Jenis Penelitian METODE PENELITIAN
36
yang kemudian bergabung menjadi sebuah paguyuban yang diberi nama Batik Giriloyo.
Kelompok Batik Giriloyo sangat aktif dalam hal pengembangan warna alam. adapun bahan-bahan pewarna alam yang sudah sering
digunakan, antara lain: kulit kayu mahoni, putri malu, gambir, indigo, jolawe, akar pace, jambu biji, tegeran dan daun jati. Mereka juga
mengembangkan pewarnaan alam dari bahan-bahan baru, seperti: kulit bawang merah dan daun mangga. Ternyata hasil yang diperoleh sangat
bagus dibandingkan dengan warna kimia serta dapat menghemat pengeluaran. Sebelumnya kelompok ini mencari bahan pewarna alam
disekitar rumahnya namun karena pertimbangan waktu maka bahan-bahan tersebut dibeli dari para pengepul pencari warna alam, seperti: kulit kayu
mahoni. Warna alami ini sendiri memiliki keunikan, meskipun proses dan jenis bahannya sama, tetapi hasilnya belum tentu sama karena faktor
tanah juga ikut mempengaruhi warna tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu, maka bantuan dari LSM pun
sudah tidak diberikan kembali. Hal ini berdampak pada para anggota dari kelompok Batik Giriloyo yang sebagian besar ingin meninggalkan usaha
membatik. Namun sebagian kecil masih ada yang ingin terus melanjutkan usaha ini, salah satunya yaitu Bapak Sunhaji. Karena modal dari LSM
tidak diberikan kembali, maka Bapak Sunhaji menggunakan modal sendiri untuk mengembangkan usaha ini.
37
Tahun 2008 istri Bapak Sunhaji mengikuti lomba inovasi di Jakarta. Berkat kerja keras dan dukungan dari suami, Ibu Giyarti Takarina
akhirnya masuk nominasi. Adapun hadiah yang diperoleh selain berupa uang, juga berupa pendampingan strategi pemasaran selama 2 tahun,
selain itu juga promosi Batik ”Giriloyo” melalui majalah, televisi dan
radio. Seiring dengan kemajuan usaha yang dijalankan, maka perkembangan usaha batik ini semakin meningkat.