalayak umum sebagai wadah (tempat) untuk menghimpun para penggemar dan pecinta klub sepakbola AC. Milan di Bandung. Disamping kegiatan bakti sosial

yang biasanya dilakukan, pada dasarnya agenda kegiatan rutin MIsB tidak jauh berbeda dengan sezione lainnya, seperti Futsal, Nobar, Gathering dan Penjualan Kaos yang sifatnya Pre Order serta menerima pendaftaran bagi member baru.

Dalam perjalanan kepengurusanya, MIsB telah menjalin kerjasama dengan beberapa merchant di Bandung sehingga seluruh member bisa mendapatkan

privilege khusus berupa discount baik pembelian kaos MIsB maupun transaksi

yang dilakukan dibeberapa tempat seperti Cihampelas Hotel 2, Cihampelas Rental Car, Reflux Outfits, Bumi Sawunggaling Hotel, Café Dacosta, Banana Corner, SaSei dan lainya.

Selain itu juga, MIsB bekerjasama dengan Radio Paramuda sebagai media

partner dimana agenda kegiatan MIsB dapat dipublikasikan melalui acara MSV

(Morning Sport View) setiap pagi pukul 06.00-09.00 wib. Setiap akan ada Big

Match seperti Derby Della Madonina dimana MIsB akan mengadakan nobar

besar-besaran, maka pagi hari sebelumnya didahului dengan interview on air di acara MSV tersebut.

Untuk menjalankan segala aktifitasnya MIsB membagi masing-masing tugas kedalam sebuah struktur organisasi dimana saat ini terdapat 7 divisi termasuk didalamnya divisi merchandise dan divisi member. Selain mengelola berbagai kegiatan yang menyangkut transaksi pemesanan kaos, divisi merchandise juga yang mendesain kaos itu sendiri yang nantinya akan diproduksi melalui vendor yang bersifat tetap bekerjasama dengan MIsB.


(17)

MIsB saat ini mengandalkan media sosial sebagai media untuk share

informasi mengenai kegiatan yang dilakukanya termasuk informasi mengenai member dan pemesanan kaos, seperti informasi mengenai dibukanya pemesanan, harga kaos, desain kaos, batas pembayaran dan contact person divisi merchandise yang nantinya para tifosi yang ingin memesan datang langsung ke berbagai kegiatan MIsB seperti futsal atau nobar untuk melalukan transaksi pemesanan dengan mencatat data pesanan kedalam sebuah kertas dan membuat kwintansi pembayaran dimana pembayaran dilakukan secara tunai. Setelah kaos selesai diproduksi tifosi langsung datang kembali ke acara rutin MIsB untuk memperlihatkan kwintansi pembayaran sebagai bukti untuk pengambilan kaos.

Begitu juga mengenai pendaftaran member, tifosi sebelumnya membuat janji pertemuan atau bisa datang langsung ke acara rutin MIsB seperti futsal dan nobar, kemudian tifosi mengisi formulir pendaftaran secara lengkap yang telah disediakan oleh divisi member. Lalu tifosi membayar uang pendaftaran secara tunai dan menunggu informasi selanjutnya perihal kartu member dan staterpack.

Baik sistem pemesanan kaos maupun pendaftaran member, masih menggunakan metode pencatatan sehingga membutuhkan ketelitan yang tinggi dan penyimpanan data masih tidak terorganisir dengan baik karena masih disimpan dalam bentuk arsip. Begitupun mengenai pendaftaran member, tifosi terlebih dahulu harus menghubungi contact divisi yang bersangkutan untuk membuat janji pertemuan / datang langsung ke sekretariat dalam melakukan transaksinya, hal ini menyebabkan kurang efisien dari segi waktu. Selain itu tifosi


(18)

juga dipersulit dengan tidak adanya sistem yang mempermudah untuk melakukan transaksi selain dengan datang langsung ke lokasi.

Berikut adalah perkembangan data member yang bergabung sejak MIsB berdiri :

Tabel 1.1. Data Member MIsB.

Tahun Jumlah Member

2009 100

2010 200

2011 250

2012 345

2013 450

2014 600

Oleh karena itu, akan dirancang suatu sistem pemesanan kaos dan pendaftaran berbasis web yang mudah digunakan dan dipahami oleh tifosi. Sehingga sistem informasi pemesanan kaos dan pendaftaran ini menjadi sebuah sistem yang terkomputerisasi dengan baik guna mengatasi permasalahan tersebut. Pada akhirnya, bersamaan dengan peningkatan kualitas sistem tersebut, juga diharapkan dapat memperbaiki kinerja MIsB menjadi lebih baik serta untuk menanggapi kebutuhan tifosi akan informasi yang ada pada MIsB secara lebih luas yang berujung pada tercapainya tingkat pemasaran yang memuaskan dan keuntungan yang maksimal.


(19)

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya suatu program aplikasi dalam mengolah sistem informasi MIsB , untuk dijadikan bahan penulisan Skripsi dengan Judul :

APLIKASI SISTEM INFORMASI PEMESANAN KAOS DAN

PENDAFTARAN MEMBER MILANISTI INDONESIA SEZIONE

BANDUNG BERBASIS WEB “.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada umumnya di setiap perusahaan/organisasi tidak akan terlepas dari masalah dalam aktifitasnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dan dirumuskan :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, didapat beberapa masalah yang diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Sistem transaksi pemesanan dan pendaftaran masih menggunakan metode pencatatan serta penyimpanan data masih berbentuk arsip.

2. Belum tersedianya fasilitas yang memudahkan tifosi baik dalam pemesanan kaos atau pendaftaran.

3. Wilayah pemasaran masih terbatas, dikarnakan kegiatan pemasaran hanya dapat dilakukan disatu tempat tertentu.


(20)

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang teridentifikasi diatas, maka didapat masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan untuk proses pemesanan kaos dan pendaftaran member di MIsB.

2. Bagaimana merancang sistem informasi yang diusulkan untuk MIsB. 3. Bagaimana pengujian sistem informasi berbasis web pada MIsB.

4. Bagaimana mengimplementasikan perancangan sistem informasi pemesanan kaos dan pendaftaran berbasis web.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1. Maksud Penelitian

Untuk membangun Sistem Informasi berbasis web sebagai sarana pemesanan kaos dan pendaftaran Milanisti Indonesia Sezione Bandung, guna tercapainya efektifitas baik bagi MIsB maupun para tifosi.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dasar dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem pemesanan kaos dan pendaftaran member yang sedang berjalan di MIsB.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pemesanan dan pendaftaran berbasis web yang diusulkan kepada MIsB.


(21)

3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi pemesanan dan pendaftaran berbasis web pada MIsB.

4. Untuk mengimplementasikan sistem informasi pemesanan dan pendaftaran berbasis web pada MIsB.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Akademis

Berikut kegunaan akademis dari perancangan sistem informasi pemesanan dan pendaftaran berbasis web yang dibuat:

1. Dapat menambah serta mengembangkan pengetahuan dan pengalaman penulis tentang sistem informasi berbasis web.

2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenis.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Berikut kegunaan praktis dari perancangan sistem informasi pemesanan dan pendaftaran berbasis web yang dibuat:

1. Dengan dibangunnya sistem informasi pemesanan dan pendaftaran berbasis web ini diharapkan dapat memperluas pemasaran produk kepada para tifosi.

2. Dengan adanya sistem ini diharapakan dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tifosi.


(22)

1.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang tercakup tidak berkembang terlalu jauh atau menyimpang dari tujuannya dan tidak mengurani efektifitas dari hasil pemecahannya. Maka penulis melakukan beberapa pembatasan masalah yaitu :

1. Web ini hanya dirancang untuk menjangkau pelayanan diseluruh wilayah indonesia.

2. Sistem ini hanya membahas tentang pengolahan data pemesanan dan member.

3. Pemesanan bisa dilakukan oleh member yang masih berstatus aktif maupun non member dan proses pembayaran dilakukan dengan transfer

via bank.

4. Masa aktif member berlaku selama 2 tahun.

5. Proses login yang dilakukan member dalam sistem ini, hanya untuk pengambilan data secara otomatis guna keperluan data pemesanan.

6. Member akan mendapatkan privilege berupa discount serta pengiriman

barang ditujukan berdasarkan alamat pada saat member melakukan pendaftaran.

7. Apabila member/non member melakukan pemesanan tetapi pada hari yang ditentukan tidak melakukan pembayaran (transfer), maka admin akan membatalkan atau menghapus data pemesanan yang telah diisi sebelumnya.

8. Barang akan diproduksi jika telah mencapai batas minimum pemesanan (12 pcs).


(23)

9. Pada sistem ini tidak membahas retur produk dan laporan keuangan per periode apapun..

10.Vendor MIsB dalam hal ini adalah vendor tetap. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah Milanisti Indonesia Sezione Bandung yang beralamat di Jln. Surya Sumantri No. 1 Bandung.

Tabel 1.2. Jadwal Kegiatan Penelitian.

No Aktivitas

Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Mendengarkan Pelanggan

a.Pengumpulan data b.Wawancara c. Observasi

2

Membangun Prototype

a.Perancangan sistem b.Pembuatan sistem

Memperbaiki Prototype

a. Evaluasi prototype yang telah di buat

b. Rancangan dan perbaikan sesuai analisis pengujian c.Perbaikan rancangan prototype

3 Menguji Prototype

a.Pengujian sistem kepada pengguna


(24)

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisannya adalah sebagai berikut :

- BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang, latar belakang penelitian yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian yaitu terdiri dari 2 kegunaan yaitu, kegunaan praktis dan kegunaan akademis. Selanjutnya batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

- BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi uraian tentang teori – teori yang akan dipakai peneliti sesuai dengan judul tema yang digunakan dan jurnal hasil penelitian terdahulu yang sudah di publikasikan untuk dijadikan sebagai referensi.

- BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang objek penelitian yang di dalamnya tercantum 4 poin lagi yaitu, sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan deskripsi tugas. Dilanjutkan dengan metode penilitian yang terdiri dari desain penilitian, jenis dan metode pengumpulan data yang dibagi menjadi 2 yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Selanjutnya metode pendekatan dan pengembangan sistem, alat bantu analisis dan perancangan yang terdiri dari flow map, diagram konteks, data flow diagram, kamus data, perancangan basis data, normalisasi dan tabel relasi selanjutnya


(25)

pengujian software serta analisis sistem yang berjalan yaitu yang terdiri dari analisis dokumen, analisis prosedur yang sedang berjalan yang di dalamnya menggunakan flow map, diagram konteks, dan data flow diagram serta yang terakhir evaluasi sistem yang sedang berjalan.

- BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian tentang perancangan sistem, tujuan perancangan sistem, gambaran umum sistem yang diusulkan yang di dalamnya terdiri dari flow map, diagram konteks, data flow diagram yaitu DFD level 1, level 2 dan seterusnya serta kamus data. Selanjutnya perancangan basis data yang terdiri dari normalisasi, relasi tabel, entity relationship diagram, struktur file dan kodifikasi. Selanjutnya perancangan antar muka yang terdiri dari struktur menu, perancangan

input dan perancangan output, serta perancangan arsitektur jaringan, implementasi

yang terdiri dari batasan implementasi (optional) implementasi perangkat lunak, implementasi perangkat keras, implementasi basis data (Sintaks SQL), implementasi antar muka, implementasi instalasi program dan penggunaan program. Serta yang terakhir adalah pengujian yang terdiri dari rencana pengujian, kasus dan hasil pengujian, dan kesimpulan hasil pengujian.

- BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian serta untuk keperluan penerapan maupun pengembangan lainnya.


(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

Menurut (McLeod, 2004) sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerja sama menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.

Sedangkan menurut (Jogiyanto, 1999) terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem yaitu pendekatan pada prosedur, dan pendekatan pada komponen-komponen atau elemen-elemen.

2.1.1 Pendekatan Prosedur

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu.

a. Prosedur adalah urutan-urutan operasi klerikal atau tulis menulis yang melibatkan beberapa orang di dalam suatu departemen untuk menjamin penanganan yang seragam.

b. Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how) mengerjakanya.


(27)

2.1.2 Pendekatan Komponen

Pendekatan komponen akan lebih mudah dalam mempelajari sistem untuk tujuan analisis dan perancangan sistem. Untuk menganalisis dan merencanakan suatu sisitem seharusnya analis sistem mengerti terlebih dahulu komponen-komponen atau subsistem-subsistemnya. Subsistem dalam sistem tidak dapat berdiri sendiri, subsistem tersebut saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan.

2.1.3 Subsistem

Menurut (McLeod, 2004) subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem. Sebuah sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan yang sama. Sebuah sistem harus mempunyai organisasi, hubungan, integrasi dan tujan yang sama, dan setiap bagian dari sistem disebut subsistem.

2.1.4 Elemen-elemen Sistem

Menurut (McLeod, 2004) tidak semua sistem tidak memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.

a. Tujuan, tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

b. Masukan, masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan


(28)

berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi.

c. Proses, proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai.

d. Keluaran, keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.

e. Batas, batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

f. Mekaisme pengendalian dan umpan balik, mekanisme pengendalian

(control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik

(feedback), sedangkan umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan

masukan maupun proses. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

g. Lingkungan, lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.

2.1.5 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya;

a. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.


(29)

b. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

c. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik.

d. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.

e. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan.

f. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.

2.2 Data

Menurut (McLeod, 2004) data adalah kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai. Secara konseptual data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, gambar, audio, dan video.

2.2.1 Meta Data

Menurut (Adi Nugroho, 2004) meta data adalah data yang menjelaskan tentang data yang lainya. Penjelasan ini dapat berupa definisi data, struktur data, aturan, serta batasan. Dalam konteks basis data, meta data mengizinkan perancang basis data dan pengguna memahami segala sesuatu tentang data, jenisnya, maknanya, serta karakteristiknya. Meta data sangat penting, supaya data yang bersangkutan tidak disalah-artikan, tidak memiliki makna yang mendua-arti, serta tidak membingungkan.


(30)

2.2.2 Sumber Data

Data dapat diperoleh dari beberapa sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

a. Data internal, sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

b. Data personal, sumber data ini bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat mencangkup konsep, pemikiran, dan opini.

c. Data eksternal, sumber data ini mulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flash disk atau media lainya dalam bentuk film, suara gambar, diagram, atlas, dan televisi.

2.2.3 Hierarki Data

Hierarki data dapat diorganisasikan atau dikelompokan menjadi beberapa level. Secara tradisional hierarki data dapat dikelompokan menjadi 3 level, yaitu;

a. Elemen data (field), adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

b. Rekaman (record), adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional disebut baris atau tupel.


(31)

c. Berkas (file), adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isi datanya. Istilah lain dari berkas dalam basis data relasional adalah file, tabel, dan relasi.

2.3 Informasi

Menurut (McLeod, 2004) informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti. Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan.

Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegaglan dari suatu bidang usaha. Sistem apapun tanpa ada informasi tidak akan berguna, karena sistem tersebut akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran informasi, dan sebagainya.

2.3.1 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi. Menurut (Jogiyanto, 1999) kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal yaitu;

a. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap orang akan berbeda-beda. b. Tepat waktu (timeless), berarti informasi tersebut datang pada

penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.


(32)

c. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Gambar 2.1. Pilar kualitas informasi. 2.3.2 Nilai Informasi

Menurut (Jogiyanto, 1999) nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkanya. Informasi tidak dapat ditaksir keuntunganya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3.3 Ciri-ciri Informasi

Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri. Ciri-ciri informasi tersebut diantaranya adalah;

Kualitas Informasi

Akurat Tepat

Waktu Relevan


(33)

a. Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

b. Baru, informasi ini diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi. c. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan

bahan terhadap informasi yang telah ada.

d. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

2.3.4 Karakteristik Informasi

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda-beda, dibutuhkan informasi yang berbeda-beda pula, karakteristik informasi ini antara lain:

a. Kepadatan informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci (detail) dan kurang padat, karena digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan padat.


(34)

b. Luas informasi, manajemen bawah karakteristik informasi adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajer tingkat tinggi karakteristik informasi yang semakin luas, karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.

c. Frekuensi informasi, manajemen tingkat bawah frekuensi informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. Manajemen tingkat tinggi frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak), karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

d. Akses informasi, level bawah memerlukan informasi yang periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam bentuk laporan periodik. Dengan demikian akses informasi tidak dapat secara online tetapi dapat secara off line. Sebaliknya untuk level yang lebih tinggi, periode informasi yang dibutukan tidak jelas sehingga manejer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.

e. Waktu informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh menejer bawah di dalam pengendalian oprasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke masa depan


(35)

berupa informasi prediksi karena digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa depan.

f. Sumber informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian internal perusahaan, maka menejer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Manajer tingkat atas lebih berorientasi kepada masalah perencanaan strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.

2.3.5 Jenis-jenis Informasi

Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis:

a. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi oprasional untuk manajerial tingkat bawah.

b. Sumber informasi, dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan

(profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang

menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi.

c. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insedential. Informasi rutin digunakan secara periodic terjadwal dan digunakan untuk


(36)

penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insedential digunakan untuk penanggulangan masalah khusus.

d. Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

2.4 Sistem Informasi

Menurut (O’Brian, 2005) sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik, perintah dan prosedur pemrosesan informasi, saluran telekomunikasi atau jaringan, dan data yang disimpan atau sumber daya data.

Menurut (Jogiyanto, 1999) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk menyajikan informasi. Sistem informasi merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang dimiliki antar subsistem, maka sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, cepat, tepat, dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Sistem informasi juga merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran informasi. Pada lingkungan berbasis komputer, sistem informasi menggunakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan telekomunikasi, manajemen basis data, dan berbagai bentuk teknologi informasi yang lain dengan tujuan untuk mengubah sumber data menjadi berbagai macam informasi yang dibutuhkann oleh pemakai.


(37)

2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :

a. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan.

b. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

c. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), preangkat lunak

(software), dan perangkat keras (hardware).

e. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.


(38)

2.4.2 Sumber Daya Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki lima sumber daya dasar, yaitu;

a. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dibutuhkan untuk mengoprasikan semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi.

b. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini meliputi sistem komputer dan perlengkapan lainya.

c. Sumber Daya Software

Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Sumber daya ini meliputi software system, software aplikasi, dan prosedur.

d. Sumber Daya Data

Sumber daya data yang harus dikelola secara efektif agar dapat memberikan manfaat para pemakai akhir dalam sebuah organisasi.

e. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan yang menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan, meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan.


(39)

2.4.3 Arsitektur Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi atau perusahaan masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginanmasing-masing organisasi.

Menurut Turban (dalam Abdul Kadir, 2003) arsitektur informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi untuk masa mendatang. Tujuan arsitektur sistem informasi adalah agar bagian teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi.

Ada beberapa jenis dari arsitektur sistem informasi, yaitu;

a. Arsitektur Tersentralisasi b. Arsitektur Desentralisasi c. Arsitektur Client Server

 Sistem Single User

 Sistem Multiuser

 Arsitektur Satu Tier  Arsitektur Dua Tier  Arsitektur Tiga Tier

2.4.4 Perencanaan Sistem Informasi

Teknologi informasi dan sistem informasi dapat dibentuk dan direncanakan sesuai dengan kenutuhan perusahaan. Untuk merencanakan teknologi informasi


(40)

dan sistem informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dimulai dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut;

a. Ide, untuk mengetahui adanya perubahan sistem dalam perusahaan terhadap perkembangan teknologi informasi.

b. Desain, untuk merancang arsitektur teknologi informasi dan mengetahui cara mengatasinya.

c. Pelaksanaan, menerapkan desain teknologi informasi dalam sistem informasi yang dibutuhkan.

d. Kontrol, untuk memeriksa tingkat pelaksanaan yang dijalankan sesuai dengan desain sebelumnya.

e. Evaluasi, untuk memeriksa pembahasan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula.

f. Tindak lanjut, untuk melaksanakan perubahan-perubahan sesuai dengan evaluasi terhadap sistem yang baru.

2.4.5 Peran Sistem Informasi dalam Bisnis

Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi. Tiga peran tersebut yang dapat dilakukan sistem informasi untuk sebuah perusahaan adalah;

a. Mendukung proses bisnis, sebagai seorang pelanggan harus berhubungan secara teratur dengan sistem informasi yang mendukung proses dan operasi bisnis.


(41)

b. Mendukung pengambilan keputusan, sistem informasi juga membantu para manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik.

c. Mendukung keunggulan kompetitif, mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing sehingga membutuhkan penggunaan yang inovatif atas teknologi informasi.

2.5 Aplikasi Web

Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi halaman web

dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi, antara hypermedia dalam sistem informasi.

Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh

browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian

proses bisnis.

Interaksi web dibagi kedalam tiga langkah, yaitu;

a. Permintaan

Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, biasanya via halaman

web yan ditampilkan pada browser web.

b. Pemrosesan

Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna.


(42)

c. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.

Pembangunan aplikasi web membutuhkan beberapa kualifikasi yang berbeda. Biasanya, para pekerja dalam membangun web akan memegang peranan berikut;

1. Pemasaran, untuk menetapkan target pengunjung web dan konten untuk diserahkan.

2. Perancang grafis, untuk menetapkan tampilan visual (meliputi tata letak halam, huruf, warna, gambar, dan film).

3. Integrator HTML, untuk mengembangkan halaman HTML.

4. Pemogram, untuk menulis program (di dalam java, PHP, atau bahasa pemograman lainya, yang dapat dikombinasikan dengan HTML).

5. Penulis konten, untuk membuat aplikasi dengan informasi agar bernilai tambah.

2.5.1 Jenis Aplikasi Web

Ada tiga jenis aplikasi web yang utama, yaitu;

1. Pelanggan berhadapan dengan aplikasi yang dikenal dengan situs

e-commerce atau B2C yang menggunakan internet. Para pelanggan biasanya

dapat memilih produk atau jasa yang dibeli dengan menggunakan kartu belanja (shopping card) dan metode pembayaran (payment method).


(43)

2. Pegawai berhadapan dengan aplikasi yang menggunakan intranet di dalam perusahaan. Salah satu contohnya adalah aplikasi laporan akuntansi perusahaan.

3. Aplikasi yang berhadapan dengan pelanggan-penyalur dikenal sebagai situs B2B (bisnis ke bisnis) dan menggunakan ekstranet, perluasan dari internet yang mengijinkan perusahaan di sisi luar untuk bekerja di dalam ruang yang terlindungi kata sandi.

2.6 Perangkat Pendukung dalam Perancangan Web

Perangkat lunak yang mendukung untuk membangun perancangan sebuah

web adalah sebagai berikut;

2.6.1 HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah pahasa markup untuk menyebarkan informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari

Standard Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang

terstandarisasi dari pengorganisasiandan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walapun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaannya menjadi jelas.

2.6.2 PHP

Personal Home Page (PHP) Yaitu bahasa pemrograman script yang

membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang


(44)

dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah.proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan

script PHP.

2.6.3 Java Script

Bahasa pemograman untuk membuat program yang digunakan agar dokumen HTML yang ditampilkan dalam browser menjadi lebih interaktif. JavaScript memberikan beberapa fungsionalitas ke dalam halaman web, sehingga dapat menjadi sebuah program yang disajikan dengan menggunakan antar muka

web.

JavaScript merupakan bahasa script, bahasa yang tidak memerlukan kompiler untuk menjalankanya, cukup dengan interpreter. Tidak perlu ada proses kompilasi terlebih dahulu agar program dapat dijalankan. Browser web Netscape

Navigator dan Internet Explorer adalah salah satu interpreter, karena kedua

browser ini telah dilengkapi dengan interpreter JavaScript. Tetapi tidak semua

browser web dapat menjadi interpreter JavaScript karena belum tentu browser

tersebut dilengkapi dengan interpreter JavaScript. 2.6.4 SQL

RDBMS adalah program komputer yang diancang untuk mengelola data dengan melakukan penyimpanan, pembaharuan, dan pengambilan data. SQL

adalah bahasa khusus yang digunakan untuk mengakses dan mengelola RDBMS. Bahasa SQL telah distandarkan, namun demikian telah berkembang banyak varian dan bentuk sesuai dengan kebutuhan vendor RDBMS.


(45)

SQL adalah bahasa yang mulanya berorientasi pada basis data relasional. Bahasa ini menghilangkan banyak pekerjaan yang perlu dilakukan pemrogram/pengembang berkaitan dengan oprasi-oprasi terhadap data bila disbanding dengan menggunakan bahasa query-purpose.

2.6.5 MySQL

MySQL bukan lingkungan pengembangan aplikasi basisdata, tapi satu DBMS kecil yang kompak. MySQL cocok untuk aplikasi berbasis web keperluan minimal dan menengah. MySQL adalah DBMS kecil, kompak, dan mudah digunakan. MySQL ideal untuk aplikasi berukuran kecil dan menengah, namun telah menjanjikan untuk penggunaan besar. Implementasi MySQL berupa

client/server terdiri dari daemon mysqld (pada sistem Unix) dan beberapa

program client. MySQL tersedia pada platform UNIX, Windows NT/95/98. Pada

platform UNIX, MySQL menggunakan multithreading yang menaikan kinerja

dan skalabilitas secara bagus. 2.6.6 Adobe Dreamweaver

Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain

web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver memiliki kemampuan untuk mendesain web, menyunting kode, serta pembuatan aplikasi

web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain: JPS, PHP, ASP dan ColdFusion. Ruang kerja, fasilitas dan kemampuan dreamweaver mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs web.


(46)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini berisikan tentang gambaran tempat penulis melakukan penelitian, diantaranya tentang sejarah, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan pada MIsB.

3.1.1. Sejarah Singkat Milanisti Indonesia Sezione Bandung.

Milanisti Indonesia Sezione Bandung (MIsB) berdiri pada tanggal 21 Januari 2007. MIsB memiliki sekretariat di REFLUX OUTFITS, Cihampelas Hotel 2 Building, Jl. Cihampelas No.222 Bandung yang sekarang berpindah lokasi di Jl. Surya Sumantri No. 1 Bandung.

Pada dasarnya agenda kegiatan rutin MIsB tidak jauh berbeda dengan sezione lainnya, seperti futsal, nobar, gathering dan lain-lain. Untuk futsal, MIsB rutin mengadakan latihan setiap hari minggu pukul 14.00 - 17.00 di Beebucks Futsal Jl. Halimun No.36. Yang membedakan dengan sezione lainnya, kegiatan ini selalu rutin dan tidak pernah pindah jadwal kecuali pada bulan ramadhan dan syawal. MIsB bekerjasama dengan beberapa venue khusus untuk menggelar nobar, diantaranya adalah Cafe Dacosta Hotel Bumi Sawunggaling untuk big

match Serie A, Cafe Ohlala Dago Plaza khusus untuk babak penyisihan Liga

Champion dan beberapa venue lainnya seperti Chilli Padi Resto dan Mr.Kopi dan mulai beberapa bulan ke depan nobar pun dapat dilakukan di Auditorium Kerinci, Cihampelas Hotel 2 yang masih satu atap dengan sekretariat MIsB saat itu. Dalam


(47)

perjalanan kepengurusannya, MIsB telah menjalin kerjasama dengan beberapa merchant di Bandung sehingga seluruh member bisa mendapatkan privilege

khusus berupa discount transaksi di beberapa tempat seperti Cihampelas Hotel 2, Cihampelas Rental Car, Reflux Outfits, Bumi Sawunggaling Hotel, Cafe Dacosta, Banana Corner, SaSei dan akan terus bertambah dengan merchant- merchant lainnya.

Selain itu, MIsB juga bekerja sama dengan Radio Paramuda sebagai media partner dimana agenda kegiatan MIsB dapat dipublikasikan melalui acara MSV (Morning Sport View) setiap pagi pukul 06.00-09.00 wib. Setiap akan ada big

match seperti final UCL 2007 dan Derby Della Madonina dimana MIsB akan

mengadakan nobar besar-besaran, maka pagi hari sebelumnya didahului dengan

interview on air di acara MSV tersebut.

3.1.2. Visi dan Misi Organisasi

Visi dan misi adalah sasaran dan tujuan didirikannya organisasi atau instansi tersebut. Setiap organisasi atau instansi pasti memiliki visi dan misi masing-masing untuk menjalankan aktivitas yang sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh MIsB antara lain adalah :

“Mewujudkan kekeluargaan dalam Milanisti Indonesia dan Mengembangkan kreatifitas dalam aktifitas Milanisti Indonesia”.

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi memainkan peran penting dalam kelancaran aktifitas yang dilakukan organisasi. Hal ini dikarenakan struktur organisasi merupakan bentuk atau pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai bagian-bagian di


(48)

dalam suatu organisasi. Dengan mengetahui struktur organisasi, dapat diperoleh gambaran tentang bagian-bagian yang ada di dalamnya, apa peranan masing-masing bagian tersebut dan wewenang serta tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugasnya.

Berikut ini adalah Struktur Organisasi MIsB :

(Sumber: Struktur Organisasi MIsB)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi MIsB. 3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas atau job description adalah suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing-masing bagian mengerti akan kedudukan di dalam organisasi. Deskripsi tugas yang ada di MIsB adalah :

1. Ketua

Memimpin dan membuat kebijakan-kebijakan dalam organisasi, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari seluruh bagian organisasi.

Futsal

Event Humas Member Merchandise

Ketua

Sekretaris


(49)

2. Sekretaris

Bertanggung jawab untuk bekerja sama dan membantu ketua dalam menjalankan berbagai kegiatan MIsB dan menjamin lancarnya koordinasi antar divisi.

3. Bendahara

Bertanggung jawab untuk mengatur dan menampung semua keuangan yang ada dan mengeluarkan sesuai prosedur dan otoritas yang dimilikinya.

4. Div. Event

Bertanggung jawab untuk mengatur semua kegiatan baik yang rutin dilakukan atau yang jarang dilakukan sesuai prosedur dan otoritas yang dimilikinya.

5. Div. Humas

Bertanggung jawab untuk mensosialisasikan dan mengkomunikasikan segala informasi atau hal-hal yang yang menyangkut antara internal dan pihak luar atau masyarakat.

6. Div. Member

Bertanggung jawab untuk mengelola segala hal yang menyangkut keanggotaan.


(50)

7. Div. Futsal

Bertanggung jawab untuk mengelola segala hal-hal yang menyangkut kegiatan futsal atau olahraga.

8. Div. Merchandise

Bertanggung jawab untuk mengelola serta mendesain produk merchandise

MIsB.

3.2. Metode Penelitian

Pada hakikatnya, penelitian bertujuan untuk memberi solusi atas suatu masalah dan mendapat pengetahuan tentang sesuatu yang dianggap benar melalui proses observasi. Dalam arti luas, metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut. Cara dimaksud dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang terdiri dari berbagai tahapan atau langkah-langkah. Oleh karena itu, metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.

3.2.1. Desain Penelitian

Pemilihan suatu desain penelitian yang sesuai secara krusial penting untuk keberhasilan proyek penelitian. Keputusan yang dibuat pada tahap proses penelitian ini sangat menentukan kualitas kesimpulan yang digambarkan dari hasil penelitian. Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang


(51)

disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitinya.

Dengan metode deskriptif pada pendekatan kasus di MIsB, yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di MIsB.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil penelitian. Data diperoleh melalui suatu proses yang disebut pengumpulan data. Pengumpulan data dapat didefinisikan sebagai suatu proses mendapatkan data empiris melalui responden dengan menggunakan metode tertentu. Ini berarti sebelum mengumpulkan data terlebih dahulu, menentukan teknik pengumpulan data yang tepat digunakan dan menyusun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.


(52)

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber primer adalah suatu objek atau dokumen original-material mentah dari pelaku yang disebut “first-hand information”. Data primer adalah data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika peristiwa terjadi. Dalam memperoleh data primer penulis melakukan wawancara dan observasi di tempat penelitian, antara lain :

1. Observasi

Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan diteliti secara langsung objek datanya yaitu di MIsB.

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Data sekunder yang penulis ambil yaitu struktur organisasi, sejarah organisasi, serta dokumen dokumen seperti form pendaftaran, data member, data pemesanan kaos dan kwintansi yang diperoleh dari tempat penelitian.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.


(53)

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode pendekatan terstruktur. Tujuannya adalah supaya pada akhir pengembangan sistem akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengembangan sistem pemesanan ini yaitu menggunakan model prototype. Menurut Rosa A.S, M.

Shalahudin, Rekayasa Perangkat Lunak, 2013, sering pelanggan (Customer)

membayangkan kumpulan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masukan (input), proses, maupun keluaran (output). Di sisi lain seorang pengembang perangkat lunak harus menspesifikasikan sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis dimana pelanggan sering kurang mengerti mengenai hal teknis ini. Model prototipe dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe ini biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi


(54)

oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user. Berikut adalah gambar dari prototype model :

(Sumber: Rosa A.S, M. Shalahudin, 2013:32, Rekayasa Perangkat Lunak)

Gambar 3.2. Prototype Model.

Mock-up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain yang

digunakan untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi, atau keperluan lain. Sebuah mock-up disebut sebagai prototype perangkat lunak jika menyediakan atau mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi sistem perangkat lunak dan memungkinkan pengujian desain sistem perangkat lunak. Iterasi terjadi pada pembuatan prototype sampai sesuai dengan keinginan pelanggan. Seiring dengan mengembangkan prototype maka sistem perangkat lunak yang sebenarnya dikembangkan juga sehingga sesuai dengan kebutuhan pelanggan (customer) atau user.

Tahapan - tahapan yang dilakukan dalam perancangan dan implementasi pemesanan ini adalah :

1. Mendengarkan Pelanggan

Tahap pertama dari metode ini adalah mendengarkan pelanggan yaitu mengumpulkan data mengenai kebutuhan sistem yang akan dibuat. Tahap


(55)

ini diawali dengan mengumpulkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk melakukan proses pemesanan kaos MIsB.

2. Membangun, Memperbaiki Prototype

Setelah mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkan untuk membuat

prototype, tahap berikutnya yang dilakukan adalah membangun

memperbaiki prototype tahap ini dilakukan dengan pembuatan sistem secara keseluruhan hingga selesai berdasarkan pada analisa kebutuhan yang sudah dilakukan sebelumnya.

3. Pelanggan Menguji Prototype

Tahap akhir dari model prototype ini adalah tahap pengujian (testing). Pengujian dilakukan oleh pengguna dari sistem. Tahap pengujian dilakukan untuk mendapatkan tanggapan atas sistem yang telah dibuat. Ketiga proses tersebut dilakukan secara berulang-ulang, hingga mendapatkan kepuasan dari pelanggan atas sistem yang telah dibuat. Proses yang dilakukan harus sesuai dengan urutan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu dalam menganalisis dan perancangan ini adalah flowmap, diagram konteks, data flow diagram, kamus data, normalisasi dan tabel relasi. 1) Flowmap

Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan

formulir termasuk tembusan-tembusanya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.


(56)

2) Diagram Konteks

Context diagram (top level) adalah bagian dari data flow diagram yang

berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context diagram

menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu:

 Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain yang melakukan komunikasi atau sebagai terminator.

 Data masuk, yaitu data yang diterima oleh sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

 Data keluar, yaitu data yang dihasilkan oleh sistem dan diberikan ke dunia luar.

 Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan, sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. 3) Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) merupakan alat untuk membuat diagram yang

serbaguna. Data flow diagram terdiri dari notasi penyimpanan data (data store), proses (process), aliran data (flow data), dan sumber masukan (entity).

4) Kamus Data

Kamus data (data dictionary) merupakan daftar elemen data yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan data


(57)

kebutuhan-kebutuhan informasi dari sistem informasi. Selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, kamus data juga dapat digunakan untuk :

 Memvalidasi diagram arus data dalam hal kelengkapan dan keakuratan.  Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan

laporan-laporan.

 Menentukan muatan data yang disimpan dalam file.

 Mengembangkan logika untuk proses diagram arus data.

Pada tahap analisis sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunakasi antara analis sistem dengan user. Komunikasi dilakukan tentang aliran data yang mengalir ke sistem dan dibuatberdasarkan arus data yang ada pada data

flow diagram. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai

berikut:

 Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam data flow diagram.

 Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran data.  Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

 Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran data.

 Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan data yang akan menjadi titik perhatian dalam entity relationship diagram.


(58)

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan tahapan kegiatan dalam merancang suatu basis data yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data, dan perancangan basis data dibangun berdasarkan kebutuhan informasi dalam suatu organisasi. a. Normalisasi

Normalisasi (normalize) merupakan salah satu pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain lojik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar. Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal dan baik. Teknik normalisasi adalah upaya agar desain lojik tabel-tabel berada dalam “normal form” (bentuk normal) yang dapat didefinisikan dengan menggunakan ketergantungan fungsi (functional dependency).

 Tidak Normal (unnormalized)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang direkam dan tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu. Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group sehingga pada kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan dalam melakukan melakukan manipulasi data

(insert, update, dan delete anomalies).

 Normalisasi Pertama

Normalisasi ke satu, suatu relasi atau tabel memenuhi normal ke satu jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal (scalar value) dalam satu baris atau record.


(59)

 Normalisasi Kedua

Normalisasi kedua, suatu relasi memenuhi relasi ke dua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional (FD) secara utuh kepada kunci utama (primary key).

 Normal Ketiga

Normalisasi ke tiga, suatu relasi memenuhi normal ke tiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal ke dua dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) tidak mempunyai transitive functional dependency kepada kunci utama (primary key).

b. Tabel Relasi

Entity Relasionalship Model adalah model data konseptual tingkat tinggi

untuk perancangan basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basisdata, transaksi pengambilan dan pembaharuan basisdata.

3.2.4. Pengujian Sistem

Pengujian sistem berarti proses untuk mengecek apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai standar atau belum. Pengecekan program aplikasi dilakukan dengan pengecekan input, pengecekan proses, dan pengecekan output.

a. Pengecekan input, meliputi kelengkapan item-item input, kemudahan pengoprasian, kemudahan manipulasi data, dan pengendalian kesalahan.


(60)

b. Pengecekan proses, dilakukan sekaligus dengan pengecekan output

program.

c. Pengecekan output, meliputi pengecekan terhadap format dan bentuk-bentuk laporan.

Metode pengujian adalah suatu cara atau metode untuk menguji perangkat lunak dan data kemungkinan terjadi kesalahan. Pengujian sistem yang digunakan adalah black box testing. Black box testing merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box testing, karena pengujian black box testing mampu mengungkap kesalahan yang lebih luas. Black box testing berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, karena untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Sebelum merancang suatu sistem, alangkah baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di MIsB yang akan dibangun tersebut. 3.3.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen ini dilakukan guna untuk mengetahui dokumen apa saja yang menjadi input, proses, dan output dari sistem ini. Dokumen input adalah dokumen yang akan diproses oleh sistem yang biasanya dilakukan oleh entitas luar sistem (tifosi), dokumen proses adalah dokumen yang diperlukan oleh sistem dalam melakukan kegiatan pemesanan barang, sedangkan yang menjadi dokumen

output adalah dokumen yang dihasilkan oleh proses olahan sistem, yang berasal dari dalam sistem ke entitas luar (berupa kwintansi).


(61)

Dokumen-dokumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Nama : Form Pendaftaran/ Registrasi Ulang Sumber : Div. Member

Fungsi : Sebagai form untuk mengisi data diri calon member

Distribusi : Untuk diberikan kepada tifosi dan diserahkan kembali kepada div. member.

Rangkap : 1 (satu) Bentuk : Form

Elemen Data : Nama_Lengkap, No_Identitas, Ttl, Agama, Status, Alamat, Kode_Pos, No_Tlp, Email, Ukuran_Kaos,

Pekerjaan. 2. Nama : Kartu Member

Sumber : Milanisti Indonesia

Fungsi : Berfungsi sebagai kartu identitas keanggotaan Distribusi : Untuk diberikan kepada tifosi

Rangkap : 1 (satu) Bentuk : Kartu

Elemen Data : Id_Member, Nama_Lengkap, Berlaku_Hingga 3. Nama : Data Order / FormOrder

Sumber : Tifosi


(62)

Distribusi : Untuk diberikan kembali kepada div. merchandise Rangkap : -

Bentuk : Dokumen

Elemen Data : No, Nama_Lengkap, Alamat, Size, Pembayaran 4. Nama : Kwintansi Pembayaran

Sumber : Div. Merchandise

Fungsi : Berfungsi sebagai bukti pembayaran

Distribusi : Untuk diberikan kepada tifosi yang nantinya dijadikan sebagai alat bukti pengambilan barang. Rangkap : 2 (dua)

Bentuk : Dokumen

Elemen Data : No_Kwintansi, Telah_Diterima_Dari, Uang_Sejumlah, Untuk_Pembayaran

5. Nama : Nota Sumber : Vendor

Fungsi : Berfungsi sebagai bukti pemesanan dan pembayaran Distribusi : Untuk diberikan kepada div. merchandise

Rangkap : 1 (satu) Bentuk : Dokumen

Elemen Data : No, Tgl, Jenis_Barang, Harga_Satuan, Jumlah, Total, Uang_Muka, Sisa.


(63)

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan metode analisis yang penulis ambil dan gunakan, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan dari pengguna dengan cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, kemudian dievaluasi.

Berikut alur prosedur pendaftaran yang sedang berjalan pada MIsB adalah sebagai berikut :

1. Tifosi datang langsung ke sekretariat atau kegiatan rutin MIsB seperti tempat futsal atau nobar.

2. Div. Member akan memberikan form pendaftaran lalu tifosi mengisi form

tersebut.

3. Form yang sudah diisi kemudian diserahkan kembali kepada div. member sekaligus melakukan pembayaran.

4. Div. Member merekap data yang masuk sekaligus dijadikan sebagai arsip, lalu data dikirim ke Milanisti Pusat.

5. Div. Member mencetak kartu member dan menyerahkanya kepada tifosi sebagai bukti identitas keanggotan.

6. Div. Member membuat laporan keanggotaan untuk diserahkan kepada ketua.

3.3.2.1. Flow Map

Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan

formulir termasuk tembusan-tembusanya. Berikut diagram alir dokumen pada proses pendaftaran yang sedang berjalan di MIsB :


(64)

Tifosi Div. Member MI Pusat

Form Pendaftaran

Form Pendaftaran

Form Pendaftaran Form

Pendaftaran

Mengolah Data

Data Member

A Isi

Form

Kartu Member Kartu Member

Data Member

Laporan Member

Ketua

Laporan Member Buat

Kartu + Buat

Lap

Ket :

A: Arsip Data Member


(65)

Prosedur pemesanan kaos yang sedang berjalan pada MIsB adalah sebagai berikut :

1. Tifosi datang langsung ke sekretariat atau kegiatan rutin MIsB seperti tempat futsal atau nobar dan mengisi data order yang telah disiapkan. 2. Tifosi melakukan pembayaran sesuai dengan harga kaos yang dipesan. 3. Div. Merchandise membuat kwintansi pembayaran sebanyak 2 rangkap,

rangkap yang pertama untuk tifosi, rangkap yang ke-2 untuk diarsipkan. 4. Div. Merchandise merekap seluruh data pemesanan dan data rekapan

langsung diberikan ke vendor untuk langsung dilakukan proses produksi. 5. Vendor membuat nota sebagai bukti pemesanan dan sekaligus bukti

pembayaran yang dilakukan oleh div. merchandise.

6. Setelah proses produksi selesai, tifosi memperlihatkan kwintansi pembayaran kepada div. merchandise sekaligus melakukan penyerahan barang.

7. Div. Merchandise membuat laporan pemesanan untuk diserahkan kepada ketua.


(66)

Tifosi Div. Merchandise Vendor Form Order Form Order

Form Order

Data Order Data Order Mengisi

Data Order

Form Order

Buat Nota

Nota Nota

Laporan Pemesanan Laporan

Pemesanan Ketua

Kwintansi

A Kwintansi

Membuat Kwintansi

+ Rekap

Data

Membuat laporan

Kwintansi

Data order

Ket :

A: Arsip Kwintansi


(67)

Pada dasarnya proes registrasi ulang tidak jauh berbeda dengan prosedur pendaftaran, namun yang membedakan adalah pada saat pengisian formulir registrasi tifosi harus mengisi id member yang sebelumnya didapatkan dari proses pendaftran.

Tifosi Div. Member MI Pusat

Form Pendaftaran

Form Pendaftaran

Form Pendaftaran Form

Pendaftaran

Mengolah Data

Data Member

A Isi

Form

Kartu Member Kartu Member

Data Member

Laporan Member

Ketua

Laporan Member Buat

Kartu + Buat

Lap

Ket :

A: Arsip Data Member


(68)

3.3.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah bagian dari data flow diagram yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Adapun diagram konteks yang sedang berjalan di MIsB adalah sebagai berikut :

Tifosi Pemesanan MIsBSistem Informasi Ketua

D. Order Form. Pendaftaran

Kwintansi Kartu Member

Lap. Pemesanan Lap. Member

Gambar 3.6. Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan.

3.3.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah sistem secara logika. DFD ini merupakan proses-proses yang terjadi dalam diagram konteks. DFD yang terjadi, yaitu :


(69)

Tifosi

1.0 Pendaftaran

Ketua

2.0 Pemesanan

Lap. Member

Lap. Pemesanan D. Order

Form. Pendaftaran Kartu Member

Kwintansi

3.0 Registrasi Ulang Form. Registrasi

Kartu Member

Lap. Member

Gambar 3.7. Dfd Level 0 Yang Sedang Berjalan.

Tifosi

1.1 Mengolah Data

Ketua

1.3 Membuat Laporan Form. Pendaftaran

Lap. Member

Kartu Member

D. Member

1.2 Membuat Kartu

D. Member

D. Member Data Member D. Member


(70)

Tifosi 2.1 Membuat Kwintansi Ketua 2.3 Membuat Laporan D. Order Lap. Pemesanan 2.2 Pengolahan Data Order D. Order Kwintansi Kwintansi D. Order Kwintansi Kwintansi

Gambar 3.9. Dfd Level 1 Proses 2.0 Yang Sedang Berjalan.

Tifosi 3.1 Mengolah Data Ketua 3.3 Membuat Laporan Form. Pendaftaran Lap. Member Kartu Member D. Member 3.2 Membuat Kartu D. Member

D. Member Data Member D. Member

Gambar 3.10. Dfd Level 1 Proses 3.0 Yang Sedang Berjalan.

3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Dilihat dari sistem yang sedang berjalan, maka dihasilkan suatu kesimpulan bahwa sistem yang sedang berjalan sekarang masih belum efektif. Karena pemesanan kaos dan pendaftaran member, tifosi harus datang langsung ke sekretariat atau kegiatan rutin MIsB. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang


(1)

4.5.2.9. Kelas Uji Order

Berikut ini adalah tabel pengujian Order:

Tabel 4.31. Pengujian Order. Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Edit status order Data status order

berhasil diubah dan tersimpan

Sesuai dengan yang

diharapkan Diterima

Hapus data order Data order yang dimaksud terhapus

Sesuai dengan yang diharapkan

Diterima Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Semua data order

di edit

Data order tidak bisa di edit kecuali status order

Sesuai dengan yang

diharapkan Ditolak

4.5.2.10. Kelas Uji Member

Berikut ini adalah tabel pengujian Member:

Tabel 4.32. Pengujian Member. Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Edit status

member

Data status member berhasil diubah dan tersimpan

Sesuai dengan yang

diharapkan Diterima

Hapus data member

Data order yang dimaksud terhapus

Sesuai dengan yang diharapkan

Diterima Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Semua data

member di edit

Data member tidak bisa di edit kecuali status member

Sesuai dengan yang


(2)

130

4.5.2.11. Kelas Uji Registrasi Ulang

Berikut ini adalah tabel pengujian Registrasi Ulang: Tabel 4.33. PengujianRegistrasi Ulang. Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Perpanjang Data perpanjangan

member berhasil diupdate ke data member

Sesuai dengan yang

diharapkan Diterima

4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan dari hasil pengujian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa terlepas dari ketidak telitian dalam proses pengujian, perangkat lunak bebas dari kesalahan sintak dan fungsi-fungsi yang ada sesuai dengan apa yang diharapkan.


(3)

131 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian dan hasil analisis yang telah dilakukan selama ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan dibuatkannya sistem informasi pendaftaran member baru, tifosi tidak perlu datang langsung ke sekretariat MIsB dan mempermudah dalam melakukan pemesanan kaos.

2. Diharapkan dengan adanya sistem informasi ini pengolahan data pemesanan dan pendaftaran menjadi lebih efektif dan efisien serta penyimpanan data transaksi menjadi lebih akurat dan mudah untuk diperbaharui.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan referensi untuk pengembangan dari perancangan sistem informasi pemesanan dan pendaftaran berbasis web ini, yaitu :

1. Perlu ditambahkannya metode pembayaran baik dengan paypal, kartu kredit, maupun metode pembayaran lainnya, sehingga dapat memiliki banyak pilihan dalam pembayarannya.


(4)

132

2. Perlu tambahan untuk menghapus data pemesanan secara otomatis, jika dalam waktu yang ditentukan tidak melakukan konfirmasi pembayaran.

3. Perlu dilakukan pengembangan sistem khususnya dalam penanganan ongkos kirim.

4. Perlu dilakukan pengembangan dan peningkatan sistem secara berkala khususnya keamanan data seperti penambahan anti sql injection dan sebagainya.


(5)

AHMAD SARIF HIDAYATULLOH NIM. 105.10.299

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal:

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Citra Noviyasari, S.Si., M.T. NIP. 4127.70.26.009

Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Sistem Informasi

Prof. Dr. Ir. H.Denny Kurniadi,M.Sc. Citra Noviyasari, S.Si., M.T. NIP. 4127.70.015 NIP. 4127.70.26.009


(6)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, Menyetujui :

Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan .

Bandung, 15 Agustus 2014

Penulis, Milanisti Indonesia Sezione Bandung, Public Relations

Ahmad Sarif Hidayatulloh Diki Cendana, S.Pd NIM. 1.05.10.299

Mengetahui, Pembimbing

Citra Noviyasari, S. Si, MT NIP. 4127.70.26.009

Catatan /Alasan tidak dapat dionlinekan (Diisi jika tidak bersedia di onlinekan): ...