BAB 10 Pemahaman Pengendalian Intern

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya
dan penyertaanNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Pemahaman
Pengendalian Intern”. Makalah ini membahas tentang apa yang dimaksud dengan
pengendalian intern, unsur-unsur pengendalian intern, dan tujuan dari pengendalian intern itu
sendiri. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 1. Dan kiranya
kelak makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswamahasiswi fakultas Ekonomi pada khususnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan dalam
mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen dan mahasiswa-mahasiswi supaya kiranya makalah ini dapat
mencapai kesempurnaan agar makalah ini nantinya juga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Purwokerto, 08 September 2013
Penyusun,

1

D A F TA R

ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah............................................................................................ 3
Perumusan masalah.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN........................................................4
Standar Pekerjaan Lapangan Kedua.........................................................................4
Definisi Pengendalian Intern....................................................................................4
Tujuan Pengendalian Intern......................................................................................5
Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas..................................................... 5
Siapa Yang Bertanggungjawab Atas Pengendalian Intern Suatu Entitas.................6
Unsur Pengendalian Intern.......................................................................................7
Pemahaman Atas Pengendalian Intern dan Pengujian Pengendalian.......................8
Pengujian Pengendalian............................................................................................9
Dokumentasi Informasi Tentang Pengendalian Intern Yang Berlaku......................9
Sumber Informasi Untuk Memperoleh Gambaran Pengendalian Intern Yang
Berlaku.....................................................................................................................10
Hasil Pemahaman Terhadap Pengendalian Intern....................................................10

Audit Intern (Internal Auditing)...............................................................................10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah
SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuangan
paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:
1.

Keandalan pelaporan keuangan

2.


Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

3.

Efektivitas dan efisiensi operasi

B. Perumusan masalah
1.

Sebutkan Defenisi pengendalian intern?

2.

Apakah tujuan Tujuan pengendalia intern?

3.

Apakah keterbatasan pengendalian intern suatu Entitas?


4.

Siapakh yang bertanggungjawab atas pengendlian intern suatu entitas?

5.

Apa sajakah unsur pengendalain intern?

6.

Bagaimana pemahaman atas pengendalian intern dan pengujian pengendalian?

7.

Bagaimana dokumentasi informasi tentang pengendalian intern yang berlaku?

8.

Apakah sumber informasi yang digunakan untuk memperoleh gambaran pengendalian
intern yang berlaku?


9.

Bagaimana hasil pemahaman terhadap pemgendalian intern?

3

BAB II
PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN

Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas merupakan faktor yang
menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas. Oleh karena itu,
sebelum auditor melaksanakan audit secara mendalam atas informasi yang tercantum dalam
laporan keuangan, standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan auditor memahami
pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.
STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN KEDUA
Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi sebagai berikut:
“ Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.
Sebelum diuraikan secara mendalam maksud standar pekerjaan lapangan kedua ini,

akan diuraikan lebih dahulu konsep pengendalian intern sebagai objek yang harus di pahami
oleh auditor.
DEFINISI PENGENDALIAN INTERN
SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuangan
paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:
1.

Keandalan pelaporan keuangan

2.

Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

3.

Efektivitas dan efisiensi operasi

Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut ini:

1.

Pengendalian intern merupakan proses. Artinya suatu rangkaian tindakan yang
bersifat pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai
tambahan, dari infrastruktur entitas.
4

2.

Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Artinya bukan hanya terdiri dari
pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang
organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen, dan personal lain.

3.

Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas.

4.


Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan;
pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.

TUJUAN PENGENDALIAN INTERN
Seperti telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan
keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan. (1) keandalan informasi
keuangan, (2) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan
efisiensi operasi. Oleh karena itu tidak semua tujuan pengendalian intern tersebut relevan
dengan audit atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor dalam mematuhi standar
pekerjaan lapangan kedua sebagaimana disajikan di atas, hanya di batasi pada golongan
tujuan pertama keandalan pelaporan keuangan. Oleh karena itu, auditor berkewajiban untuk
memahami pengendalian intern yang ditujukan untuk memberikan keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima
umum di Indonesia.
KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN SUATU ENTITAS
Keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian intern sebagai berikut:
1.

Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali, manajemen dan personal lain dapat
salah dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam

melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya informasi, kertebatasan
waktu atau tekanan lain.

2.

Gangguan. Personal secara keliru memahami perintah atau membuat kesalahan
karena kelalaian, tidak adanya perhatian atau kelelahan, perubahan yang bersifat
sementara dalam personal atau dalam sistem dan prosedur.

3.

Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan yang dapat
mengakibatkan bobolnya pengendalian intern yang dibangun untuk kekayaan
entitas dan tidak terungkapnya ketidakberesan atau tidak terdeteksi kecurangan
oleh pengendalian intern yang dirancang.

5

4.


Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau
prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan
pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan
semu.

5.

Biaya

lawan

manfaat.

Biaya

yang

diperlukan

untuk mengoperasikan


pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari
pengendalian intern tersebut.
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENGENDALIAN INTERN SUATU
ENTITAS?
Pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pengendalian intern beserta perannya
sebagai berikut:
1.

Manajemen. Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menyelenggarakan
secara efektif pengendalian intern organisasinya.Direktur utama perusahaan
bertanggung jawab untuk menciptakan atmosfer pengendalian di tingkat
puncak, agar kesadaran terhadap pentingnya pengendalian menjadi tumbuh di
seluruh organisasi.

2.

Dewan komisaris dan komite audit. Bertanggung jawab untuk menentukan
apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan
dan menyelenggaran pengendalian intern.

3.

Auditor intern. Bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi
memadai atau tidaknya pengendalian intern entitas dan membuat rekomendasi
peningkatannya.

4.

Personal lain entitas. Peran dan tanggung jawab semua personal lain yang
menyediakan informasi atau menggunakan informasi yang dihasilkan oleh
pengendalian intern harus ditetapkan dan dikomunikasikan dengan baik.

5.

Auditor independen. Sebagai bagian dari prosedur auditnya terhadap laporan
keuangan, auditor dpat menemukan kelemahan pengendalian intern kliennya,
sehingga ia dapat mengkomunikasikan temuan auditnya tersebut kepada
manajemen, komite audit, atau dewan komisaris.

6.

Pihak luar lain. Bertanggung jawab atas pengendalian intern entitas adalah
badan pengatur, seperti Bank Indonesia dan Bapepam.

6

UNSUR PENGENDALIAN INTERN
1)

Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengedalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi

dan mempengaruhi kesadaran personal organisasi tentang pengendalian. Berbagai faktor yang
membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas antara lain:

2)

a)

Nilai integritas dan etika

b)

Komitmen terhadap kompetensi

c)

Dewan komisaris dan komite audit

d)

Filosofi dan gaya operasi manajemen

e)

Struktur organisasi

f)

Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab

g)

Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

Penaksiran resiko
Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap risiko

yang dapat timbul dari perubahan keadaan, seperti:
a)

Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur akuntansi yang
belum pernah dikenal.

b)

Perubahan standar akuntansi.

c)

Hukum dan peraturan baru.

d)

Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang
digunakan untuk pengolahan informasi.

e)

Pertumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengelolaan dan
pelaporan informasi dan personal yang terlibat di dalam fungsi tersebut.

3)

Informasi dan Komunikasi
Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan,

menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta meynelenggarakan
pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.
4)

Aktivitas Pengendalian
Adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat memberikan keyakinan bahwa petunjuk

yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur ini memberikan
keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko
dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan
dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi organisasi.
5)

Pengendalian Pengelolahan Informasi
7

Banyak perusahaan sekarang menggunakan komputer untuk pengolahan informasi
umumnya dan terutama informasi akuntansinya. Pengendalian pengelolahan informasi dibagi
menjadi dua, yaitu: pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
6)

Pemantauan
Adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

Pemantauan dilaksanakan oleh personal yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik
pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalain.
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN
a)

Mengapa Auditor Perlu Memperoleh Pemahaman tentang Pengendalian Intern
Kliennya?
Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern

kliennya untuk perencanaan auditnya. Secara khusus, pemahaman auditor tentang
pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam
kegiatan berikut ini:

b)

·

Kemungkinan dapat atau tidaknya audit dilaksanakan.

·

Salah saji material yang potensial dapat terjadi.

·

Risiko deteksi.

·

Perancangan pengujian substantif.
Pemahaman atas Pengendalian Intern
Dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian intern, auditor menggunakan 3

macam prosedur audit berikut:
·

Mewawancarai

karyawan

perusahaan

yang

berkaitan

dengan

unsur

pengendalian.

c)

·

Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan.

·

Melakukan pengamatan atas kegiatan perusahaan

Pemahaman atas Lingkungan Pengendalian
Informasi tentang lingkungan pengendalian umumnya dikumpulkan oleh auditor

dengan cara: permintaan keterangan dari manajer yang bertanggung jawab atas unsur
pengendalian intern, inspeksi dokumen dan catatan, dan pengamatan atas kegiatan
perusahaan.
d)

Pemahaman atas penaksiran Risiko
Auditor

harus

mengumpulkan

informasi

tentang

bagaimana

manajemen

mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan secara wajar dan
8

kepedulian manajemen terhadap risiko tersebut, serta bagaimana manajemen merancang
aktivitas pengendalian untuk mengatasi risiko tersebut.
e)

Pemahaman atas Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi entitas sangat menentukan risiko salah saji dalam laporan keuangan.

Sistem akuntansi yang didesain dengan baik dan diimplementasikan denagn baik akan
menghasilkan informasi yang andal.
f)

Pemahaman atas Aktivitas Pengendalian
Informasi tentang aktivitas pengendalian umumya diperoleh auditor bersamaan

dengan pengumpulan informasi mengenai lingkungan pengendalian dan aktivitas
pengendalian.
g)

Pemahaman atas Pemantauan
Auditor harus memahami jenis aktivitas yang digunakan oleh klien untuk memantau

efektivitas pengendalian intern untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal.
PENGUJIAN PENGENDALIAN:
PENGUJIAN ADANYA KEPATUHAN
Untuk menentukan apakah informasi mengenai pengendalian yang dikumpulkan oleh
auditor benar-benar ada, auditor melakukan dua macam pengujian:
a.

Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu

b.

Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.

PENGUJIAN TINGKAT KEPATUHAN
Dalam pengujian pengendalian terhadap pengendalian intern, auditor tidak hanya
berkepentingan terhadap eksistensi unsur-unsur pengendalian intern, namun auditor juga
berkepentingan terhadap tingkat kepatuhan klien terhadap pengendalian intern.
DOKUMENTASI INFORMASI

TENTANG

PENGENDALIAN

INTERN

YANG

BERLAKU
Ada tiga cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan
informasi mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan:
1.

Kuesioner pengendalian intern baku
Kuesioner

merupakan

cara

yang

banyak

dipakai

oleh

auditor

dalam

mendokumentasikan informasi pengendalian intern kliennya.
2.

Uraian tertulis
9

Ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan uraian
terinci cara pelaksanaan fungsinya. Penggunaan uraian tertulis hanya praktis
diterapkan pada audit atas laporan keuangan perusahaan yang kecil saja.
3.

Bagan alir sistem
Cara ini suatu sistem yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu.
Simbol-simbol yang dapat digunakan oleh auditor untuk membuat deskripsi
pengendalian intern kliennya.

SUMBER INFORMASI UNTUK MEMPEROLEH GAMBARAN PENGENDALIAN
INTERN YANG BERLAKU
Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit terhadap
pengendalian intern kliennya adalah:
·

Bagan organisasi dan deskripsi jabatan

·

Buku pedoman akun

·

Buku pedoman sistem akuntansi

·

Permintaan Keterangan kepada karyawan inti

·

Permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana

·

Laporan,kertas kerja,dan program audit auditor intern

·

Pemeriksaan terhadap catatan akuntansi, dokumen, perlatan mekanis, dan
media lain yang digunakan untuk mencatat transaksi

·

Laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern dan laporan
auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan.

HASIL PEMAHAMAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN
Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan dalam suatu kertas
kerja, yang berisi kelemahan dan kekuatan pengendalian intern klien, pengaruh kelemahan
dan kekuatan pengendalian intern tersebut terhadap luas prosedur audit yang akan
dilaksanakan dan rekomendasi yang ditujukan kepada klien untuk memperbaiki bagianbagian yang lemah dalam pengendalian intern.
AUDIT INTERN (INTERNAL AUDITING)
Untuk mencapai tujuan tersebut auditor intern melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut ini:

10

a.

Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern dan
mendorong penggunaan pengendalian intern yang efektif dengan biaya yang
minimum.

b.

Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak
di patuhi

c.

Menentukan

sampai

seberapa

jauh

kekayaan

perusahaan

dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian.
d.

Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam
perusahaan.

e.

Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan.

11

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1.

SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuanagn
paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris,manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut ini:
a.

Keandalan pelaporan keuangan

b.

Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

c.

Efektivitas dan efisiensi operasi

2.

Tujuan pengendalian intern adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam
pencapaian tiga golongan tujuan.(1) keandalan informasi keuanagn, (2) kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku, (3) efektivitas dan efisiensi operasi.

3.

Untuk menentukan apakah informasi mengenai pengendalian yang dikumpulkan oleh
auditor benar-benar ada,auditor melakukan dua macam pengujian:
a.

Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu

b.

Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.

12

Daftar Pustaka

Bank Indonesia. 1995. Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank.
BEPEKA. 1995. Standar Audit Pemerintahan.
BPKP. Norma Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern BUMN/BUMD, Surat Edaran Kepala
BPKP No. 797/K/1985. 24 Desember 1985.
Brink and Witt. 1982. Modern Internal Auditing. 4th edition. Ronald Press Publication.
Carmichael and Willingham. 1988. Perpectives in Auditing. 4th edition. Mc. Graw-Hill Book
Co.
Cashin. 1988. Handbook for Auditors. 2th edition, M. Graw-Hill.
Chammbers. 1981. Internal Auditing. Pitman Books Ltd.
Courtemanche. 1986. The New Internal Auditing. Ronald Press Publication.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Cetakan ke-1.
Penerbit STIE YKPN.
Kell and Bayton. 1992. Modern Auditing. 5th edition. John Wiley & Sons Inc.
Kiger and Scheiner. 1994. Auditing. Houghton Mifflin Co.

13