Pengaruh Rasio Harga Produktif dan Tingkat Pengembalian Investasi Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013)

(1)

PENGARUH RASIO HARGA PRODUKTIF DAN TINGKAT

PENGEMBALIAN INVESTASI TERHADAP HARGA SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2009-2013)

EFFECT OF

PRICE EARNING RATIO (PER)

AND

RETURN ON

INVESTMENT (ROI) TO THE STOCK PRICE

(Case Study on Pharmaceutical Company Listed in Indonesian Stock Exchange year period from 2009-2013)

SKIRPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyusun Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

REFAEL ANUGRAH MARCHASAN 21110089

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Refael Anugrah Marchasan

Tempat, TanggalLahir : Cianjur, 10 Agustus 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kp. Pasir Nangka RT 02 / RW 05 Desa : Sindangjaya Kec : Ciranjang Kab : Cianjur Kode Pos : 43282

Telephone : 089679051834

II. LatarBelakangPendidikan a. Formal

1998 - 2004 : SDN Palalangon 2 2004– 2007 : SMP Pusaka

2007– 2010 : SMA PGRI 50 Ciranjang

2010– Sekarang : Universitas Komputer Indonesia b. Non Formal


(5)

2012 : Kursus Pajak (Brevet A&B Tax Terpadu bersertifikat)

18 Februari 2013 : Peserta Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa Prodi Akuntansi ke BPK dan BEI bersertifikat.

2013 : Kerja Praktek di HOTEL YASMIN CIPANAS c. Pengalaman Kerja

Praktek Kerja di HOTEL YASMIN cipanas Periode : 19 Juli 2013 – 19 Agustus 2013

Tujuan : Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek Posisi : HRD


(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10


(7)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 11

1.5.2 Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Price Earning Ratio (PER) ... 13

2.1.1.1 Pengertian Price Earning Ratio (PER) ... 13

2.1.1.2 Kegunaan dari Price Earning Ratio(PER) ... 15

2.1.1.3 Perhitungan Price Earning Ratio(PER) ... 15

2.1.2 Return On Investment ... 15

2.1.2.1 Pengertian Return On Investment (ROI) ... 15

2.1.2.2 Kegunaan Return On Investment (ROI) ... 17

2.1.2.3 Perhitungan Return On Investment (ROI) ... 17

2.1.3 Harga Saham ... 18

2.1.3.1 Pengertian Harga Saham ... 18

2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham ... 19

2.1.3.3 Jenis-Jenis Harga Saham ... 21

2.1.4 Hasil PenelitianTerdahulu ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 24

2.2.1 Keterkaitan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham ... 26

2.2.2 Keterkaitan Return On Investment (ROI) terhadap Harga Saham ... 27


(8)

vii

2.3 Hipotesis ... 29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian... 30

3.2.1 Desain Penelitian ... 31

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 33

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 36

3.2.3.1 Sumber Data ... 36

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 37

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 40

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 40

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 54

4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 54

4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 56

4.1.1.3 Uraian Tugas (Job Description) Bursa Efek Indonesia ... 58

4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 70


(9)

4.1.2.1 Analisis Deskriptif Price Earning Ratio (PER) pada

Perusahaan FarmasiTahun 2009-2013 ... 71

4.1.2.2 Analisis Deskriptif Return On Investment (ROI) Pada Perusahaan FarmasiTahun 2009-2013 ... 74

4.1.2.3 Analisis Deskriptif Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi Tahun 2009-2013 ... 78

4.1.3 Analisis Verikatif ... 81

4.1.3.1 Pengujian Asumsi Klasik... 81

4.1.3.2 Analisi Regresi Linear Berganda ... 87

4.1.3.3 Pengaruh PriceEarning Ratio Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 88

4.1.3.4 Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham Secara Parsial ... 93

4.1.3.5 Pengaruh Price Earning Ratio danReturn On Investment Terhadap Harga Saham Secara Simultan . 97 4.2 Pembahasan ... 102

4.2.1 Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham... 102

4.2.2 Pengaruh Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham... 104

4.2.3 Pengaruh Price Earning Ratio dan Return On Investment Secara Simultan Terhadap Harga Saham ... 106


(10)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 108 DAFTAR PUSTAKA ... 111 LAMPIRAN ... 114


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 PER, ROI dan Harga Saham Perusahaan Farmasi yang terdaftardi

Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013 ... 5

Tabel 1.2 Waktu Penelitian ... 11

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu dibandingkan dengan penelitian ini ... 22

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 32

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel... 35

Tebel 3.3 Daftar Perusahaan yang dijadikan Populasi ... 37

Tabel 3.4 Daftar Perusahaan yang dijadikanSampel ... 39

Tabel 3.5 Interprestasi Koefisien Korelasi ... 48

Tabel 4.1 Perkembangan Price Earning Ratio (PER) Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ... 71

Tabel 4.2 Perkembangan Return On Investment (ROI) Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2009-2013 ... 74

Tabel 4.3 Perkembangan Harga saham Pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ... 77

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas ... 82

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 84

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Autokorelasi Nilai Durbin-Watson ... 86

Tabel 4.7 Hasil Analisis Rgresi Linier Barganda ... 87

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi Price Earning Ratio Dengan Harga Saham .... 89


(12)

xi

Tabel 4.10 Koefisien Korelasi Return On Investment Dengan Harga Saham . 93 Tabel 4.11 Analisis Koefisien Korelasi Berganda Dan Koefisien Determinasi

... 97 Tabel 4.12 Tabel ANOVA Untuk Uji Simultan (F) ... 100


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 27

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan HipotesisUji t... 54

Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan HipotesisUji F ... 54

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Price Earning Ratio pada Perusahaan Farmasi Tahun 2009-2013 ... 73

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Return On Investment Pada Perusahaan Farmasi Tahun 2009-2013 ... 76

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Tahun 2009-2013 ... 80

Gambar 4.4 Grafik Normalitas Probability Plot ... 83

Gambar 4.5 Hasil Pengujian Heterokedastisitas ... 85

Gambar 4.6 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X1 terhadap Y ... 92

Gambar 4.7 Daerah Penerimaan dan Penolakan UjiParsial X2 terhadap Y ... 96

Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Pada Pengujian Hipotesis Secara Simultan (UjiStatistik F) ... 101


(14)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian yang berjudul “Pengaruh Price Earning Ratio dan Return On Investment terhadap harga saham” (pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia) Dapat diselesaikan.

Adapun maksud dari penyusunan usulan penelitian ini guna memenuhi syarat ujian sidang dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Peneliti menyadari penyajian Usulan Penelitian ini masih belum mendekati kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan koreksi dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan masukan yang bermanfaat demi perbaikan dan peningkatan diri dalam bidang ilmu pengetahuan.

Selama penyusunan usulan penelitian ini, tidak sedikit bimbingan, dorongan semangat dan bantuan baik berupa materil maupun spiritual dari semua pihak. Maka dengan tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec. Lic., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(15)

3. Dr. Surtikanti, S.E., M.Si., Ak., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Dr. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak., CA., Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan masukan-masukan kepada penulis dalam penyusunan usulan penelitian ini.

5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., CA. Selaku Dosen Wali Kelas AK-2 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung

6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil, juga atas do’a dan cinta kasihnya yang tiada henti untuk penulis.

7. Untuk sahabat-sahabat terbaik saya, Fahmy Fadillah R, Nur Madiani, Silvia Permata S, Melda Suherna, yang telah memberikan semangat, do’a dalam segala hal, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

8. Serta teman-teman AK-2 yang telah memberikan dukungannya. Kenangan bersama kalian tidak akan dilupakan dan tidak akan pernah hilang dalam ingatan. Akhir kata semoga usulan Penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuan bagi penulis maupun bagi pihak yang berkepentingan.

Bandung, Agustus 2014 Penulis,

Refael Anugrah Marchasan NIM. 21110089


(16)

111

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2006. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Andi Supangat. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametrik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Anwar, Arifin. 2002. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Rajawali press.

Bambang Wahyudiono. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Brigham, Eugene. F. dan J. F. Housten. 2001. Fundamental of Financial Statement : Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Ali Akbar Yulianto. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Dwi Prastowo. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Eduardus Tandelilin. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Guinan, Jack, 2010, Investopedia. Jakarta : PT Mizan Publika.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar (6th ed). Jakarta: Erlangga

Higgins, C. Robbert. 2009. Analysis for Financial Management. New York : McGraw-Hill

Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung: Alfabeta CV.

Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta CV.

Iswi Hariyani dan Serfianto. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta: Visimedia.

Jogiyanto Hartono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman, Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta.

Jogiyanto Hartono. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.


(17)

Kasmir.(2012). AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Mashuri, 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama.Yogyakarta : Andi. Moh, Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat, Liberty Yogyakarta, Jogjakarta.

Sawidji Widoatmodjo. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sawidji Widoatmodjo. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan

Bagi Pemula. Jakarta. PT ElexMedia Komputindo

Sugiyono. (2010). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan : Teori konsep dan aplikasi.

CetakanKetujuh. Yogyakarta. Eksonia

Taufik Hidayat, 2010. Buku Pintar Investasi : Reksadana, Saham, Stock Option, Valas Emas. Cetakan Pertama. Jakarta: Media Kita.

Thomas Athanasius, 2012. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: PT.Elex Media. Komputindo

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada


(18)

113 Daftar Jurnal dan Karya Ilmiah:

Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma. Pengaruh Return on Investment (ROI), Earning per Share (EPS), dan Dividen per Share (DPS) terhadap perusaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Nominal/Volume I Nomor I/Tahun 2012. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Nirmala, P.S. et.al,. Determinants of Share Prices in India. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences (JETEMS) 2 (2): 124-130 (ISSN:2141-7024) tahun 2011.

Sri Zuliami. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Mining and Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 3 No. 1, Oktober 2012.

Stella. Pengaruh Price to Earnings Ratio, Debt To Equity, Return On Asset dan

Price to Book Value terhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi


(19)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38) objek penelitian adalah sebagai berikut: “Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut Sugiyono (2010:41), mengungkapkan bahwa :

“Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan yang diteliti. Jangan sampai pembuatan rancangan penelitian dilakukan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di objek penelitian”.

Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio (PER), Return On Investment dan Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Busra Efek Indonesia (BEI).

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:4), mengungkapkan bahwa metode penelitian adalah:

“Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatasi masalah”.


(20)

31

Menurut Sugiyono (2010:14), mengungkapkan bahwa :

”Statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya”.

Adapun menurut Sujoko Efferin dkk (2009:7) memaparkan bahwa : “Metode Penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.

Menurut Moh. Nazir (2009:84) mendefinisikan desain penelitian sebagai berikut: “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:30) adalah sebagai berikut :


(21)

32

“Proses penelitian meliputi:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang

digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Yang Digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T – 1 Descriptive Decriptive dan Survey Perusahaan Publik Time

Series

T – 2 Descriptive

&

Verifikatif

Descriptive dan

Explanatory Survey

Perusahaan Publik Time Series

T – 3 Descriptive

&

Verifikatif

Descriptive dan

Explanatory Survey

Perusahaan Publik Time Series

Sumber: Umi Narimawati (2010:31)

Dari tabel di atas maka peneliti menguraikan sebagai berikut :

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui price earning ratio (PER), Return On Ivestment (ROI) dan harga saham dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalui unit analisis yaitu perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(22)

33

2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh price earning ratio (PER), Return On investment (ROI) dan harga saham secara parsial, melalui unit analisis yaitu perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh price earning ratio (PER), Return On Invesment (ROI) dan harga saham secara simultan, melalui unit analisis yaitu perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2.2 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono(2010:38), mendefinisikan bahwa :

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu pengaruh price earning ratio(PER), Earning Per Share(ROI) dan harga saham, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)

Definisi Variabel Bebas menurut Sugiyono (2010: 33) adalah sebagai berikut: “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”.

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur,


(23)

34

dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah price earning (PER)(X1) dan Return On Investment (ROI) (X2).

2. Variabel Terikat / Dependent (Variabel Y)

Definisi Variabel Terikat menurut Sugiyono (2010:39) adalah sebagai berikut:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah “Harga Saham”, indikator yang digunakan adalah harga saham perusahaan pada saat closing price setelah pengumuman laporan keuangan, skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut ini penjelasan mengenai rasio.

Moh. Nazir (2009:132) mendefinisikan ukuran rasio sebagai berikut:

“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolute dari objek yang diukur”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa skala rasio adalah angka nol yang mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti.

Maka dengan demikian, operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria kriteria yang dapat diuji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel-variabel yang dapat diukur.


(24)

35

Agar dapat dipahami serta untuk memperjelas dan mempertegas variabel-variabel yang diteliti, maka operasionalisasi variabel-variabel penelitian dapat disajikandalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Price Earning Ratio (PER) (X1)

Price Earning Ratio

(PER) adalah

perbandingan antara

market price pershare

(harga pasar perlembar saham) dengan earning pershare (laba perlembar saham ) = � �� � � �� �� � �� �� Rasio Return on investment (ROI) (X2)

Return on investment

(ROI) merupakan

pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan

keuantungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.

Laba Bersih Sesudah Pajak (ROI) =

Total Aktiva

Rasio

Harga Saham (Y)

“ Harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham bisa berubah naik atau pun turun dalam hitungan waktu yang begitu cepat. Ia dapat berubah dalam hitungan

Harga Saham pada saat Closing Price setelah

Pengumuman laporan keuangan


(25)

36

menit bahkan dapat berubah dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena tergantung dengan permintaan dan penawaran antara pembeli saham dengan penjual saham”.

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti harus mengidentifikasi dan mempelajari mengenai populasi yang akan diteliti terlebih dulu.

3.2.3.1 Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:129), mengemukakan bahwa:“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.

Sumber Data yang didapat oleh peneliti yaitu dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam bentuk laporan keuangan yang selanjutnya diolah peneliti untuk menjadi bahan penelitian yang berupa data.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini mengenai “Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Return on Investment (ROI) terhadap Harga Saham” yaitu dengan menggunakan data sekunder.

1. Data Sekunder

Menurut Jogiyanto(2010:137)mendefinisikan bahwa :

”Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan datakepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.


(26)

37

Sedangkan menurutAndi Supangat(2010:2) mendefinisikan bahwa:

”Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh daritangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna”.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Teknik penentuan data yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan populasi dan sampel, penjelasan populasi dan sampel sebagai berikut :

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:49) menjelaskan bahwa :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang terdiri atas laporan keuangan perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di mulai dari tahun 2009 hingga februari tahun 2013 yaitu sebanyak 9 perusahaan sehingga jumlah populasi atau N = 9 x 5 = 45.

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Populasi

No. Kode

Perusahaan Nama Peusahaan


(27)

38

2. INAF PT Indofarma (Persero) Tbk. 3. KAEF PT Kimia Farma (Pesero) Tbk 4. KLBF PT Kalbe Farma (Persero) Tbk

5. MERK PT Merck Tbk

6 PYFA PT Pyridam Farma Tbk

7 SCPI PT Schering Plough Indonesia

8 SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 9 TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk

Sumber : www.idx.co.id

2. Sampel

Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi.

Menurut Sugiyono (2010:81) mendefinisikan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Adapun purposive sampling menurut Sugiyono (2010:392), yaitu :”Teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dan jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah laporan laba rugi dan neraca tahunan yang dipublikasikan serta terdiri dari 6 perusahaan dari tahun 2009-2013 dengan pertimbangan sebagai berikut:


(28)

39

1. Data emiten berupa laporan keuangan perusahaan farmasi sejak tahun 2009 telah listing di Bursa Efek Indonesia..

2. Laporan Keuangan yang dipublikasikan.

3. Laporan Keuangan selama periode lima tahun adalah laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.

4. Laporan Keuangan telah diaudit dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan dilengkapi dengan opini auditor.

Berikut ini adalah daftar perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009-2013 yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Tabel 3.4

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel

No. Nama Perusahaan Pertimbangan

1 2 3 4

1 PT Darya Varia Laboratoria Tbk.

   

2 PT. IndoFarma (persero) Tbk.    

3 PT. Kimia Farma (Persero)    

4 PT. Kalbe Farma (persero)Tbk.    

5 PT. Merck Tbk..    

6 PT Schering Plough Indonesia Tbk

   

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, sample yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 laporan keuangan yang terdiri atas 6 perusahaan dari periode 2009 – 2013.


(29)

40

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Dokumentasi

Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi, dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mencatat datayang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41) mwngungkapkan bahwa :

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana


(30)

41

yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membut kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode.

1. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2010:7) menyebutkan pengertian analisis kuantitatif adalah sebagai berikut:

“Merupakan metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic”.

Dalam hal ini Penulis melakukan analisis pada data-data keuangan yang terdapat pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dari hasil analisis tersebut akan didapat Price Earning Ratio (PER) dan Return On

Investment (ROI) terhadap Harga Saham.

2. Analisis Statistik

Analisis statistik, meliputi: a. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2010:277), analisis regresi berganda, yaitu:

“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.


(31)

42

Bentuk persamaan dari regresi linier berganda untuk dua prediktor ini yaitu:

Keterangan :

Y : Harga Saham

α : Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal iniadalah Y pada saat variabel bebasnya adalah 0 (X1, X2 = 0)

: Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1terhadap variabel

terikat Y, apabila variabel bebas X2 diangap konstan.

: Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terhadap variabel

terikat Y, apabila variabel bebas X1 diangap konstan.

X :Variabel independen, yang terdiri dari Earning per Share (EPS) (X1),

Return On Investment(ROI) (X2).

:Faktor – faktor lain yang mempengaruhi variabel Y

Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode

kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sumber:Sugiyono, 2010:279)

= +ε

∑y = a+ b1∑X1 + b2∑X2

∑X1y = a∑X1 + b1∑X12 +b2∑X1X2


(32)

43

Arti koefisien adalah jika nilai positif (+), hal tersebut menunjukkan hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai negatif (-), menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas denagn variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai veriabel terikat, dan sebaliknya.

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi linier berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian asumsi klasik yang digunakan terdiri atas uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak, asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi, model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak untuk dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan kepuusan bisa dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya, yaitu:

i. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal ii. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal


(33)

44

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah situasi dimana adanya kolerasi antara variabel-variabel bebas antara yang satu dengan yang lainnya, semakin besar kolerasi di antara sesama variabel independen, maka koefisien-koefisien regresi semakin besar kesalahnnya, ada tidaknya terjadi multikolinieritas dapat dinilai dari VIF (Variance Infation Factors).

Menurut Gujarati (2003: 362) mengungkapkan bahwa :

“Dimana adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas , terhadap variabel bebas lainnya, jika nilai VIF-nya kurang atau sama dengan 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas”.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya.

Menurut Gujarati (2003: 406) mengungkapkan bahwa :

“Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, digunakan uji Rank

Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap


(34)

45

variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen)”.

e. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ini ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya, akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak efisien, artnya tingkat kesalahan menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W) sebagai berikut:

(Gujarati, 2003: 467)

Kriteri uji yaitu dengan membandingkan nilai D-W dengan nilai d dari table Durbin Watson dan memiliki kesimpulan sebagai berikut:

i. Jika D-W < atau D-W > 4 , maka pada data terdapat autokorelasi. ii. Jika < D-W < 4 , maka pada data tidak terdapat autokorelasi.

iii. Jika D-W atau 4 D-W 4 , maka tidak ada kesimpulan.

3. Analisis Korelasi

Yang dimaksud analisi korelasi menurut Andi Supangat (2007:339) adalah: “Tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih”. Sedangkan untuk mencari

� = �� ��−


(35)

46

koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai

berikut:

(Sumber: Nazir, 2009: 464)

Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Koefisien Korelasi Secara Parsial

Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

rx y = n X Y X Y n X X n Y Y

rx y = n X Y X Y n X X n Y Y

� = n X X X X n X X n X X

rx y = � y � � � �


(36)

47

b. Koefisien Korelasi Secara Simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤1 :

1. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. 2. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

1. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut:

rx y = � y � � � �

r y = ry ry r rǚ . ry . r


(37)

48

Tabel 3.5

Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)

c. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) memiliki dampak terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Kd : Koefisien Determinasi r2 : Koefisien Korelasi

3.2.5.2Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya dampak variabel bebas terhadap variabel terikat.


(38)

49

Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat dampak yang signifikan dan Hipotesis

alternatif (Ha) menunjukkan adanya dampak antara variabel bebas dan variabel

terikat.

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.

Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).

Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel – variabel bebas (X) berdampak terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagi berikut: a. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Price Earning Ratio

(PER) terhadap variabel terikat harga saham. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :

Ho: 1 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Price Earning Ratio (PER) berdampak terhadap variabel terikat harga saham.

Ha: 1 ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan Price Earning Ratio (PER) berdampak terhadap variabel terikat harga saham.

b. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Return On Investment (ROI) terhadap variabel terikat harga saham .Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :

Ho: = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Return On Investment (ROI)terhadap variabel terikat harga saham.


(39)

50

Ha: ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan Return On Investment (ROI) terhadap variabel terika harga saham.

c. Menentukan tingkat signifikan.

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan

hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status penelitian.

d. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien

korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :

Dimana :

r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel

t = thitung

e. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :

1. Tolak Ho jika thitung>ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

2. Tolak Ho jika thitung<ttabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

3. Tolak Ho jika nilai t –sign <ɑ 0,05.

� = r y −r yn−k− dan � = r y n−k− −r y


(40)

51

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F)

Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X) secara simultan berdampak terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Price Earning Ratio (PER) dan Return On Investment (ROI) terhadap variabel terikat harga saham.

Ho: , = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Price

Earning Ratio (PER) dan Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap variabel terikat harga saham.

Ha: , ≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara Price Earning

Ratio (PER) dan Return On Investment (ROI) berpengaruh

terhadap variabel terikat harga saham.

b. Menentukan nilai signifikansi ɑ yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db = n – k – l), untuk mengetahui daerah Ftabelsebagai batas daerah

penerimaan dan penolakkan.

c. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :

(Sumber: Sugino, 2010:257)

Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen N = Jumlah anggota sampel


(41)

52

d. Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

1. Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

2. Tolak Ho jika Fhitung< Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

3. Tolak Ho jika nilai F-sign <ɑ ),05. 3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut:

1. Membandingkan hasil thitung dengan ttabel dengan kriteria:

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial

2. Membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria: Gambar 3.2


(42)

53

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak), artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, Price Earning Ratio (PER) dan Return On Investment (ROI) berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap harga saham. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh price earning ratio (PER) dan return on investment (ROI) terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil kesimpulan bahwa price earning ratio (PER) memiliki pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berarti semakin besar besar atu tinggi PER maka harga saham akan mengalami peningkatan juga. Hal tersebut mengindikasikan bahwa PER dijadikan informasi dalam menganalsis harga saham.

2. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil kesimpulan bahwa return on investment (ROI) memiliki pengaruh yang signifikan dengan arah positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berarti semakin tinggi tingkat ROI maka akan semakin tinggi juga tingkat harga saham. ROI dijadikan informasi yang dianggap penting karena mencerminkan kemampuan


(44)

109

perusahaan dalam mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

3. Berdasarkan pengujian secara simultan diperoleh bahwa price earning ratio dan return on investment berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Berarti secara bersama-sama price earning ratio dan return on investment memiliki pengaruh terhadap harga saham, tentu saja hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam menentukan investasinya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Saran Praktis

a. Dalam Price Earning Ratio (PER), Perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba dengan cara mengefisiensikan beban sehingga laba yang dihasilkan perusahaan lebih besar, informasi laba tersebut merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur perusahaan, kenaikan laba tersebut mempengaruhi Price Earning Ratio (PER).

b. Dalam Return On Investment (ROI), Perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba dengan cara mengoptimalkan asset sehingga laba yang dihasilkan perusahaan lebih besar. Informasi laba tersebut merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur perusahaan, kenaikan laba tersebut mempengaruhi Return On Investment (ROI).


(45)

110

2. Saran Akademis

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah informasi dan kajian dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan PER dan ROI. Sebaiknya juga peneliti selanjutnya menggunakan variabel lain seperti earning per share, return on asset, tingkat suku bunga dan lain-lain.


(46)

1

Pengaruh Rasio Harga Produktif Dan Tingkat Pengembalian Investasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang terdaftar Di BEI Periode 2009-2013

Effect Of Price Earning Ratio And Return On Investment To Stock Price On Pharmaceutical Company Listed On Stock Exchange Period 2009-2013

Oleh :

Refael Anugrah Marchasan 21110089

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ABSTRACT

This study aims to determine the development of Price Earning Ratio (PER), Return On Investment (ROI) and the development of the stock price, as well as to determine whether the price earning ratio (PER) significantly affects stock price and whether the Return On Investment (ROI) significantly influence Stock Price

The population used in this study is that the annual financial report consists of financial statements of listed pharmaceutical company in Indonesia Stock Exchange at the start of 2009 until February 2013 that as many as 9 perusahaan.Sampel used are the income statement and balance sheet consisting of 6 annual companies from 2009 to 2013, sample selection is done by using purposive sampling method. The method used in this research is descriptive and verification methods. The test statistic used is multiple linear regression analysis, hypothesis testing with the help of IBM application program SPSS 20.0.

The results showed that the price earning ratio (PER) significantly affects the stock price and the Return On Investment (ROI) significantly affects the stock price on the Pharmaceutical companies listed in Indonesia Stock Exchange 2009-2013.

Keywords: Price Earning Ratio (PER), Return On Investment (ROI), Stock Price.

I. Pendahuluan

Pada era globalisasi, pasar modal dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian suatu negara, bahkan pasar modal juga membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh dari pasar modal oleh para pemodal (investor), baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi (Jogiyanto, 2011: 11).

Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia. Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan. (Fahmi, 2012:55). Selain itu pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas/saham diperusahaan tersebut (Tandelilin, 2010:26). Dengan demikian, dana yang berasal dari investor dapat digunakan secara produktif oleh perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan efek tersebut.

Investor merupakan orang atau lembaga baik domestik maupun asing yang berinvestasi atau menanamkan modalnya, baik modal penanaman modal jangka pendek atau modal jangka panjang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin, 2010:2).


(47)

Informasi keuangan diperoleh dari laporan keuangan berupa posisi keuangan perusahaan, kinerja keuangan, aliran kas, dan informasi lain yang sangat berkaitan dengan laporan keuangan, analisis laporan keuangan tersebut meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan, selain itu rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu (Munawir, 2010:15).

II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) adalah perbandingan antara market price pershare (harga pasar perlembar saham) dengan earning pershare (laba perlembar saham)(Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi, 2009:78).

“Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh para pemegang saham” (Sutrisno, 2009:224).

Dari berbagai definisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa Price Earning Ratio merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara harga saham di pasar perdana yang ditawarkan (harga pasar perlembar saham/ market price pershare) dibandingkan dengan laba perlembar saham (earning pershar) untuk mendapatkan keuntungan dari modal yang sudah ditanamkan oleh pemodal.

2.1.1.1Kegunaan dari Price Earning Ratio (PER)

“Kegunaan price earning ratio adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh earning per share nya, price earning ratio menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa dengan earning per share, makin besar price earning ratio suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya” (Menurut Prastowo, 2002:96).

2.1.1.2Perhitungan dari Price Earning Ratio (PER)

Menurut Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi (2009:78), Price Earning Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : PER = Price Earning Ratio

MPS = Market Price pershare (harga pasar perlembar saham) EPS = Earning pershare (laba perlembar saham)


(48)

3

2.1.2 Return On Investment (ROI)

“Return on Investmen (ROI) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan perusahaan” (Lukman Syamsudin, 2011:63).

“Return on Investmen (ROI) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan” Sutrisno, 2009:215).

“Return on Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan, ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya” (Kasmir, 2012:202).

Dari berbagai definisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa Return On

Investment merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang

akan digunakan untuk menutup investasi yang telah dikeluarkan, laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak/ EAT.

2.1.2.1 Perhitungan Return On Equity

analisa Return on Investment (ROI) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu tehnik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif), analisa ROI ini sudah merupakan tehnik yang lazim digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan (Lukman Samsyuddin, 2011:59).

Cara Menghitung Return On Investment :

Laba Bersih Sesudah Pajak Return On Investment (ROI) =

Total Aktiva

2.1.3 Harga Saham

“Harga saham merupakan harga yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal” Jogiyanto, 2011:143).

“Harga saham merupakan cerminan dari ekspektasi investor terhadap faktor- faktor earning, aliran kas dan tingkat return yang disyaratkan investor, yang mana ketiga faktor tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kinerja ekonomi makro” (Eduardus Tandelilin, 2010:2).

“Harga saham adalah harga jual saham dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market)” (Sawidji Widoatmodjo, 2012:56).


(49)

Dapat disimpulkan bahwa Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securities), selain itu harga saham yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan.

2.1.3.1Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Weston dan Brigham (2001:26) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dalah :

1. Laba per lembar saham

Jumlah pendapatan atau keuntungan bersih dikurangi saham biasa untuk setiap lembar saham yang beredar saat menjalankan operasinya dalam suatu periode.

2. Tingkat Bunga

 Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dangan obligasi. Apabila tingkat bunga naik maka investor akan menjual sahamnya ditukar dengan obligasi. Ini akan menurunkan harga saham.

 Mempengaruhi laba perusahaan, bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang akan mempengaruhi laba perusahaan.

3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan

Pembagian deviden dibagi menjadi dua, yaitu sebagian dalam bentuk deviden dan sebagian lagi sebagai laba ditahan. Peningkatan deviden merupakan salah satu cara untuk pemegang saham lebih percaya. Karena jumlah kas deviden yang besar sangat diinginkan pemegang saham sehingga harga saham mereka naik.

4. Jumlah Laba yang Didapat Perusahaan

Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik, karena menunjukkan prospek yang baik sehingga investor tertarik berinvestasi.

2.2 Kerangka Pemikiran

Pasar Modal

Investasi Saham LaporanKeuangan

Harga Saham Rasio

Profitabilitas

Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Return On Investment


(50)

5 2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) adalah sebagai berikut:

H1 : Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H2 : Return on Investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H3 : Price Earning Ratio (PER) dan Return on Investment (ROI) berpengaruh signifikan

terhadap harga saham.

III. Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:38) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalah Price Earning

Ratio (PER), Return On Investment dan Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di

Busra Efek Indonesia (BEI).

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:4), mengungkapkan bahwa metode penelitian adalah: “Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengatasi masalah”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.

3.2.1 Operasional Variabel

“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:38).

Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu pengaruh price earning ratio(PER), Earning Per Share(ROI)dan harga saham.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini mengenai “Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Return on Investment (ROI) terhadap Harga Saham” yaitu dengan menggunakan data sekunder.


(51)

”Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen” ( Jogiyanto, 2010:137)

Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel. Definisi Populasi menurut Sugiyono (2013:49) adalah sebagai berikut :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi.

Menurut Sugiyono (2011:81) mendefinisikan sampel sebagai berikut:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

3.2.2 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.2.1Metode Analisis

“Metode analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Umi Narimawati, dkk. (2010:41)

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak

b) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat.

c) Uji Heterokedastisitas

Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain

d) Uji Autokolerasi

Menurut Husein Umar (2011:182) mendefinisikan uji autokorelasi sebagai berikut:

“Autokorelasi adalah dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi

linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian”.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2011:277) mendefinisikan analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

“Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya)”.

3. Analisis Korelasi Pearson


(52)

7

4. Koefisien Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (Kd) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase.

3.2.2.2 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:159) mendefinisikan hipotesis sebagai berikut:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).

H0: β1= 0 TTidak terdapat hubungan yang signifikan Price Earning Ratio (PER)

berdampak terhadap variabel terikat harga saham.

H1: β1≠ 0 Terdapat hubungan yang signifikan Price Earning Ratio (PER)

berdampak terhadap variabel terikat harga saham.

H0: β2= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Return On Investment (ROI)

terhadap variabel terikat harga saham.

H1: β2≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan Return On Investment (ROI)

terhadap variabel terika harga saham.

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji Statistik F).

H0 : β1 = β2 = 0, x Price Earning Ratio (PER) dan Return On Ivestment (ROI) secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap hargasaham.

H0 : β1 = β2 = 0, x Price Earning ratio (PER) dan Return On Ivestment (ROI) secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap hargasaham.

IV. Hasil Penelitian 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriftif

1. Analisis Deskriftif Price Earning ratio (PER) Pada Perusahaan Farmasi Tahun 2009-2013

Tingkat price earning ratio (PER) dari 6 perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2013 mengalami penurunan yang drastis di tahun 2009 menjadi 10,81 kali. Namun pada tahun 2011, tingkat price earning ratio mengalami peningkatan hingga tahun 2013. Hal tersebut disebabkan price earning ratio pada setiap perusahaan meningkat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan semakin membaik. Berdasarkan Prastowo (2002:96) price

earning ratio menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa dengan EPS,

sehingga semakin besar PER suatu saham maka harga saham tersebut akab semakin mahal.


(53)

2. Analisis Perkembangan Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam LQ45 tahun 2009-2013

Tingkat return on investment (ROI) dari 6 perusahan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2013 mengalami pergerakan yang fluktuaktif. Pada tahun 2011, rata-rata tingkat return on investment (ROI) mengalami penurunan di tahun 2012. Hal tersebut terjadi karena hampir seluruh perusahaan farmasi yang dijadikan sampel mengalami penurunan pada ROI yang dimilikinya. Selain itu, terdapat emiten yang mengalami penurunan atas ROI sebesar 18,93 yaitu MERK. Investor akan menggunakan rasio ini sebagai salah satu informasi untuk mengetahui saham yang dimiliki emiten tersebut. Karena semakin tinggi ROI maka minat investor untuk membeli saham tersebut semakin meningkat karena investor percaya bahwa emiten tersebut dapat menghasilkan laba dengan mengefesiensikan asset yang ada.

3. Analisis Deskriptif Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi Tahun

2009-2013

Pergerakan harga saham dari 6 perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009-2013 cenderung mengalami pergerakan yang meningkat. Terlihat pada tahun 2009 hingga tahun 2012 terjadi peningkatan harga saham, hal tersebut terjadi karena kinerja semua emiten semakin membaik. Dengan kinerja yang semakin membaik, membuat investor tertarik untuk membeli saham emiten emiten tersebut.

4.1.2 Analisis Verifikatif 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

menunjukkan bahwa nilai probabilitas (Asymp. Sig.) yang diperoleh dari uji Smirnov sebesar 0,531. Karena nilai probabilitas pada uji Kolgomorov-Smirnov lebih besar dari tingkat kekeliruan sebesar 5% (0,005) atau 0,531 > 0,05. Dengan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa model regresi berdistribusi secara normal.

b.Uji Multikolinieritas

Melalui nilai VIF yang diperoleh seperti pada tabel 4.5 diatas menunjukkan nilai VIF dari kedua variable bebas adalah sebesar 1,011 lebih kecil dari 10 dan dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas diantara kedua variabel bebas tersebut.

c. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengujian asumsi heteroskedastisitas terlihat bhwa penyebaran residual adalah tidak teratur atau tidak memiliki pola tertentu. Hal tersebut dapat dilihat pada plot yang terpancar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan hasil demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala homokedastisitas atau persamaan regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

berdasarkan hasil pengolahan diperoleh nilai statistic Durbin-Watson (DW) = 0,361, nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai dL dan dU pada tabel


(1)

4. Analisis Koefisien Determinasi

a. Besarnya nilai koefisien determinasi sebesar 15,68% yang artinya pengaruh dari

price earning ratio (PER) terhadap harga saham sebesar 15,68%. Presentase pengaru PER terhadap harga saham terbilang cukup. Hal tersebut menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada beberapa perusahaan pergerakan harga tidak selalu diikuti oleh variabel PER. Sedangkan sisanya sebesar 84,32% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel bebas PER seperti tingkat bunga, jumlah kas deviden, jumlah laba yang didapat dan tingkat resiko serta pengembalian (Brigham & Weston, 2001:26).

b. Besarnya nilai koefisien determinasi sebesar 37,33% yang artinya pengaruh dari

return on investment (ROI) terhadap harga saham sebesar 37,33%. Presentase pengaruh return on investment terhadap harga saham terbilang cukup.Hal tersebut menjawab fenomena yang terjadi pada penelitian ini bahwa pada beberapa perusahaan pergerakan harga tidak selalu diikuti oleh variabel ROI. Sedangkan sisanya sebesar 62,67% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel bebas return on investment (ROI) seperti EPS seperti tingkat bunga, jumlah kas deviden, jumlah laba yang didapat dan tingkat resiko serta pengembalian (Brigham & Weston, 2001:26).

4.1.3 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) a. Pengujian Hipotesis Parsial X1

Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat dapat dilihat bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, karena thitung = 2,238 berada pada daerah penerimaan H0. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik untuk variabel price earning ratio (PER) sebesar 0,034, artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh yang sangat lemah namun tidak signifian terhadap return saham yaitu 3,4% atau lebih besar dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5% sehingga dapat diputuskan untuk menerima H0.

b. Pengujian Hipotesis Parsial X2

Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat dilihat H0 ditolak dan H1 diterima, karena thitung = 4,013 berada pada daerah penolakan H0. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik untuk variabel return on investment (ROI) sebesar 0,000 yang artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh terhadap harga saham yaitu 0% atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5% sehingga dapat diputuskan untuk menolak H0.

c. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F)

Berdasarkan gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa H0 ditolak, karena Fhitung sebesar 11,620 berada pada daerah penolakan H0, yang berarti bahwa return Price earning ratio (PER) dan Return on investment (ROI) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor farmasi dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(2)

4.2 Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dibahas sebelumnya maka uraian dari hasil uji hipotesis untuk penelitian ini adalah:

1. Pengaruh PER Terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil korelasi yang diperoleh, diketahui bahwa price earning ratio

memiliki hubungan yang rendah dengan arah positif dengan harga saham, nilai korelasi yang bertanda positif menandakan bahwa semakin besar tingkat price earning ratio

maka semakin besar pula harga saham yang ada pada perusahaan sektor farmasi.

Price Earning Ratio (PER) hanya memberikan pengaruh terhadap harga saham dengan persentase 15,68%. Artinya pengaruh yang diberikan PER bisa dikatakan cukup, hal ini sesuai dengan fenomena yang terjadi dalam penelitian ini yang terdapat pada table 1.1 halaman 5 yaitu seperti yang terjadi pada perusahaan Kimia Farma yang mengalami penurunan atas harga saham yang dimilikinya namun hal tersebut tidak sejalan dengan pergerakan PER yang meningkat, hal tersebut juga terjadi pada perusahaan Merck yang mengalami penurunan harga saham akan tetapi PER mengalami peningkatan.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa pergerakan harga saham pada perusahaan sektor farmasi dipengaruhi kecil oleh PER, terlihat pada fenomena yang terjadi ketika harga saham suatu perusahaan meningkat, tetapi PER yang dimiliki perusahaan mengalami hal yang terbalik yaitu menurun, agar pergerakan harga saham sesuai dengan rasio keuangan tersebut, sebaiknya perusahaan hendaknya berupaya untuk menigkatkan laba dengan cara mengefisiensikan beban sehingga laba yang dihasilkan perusahaan lebih besar, agar nilai saham perusahaan dan investor menjadi tertarik untuk berinvestasi sedangkan sisanya sebesar 84,32% dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingkat bunga, jumlah kas deviden, jumlah laba yang didapat dan tingkat resiko serta pengembalian (Brigham & Weston, 2001:26).

2. Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham

hasil pengujian hipotesis uji t menunjukkan bahwa H0 ditolak karena hasil uji thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa PER memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham. hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang terdahulu dan dilakukan oleh Denies dan Prabandaru (2012) mengatakan bahwa return on investment (ROI) berpengaruh secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan hasil korelasi yang diperoleh, diketahui bahwa return on investment

memiliki hubungan yang dalam kategori sedang dan arah positif dengan harga saham.

return on investment hanya memberikan pengaruh terhadap harga saham dengan persentase 37,33%, artinya pengaruh yang diberikan ROI bisa dikatakan cukup besar terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan fenomena yang terjadi dalam penelitian ini. Seperti yang terjadi pada perusahaan PT Darya Varia Laboratoria yang mengalami penurunan harga saham, akan tetapi ROI yang dimilikinya mengalami peningkatan.

3. Pengaruh ROI Dan ROE Terhadap Harga Saham.

Hasil korelasi simultan terlihat bahwa pengaruh price earning ratio dan return on investment termasuk dalam kategori kuat dengan persentase 46,3%. Dengan kata lain hubungan simultan PER dan ROI terhadap return saham termasuk dalam kategori yang kuat. 46,3% merupakan kontribusi pengaruh yang diberikan PER dan ROI terhadap


(3)

harga saham. Sedangkan persentase sisanya sebesar 53,7% merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti tingkat bunga, jumlah kas deviden, jumlah laba yang didapat dan tingkat resiko serta pengembalian (Brigham & Weston, 2001:26).

Berdasarkan dari pengujian hipotesis uji F diketahui bahwa secara simultan price earning ratio dan return on investment mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh price earning ratio (PER) dan return on investment (ROI) terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil kesimpulan bahwa price earning ratio (PER) memiliki pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berarti semakin besar besar atu tinggi PER maka harga saham akan mengalami peningkatan juga. Hal tersebut mengindikasikan bahwa PER dijadikan informasi dalam menganalsis harga saham.

2. Berdasarkan analisis perhitungan statistik secara parsial dapat diambil kesimpulan bahwa return on investment (ROI) memiliki pengaruh yang signifikan dengan arah positif terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berarti semakin tinggi tingkat ROI maka akan semakin tinggi juga tingkat harga saham. ROI dijadikan informasi yang dianggap penting karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

3. Berdasarkan pengujian secara simultan diperoleh bahwa price earning ratio dan

return on investment berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor farmasi dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Berarti secara bersama-sama price earning ratio dan return on investment memiliki pengaruh terhadap harga saham, tentu saja hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam menentukan investasinya.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

A. Saran Praktis

1. Dalam Price Earning Ratio (PER), Perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba dengan cara mengefisiensikan beban sehingga laba yang dihasilkan perusahaan lebih besar, informasi laba tersebut merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur perusahaan, kenaikan laba tersebut mempengaruhi


(4)

2. Dalam Return On Investment (ROI), Perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba dengan cara mengoptimalkan asset sehingga laba yang dihasilkan perusahaan lebih besar. Informasi laba tersebut merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur perusahaan, kenaikan laba tersebut mempengaruhi

Return On Investment (ROI).

B. Saran Akademis

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah informasi dan kajian dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan PER dan ROI. Sebaiknya juga peneliti selanjutnya menggunakan variabel lain seperti earning per share, return on asset, tingkat suku bunga dan lain-lain.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono. 2006. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Andi Supangat. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Anwar, Arifin. 2002. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Rajawali press.

Bambang Wahyudiono. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Brigham, Eugene. F. dan J. F. Housten. 2001. Fundamental of Financial Statement :

Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Terjemahan Ali Akbar Yulianto. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Dwi Prastowo. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Kedua. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Eduardus Tandelilin. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Guinan, Jack, 2010, Investopedia. Jakarta : PT Mizan Publika.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar (6th ed). Jakarta: Erlangga

Higgins, C. Robbert. 2009. Analysis for Financial Management. New York : McGraw-Hill

Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung: Alfabeta CV.


(5)

Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta CV.

Iswi Hariyani dan Serfianto. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta: Visimedia.

Jogiyanto Hartono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Edisi Pertama. BPFE-Yogyakarta.

Jogiyanto Hartono. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Kasmir.(2012). AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Mashuri, 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama.Yogyakarta : Andi. Moh, Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat, Liberty Yogyakarta, Jogjakarta.

Sawidji Widoatmodjo. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Sawidji Widoatmodjo. 2012. Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan Bagi Pemula. Jakarta. PT ElexMedia Komputindo

Sugiyono. (2010). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed).

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). MetodePenelitianKuantitatifKualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan : Teori konsep dan aplikasi. CetakanKetujuh. Yogyakarta. Eksonia


(6)

Taufik Hidayat, 2010. Buku Pintar Investasi : Reksadana, Saham, Stock Option, Valas Emas. Cetakan Pertama. Jakarta: Media Kita.

Thomas Athanasius, 2012. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: PT.Elex Media. Komputindo

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi. Genesis

Daftar Jurnal dan Karya Ilmiah:

Denies Priatinah dan Prabandaru Adhe Kusuma. Pengaruh Return on Investment (ROI),

Earning per Share (EPS), dan Dividen per Share (DPS) terhadap perusaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Nominal/Volume I Nomor I/Tahun 2012. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Nirmala, P.S. et.al,. Determinants of Share Prices in India. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences (JETEMS) 2 (2): 124-130 (ISSN:2141-7024) tahun 2011.

Sri Zuliami. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Mining and Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 3 No. 1, Oktober 2012.

Stella. Pengaruh Price to Earnings Ratio, Debt To Equity, Return On Asset dan Price to Book Value terhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No.2, Agustus 2009, Hlm. 97-106


Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pengembalian Asset Dan Rasio Hutang Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 8 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Modal Dan Rasio Lancar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

0 5 123

Pengaruh Rasio Harga Laba Dan Pengembalian Ekuitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 13 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Aktiva dan Rasio Hutang terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 22 113

Pengaruh Rasio Lancar Dan Tingkat Pengembalian Investasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Investasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode Tahun 2009-2013)

0 2 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Modal dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Studi Kasus Pada Sektortelekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 4 1

Pengaruh Tingkat Pengembalian Modal Dan Rasio Lancar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

0 16 122

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan industry Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2013

0 4 88

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan industry Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2013

0 0 11

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013

0 0 14