Manajemen humas

  

  Budaya dalam perusahaan adalah budaya yang terdapat dalam perusahaan yang merupakan satu perangkat nilai

  • –nilai kebaikan, norma-norma, penuntun kepercayaan, pengertian dan bagaimana cara bertindak dan berpikir itu perlu dibakukan dan dipertemukan oleh setiap anggota organisasi mulai dari lapisan pimpinan puncak, pimpinan menengah hingga kepada bawahannya sebagai pelaksana.

  

  Keyakinan dan kepercayaan para anggotanya

  

  Nilai-nilai yang dianut oleh organisasi yang bersangkutan

  

  Asumsi-asumsi dari pendiri dan proses penerapan bagi para anggotanya dalam perusahaan

  

  Lingkungan bisnis yang akan dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan

  

  Sistem nilai-nilai yang dianut

  

  Figur personil sebagai tokoh panutan bagi bawahannya

  

  Tata cara dan ritual yang dipakai dalam sistem rekruitmen, penghargaan, dll

  

  Jaringan kultural

  

  Budaya macho Budaya perusahaan ini menghadapi bisnis penuh resiko, tantangan yang kuat, serta umpan balik serba keras, cepat, dinamis dan kompetisis yang tajam

  Kelemahan : Lebih memperhatikan umpan balik serba

  • cepat Daya tahan lama hampir tidak ada
  • >Secara internal lebih mengarah ke

  

  Budaya ini lebih bersifat atau mengarah kepada pola kerja yang hiperaktif dan agresif Kelemahannya :

  Lebih mengutamakan prestasi kuantitas pada

  • volume penjualan Terlena akan sukses sesaat
  • Perspektif hanya bersifat jangka pendek
  • Turn over atau tingkat keluar-masuknya
  • karyawan dan stafnya cukup tinggi

  

  Pada budaya ini, resiko akan ditekan agar jangan terlalu tinggi, tetapi umpan baliknya yang lamban

  Kelemahannya : mengambil/mengadakan perubahan harus

  • melalui penilaian tim Sangat rentan terhadap fluktuasi ekonomi
  • >jangka pendek Semua manajemen akan menghadapi ri

  budaya ini hampir sama dengan atau pelengkap dari budaya petaruh Kelemahannya :

  

  • Mengutamakan kehati-hatian
  • Sensitif terhadap isu negatif

  

  Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas Hubungan Masyarkat (Humas) yang terdapat diintansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun Humas Pemerintah juga melakukan hal yang sama dengan kegiatan publikasi, promosi dan periklanan.

  Humas pemerintah lebih menekankan pada public service atau demi meningkatkan pelayanan umum.

   Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan- keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desire and aspiration).

  

Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk

menanggapi apa sebaiknya dilakukan oleh intansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh publiknya (advising public about what is should desire).

  Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintah (ensuring satisfactory contact between public and government official).

  

Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang

telah diupayakan oleg suatu lembaga/instansi pemerintah

yang bersangkutan (informing and about what an agency

is doing).

   Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat,

kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh

pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.

   Mampu untuk menanamkan kenyakinan dan kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program

pembangunan di berbagai bidang, sosial, budaya,

ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dan keamanan nasional.

   Kejujuran dalam pelayanan dn pengabdian dari aparatur pemerintah yang bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan

   Mengamankan kebijaksanaan pemerintah

   Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan

atau informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga

program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.

   Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan intansi pemerintah disatu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya dilain pihak.

   Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas

dan keamanan politik pembangunan nasional, baik

jangka pendek maupun jangka nasional.

  

  Public relations (PR/Humas) pada sebuah lembaga atau organisasi non-komersial dan intansi pemerintah ayaitu terdapat pada bidang-bidang atau profesi antara lain:

  

  Ahli hukum

  

  Profesi kedokteran

  

  Bidang keagamaan

  

  Bidang seni dan budaya

  

  Yayasan pendidikan

  

  Mengembangkan awareness dan persepsi masyarakat terhadap misi organisasi

  

  Menciptakan salurankomunikasi yang tepat dengan public yang dilayaninya

  

  Menciptakan dan mengembangkan iklim dan budaya untuk fundraising

  

  Memformulasikan kebijakan public yang berkaitan dengan misi organisasi

  

  Memotivasi etos kerja public internal baik manajemen, karyawan, sukarelawan, dan

   Membantu Menteri Penerangan RI dalam menetapkan kebijaksanaan pembinaan hubungan yang lancar dan harmonis antara masyarakat dan pemerintah.

  

Mengadakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi,

dan kerja sama antara PR/Humas Departemen dan Lembaga Pemerintah/Negara.

   Merencanakan dan melaksanakan kegiatan- kegiatan kehumasan sesuai dengan

   Mengetahui kegiatan pada masing-masing intansi/lembaga pemerintahan, kemudian saling tukar-menukar informasi, dan lembaga Bakohumas diharapkan dapat berperan sebagai forum konsultasi, komunikasi dan hingga pertemuan rutin bagi para pejabat PR/Humas.

   Mengadakan kontak pribadi antara pejabat

PR/Humas, sehingga akan mempermudah koordinasi

hubungan kedinasan dan kerja PR/Humas pada masing-masing intansi/lembaga pemerintah.

   Upaya untuk meningkatkan profesionalis bagi staf anggota Bakohumas, baik di bidang teknis maupun bidang manajemen operasional kehumasan dalam upaya melancarkan kegiatan penerangan.

  

  Kedudukan humas adalah menilai sikap masyarakat (public) agar terciptanya keserasian anatar masyarakat dan kebijaksanaan organisasi/instansi

  

  Pada prinsipnya, secara struktural fungsi humas dalam organisasi merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan atau organisasi

  

  Kedudukan humas dalam organisasi dan kewenangan petugasnya tidak selalu dapat dinyatakan dengan tegas. Menurut John Tondowijojo (2004:9), bila humas diakui sebagai bagian jajaran kebijakan pimpinan, maka humas harus berada langsung di bawah direksi. Humas harus mampu menyampaikan kebijaksanaan pimpinan, sehingga ia harus langsung berada di pihak yang berhubungan dengan pimpinan seluruh jajaran manajemen.

  

  menurut Renald Khasali, public relations merupakan fungsi manajemen yang sama pentingnya dengan pemasaran, produksi, keuangan dan SDM.

  

  Membina hubungan ke dalam (publik internal) Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unt/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat.

  

  

  Membina hubungan keluar (publik eksternal) Membina hubungan keluar (publik eksternal

  • Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.Dengan demikian peran PR /Humas tersebut bersifat 2 arah, yaitu

  (inward looking)

  berorientasi ke dalam dan ke

  

  Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image).

  

  Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.

  

  Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.

  Menghadapi krisis

   (Facing of Crisis).

  

  Menangani keluhan (complaint) dalam menghadapi krisis yang terjadi dengan

  

  Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisa suatu persoalana berdasarkan fakta di lapangan

  

  Kemampuan menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan

  

  Kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum

  

  Kemampuan humas menjalin suasanan saling percaya, saling menghargai, good wiill dengan berbagai pihak, baik publik internal

  

  Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi kepada pihak publiknya.

  

  Bertindak sebagai radar, tetapi juga harus mampu memperlancar pelaksanaan public policynya

  

  Pihak humas harus memiliki kemampuan melihat kedepan atau memprediksi sesuatu secara tepat.

  

Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari

suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu suatu sistem manajemen modern.

  Jabatan pimpinan dalam manajemen/PR biasanya disebut manajer humas dan berfungsi sebagai pemimpin sekelompok karyawan. Manajer humas sebagai pimpinan puncak (top manajer) cukup melakukan komunikasi dengan para penanggungjawab atau ketua unitnya masing-masing.

  Komunikasi manajemen adalah yhal yang paling pokok atau nomor satu, hal ini sesuai dengan pendapat GR Terry “Management is a communication”, yaitu dalam hal penyampaian instruksi di astu pihak, dan pelaksanaan kewajiban di lain pihak.

  Dengan kata lain manajemen komunikasi adalah alat, bukan tujuan dari suatu organisasi.

  

Yakni, komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas,

adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari

bawahan kepada atasan secara timbal balik. Dalam komuniksi

vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-

petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan dan lain-

lain kepada bawahannya. Sementara bawahan memberikan

laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan kepada

pemimpin. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan, atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau suatu kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi yang lancar, terbuka dan saling mengisi merupakan mencerminkan sikap kepemimpinan yang demokratis.

  Komunikasi dalam organisasi dapat ditijau dari dua aspek, yakni aspek manajemen komunikasi dan aspek hubungan antar manusianya.. Menurut Onong perusahan/organisasi bersifat tiga

  Komunikasi secara mendatar antara anggota staff dengan anggota staff, karyawan sesama karyawan dan sebagainya. Komunikasi ini seringkali berlangsung tidak formal, mereka

berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu

mereka sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat atau waktu pulang kerja. Dalam situasi

komunikasi seperti ini, desas-desus cepat sekali

menjalar, dan yang didesas-desuskan seringkali mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan

atau tindakan pimpinan yang merugikan mereka.

   Terbuka.

  Untuk mendorong tiap pihak untuk saling terbuka, seorang pimpinan hendaknya tidak menghukum orang yang menyampaikan pendapat, masalah, atau perasaannya.

Keterbukaan bisa juga dibuatkan wadahnya, yaitu

melalui bulletin board, kotak saran, atau media antarkaryawan. Karyawan yang menyampaikan pendapat atau ide yang bisa dimanfaatkan perusahaan, bisa diberikan hadiah, atau penghargaan. Demikian juga dengan karyawan yang bisa mengidentifikasi atau mengantisipasi masalah serta mengusulkan alternatif

   Komunikasi dua arah sering terhambat karena adanya perbedaan persepsi terhadap suatu masalah. Dengan demikian, dalam berkomunikasi, ada baiknya disampaikan juga latar belakang pemikiran dari ide yang disampaikan, sehingga orang lain juga bisa memiliki persepsi yang sama, berangkat dari

persepsi yang sama, atau paling tidak memahami

persepsi orang yang menyampaikan informasi

tersebut. Jika pemahaman sudah tergalang, maka

komunikasi dua arah akan lebih mudah mengalir.

   Setelah memahami berbagai kendala yang menghambat terjadinya komunikasi dua arah, kita akan lebih mudah untuk menyusun strategi guna membangun komunikasi dua arah tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dicoba.

  Mendengar. Dalam komunikasi dua arah, ada yang berbicara,

dan ada yang mendengar. Yang sering terjadi adalah tiap pihak

saling menunggu kesempatan untuk berbicara tanpa meluangkan waktu untuk mendengar apa yang disampaikan pihak lain (karena ia sibuk menyiapkan apa yang akan disampaikan). Seringkali, banyak permasalahan dapat

terselesaikan justru bukan karena seseorang menjadi pembicara

yang handal, melainkan karena ia bersedia memahami orang lain dengan cara mendengarkan dengan saksama apa yang

disampaikan (keluhan, masalah, keinginan, harapan). Informasi

yang didengar inilah yang bisa dijadikan dasar untuk

menentukan langkah selanjutnya untuk menyelesaikan masalah.

  

Komunikasi empat mata. Banyak juga karyawan yang

enggan menyampaikan pendapat karena sungkan

berbicara di hadapan banyak orang, padahal mungkin

saja karyawan tersebut memiliki ide yang brilian.

  Seorang pimpinan bisa mencoba melakukan komunikasi dua arah terhadap anak buahnya secara regular untuk memahami kebutuhan, ekspektasi, masalah mereka. Dengan komunikasi empat mata, bawahan mungkin saja lebih nyaman menyatakan pendapat atau menyampaikan permasalahan yang

ditemuinya di lapangan. Jadi, komunikasi empat mata

penting untuk dilakukan dengan lebih sering, tidak hanya ketika melakukan evaluasi kerja tahunan.

  

  Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi, seperti instansi-instansi pemerintah, Departemen- departemen, jawatan-jawatan, perusahan- perusahan, dan lain-lain.

  

  Pola strategi komunikasi dan pelaksanaan fungsi manajemen dalam suatu organisasi berdasarkan plan, do, check and action, plan.

  

  Mendapat perhatian dari publik sasaran

   Menstimulasi minat dalam isi pesan. 

  membangun keinginan dan niat untuk bertindak berdasarkan pesan

  

  mengarahkan tindakan dari mereka yang berprilaku yang konsisten dengan pesan

  

  Menginformasikan

  

  Menerangkan

  

  Menyarankan

  

  Membujuk

  

  Mengundang

  

  meyakinkan

  

  Penelitian dan mendengarkan (research- listening)

  

  Perencanaan dan mengambil keputusan (planning-decision)

  

  Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (communication-action)

  

  Mengevaluasi (evalution)

  

  Dalam prakteknya profesi ini hanya memberikan jasa keahlian khusus bidang konsultan kehumasan kepada pihak lain yang membutuhkan pelayanan jasa profesionalnya.

  

  Tidak memenuhi prestasi dan kewjibannya

  

  Terlambat memenuhi prestasi atau kewajibannya

  

  Kesalahan dalam melaksanakan untuk memenuhi prestasi atau kewajibannya seperti apa yang telah diperjanjikan.

  

  Praktik konsultan PR adalah memberikan pelayanan ‘kreatif dan teknik khusus’ baik individual maupun lembaga yang berhak melakukannya berdasarkan pengalaman, kemampuan, kepemilikan identitas atau badan hukum untuk tujuan usaha konsultan PR tersebut.

  

  Dalam prakteknya di lapangan, secara umum sifat-sifat suatu pelayanan jasa konsultan PR yaitu :

  

  Bersifat tertentu

  

  Bersifat layanan

  

  Dapat juga berupa gabungan dari jasa konsultatif dan eksekusi, serta ke bagian evaluasi dari program kerja PR.

  

  Metode bersaing

  

  Metode pemilihan

  

  Merupakan penasehat lepas

  

  Team work-nya terdiri para parktisi dan keahlian tinggi dibidangnya.

  

  Mengenal luas dengan berbagai kalangan dan petinggi.

  

  Sering menggindari tanggungjawab apabila terjadi kegagalan

  

  Bersifat konsultatif

  

  Sering mengajukan fee atau tarif konsultasi yag relatif lebih mahal dan progresif

  

  Pengulangan program kerja

  

  Lebih mementingkan kuantitas kerja daripada kualitas kerja. Pengertian Manajemen 

  Manajemen berasal dari kata manage (bahasa latinnya: manus) yang berarti : memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing.

  

George R.Terry (1972) mendefinisikan manajemen sebagai,”...sebuah proses yang terdiri dari tindakan-

  tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya Fungsi Manajemen Fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

   Perencanaan (Planning)

   Pengorganisasian (Organizing)

   Penyusunan Formasi (staffing)

   Memimpin (leading)

   Pengawasan (controlling)

  

  Organisasi yang merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu suatu sistem manajemen modern. Jabatan pimpinan dalam manajemen/PR biasanya disebut manajer humas dan berfungsi sebagai pemimpin sekelompok karyawan. Manajer humas sebagai pimpinan puncak (top manajer) cukup melakukan komunikasi dengan para penanggungjawab

   Komunikasi manajemen adalah yhal yang paling pokok atau nomor satu, hal ini sesuai dengan pendapat GR Terry “Management is a communication”, yaitu dalam hal penyampaian

instruksi di astu pihak, dan pelaksanaan kewajiban

di lain pihak. Dengan kata lain manajemen komunikasi adalah alat, bukan tujuan dari suatu organisasi.

  

komunikasi dalam sebuah organisasi

dapat dilihat dalam 2 bentuk yaitu : 

  Komunikasi antarmanajemen 

  Komunikasi antarkaryawan

   unsur komunikasi manajemen (management communication) atau sering disebut juga komunikasi organisasional (organizational communication).

   Komunikasi antarmanusia (human relations communication)

  

  Peran PR/Humas dalam konteks ilmu komunikasi sebagai suatu metode dan teknik komunikasi.

  

  Komunikasi bahasa lisan sebagai media penyampaian pesan dan informasi sehingga terdapat arus instruksi dari atas ke bawah (top and down) atau dari bawah ke atas (bottom up).

  

  Ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam berkomunikasi, memotivasi, memacu, menggugah agar orang lain mau bekerja sesuai dengan rencana yang telah digariskan, dengan harapan timbulnya semangat

   Mempengaruhi pihak lain melalui komunisuasif (communication and persuasive) atau dikenal

dalam istilah komunikasi manajemen (management

communication) dan komunikasi antarmanusia (human relations).

  

Hambatan yang dapat mengganggu

dalam sistem komunikasi : 

  Hambatan dalam proses penyampaian (process barriers) 

  Hambatan secara fisik (physical barriers) 

  Hambatan semantik (semantik barriers) 

  Hambatan psiko-sosial (psychosocial barriers)

  

Lima Bentuk Komunikasi Dalam Manajemen

  Komunikasi formal 

  Komunikasi non-formal 

  Komunikasi informal 

  Komunikasi teknis 

  Komunikasi prosedural (George R.Terry dlm bukunya Principles of Management)

  

Keahlian yang harus dimiliki humas

  Sebagai creator 

  Conceptor 

  Mediator 

  Problem solver Model praktik humas 

  Model agensi pers atau model propanganda 

  Model informasi public 

  Model asimetris dua arah 

  Model simetris dua arah Dalam hubunganya dengan karyawan, komunikasi memberikan informasi dan membujuk karyawan. Jadi dilakukan dengan memberikan motivasi. 5 cara komunikasi dengan karyawan : 

  Atas ke bawah, seringkali ini hanya merupakan komunikasi satu arah

  

  Menggunakan umpan balik untuk memastikan bahwa pengarahan mereka dimengerti dan dilaksankana

  

  Membawa saran/keluhan dari karyawan ke atas

  

  Seharusnya merupakan proses umpan balik juga, yaitu manajer hendaknya memberitahu karyawan bahwa komunikasinya telah dim,engerti dan menjawab keluhan atau sarannya

  

  

Fungsi utama manajemen PR

  Manajemen mekanik 

  Manajemen dinamik 

  Manajemen relasi

  

Dalam menunjang manajemen perusahaan,

peran pr dilakukan dengan pendekatan 

  Pendekatan manipulatif 

  Pendekatan kuratif 

  Pendekatan preventif 

  Pendekatan promosional 

  Pendekatan pendidikan  misi Fungsi dan tanggungjawab manajemen PR 

  Untuk membangun suatu yang menguntungkan bagi terciptanya hubungan baik antara organiasai/perusahaan dengan public sasarannya

dan melalui tanggung jawabtersebut merupakan akuntabilitas bagi fungsi PR terhadap organisasinya Tiga prinsip fungsi manajemen PR 

  Tujuan aktivitas fungsi PR adalah untuk memeliharahubungan sosial dan lingkungan hidup yang baik

  

Public relation yang baik menciptakan penilaian

hasil kinerja, pengakuan dan penghargaan

   Eksistensi perusahaan dapat disesuaikan dengan kontribusi terhadap kepentingan sosial

  

  Marketing public relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevalusian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian yang kredibel dan kesan- kesan yang menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan

  

  Public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik)

  

  Power (kekuatan) sebagai penyandang, push strategy (untuk mendorong) dalam hal pemasaran

  

  Pass strategy sebagi upaya mempengaruhi atau meciptakan opini public yang menguntungkan

  

  Product

  

  Price

  

  Placement

  

  promotion

  

  Meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat

  

  Persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi

  

  Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif pendek

  

  Makin menurunnya perhatian atau minat

  

  Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program kerjanya.

  

  Cepat tanggap terhadap informasi dan pelayanan yang memang dibutuhkan konsumennya. MEMBINA HUBUNGAN HUMAS DENGAN PERS 

  

Media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung

atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik

   Hubungan pers : suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin, sedangkan informasi yang disebarkan melalui humas adalah untuk menciptakan pengenalan dan

  

Bentuk hubungan pers :

  Pribadi 

  Pelayanan informasi atau berita 

  Mengatasi kemungkinan hal darurat Membina Hubungan pers yang positif 

  Sikap saling menghargai anatar kedua belah pihak 

  Saling pengertia tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing 

  

Saling mempercayai akan peran untuk kepentingan

bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak 

  Sikap saling toleransi dari kedua belah pihak Kiat kerjasama dengan pers 

  Kontak secara formal pada event-event (acara) tertentu yang sengaja dirancang 

  Kontak informal atau kontak resmi biasanya

direncanakan dan dilaksanakan oleh pihak humas

bekerjasama dengan pers/wartawan yang diundang

secara resmi, misalnya mengadakan konferensi pers, wisata pers, press gathering, dll

  

Jenis dan media public relations

  Media cetak yang bersifat komersial, misalnya surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan

yang terbitannya secara berkal mingguan dan bulanan

tersebar luas da n dibaca oleh masyarakat umum

   Media elektronik seperti radio dan TV, baik milik milik pemerintah maupun stasiun TV swasta

komersial yang mempunyai pendengar atau pemirsa

dalam jumlah besar dan tersebar di seluruh Indonesia

  

Media internal perusahaan

  The sales bulletin 

  The newsletter 

  The magazine 

  The tabloid newspaper 

  The wall newspaper Fungsi media internal 

  Sebagai media hubungan komunikasi internal dan eksternal 

  Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan 

  Sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan 

  Terdapat nilai tambah bagi departemen humas untuk menunjukkan kemampuan dalan upaya menerbitkan media khusus yaitu in house jurnal yang bermutu

  Pengertian opini public 

  Opini public berasal dari bahasan latin opinari dan publicus 

  Opinari : berpikir/menduga 

  Publicus : milik masyarakat luas menyangkut dugaan/perkiraan. Harapan dan pilihan yang dilakukan orang banyak

   Publik adalah kelompok atau orang-orang yang

berkomunikasi dengan suatu oragnisasi, baik secara

internal maupun eksternal.(Jefkin, 2006:80) atau diartikan sebagai „unit sosial aktif yang terdiri dari semua pihak yang terlibat yang mengenali problem bersama yang akan mereka cari solusinya secara bersama-sama (Dewey, 1927:15)

  

Opini Publik adalah sekumpulan pandangan individu

terhadap isu yang sama yang berhubngan dengan arah

opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan

informasional dan dukungan sosial (Cutlip, 2007:239)

Tipe publik

  Empat tipe publik menurut Grunig & Repper (1992:139 dalam bukunya Strategic Management, public and issues

1.All issue publics – bersikap aktif dalam berbagai isu.

  2.Apathetic publics-tidak memperhatikan atau tidak aktif terhadap semua isu 3.single issue publics- aktif pada satu atau sejumlah isu terbatas

  

Opini untuk menjadi opini public

melewati dimensi 

  Waktu 

  Cakupan 

  Pengalaman 

  Media  tokoh Akar opini 

  Latar belakang budaya 

  Pengalaman masa lalu 

  Nilai-nilai yang dianut 

  Berita-berita yang berkembang

  

Batas-batas tolok ukur opini public

tergantung pada :

   Pengetahuan dan tingkat pendidikan masing-masing pihak

  

Kebijaksanaan tergantung dari penilaian dan seleksi

public

   Kenyataan bahwa persoalan berkaitan dengan berbagai aspek

   Tidak ada standar/ukkuran untuk menyelesaikan suatu persoalan

  

JENIS CITRA DALAM AKTIVITAS

HUMAS 

  Citra cermin 

  Citra kini 

  Citra keinginan 

  Citra serbaneka 

  Citra penampilan

  Periode I • Tahun 1700-1800, peride dimana public relations muncul dalam bentuk ativitas yang tidak terorganisasi dengan baik. Periode ini disebut dengan public of independence.

  Sebutan tersebut bersumber dari kegiatan humas yang berkaitan dengan : Penyatuan pendapat umum untuk

  • kemerdekaan Public relations dr

  Perioded II • Tahun 1801-1865, aktivitas public relation mulai terorganisasi dengan baiksejalan dengan adanya peningkatan hubungan baik secara lokal, nasional maupun internasional Periode III •

  Tahun 1866-1900 aktivitas public relations berubah bentuk menjadi suatu kegiatan profesional. Hal tersebut dikarenakan adanya

perkembangan kemajuan teknologi industri dan

semakin meluasnya penggunaan listrik dan

  Periode IV • Tahun 1901-1919 disebut public be informed periode. Aktivitas PR atau pers pada saat itu melakukan investigative reporting Periode V •

  Tahun 1920

  • –sampai sekarang disebut the PR and mutual understanding periode. Bahkan tahun 1923 humas dijadikan bahan studi, pemikian dan penelitian di perguruan tinggi
Periode I

  • Tahun 1962, cikal bakalpembentukan humas di indonesia resmi lahir melalui presidium PM Juanda Periode II
  • Tahun 1967-1971, disebut dengan periode humas kedinasan pemerintah. Hal tersebut dimulai dengan terbentuknya organisasi berbentuk “Badan Koordinasi Kehumasan

  Periode III

  • Tahun 1972 dan 1003. periode ini ditandai dengan munculnya public relations (purel) kalangan profesional pada lembaga swasta umum Periode IV
  • Tahun 1995 sampai sekarang, public relationberkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus

  

  Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun 1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee dianggap sebagai " the father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu, meskipun demikian sebetulnya konsep Public Relations di Amerika sudah ada sejak tahun 1850.( Broom, 2000; 102).

   Untuk memecahkan masalah tersebut Ivy Lee

mengajukan beberapa usulan atau persyaratan yang

bersifat revolusioner dan merupakan terobosan besar

dalam peranan PR/humas untuk mampu mengatasi

masalah besar pada waktu itu melalui suatu konsepsi prinsip-prinsip dasar yaitu:

   Pertama :

a.Membentuk manajemen humas untuk mengatur arus

informasi/berita secara terbuka. b.Bekerjasama dengan pihak pers c.Duduk sebagai top pimpinan perusahaan dan langsung sebagai pengambil keputusan tertinggi (decision maker) dan (policy maker). Dalam hal ini Ivy

Lee ditunjuk sebagai executif assistant to president

   Kedua :

Memiliki wewenang penuh dalam melaksanakan

fungsi dan peranan sebagai pejabat humas untuk mengelola manajemen humas?PR.

   Ketiga : Manajemen humas yang notabene terkait dengan

manajemen perusahaan industri pertambangan

batubara tersebut, harus bersifat informasi terbuka (open communication), baik kepada khalayak/publik, pekerja, maupun pihak pers, dan mengacu pada Declaration of principles atau

   Management backup

   Menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran,

operasional, teknik, keuangan , personalia demi

terciptanya tujuan bersama

   Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif

  

Dalam dua dekade terakhir, publik mencermati

nama - nama pejabat PR yang kerap muncul sebagai nara sumber perusahaan atau organisasi

   Communicator

Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara

intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir

semua teknik komunikasi antar pesona ( interpersonal

communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.

  Relationship

Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan

ketidakpuasan public yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Contoh: penanganan kasus Lumpur panas PT. Lapindo terus menerus menimbulkan protes ketidakpuasan dari penduduk yang kecewa karena proses penggantian kerugian untuk rumah yang terendam tidak segera terealisir.

  Istilah social marketing (pemasaran sosial) ditampilkan pertamakali pada tahun 1971, adalah suatu konsep dan upaya stategi pihak public relations; “Untuk mengubah perilaku publik

  ”

   Strategi komunikasi penyampaian pesan atau informasi dalam social marketing dapat dilakukan dengan mengadakan kombinasi pendekatan tradisional dalam suatu langkah strategi dari manajemen PR. Strategi tersebut

dimulai dari perencanaan (planning), pelaksanaan

kegiatannya (action planning), serta komunikasi (communication) yang terintegrasi dengan memanfaatkan “teknologi komunikasi canggoh” seperti media elektronik (saluran televisi dan radio) dan dipadukan

  “keahlian pemasaran program kemasyarakatan ” (social marketing expert).

  

  Pemasaran sosial adalah strategi untuk mengubah perilaku yang mengkombinasikan elemen-elemen terbaik pendekatan tradisional dan perubahan sosial dalam sebuahkerangka karya perencanaan dan pelaksanaan terintegrasi serta memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan keterampilan pemasaran.

  

  Dapat diambil kesimpulan bahwa social marketing adalah “suatu penerapan dari konsep pemasaran pada aktivitas non komersial yang berhubungan dengan kepedulian kemasyarakatan, kesejahteraan rakyat dan pelayanan sosial ”.

  

  Beberapa elemen tolak ukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemasaran sosial dalam suatu kampanye Public Relations (Kotler & Roberto, 1989:17)

  

  Cause

  

  Change agent

  

  Target adapters

  

  Channels

  

  Change strategy

  

  Konsep mutakhir dalam social marketing PR menyatakan tugas organisasi atau perusahaan adalah memadukan konsep- konsep pemasaran murni (marketing mix, Product, price, place, and promotion) kedalam bentuk falsafah atau budaya perusahaan ( corporate culture) serta kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan nilai-nilai kemasyarakatan. Strategi persuasive Strategi persuasive memiliki ciri-ciri : Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya. PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi. mendorong public untuk berperan serta dalam aktifitas

perusahaan/organisasi agar tercipta perubahan sikap dan

penilaian perubahan sikap dan penilaian dari public dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan tyerus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.

  

  Menyampaikan fakta dan opini yang ada didalam maupun diluar perusahaan.

  

  menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis

  

  melakukan analisa SWOT ( Strenghts,

  Weaknesses, Opportunities, Threats)

  1. Komponen sasaran Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stake holder yang dipersempit menjadi public sasaran (target public)

  2. Komponen sarana, Yaitu melalui pola dasar

  ‘The 3 C’s options’ yaitu :

   Conservation (mengukuhkan)

   Change (mengubah)

  

  Tahap stakeholder

  

  Tahap publik

  

  Tahap isu

  

  Relasi publik

  Apabila dilihat dari konteks manajemen terbagi kedalam beberapa strategi antara lain :  strategi komunikasi bisnis

   Strategi sumber daya manusia

   staretgi komunikasi pemasaran

  

  Secara makro, lingkungan perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur : kebijakan umum, budaya, sistem perekonomian dan teknologiyang dikuasi oleh organisasi yang bersangkutan

  

  Secara mikro tergantung dari misis perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki, sistem pengorganisasian dan rencana jangka pendek dan jangka panjang

   Memberikan pengetahuan yan jelas dan rinci mengenai suatu sistem terpadu, pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang diambil, visi dan arah tujuan organisasi bersangkutan

   Agar aktivitas humas dalam mewakili lembaga/organisasi tersebut dapat dipertegas berkenaan dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab dalam memberikan keterangan

  

Mengetahui secara langsung degan tepat tentang

latar belakang suatu perencanaan, kebijaksanaan,

arah dan tujuan organisasi

  

Berhubungan secara langsung dan segera dengan

pimpinan puncak, tanpa melalui perantara

  

  Strategi operasional

  

  Pendekatan persuasif dan edukatif

  

  Pendekatan tanggung jawab sosial humaspendekatan koordinatif da integratif

  

  pendekatan kerjasama

  

  Tujuan adalah ”membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama

  (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation) serta memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang haronis baik hubungan kedalam (internal relations) maupun hubungan keluar (external relations

  )” (Ruslan, 1999:31)

  

  Public understanding (pengertian publik)

  

  Public confidence ( kepercayaan publik)

  

  Public support (dukungan publik)

  

  Public cooperation (kerjasama publik)

  

  To ascertain and evaluate public opinion as relates to his organization (mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya)

  

  To counsel executive on ways of dealing with public opinion as it exists (menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat umum yang timbul)

  

  To use communication to influence public opinion (menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum)

  

  Menjalankan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen organisasi

  

  Berurusan dengan hubungan antara organisasi dengan publiknya

  

  Memantau pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.

  

  Menganalisis pengaruh kebijakan, prosedur dan tindakan pada publi

  

Menyesuaikan kebijakan, aturan dan tindakan yang

dipandang menimbulkan konflik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan

  

Memberikan saran dan masukan kepada manajemen

dalam pembuatan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konplik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan.

   Membangun dan memelihara hubungan komunikasi 2 arah antara organisasi dengan publiknya

   Menghasilkan perubahan yang khusus dalam pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.

   Menciptakan hubungan baru dan atau memelihara hubungan antara organisasi dan publiknya.