Karakteristik Torsi Karakteristik Putaran Karakteristik Mekanis T = Tn.V

Berikut ini tiga karakteristik dari sebuah motor DC penguatan kompond panjang:

1. Karakteristik Torsi

Dengan pertambahan arus jangkar sehingga bertambah dan torsi T juga besar. Dari persamaan 2.3 yakni: dimana . ....................................................................................2.23 Jika fluksi medan shunt lebih besar dibandingkan medan seri maka bentuk karakteristik torsi dan arus seperti kurva1. Sedangkan jika fluksi medan seri lebih besar dibandingkan dengan medan shunt maka bentuk karakteristik torsi dan arus seperti kurva 2. Gambar karakteristik untuk torsi dan arus dapat dilihat seperti berikut ini: Gambar 2.20 Karakteristik Torsi dan Arus Jangkar Universitas Sumatera Utara

2. Karakteristik Putaran

Untuk motor kompond panjang: ..............................................................................2.24 ................................................................................................2.25 ....................................................................................2.26 Jadi: ..................................................2.27 Dengan pertambahan arus jangkar , f;uks juga akan bertambah dan berkurang. Dengan pertambahan arus jangkar maka kecepatan jatuh pada motor kompond lebih cepat dibandingkan dengan motor arus shunt. Karakteristik dari kecepatan dengan arus jamgkar dapat digambatkan seperti berikut ini: Gambar 2.21 Karakteristik Kecepatan dan Arus Jangkar Universitas Sumatera Utara

3. Karakteristik Mekanis T = Tn.V

Ini merupakan kurva antara kecepatan n dan torsiT dari motor DC. Jika torsi T =k. bertambah, maka nilai bertambah, sedangkan fluks tetap. Dengan bertambahnya torsi T maka kecepatan n akan menurun, maka kurva motor kompond ini sama dengan motor shunt. Untuk medan shunt karakteristik kecepatan dan torsi ini mendekati kemotor shunt separti kurva 1. Sedangkan untuk medan seri karakteristik kecepatan dan torsi mendekati kemotor seri seperti pada kurva 2. Gambar dari karakteristik kecepatan dan torsi dapat dilihat seperti berikut: Gambar 2.22 karakteristik kecepatan dan torsi Universitas Sumatera Utara

BAB III UJI RETARDATION

III.1 Umum Metode uji retardation ini diterapkan untuk motor atau generator arus searah pararel, unuk mencari rugi-rugi butanya. Sedangkan rugi tembaga jangkar dan medan pararel pada saat arus beban mengalir dapat diketahui, sehingga efisiensinya dapat dihitung. Mesin yang diuji diputar kecepatanya sedikit lebih tinggi dari pada kecepatan normalnya, setelah itu catu daya diputus dari kumparan jangkar sambil tetap menjaga penguatan kumparan medannya.maka putaran rotor akan melemah dan energy kinetiknya digunakan untuk mendapatkan data rugi-rugiputaran rugi-rugi gesekan, angin dan besi. Rugi besi termasuk dalam rugi-rugi putaran dikarenakan pada saat putaran rotor melemah, penguatan medannya masih ada tetap dijaga. Jika putaran kumparan jangkar diperlambat tanpa adanya penguatan maka energy jangkar digunakan untuk mengatasi rugi mekanis saja, tidak terdapat rugi besinya karena tidak adanya fluks. Besarnya energi kinetik dari putaran jangkar atau rotor rugi-rugi putaran sebesar: 2 2 1 ω = J E K …………………………………………………………… 3.1 Dimana : J = momen inersia jangkar kgm 2 ω = Kecepatan sudut, rads = 60 2 n π n = Putaran normal rpm Universitas Sumatera Utara