BAHASA INDONESIA "EJAAN YANG DISEMPURNAKAN"

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Afdal Rinaldi (1310611149)
Budi Yulianto (1310612006)
Ferido Aliansi (1310612070)
Iqbal Fajar (1310612048)
Krisna Dewi Oktaviani (1310611125)
Nurazizatul Fauziah (1310612039)
Ryan Ilham (1310611011)
Syaiful Bahri (1310611057)

APA ITU EYD…?
 EYD

(Ejaan Yang Disempurnakan) pada
dasarnya hasil dari penyempurnaan terahkir atas
ejaan-ejaan yang pernah berlaku di indonesia.
APA ITU EJAAN…????

 Keseluruhan 


peraturan  mengenai           
bagaimana  melambangkan  bunyi           
ujaran  dan  hubungan  antara  lambang­
lambang itu.

MACAM-MACAM EJAAN
1.

Ejaan Van Ophujsen ( nama seorang guru
Belanda yang meminati bahasa ) tahun 1901;

2.

Ejaan Soewandi ( Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia) tahun 1947;

3.

Ejaan Melindo (Melayu – Indonesia) tahun
1958;


4.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan
tanggal 16 Agustus 1972.

1.EJAAN VAN OPHUJSEN


Pada  tahun  1901  ejaan  bahasa  Melayu  dengan 
huruf  Latin,  yang  disebut  Ejaan  van  Ophuijsen, 
ditetapkan. 



Ejaan  tersebut  dirancang  oleh  van  Ophuijsen 
dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'moer 
dan  Moehammad  Taib  Soetan  Ibrahim.  Hal­hal 
yang  menonjol  dalam  ejaan  ini  adalah  sebagai 
berikut


1.EJAAN VAN OPHUJSEN (LANJUTAN)


Ciri khusus Ejaan Van Ophuijsen diantaranya adalah :



Huruf U ditulis dengan OE



Huruf Y ditulis dengan J



Penggunaan tanda diakritik seperti koma hamzah, koma
ain dan tanda trema, dapat dilihat pada kata bapa’, ‘akal
dan nama’I




Kata ulang diberi angka 2. Contohnya jalan2 untuk jalan
– jalan.

2.EJAAN SOEWANDI ( MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA)



Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik diresmikan pada
tanggal 19 Maret 1947 oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan kala itu yaitu Mr Soewandi. Oleh sebab
itulah ejaan ini disebut Ejaan Soewandi. Pada dasarnya
ejaan ini sama dengan ejaan Van Ophuijsen, hanya saja
ada beberapa penyederhanaan dan perubahan.

2.EJAAN SOEWANDI ( MENTERI PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA)
(LANJUTAN)

Ciri khusus Ejaan Soewandi diantaranya adalah :


1. Huruf OE diubah menjadi U



2. Huruf J diubah menjadi Y



3. Tanda diakritik seperti koma hamzah, koma ain 
dan tanda trema dihilangkan.



4. Kata ulang dapat ditulis dengan dua cara. 
Contohnya :
a) jalan – jalan atau
b) jalan2


PERBEDAAN ANTARA EJAAN VAN 
OPHUYSEN DENGAN EJAAN 
SOEWANDI
Ejaan Van Ophuysen
1. Huruf Y ditulis dengan J :
sajang, bajang, pajah, dll.
2. Huruf U ditulis dengan OE:
goeroe, boekoe, dll.
3. Penggunaan tanda diakritik.
4. Kata ulang diberi angka 2:
Jalan2

B. Ejaan Soewandi
1. Huruf J diubah menjadi Y:
sayang, bayang, payah, dll
2. Huruf OE ditulis dengan U:
guru, buku, dll.
3.Tidak menggunakan tanda
diakritik.

4.Kata ulang dapat ditulis
dengan 2 cara:



Jalan2
Jalan-jalan

Contoh kata 
 Ejaan Van Ophujsen
     (1901 – 1947)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.


Khoesoes
Djoem’at
Ja’ni
Pajoeng
Tjoejoe
Soenji
Goeroe
Njoenja

Ejaan Soewandi
( 1947 – 1972 )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.


Chusus
Djumat
Yakni
Payung
Tjutju
Sunyi
Guru
Nyonya

3.EJAAN MELINDO.
 Pada

akhir tahun 1950-an para penulis mulai pula

merasakan kelemahan yang terdapat pada Ejaan
Republik itu. Ada kata-kata yang sangat mengganggu
penulisan karena ada satu bunyi bahas yang
dilambangkan dengan dua huruf, seperti dj, tj, sj, ng,
dan ch. Para pakar bahasa menginginkan satu
lamabang untuk satu bunyi.


3.EJAAN MELINDO.(LANJUTAN)


Gagasan tersebut dibawa ke dalam pertemuan dua
Negara, yaitu Indonensia dan Malaysia. Dari pertemuan
itu, pada akhir tahun 1959 Sidang Perutusan Indonensia
dan Melayu (Slametmulyana dan Syeh Nasir bin Ismail,
masing-masing berperanan sebagi ketua perutusan)
menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian
dikenal

dengan

Indonesia).

nama

Ejaan


Melindo

(Melayu-

3.EJAAN MELINDO.(LANJUTAN)


Salah satu lambing itu adalah huruf j sebagai pengganti
dj, huruf c sebagai pengganti huruf tj, huruf η sebagai
pengganti ng, dan huruf ή sebagai pengganti nj. Sebagai
contoh :



sejajar sebagai pengganti sedjadjar



mencuci sebagai pengganti mentjutji



meηaηa sebagai pengganti dari menganga



berήaήi sebagai pengganti berjanji

3.EJAAN MELINDO.(LANJUTAN)



Ejaan Melindo tidak pernah diresmikan. Di samping
terdapat beberapa kesukaran teknis untuk menuliskan
beberapa huruf, politik yang terjadi pada kedua negara
antara Indonesia-Malaysia tidak memungkinkan untuk
meresmikan ejaan tersebut.

4.EJAAN YANG DISEMPURNAKAN



Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik
Indonesia (Bapak Soeharto) meresmikan pemakaian
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang
lazim disingkat dengan EYD.



Peresmian ejaan tersebut berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 57 Tahun 1972.

4.EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.
(LANJUTAN)


Departemen  Pendidikan  dan  Kebudayaan,  yang 
diketuai oleh Prof. Dr. Amran Halim dengan dasar 
surat 

keputusan 

Menteri 

Pendidikan 

dan 

Kebudayaan  tanggal  12  Oktober  1972,  Nomor 
156/P/1972.  Hasil  kerja  komisi  tersebut  adalah 
berupa  sebuah  buku  yang  berjudul  Pedoman 
Umum 

Ejaan 

Bahasa 

Indonesia 

yang 

Disempurnakan  yang  diberlakukan  dengan  surat 
keputusan  Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan 
Nomor 0196/1975. 

RUANG LINGKUP EYD
1.

Pemakaian huruf

2.

Penulisan huruf Kapital

3.

Penulisan huruf Miring

4.

Penulisan kata

5.

Penulisan unsur serapan

6.

Pemakaian tanda baca

1.PEMAKAIAN HURUF


Pelafalan  harus  sesuai  dengan  pelafalan  fonem 
(bunyi) bahasa Indonesia.



Contoh : AC dibaca a­ce bukan a­se



Cara  penulisan  nama  diri  (nama  jalan,  sungai, 
gunung  dan  nama  lainnya)  harus  mengikuti  EYD, 
kecuali  ada  pertimbangan  khusus  yang  menyangkut 
segi adat, hukum, atau sejarah.



Contoh :
­ Rumahnya di Jalan Pajajaran No. 5 Bandung.
­ Ayahku dosen di Universitas Andalas.

2.PENULISAN HURUF KAPITAL
1.

HK dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. 

2.

HK dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. 

3.

HK  dipakai  sebagai  huruf  pertama  ungkapan  nama  Tuhan  dan 
kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. 

4.

HK  dipakai  sebagai  huruf  pertama  unsur  nama  gelar 
kehormatan, keturunan, dan keagamaan diikuti nama orang. 

5.

HK  dipakai  sebagai  huruf  pertama  nama  jabatan  dan  pangkat 
yang  diikuti  nama  orang  atau  yang  dipakai  sebagai  pengganti 
nama orang, nama instansi, atau nama tempat. 

6.

HK dipakai sebagai huruf pertama unsur­unsur nama orang. 

7.

HK  dipakai  sebagai  huruf  pertama  nama  bangsa,  suku  bangsa, 
dan bahasa.

2.PENULISAN HURUF KAPITAL.
(LANJUTAN)
8. HK dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
bersejarah.
9. HK dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
10. HK dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi
badan/lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
11. HK dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat
pada nama badan/lembaga.
12. HK dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam penulisan nama buku,
majalah, surat kabar, dan judul karangan.
13. HK dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti
Bapak, Ibu, Adik, Kakak, Paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
14. HK dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
15. HK dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

3.PENULISAN HURUF MIRING.


Huruf Miring dipakai untuk menulis nama buku, majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
contoh: Majalah Bahasa dan Sastra.



Huruf Miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata.
contoh: Dia bukan menipu, tapi ditipu.



Huruf Miring dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
contoh: Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

4.PENULISAN KATA.


4.1. Penulisan Kata Dasar.
 Penulisan

kata dasar sering dihadapkan pada penulisan baku dan
tidak baku, Penulisan karangan ilmiah, karangan yang di
dokumentasi, dan surat menyurat resmi harus menggunakan kata
baku.
Benar

Salah

Benar

Salah

aerobik

erobik

kualitas

kwalitas

akuarium

aquarium

kuitansi

kwitansi

alquran

alkuran

Metode

metoda

apotek

apotik

Objek

obyek

arkais

arkhais

Prangko

perangko

atlet

atlit

Sistem

sistim

biaya

beaya

Ubah

rubah

bungalo

bungalow

Wasalam

wassalam

cenderamata

cinderamata

Sutera

sutra

4.PENULISAN KATA.(LANJUTAN)


4.2. Penulisan Kata Ulang.

Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata
ulang mencakup :

1. Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua pada akhir kata,
tetapi menggunakan tanda penghubung.


Contoh :

Benar :

kota-kota, orang-orang

Salah :

kota2, orang2

2. Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata
penghubung, tidak menggunakan angka dua.


Contoh :

Benar :

berhubung-hubungan, beramai-ramai

Salah :

ber-hubung2-an, ber- ramai2

4.PENULISAN KATA.(LANJUTAN)
3.     Pengulangan kata berubah bunyi
a.     pengulangan konsonan berubah vokal. 
Misalnya : bolak­balik, huru­hara.
b.     Pengulangan vokal berubah konsonan. 
Misalnya : lauk­pauk, ramah­tamah
4.     Pengulangan gabungan kata
Gabungan kata terdiri atas dua kata atau lebih. 
Jika gabungan kata itu diulang, cukup mengulang 
kata pertama saja.
Contoh :
Benar : buku­buku berkualitas
Salah :  buku berkualitas­ buku berkualitas

4.PENULISAN KATA.(LANJUTAN)


4.3.Penulisan Gabungan Kata.

1. Gabungan kata yang berupa kata majemuk, bagian-bagiannya dituliskan terpisah.
Contoh : jasa marga, kereta api, kerja sama, tangung jawab, uji coba.
2.Gabungan kata serangkai. Gabungan kata yang sudah padu benar, sudah senyawa,
tidak dapat dikembalikan ke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh : barangkali, bumiputra, daripada, padahal, sekaligus.
3.

Gabungan kata terikat dan kata bebas. Penggabungan kata terikat , yaitu kata yang

tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang bermakna penuh bersama kata bebas ,
ditulis serangkai. Misalnya kata : non, tuna, sub, peri, antar, maha, eka, pasca, dwi,
catur, antar, maha, dan lain-lain.
Contoh : antarkota, mahabijaksana, nonkeuangan, pascapanen, subunit.

4.PENULISAN KATA.(LANJUTAN)


4.4. Penulisan Kata Depan

Kata depan di ,ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah
dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Misalnya :
Saya sudah mandi di rumah teman
Ibuku sedang ke pasar
Dia berasal dari keluarga terpelajar
Budi percaya kepada Andi
Akhir-akhir ini beliau jarang kemari
Kinerja Lely lebih baik daripada Tuti

4.PENULISAN KATA.(LANJUTAN)
4.5.Penulisan Kata Ganti


1. Kata ganti seperti aku, saya, kita, kau, kamu, engkau, dia
dan mereka harus ditulis terpisah.



2. Kata ganti yang dipendekkan : aku menjadi –ku, kamu
menjadi –mu, engkau menjadi –kau, dia menjadi –nya, harus
ditulis serangkai. Misalnya : bukumu
4.6. Penulisan Kata Sandang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
 Misalnya : si kecil, sang kancil.


5. PENULISAN UNSUR SERAPAN


Unsur serapan (pinjaman) dibagi dua:



Pertama, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap
dalam bahasa Indonesia, dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia tetapi pengucapan masih mengikuti cara asing
seperti reshuffle, shuttle cock.



Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, ejaan diubah
seperlunya sehingga masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya. Misal; risk (risiko), system (sistem),
effective (efektif).

6. PEMAKAIAN TANDA BACA
1. Tanda titik (.)
 Fungsi dan pemakaian tanda titik:
• Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan,
• Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan,
• Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Contoh :
 Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi
kesalah pahaman.
 Dr. Andri senang mengobati orang sakit.
 Kutipan menarik itu diambil dari hlm 4 dan 5.

BACA(LANJUTAN)
2. Tanda Koma (,)
o

Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:



Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilang,



Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat tersebut mendahului induk kalimat,



Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat,
dll.

Contoh :


Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.



“Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rud

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
3. Tanda Seru (!)
o

Fungsi dan pemakaian tanda seru :



Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan
berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.

Contoh :


Jangan buang sampah itu di depan saya !



Jangan buang angin di depan saya !

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
4. Tanda Titik Koma (;)


Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
 Memisahkan

bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara

 Memisahkan

kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk

sebagai pengganti kata penghubung.

Contoh :


Hari makin sore; kami belum selesai juga.



Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik
bermain bola.

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
5. Tanda Titik Dua (:)
 Tanda Titik

Dua digunakan dalam hal-hal sebagai

berikut
 Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti
rangkaian atau pemerian.
 Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
 Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan
pelaku dalam percakapan
Contoh :
 Fakultas Peternakan UNAND memiliki empat jurusan:
Sosek, THT, Nutrisi dan Reproduksi.
 Penulis: Dadang Lesmana

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
6. Tanda Hubung (-)


Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:



Menyambung unsur-unsur kata ulang



Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing

Contoh :


Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat
globalisasi.

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
7. Tanda Elipsis (…)


Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti
berikut



Mengambarkan kalimat yang terputus-putus



Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan

Contoh :


“PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan
dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya.

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
8. Tanda Tanya (?)


Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat
tanya.



Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda
kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud
disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh :


Siapa Presiden Indonesia saat ini?

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
9. Tanda Kurung ( )


Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut
 Mengapit

tambahan keterangan atau penjelasan

 Mengapit

keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok

pembicaraan
 Mengapit

angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan

Contoh :


Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga
disebut demand (permintaan).

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
10. Tanda Kurung Siku ( [..] )


Tanda kurung siku digunakan untuk:
 Mengapit

huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau

tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain
 Mengapit

keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda

kurung

Contoh :


Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat
halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
11. Tanda Petik (“…”)


Fungsi tanda petik adalah:
 Mengapit

petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah

atau bahan tertulis lain
 Mengapit

judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam

kalimat
 Mengapit

istilah kalimat yang kurang dikenal

Contoh :


Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah
Bahasa Indonesia.”

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)


Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :
 Mengapit

petikan yang tersusun di dalam petikan lain

 Mengapit

terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing

Contoh :


“Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin
mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)
13. Tanda Garis Miring (/)


Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat



Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau,
per atau nomor alamat

Contoh :


Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

6. PEMAKAIAN TANDA BACA(LANJUTAN)

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)


Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.



Contoh :



Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.

Ke Padang beli ikan
 Jangan lupa ikan diikat
 Dari apa yang kami sampaikan
 Semoga akan membawa manfaat